• Tidak ada hasil yang ditemukan

216 neraca gas memberi kejelasan pada investor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "216 neraca gas memberi kejelasan pada investor"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Neraca Gas Memberi Kejelasan Pada Investor

Oleh

Senin, 26 Februari 2007 07:00 - Update Terakhir Selasa, 06 Maret 2007 21:59

Gas balance atau neraca gas yang telah selesai disusun pemerintah dan diajukan ke Sidang Kabinet, akan memberikan kejelasan bagi para investor migas. Dengan adanya gas balance yang merupakan potret ketersediaan pasokan gas, juga memudahkan pemerintah membuat rencana penyediaan gas berdasarkan prioritas pemanfaatan.  Penyusunan gas balance ini, kata Dirjen Migas Departemen ESDM Luluk Sumiarso pada seminar Gas, Power & Alternative Energy di Mid Plaza, Jakarta, Senin (26/2),merupakan tindak lanjut dari komitmen pemerintah untuk meningkatkan produksi gas sekaligus memenuhi kebutuhan domestik dan komitmen ekspor.

Bahkan untuk menjamin ketersediaan pasokan gas bagi domestik, lanjut Luluk, pemerintah akan memberikan subsidi untuk konsumen tertentu, misalnya industri pupuk.

"Untuk gas yang menjadi bagian pemerintah, seperti listrik dan industri pupuk, harga akan dipatok pada angka tertentu. Jika belum memenuhi harga pasar, pemerintah akan memberikan subsidi," jelasnya.

Diharapkan dengan pembelian gas dengan harga keekonomian oleh pemerintah itu, produsen gas mau memasok untuk kebutuhan dalam negeri. Investor tidak rugi dan tetap dapat

menjalankan bisnisnya.

Gas balance disusun berdasarkan data per 1 Januari 2007 dan dapat dievaluasi jika ada perubahan data. Gas balance dibagi 2 yaitu supply dan demand.

Ketersediaan gas dibagi dalam region. Kriteria penetapan region adalah mempunyai cadangan yang besar dan memiliki demand besar. Wilayah yang terhubung dengan jaringan pipa,

digabung menjadi satu region.

Pembagian region dalam gas balance adalah NAD, Sumatera bagian Utara, Sumatera bagian Selatan-Sumatera bagian Tengah-Jawa Barat, Jawa bagian Tengah, Jawa bagian Timur, Kalimantan bagian Timur, Sulawesi bagian Tengah, Sulawesi bagian Selatan, Papua dan Masela.

Referensi

Dokumen terkait

Ketiga, skripsi Laila Ishayatun Nisa Awaliyah tahun 2008 Fakultas Dakwah dan Komunikasi IAIN Walisongo Semarang yang berjudul “Studi Komparasi Manajemen Kelompok

Teori evolusi adalah pendapat yang mengatakan bahwa terjadi perubahan secara perlahan dan memakan waktu lama dalam kehidupan makhluk hidup.. Teori evolusi

Tidak benar, bahwa sistem bilangan biner digunakan dalam sistem digital atau sistem digital hanya dapat mengasumsikan nilai yang berlainan.. Sistem bilangan biner tidak digunakan

Iluminasi pada naskah Serat Ambiya Skriptorium HB V mengandung makna simbolis, yaitu: (1) visualisasi simbolis berkaitan dengan kisah dalam teks; (2) gerbang

 Potensi Hujan Lebat di wilayah : Aceh, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan

Maluku Sumatera Utara Sulawesi Utara Bengkulu Sumatera Barat Sulawesi Tengah Jawa Timur Lampung Kalimantan Tengah. Jawa Tengah Sulawesi Barat Sulawesi Selatan

Persebaran tanah gambut terdapat di Sumatera bagian timur, Kalimantan bagian selatan, dan Papua bagian selatan. Pembahasan

BBKSDA Jawa Barat, BKSDA Jawa Tengah, BBKSDA Jawa Timur, BKSDA NAD, BBKSDA Sumatera Utara, BKSDA Sumatera Barat, BKSDA Kalimantan Selatan, BTN Kutai, BKSDA Sulawesi Utara,