• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS INSPEKTORAT INSPEKTORAT BADAN STANDARDISASI NASIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA STRATEGIS INSPEKTORAT INSPEKTORAT BADAN STANDARDISASI NASIONAL"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGIS INSPEKTORAT

2015 - 2019

INSPEKTORAT

(2)

Puji syukur kehadirat Allah SWT. patut kita panjatkan dan dengan rahmat serta hidayatNya Rencana Strategis Inspektorat Perubahan Tahun 2015 – 2019 (Renstra 2015-2019). Dengan tersusunnya Renstra ini, diharapkan arah kebijakan yang telah dirumuskan dapat dilaksanakan sesuai dengan visi yang akan dicapai dengan melalui misi yang telah ditetapkan.

Perumusan Renstra Inspektorat Perubahan 2015-2019 ini, mengacu pada Renstra BSN Perubahan 2015 – 2019. Selain itu Renstra Inspektorat ini juga memperhatikan per-kembangan yang berlangsung dewasa ini baik di berokrasi maupun di masyarakat. Perubahan penyelenggaraan pemerintahan melalui reformasi birokrasi dengan sasaran tercapainya pemerintahan yang baik (good governance) dan yang bersih (clean govorment). Keberhasilan BSN dalam mencapai visi melalui operasional misi yang telah ditetapkan dengan berpandu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku sangat bergantung pada berfungsinya pengendalian manajemen dan pelaksanaan program dan kegiatan unit kerja serta berfungsinya pengawasan oleh Inspektorat.

Melalui implementasi Renstra ini, diharapkan Inspektorat dapat memberikan pengawalan dan jaminan secara profosional berdasarkan tugas dan fungsinya terhadap pelaksanaan atas hal-hal yang telah dirumuskan oleh unit kerja di BSN.

Akhirnya berharap “semoga Allah SWT selalu membimbing dan memberi petunjuk kepada kita semua dalam melaksanakan tugas dan fungsi kita masing-masing”.

(3)

KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii BAB. I PENDAHULUAN ... 1 1.1 KONDISI UMUM ... 1 1.1.1 Dasar Hukum ... 1 1.1.2 Lingkungan Stratejik Internal ... 2

1.1.3

Lingkungan Stratejik Eksternal ... 8

1.1.4 Evaluasi Renstra 2010 - 2014 ... 8

1.2. POTENSI DAN PERMASALAHAN ... 8

BAB. II PERENCANAAN STRATEJIK ... 11

2.1 LINGKUNGAN STRATEGIS ... 11

2.2 VISI DAN MISI ... 12

2.2.1 Visi ... 12

2.2.2 Misi ... 13

2.3 TUJUAN DAN SASARAN ... 14

2.3.1 Tujuan ... 14

2.3.2 Sasaran ... 15

2.4 INDIKATOR KINERJA UTAMA ... 15

BAB. III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI ... 17

3.1 KEBIJAKAN DAN PROGRAM ... 17

3.2 STRATEGI ... 20

3.3 RENCANA KERJA ... 21

3.4 RENCANA ANGGARAN ... 22

3.5 KONDISI YANG DIHARAPKAN ... 26

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 KONDISI UMUM 1.1.1 Dasar Hukum

Berdasarkan Undang-Undang No.25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Pasal 6 bahwa Renstra Kementrian/Lembaga memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi Kementrian/Lembaga yang disusun dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional dan besifat indikatif.

Berdasarkan Instruksi Presiden No.7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tidak dapat dilepaskan dari penyelenggaraan suatu sistem yang dapat mememudahkan instansi pemerintah dalam memyusun LAKIP yang dikenal dengan nama SAKIP.

SAKIP merupakan suatu rangkaian proses yang dimulai dengan penetapan visi, misi dan tujuan organisasi yang dituangkan dalam sebuah dokumen perencanaan dalam jangka menengah yang dinamakan Renstra. Rencana jangka menengah tersebut kemudian lebih lanjut dalam suatu rencana kinerja tahunan yang dituangkan dalam dokumen perencanaan jangka pendek yang disebut Rencana Kinerja (Renja).

Dalam Keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor: 130/KEP/BSN/7/2006 Tanggal 4 Juli 2006 Tentang Perubahan atas Keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor : 965/BSN-I/HK.35/05/2001 Tanggal 25 Mei 2001 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional, pada BAB VII A Pasal 142 A ayat (1) menyatakan bahwa Inspektorat merupakan unsur pengawasan di lingkungan BSN, dan ayat (2) menyebutkan Inspektorat dipimpin oleh seorang Inspektur yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Badan Standardisasi Nasional.

Atas dasar dan acuan hal tersebut di atas maka Inspektorat melakukan penyusunan Renstra Inspektorat – BSN tahun 2015 – 2019.

(5)

1.1.2 Lingkungan Stratejik Internal 1.1.2.1 Tugas Pokok dan Fungsi 1.1.2.1.1 Tugas

Sebagaimana keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional di atas pada Pasal 142 B menyebutkan, Inspektorat mempunyai tugas melaksanakan pengawasan fungsional

terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan BSN.

1.1.2.1.2 Fungsi

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas Pasal 142 C menyatakan, Inspektorat menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan program pengawasan yang meliputi anggaran, kepegawaian, perlengkapan, dan akuntabilitas;

b. pelaksanaan pengawasan anggaran, kepegawaian, perlengkapan dan akuntabilitas sesuai dengan ketentuan pereturan perundang-undangan yang berlaku;

c. penyusunan laporan hasil pengawasan;

d. pelaksanaan urusan ketatausahaan Inspektorat.

1.1.2.1.3 Wewenang

Sebagaimana dinyatakan pada tugas Inspektorat, melaksanakan pengawasan fungsional terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan BSN, maka Inspektorat mempunyai wewenang untuk melakukan pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan BSN yang dipertegas dengan fungsi pelaksanaan pengawasan terhadap anggaran, kepegawaian, perlengkapan dan akuntabilitas sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku, sebagaimana tertuang dalam fungsi butir b.

1.1.2.1.4 Struktur Organisasi

Susunan organisasi Inspektorat Badan Standardisasi Nasional (Inspekt – BSN) sebagaimana tertuang pada Pasal 142 D adalah terdiri dari Subbagian Tata Usaha Inspektorat dan Kelompok Jabatan Fungsional. Adapun struktur organisasinya dapat digambarkan sebagai berikut :

(6)

Subbagian Tata Usaha. Subbagian ini mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan

dan kearsipan di lingkungan Inspektorat.

