• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI MEDIA PAPAN FLANEL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL KOSAKATA BAHASA INGGRIS MATERI PROFESSION KELAS II MINU NGINGAS WARU.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI MEDIA PAPAN FLANEL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL KOSAKATA BAHASA INGGRIS MATERI PROFESSION KELAS II MINU NGINGAS WARU."

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Oleh: IIN INDRAWATI

NIM D07212008

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Iin Indrawati, Penelitian Tindakan Kelas, 2016. Implementasi Media Papan Flanel Untuk Meningkatkan Kemampuan Menghafal Kosakata Bahasa Inggris Materi Profession Kelas II MINU Ngingas Waru. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyah Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Suarabaya. Pembimbing Dr. Hj. Evi Fatimatur Rusydiyah, M.Ag.

Dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa Inggris di kelas IIMINU Ngingas Waru menunjukkan bahwa kemampuan menghafal kosakatanya dalam kategori rendah yaitu 26,31%, hal ini dibuktikan dengan hasil observasi penelitian, dari 38 siswa hanya 10 siswa yang memiliki kemampuan untuk menghafal kosakata bahasa Inggris materi profession. Penyebabnya adalah pelajaran ini diajarkan tanpa menggunakan media pembelajaran yang menarik. Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan menggunakan media Papan Flanel.

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu, 1. Untuk mengetahui implementasi media papan flanel untuk meningkatkan kemampuan menghafal kosakata bahasa Inggris materi profession pada siswa kelas II di MINU Ngingas, 2.Untuk mengetahui peningkatan kemampuan menghafal kosakata bahasa Inggris materi

profession pada siswa kelas II di MINU Ngingas dengan menggunakan media

papan flanel.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan model Kurt Lewin yang terdiri atas empat langkah pokok, yaitu: 1. Perencanaan (Planning), 2. Aksi atau tindakan (Acting), 3. Observasi (Observing), 4. Refleksi (Reflecting). Subjek penelitian adalah siswa kelas IIMINU Ngingas dengan jumlah 38 siswa. Penelitian dilakukan sebanyak 2 siklus. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, tes tulis, wawancara dan dokumentasi.

Hasil penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Implementasimedia papan flanel pada mata pelajaran bahasa Inggris materi profession kelas IIMINU Ngingas dapat diterapkan dengan sangat baik, hal ini dapat dilihat dengan adanya peningkatan prosentase nilai akhir pada lembar observasi aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran, yaitu 70,83 pada siklus I dan 85,00 dalam siklus II. Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa terdapat peningkatan prosentase nilai akhir pada tiap siklusnya, yaitu 70,00 pada siklus I, dan 85,00 pada siklus II. 2. Kemampuan menghafal kosakata siswa kelas IIMINU Ngingas setelah menggunakan media papan flanel pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan denganprosentase kemampuan menghafal kosakata siswa dalam kategori tinggi yaitu dari prasiklus 26,31%, siklus I hanya 57,89%,kemudian meningkat pada siklus II mencapai persentase 86,84%.Sehingga terjadi peningkatan prosentase kemampuan menghafal dalam kategori tinggi dari pra siklus ke siklus II sebesar 60,53%.

(7)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSEMBAHAN ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... iii

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR DIAGRAM ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian Tindakan... 4

D. Lingkup Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Devinisi Operasional ... 7

BAB II : KAJIAN TEORI A. Kemampuan Menghafal ... 11

1. Pengertian Menghafal ... 11

2. Langkah-langkah Menghafal... 12

3. Manfaat Menghafal ... 12

4. Kemampuan Menghafal ... 13

5. Faktor Penyebab Rendahnya Kemampuan Menghafal ... 14

(8)

x

B. Media Papan Flanel ... 15

1. Pengertian Media Papan Flanel ... 15

2. Fungsi Penggunaan Media Papan Flanel ... 17

3. Bahan dan Cara Pembuatan Media Papan Flanel... 18

4. Kelebihan dan Kelemahan Media Papan Flanel ... 19

C. Mata Pelajaran Bahasa Inggris di Madrasah Ibtidaiyah ... 20

1. Tinjauan Tentang Mata Pelajaran Bahasa Inggris ... 20

2. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Bahasa Inggris ... 21

3. Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Inggris ... 22

D. Implementasi Media Papan Flanel Untuk Mengetahui Kemampuan Menghafal Kosakata Bahasa Inggris ... 22

BAB III :METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 25

B. Setting dan Subjek Penelitian ... 26

C. Variabel yang diteliti ... 27

D. Rencana Tindakan ... 28

E. Data Teknik Pengumpulan Data ... 31

F. Tim Peneliti dan Tugasnya ... 33

G. Indikator Kinerja ... 34

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 37

1. Pra Siklus... 37

2. Siklus I... 40

3. Siklus II ... 51

B. Pembahasan ... 58

1. Siklus I ... 58

2. Silus II ... 59

C. Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa ... 60

1. Perbandingan Hasil Observasi Guru ... 60

2. Perbandingan Hasil Observasi Siswa ... 61

D. Peningkatan Kemampuan Menghafal Siswa ... 63

BAB V : PENUTUP A. Simpulan ... 65

(9)

xi

DAFTAR PUSTAKA ... 67

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... 69

RIWAYAT HIDUP ... 70

(10)

xii

DAFTAR TABEL

1.1 Hasil Penelitian Terdahulu ... 23

4.1 Rekapitulasi Hasil Pra Siklus ... 56

4.2 Rubrik Penilaian Menghafal ... 57

4.3 Rekapitulasi Hasil Siklus I ... 42

4.4 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus I ... 43

4.5 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus I ... 44

4.6 Rekapitulasi Hasil Siklus II ... 50

4.7 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus II ... 51

(11)

xiii

DAFTAR DIAGRAM

4.1 Perbandingan hasil Observasi Aktifitas Guru ... 60

4.2 Perbandingan hasil Observasi Aktifitas Siswa ... 61

4.3 Nilai rata-rata kelas ... 62

(12)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Profil Sekolah

Lampiran 2 : Panduan Wawancara dengan guru sebelum penelitian

Lampiran 3 : Panduan Wawancara dengan guru setelah penelitian

Lampiran 4 : Panduan Wawancara dengan siswa sebelum penelitian

Lampiran 5 : Panduan Wawancara dengan siswa setelah penelitian

Lampiran 6 : RPP Siklus I dan II

Lampiran 7 : Materi Pembelajaran

Lampiran 8 : Lembar Observasi kegiatan siswa Siklus I

Lampiran 9 : Lembar Observasi kegiatan guru Siklus I

Lampiran 10 : Lembar Observasi kegiatan siswa Siklus II

Lampiran 11 : Lembar Observasi kegiatan guru Siklus II

Lampiran 12 : Lembar Nilai Pra Siklus

Lampiran 13 : Lembar soal tes siklus I

Lampiran 14 : Lembar Nilai Siklus I

Lampiran 15 : Lembar soal tes siklus II

Lampiran 16 : Lembar Nilai Siklus II

Lampiran 17 : Lembar Nilai Keseluruhan

Lampiran 18 : Lembar Foto Dokumentasi

Lampiran 19 : Surat Keterangan Penelitian di MINU Ngingas

Lampiran 20 : Surat Tugas

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual,

sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang

keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa

diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan

budaya orang lain. Bahasa Inggris merupakan bahasa Universal yang saat

ini digunakan oleh beberapa Negara baik sebagai bahasa pertama atau

kedua, bahasa Inggris disebut juga bahasa global. Dalam Pendidikan,

bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis.

Dari hasil observasi yang dilaksanakan peneliti di MINU Ngingas

Waru Sidoarjo pada kelas permasalahan di MINU Ngingas Waru Sidoarjo

masih terlihat kemampuan menghafal kosa kata bahasa Inggris belum

berkembang dengan baik, yaitu berkesulitan mendapatkan jawaban ketika

guru bertanya, bahkan untuk berbicara pun anak masih perlu motivasi dari

bantuan dari guru. Selain itu dari 38 peserta didik hanya 10 siswa yang

memiliki kemampuan menghafal kosa kata bahasa Inggris materi

Profession dan yang belum tuntas mencapai 74%.1 KKM (Kriteria

1

(14)

2

Ketuntasan Minimal) mata pelajaran Bahasa Inggris di MINU Ngingas

Waru Sidoarjo yang di tetapkan dan harus dicapai adalah 7,0 namun

hasilnya masih kurang atau dibawah KKM. Menurut hasil wawancara

pada guru Bahasa Inggris kelas II MINU Ngingas Waru Sidoarjo bahwa

masalah yang ditimbulkan karena berbagai faktor.

