• Tidak ada hasil yang ditemukan

09 KOMPONEN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "09 KOMPONEN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

KOMPONEN PENDIDIKAN

TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

(2)

Pengertian:

 Adalah serentetan tujuan belajar yang direncanakan

(Maurutz Johnson, 1967)

 Adalah Kesempatan yang diperuntukkan bagi siswa

untuk belajar di sekolah (Mc. Cutcheon, 1981)

 Sejumlah aktivitas belajar dan pengalaman yang

harus dimiliki oleh siswa (Crunkilton, 1984)

 Adalah isi pendidikan, daftar mata pelajaran

(matakuliah), pengalaman pendidikan, daftar mata pelajaran (matakuliah) yang harus dipelajari, bidang studi, dan aktivitas belajar yang direncanakan

(Taylor dan Richard, 1985)  

(3)

 Kurikulum sebagai produk pendidikan

 Kurikulum sebagai program pendidikan

 Kurikulum sebagai proses belajar yang direncanakan

 Kurikulum sebagai pengalaman peserta

didik (Bean, Toepfer dan Alessi, 1986).

(4)

 Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

(5)

Bahan pembelajaran : serangkaian materi

pelajaran yang harus diberikan secara sistematis pada proses interaksi yang terencana untuk mencapai suatu tujuan

Mata pelajaran : suatu bagian yang diskrit

dari program kurikulum yang berorientasi

pada tujuan yang dapat diukur melalui ranah kognitif, afektif dan psikomotorik

Silabi : daftar isi bahan pelajaran yang harus

dipelajari untuk satu matakuliah dan merupakan sub bagian dari kurikulum

Beberapa pengertian istilah yang terkait

(6)

GBPP : serangkaian materi pelajaran yang

dituangkan dalam bentuk kegiatan belajar yang harus diberikan secara sistematis pada proses interaksi untuk mencapai tujuan

Skema Kerja : uraian bahan pelajaran daklam

bentuk satuan kegiatan pengejaran yang merupakan rincian dari GBPP yang harus diajarkan tiap minggu

Job : satuan pekerjaan yang terdiri dari serentetan

kegiatan

Task : satuan tugas atau kegiatan yang harus

(7)

Pengembangan Kurikulum

Need Assesment : kebutuhan masyarakat dan industri,

kebutuhan mahasiswa, kebutuhan pengembangan ilmu pengetahuan (Taba, 1962)

  

Occupational Area :

 Kebutuhan tenaga kerja (manpower demand) tingkat maupun

jumlah

 Kebutuhan mahasiswa berkaitan dengan masyarakat dan

sekolah (tersedianya instruktur, dana, sarana prasarana,

philosophy masyarakat, policy pemerintah, mobilitas pegawai)

 Aspirasi mahasiswa terhadap kedudukan/posisi setelah lulus  Aspirasi masyarakat terhadap posisi masa depan para

pegawainya.

(8)

 Employer survey

 Extrapolation of trends

 Econometric technic

 Matrix system (memperhatikan lowongan yang tak terisi masa lalu) 

(9)

 Employer survey

 Extrapolation of trends

 Econometric technic

 Matrix system (memperhatikan lowongan yang tak terisi masa lalu) 

(10)

 Titik berat pada perencanaan aktivitas yang langsung mendukung pencapaian belajar

siswa. 

(11)

Pengembangan Bahan Pelajaran dan Kegiatan Pengajaran

Program Pendidikan Kurikulum

Rencana Kegiatan Perkuliahan

(12)

 Pengelompokan pokok bahasan sehingga merupakan satu kesatuan integral

 Urutan pokok bahasan secara logis agar tercapai keseimbangan

 Konsultasi dengan matakuliah yang lain agar tak tumpang tindih

 Urutan pokok bahasan menurut hierarkhi

pengetahuan, proses berpikir, mulai yang abstrak ke yang kongkrit

 Setiap sub pokok bahasan mendukung pokok bahasan

 Penentuan jadwa berdasarkan alokasi waktu yang tersedia.