Kelompok Jabatan Fungsional. Kelompok ini mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai

dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kelompok Jabatan Fungsional tersebut terdiri dari jabatan fungsional auditor dan sejumlah jabatan fungsional lainnya yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya.

Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional itu dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Inspektur.

K KeeppaallaaIInnssppeekkttoorraat t I Irr.. NNaassrruuddiinn IIrraawwaann,,MM..EEnnvv.. SSttuudd//SS22//GGooll.. IIVVcc J JaabbaattaannFFuunnggssiioonnaallAAuuddiittoorr 1. DDaaddaannggPP.. DDjjaattmmiikkoo,,SSEE..,,MM..CCoommmm..//SS22//GGooll..IIIIIIb b 2. AAjjeennggHHaarriisseettyyoowwaattii,,SSEE//SS11//GGooll..IIIIIIb b 3. NNuurrRRaattrriiSSaarrttiikkaaDDeewwii,,SSEE//SS11//GGooll..IIIIIIaa 4. YYuuddrriikkaaPPuuttrraa,,SSHH//SS11//GGooll..IIIIIIa a 5. GGeemmaaDDwwiirreekkaaHHaakkiimm,,SSEE//SS11GGooll..IIIIIIaaccaalloonnaauuddiittoor r 6. DDiiaannSSyyllvviiaanniiPPuuttrrii//DDIIIIIIGGooll..IIIIbbccaalloonnaauuddiittoor r 7. AAiissaahhLLaattiiffaahhRRaahhmmaaPPuuttrrii//DDIIIIIIGGooll..IIIIbbccaalloonnaauuddiittoorr K Kaa..SSuubb..BBaagg..TTUUIInnssppeekkttoorraatt M Muurriipp ,, SS..SSooss,, MMIIAA//SS22//GGooll..IIIIIIcc P PeennggeelloollaaSSiisstteemmPPeennggeennddaalliiaannddaann P Peellaappoorraann 1 1.. AnAnggggrraaeennii RReessmmi i UUnnttaarrii//GGooll.. IIIIIIaa SS22 2 2.. MeMettiikk BBeekkttii SSuulliisstitioorriinnii,, SSEE//GGooll.. IIIIIIaa P PeennggaaddmmiinniissttrraassiiUUmmuumm K Kiikkii RRooppiikkii,, SSLLTTAA//GGooll..IIIIaa

(7)

1.1.2.1.5 Sumber Daya Manusia

Jumlah dan komposisi pegawai Inspektorat - BSN berjumlah 12 (dua belas) personel. Ketujuh personel tersebut berkedudukan sebagai :

1. Ir. Nasrudin Irawan, M.Env. Stud, sebagai Inspektur/Kepala Inspektorat Badan Standardisasi Nasional.

2. Murip, S.Sos, MIA, sebagai Kepala Sub Bagian Tata Usaha Inspektorat

3. Dadang Prasetyo Jatmiko, SE.,M.Comm. sebagai Auditor Pertama (tugas belajar) 4. Ajeng Harisetyowati, SE, sebagai Auditor (tugas belajar)

5. Nur Ratri Sratika Dewi, SE, sebagai Auditor 6. Yudrika Putra, SH., sebagai Auditor

7. GGeemmaaDDwwiirreekkaaHHaakkiimm,,sseebbaaggaaiiccaalloonnAAuuddiittoor r

8. DDiiaannSSyyllvviiaannii,,sseebbaaggaaiiccaalloonnAAuuddiittoor r

9. AAiissaahhLLttiiffaahhRRaahhmmaa,,sseebbaaggaaiiccaalloonnAAuuddiittoorr

10. AAnnggggrraaeenniiRReessmmiiUUnnttaarrii,,sseebbaaggaaiiPPeennggeelloollaaSSiisstteemmPPeennggeennddaalliiaannddaannPPeellaappoorraan n

11. MMeettiikkBBeekkttiiSSuulliissttiioorriinnii,,sseebbaaggaaiiPPeennggeelloollaaSSiisstteemmPPeennggeennddaalliiaannddaannPPeellaappoorraann 12. Kiki Ropiki, sebagai Sekretaris

Operasional pelaksanaan kegiatan yang dikelola oleh sejumlah personel di atas, komposisinya dapat dilihat sebagaimana tabel-tabel berikut :

(8)

Tabel 1. Pegawai Inspektorat – BSN Berdasarkan Jabatan & Pendidikan Per 2015

No. Posisi/Jabatan Jumlah

Pegawai Pendidikan Keterangan

1. Kepala Inspektorat 1 S2 Struktural

2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha 1 S2 Struktural

3. Auditor Pertama 1 S2 Fungsional Auditor

4. Auditor Pertama 3 S1 Fungsional Auditor

5. Calon Auditor Pertama 1 S1 Fungsional Auditor

6. Calon Auditor Pelaksana 2 DIII Fungsional Auditor 7. Pengelola Sistem Pengendalian

dan Pelaporan

1 S2 Administrasi

8. Pengelola Sistem Pengendalian dan Pelaporan

1 S1 Administrasi

9. Sekretaris 1 SLTA Administrasi

Tabel 2. Pegawai Inspektorat – BSN Berdasarkan Golongan Per 2015

Golongan Jumlah Keterangan

IV/c 1 Struktural

III/c 1 Struktural

III/b 2 Fungsional

III/b 2 Fungsional

III/a 1 Calon Fungsional

II/c 2 Calon Fungsional

III/a 2 Administrasi

(9)

Tabel 3. Pegawai Inspektorat – BSN Berdasarkan Umur Per 2015

Umur (Thn) Jlh Pegawai Keterangan

21 - 30 10 4 (empat) orang tenaga fungsional 3 (tiga) orang calon tenaga funsional 3 (tiga) orang tenaga administrasi

31 – 40 -

41 – 50 1 Struktural

51 - 60 1 Struktural

1.1.2.1.6 Fasilitas Sarana dan Prasarana Pendukung

Dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Inspektorat BSN, diperlukan sarana kerja yang memadai berupa bahan habis pakai maupun barang inventaris. Untuk itu telah diusahakan peningkatan berbagai sarana tersebut dengan pengadaan melalui anggaran Inspektorat BSN.

Kondisi sarana yang ada dinilai belum cukup mendukung kinerja Inspektorat secara optimal. Namun untuk sarana mobilitas operasional pengawasan dirasa juga masih kurang, yang ada hanya 1 unit kendaraan roda 4 dan masih diperlukan untuk operasionl dan juga perlu sarana penunjang lainnya .