Setelah dinalisis, ternyata ditemukan beberapa faktor yang

berpengaruh terhadap kemampuan peserta didik MINU Ngingas Waru

Sidoarjo dalam memahami pelajaran bahasa Inggris yakni, dari pihak

peserta didik:

1. Masih banyak peserta didik yang menganggap bahwa Bahasa Inggris

merupakan pelajaran yang sulit.

2. Siswa kurang tertarik dan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran

Bahasa Inggris secara aktif. Rata-rata siswa pasif dalam pelajaran

hanya mendengarkan materi yang dijelaskan oleh guru tanpa berusaha

untuk menguasainya.

3. Siswa enggan mengasah kemampuan berpikir mereka baik di sekolah

maupun di rumah

Berdasarkan paparan di atas, dapat dipahami bahwa diperlukan

media pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan yang dapat

mengembangkan daya pikir siswa lebih kreatif, melibatkan siswa secara

aktif dalam kegiatan pembelajaran agar siswa berani mengungkapkan ide

(15)

keterampilan prosesnya yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan

siswa dalam mempelajari materi bahasa Inggris materi profession. Untuk

meningkatkan pemahaman peserta didik pada mata pelajaran Bahasa

Inggris diperlukan upaya pengembangan dengan memilih dan menerapkan

media pembelajaran yang sesuai sekaligus dapat menghasilkan

peningkatan pemahaman Bahasa Inggris.

Setelah mempelajari berbagai media pembelajaran yang telah

dikembangkan dan diaplikasikan dalam dunia pendidikan, maka secara

hipotesis media pembelajaran yang memugkinkan dapat memotivasi siswa

untuk meningkatkan pemahaman Bahasa Inggris seperti yang disebutkan

diatas adalah dengan menggunakan media berbasi visual. Media visual

dapat menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara

isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Media berbasis visual dapat

memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan.

Peneliti menganalisis kemampuan menghafal Bahasa Inggris juga

harus ditingkatkan karena metode menghafal lebih efektif digunakan pada

siswa SD/MI dan lembaga pendidikan dibawahnya. Selain itu faktor usia

peserta didik yang masih muda daya ingatnya kuat dan kekuatan

menghafalnya juga masih baik.

Berdasarkan latar belakang sebagaimana telah diuraikan diatas,

maka dalam Penelitian Tindakan Kelas ini peneliti memilih judul

(16)

4

Menghafal Kosa Kata Mata Pelajaran Bahasa Inggris Materi Profession

Kelas II di MINU Ngingas Waru Sidoarjo.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah, yaitu:

1. Bagaimanakah implementasi media papan flanel dalam pembelajaran

Bahasa Inggris materi profession pada siswa kelas II di MINU Ngingas

Waru Sidoarjo?

2. Bagaimana peningkatan kemampuan menghafal Bahasa Inggris materi

profession pada siswa kelas II di MINU Ngingas Waru Sidoarjo

dengan menggunakan media papan flanel?

C. Tujuan Penelitian Tindakan

Tujuan dilaksanakannya penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui efektifitas media papan flannel untuk meningkatkan

kemampuan menghafal kosakata bahasa Inggris materi profession pada

siswa kelas II di MINU Ngingas Waru Sidoarjo tahun pelajaran

2015/2016.

2. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan menghafal kosakata

bahasa Inggris materi profession pada siswa kelas II di MINU Ngingas

(17)

D. Lingkup Penelitian

Dalam penelitian kali ini, peneliti membatasi ruang lingkup penelitian

pada mata pelajaran bahasa Inggris kelas II di MINU Ngingas Waru

seperti berikut:

1. Siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa kelas II MINU

Ngingas Waru Sidoarjo tahun pelajaran 2015/2016 semester genap.

2. Media yang digunakan sebagai alternatif pembelajaran bagi siswa

adalah media papan flannel.

3. Materi yang digunakan adalah materi bahasa Inggris untuk siswa kelas

II semester 2 (genap) dengan tema Profession.

4. Kompetensi Dasar:

1.2 Merespon dengan melakukan tindakan sesuai intruksi secara

berterima

Indikator:

1.2.1 Merespon dengan memperagakan intruksi-intruksi yang didengar

1.2.2 Merespon dengan melengkapi kalimat yang kosong

1.2.3 Merespon dengan mewarnai gambar

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian tindakan kelas ini terdiri dari manfaat

(18)

6

1. Manfaat Teoritis

Dari segi teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan bagi dunia pendidikan dasar, baik di SD maupun MI,

sebagai kontribusi pengembangan media pembelajaran, khususnya

pada mata pelajaran Bahasa Inggris, khususnya dalam hal peningkatan

kemampuan menghafal kosa kata Bahasa Inggris materi Profession.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti yang berstatus mahasiswa adalah sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana strata 1 pada Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan

Ampel Surabaya.

b. Bagi pendidik, adalah untuk memberikan wawasan dalam

mengembangkan media pembelajaran yang bervariasi dan dapat

dijadikan bahan kajian dalam inovasi pembelajaran untuk

meningkatkan mutu pendidikan.

c. Untuk merangsang para praktisi pendidikan dalam usaha

meningkatkan kemampuan mengajarnya dengan menggunakan

media, sehingga dapat mengatasi kebosanan dalam pembelajaran

(19)

F. Definisi Operasional 1. Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan sarana fisik yang digunakan untuk

mengirim pesan kepada peserta didik, sehingga merangsang mereka

untuk belajar.2

Media belajar merupakan sesuatu yang dapat digunakan untuk

merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan pembelajar

sehingga mendorong kegiatan belajar mengajar menjadi lebih

menyenangkan dan aktif. Menggunakan pemilihan media dan tekhnik

yang baik akan menjadikan konsentrasi peserta didik akan lebih baik

dibanding dengan tidak menggunakan media.

2. Media Papan flanel

Papan flannel adalah papan yang berlapis kain flannel, sehingga

gambar yang akan disajikan dapat dipasang, dilipat dan dilepas dengan

mudah dan dapat dipakai berkali-kali. Papan flannel termasuk salah

satu media pembelajaran dua dimensi, yang dibuat dari kain flannel

yang ditempelkan pada sebuah triplek atau papan. Kemudian membuat

guntingan-guntingan flannel atau kertas rempelas yang di letakkan di

bagian belakang gambar.

Media papan flannel merupakan pengembangan dari media

berbasis visual yaitu berupa gambar-gambar dua dimensi yang dibuat

dari kain flannel.

2

(20)

8

3. Pengertian Kemampuan

Istilah kemampuan dapat didefinisikan dalam berbagai arti.

Kemampuan merupakan daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai

hasil pembawaan dan latihan.3 Kemampuan juga dapat diartikan sebagai suatu kapasitas berbagai tugas dalam suatu pekerjaan tertentu.

Dengan demikian kemampuan adalah potensi atau kesanggupan

seseorang yang merupakan bawaan dari lahir, dimana potensi atau

kesanggupan ini dihasilkan dari pembawaan dan juga latihan yang

mendukung seseorang untuk menylesaikan tugasnya.4

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata kemampuan berasal

dari kata mampu, yang berarti bias atau dapat. Kemudian mendapat

awalan ke- dan akhiran –an yang kemudian menjadi kata kemampuan yang mempunyai arti menguasai.5

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

kemampuan adalah kecakapan atau potensi menguasai sesuatu

keahlian yang merupakan bawaan sejak lahir untuk melakukan

beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Kemampuan awal peserta didik

merupakan prasarat yang diperlukan peserta didik dalam mengikuti

proses belajar mengajar selanjutnya. Proses belajar mengajar

kemampuan awal peserta didik dapat menjadi titik tolak untuk

3

Susanto, Ahmad, Perkembangan Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2011), hlm. 97.

4

Ibid.,

5

(21)

membekali peserta didik agar dapat mengembangkan kemampuan

baru.

