• Tidak ada hasil yang ditemukan

upload dokumen 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "upload dokumen 2015"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Kata Pengantar

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga Penyusunan Rencana Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Maros Tahun 2015 dapat diselesaikan.

Rencana Kerja ini merupakan dokumen perencanaan SKPD periode satu tahun, yang memuat kebijakan program dan kegiatan pembangunan, baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

Rencana Kerja ini disusun dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Maros ( RKPD ), Renstra Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Maros 2010 – 2015 dan memperhatikan visi – misi serta tujuan dan kebijakan Nasional dan Propinsi mengenai Penanggulangan Bencana. Rencana Kerja ini memuat tujuan, sasaran, program dan kegiatan SKPD Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2015.

Disadari bahwa penyusunan rencana ini belum sempurna sehingga diharapkan adanya Kritik dan saran yang sifatnya konstruktif. Semoga Allah SWT senantiasa menuntun dan meridhoi Rencana Kerja Strategis ini menuju kesempurnaan.

Wabillahi Taufiq Walhidayah Wassalamu Alaikum Wr. Wb.

Maros, Januari 2015 Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Maros

Drs. M. YUDHI INDRAJAYA, M.Si

(2)

NIP : 19730120 199303 1 001

DAFTAR ISI

Hala

man

KATA PENGANTAR

……….. 1 DAFTAR ISI

………. 2

DAFTAR TABEL

……….. BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

………... 3

B. Landasan Hukum

……… 5 C. Maksud dan Tujuan ………

6

D. Sistematika Penulisan

……… 6 BAB IITUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

A. Tinjauan Kebijakan Nasional dan Propindi Mengenai Penanggulangan

Bencana

………. 8

B. Tujuan dan Sasaran ……… 9

(3)

BAB III PENUTUP

………. 11

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

(4)

Dimasa yang lalu, bencana dipandang sebagai kejadian tidak terhindarkan yang berada diluar jangkauan manusia, sehingga penanganan bencanapun lebih dititik beratkan pada upaya tanggap darurat dan pemulihan setelah bencana. Sebesar apapun skalanya, kerugian dan dampak bencana dapat dikurangi dan dihilangkan sama sekali.

Strategi penanggulangan bencana tidak terbatas pada tanggap darurat dan pemulihan pasca bencana saja, tetapi juga meliputi upaya membangun ketangguhan masyarakat untuk menghadapi ancaman bahaya.

Bencana harus dapat dilihat dari berbagai aspek, yaitu aspek penyebabnya, aspek dampaknya dan aspek sumber daya manusia yang harus dapat menyiasati serta hidup berdampingan dengan resiko bencana. Penanggulangan bencana merupakan proses berkesinambungan dan terpadu antara sebelum bencana dan pada bencana setelah terjadinya bencana.

Pengurangan resiko bencana harus dipadukan dalam aspek-aspek keseharian kehidupan masyarakat termasuk dalam keadaan tidak ada bencana. Program pembangunan harus memasuki aspek pertimbangan resiko bencana karena pembangunan akan kurang berdaya guna, bahkan akan dapat memicu bencana baru yang merugikan masyarakat.

(5)

perlindungan atas masyarakat merupakan suatu amanat untuk mensejahterakan masyarakat.

Sasaran yang ingin diwujudkan :

1. Menghilangkan secara signifikan, mengurangi kemungkinan terjadinya bencana, namun hal ini sangat sulit dilaksanakan.

2. Mengurangi besarnya dampak dan keganasan dengan mengubah karakteristik ancaman, meramalkan atau mendeteksi potensi bencana (sistem peringatan dini) atau mengurangi kerentanan dengan memperbaiki unsur-unsur struktural dan non struktural. Namun terkadang bencana tidak dapat terhindarkan lagi.

3. Mempersiapkan pemerintah dan masyarakat untuk menghindari atau merespon bencana dengan tepat dan efektif sehingga kerugian dapat dikurangi. Hal ini mencakup upaya meningkatkan kapasitas masyarakat untuk secepatnya memulihkan diri setelah terjadi bencana dan membangun kembali serta menguatkan diri untuk menghadapi kemungkinan terjadinya bencana dimasa depan.

