9 BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Manajemen
Di dalam suatu lembaga organisasi sangat dibutuhkan manajemen.
Demikian pula dengan lembaga pendidikan yang dalam setiap pelaksanaannya
sangat membutuhkan suatu manajemen, baik manajemen organisasi sekolah,
manajemen kurikulum, bahkan manajemen kualitas sekolah atau sering disebut
dengan Total Quality Manajemen (TQM). Manajemen ini dilaksanakan guna
mencapai tujuan dari suatu organisasi yang dilaksanakan oleh beberapa orang.
Manajemen dipimpin oleh seorang manajer, di dalam lembaga pendidikan kepala
sekolahlah yang bertindak sebagai manajer. Sehingga tugas seorang kepala
sekolah dalam suatu lembaga pendidikan tersebut adalah mengatur kinerja orang
lain, untuk melaksanakan berbagai tugas yang berkaitan dengan pendidikan
tersebut.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, manajemen dibutuhkan oleh
semua organisasi karena tanpa manajemen, semua usaha akan sia - sia dan
pencapaian tujuan akan lebih sulit. Ada 3 alasan utama diperlukannya manajemen:
“1. Untuk mencapai tujuan. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi.
10
3. Untuk mencapai efesiensi dan efektivitas. Suatu kerja organisasi dapat diukur dengan banyak cara yang berbeda. Salah satu cara yang umum adalah efisiensi dan efektifitas.”1
2.1.1. Pengertian Manajemen
Manajemen adalah kegiatan dimana seseorang (Manajer)
menggerakkan orang lain untuk menyelesaikan seluruh tugasnya, sesuai
dengan yang diinginkan. Sehingga manajer tidak mengerjakan tugas – tugas
tersebut sendiri. Manajemen harus tersusun dengan baik, supaya dalam
pelaksanaan setiap tugas yang diberikan dapat sesuai dengan yang diinginkan.
“Manajemen berasal dari bahasa latin, yaitu dari asal kata manus yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Kata-kata tersebut digabung menjadi kata kerja managere yang artinya menangani. Managere diterjemahkan dalam bahasa inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda management, dan manager untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen. Akhirnya, management diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan.”2
2.1.2. Manajemen Sebagai Ilmu
Manajemen dikatakan sebagai ilmu karena dalam pengertian
manajemen, manajemen merupakan bagaimana mengelola orang lain. Seorang
manajer harus mempunyai pengetahuan dalam mengelola orang tersebut.
Pengetahuan yang dimiliki bukan hanya yang diperoleh dari proses pendidikan,
melainkan juga keahlian sesorang untuk mengontrol orang lain. Sehingga
1
T. Hani, Handoko, 2003, Manajemen, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta, hal. 6
2
11
manajemen yang terbentuk akan berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai.
“ Manajemen memenuhi syarat sebagai ilmu pengetahuan karena mamiliki serangkaian teori, meskipun teori-teori itu masih terlalu umum dan subjektif. Selajutnya dikatakan bahwa perjalanan suatu ilmu, teori-teori manajemen yang ada diuji dengan pengalaman.”3
2.1.3. Manajemen Pendidikan
Manajemen pendidikan merupakan salah satu cara menciptakan sumber
daya manusia, supaya dapat melaksanakan suatu pekerjaan dalam proses
belajar mengajar. Pada dunia pendidikan sumber daya manusia yang diciptakan
untuk mencapai suatu tujuan adalah siswa yang berkompeten. Pekerjaan yang
dikerjakan tersebut merupakan kegiatan pendidikan yang nantinya akan
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
“Manajemen pendidikan dapat didefinisikan sebagai seni atau ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.”4
2.2. Pengertian Pemahaman Mutu
Suatu lembaga dikatakan memiliki kualitas yang baik apabila lembaga
tersebut memiliki mutu yang baik. Begitu pula dalam suatu lembaga pendidikan,
sekolah dikatakan bermutu apabila memiliki sarana prasarana, guru, serta lulusan
yang berkualitas dan berkompeten.