4. Kemampuan Menghafal

Dalam kemampuan menghafal, siswa dihadapkan pada materi yang

biasanya disajikan dalam bentuk verbal yang mengadung arti,

misalnya huruf abjad, bahasa atau bilangan. Dalam proses tersebut

siswa akan tertolong dalam menghafal dalam membentuk skema

cara-cara menghafal dan atau mengulang-ulang materi hafalan sampai

ternanam dalam ingatannya.6

Pada saat mempelajari materi, untuk pertama kali siswa mengolah

bahan pelajaran yang diterimanya, kemudian disimpan dalam ingatan

hingga akhirnya pengetahuan dan pemahaman yang telah diproses

dapat diingat kembali. Teknik mengingat yang banyak dilakukan

adalah dengan mengulang-ulang informasi yang diterima. Pengulangan

informasi ini akan tersimpan lebih lama dan lebih mudah untuk diingat

kembali.7

Jadi yang dimaksud kemampuan menghafal adalah kecakapan atau

potensi untuk menguasai atau menghafalkan materi yang telah

diterimanya untuk dapat diingat kembali.

6

Harianti, Deasy, Metode Jitu meningkatkan Daya Ingat, (Jakarta: Tangga Pustaka, 2008), hlm. 18.

7

(22)

11 BAB II

KAJIAN TEORI

A. Menghafal

1. Pengertian Menghafal

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia kata menghafal berasal dari

kata hafal yang artinya telah masuk ingatan tentang pelajaran atau

dapat mengucapkan diluar kepala tanpa melihat buku atau catatan lain.

Kemudian mendapat awalan me- menjadi menghafal yang artinya

adalah berusaha meresapkan ke dalam pikiran agar selalu ingat.1 Dalam bahasa Arab, menghafal menggunakan terminology

al-Hifzh yang artinya menjaga, memelihara, atau menghafalkan. al-Hifzh

diartikan memelihara atau menjaga dan mempunyai banyak idiom

yang lain, seperti si-fulan membaca al-Qur’an dengan kecepatan yang

jitu (zhahru al-lisan) dengan hafalan diluar kepala (zhahru al-qolb).

Baik kata-kata zhahru al-lisan maupun zhahru al-qolb merupakan

kinayah dari hafalan tanpa kitab, karena itu disebut “istizhahrahu”

yang berarti menghafal dan membacanya diluar kepala.2

2. Langkah-Langkah Menghafal

1

Anwar, Desy, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Amelia, 2003), hlm. 117

2

(23)

Ada empat langkah yang perlu dilakukan dalam menggunakan

metode ini, antara lain:3

a. Merefleksi, yakni memperhatikan bahan yang sedang

dipelajari, baik dari segi tulisan dan tanda bacanya.

b. Mengulang, yaitu membaca dan atau mengikuti berulang-ulang apa

yang diucapkan oleh pengajar.

c. Meresitasi, yaitu mengulang secara individual guna

menunjukkan perolehan hasil belajar tentang apa yang telah

dipelajari.

d. Retensi, yaitu ingatan yang telah dimiliki mengenai apa yang telah

dipelajari yang bersifat permanen.

3. Manfaat-Manfaat dari Menghafal

Manfaat menghafal, antara lain:4

a. Hafalan mempunyai pengaruh besar terhadap keilmuan seseorang.

Orang yang mempunyai kekuatan untuk memperdalam

pemahaman dan pengembangan pemikiran secara lebih luas.

b. Dengan menghafal pelajaran, seseorang bisa langsung menarik

kembali ilmu setiap saat, dimanapun, dan kapanpun.

c. Siswa yang hafal dapat menangkap dengan cepat pelajaran

yang diajarkan, apalagi kalau hubungannya dengan teori

matematika, IPA, al-Qur’an Hadist, Bahasa Inggris dan

sebagainya.

3

http://pksaceh.net/mengapa-kita-menghafal

4Jamal Ma’mur Asm

(24)

13

d. Aspek hafalan memegang peranan penting untuk

mengendapkan ilmu dan mengkristalkannya dalam pikiran dan

hati, kemudian meningkatkannya secara akseleratif dan massif.

e. Dalam konteks PAKEM, hafalan menjadi fondasi utama

dalam mengadakan komunikasi interaktif dalam bentuk diskusi,

debat, dan sebagainya.

f. Dapat membantu penguasaan, pemeliharaan dan pengembangan

ilmu. Pelajar yang cerdas serta mampu memahami pelajaran

dengan cepat, jika ia tidak mempunyai perhatian terhadap hafalan,

maka ia bagaikan pedagang permata yang tidak bisa

memelihara permata tersebut dengan baik. Seringkali, kegagalan

yang dialami para pelajar yang cerdas disebabkan oleh sikap

menggantungkan pada pemahaman tanpa adanya hafalan.

g. Dengan model hafalan, pemahaman bisa dibangun dan analisis bisa

dikembangkan dengan akurat dan intensif.

4. Kemampuan Menghafal Kosa Kata

Kemampuan menghafal kosa kata Bahasa Inggris dapat

ditingkatkan dengan membiasakan anak untuk belajar mengucap kosa

kata setiap hari dan belajar dengan menggunakan media atau metode

yang sesuai.

Pada periode awal perkembangan anak sebelum ia belajar

membaca dan menulis, biasanya anak diajarkan untuk menghafalkan

(25)

seseorang secara umum dianggap merupakan bagian penting, baik dari

proses pembelajaran suatu bahasa ataupun pengembangan kemampuan

seseorang dalam suatu bahasa yang sudah dikuasai. Murid sekolah

sering diajarkan kata-kata baru sebagai bagian dari mata pelajaran

tertentu dan banyak pula orang dewasa yang menganggap

pembentukan kosakata sebagai suatu kegiatan yang menarik dan

edukatif.5

5. Faktor Penyebab Rendahnya Kemampuan Menghafal

Sejumlah factor yang menjadi penyebab rendahnya kemampuan

menghafal siswa antara lain:6

a. Kurang adanya dukungan dari orang tua, teman dan lingkungan.

b. Siswa tidak dikoreksi secara individu dalam menyebutkan kosa

kata Bahasa Inggris.

c. Kurangnya media pembelajaran yang dapat membuat siswa bosan

dan kurang tertarik dalam pelajaran.

6. Indikator Kemampuan Menghafal

5

Dafiya, Upaya Peningkatan Vocabulary Siswa Melalui Semantic Mapping Strategy Pada Bindang Study Bahasa Inggris Dikelas XI MAN 2 Tanjungpura

6

(26)

15

Indikator yang dirumuskan dalam kemampuan menghafal materi

Bahasa Inggris menggunakan papan flanel di kelas II MINU Ngingas

Waru adalah sebagai berikut :

a. Mengucapkan kosa kata bahasa Inggris yang ditunjukkan dengan

media papan flannel

b. Menyebutkan arti dari kosa kata bahasa Inggris yang ditunjukkan

dengan media papan flannel

c. Menulis kosa kata bahasa Inggris yang ditunjukkan dengan media

papan flannel

B. Media Papan Flannel

1. Pengertian Media Papan Flanel

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah

berarti „tengan’, „perantara’ atau „pengantar’. Dalam bahasa Arab,

media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada

penerima pesan.Gerlach & Ely mengatakan bahwa media apabila

dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang

membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh

pengetahuan, keterampilan, atau sikap.7

Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education

Association/NEA) memiliki pengertian yang berbeda. Media adalah

bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta

7

(27)

peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat,

didengar, dan dibaca. Apapun batasan yang diberikan, ada persamaan

diantara batasan tersebut yaitu bahwa media adalah segala sesuatu

yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke

penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan

minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar

terjadi.8

Papan flanel adalah papan yang berlapis kain flannel, sehingga

gambar yang akan disajikan dapat dipasang, dilipat dan dilepas dengan

mudah dan dapat dipakai berkali-kali. Papan flanel adalah media grafis

yang efektif untuk menyajikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran

tertentu pula. Papan berlapis kain flanel ini dapat dilipat sehingga

praktis. Gambar-gambar yang akan disajikan dapat dipasang dan

dicopot dengan mudah sehingga dapat dipakai berkali-kali.

Media papan flanel adalah media grafis yang efektif sekali untuk

menyajikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran tertentu pula. Papan

flanel ini dapat menggunakan kain atau kertas plano secara berlapis.