Agar penyelenggaraan penanggulangan bencana dapat terlaksana secara efektif dan efisien berdasarkan prinsi-prinsip pemerintahan yang baik (good govermance), maka Badan Penanggulangan Bencana bersama para pelaku penyelenggaraan penanggulangan bencana (stakeholder) bekerjasama secara sinergis, koordinatif, harmonis dan berkelanjutan.

Penyelenggaraan penanggulangan bencana daerah Kabupaten Maros memegang prinsip pada perubahan paradigma, yaitu : (1) tidak lagi berfokus pada aspek tanggap darurat saja, tetapi lebih pada keseluruhan manajemen resiko; (2) perlindungan masyarakat dari ancaman bencana merupakan pelaksanaan Hak Asasi Manusia, disamping kewajiban pemerintah ; (3) penanggulangan bencana merupakan urusan bersama antara pemerintah, masyarakat dan lembaga usaha, dimana daerah menjadi penanggung jawab utamanya.

(6)

dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

Menyusun Renja SKPD diawali dengan menyusun rancangan Renja SKPD. Penyusunan Rancangan Renja SKPD merupakan tahapan awal yang harus dilakukan sebelum disempurnakan menjadi dokumen Renja SKPD yang definitif. Dalam prosesnya, Penyusunan Rancangan Renja SKPD mengacu pada kerangka arahan yang dirumuskan dalam rancangan awal RKPD Kabupaten Maros. Oleh karena itu, penyusunan rancangan Renja SKPD dapat dikerjakan secara simultan / paralel dengan penyusun rancangan awal RKPD Kabupaten Maros dengan fokus melakukan pengkajian terlebih dahulu terhadap kondisi eksisting SKPD.

Dalam penyusunannya, Renja ini mengacu pada Renstra SKPD Penanggulangan Bencana Tahun 2010 – 2015, terutama dalam perumusan tujuan, sasaran program kegiatan. Selanjutnya dalam rangka menjamin sinergitas dan keharmonisan perencanaan dan pelaksanaan penanggulangan bencana pada tingkat nasional dan propinsi, maka perumusan Renja ini mengacu pada kebijakan Badan Penanggulangan Bencana Propinsi Sulawesi Selatan. Renja ini merupakan dokumen perencanaan pada SKPD Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Maros.

B. LANDASAN HUKUM

Penyusunan Rencana Kerja SKPD Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Maros berlandaskan pada :

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

(7)

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 42);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah Daerah Propinsi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 42);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2008 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah;

(8)

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

13. Peraturan Kepala BNPB Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pedoman Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah;

14. Peraturan Kepala BNPB Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana;

15. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2010 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Maros;

16. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Maros Tahun 2010 - 2015;

17. Peraturan Bupati Nomor 22 Tahun 2010 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Maros;

18. Peraturan Bupati Nomor 26 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja UPT Pemadam Kebakaran pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Maros;

C. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan penyusunan Rencana Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Maros Tahun 2015 ini adalah :

(9)

2. Sebagai alat ukur pemerintah daerah terhadap pembinaan dan pengendalian pembangunan daerah tahun 2015.

3. Sebagai pedoman bagi untuk menyusun Rencana Kegiatan dan Penganggaran tahun 2015.

D. SISTEMATIKA PENULISAN

Rencana Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Maros disusun dengan sisitematika sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

Memuat uraian tentang latar belakang penyelenggaraan penanggulangan bencana dan arti penting penyusunan Renja, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan dan Sistematika Penyusunan.

BAB II. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

Memuat telaahan terhadap kebijakan nasional dan propinsi mengenai penanggulangan bencana, tujuan dan sasaran rencana kerja BPBD tahun 2015 serta program dan kegiatan SKPD tahun 2015.