3
T. Hani, Handoko, 2003, Manajemen, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta, hal. 11
4
12
“Mutu ialah suatu kondidim dinamik yang berhubungan dengan produk, tenaga kerja, proses, dan tugas serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Dengan perubahan mutu tersebut, diperlukan peningkatan atau perubahan keterampilan tenaga kerja, proses produksi, dan tugas, serta perubahan lingkungan agar produk dapat memenuhi dan melebihi harapan konsumen.”5
2.3. Manajemen Mutu
Manajemen mutu adalah suatu manajemen yang melihat kualitas suatu
produk barang maupun jasa. Untuk memaksimalkan produk supaya dapat bersaing
dengan produk-produk lain baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Manajemen mutu ialah budaya organisasi yang ditentukan dan didukung oleh pencapaian kepuasan pelanggan secara terus-menerus melalui sistem terintegrasi yang terdiri dari bermacam alat, teknik, dan pelatihan-pelatihan. Tindakan perbaikan terus-menerus dalam proses organisasi diharapkan akan menghasilkan produk dan pelayanan yang bermutu tinggi.”6
Fokus utama dari manajemen mutu adalah fokus terhadap pelanggan.
Supaya fokus terhadap pelanggan tersebut dapat maksimal, ada beberapa hal yang
harus dimiliki oleh sebuah manajemen yang bermutu adalah sebagai berikut:
1. Podasi
Merupakan hal terpenting yang dimiliki oleh pelaksana dari manjemen
mutu tersebut.
5
Hadis Abdul & Nurhayati, 2010, Manajemen Mutu Pendidikan, Alfabeta, Bandung, hal. 86
6
13
2. Lantai
Merupakan beberapa acuan dari manjemen mutu tersebut seperti
strandar - standar yang berlaku.
3. Tiang
Komponen pokok yang terdapat dalam suatu organisasi yang
melaksanakan manajemen mutu tersebut.
4. Dinding
Pelindung dari sebuah organisasi yang melaksanakan manajemen mutu
tersebut, supaya bisa tetap bersaing oleh organisasi lain.
5. Atap
Merupakan fokus dari manajemen mutu tersebut yaitu pelanggan
[image:5.595.100.506.193.724.2]Adapun gambarnya sebagai berikut:
Gambar 2.3.1. Sistem Manajemen Mutu7
Persaingan Perbaikan
Berlanjut
7
Rudi Suardi, 2004, Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 : 2000, PPM, Jakarta Pusat, hal. 11
kepedulian nilai integritas pelatihan kontrol ISO 9000: 2000 ISO 9001: 2000 ISO 9001: 2008 standar lain
pro du k
pro ses
org anis asi
kep emi mpi nan
ko mit me n Sistem Manajemen Mutu
14 2.4. Sistem Manajemen Mutu Pendidikan
Pada saat ini penerapan manajemen mutu pendidikan ini lebih populer
dengan sebutan istilah Total Quality Education (TQE). Dasar dari Total Quality
Education (TQE) tersebut merupakan bagian dari Total Quality Manajemen
(TQM) yang kemudian dikembangkan dengan basic pendidikan. Konsep Total
Quality Manajemen (TQM) pada mulanya diterapkan pada dunia bisnis atau
dunia industri, kemudian diterapkan pada dunia pendidikan.
