BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Otonomi daerah yang terjadi di Indonesia memuat perubahan yang berpengaruh
pada pemerintahan dan politik. Kebijakan otonomi daerah salah satunya mempengaruhi
proses pemilihan Kepala Daerah karena Kepala Daerah dipilih secara langsung.
Pemilihan Kepala Daerah secara langsung ini merupakan konsekuensi logis dari
berlakunya Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
sebagai penyempurnaan dari Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999. Hal ini
menunjukkan bahwa pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah secara langsung adalah wujud
dari keinginan untuk menjalankan sistem pemerintahan demokrasi di daerah ataupun di
Indonesia. Sehingga Pemilihan Kepala Daerah ini merupakan salah satu penentu dari
proses demokratisasi di Indonesia.
Pilkada tersebut membawa dinamika politik lokal yang salah satunya terjadi di
kalangan partai politik. Peran partai politik dalam proses Pilkada tidak bisa di gantikan
oleh organisasi lainnya, walaupun di Indonesia ada calon independen dalam pemilihan
Kepala Daerah.
Dinamika politik lokal memuat masalah yang cukup kursial, dari masalah antar
petinggi partai politik sampai pada permasalahan antar kader yang terjadi pada satu partai
politik. Permasalahan yang menimpa partai politik baik masalah intern maupun ekstern
partai, berpengaruh pula pada sistem politik yang terjadi di tingkat lokal.
Konflik internal Parpol dan antara Parpol dengan pendukung dalam proses Pilkada
terjadi di DPD dan DPC Partai Demokrat Semarang dimana Kandidat yang diusulkan oleh
DPC Demokrat ditolak oleh DPD, kemudian konflik yang terjadi di kabupaten Boyolali
antara Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Cabang PDIP dimana kandidat yang
direkomendasikan oleh DPP PDIP ditolak oleh DPC (Pratikno, 2007). Seperti halnya yang
terjadi di kota Salatiga, dimana Partai Golkar sebagai partai pengusung pasangan calon
Walikota dan Wakil Walikota terlibat konflik eksternal dan konflik internal dengan kader
Partai Golkar sendiri.
Maka terasa perlu untuk diadakan penelitian yang akan di tuangkan dalam sebuah
karya ilmiah yaitu “Dinamika Politik Partai Golkar ( Studi kasus DPD Partai Golkar di
Kota Salatiga pada Pilkada Tahun 2011).”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dirumuskan rumusan masalah
sebagai berikut: “Bagaimanakah Dinamika Politik Partai Golkar Pada Pilkada Tahun 2011
Di Kota Salatiga?.”
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas, tujuan yang ingin dicapai dari peneliti ini
adalah untuk mendeskripsikan Dinamika Politik Partai Golkar Pada Pilkada Tahun 2011
Di Kota Salatiga.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Memberikan sumbangan pengetahuan ilmiah yang berguna dalam rangka
pengembangan ilmu politik dan demokrasi.
b. Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi para pembaca
tentang Dinamika Politik Partai Golkar.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini bermanfaat:
a. Untuk memenuhi salah satu satu syarat guna meraih gelar Sarjana Program Studi
Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
b. Bagi masyarakat memberikan pengetahuan mengenai Dinamika partai politik
Golkar di tingkat lokal.