BAB III. PENUTUP

(10)

BAB II

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

Dalam mengemban tanggungjawab penyelenggaraan penanggulangan bencana tahun 2015, maka Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Maros menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, serta program dan kegiatan SKPD.

(11)

Perumusan program dan kegiatan sesuai dengan prioritas dan sasaran pembangunan tahun yang direncanakan berdasarkan tingkat urgensi dan relevansinya, disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan untuk memecahkan isu-isu penting terkait penyelenggaraan tugas dan fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalam pembangunan daerah.

Perumusan program dan kegiatan pada tahap ini merupakan penyesuaian antara identifikasi kebutuhan program dan kegiatan berdasarkan hasil analisis dengan arahan prioritas program dan kegiatan SKPD menurut rancangan awal RKPD, serta mempertimbangkan hasil telaahan kebijakan nasional dan kebijakan propinsi bagi Kabupaten / Kota.

A. TINJAUAN KEBIJAKAN NASIONAL DAN PROPINSI MENGENAI PENANGGULANGAN BENCANA

Rencana kerja merupakan cara untuk dapat mencapai suatu tujuan dan sasaran pembangunan yang mengandung komitmen kebijakan yang menunjukkan arah kebijakan, program dan kegiatan yang diterapkan untuk mencapai sasaran kinerja yang terukur.

Untuk menetapkan tujuan dan sasaran dalam rencana kerja Badan lingkungan hidup dan pengelolaan bencana, yang diarahkan kepada ; a) Pengarusutamaan pengurangan resiko bencana sebagai prioritas

nasional dan daerah;

b) Penguatan kapasitas penanggulangan bencana di pusat dan daerah; c) Optimalisasi, instrument pengendalian pemanfaatan ruang dalam

aspek pengurangan resiko bencana;

d) Mendorong keterlibatan dan partisipasi masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana;

e) Peningkatan sumber daya penanganan kedaruratan dan bantuan kemanusiaan;

f) Percepatan pemulihan wilayah yang terkena dampak bencana.

Penjabaran secara operasional RPJMD Propinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 – 2015 khususnya yang berkaitan dengan kebijakan prioritas penanggulangan bencana pada :

(12)

b) Penguatan kelembagaan masyarakat dengan kebijakan umumnya (komunitas desa) dan;

c) Penguatan kelembagaan pemerintah dengan kebijakan umum Peningkatan Kinerja SKPD.

Berdasarkan kebijakan nasional dan propinsi di atas, maka upaya penanggulangan bencana Kabupaten Maros diarahkan pada :

a) Pengarusutamaan pengurangan resiko bencana sebagai prioritas daerah;

b) Penguatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah dalam penanggulangan bencana;

c) Optimalisasi pengendalian pemanfaatan ruang dalam aspek pengurangan resiko bencana;

d) Peningkatan sumber daya penanganan kedaruratan;

e) Percepatan pemulihan wilayah yang terkena dampak bencana.

B. TUJUAN DAN SASARAN

Berdasarkan isu-isu penting penyelenggaraan penanggulangan bencana yang dikaitkan dengan sasaran target kinerja pada Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daeah, maka ditetapkan tujuan dan sasaran yang ingi dicapai dalam penanggulangan bencana tahun 2015 yang telah disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 1

Tujuan dan sasaran penanggulangan bencana 2015

(13)

bencana.

(14)

Berdasarkan hasil analisis arahan prioritas program dan kegiatan SKPD menurut rencana awal RKPD, serta mempertimbangkan hasil telaahan kebijakan nasional dan kebijakan propinsi, maka rumusan rencana program dan kegiatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2015 disajikan pada Tabel 2.

BAB III PENUTUP

Budaya Penanggulangan Bencana Daerah mempunyai tugas penetapan pedoman dan pengarahan sesuai dengan kebijakan Pemerintah Daerah dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana terhadap usaha penanggulangan bencana, penangana darurat, rehabilitasi serta rekonstruksi secara adil dan setara.