1.1.2.1.7 Anggaran

Anggaran yang tersedia bagi Inspektorat BSN dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, namun tidak dikelola secara langsung oleh Inspektorat, tetapi pengelolaannya dibawah koordinasi Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN. Alokasi dana yang tersedia untuk satu kegiatan, yaitu kegiatan “Peningkatan Penyelenggaraan Pengawasan Internal BSN” dalam bagian program yang dikelola Kesestamaan BSN., yaitu program “Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BSN.”

(10)

1.1.2.1.8 Kelembagaan dan Sistem Pengawasan

Pelaksanaan tugas pokok pengawasan, selalu diupayakan adanya perbaikan, dilaksanakan melalui koordinasi, review dan penyempurnaan referensi yang disesuaikan dengan perkembangan, baik berupa peraturan, pedoman/panduan atau prosedur, dalam memayungi dan mendukung operasional kegiatan, meliputi :

- Pembinaan disiplin dan peningkatan kompetensi PNS di Inspektorat; - Penyusunan PKPT, PKA, KKA dan LHA;

- Penyusunan tim pemeriksa;

- Pelaksanaan Pemeriksaan/Audit Internal; - Pelaksanaan Evaluasi LAKIP;

- Pelaksanaan Reviu Laporan Keuangan;.

- Penyelesaian temuan hasil Audit/pemeriksaan ( tindak lanjut ); - Kegiatan Pelaksanaan SPIP;

- Pelaksanaan Pemenuhan kelengkapan Pedoman/Dokumen dan pemutakhirannya; dan - Kegiatan lainnya berkaitan dengan pengawasan :

 Kegiatan PMPRB

 Kegiatan Penaganan Benturan Kepentingan

 Kegiatan Pengelolaan Gratifkasi

 Kegiatan Penaganan aduan melalui WBS

 Kegiatan Pengelolaan LHKASN

 Kegiatan Pemantauan LHKPN

 Kegiatan FGD FILI

 Kegiatan Seminar Anti Korupsi - Kegiatan Pemantauan

- Kegiatan Penanganan Pengaduan Masyarakat

Mengingat kondisi Inspektorat BSN yang relaif muda dan SDM yang masih terbatas, dalam menjalankan tugas dan fungsinya diusahakan optimal, maka perlu dilakukan berbagai upaya peningkatan kemampuan dan kapasitas, baik menyangkut sumber daya manusia (SDM) maupun sarana dan prasarana pendukung.

(11)

1.1.3 Lingkungan Stratejik Eksternal

Beberapa hal yang mempengaruhi pelaksanaan kegiatan yang operasionalnya melalui komponen kegiatan dalam merealisasikan program, yang ditinjau dari segi lingkungan stratejik eksternal Inspektorat BSN yang berupa peluang adalah, berupa:

a. Respon positif stakeholders terhadap aktifitas Inspektorat dalam rangka meningkatkan hubungan koordinatif dan konsultatif yang bersifat kemitraan dan keterkaitan dengan BSN

b. Iklim keterbukaan, mendukung peningkatan dan optimalisasi fungsi Inspektorat c. Komitmen pimpinan BSN dalam pengawasan

d. Dimungkinkannya kerjasama dengan pihak BPK, BPKP, Kemenpan RB dan KPK dalam pengawasan khususnya mengenai KKN.

1.1.4 Evaluasi Renstra 2010 - 2014

Diketahui bahwa Inspektorat – BSN baru dibentuk pada bulan Juli 2006 dan berkaitan dengan Rencana Strategis (Renstra) secara 5 tahunan, dibuat secara utuh, pada tahun 2011, penyajiannya didokumentasikan secara untuh untuk rencana selama 5 (lima) tahun kedepan. Namun sebelumnya dalam pelaksanaan kegiatan didasarkan pada Rencana Kerja, khususnya mengenai keuangan.

Renstra Inspektorat 2015-2019 yang dibuat pertama pada bulan Maret 2015, dirasa perlu di lakukan revisi. Revisi ini berkaitan dengan perkembangan yang terjadi dan seiring dengan pelaksanaan reformasi birokrasi serta adanya perbaikan pada pelaksanaan kegiatan dan penentuan Indikator Kinerja Utama (IKU) Inspektorat BSN.

1.2.

POTENSI DAN PERMASALAHAN

Identifikasi kemampuan atau potensi dan permasalahan dapat dimulai dengan pemetaan dan dilakukan melalui analisis yang berkaitan dengan visi dan misi. Analisis tersebut, dapat menggunakan analisis SWOT ( strengths, weakness, opportunities, threats ) yaitu dengan mengidentifikasi indikator atau ukuran untuk pencapaian tujuan, dengan mempertimbangkan dan memperhitungkan potensi berupa kekuatan (strengths), kelemahan ( weakness ), peluang (opportunities ), dan tantangan/kendala (threats ). Peta analisis tersebut dapat dilihat sebagaimana Tabel 5 berikut :

(12)

Tabel 5. Indentifikasi Lingkungan Stratejik

INTERNAL EKSTERNAL

KEKUATAN ( STRENGTHS ) PELUANG ( OPORTUNITIES )

1. Dukungan peraturan perundang – undangan, pengawasan dan pengendalian.

2. Adanya komitmen yang kuat dari SDM pe-ngawasan dan anggota auditor dalam pelaksa-naan tugas

3. Sudah terbentuknya tim dalam melaksanakan tugas audit.

1. Komitmen pimpinan BSN dalam pelaksanaan pengawasa internal

2. Inspektorat merupakan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pengawal pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) yang strategis

3. Iklim keterbukaan mendukung peningkatan dan optimalisasi fungsi Inspektorat.

4. Perubahan paradigma pengawasan, aparat pengawasan merupakan mitra auditi

5. Kerjasama dengan pihak eksternal (dengan BPK, BPKP, Kemenpan RB dan KPK dan Forum Inspektorat Lembaga Ristek), dalam pengembangan pengawasan

KELEMAHAN ( WEAKNESS ) TANTANGAN ( THREATS )

1. SDM pengawasan dan sebagian kecil auditor belum mendapatkan diklat JFA

2. Kecakapan/ kemampuan Auditor belum merata 3. Anggaran dan Sarana/fasilitas pendukung belum

memadai

4. Standar Audit dan kode etik APIP yang berlaku perlu peningkatan pemahaman oleh auditor 5. Belum lengkapnya pedoman pengawasan

1. Stakeholder / pelanggan belum sepenuhnya memahami visi, misi dan paradigma pengawasan

2. Mempertahankan pengelolaan keuangan BSN dengan opini WTP

3. Penerapan SAKIP di lingkungan BSN belum sepenuhnya sesuai harapan

4. Auditi belum sepenuhnya tepat waktu menindaklanjuti temuan hasil audit internal

(13)

