BAB II
GAMBARAN UMUM
A. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI 1. Tugas dan Fungsi Unit Kerja
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Batang nomor 25 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Batang nomor 4 tahun 2008 tentang Pembentukan susunan Organisasi dan Tata Kerja lembaga teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Batang maka Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Batang mempunyai tugas pokok sebagai berikut :
a. Tugas
Menegakkan Peraturan Daerah dan menyelenggarakan ketertiban umum dan Ketentraman masyarakat
b. Fungsi
1) Penyusunan program dan pelaksanaan penegakkan Peraturan daerah, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat. 2) Pelaksanaan kebijakan Penegakkan Perda dan Peraturan Bupati;
3) Pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
4) Pelaksanaan koordinasi penegakkan Perda dan Perbup, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah, dan/atau aparatur lainnya
5) Pengawasan terhadap masyarakat, aparatur, atau badan hokum agar mematuhi dan menaati Perda dan Peraturan Bupati.
6) Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati.
2. Organisasi dan Tata Kerja
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Batang sebagai berikut :
3) Kasi Program
4) Kasi Ketentraman dan Ketertiban 5) Kasi Penegakkan Perda
Bagan susunan organisasi dan tata kerja
STRUKTUR ORGANISASI
PERATURAN DAERAH PROGRAMSEKSI
Idealnya Perekrutan Anggota Satuan Polisi Pamong Praja meyesuaikan dengan Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja, dimana tertuang dalam pasal 16 Bab VI tentang Pengangkatan dan pemberhentian yang berbunyi :
Persyaratan untuk diangkat menjadi Polisi Pamong Praja adalah : a. Pegawai Negeri Sipil
b. Berijazah sekurang-kurangnya Sekolah Lanjutan Tingkat Atas atau yang setingkat.
c. Tinggi badan sekurang-kurangnya 160 cm (seratus enam puluh centimeter) untuk laki-laki dan 155 cm (seratus lima puluh lima centimeter) untuk perempuan.
d. Berusia sekurang-kurangnya 21 (dua puluh satu) tahun e. Sehat jasmani dan rohani
B. SUMBER DAYA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA 1. Kondisi Sumber Daya Manusia (SDM)
a. Personalia
1) Jumlah Pegawai
a) Golongan IV : 1 orang b) Golongan III : 7 orang c) Golongan II : 25 orang d) Golongan I : 5 orang
e) PTT : 2 orang
2) Pendidikan a. P N S
a) IjasahS2 : 1 orang
b) Ijasah S1 : 7 orang
c) Ijasah SLTA : 26 orang d) Ijasah SLTP : 3 orang
e) Ijasah SD : 6 orang
b. Penjenjangan
1) Diklatpim II : 0 orang
2) Spama/Diklat Pim. III : 1 orang 3) Adumla/ Diklat Pim. IV : 0 orang 4) Adum/Diklat Pim. IV : 4 orang
2. Kondisi Sarana
A. Kendaraan Dinas Roda 4 ( empat )
1. Mobil Dinas Pimpinan
Toyota Kijang Nopol G 22 C Tahun 1999
2. Mobil Operasional / Patroli
B. Kendaraan Dinas Roda 2 ( dua )
1. Honda Mega Pro Nopol G 9975 C Tahun 2007
2. Honda Revo Nopol G 9685 JC Tahun 2010
3. Honda Revo Nopol G 9686 JC Tahun 2010
4. Honda Revo Nopol G 9687 JC Tahun 2010
5. Honda Supra Fit Nopol G 9658 GC Tahun 2007
6. Honda Kharisma Nopol G 9602 C Tahun 2003
7. Suzuki RC 100 Nopol G 9574 FC Tahun 1999
C. Perlengkapan Kantor
1. Komputer PC 2 Buah
2. Handycam
3. Camera Digital
4. Laptop
C. KINERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA TAHUN 2007-2011
Selama kurun waktu lima tahun terakhir yaitu 2007 s/d 2011, Kondisi Ketertiban umum dan ketentraman masyarakat di Kabupaten Batang kondusif, Hal ini dapat dilihat dari tingkat keamanan yang mantap. Penegakkan Peraturan Daerah juga dapat berjalan baik dilihat dari rendahnya tingkat pelanggaran Peraturan Daerah.