Untuk itu Rencana Kerja 2015 ini disusun atas dasar potensi dan faktor kebutuhan, permasalahan dan tantangan yang dihadapi, kecenderungan masa depan dan harapan yang ingin dicapai sebagaimana tercermin dalam visi dan misi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Maros.

(15)

SKPD) yang disusun setiap tahun. Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan kinerja program dan kegiatan, maka dilakukan evaluasi dan pelaporan yang didasarkan pada kinerja ini.

Untuk mencapai tujuan kinerja ini, perlu dibangun komitmen dan kesepakatan dari semua stakeholder dan mendapat dukungan yang optimal dalam tahapan pelaksanaanya. Untuk tercapainya kondisi yang diharapkan pada akhir 2015, maka peran serta masyarakat dan sektor swsata sangat diharapkan.

Maros, Januari 2015 Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Maros

Drs. M. YUDHI INDRAJAYA, M. Si

Pangkat : Pembina Tk. I

NIP : 19730120 199303 1 001

PEMERINTAH KABUPATEN MAROS

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

Jl. Pasar Ikan No. 43 Prop. Sul-Sel, Telp (Fax) (0411) 372535 Kode Pos 90511 Email : bpbd@maroskab.go.id www.maroskab.go.id

URAIAN TUGAS

Nomor : 870/ /BPBD/III/2014

Yang bertanda tangan di bawah ini :

(16)

Jabatan : Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Maros Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa :

N a m a : Nazmiaty

NIP : 19740220 200801 2 008

Pangkat/Gol. : Pengatur Muda Tk. I / II b

Jabatan : Staf Sub. Bagian Keuangan BPBD Kabupaten Maros

Pegawai Negeri Sipil tersebut mempunyai tugas sebagai berikut :

NO

. LAMA NO. BARU

1. Operator komputer Sub Bidang Logistik pada Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah

1.

Bendahara Pengeluaran : Menerima, menyimpan,

menyetorkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan Uang Pendapatan Daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD.

Demikian Uraian Tugas ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Maros, 7 Maret 2014 Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Maros

Drs. M. YUDHI INDRAJAYA, M. Si

Pangkat : Pembina Tk. I

(17)

PERAN PEMERINTAH

DALAM PENANGGULANGAN

BENCANA

D

I

S

U

S

U

N

OLEH :

H E R L I N A

Pangkat : Pengatur Muda

Tk. I, II/b

(18)

Gambar

Tabel 1

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Sebagian besar responden (42%) yang resisten terhadap amoxicillin adalah perempuan, berusia dewasa, menderita DM lebih dari satu tahun dengan kadar gula darah tidak

Waktu : Pukul 08.00 WIB - Selesai (Untuk Daftar Nama Yang Diberi Warna Kuning) : Pukul 13.00 WIB - Selesai (Untuk Daftar Nama Yang Diberi Warna Ungu) Tempat : Gedung A Lantai

6.Sesudah menerapkan Balanced Scorecard, bagaimana kinerja perusahaan secara keseluruhan dilihat dari keempat perspektif, yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis

tahun 1647, raja baru tersebut mengutus Wiraguna ke Ujung Timur yang kekuasaanya sangat lemah oleh Mataram, diutusnya Wiraguna ke Ujung Timur seolah-olah untuk

Pemanfataan potensi dan peluang untuk pengembangan biofuel yang memberikan nilai tambah (added value) masih terbatas hanya pada tanaman kelapa sawit, meskipun beragam

Musyawarah Unit kerja adalah forum pengambilan keputusan di tingkat unit kerja/pasar yang dilaksanakan oleh Pimpinan unit kerja setiap 5 (lima) tahun sekali atas izin Dewan

Setelah jabaran Latar Belakang pada bagian I di atas tentang kegiatan belajar- mengajar yang tepat sasar maka rumusan masalah yang kemudian teridentifikasi untuk

Perumusan Masalah dalam Penelitian ini adalah 1) Bagaimana tingkat resiliensi siswa kelas X SMK Penerbangan Semarang sebelum pelaksanaan layanan bimbingan kelompok teknik home