• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH AKTIVITAS GURU DALAM MGMP DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP GAYA MENGAJAR (GURU Pengaruh Aktivitas Guru Dalam Mgmp Dan Profesionalisme Guru Terhadap Gaya Mengajar (Guru Ekonomi SMA) Di Banjarnegara Tahun Ajaran 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH AKTIVITAS GURU DALAM MGMP DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP GAYA MENGAJAR (GURU Pengaruh Aktivitas Guru Dalam Mgmp Dan Profesionalisme Guru Terhadap Gaya Mengajar (Guru Ekonomi SMA) Di Banjarnegara Tahun Ajaran 2013/2014."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH AKTIVITAS GURU DALAM MGMP DAN PROFESIONALISME

GURU TERHADAP GAYA MENGAJAR (GURU

EKONOMI SMA) DI BANJARNEGARA

TAHUN AJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Pengajuan Guna Mencapai Derajat Sarjana StrataS-1

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh :

MEIZAR FANDY ROSADI A 210 080 036

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

PENGARUH AKTIVITAS GURU DALAM MGMP DAN SIKAP PROFESIONALISME GURU TERHADAP GAYA

MENGAJAR (GURU EKONOMI SMA) DI BANJARNEGARA 2013/2014

Meizar Fandy Rosadi. A 210 087 036. Jurusan Pendidikan Akuntansi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013.

Tujuan Penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui pengaruh aktivitas guru dalm MGMP terhadap gaya mengajar ekonomi SMA di Banjarnegara. (2) Untuk mengetahui pengaruh profesionalisme guru terhadap gaya mengajar guru ekonomi SMA di Banjarnegara. (3) Untuk mengetahui pengaruh aktivitas guru dalam MGMP dan Profesionalisme guru Terhadap gaya mengajar guru ekonomi SMA di Banjarnegara. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif.

Populasi dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran ekonomi pada Gugus VIII Banjarnegara yang berjumlah 35 orang. Teknik pengumpiulan data menggunakan metode dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.

Hasil analisis regresi bergan dan memperoleh persamaan Y= 8,756 + 0,4791X1 + 0,326X2. Hasil analisis dalam penelitian ini adalah : (1)

Aktivitas guru dalam MGMP berpengaruh positif dan signifikan terhadap Gaya mengajar guru ekonomi SMA dengan nilai thitung>ttabel =

4,250>2.037 pada taraf signifikansi 0,05. (2) Profesionalisme guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap Gaya mengajar guru ekonomi SMA dengan nilai thitung>ttabel = 2,506>2.037 pada taraf

signifikansi 0,05. (3) Aktivitas guru dalam MGMP dan Profesionalisme guru berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Gaya mengajar guru ekonomi SMA dengan nilai Fhitung>Ftabel = 16,053>3.295 pada taraf

signifikansi 0,05. Hasil perhitungan R² sebesar 50,1% sedangkan 49,9% dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel Aktivitas guru adalah MGMP memberikan sumbangan Efektif 34,9% dan sumbangan Relatif 69,7% terhadap gaya mengajar guru ekonomi SMA. Profesionalsme guru memberikan sumbangan Efektif 15,2% dan sumbangan relatif 30,3% terhadap gaya mengajar guru ekonomi SMA.

(5)

1 A. Pendahuluan

Gaya mengajar adalah bentuk penampilan guru saat proses belajar mengajar

baik yang bersifat kurikuler maupun psikologis. Gaya mengajar guru biasanya sangat

erat kaitanya dengan gaya belajar anak didik. Chatib dalam Suparman S. (2010:63)

pada hakikatnya gaya mengajar yang dimiliki guru adalah strategi transfer informasi

yang diberikan kepada anak didiknya. Sedangkan gaya belajar adalah bagaimana

sebuah informasi dapat diterima dengan baik oleh anak didiknya. Untuk memudahkan

dalam memilih gaya mengajar, maka ada baiknya guru mengetahui perihal gaya

belajar anak didik.