Sebagaimana pemetaaan melalui analisis SWOT (Tabel 5) tsb. maka dapat dirumuskan 6

(enam) faktor kunci keberhasilan, yaitu :

1. Efektifnya kemampuan auditor dalam memanfaatkan keterbukaan yang mendukung peningkatan dan optimalisasi kinerja Inspektorat

2. Efektifnya kemampuan auditor untuk melaksanakan komitmen Pimpinan BSN dalam operasional pengawasan

3. Mampunya memanfaatkan respon positif stakeholder terhadap aktivitas Inspektorat 4. Manfaatkan peraturan perundang – undangan, ketentuan dan prosedur pengawasan

secara optimal untuk meningkatkan efektivitas penyelesaian tindaklanjut Auditan/Obyek yang diperiksa terhadap hasil temuan

5. Efektifnya penggunaan anggaran untuk mendorong terwujudnya pelaksanaan pemeriksaan yang optimal

6. Manfaatkan peraturan perundang – undangan yang berlaku untuk meningkatkan kerjasama dengan BPK, BPKP dan Forum Inspektorat dalam pengembangan dan peningkatan kemampuan pengawasan.

(14)

BAB II

PERENCANAAN

STRATEGIS

2.1. LINGKUNGAN STRATEGIS

Rencana Pembangunan Nasional Jangka Menengah (RPJM) ke-3 tahun 2015 – 2019, ditujukan untuk lebih memantapkan penataan kembali Indonesia di segala bidang dengan menekankan pada upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk pengembangan kemampuan iptek serta penguatan daya saing perekonomian. Sejalan dengan ini agenda III RPJM ke-3 menetapkan agenda “Perbaikan tata kelola pemerintahan yang baik” menjadi isu yang penting dalam konteks nasional dan internasional.

Krisis ekonomi yang lalu tidak terlepas dari buruknya tata kelola pemerintahan, baik di sektor pemerintahan maupun swasta. Krisis keuangan global juga tidak terlepas dari masalah ini. Oleh karena itu negara-negara yang tergabung dalam G-20 sepakat untuk menempatkan perbaikan tata kelola pemerintahan menjadi salah satu agenda perbaikan untuk mencegah krisis berulang. Wujud dari perbaikan tata kelola pemerintahan ini antara lain dapat dilihat dari penurunan tingkat korupsi terus membaik dan pengurangan ekonomi biaya tinggi. Hal ini memberikan indikasi bahwa upaya keras pemerintah untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan selama lima tahun terakhir telah berada pada arah yang benar. Meskipun demikian, capaian selama periode sebelumnya masih belum mamadai. Perlu upaya yang lebih keras dan sistematis untuk memperbaiki praktek tata kelola pemerintahan ini.

Pembangunan birokrasi yang kuat merupakan elemen penting untuk menjaga agar kelangsung-an pembkelangsung-angunkelangsung-an tetap berkelkelangsung-anjutkelangsung-an. Untuk itu reformasi birokrasi akkelangsung-an dilakskelangsung-anakkelangsung-an di seluruh kementrian/lembaga ( termasuk BSN ). Selanjutnya dalam penyusunan perencanaan dan anggaran akan diterapkan sistem anggaran berbasis kinerja secara menyeluruh. Reformasi ini diharapkan dapat membuahkan hasil yang positif khususnya dalam perbaikan pelayanan publik, efektivitas dan akuntabilitas kegiatan kementerian/lembaga (termasuk BSN) serta pencegahan dan penanggulangan korupsi.

Program pengawasan merupakan bagian penting dari agenda pembangunan bidang penyelenggaraan negara dalam upaya untuk mempercepat proses reformasi, dan penciptaan

(15)

Badan Standardisasi Nasional (BSN) dengan visi “Terwujudnya Infrastruktur Muta Nasional

Yang Handal Untuk Meningkatkan Daya Saing dan Kualitas Hidup Bangsa”, berupaya

memberikan kontribusi nyata dalam melaksanakan kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian untuk mendukung pembangunan ekonomi.

Inspektorat dibentuk berdasarkan keperluan manajemen dalam melaksanakan fungsi pengawasan untuk memberikan informasi, masukan, koreksi dan rekomendasi/solusi, agar pelaksanaan program dan kegiatan Lembaga/Badan tercapai sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, secara efektif, efisien dan ekonomis. Peran pengawasan dilaksanakan untuk mewujudkan akuntabilitas kinerja Badan yang diinginkan.

2.2 VISI DAN MISI 2.2.1 Visi

Sebagaimana fungsi Inspektorat melaksanakan pengawasan (kontrol), yaitu melaksanakan salah satu fungsi manajemen, dalam hal ini menjadi alat bantu Kepala dalam mengawasi pelaksanaan program dan kegiatan Badan oleh unit-unit kerja sesuai dengan tugas, fugsi dan kewenangannya masing-masing. Selain itu juga menjadi salah satu sumber masukan Kepala dalam pengambilan langkah-langkah dan penetapan kebijakannya.

Pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan Badan harus dapat dipertangungjawabkan (akuntabel). Akuntabilitas terwujud jika pelaksanaan program dan kegiatan dilakukan secara terbuka dan transparan. Terbuka dapat diterjemahkan sebagai sikap antisipatif terhadap berbagai masukan konstruktif dari semua pihak terkait, baik dari dalam maupun dari luar. Dari sikap ini diharapkan dalam pelaksanaan program dan kegiatan dapat berhasil dan berdaya guna, dan berlangsung secara transparan. Keterbukaan dan transparansi dimaksudkan sebagai upaya pencegahan berbagai bentuk pemborosan dan penyimpangan pengelolaan sumber daya serta praktek-praktek yang tidak sesuai peraturan perundangan yang berlaku, seperti praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Dalam upaya mewujudkan akuntabilitas kinerja di atas, diperlukan unit pengawasan yang profesional dan mandiri, baik sistem maupun sumber daya manusia, sehingga mampu memberikan kontribusi dan masukan secara objektif dan konstrktif untuk perbaikan manajemen serta langkah-langkah pengambilan keputusan dan kebijakan oleh Kepala Badan. Untuk hal ini Inspektorat memiliki visi :

(16)

“Menjadi Aparat Pengawas Intern Pemerintah yang Profesional, Indenpenden dan mampu menjadi Katalisator Pencapaian Tujuan Sasaran Strategis BSN"

Visi ini menyatakan maksud, bahwa Inspektorat dan segenap personelnya mempunyai cita-cita, keinginan dan harapan untuk menjadi institusi atau unit yang bekerja sesuai dengan peraturan perundangan dan dapat bertindak sebagai penjamin mutu ( quality assurance ) dalam penyelenggaraan program dan kegiatan, guna mencapai visi dan misi BSN.

