• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Potensi Batik Bakaran dalam Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Pati T1 152010020 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Potensi Batik Bakaran dalam Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Pati T1 152010020 BAB II"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II KAJIAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka 1. Potensi

Potensi merupakan daya, kekuatan, kesanggupan, kekuasaan, kemampuan

yang mempunyai kemungkinanuntuk dikembangkan. Sesuatu yang dapat menjadi

aktual. (KBBI, 1988: 697)

Setiap daerahmempunyai banyak potensi untuk dikembangkan. Begitu juga

dengan Kabupaten Pati. Kabupaten Pati memiliki potensi sumber daya alam yang

dapat diandalkan. Selain itu juga terdapat sentra pembuatan Batik Bakaran yang

merupakan batik khas Kabupaten Pati. Sentra tersebut berada di Desa Bakaran.

Dalam batik khas ini terdapat suatu potensi untuk mengembangkan pariwisata

Kabupaten Pati selain sumber daya alam.

2. Batik

Batik diartikan sebagai lukisan atau gambar pada kain mori yang dibuat

dengan menggunakan alat yang beranama canting. Orang melukis atau

menggambar atau menulis memakai canting disebut membatik (bahas Jawa:

mbatik). Membatik menghasilkan batik atau batikan berupa macam-macam motif

dan mempunyai sifat khusus yang dimiliki oleh batik itu sendiri. (Hamzuri dalam

Afrillynana P. 2009: 48)

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia batik merupakan gambar yang

dilukis pada kain. Kain batik adalah kain yang dibatik, jenis kain batik dinamakan

menurut asal tempatnya.Setiap daerah mempunyai jenis dan motif yang khas,

(2)

banyak sekali jenis batik dari tiap-tiap daerah. Beberapa diantaranya adalah Batik

Pekalongan, Batik Solo, Batik Lasem, dan masih banyak lagi daerah-daerah di

Indonesia yang mempunyai jenis batik dan motif yang khas. Kabupaten Pati pun

memiliki jenis dan motif batik yang khas. Batik tersebut adalah Batik Bakaran dan

motif remek atau retak sebagai ciri khasnya

2. Pengembangan Pariwisata

Pariwisata adalah jenis industri baru yang mampu mempercepat pertumbuhan

ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup

serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. (Salah Wahab, 1992: 5)

Sesuai dengan Instruksi Presiden NO. 9 tahun 1969 dikatakan dalam Pasal 2

bahwa tujuan pengembangn kepariwisataan adalah meningkatkan pendapatan

devisa pendapatan negara pada khususnya dan masyrakat pada umumnya,

perluasan kesempatan serta lapangan kerja dan mendorong kegiatan-kegiaran

industri penunjang dan indutri-indutri sampingan lainnya. (Oka Yoeti, 2008: 80)

Murphy mengatakan perencanaan dan pembangunan pariwisata adalah untuk

memperoleh dampak positif bagi perkembangan ekonomi dan perdagangan pada

suatu daerah tujuan wisata bagi pengusaha. (Oka Yoeti, 2005:52)

B. Penelitian yang Relevan

a. Dalam Indonesian Journal of History Education penelitian yang dilakukan Nana

Ristiana tahun 2013 yang berjudul Perkembangan Peran Wanita dalam Industri

Batik di Desa Bakaran, Pati Tahun 1977-1998 mengemukakan bahwa pembatik

wanita merupakan orang-orang yang ikut mengembangkan keberadaan Batik

Bakaran, karena melalui tangan-tangan mereka batik diciptakan dan ada sampai

(3)

yang dimiliki oleh Batik Bakaran untuk dikembangkan terutama potensi di bidang

pariwisata.

b. Dalam Skripsi Dimas Eko Suryanto tahun 2013 yang berjudul Pelestarian Batik

Bakaran Oleh Masyarakat Bakaran di Desa Bakaran Wetan dan Bakaran Kulon

Kecamatan Juwana Kabupaten Pati. Dimas mengemukakan bahwa masyarakat

bakaran telah berupaya untuk melestarikan Batik Bakaran. Salah satu upaya yang

telah dilakukan oleh masyarakat Bakaran adalah membatik itu sendiri. Membatik

adalah upaya yang paling dasar. Membuat dan memproduksi batik merupakan

kegiatan para pengrajin batik Bakaran, dengan demikian secara langsung pengrajin

batik berperan aktif dalam melestarikan Batik Bakaran. Perbedaan penelitian

Dimas dengan penelitian ini adalahmenggali potensi yang dimiliki Batik Bakaran

(4)

C. Kerangka Berfikir

Batik Bakaran

Pemasaran Teknik Produksi

Motif

Potensi

Lapangan Pekerjaan

Referensi

Dokumen terkait

Gemawang memiliki motif khas yang yang membedakan dengan batik-batik pada. umumnya di mana motif batik Gemawang seperti seri kopi, tolo madu,

Faktor-Faktor Yang Mendorong Masyarakat Blora Memilih Usaha Batik Faktor yang mendorong masyarakat memilih usaha batik yaitu karena batik sudah diselenggarakan untuk

Blora yaitu dengan semakin meningkatnya kebutuhan batik di Blora maka.. peluang untuk membuka usaha batik semakin

Potensi pariwisata di Kabupaten Seram Bagian Barat merupakan salah satu sektor yang perlu dikembangkan dan dikelolah dengan baik untuk menunjukan objek-objek

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas produksi batik tulis Bakaran yang dilakukan oleh pengrajin batik mempunyai struktur dan sistem kerja di mana setiap proses pembuatan

Penelitian tentang potensi pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bermula dari keyakinan peneliti, sebagai putra daerah NTT yang berkecimpung dalam lembaga

Batik-batik yang diproduksi masyarakat Bakaran merupakan batik tulis yang memiliki ciri khas yang unika. Dibandingkan dengan batik tulis yang diproduksi di daerah lain, ciri khas

Sesuai dengan sumber ide yang diambil harus melakukan pendalaman tentang potensi desa Bakaran mulai dari arti awal mulai terjadinya Batik Bakaran, Karakterisitik yang dimiliki