D. TANTANGAN DAN PELUANG 1. TANTANGAN
Tantangan yang dihadapi oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Batang adalah meliputi tantangan dalam bidang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, penegakkan peraturan daerah.
a. Tantangan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat : 1) Belum adanya Perda/Perbup tentang ketentraman dan ketertiban
2) Masih belum tertibnya pedagang kaki lima dalam rangka pengembangan kota Kabupaten Batang.
3) Masih kurangnya intensitas pemberantasan penyakit masyarakat antara lain pelacuran dan minuman keras untuk mencegah meningkatnya penyakit masyarakat.
4) Banyaknya tempat-tempat umum yang dijadikan tempat mesum atau asusila sehingga mengganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.
5) Maraknya Pengemis, Gelandangan dan Orang Terlantar (PGOT) yang mengganggu ketentraman dan ketertiban masyarakat.
6) Banyaknya anak-anak Punk yang sering mangkal di tempat-tempat umum dan mengganggu ketentraman dan ketertiban masyarakat.
7) Banyaknya penyimpangan perilaku dari para pelajar baik di dalam maupun diluar jam pelajaran sekolah.
8) Banyaknya warnet atau gamenet yang tidak berijin dan dijadikan tempat mesum atau asusila.
9) Belum optimalnya pengamanan dalam menjaga aset-aset pemerintah daerah Kabupaten Batang.
10)Adanya proyek Double Track Kereta Api yang membutuhkan tanah urug / batu sehingga menyebabkan banyaknya penambangan liar dan tidak berijin.
11)Adanya proyek Nasional PLTU yang menyebabkan rawannya situasi ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.
12)Kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat.
13)Kurangnya dukungan dari NGO dalam penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban masyarakat.
b. Tantangan Pembangunan bidang Penegakkan Peraturan Daerah Adalah;
2) Masih rendahnya intensitas operasi penegakkan peraturan daerah dalam rangka menurunkan pelanggaran peraturan daerah.
3) Masih rendahnya peran dan fungsi Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dalam rangka penindakkan terhadap pelanggar Peraturan Daerah.
4) Belum adanya pengawasan dan pengendalian penegakkan perda maupun perbub.
5) Masih banyaknya tempat usaha yang belum memiliki ijin.
6) Banyaknya penambangan liar yang belum berijin ataupun penambangan yang menyalahi ketentuan aturan yang berlaku.
7) Kurangnyanya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang Perda maupun Perbub sehingga menghambat penegakkan Perda.
2. PELUANG
Sedangkan yang menjadi peluang bagi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Batang dalam Renstra Tahun 2011 – 2016 adalah sebagai berikut;
a. Peluang dalam bidang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat adalah:
1) Adanya Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja.
2) Adanya dukungan kebijakan dari pemerintah pusat,pemerintah propinsi dalam penyelenggaran ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.
3) Besarnya tuntutan dari masyarakat yang menghendaki kondisi aman dan tentram dalam menjalankan aktifitasnya.
4) Dukungan dari aparat Kepolisian dan Kodim dalam pelaksanaan tugas memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat.
b. Peluang dalam bidang Peraturan Daerah adalah :
1) Adanya Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja.
2) Adanya dukungan kebijakan dari pemerintah pusat, pemerintah propinsi dalam penyelenggarakan penegakkan peraturan daerah. 3) Dukungan dari para tokoh masyarakat, tokoh agama dalam
pelaksanaan tugas penegakan Peraturan Daerah/Peraturan Bupati. 4) Dukungan dari aparat, baik Polres, Kodim, Kejaksaan Negeri