KOMPONEN PENDIDIKAN
TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
Pengertian:
Adalah serentetan tujuan belajar yang direncanakan
(Maurutz Johnson, 1967)
Adalah Kesempatan yang diperuntukkan bagi siswa
untuk belajar di sekolah (Mc. Cutcheon, 1981)
Sejumlah aktivitas belajar dan pengalaman yang
harus dimiliki oleh siswa (Crunkilton, 1984)
Adalah isi pendidikan, daftar mata pelajaran
(matakuliah), pengalaman pendidikan, daftar mata pelajaran (matakuliah) yang harus dipelajari, bidang studi, dan aktivitas belajar yang direncanakan
(Taylor dan Richard, 1985)
Kurikulum sebagai produk pendidikan
Kurikulum sebagai program pendidikan
Kurikulum sebagai proses belajar yang direncanakan
Kurikulum sebagai pengalaman peserta
didik (Bean, Toepfer dan Alessi, 1986).
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
Bahan pembelajaran : serangkaian materi
pelajaran yang harus diberikan secara sistematis pada proses interaksi yang terencana untuk mencapai suatu tujuan
Mata pelajaran : suatu bagian yang diskrit
dari program kurikulum yang berorientasi
pada tujuan yang dapat diukur melalui ranah kognitif, afektif dan psikomotorik
Silabi : daftar isi bahan pelajaran yang harus
dipelajari untuk satu matakuliah dan merupakan sub bagian dari kurikulum
Beberapa pengertian istilah yang terkait
GBPP : serangkaian materi pelajaran yang
dituangkan dalam bentuk kegiatan belajar yang harus diberikan secara sistematis pada proses interaksi untuk mencapai tujuan
Skema Kerja : uraian bahan pelajaran daklam
bentuk satuan kegiatan pengejaran yang merupakan rincian dari GBPP yang harus diajarkan tiap minggu
Job : satuan pekerjaan yang terdiri dari serentetan
kegiatan
Task : satuan tugas atau kegiatan yang harus
Pengembangan Kurikulum
Need Assesment : kebutuhan masyarakat dan industri,
kebutuhan mahasiswa, kebutuhan pengembangan ilmu pengetahuan (Taba, 1962)
Occupational Area :
Kebutuhan tenaga kerja (manpower demand) tingkat maupun
jumlah
Kebutuhan mahasiswa berkaitan dengan masyarakat dan
sekolah (tersedianya instruktur, dana, sarana prasarana,
philosophy masyarakat, policy pemerintah, mobilitas pegawai)
Aspirasi mahasiswa terhadap kedudukan/posisi setelah lulus Aspirasi masyarakat terhadap posisi masa depan para
pegawainya.
Employer survey
Extrapolation of trends
Econometric technic
Matrix system (memperhatikan lowongan yang tak terisi masa lalu)
Employer survey
Extrapolation of trends
Econometric technic
Matrix system (memperhatikan lowongan yang tak terisi masa lalu)
Titik berat pada perencanaan aktivitas yang langsung mendukung pencapaian belajar
siswa.
Pengembangan Bahan Pelajaran dan Kegiatan Pengajaran
Program Pendidikan Kurikulum
Rencana Kegiatan Perkuliahan
Pengelompokan pokok bahasan sehingga merupakan satu kesatuan integral
Urutan pokok bahasan secara logis agar tercapai keseimbangan
Konsultasi dengan matakuliah yang lain agar tak tumpang tindih
Urutan pokok bahasan menurut hierarkhi
pengetahuan, proses berpikir, mulai yang abstrak ke yang kongkrit
Setiap sub pokok bahasan mendukung pokok bahasan
Penentuan jadwa berdasarkan alokasi waktu yang tersedia.
Skema Kerja
Rincian kegiatan pengajaran setiap sub pokok bahasan
Setiap SMK harus memiliki laboratorium dan bengkel
yang dilengkapi dengan fasilitas peralatan, perkakas, sumber belajar dan bahan yang memadai relevan
dengan jenis kerja yang nantinya dilakukan.
Laboratorium : sarana penunjang jurusan dalam satu
atau sebagian ilmu, teknologi atau seni tertentu sesuai dengan keperluan bidang studi yang bersangkutan
Bengkel : tempat dilaksanakannya aktivitas PBM yang
berkaitan dengan pembuatan dan perbaikan perkakas (equipment) dan alat (tools)
1. Tujuan kurikulum dan instruksional 2. Jenis dan jumlah laboratorium yang
diperlukan
3. Jumlah siswa yang akan dilayani 4. Ukuran atau lay out laboratorium
5. Jenis dan jumlah perabot rumah tangga (furniture) yang diperlukan
6. Jenis dan jumlah perkakas dan alat yang diperlukan
Tujuan Kurikulum:
Sesuai karakteristik pendidikan kejuruan
untuk menghasilkan lulusan siap kerja maka diperlukan fasilitas yang mengkondisikan
Jenis ruang yang harus dipenuhi:
Ruang kerja pokok (main work area),
merupakan laboratorium yang dipakai untuk praktek meliputi ruang penempatan meja dan kursi, perkakas, mesin dan ruang pelayanan.