Gambar-gambar atau tulisan yang akan disajikan dapat dipasang dan

dicopot dengan mudah sehingga dapat dipakai berkali-kali. Selain

gambar, di kelas-kelas rendah sekolah dasar atau taman kanak-kanak,

papan flanel ini dipakai pula untuk menempelkan huruf, angka dan

gambar-gambar. Karena penyajiannya seketika, kecuali menarik

8

(28)

17

perhatian siswa, penggunaan papan flanel dapat membuat sajian lebih

efisien.9

Jadi dapat disimpulkan bahwa media papan flanel termasuk salah

satu media pembelajaran dua dimensi yang dibuat dari kain flannel

yang ditempelkan pada sebuah triplek atau papan atau gabus dan dapat

digunakan secara beulang-ulang.

2. Fungsi Penggunaan Media Papan Flanel

Hamalik mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran

dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan

minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan

belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap

siswa. Pengaruh media pembelajaran pada tahap orientasi

pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran

dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain

membangkitkan motivasi dan minat, media pembelajaran juga dapat

membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan

menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan

memadatkan informasi.10

Media berfungsi untuk tujuan intruksi dimana informasi yang

terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak

atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga

9

Arief S. Sadiman (dkk), MEDIA PENDIDIKAN, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), hlm. 48

10

(29)

pembelajaran dapat terjadi. Disamping menyenangkan media

pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman yang

menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorangan siswa.

Fungsi media papan flanel adalah sebagai berikut:

a. Media ini dapat digunakan untuk mengajarkan membedakan

warna, pengembangan perbendaharaan kata-kata, dramatisasi,

mengembangkan konsep, memberi pesan tentang pokok-pokok

cerita, membuat diagram, grafik dan sejenisnya.

b. Membantu pengajar untuk menerangkan bahan pelajaran.

c. Mempermudah pemahaman pembelajar tentang bahan pelajaran.

d. Agar bahan pelajaran lebih menarik.

3. Bahan-Bahan dan Cara Pembuatan

a. Bahan-bahan:

1) Kain flannel/kertas rempelas/laken

2) Papan atau triplek

3) Lem/perekat

4) Gunting

5) Paku

6) Gambar atau materi yang akan diajarkan

b. Cara pembuatan papan flanel:

1) Siapkan papan atau triplek

(30)

19

3) Jahitlah sesuai bentuk dan ornament yang sesuai dengan bahan

yang akan diajarkan

4) Ornamen yang akan digunakan bagian belakangnya

ditempelkan kain flanel/kertas rempelas/laken kemudian

gambar tersebut ditempelkan pada papan sehingga gambar

tetap melekat pada papan flanel.

4. Kelebihan dan Kelemahan Media Papan flanel

a. Kelebihan:

1) Dapat dibuat sendiri

2) Item-item diatur sendiri

3) Dapat dipersiapkan terlebih dahulu

4) Media dapat digunakan berkali-kali

5) Memungkinkan penyesuaian dengan kebutuhan siswa

6) Menghemat waktu dan tenaga

b. Kelemahan:

1) Persiapan membutuhkan waktu yang cukup lama

2) Kreatifitas guru sangat dibutuhkan dalam pembuatannya

C. Mata Pelajaran Bahasa Inggris di Madrasah Ibtidaiyah

1. Tinjauan tentang Mata Pelajaran Bahasa Inggris

Pendidikan Bahasa Inggris pada jenjang pendidkan SD/MI identik

dengan mengajari seorang bayi bahasa ibu. Dimana secara umum

[image:30.595.162.463.282.556.2]
(31)

sehingga hal itu akan berdampak pada pola pengajaran Bahasa Inggris

pada tingkat SD yang lebih bersifat pengenalan. Sehingga diusahakan

sedapat mungkin agar tercapai apa yang disebut “kesan pertama yang

mengesankan” yang selanjutnya sebagai motivasi bagi mereka untuk

mengeksplorasi wawasan berbahasa inggris pada tataran lebih lanjut.

Bahasa Inggris sama halnya dengan Bahasa Indonesia adalah

merupakan alat komunikasi yang mengandung beberapa sifat yaitu

sistemik, manasuka, ujar, manusisawi dan komunikatif. Disebut

sistemik karena bahasa merupakan sebuah sistem terdiri dari sistem

bunyi dan sistem makna. Manasuka karena antara makna dan bunyi

tidak ada hubungan logis. Disebut ujaran karena dalam bahasa yang

terpenting adalah bunyi, karena walaupun ada yang ditemukan dalam

media tulisan tapi pada akhirnya dibaca dan menimbulkan bunyi.

Disebut manusiawi karena bahasa ada jika manusia ada dan masih

memerlukannya.

Dalam pengenalan Bahasa Inggris untuk siswa pengguna bahasa

ibu bahasa Indonesia, kita hendaknya menganggap siswa tersebut

seorang bayi yang baru akan belajar bahasa. Kita tidak bisa memulai

pengenalan belajar bahasa dengan cara menghafalkan kosa kata dan

arti, mengenalkan tensis, dan yang lainnya seperti kita belajar waktu di

bangku SMA. Banyak sekali buku-buku pelajaran Bahasa Inggris

untuk SD yang ditulis dengan gaya seperti itu. Pola pembelajaran

(32)

21

suasana bahwa di ruangan itu adalah ruangan yang segala bentuk

tampilan berbahasa menggunakan Bahasa Inggris.

Pada umumnya komponen bahasa terdiri dari tiga unsur, yaitu tata

bahasa (grammar), kosa kata (vocabulary), dan pelafalan

(pronounciation).11

2. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Bahasa Inggris di Madrasah Ibtidaiyah

Ruang lingkup mata pelajaran bahasa Inggris di SD/MI mencakup

kemampuan berkomunikasi lisan secara terbatas dalam konteks

sekolah, yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

a. Mendengarkan (listening)

b. Berbicara (speaking)

c. Membaca (reading)

d. Menulis (writing)

Keterampilan menulis dan membaca diarahkan untuk menunjang

pembelajaran komunikasi lisan.

3. Tujuan Pelajaran Bahasa Inggris di Madrasah Ibtidaiyah

Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SD/MI bertujuan agar peserta

didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

a. Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan

secara terbatas untuk mengiringi tindakan (language accompanying

action) dalam kontekssekolah.

11

(33)

b. Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris

untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global.12

D. Implementasi Media Papan flanel Untuk Mengetahui Kemampuan Menghafal Kosakata Bahasa Inggris

Pada zaman sekarang ini bahasa Inggris tidak boleh dipandang

sebelah mata. Hal ini dikarenakan begitu pentingnya bahasa Inggris

sebagai bahasa global. Dalam mengajarkan bahasa Inggris kepada siswa

kelas rendah tentu mempunyai cara yang sangat berbeda jika dibandingkan

dengan usia remaja dan dewasa. Pada usia siswa kelas rendah anak-anak

lebih senang belajar sambil berbain. Akan tetapi bukan sekedar bermain.

Bermain disini adalah bermain yang diarahkan. Melalui bermain yang

diarahkan siswa tersebut bisa belajar banyak hal. Perlu kita ketahui bahwa

pada saat bermain keadaaan otak anak sedang tenang karena ia merasa

senang dan ceria. Bila keadaan otak anak dalam keadaan tenang tentu saja

ilmu bisa masuk dan tertanam dengan mudah dan baik.

Mempelajari bahasa asing tak bisa lepas dari unsur penguasaan

kosa kata yang begitu luas. Kegiatan yang menguasai kosa kata menuntut

kegiatan menghafalkan arti kata secara terus menerus, tanpa henti sedikit

demi sedikit. Menghafal pada siswa kelas rendah sangat efektif karena

memori siswa kelas rendah masih sedikit dan sangat mudah untuk

menghafal kosa kata. Melalui media papan flanel siswa dapat menghafal

12

(34)

23

kosa kata Bahasa Inggris dengan lebih mudah, karena dalam media ini

terdapat ilustrasi-ilustrasi gambar yang dapat dilepas pasang dan dibuat

permainan sehingga dapat membantu siswa untuk menghafal. Berikut

[image:34.595.149.518.271.618.2]

beberapa penelitian terdahulu yang relevan:

Tabel 1.1. Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Judul Hasil

1. Meilia

Fristoni (UNESA

2012)

Penggunaan Media Papan Flanel Untuk Mengingkatkan Proses

Pembelajaran Tematik Pada Siswa Sekolah

Dasar

Dalam proses

pembelajaran tematik mengalami peningkatan pada aktivitas siswa dan guru dengan menggunakan media papan flanel.