Gaya dan strategi mengajar guru sekarang ini banyak dilakukan guna

mendorong terciptanya iklim belajar yang kondusif. Lingkungan belajar yang

memberi kebebasan kepada anak didik untuk melakukan pilihan-pilihan

akanmendorong mereka untuk terlibat secara fisik, emosional, dan mental dalam

proses belajar mengajar, dan karena itu akan dapat memunculkan kegiatan-kegiatan

yang kreatif-produktif. Itulah sebabnya mengapa setiap siswa perlu diberi kebebasan

melakukan pilihan-pilihan sesuai dengan apa yang mampu dan ingin dilakukannya

Kita menyadari, pendidikan kita tidak mengalami kemajuan, bahkan mengalami

set back. Sangat tidak mudah mengubah kebiasaan yang semula “serba siap saji”, kini

harus mengembangkannya sendiri.Oleh karena itu, bidang pendidikan harus

(6)

2

masyarakat pada umumnya dan pengelolaan pada khususnya. Menurut UU NO 20

tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berbunyi :

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta pendapatan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu”.

Disinilah kiranya Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dapat mengambil

peran, baik di tingkat sekolah, wilayah, kota, maupun provinsi.MGMP memang

sangat relevan dalam konteks ini yaitu bermusyawarah/mendiskusikan berbagai hal

seperti menentukan indicator strategi pembelajaran dan sitempenilaian.MGMP

sesungguhnya dapat mengambil peran penting dalam pergulatan perubahan

kurikulum.Asosiasi fungsional professional guru mata pelajaran tentu ini dipandang

setrategis untuk menyosialisasikan dan mendiskusikan berbagai ikhtiar

mempersiapkan dan melaksanankan kurikulum.

Menurut Arief, (2004:1) “Musyawarah Guru Mata Pelajaran adalah suatu

forum atau wadah profesional guru mata pelajaran yang berapa pada suatu wilayah

kabupaten/kota/kecamatan/sanggar/gugus sekolah”.

Profesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan, dan kualitas

suatu keahlian dan wewenang dalam bidang pendidikan dan pembelajaran yang

berkaitan dengan pekerjaaan seseorang yang menjadi mata pencaharian.Sementara

itu, guru yang profesional adalah guru yang memiliki kompetinsi yang dipersyaratkan

(7)

3

disimpulkan bahwa pengertian guru profesional adalah orang yang memiliki

kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan, sehingga ia mampu

melakukan tugas dan fungsinya guru dengan kemampuan maksimal. Guru yang

prosefional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki

pengalaman yang luas dibidangnya.

Menurut Sanusi et al. (1991:23) mengutarakan enam asumsi yang melandasi

perlunya profesionalisme dalam pendidikan, yaitu :

1. Subyek pendidikan adalah manusia yang memiliki kemampuan, pengetahuan,

emosi, dan perasan dapat dikembangkan sesuai dengan potensinya

2. Pendidikan dilakukan secara intensional, yakni secara sadar bertujuan, maka

pendidikan menjadi normatif yang diikat oleh norma-norma dan nilai-nilai yang

baik secara universal, nasional, maupun lokal yang acuan para pendidik, peserta

didik, dan pengelola pendidikan.

3. Teori-teori pendidikan merupakan jawaban kerangka hipotesis dalam menjawab

permasalahan pendidikan.

4. Pendidikan bertolak dari asumsi pokok tentang manusia, yakni manusia

mempunyai potensi yang baik untuk berkembang.

5. Inti pendidikan terjadi dalam prosesnya, yaitu situasi dimana terjadi dialog antara

peserta didik dengan pendidik yang memungkinkan peserta didik tumbuh kearah

yang dikehendaki oleh pendidik agar selaras dengan nilai-nilai yang dijunjung

(8)

4

Seiring dengan terjadinya dilema antara tujuan utama pendidikan, yaitu

menjadikan manusia sebagai manusia yang baik (demensi intrinsik) dengan misi

instrumental, yakni yang merupakan alat untuk perubahan atau pencapaian sesuatu.

Suatu penelitian ilmiah harus ada tujuan yang tepat supaya penelitian yang

dilaksanakan mempunyai arah sesuai dengan apa yang menjadi tujuan peneliti.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untukmengetahuipengaruhaktivitas guru dalm MGMP terhadap gaya mengajar

ekonomi SMA di Banjarnegara.