Ruang pendukung (support and auxiliary
areas), ruang yang tidak langsung
berhubungan dengan aktivitas pokok PBM, namun ketersediaannya akan mendukung terselenggaranya PBM.
Bentuk persegi dengan perbandingan panjang
dan lebar adalah 3 : 1,5 -2. Susunan meja kursi tidak boleh mengganggu mobilitas siswa dan guru.
Letak tempat kerja tidak terganggu fasilitas
yang lain
Kebutuhan penerangan alami maupun listrik
terpenuhi, kesehatan dan keselamatan kerja, sirkulasi udara, peredam suara, pendingin
ruangan dsb.
Ditentukan oleh frekuensi pemakaian dan jumlah kelas yang melakukan praktek.
Faktor pertimbangan:
Jumlah jam per minggu pelaksanaan
praktek
Jumlah kelas atau kelompok mahasiswa
praktek Efisiensi
Eff = (K x Wp )/ (R x Ws)
Eff = Efisiensi penmakaina ruangan K = Jumlah kelas/kelompok praktek
Wp= Lama pemakaian, atau jumlah jam pelajaran praktek
pada sem genap/ganjil
Ws= Jumlah jam yang tersedia, jam per minggu ruang
praktek dibuka
Eff 100% tidak mungkin tercapai. Eff. 70 – 80 % sudah
Hubungan antar Ruang
Diatur agar tidak merugikan namun saling
mendukung
Faktor pertimbangan:
Kesamaan jenis kebutuhan
Dukungan dan ketergantungan
Gangguan yang ditimbulkan suatu jenis lab.
Ditentukan dua faktor :
Jenis aktivitas yang akan dilakukan
Jumlah siswa yang akan melakukan praktek
Luas ruangan dinyatakan dengan feet (1 feet = 30 cm) persegi
untuk tiap siswa.
Luas ruang total = Kebutuhan ruang tiap siswa x jumlah siswa +
kebutuhan ruangan umum
Luas ruangan berbeda menurut jenis aktivitas prakteknya.
Rtt = Rs x Js + Rp + Rm
Rtt: Luas ruangan total yang dibutuhkan
Rs : Luas ruangah yang dibutuhkan tiap mahasiswa
Js : Junmlah siswa/mahasiswa
Rp : Ruang penyimpanan perkakas
Rm : Ruang mobilitas
Contoh:
Tempat kerja (working station) agak jauh dari benda lain seperti dinding, tempat penyimpanan dan lainnya Tempat penyimpanan perkakas dan alat mudah
dijangkau oleh pemakai. Tempat penyimpanan bahan sudah dilengkapi pintu ukuran besar untuk
penyimpanan penerimaan barang
Mesin-mesin yang frerekuensi pemakainnya tinggi ditempatkan pada posisi yang mudah dijangkau Mesin-mesin yang frekuensi pemakiannya rendah
ditempatkan agak jauh (pojok).
Warna
Pemilihan warna diyakini mampu meberikan efek terhadap pekerja.
Mengurangi kelelahan. Warna yang tajam mengakibatlakan mata lelah
yang dapat menurunkan konsentrasi kerja
Menciptakan efek optic. Warna cerah menampakkan ruangan lebih
luas dan warna gelap menampakkan ruamng lebih sempit
Menciptakan efek psikologis/kejiwaan. Untuk ruang panas dipilih warna
yang menyejukkan. Untuk ruangan dingin dipilih warna yang hangat. Warna dingin meredam emosi, warna panas menimbulkan emosi
Meningkatkan daya keindahan: Kombinasi warna yang baik tidak
menimbulkan kebosanan
Meningkatkan aspek keselamatan kerja. Kode warna tertentu
menunjukkan kepentingan tertentu.
Meningkatkan efisiensi sistim penyimpanan dan inventori.
Penerangan
Baik alami maupun listrik
Kebutuhan penerangan tiap ruang berbeda
Suara
Suara lebih dari 90 dB dalam beberapa jam dapat berakibat tuli
sementara/permanen
Suara lebih dari 130 dB dalam waktu sekejap dapat
mengakibatkan tuli
Cara mengatasi: Meniadakan getaran (pelumasan, penajaman
pahat, ganti bahan aus, pasang peredam knalpot) dan mengurangi perambatan (bahan akustik dan langit-langit/atap miring)
Sirkulasi Udara
Sirkulasi alami dan buatan
Sistem Pembuangan Sisa Pembakaran
Fan terpasang permanen pada dinding, membuang
bau
Air atau bahan kimia disemprotkan untuk
membersihkan lantai atau mesin
Penyedot udara (di atas tempat kerja/overheat
installation dan di bawah lantai/underfloor installation)
Studi Kelayakan
Pengembangan
◦ Peningkatan jumlah
◦ Peningkatan profesi (pre servis, inservis) ◦ Peningkatan motivasi