2. Nur

Hijratul Laili (UNEJ 2014) Penerapan Permainan Scrabble Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata

Bahasa Indonesia di Kelas IV SDN Sukolilo

No. 250 Bulak Surabaya

Terdapat pengaruh yang

signifikan antara

pembelajaran dan media

scrabble terhadap

penguasaan kosakata siswa di kelas IV SDN Bulak.

3. Dewi

Mutiara Sari (UN PGRI Kediri 2014) Peningkatan Kemampuan Berbicara

Melalui Media Papan Flanel Pada Anak

Kelompok B TK Kristen Anugerah

Kecamatan Tulungagung

Kabupaten Tulungangung

Menberikan hasil/

penjelasan bahwa terdapat

peningkatan yang

signifikan dari media papan flanel. Terbukti dengan peningkatan dari pra dengan presentase awal 58,5% menigkat menjadi 74,5%.

Dari beberapa contoh hasil penelitian diatas, maka dapat

digambarkan beberapa persamaan dan perbedaanya. Persamaan skripsi ini

dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya adalah pada salah satu variabel

(35)

implementasi media papan flanel. Sedangkan perbedaan antara skripsi ini

dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya adalah pada kaitan pembahasan

variabel media papan flanel itu sendiri. Pada skripsi ini pembahasan lebih

difokuskan untuk menjelaskan secara deskriptif implementasi media papan

(36)

25 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian

tindakan. Jenis penelitian tindakan yang dilakukan adalah penelitian

tindakan kelas atau biasanya disebut PTK. PTK yang dilakukan oleh

peneliti, dilaksanakan dengan cara mengamati proses pembelajaran di

dalam kelas. Subjek yang diamati dalam penelitian ini adalah guru dan

siswa. Hal yang diamati adalah semua aktivitas yang dilakuakan oleh guru

dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Suharsimi berpendapat bahwa, penelitian tindakan kelas berasal

dari penggabungan tiga kata yaitu: 1. Penelitian, 2. Tindakan, 3. Kelas,

penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan

belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi

dalam sebuah kelas secara bersamaan.1 Berdasarkan definisi tersebut, dapat dipahami bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang

dilakukan oleh guru atau peneliti di suatu ruang kelas untuk meningkatan

proses pembelajaran. Dengan adanya peningkatan proses pembelajaran,

diharapkan adanya perubahan kegiatan pembelajaran yang biasa saja

menjadi pembelajaran yang lebih bermakna dan lebih baik dari kegiatan

pembelajaran sebelumnya.

1

(37)

1. Ciri-ciri penelitian tindakan kelas

Penelitian tindakan kelas memiliki tiga ciri pokok. Seperti yang

dituliskan oleh Suharsimi Ari Kunto. Ciri-ciri tersebut adalah :

a. Inkuiri reflektif, yaitu permasalahan dalam PTK merupakan

permasalahan yang riil dalam proses pembelajaran di dalam kelas.

b. Kooperatif, yaitu adanya kerjasama antara peneliti dengan guru

kelas atau antara guru kelas dengan pihak-pihak yang mengadakan

perbaikan dalam proses pembelajaran.

c. Reflektif, yaitu penelitian bersifat berkelanjutan untuk mengetahui

kemajuan atau peningkatan dari pelaksanaan tindakan yang

dilakukan dan melakukan perbaikan pada siklus selanjutnya

PTK ini menggunaka model penelitian tindakan dari Kurf Lewin,

yang berbentuk spiral. Dan setiap siklus, kegiatan yang dilakukan

meliputi planning (rencana), acting (tindakan), observating

(pengematan), reflecting (refleksi).2 Sebelum masuk pada siklus I dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan

[image:37.595.162.516.274.535.2]

yang ada. Alur siklus PTK menurut Kurt Lewin, dijelaskan pada

gambar berikut ini:

2

(38)

27

B. Setting dan Subjek Penelitian 1. Setting

Setting dalam penelitian ini meliputi tempat, waktu dan siklus

penelitian PTK:

a. Tempat penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian ini, dilaksanakan di kelas II MINU

Ngingas Waru.

b. Waktu penelitian

Waktu penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap tahun

pelajaran 2015/2016

c. Siklus PTK

Rancangan yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas

dilaksanakan melalui 2 siklus terdiri dari 4 langkah yaitu

perencanaan, aksi atau tindakan, observasi, refleksi. Penelitian

(39)

flanel dalam upaya peningkatan kemampuan menghafal bahasa

Inggris materi profession.

2. Subjek Penelitian

Peneliti mengambil subjek penelitian siswa kelas II MINU Ngingas

Waru tahun pelajaran 2015/2016 dengan jumlah 38 siswa yang terdiri

dari 21 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan.

C. Variabel yang diteliti

Variabel-variabel menjadi pusat PTK ini adalah variabel yang

penerapannya menggunakan media papan flanel untuk meningkatkan

kemampuan menghafal pada mata pelajaran Bahasa Inggris.

1. Variabel input : Peserta didik kelas II A MINU Ngingas Waru

2. Variable proses : Penerapan media papan flanel

3. Variable output : Meningkatkan kemampuan menghafal siswa

dalam mata pelajaran Bahasa Inggris

D. Rencana Tindakan

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK),

bentuk kajiannya yaitu untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang

dilakukam secara berkesinambungan. Dalam PTK terdapat beberapa

tindakan. Adapun rencana tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian

ini adalah :

(40)

29

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan tindakan dengan

menerapkan media papan flanel pada siswa kelas II MINU Ngingas

Waru, dengan harapan setelah diterapkannya media papan flanel ini

akan meningkatan kemampuan menghafal siswa pada materi

profession. Dalam pelaksanaan penelitian kegiatan yang akan

dilakukan antara lain:

a. Persiapan pelaksanaan PTK

b. Meminta izin kepada kepala sekolah untuk melaksanakan PTK

c. Melakukan konsolidasi dengan guru tentang tata cara pelaksanaan

penelitian

2. Pelaksanaan penelitian

Sesuai dengan metode penelitian yang dipilih, yaitu penelitian

tindakan kelas (PTK), maka penelitian ini menggunakan model

penelitian menurut Kurt Lewin. Model penelitian ini berbentuk spiral

yang terdiri dari 1 siklus, dengan rincian setiap siklus terdiri dari 4

langkah pokok, yaitu : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

refleksi. Pelaksanaan penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi

masalah. Identifikasi masalah dilakukan peneliti dengan melakukan

wawancara guru tentang permasalahan yang ada dalam pembelajaran.

Setelah mengidentifikasi masalah, langkah selanjutnya dilakukan

adalah tahap penelitian. Setiap siklus dalam penelitian ini dilaksanakan

(41)

a. Perencanaan, peneliti menyiapkan segala komponen dalam

pelaksanaan penelitian termasuk media papan flanel.

b. Tindakan, pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah

melaksanakan tindakan yang telah dirumuskan pada RPP dan

merapkan media papan flanel.

c. Pengamatan, mengamati tindakan dan melihat hasil atau dampak

dari tindakan yang telah dilakukan.

d. Melakukan refleksi, dengan mengkaji dan mengevaluasi hasil

penelitian.

Penelitian ini akan dijelaskan dalam uraian rencana tindakan sebagai

berikut:

Berdasarkan model PTK menurut Kurt Lewin sebelum

melaksankan siklus I, dilakukan pengidentifikasian masalah yang

terjadi dalam pembelajaran. Pengidentifikasian masalah dilakukan

peneliti dengan melakukan wawancara dengan guru (pra siklus) dan

mencari data pendukung dari hasil wawancara yang dilakukan. Dari

hasil wawancara dengan guru (pra siklus), peneliti menemukan

masalah tentang rendahnya kemampuan memahami siswa pada mata

pelajaran Bahasa Inggris khususnya materi profession. Berdasarkan

permasalahan tersebut, maka peneliti kemudian menganalisa masalah

dan mencari alternatif pemecahan masalah guna diterapkan dalam

pelaksanaan siklus. Penelitian ini diterapkan dalam 1 siklus dengan

(42)

31

1) Siklus I

a) Perencanaan

Pada tahap perencanaan, beberapa kegiatan yang harus

dilakukan peneliti adalah:

(1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(2) Menyiapkan media pembelajaran

(3) Menyiapkan lembar observasi dan evaluasi

(4) Menyiapkan sarana pendukung yang diperlukan saat

pelaksanaan pembelajaran

(5) Menyiapkan skenario pembelajaran

b) Pelaksanaan Tindakan

c) Observasi dan Evaluasi

Kegiatan observasi ini dilakukan dengan mengumpulkan data.

Data yang dikumpulkan pada tahap ini berisi tentang

pelaksanaan tindakan dan rancangan yang sudah dibuat.

Evaluasi dilakukan secara lisan dengan mengajukan beberapa

pertanyaan kepada anak tentang kosa kata Bahasa Inggris yang

sudah dipraktekkan pada saat proses pembelajaran di dalam

kelas.

d) Refleksi

Setelah dilakukan evaluasi selanjutnya didiskusikan bersama

guru. Komentar dan tanggapan serta penilaian semua dianalisis

(43)

pembelajaran guna dicari solusinya. Jika hasilnya lemah maka

perlu dilakukan perbaikan. Jika sudah unggul dicari solusi

untuk peningkatannya. Pada siklus pertama ini secara

keseluruhan belum cukup mengembangkan kemampuan

menghafal kosa kata bahasa inggris pada peserta didik, maka

perlu dilakukan kembali peningkatan kemampuan menghafal

Bahasa Inggris melalui media papan flannel tersebut dengan

tindaklanjuti pada siklus kedua.

E. Data Dan Pengumpulan

1. Jenis data dan Sumber Data

a. Jenis data

Adapun data yang akan di ambil dalam penelitian ini meliputi 2

macam:

1) Data kualititatif

Gambaran umum tentang PTK, materi yang disampaikan dalam

PTK

2) Data kuantitatif

Nilai hasil tes dan angket hafalan materi siswa terhadap proses

pembelajaran

b. Sumber data

1) Sumber data primer: guru, siswa, dan hasil penelitian

(44)

33

2. Teknik pengumpulan Data

Dalam hal ini, peneliti menggunakan beberapa metode untuk

menggali informasi yang dibutuhkan. Metode yang dipakai peneliti

untuk mendapatkan informasi tersebut antara lain sebagai berikut:

a. Dokumentasi

Dokumentasi yang dimaksudkan adalah berupa data nilai siswa

mata pelajaran bahasa Inggris kelas IIA yang dibawah KKM.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan pada guru dan siswa sebelum dan sesudah

menggunakan media papan flanel.

c. Pengamatan (observasi)

Observasi dilakukan pada tanggal 11 Mei 2016 untuk mencari

masalah yang ada dalam pembelajaran kelas II di MINU Ngingas

Waru.

3. Instrument Pengumpulan Data

Instrument pengumpulan data yang peneliti lakukan kepada

penelitian ini adalah lembar observasi aktifitas anak pada setiap siklus.

(45)

Untuk dapat menganalisa data digunakan teknik kualitatif dan

kuantitatif dalam bentuk presentase yang akan dilakukan di uji dengan

deskriptif melalui rumus:

P = F/N x 100%

Keterangan:

P : Presentase N : Jumlah anak

F : Nilai rata-rata yang dicapai anak 100% : Nilai

Konstan

F. Tim Peneliti Dan Tugasnya

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, dalam kegiatan penelitian

kali ini peneliti bekerja sama (berkolaboratif) dengan guru yang

mengampu mata pelajaran Bahasa Inggris kelas II MINU Ngingas Waru.

Selain menjadi kolaborator guru juga berperan sebagai observatori

bersama dengan peneliti dalam melaksanakan pembelajaran di kelas.

Identitas peneliti dan rekan guru:

1. Identitas Peneliti

Nama : Iin Indrawati

NIM : D07212008

Jurusan/Fakultas : PGMI/Tarbiyah

Institusi : UIN Sunan Ampel Surabaya

(46)

35

Tugas :Peneliti menyusun rancangan pembelajaran

yang berupa RPP, sebagai perencanaan

pelaksanaan PTK. Kemudian peneliti

melakukan praktek penelitian sebagaimana

yang tertera di dalam rancangan

pembelajaran yang telah dibuat, berupa

observasi aktifitas siswa selama di kelas,

wawancara terhadap guru bahasa Inggris dan

ketiga siswa-siswa kelas II, dan kuesioner

yang di sebarkan ke siswa-siswi kelas II .

2. Identitas Guru

Nama : Dra. Hj. Asrin Nasiroh

NIP : -

Unit Kerja : MINU Ngingas Waru

Tugas : Guru memberikan waktu untuk melakukan

penelitian. Kemudian memberikan

pengarahan terhadap peneliti selama

melakukan penelitian tindakan kelas yang

hasilnya di refleksikan bersama-sama.

(47)

Indokator kinerja merupakan suatu kriteria yang digunakan peneliti

untuk melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan penelitian tindakan kelas

(PTK) dalam meningkatkan serta memperbaiki mutu hasil belajar siswa

dalam suatu materi pelajaran. Kriteria ketuntasan minimal setiap

kompetensi dasar berdasarkan pada indikator yang berkisar antara

0%-100%. Kriteria pada masing-masing indikator memiliki perbedaan

tergantung pada kompleksitasitasnya, yang pada indikator kriteria berkisar

80%. Setelah adanya penelitian tindakan kelas (PTK) diharapkan tingkat

keberhasilan siswa kelas II MI MINU Ngingas Waru dalam peningkatan

kemampuan menghafal materi Profession pada mata pelajaran Bahasa

Inggris meningkat dari prosentase 26,31% menjadi 70,00% hingga

diatasnya.

Adapun indikator yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas

ini adalah sebagai berikut:

1. Setelah penelitian, peneliti berharap kemampuan menghafal kosa kata

siswa pada pelajaran Bahasa Inggris materi Profession meningkat.

Dilihat dari pengukuran sebelum mengunakan media papan flannel dan

sesudah mengunakan media papan flannel.

2. Meningkatnya kemampuan menghafal siswa pada materi Profession

(48)

37 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diuraikan dalam tahapan siklus-siklus

pembelajaran yang dilakuakan dalam proses belajar mengajar di kelas.

Dalam penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Sebagaimana pemaparan

berikut ini:

1. Siklus I

a. Perencanaan (Planning)

Pada perencanaan siklus I ini peneliti berkolaborasi dengan

guru mata pelajaran untuk membahas permasalahan-permasalahan

yang muncul dalam kegiatan belajar mengajar. Dari

peermasalahan tersebut selanjutnya dicarikan alternatif pemecahan

masalahnya. Dari hasil pengkajian terhadap beberapa metode dan

media yang dianggap dapat mengatasi permasalahan dalam

kurangnya pemahaman siswa, maka dipilihlah media yang cocok

untuk diterapkan dalam proses pembelajaran. Media yang dipilih

adalah media papan flanel, dimana media tersebut memiiki

keunggulan diantaranya yaitu: dapat mendorong pemahaman

siswa, dapat merangsang siswa untuk berfikir secara efiktif dan

(49)

Dengan diterapkannya, media tersebut dalam pembelajaran

Bahasa Inggris pada materi profession, siswa diharapkan dapat

mempelajari materi tersebut dengan utuh dan tidak hanya sekedar

mentransfer ilmu dan pengetahuan yang dilakukan oleh guru

terhadap siswa, akan tetapi siswa dapat membangun sendiri

pengetahuannya melalui teori dan pengalaman-pengalaman yang

pernah siswa alami, khususnya dalam kehidupan sehari-hari.

Tentunya pengalaman yang dimaksudkan itu harus sesuai dengan

materi yang dibahas, yaitu materi profession.

Hal-hal yang perlu disiapkan peneliti dalam perencanaan

siklus I adalah sebagai berikut:

1) RPP dengan menggunakan media papan flanel (dapat dilihat pada lampiran 6)

2) Lembar observasi aktivitas siswa (dapat dilihat pada lampiran 8)

3) Lembar observasi aktivitas guru (dapat dilihat pada lampiran 9)

4) Lembar soal tes (dapat dilihat pada lampiran 13)

5) Lembar penilaian tes tulis (dapat dilihat pada lampiran 14)

Adapun rubik penilaian mengahafal kosa kata siswa adalah

sebagai berikut :

(50)

39

Pada kegiatan belajar pada siklus I dilaksanakan pada hari

Selasa tanggal 17 Juni 2016 di kelas II MINU Ngingas Waru.