(13)

Skema Kerja

 Rincian kegiatan pengajaran setiap sub pokok bahasan

(14)

 Setiap SMK harus memiliki laboratorium dan bengkel

yang dilengkapi dengan fasilitas peralatan, perkakas, sumber belajar dan bahan yang memadai relevan

dengan jenis kerja yang nantinya dilakukan.

  

Laboratorium : sarana penunjang jurusan dalam satu

atau sebagian ilmu, teknologi atau seni tertentu sesuai dengan keperluan bidang studi yang bersangkutan

  

Bengkel : tempat dilaksanakannya aktivitas PBM yang

berkaitan dengan pembuatan dan perbaikan perkakas (equipment) dan alat (tools)

(15)

1. Tujuan kurikulum dan instruksional 2. Jenis dan jumlah laboratorium yang

diperlukan

3. Jumlah siswa yang akan dilayani 4. Ukuran atau lay out laboratorium

5. Jenis dan jumlah perabot rumah tangga (furniture) yang diperlukan

6. Jenis dan jumlah perkakas dan alat yang diperlukan 

(16)

Tujuan Kurikulum:

 Sesuai karakteristik pendidikan kejuruan

untuk menghasilkan lulusan siap kerja maka diperlukan fasilitas yang mengkondisikan

(17)

Jenis ruang yang harus dipenuhi:

 Ruang kerja pokok (main work area),

merupakan laboratorium yang dipakai untuk praktek meliputi ruang penempatan meja dan kursi, perkakas, mesin dan ruang pelayanan.

 Ruang pendukung (support and auxiliary

areas), ruang yang tidak langsung

berhubungan dengan aktivitas pokok PBM, namun ketersediaannya akan mendukung terselenggaranya PBM.

(18)

 Bentuk persegi dengan perbandingan panjang

dan lebar adalah 3 : 1,5 -2. Susunan meja kursi tidak boleh mengganggu mobilitas siswa dan guru.

 Letak tempat kerja tidak terganggu fasilitas

yang lain

 Kebutuhan penerangan alami maupun listrik

terpenuhi, kesehatan dan keselamatan kerja, sirkulasi udara, peredam suara, pendingin

ruangan dsb.

  

(19)

 Ditentukan oleh frekuensi pemakaian dan jumlah kelas yang melakukan praktek.

 Faktor pertimbangan:

 Jumlah jam per minggu pelaksanaan

praktek

 Jumlah kelas atau kelompok mahasiswa

praktek  Efisiensi

(20)

 Eff = (K x Wp )/ (R x Ws)

 Eff = Efisiensi penmakaina ruangan  K = Jumlah kelas/kelompok praktek

 Wp= Lama pemakaian, atau jumlah jam pelajaran praktek

pada sem genap/ganjil

 Ws= Jumlah jam yang tersedia, jam per minggu ruang

praktek dibuka

 Eff 100% tidak mungkin tercapai. Eff. 70 – 80 % sudah

(21)

Hubungan antar Ruang

 Diatur agar tidak merugikan namun saling

mendukung

 Faktor pertimbangan:

 Kesamaan jenis kebutuhan

 Dukungan dan ketergantungan

 Gangguan yang ditimbulkan suatu jenis lab.

(22)

 Ditentukan dua faktor :

 Jenis aktivitas yang akan dilakukan

 Jumlah siswa yang akan melakukan praktek

(23)

 Luas ruangan dinyatakan dengan feet (1 feet = 30 cm) persegi

untuk tiap siswa.

 Luas ruang total = Kebutuhan ruang tiap siswa x jumlah siswa +

kebutuhan ruangan umum

 Luas ruangan berbeda menurut jenis aktivitas prakteknya.