Dengan visi tersebut diharapkan pula tumbuh dan terciptanya pemahaman dari segenap personel unit kerja di lingkungan BSN akan fungsi pengawasan, yang pada gilirannya terwujud dukungan dan kerjasama yang baik dalam menyelenggarakan dan menegakkan pemerintahan yang akuntabel di BSN.

2.2.2 Misi

Untuk merealisasikan visi di atas, Inspektorat BSN menetapkan misi sebagai berikut :

"Memastikan tercapainya Tujuan dan Sasaran Strategis BSN"

"Memastikan terwujudnya iklim yang mampu mencegah terjadinya KKN di lingkungan BSN"

Hubungan visi dan misi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

Rumusan misi tersebut mencerminkan tekad dan komitmen dari pemimpin dan seluruh personel Inspektorat dalam mewujudkan pemerintahan yang baik melalui pelaksanaan pengawasan yang terpercaya dengan upaya pencegahan dan mengidentifikasi potensi penyimpangan dan pelanggaran mulai tahap perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan atas kegiatan.

Pendekatan yang dilakukan dalam pelaksanaan fungsi pengawasan yang diselenggaran oleh Inspektorat dilakukan dengan tidak mencari kesalahan tetapi pendekatannya dilakukan melalui identifikasi ketidaksesuaian dengan peraturan perundangan. Upaya ini membawa dampak dari

(17)

Dalam pencapaian visi dan melaksanakan misi di atas, tentunya secara sadar perlu upaya peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya yang terlibat dan berkaitan dengan pengawasan.

2.3 TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

Sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019,

Pembangunan Layanan Infrastruktur Mutu merupakan salah satu arah kebijakan dan strategi

BSN 2015-2019 yang berperan dalam pelaksanaan sub-agenda prioritas 7 yaitu Peningkatan

Kapasitas Inovasi dan Teknologi dalam rangka pelaksanaan agenda prioritas 6 dari

Nawa-Cita yaitu Meningkatkan Produktivitas Rakyat dan Daya Saing di Pasar Internasional. Dalam hal ini, Pembangunan Layanan Infrastukrut Mutu diarahkan untuk mencapai

Peningkatan dukungan IPTEK bagi daya-saing sektor produksi.

Inspektorat turut serta mendukung dan melaksanakan beberapa hal melalui Peningkatan

Penyelenggaraan Pengawasan Internal di BSN.

Menindaklanjuti hal tersebut Inspektorat merumuskan tujuan, sasaran strategis dan batasan serta pelaksanaannya sebagai berikut :

2.3.1 Tujuan

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari rumusan misi yang akan dilaksanakan dan yang akan dicapai, dengan demikian tujuan yang dirumuskan adalah :

1) Terlaksananya Program dan Kegiatan sesuai dengan kebijakan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2) Terwujudnya Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan BSN

(18)

2.3.2 Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai Inspketorat meliputi sasaran kualitatif dan sasaran kuantitatif : 1) Terwujudnya layanan informasi publik yang berkualitas

2) Terwujudnya good governance dan clean government

3) Terselenggaranya pengawasan dan pengendalian internal BSN

4) Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan anggaran, sumber daya manusia, tata kelola dan organisasi Inspektorat yang profesional

Berdasarkan rumusan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan Inspektorat menjadi upaya yang akan dicapai secara tahunan selama kurun waktu periode Renstra 2015-2019.

2.4 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Rumusan indikator kinerja utama yang digunakan untuk alat ukur keberhasilan atas sasaran dalam merialisasikan tujuan yang ditetapkan dalam renstra tahun 2010-2014 digambarkan sebagaimana tersaji sebagai berikut :

Customer Perspectives

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA

1. Terwujudnya layanan informasi publik yang berkualitas

1.Nilai kepatuhan layanan publik

2. Terwujudnya good governance dan clean government

2.Zona Integritas WBK/WBBM

Internal Process Perspectives

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA

1. Terselenggaranya pengawasan dan pengendalian internal BSN

1. Persentase penyelesaian tindak lanjut hasil audit

(19)

pemeriksaan

3. Jumlah dokumen Rencana Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI) Unit Kerja di BSN

4. Persentase penyelesaian tindak lanjut Rencana Tindak Pengendalian

5. Persentase penyelesaian tindak lanjut rencana aksi Reformasi Birokrasi

6. Persentase penyelesaian tindak lanjut aduan masyarakat

7. Persentase penyelesaian Tindak Lanjut Aduan melalui WBS

8. Persentase penyelesaian tindak lanjut pengelolaan gratifikasi

9. Persentase penyelesaian tindak lanjut penanganan benturan kepentingan

Learning and Growth Perspectives

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA

1. Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan anggaran, sumber daya manusia, tata kelola dan organisasi Inspektorat yang profesional

1. Persentase Aparatur Sipil Negara (ASN) Inspektorat yang meningkat kompetensinya 2. Realisasi anggaran Inspektorat

3. Jumlah e-governance yang mendukung tata kelola Inspektorat

(20)

BAB III

ARAH KEBIJAKAN DAN

STRATEGI

3.1 KEBIJAKAN DAN PROGRAM

Dalam merealisasikan pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di atas, upaya yang ditempuh Inspektorat adalah melalui penetapan kebijakan dan melaksanakan program serta kegiatan yang telah dirumuskan.

Arah kebijakan dimaksud yaitu :

1) Meningkatkan efektivitas pengawasan fungsional di lingkungan aparatur

Lembaga/Badan melalui koordinasi dan sinergi pengawasan internal dan eksternal 2) Meningkatkan pengetahuan/pemahaman dan penerapan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah

Sedang program yang akan dilaksanakan termasuk pada “Program Dukungan Manajemen

dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BSN”, untuk kegiatan akan diuraikan pada Bab

Akuntabilitas Kinerja.