Kelas ini memiliki jumlah siswa 38 yang terdiri dari 21 laki-laki

dan 17 perempuan. Pelaksanaan siklus I berlangsung selama 2 jam

pelajaran dengan alokasi waktu 2x35 menit, materi yang akan

disampaikan adalah profession.

Pada penelitian ini, guru bertindak sebagai pengajar dengan

menggunakan media papan flanel, sedangkan peneliti bertindak

sebagai observer yang memperhatikan perilaku dan sikap siswa

selama kegiatan belajar juga memperhatikan ketrampilan guru

dalam mengelola proses belajar mengajar dikelas dengan mengisi

lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa yang telah

disiapkan sebelumnya. Adapun kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan mengacu pada RPP siklus I yang telah disiapkan

sebelumnya. Kegiatan tersebut meliputi kegiatan awal, kegiatan

inti dan kegiatan penutup yang telah disusun dengan menggunakan

media papan flanel.

Pembelajaran dimulai dengan mengucapkan salam,

“Assalamu’alaikum Wr.Wb”, secara serentak siswa menjawab

“Wassalamu’alaikum Wr.Wb”. selanjutnya siswa dan guru

berdo’a besama-sama. Selanjutnya guru menyapa siswa dengan

sapaan “Good morning student”, dan siswa menjawab “Good

(51)

thank you” jawab siswa dengan serentak menyambut sapaan guru

dengan bersemangat. Selanjutnya guru melakukan apersepsi

berdasarkan pengalam siswa dalam kehidupan siswa

sehari-hari.“Siapa yang cita-citanya jadi Dokter?“ Siapa yang cita

-citanya jadi Polisi?“Apa cita-cita kalian?”,? dalam pemberian

apersepsi hanya beberapa siswa yang menjawab pertanyaan dari

guru, selain itu guru juga menyampaikan kompentensi, tujuan

pembelajaran serta materi yang akan dipelajari. Hal ini dilakukan

untuk mengetahui sebarapa besar pengetahuan yang telah dimiliki

siswa.

Pada kegiatan inti, selama 15 menit siswa mendengarkan

penjelasan yang diberikan guru tekait materi yang telah diajarkan

oleh guru, yaitu materi profession, dalam tahap ini hanya beberapa

siswa yang mendengarkan penjelasan dari guru sedangkan

terdapat beberapa siswa yang bermain dengan teman sebangkunya.

Setelah menjelaskan guru bersama siswa melakukan tanya jawab,

serta memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya terkait

materi yang belum difahami, hal ini bertujuan sejauh mana siswa

memahami materi yang telah diajarkan, selanjutnya guru

membuka media papan flanel dan memperkenalkan 10 boneka

profession kepada siswa, siswa menirukan apa yang diucapkan

oleh guru. Setelah diulang beberapa kali oleh guru, boneka

(52)

41

menjawabnya. Setelah selesai guru menuliskan di papan tulis

tulisan bahasa inggrisnya. Kemudian siswa diberikan tugas yang

harus diselesaikan dengan kelompok, yakni melengkapi kalimat

untuk mengukur hafalan kosakata siswa melalui tulisan, sebelum

mengerjakan guru memberikan intruksi kepada siswa tentang

bagaimana cara siswa mengerjakan lembar kerja tersebut, selesai

mengerjakan soal, setiap siswa mengumpulkan tugas yang telah

dikerjakan, kemudian dilanjutkan guru memberikan penguatan

atas jawaban dari pertanyaan tersebut. Pada awal penggunaan

media papan flanel terdapat beberapa siswa yang masih

kebingungan dalam mencari jawaban, sehingga guru masih

berperan dalam mengerjakan lembar kerja tersebut.

Pada tahap penutupan dalam pembelajaran Bahasa Inggris

dengan menggunakan media papan flanel guru melakukan refleksi

dengan memberikan pertanyaan tentang “apa yang telah dipelajari

hari ini? Tentang kegiatan apa yang dilakukan? dan apa manfaat

mempelajari materi tersebut?”. Kemudian guru menginformasikan

materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya yaitu Part

of My Body. Selanjutnya guru mengucapkan salam

“Assalamu’alaikum Wr. Wb”, dan siswa menjawab secara

serentak dengan mengucapkan“Wassalamu’alaikum Wr.Wb”.

Adapun rekapitulasi hasil tes tulis dengan menggunakan

(53)
[image:53.595.170.525.134.538.2]

Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Siklus I

No .

Uraian Hasil Siklus I

1. Nilai rata-rata siswa 66,57

2. Jumlah siswa yang

tuntas 22

3. Prosentase ketuntasan

57,89%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa penggunaan media

papan flanel pada materi profession pada mata pelajaran Bahasa

Inggris belum mencapai hasil yang maksimal. Hal ini dapat dilihat

dari 38 siswa hanya 22 siswa yang nilainya tuntas, sedangkan 16

siswa lainnya belum mencapai ketuntasan atau masih berada dibawah

KKM sehingga dapat dihitung prosentase ketuntasan siswa kelas II

pada materi profession adalah sebersar 57,89%.1 Hasil ini belum dapat memenuhi prosentase ketuntasan yang telah ditentukan yaitu

80%. Oleh karena itu perlu diadakan perbaikan siklus selanjutnya.

c. Pengamatan (Observing)

Berikut ini adalah data hasil observasi yang dilakukan oleh

peneliti pada siklus I. Sesuai dengan yang direncanakan,

observasi yang dilakukan yaitu terhadap aktivitas guru, aktivitas

siswa dengan menggunakan media papan flanel.

1

(54)

43

Adapun rekapitulasi hasil observasi aktivitas guru siklus I

[image:54.595.172.517.196.538.2]

selama pembelajaran Bahasa Inggris adalah sebagai berikut :

Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I

No. Uraian Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus I

1. Skor Observasi Guru 34

2. Skor Maksimal 48

3. Prosentase Nilai

Akhir

70,83%

Dari hasil observasi aktivitas guru yang dilakukan peneliti

pada siklus I dengan menggunakan media papan flanel pada mata

pelajaran Bahasa Inggris materi profession, dapat diketahui bahwa

jumlah skor yang diperoleh adalah 34 dengan jumlah skor

maksimal yaitu 48. Dengan demikian jumlah nilai skor yang

diperoleh secara keseluruhan adalah 70,832, yang berarti aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran belum terlaksana secara

maksimal, guru juga belum dapat menerapkan RPP yang disusun

secara sempurna.

Ketika dalam melakukan apersepsi guru kurang

membangkitkan semangat siswa sehingga siswa kurang

bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, guru masih

kesulitan dalam mengondisikan siswa ketika proses pembelajaran

2

(55)

berlangsung, dalam menjelaskan materi terdapat beberapa siswa

terlihat bermain dengan teman sebangkunya, sehingga ketika guru

melontarkan pertanyaan kepada siswa, hanya beberapa siswa yang

merespon pertanyaan, diakhir pembelajaran guru juga tidak

memberikan penguatan secara verbal dan memberikan dorongan

pada siswa yang kurang aktif.

Sedangkan hasil rekapitulasi observasi aktivitas siswa

selama pembelajaran bahasa Inggris pada siklus I adalah sebagai

[image:55.595.169.517.282.579.2]

berikut:

Tabel 4.5Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

No. Uraian Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus I

1. Skor Observasi

Siswa 28

2. Skor Maksimal 40

3. Prosentase Nilai

Akhir

70,00%

Dari hasil observasi aktivitas siswa yang dilakukan peneliti

pada siklus I dengan menggunakan media papan flanel pada mata

(56)

45

jumlah skor yang diperoleh adalah 28 dengan jumlah skor

maksimal yaitu 40.3

Dengan demikian jumlah nilai skor yang diperoleh secara

keselurahan adalah 70.00%, yang berarti aktivitas siswa selama

kegiatan pembalajaran dengan menggunakan media papan flanel

termasuk dalam kategori “cukup” hal ini dapat dilihat ketika proses

pembelajaran berlangsung terdapat beberapa siswa yang

mondar-mandir selama proses pembelajaran dilakukan, hanya sedikit siswa

yang mendengarkan penjelasan guru dan terdapat beberapa siswa yang

bermain dengan teman sebangkunya, siswa masih kesulitan dalam

mengerjakan lembar kerja siswa dan masih melibatkan guru dalam

mengerjakan lembar kerja tersebut, siswa kurang disiplin dalam hal

waktu ketika menyelesaikan tugas sehingga siswa dapat mengganggu

dalam kegiatan selanjutnya.

d. Refleksi (reflecting)

Berdasarkan hasil dari data-data yang dijelasan diatas,

adapun hal-hal yang perlu dilakukan perbaikan dalam proses

belajar mengajar melalui media papan flanel pada meteri

profession di kelas II MINU Ngingas Waru adalah sebagai berikut

:

1) Siswa sedikit sulit dikondisikan dalam mengikuti proses

pembelajaran karena belum begitu paham dengan media.