  

 Rtt = Rs x Js + Rp + Rm

  

 Rtt: Luas ruangan total yang dibutuhkan

 Rs : Luas ruangah yang dibutuhkan tiap mahasiswa

 Js : Junmlah siswa/mahasiswa

 Rp : Ruang penyimpanan perkakas

 Rm : Ruang mobilitas

  

(24)

 Contoh:

 Tempat kerja (working station) agak jauh dari benda lain seperti dinding, tempat penyimpanan dan lainnya  Tempat penyimpanan perkakas dan alat mudah

dijangkau oleh pemakai. Tempat penyimpanan bahan sudah dilengkapi pintu ukuran besar untuk

penyimpanan penerimaan barang

 Mesin-mesin yang frerekuensi pemakainnya tinggi ditempatkan pada posisi yang mudah dijangkau  Mesin-mesin yang frekuensi pemakiannya rendah

ditempatkan agak jauh (pojok).   

(25)

Warna

 Pemilihan warna diyakini mampu meberikan efek terhadap pekerja.

 Mengurangi kelelahan. Warna yang tajam mengakibatlakan mata lelah

yang dapat menurunkan konsentrasi kerja

 Menciptakan efek optic. Warna cerah menampakkan ruangan lebih

luas dan warna gelap menampakkan ruamng lebih sempit

 Menciptakan efek psikologis/kejiwaan. Untuk ruang panas dipilih warna

yang menyejukkan. Untuk ruangan dingin dipilih warna yang hangat. Warna dingin meredam emosi, warna panas menimbulkan emosi

 Meningkatkan daya keindahan: Kombinasi warna yang baik tidak

menimbulkan kebosanan

 Meningkatkan aspek keselamatan kerja. Kode warna tertentu

menunjukkan kepentingan tertentu.

 Meningkatkan efisiensi sistim penyimpanan dan inventori.

(26)

Penerangan

 Baik alami maupun listrik

 Kebutuhan penerangan tiap ruang berbeda

Suara

 Suara lebih dari 90 dB dalam beberapa jam dapat berakibat tuli

sementara/permanen

 Suara lebih dari 130 dB dalam waktu sekejap dapat

mengakibatkan tuli

 Cara mengatasi: Meniadakan getaran (pelumasan, penajaman

pahat, ganti bahan aus, pasang peredam knalpot) dan mengurangi perambatan (bahan akustik dan langit-langit/atap miring)

(27)

Sirkulasi Udara

 Sirkulasi alami dan buatan

  Sistem Pembuangan Sisa Pembakaran

 Fan terpasang permanen pada dinding, membuang

bau

 Air atau bahan kimia disemprotkan untuk

membersihkan lantai atau mesin

 Penyedot udara (di atas tempat kerja/overheat

installation dan di bawah lantai/underfloor installation)

(28)

 Studi Kelayakan

 Pengembangan

◦ Peningkatan jumlah

◦ Peningkatan profesi (pre servis, inservis) ◦ Peningkatan motivasi 

(29)

 

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam meningkatkan kesadaran hukum berlalu lintas siswa SMK Tujuh

Apakah halangan yang dihadapi oleh tuan tanah di atas. A

Hipotesis 2, 3 dan 4 ditolak, artinya variabel multidimensional komitmen (afek- tif, kontinuen dan normatif) pada penelitian ini ditemukan tidak menjadi variabel media-

implementasi program ini adalah Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dalam hal ini Dinas Perikanan dan Kelautan, Badan Pemberdayaan Masyarakat sebagai penyedia data dan informasi,

Berlanjut ke bab yang ke 6,dalam dunia yang semakin transparan ini,PBB masih diharapkan menjadi salah satu organisasi yang mampu menjembatani langkah langkah tersebut.Sejauh

Peran orangtua/dewasa yang bisa dilakukan, yaitu jangan diambil hati ketika mereka terkadang mengabaikan pengalamanmu sebagai orang dewasa, ajak mereka untuk berdiskusi mengenai

Judul : Model Peningkatan Integrasi Sosial melalui Pengembangan Komunikasi Lintas Budaya Berbasis Sosiolinguistik pada Masyarakat Multikultural di Jawa Tengah.. Program :

Dengan adanya latar belakang yang telah dikemukakan maka peneliti tertarik untuk meneruskan penelitian ini dengan judul “ Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams