Riza Fauzi Rahman, 2015
PERAMALAN VOLUME PENUMPANG KERETA API DI PULAU JAWA-SUMATERA DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROGATION
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian tentang peramalan volume penumpang kereta
api di pulau Jawa-Sumatera dengan metode jaringan syaraf tiruan backpropagtion,
maka dapat diambil beberapa kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah.
Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation telah berhasil
menyelesaikan masalah peramalan volume penumpang kereta api di pulau
Jawa-Sumatera dengan hasil yang akurat.
2. Untuk mengoptimalkan algoritma pelatihan backpropagation, dilakukan
dengan teknik inisialisasi bobot Nguyen-Widrow, adaptasi learning rate dan
momentum. Inisialisasi bobot Nguyen-Widrow dilakukan pada penentuan
bobot awal pelatihan. Didapatkan hasil bobot yang lebih bagus dibandingkan
dengan bobot acak, terlihat pada nilai akurasi yang tinggi.
3. Untuk mengukur tingkat akurasi peramalan, digunakan MAPE (Mean
Absolute Percentage Error) yaitu dengan mengukur tingkat error yang
dihasilkan. Dari 36 studi kasus yang dilakukan, persentase akurasi tertinggi
adalah 91,3012% dan terendah sebesar 66,2031%.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka saran untuk penelitian
lebih lanjut adalah sebagai berikut:
a. Metode pendeteksian outlier lain perlu dicoba agar data yang digunakan tidak
mengandung nilai anomali.
b. Komposisi pembagian data yang lain perlu dicoba agar bobot optimum yang
dapat mengenali pola dan meramalkan dengan baik tercapai.
c. Perlu dicoba inisialisasi data, nilai batas toleransi kesalahan, dan maksimum