3

(57)

2) Siswa kurang dalam mengkondisikan waktu dalam

menyelesaikan tugasnya, hal itu dikarenakan siswa kurang

tertarik dan memilih bermain sendiri sehingga dapat

mengganggu untuk kegitan selanjutnya.

3) Siswa masih merasa asing dengan media papan flanel,

sehingga masih ingin bermain dengan boneka flanel dari pada

belajar.

Dari hasil pengamatan selama penelitian, peneliti dan guru

menyimpulkan bahwa pelaksanaan tindakan selama siklus I masih

kurang maksimal sehingga perlu diadakannya perbaikan pada

siklus II.

Berdasasarkan hasil hafalan siswa, diperoleh nilai rata-rata

kelas sebesar 66,57%. Dari 38 siswa siswa yang mencapai KKM

sebanyak 22 siswa (57,89%) dan yang belum mencapai KKM

sebanyak 16 siswa (42,11%). Dari hasil beajar pada siklus I ini

belum dikatakan tuntas, karena masih belum mencapai kategori

ketuntasan yang telah ditetapkan oleh peneliti dari awal yakni

80%.

2. Siklus II

a. Perencanaan (Planning)

Bardasarkan hasil refleksi dari siklus I yang masih terdapat

(58)

47

pembelajaran, peneliti bersama guru berupaya untuk memperbaiki

dan mengatasi kendala yang terdapat pada siklus I. Perencanaan

dalam penelitian yang dilakukan pada siklus II secara garis besar

sama dengan perencanaan yang dilakukan pada siklus I, akan

tertapi terdapat beberapa perubahan seperti lebih mengondisikan

kelas, terdapat media yang bervariasi dalam kegiatan belajar

mengajar, pemberian pertanyaan yang menantang kepada siswa,

serta memberikan soal yang berbeda dari siklus I ke siklus II.

Adapun yang perlu dipersiapkan dalam pelaksanaan siklus II

adalah instrumen penelitian dan persiapan perangkat

pembelajaran.

Hal-hal yang disiapkan peneliti dalam perencnaan siklus II

adalah sebagai berikut:

1) RPP dengan menggunakan media papan flanel

2) Instrumen observasi aktivitas siswa

3) Instrumen observasi aktivitas guru

4) Instrumen evaluasi berupa Lembar Kerja Individu

5) Lembar penilaian tes tulis

b. Pelaksanaan (Acting)

Pelaksanaan siklus II dilakukan pada hari senin tanggal 20

Juni 2016. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas II MINU

(59)

laki-laki dan 17 perempuan. Pelaksanaan siklus II berlangsung selama

2 jam pelajaran dengan alokasi waktu 2x35 menit, materi yang

akan disampaikan adalah profession.

Kegitan pembelajaran pada siklus II ini dirancang untuk

memperbaiki pembelajaran yang sebelumnya, hal ini bertujuan

agar kualitas dalam pembelajaran meningkat dan pencapaian

siswa dalam memahai materi profession pada siklus II mengalami

peningkatan. Sesuai dengan apa yang telah tertulis dalam

rancangan RPP, pelaksanaan tindakan pada siklus II dijalankan

sesuai dengan apa yang dirancang peneliti. Pembelajaran dimulai

dengan mengucapkan salam, “Assalamu’alaikum Wr.Wb”, secara

serentak siswa menjawab “Wassalamu’alaikum Wr.Wb”.

kemudian siswa dan guru berdo’a besama-sama dengan menbaca

surat Al-Fatihah dan dilanjut dengan icebreaker dengan

menayakan (Are you happy this morning? Yes.. yes.. yes.. I’m

happy!!) Siswa serentak menyambut sapaan guru dengan

bersemangat.

Guru menjelaskan kembali materi yang telah diajarkan

yaitu mengenai 10 macam profesi dalam Bahasa Inggris, setelah

menjelaskan guru melontarkan pertanyaan kepada siswa .“what

does he do?” (dengan menunjukkan boneka flanel profesi

dokter)“what does she do?” (dengan menunjukkan boneka flanel

(60)

49

pertanyaan tersebut, dengan bersemangat siswa menjawab

pertanyaan yang diberikan oleh guru. Hal ini bertujuan untuk

mengetahui sejauh mana siswa memahai materi yang telah

diajarkan.

Pada tahap selanjutnya masing-masing siswa mendapat

lembar kerja siswa yang sudah disiapkan oleh guru, guru

mememberikan arahan kepada siswa dalam mmengerjakan tugas

(kelompok), setelah mengerjakan soal, ketua kelompok

mengumpulkan hasil kerja yang sudah dikerjakan. Melalui media

papan flanelsecara bergantian siswa maju kedepan untuk mengisi

jawaban dari lembar kerja siswa yang sudah disiapkan guru di

papan tulis, guru memberikan penguatan terhadap

jawaban-jawaban dari pertanyaan yang diujikan. Sebelum proses

pembelajaran diakhiri guru bersama siswa melakukan refleksi

dengan memberikan pertanyaan tentang “apa yang telah

dipelajari hari ini? Tentang kegiatan apa yang dilakukan? dan

apa manfaat mempelajari materi tersebut?”. Kemudian guru

menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan

selanjutnya yaitu Part of My Body. Selanjutnya guru

mengucapkan salam “Assalamu’alaikum Wr. Wb.”, dan siswa

menjawab secara serentak dengan mengucapkan

(61)

Adapun rekapitulasi hasil tes tulis pada siklus II dengan

[image:61.595.171.518.200.533.2]

menggunakan media papan flaneladalah sebagai berikut:

Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Siklus II

No. Uraian Hasil Pra Siklus

1. Nilai rata-rata siswa 80,00

2. Jumlah siswa yang

tuntas 33

3. Prosentase

ketuntasan

86,84%

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa penggunaan

media papan flanel pada mata pelajaran Bahasa Inggris materi

profession dapat meningkatkan kemampuan menghafal siswa

kelas II. Nilai rata-rata kelas yang semula hanya 66,57 pada siklus

I meningkat menjadi 80,00 pada siklus II. Sedangkan jumlah

siswa yang lulus juga mengalami peningkatan cukup signifikan,

dari 22 siswa menjadi 33 siswa. Itu berarti prosentase kelulusan

mengalami kenaikan 28,95% dari siklus sebelumnya yaitu siklus

I.4

c. Observasi (Observing)

4

(62)

51

Berikut ini adalah data hasil observasi yang dilakukan oleh

peneliti pada siklus II. Sesuai dengan yang direncanakan,

observasi yang dilakukan yaitu terhadap aktivi

Gambar

gambar yang akan disajikan dapat dipasang, dilipat dan dilepas dengan
gambar yang akan disajikan dapat dipasang, dilipat dan dilepas dengan
gambar tersebut ditempelkan pada papan sehingga gambar
Tabel 1.1. Penelitian Terdahulu
+7

Referensi

Dokumen terkait

Subjek penelitian yang dikenai tindakan adalah siswa kelas IV MI Muhammadiyah Program Khusus Mojolegi, Teras, Boyolali yang berjumlah 17 siswa. Teknik pengumpulan

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini adalah guru kelas V, siswa kelas V, dan kepala sekolah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menghafal kosakata melalui strategi word square pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV SD

Subjek yang dimaksud adalah subjek penelitian yang memenuhi kriteria sebanyak 3 (tiga) siswa yang berbeda kelas. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan tes

Bentuk pelelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dua siklus. teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dukumentasi.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian studi kasus. Subjek penelitian adalah siswa kelas 8B sebanyak 33 siswa. Teknik

Kata Kunci: Flash Card Slide, Keterampilan Berbicara, Bahasa Inggris. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesulitan yang dialami siswa kelas III-C MINU Waru 1 Sidoarjo

Metode penelitian ini adalah penelitian pengembangan (development research). Subjek penelitian ini yaitu siswa SMPN 3 Palembang kelas IX10 sebanyak 29 siswa. Teknik pengumpulan