Gambaran sasaran, kebijakan dan program Inspektorat tahun 2015 - 2019 tersaji sebagaimana tabel berikut :

Tabel 6. Sasaran Strategis, Kebijakan dan Program

No Sasaran Strategis Kebijakan Program

1. Terwujudnya layanan informasi publik yang berkualitas

Meningkatkan efektivitas pengawasan fungsional di lingkungan aparatur Lembaga/Badan melalui koordinasi dan sinergi pengawasan internal dan eksternal

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BSN 2. Terwujudnya good governance

(21)

3. Terselenggaranya pengawasan dan pengendalian internal BSN

Meningkatkan

pengetahuan/pemahaman dan penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BSN

4. Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan anggaran, sumber daya manusia, tata kelola dan organisasi Inspektorat yang profesional

Meningkatkan efektivitas pengawasan fungsional di lingkungan aparatur Lembaga/Badan melalui koordinasi dan sinergi pengawasan internal dan eksternal

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BSN

Rencana stratejik yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, indikator sasaran, cara mencapai tujuan dan kegiatan tersaji dalam Rencana Stratejik Tahun 2015-2019 sebagaimana Lampiran. Rumusan sasaran yang ingin dicapai tersebut, memiliki indikator dan target kinerja. Rumusan tersebut merupakan upaya pelaksanaan sistem akuntabilitas dan pemenuhan peraturan MENPAN No.PER/09/ M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Indikator Kinerja Utama di lingkungan Instansi Pemerintah. Untuk hal itu Kepala Inspektorat BSN telah menetapkan Indikator Utama terhadap sasaran yang ingin dicapai. Sasaran dan Indikator Kinerja Utama dan target tahun 2015-2019 tersaji pada tabel berikut :

Tabel 7. Sasaran, Indikator Kinerja dan Target Kinerja tahun 2015-2019 Inspektorat BSN

No: Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Target

(1) (2) (3) (4)

1. Terwujudnya layanan informasi publik yang berkualitas

Nilai kepatuhan layanan

publik Nilai 70

2. Terwujudnya good governance dan clean government

Zona Integritas

WBK/WBBM Predikat

WBK

2 3. Terselenggaranya pengawasan

dan pengendalian internal BSN

Persentase penyelesaian

(22)

Persentase penyelesaian tindak lanjut hasil

pemeriksaan

% 100%

Jumlah dokumen Rencana Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI) Unit Kerja di BSN

dokumen 11

Persentase penyelesaian tindak lanjut Rencana Tindak Pengendalian

% 60%

Persentase penyelesaian tindak lanjut rencana aksi Reformasi Birokrasi

% 75%

Persentase penyelesaian tindak lanjut aduan masyarakat

% 75%

Persentase penyelesaian Tindak Lanjut Aduan melalui WBS

% 60%

Persentase penyelesaian tindak lanjut pengelolaan gratifikasi

% 85%

Persentase penyelesaian tindak lanjut penanganan benturan kepentingan

% 65%

4. Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan anggaran, sumber daya manusia, tata kelola dan organisasi Inspektorat yang profesional

Persentase Aparatur Sipil Negara (ASN) Inspektorat yang meningkat

kompetensinya

(23)

Realisasi anggaran

Inspektorat % ≥ 95

Jumlah e-governance yang mendukung tata kelola Inspektorat

Aplikasi 1

3.2 STRATEGI

Dalam upaya mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan Inspektorat menerapkan beberapa strategi antara lain :

1) Terselenggaranya perbaikan kegiatan layanan publik. 2) Terselenggaranya kegiatan Zona Integritas WBK/WBBM.

3) Terselenggaranya perbaikan pengelolaan kegiatan dan program di lingkungan BSN, melalui Tindak Lanjut Hasil Audit.

4) Terselenggaranya perbaikan pengelolaan kegiatan dan program di lingkungan BSN, melalui Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan.

5) Terselenggaranya penyusunan rencana pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal unit kerja di BSN.

6) Terselenggaranya Tindak Lanjut Rencana Tindak Pengendalian di unit kerja. 7) Terselenggaranya Tindak Lanjut penyelesaian rencana aksi Reformasi Birokrasi. 8) Terselenggaranya Tindak lanjut aduan masyarakat.

9) Terselenggaranya Tindak lanjut aduan melalui WBS. 10) Terselenggaranya Tindak lanjut pengelolaan gratifikasi.

11) Terselenggaranya Tindak lanjut penanganan benturan kepentingan.

12) Terselenggaranya Aparatur Sipil Negara (ASN) Inspektorat yang meningkat kompetensinya.

13) Terselenggaranya peningkatan Realisasi Anggaran Inspektorat.

(24)

3.3 RENCANA KEGIATAN DAN KERJA

Sebagaimana tugas pokok, fungsi dan tujuan serta sasaran yng ingin dicapai dengan penetapan kebijakan dan program tersebut dimuka, maka disusunlah rencana kerja dalam

Kegiatan Peningkatan Penyelenggaraan Pengawasan Internal BSN, melalui komponen

kegiatan, meliputi :

3.3.1 Komponen Kegiatan IKU Sasaran Strategis 1

1) Pelaksanaan Audit Operasional/Internal

2) Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP)

3.3.2 Komponen Kegiatan Non IKU Sasaran Strategis 1

1) Penyusunan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan ( PKPT ) 2) Reviu Laporan Keuangan

3) Penyusunan Kebijakan Pengawasan (Pedoman/prosedur)

3.3.3 Komponen Kegiatan IKU Sasaran Strategis 2

1) Pelaksanaan Sistem Pengendalian Inernal 2) Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja BSN

3.3.4 Komponen Kegiatan Non IKU untuk Pengawasan Lainnya.

Komponen kegiatan ini dapat berupa dukungan dan penguatan pada komponen kegiatan IKU yang mendukung sasaran strategis 1 atau sasaran strategis 2, muatannya dapat berupa :

1) Pengelolaan Diklat Fungsional, Teknis dan Non Teknis serta peningkatan kompetensi APIP

2) Pengelolaan Sistem Informasi Pengawasan

3) Pengelolaan Pelaksanaan Inpres Nomor 5 Tahun 2004

4) Koordinasi dalam Forum Eksternal yang berkaitan dengan pengawasan 5) Kegiatan lainnya berkaitan dengan pengawasan :

 Kegiatan PMPRB

 Kegiatan Penaganan Benturan Kepentingan

(25)

 Kegiatan Pengelolaan LHKASN

 Kegiatan Pemantauan LHKPN

 Kegiatan FGD FILI

 Kegiatan Seminar Anti Korupsi

6) Pemenuhan SDM, sarana dan prasarana Inspektorat

3.3.5 Komponen Kegiatan Non IKU untuk Pemantauan.

Komponen kegiatan ini dapat berupa dukungan dan penguatan pada komponen kegiatan IKU yang mendukung sasaran strategis 1 atau sasaran strategis 2, muatannya dapat berupa :

1) Pemantauan kegiatan unit kerja 2) Rapat kerja Inspektorat

3.3.6 Komponen Kegiatan Non IKU untuk Penanganan Pengaduan Masyarakat.

3.4 RENCANA ANGGARAN

Upaya pencapaian hal-hal yang diuraikan dimuka, diperlukan sejumlah anggaran sebagaimana yang telah ditentukan pagu anggarannya pada RENSTRA BSN 2015 – 2019. Pengalokasian sesuai program dan rencana kegiatannya tergambar sebagaimana tabel berikut :

(26)

RENCANA ANGGARAN 2015-2019

TUJUAN 1 SASARAN STRATEGIS 1

Terlaksananya Program dan Kegiatan sesuai dengan kebijakan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1. Terselenggaranya perbaikan pengelolaan kegiatan dan program di lingkungan BSN, melalui Tindak Lanjut Hasil Audit.