2. Untukmengetahuipengaruhprofesionalisme guru terhadap gaya mengajar guru

ekonomi SMA di Banjarnegara.

3. Untuk mengetahui pengaruh aktivitas guru dalam MGMP danProfesionalisme

guru Terhadap gaya mengajar guru ekonomi SMA di Banjarnegara.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini dilkakukan di kabupaten Banjarnegara, waktu penelitian sekitar

satu bulan yaitu bulan Mei.Populasi dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran

ekonomi pada Gugus VIII di kabupaten kota Banjarnegara yang berjumlah 35 orang.

Dalam penelitian ini pengumpuan data menggunakan Angket dan dokumentasi

dan jenis peneitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode Angket adalah sejumlah

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden

dalam arti laporan tetang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.

Teknik Pengujian Instrumen digunakan adalah Uji Validitas dan Uji

(9)

5

Sedangkan Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui instrumen tersebut dapat

terpercaya. Uji Prasyarat Analisis menggunakan Uji Normalitas dan Uji Linieritas.

Sedangkan Analisis Data yang digunakan adalah Analisis Regresi Linear Berganda,

Uji t, Uji F, dan Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif X1, X2 terhadap Y.

C. Hasil Penelitian

Data aktivitas guru dalam MGMP diperoleh dengan teknik angket, yang terdiri

dari 6 pertanyaan.Dari hasil analisis dan perhitungan diperoleh nilai tertinggi dari

penilaian angket responden sebesar 30, penilaianangket terendah sebesar 20, skor

rata-rata nilai angket keseluruhan sebesar 25,66 dengan median atau nilai tengah

sebesar 26, dan modus atau nilai yang sering muncul sebesar 26.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru dalam MGMP dan

profesionalisme guruberpengaruh positif terhadap gaya mengajar guru ekonomi

SMA. Hal ini dapat dilihat dari persamaan regresi linier sebagai berikut Y = 8,756+

0,479X1 + 0,326X2, berdasarkan persamaan tersebut terlihat bahwa koefisien regresi

dari masing-masing variabel independen bernilai positif, artinya variabel aktivitas

guru dalam MGMP dan profesionalisme guru secara bersama-sama berpengaruh

positif terhadap gaya mengajar guru ekonomi SMA.

Dari hasil perhitungan diketahui bahwa variabel aktivitas guru dalam MGMP

memberikan sumbangan relatif sebesar 69,7% dan sumbangan efektif 34,9% dan

variabel profesionalisme guru memberikan sumbangan relatif sebesar 30,3%dan

sumbangan efektif 15,2%.Dengan membandingkan nilai sumbangan relatif dan

(10)

6

lebih dominan terhadap gaya mengajar guru ekonomi SMA dibandingkan variabel

profesionalisme guru.

D. Pembahasan

Hasil uji hipotesis pertama diketahui bahwa koefisien arah regresi dari variabel

aktivitas guru dalam MGMP (b1) adalah sebesar 0,479 atau positif, sehingga dapat

dikatakan bahwavariabel aktivitas guru dalam MGMP berpengaruh positif terhadap

gaya mengajar guru ekonomi SMA.Berdasarkan uji keberartian koefisien regesi

linear berganda untuk variabel aktivitas guru dalam MGMP (b1) diperoleh thitung>ttabel,

yaitu 4,250>2.037 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000, dengan sumbangan

relatif sebesar 69,7% dan sumbangan efektif 34,9%. Berdasarkan kesimpulan tersebut

dapat dikatakan bahwa semakin baik aktivitas guru dalam MGMP akan semakin baik

gaya mengajar guru ekonomi SMA. Sebaliknya semakin rendah aktivitas guru dalam

MGMP, maka semakin rendah pula gaya mengajar guru ekonomi SMA.