“Strategi yang dikembangkan dalam penggunaan manajemen mutu dalam dunia pendidikan adalah institusi pendidikan memposisikan dirinya sebagai institusi jasa atau dengan kata lain menjadi industri jasa. Yakni institusi yang memberikan pelayanan ( service ) sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pelanggan (costumer). Maka pada saat itulah, dibutuhkan susatu sistem manajemen yang mampu memberdayakan institusi pendidikan agar lebih bermutu.”8
2.5. Sistem Manajemen Mutu ISO
Standar internasional yang kini sedang dibicarakan dalam dunia pendidikan
guna menunjang kualitas mutu sekolah tersebut, khususnya pendidikan yang
berhubungan langsung dengan dunia usaha/ dunia industri. Setelah RSBI
(Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) atau SBI (Sekolah Bertaraf
Internasional), lembaga pendidikan menerapkan standar internasional yang
sebelumnya digunakan dalam dunia industri dan kini digunakan pula pada dunia
pendidikan. Salah satu standar Internasional yang berdasarkan pada Total Quality
Manajemen (TQM) tersebut merupakan Sistem Manajemen Mutu ISO (The
International Organization for Standarization)
8
15
“The International Organization for Standarization ( ISO ) merupakan suatu federasi badan standar internasional yang bertujuan meningkatkan pengembangan standarisasi dan aktivitas yang terkait di dunia dengan pandangan mempermudah pertukaran internasional dari barang dan jasa, dan untuk mengembangkan kerjasama dalam bidang aktivitas intelektual, sains, tekhnik dan ekonomi.”9
2.5.1. Seri Standar ISO
ISO memiliki beberapa seri standar yang terus berkembang. Masing-
masing seri standar memiliki bidang dimana seri standar tersebut sesuai
untuk diterapkan. Demikian seri standar dari ISO:
1. ISO 9000: 2000, dasar dan kosakata manajemen mutu. Dibuat sebagai langkah awal untuk memahami standar dan definisi istilah-istilah dasar yang digunakan dalam keluarga ISO 9000: 2000 yang dibutuhkan untuk membantu memahaminya ketika digunakan
2. ISO 9001: 2000, persyaratan manajemen mutu. Berisi persyaratan standar yang digunakan untuk mengakses kemampuan organisasi dalam memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan yang sesuai
3. ISO 9001: 2008, berisi persyaratan yang harus dipenuhi, merupakan versi baru dari standar sebelumnya
4. ISO 9004: 2000, pedoman untuk kinerja peningkatan sistem manajemen mutu. Pedoman standar yang menyediakan acuan dalam peningkatan berkelanjutan sistem manajemen mutu untuk memberikan keuntungan pada semua pihak, termasuk kepuasan pelanggan
5. ISO 19011: 2000, pedoman audit sistem manajemen mutu dan lingkungan, memberikan pedoman untuk memverifikasi kemampuan sitem dalam mencapai sasaran mutu. Standar ini dapat digunakan untuk audit internal ataupun eksternal (audit pihak kedua dan audit pihak ketiga)
6. ISO 10005: 1995, manajemen mutu-pedoman untuk rencana mutu. Menyediakan pedoman untuk mambantu dalam persiapan, tinjauan, penerimaan dan revisi rencana mutu
9
Iskandar Indranata, 2007, Panduan Penerapan Kemasan (AMDK), Graha Ilmu, Yogyakarta, hal. 60
16
7. ISO 1006: 1997, manajemen mutu-pedoman mutu dan manajemen proyek. Pedoman untuk membantu dalam memastikan mutu dari proses dan produk proyek
8. ISO 10007: 1995, manajemen mutu-pedoman untuk susunan manajemen
9. ISO/ DIS 10012, persyaratan jaminan mutu untuk pengukuran peralatan
10. ISO 10013: 1995, pedoman untuk mengembangkan manual mutu. Memberikan pedoman dalam mengembangkan dan memelihara manual mutu
11. ISO 10014: 1998, pedoman untuk pengelolaan Ekonomi mutu. Memberikan pedoman bagaimana mencapai keuntungan ekonomi dari penerapan manajemen mutu. 12. ISO 10015: 1999, manajemen mutu-pedoman pelatihan.
Memberikan pedoman dalam pengembangan, penerapan, pemeliharaan, dan peningkatan strategi dan sistem pelatihan yang mempengaruhi mutu produk.”10
2.5.2. Manfaat Sertifikat ISO 9001
Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 sangat bermanfaat
untuk lembaga-lembaga yang bekerja sama dengan pihak luar negeri.
Berikut manfaat yang diperoleh sebuah organisasi setelah mendapatkan
sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan.
2. Meningkatkan image kualitas perusahaan serta daya saing dalam memasuki pagar global.
3. Meningkatkan kualitas dan produktifitas melalui kerjasama, solusi masalah dan komunikasi yang baik, serta sistem pengendalian kualitas yang konsisten.
4. Meningkatkan kesadaran kualitias dalam perusahaan.
5. Memberikan pelatihan secara sistematik kapada selutruh staf perusahaan melalui prosedur-prosedur dan instruksi-instruksi kerja yang terdefinisi dengan baik.”11
10
Iskandar Indranata, 2007, Panduan Penerapan Kemasan (AMDK), Graha Ilmu, Yogyakarta, hal. 62
11
Vincent Gaspersz , 2009, Total Quality Manajemen (TQM) untuk Praktisi Industri dan Bisnis, Gramedia Graha Utama, Jakarta, hal. 69