2. Terselenggaranya perbaikan pengelolaan kegiatan dan program di lingkungan BSN, melalui Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

PROGRAM : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BSN

NO KEGIATAN/KOPONEN KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN 2015 2016 2017 2018 2019 (Dlm ribuan Rp.) (Dlm ribuan Rp.) (Dlm ribuan Rp.) (Dlm ribuan Rp.) (Dlm ribuan Rp.) Peningkatan Penyelenggaraan Pengawasan Internal BSN 1.071.874 1.248.733 1.454.774 1.694.811 1.974.455 1 Pelaksanaan Audit Operasional 169.955 150.468 185.000 250.000 350.000

2 Tindak lanjut Hasil

Pemeriksaan 39.841 54.990 65.000 85.000 100.000

3 Reviu Laporan Keuangan 46.280 122.746 125.000 150.000 175.000 4 Penyusunan Kebijakan Pengawasan (Pedoman/prosedur) 16.254 37.290 50.000 75.000 100.000 5 Penyusunan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan ( PKPT ) 17.040 24.090 50.000 85.000 100.000

(27)

RENCANA ANGGARAN 2015-2019 (Lanjutan)

TUJUAN 2 SASARAN STRATEGIS 2

Terwujudnya Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan BSN

1. Terselenggaranya penyusunan rencana pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal unit kerja di BSN.

2. Terselenggaranya Tindak Lanjut Rencana Tindak Pengendalian di unit kerja

PROGRAM : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BSN

NO KOPONEN KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN 2015 2016 2017 2018 2019 (Dlm ribuan Rp.) (Dlm ribuan Rp.) (Dlm ribuan Rp.) (Dlm ribuan Rp.) (Dlm ribuan Rp.) 6 Pengelolaan Pengendalian Intern 51.109 124.586 175.000 220.000 265.000 7 Pelaksanaan Evaluasi LAKIP di BSN 50.727 35.830 50.000 60.000 75.000 8 Pengelolaan Pengawasan Lainnya 325.668 50.000 75.000. 85.000

1) Pelatihan di Kantor sendiri 2) Kegiatan Pemantauan

dalam rangka

Pengendalian Internal 3) Pengawasan Kegiatan

Internal BSN

4) Monitoring dan Evaluasi LHKPN

5) Monev Sistem Penanganan Pengaduan (Whistleblowing System)

6) Monev ZI/WBK

7) Pelaksanaan FGD FILI 8) Seminar Anti Korupsi

(28)

RENCANA ANGGARAN 2015-2019 (Lanjutan)

TUJUAN 3 SASARAN STRATEGIS 3

Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang baik di Lingkungan BSN

1. Terselenggaranya Tindak Lanjut penyelesaian rencana aksi Reformasi Birokrasi.

2. Terselenggaranya Tindak lanjut aduan masyarakat.

3. Terselenggaranya Tindak lanjut aduan melalui WBS.

4. Terselenggaranya Tindak lanjut pengelolaan gratifikasi.

5. Terselenggaranya Tindak lanjut penanganan benturan kepentingan

PROGRAM : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BSN

NO KOPONEN KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN 2015 2016 2017 2018 2019 (Dlm ribuan Rp.) (Dlm ribuan Rp.) (Dlm ribuan Rp.) (Dlm ribuan Rp.) (Dlm ribuan Rp.) 10) Pelaksanaan PMPRB 11) Pelaksanaan Tindak Lanjut

aduan melalui WBS

12) Pelaksanaan Tindak Lanjut Pengelolaan Gratifikasi 13) Pelaksanaan Tindak Lanjut

Benturan Kepentingan 9 Pemantauan

317.100 124.586 175.000 220.000 265.000 1) Pemantauan Kegiatan Unit

Kerja

2) Rapat Kerja Inspektorat

10 Penanganan Pengaduan

(29)

Sebagaimana tersaji pada rencana anggaran di atas ada beberapa kegiatan pada Komponen Kegiatan yang anggarannya berada pada anggaran di luar Inspektorat (terutama pada komponen kegiatan Pengawasan Lainnya) alokasinya pada anggaran rutin, seperti Sistem Informasi Pengawasan (Fasilitasi MoU dengan BPK), Diklat Fungsional, Teknis dan Non Teknis.

3.5 KONDISI YANG DIHARAPKAN

Sebagaimana yang telah diuraikan dimuka, untuk peningkatan dan pengembangan Inspektorat, guna lebih berperannya pengawasan, seiring dengan perubahan dan antisipasi kedepan, ada beberapa hal yang perlu/ingin dicapai, antara lain untuk :

1) Sumber Daya Manusia

a. Meningkatnya jumlah dan kemampuan Auditor secara bertahap, sesuai dengan meningkatnya beban kerja audit

b. Meningkatnya kapasitas pegawai Inspektorat, sesuai dengan perkembangan bidang tugas dan kinerja yang semakin tinggi, sehingga dapat menghasilkan keluaran/pelayan-an ykeluaran/pelayan-ang prima

c. Meningkatnya profesionalisme para Auditor secara bertahap, melalui pengembangan profesi seperti diklat fungsional, diklat teknis dan non teknis, lokakarya, seminar, studi banding, dll

2) Fasilitas Sarana dan Prasarana

a. Pemenuhan peralatan/kelengkapan kerja ( Kamera, LCD) dalam rangka menunjang hasil (output) yang diharapkan

b. Pemenuhan dan penataan ruang kerja dan keamanan dokumen serta kelengkapannya bagi pegawai sehingga tercipta kenyamanan dalam pelaksanaan tugas

c. Pemenuhan literatur untuk mendukung pelaksanaan tugas

d. Sarana mobilitas berupa kenderaan roda empat dalam mendukung operasional 3) Sistem dan Kelembagaan

a. Penyempurnaan dan kelengkapan pedoman, prosedur dan kebijakan lainnya sebagai arahan dalam melakukan audit, evaluasi maupun reviu