Hasil uji hipotesis ke dua diketahui bahwa koefisien regresi dari variabel

profesionalisme guru (b2) adalah sebesar 0,326 atau bernilai positif, sehingga dapat

dikatakan bahwa variabel profesionalisme guru berpengaruh positif terhadap gaya

mengajar guru ekonomi SMA.Berdasarkan uji t untuk variabel profesionalisme guru

(b2) diperoleh thitung> ttabel, yaitu 2,506 >2.037 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu

(11)

7

Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa semakin baik

profesionalisme guru akan semakin baik gaya mengajar guru ekonomi SMA,

demikian pula sebaliknya semakin rendah profesionalisme guru akan semakin rendah

pula gaya mengajar guru ekonomi SMA.

Sedangkan hasil uji hipotesis ketiga yang sesuai dengan uji keberartian regresi

linear berganda atau uji F diketahui bahwa nilai Fhitung> Ftabel, yaitu 16,053 >3.295dan

nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. Hal ini berarti, ada pengaruh aktivitas guru

dalam MGMP dan profesionalisme guru terhadap gaya mengajar guru ekonomi

SMA. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa kecenderungan

peningkatan kombinasi aktivitas guru dalam MGMP dan profesionalisme guru akan

diikuti peningkatan gaya mengajar guru ekonomi SMA, sebaliknya jika terdapat

kecenderungan penurunan kombinasi variabel aktivitas guru dalam MGMP dan

profesionalisme guru akan diikuti penurunan akan gaya mengajar guru ekonomi

SMA.

E. Kesimpulan

Dari hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada babIV, maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada pengaruh aktivitas guru dalam MGMP terhadap gaya mengajar guru

ekonomi di SMA Gugus VIII Banjarnegara, hal tersebut dapat diterima. Yakni

(12)

8

yaitu 64,250 >2.037 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000,dengan sumbangan

efektif sebesar 34,9%.

2. Ada pengaruh profesionalisme guru terhadap gaya mengajar guru ekonomi di

SMA Gugus VIII Banjarnegara, hal tersebut dapat diterima. Yakni berdasarkan

analisis regresi linier berganda (uji t) diketahui bahwa thitung> ttabel, yaitu 2,506

>2.037 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,017,dengan sumbangan efektif

sebesar 15,2%.

3. Ada pengaruh aktivitas guru dalam MGMP dan profesionalisme guru terhadap

gaya mengajar guru ekonomi di SMA Gugus VIII Banjarnegara,hal tersebut

dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis variansi regresi linier berganda (uji

F) diketahui bahwa Fhitung> Ftabel, yaitu 16,053 >3.295dan nilai signifikansi <

0,05, yaitu 0,000.

F. Daftar Pustaka

Achmad, Arief. 2004. Pemberdayaan MGMP, Sebuah Keniscayaan. Bandung: Artikel Pendidikan Network.html

Ali, Muhammad. 2010. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung Sinar Baru Algensindo

Sanusi. 1991. Studi Pengembangan Modul Pendidikan Profesional Tenaga Pendidik. Bandung. IKIP Bandung

Suparman S. 2010. Gaya Mengajar Yang Menyenangkan Siswa. Yogyakarta: Pinus Book Publisher

UU NO. 20. tahun 2003. pasal 3. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Referensi

Dokumen terkait

Pada Gambar 5 yang menunjukkan RMS pendidikan dasar, RMS yang dimiliki oleh Daerah Induk Kabupaten Tangerang mengalami tren sedikit meningkat, sedangkan untuk DOB

Muhammadiyah Surakarta, 2011, 95 halaman. Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan kreativitas dalam pembelajaran matematika melalui

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menjelaskan; (1) latar belakang sosial pengarang novel, (2) faktor sosial budaya masyarakat yang ada dalam

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektivitas daya hambat antara dadih dengan yogurt terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans.Jenis

Hal inilah yang menjadi perhatian penulis dalam mengambil studi kasus untuk Tugas Akhir, dalam kasus ini penulis merasa tertarik untuk dapat mewujudkan sebuah

money berpengaruh signifikan dan positif terhadap jumlah uang beredar. Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka sesuai dengan penelitian. yang dilakukan oleh Siti

pembelajaran mengacu pada prinsip belajar Blended learning berbasis proyek dengan harapan membantu mahasiswa mewujudkan karya kreatif mereka dalam bentuk rancangan

[r]