(30)

c. Penyempurnaan kelembagaan pendukung sistem pengawasan dan pengendalian internal, melalui :

■ Peningkatan status Kasubbag TU menjadi Kabag TU, untuk menghindari rentang kendali yang terlalu jauh dalam operasional manejerial atau

■ Penambahan Jabatan Fungsional Umum, untuk medukung Kasubbag TU. 4) Anggaran

a. Mengupayakan terwujudnya pengelolaan anggaran Inspektorat dengan PPK tersendiri agar dapat dioperasionalkan secara efektif dan efesien

b. Peningkatan jumlah anggaran Inspektorat seiring dengan berkembangnya dan meningkatnya kegiatan yang harus dilakukan

(31)

BAB IV

PENUTUP

Perkembangan belakangan ini di masyarakat menunjukkan tuntutan mereka ke depan semakin tinggi terhadap kualitas dan akuntabilitas kinerja aparatur serta yang bersih dan bebas dari KKN.

Inspektorat sebagai unit pengawasan internal berupaya melakukan pengawasan untuk terciptanya institusi BSN yang bersih dan bebas dari KKN. sesuai tugas pokok dan fungsinya. Pengawasan ini merupakan satu fungsi menajemen untuk meyakinkan dan menjamin bahwa pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan perencanaan, kebijakan dan peraturan perundangan yang berlaku.

Rencana Strategis (Renstra) ini yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Kebijakan menjadi acuan jajaran Inspektorat dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan.

Keberhasilan tujuan pengawasan di BSN dan pelaksanaan program kerja pengawasan di lingkungan Inspektorat sangat tergantung pada komitmen pimpinan dan segenap insan Inspektorat dalam melaksanakan realisasi kegiatan dan kepatuhannya terhadap ketentuan/peraturan yang ada.

RENSTRA ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan referensi yang akan dilakukan dan dicapai Inspektorat dan dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas serta sekaligus menjadi sumber informasi dalam menentukan langkah kedepan guna peningkatan kinerja Inspektorat.

(32)

MISI

2. "Memastikan terwujudnya iklim yang mencegah KKN di Lingkungan BSN"

URAIAN INDIKATOR TARGET URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM 2015 2016 2017 2018 2019

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1).Terlaksananya Program dan Kegiatan sesuai dengan kebijakan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Nilai Penyelasaian Tindak Lanjut Hasil Audit.

100 Terselenggaranya pengawasan dan pengendalian internal BSN

Persentase penyelesaian tindak lanjut hasil audit

100 100 100 100 100

Nilai Penyelasaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan.

100 Terselenggaranya pengawasan dan pengendalian internal BSN

Persentase penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan

100 100 100 100 100

2). Terwujudnya Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan BSN

Jumlah Rencana Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI) Unit Kerja di BSN

11 Terselenggaranya pengawasan dan pengendalian internal BSN

Jumlah dokumen Rencana Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI) Unit Kerja di BSN

11 11 11 11 11

Nilai penyelesaian tindak lanjut Rencana Tindak Pengendalian

90 Terselenggaranya pengawasan dan pengendalian internal BSN

Persentase penyelesaian tindak lanjut Rencana Tindak Pengendalian

50 60 70 80 90

3). Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang baik di Lingkungan BSN

Nilai Penyelasaian rencana aksi Reformasi Birokrasi

90 Terselenggaranya pengawasan dan pengendalian internal BSN

Persentase penyelesaian tindak lanjut rencana aksi Reformasi Birokrasi

70 75 80 85 90

Nilai Penyelesaian Tindak lanjut aduan masyarakat

90 Terselenggaranya pengawasan dan pengendalian internal BSN

Persentase penyelesaian tindak lanjut aduan masyarakat

70 75 80 85 90

Nilai Penyelesaian Tindak lanjut aduan melalui WBS

90 Terselenggaranya pengawasan dan pengendalian internal BSN

Persentase penyelesaian Tindak Lanjut Aduan melalui WBS

50 60 70 80 90

Nilai Penyelesaian Tindak lanjut pengelolaan gratifikasi

100 Terselenggaranya pengawasan dan pengendalian internal BSN

Persentase penyelesaian tindak lanjut pengelolaan gratifikasi 80 85 90 95 100 Nilai Penyelesaian Tindak lanjut penanganan benturan kepentingan

90 Terselenggaranya pengawasan dan pengendalian internal BSN

Persentase penyelesaian tindak lanjut penanganan benturan kepentingan

60 65 75 85 90 TARGET

Meningkatkan efektivitas pengawasanan fungsional di lingkungan aparatur lembaga melalui koordinasi dan sinergi pengawasan eksternal dan internal

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknisnya Lainnya BSN

Meningkatkan pemahaman dan penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknisnya Lainnya BSN

Meningkatkan efektivitas pengawasanan fungsional di lingkungan aparatur lembaga melalui koordinasi dan sinergi pengawasan eksternal dan internal

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknisnya Lainnya BSN CARA MENCAPAI

TUJUAN DAN SASARAN (STRATEGI) KET. 1. "Memastikan tercapainya Tujuan dan Sasaran Strategis BSN"

(33)

yang mengikuti diklat/workshop/sosialisas i/lainnya sejenis

anggaran, sumber daya manusia, tata kelola dan organisasi Inspektorat yang profesional

Negara (ASN) Inspektorat yang meningkat kompetensinya

Nilai Realisasi anggaran Inspektorat sesuai SP2D

>95 Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan anggaran, sumber daya manusia, tata kelola dan organisasi Inspektorat yang profesional

Realisasi anggaran Inspektorat >95 >95 >95 >95 >95

Jumlah Sistem aplikasiyang disediakan Inspektorat

1 Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan anggaran, sumber daya manusia, tata kelola dan organisasi Inspektorat yang profesional

Jumlah e-governance yang mendukung tata kelola Inspektorat

(34)

1 Terwujudnya layanan informasi publik yang berkualitas

1 Nilai Kepatuhan Layanan Publik (skala 1-110)

70 Nilai 2 Terwujudnya good governance dan clean

government

2 Zona Integritas WBK/WBBM

2 Predikat WBK

3 3 Persentase penyelesaian tindak lanjut hasil

audit 100 %

4 Persentase penyelesaian tindak lanjut hasil

pemeriksaan 100 %

5 Jumlah dokumen Rencana Pelaksanaan Sistem

Pengedalian Intern (SPI) Unit Kerja di BSN 11 Dokumen

6 Persentase penyelesaian tindak lanjut Rencana

Tindak Pengendalian 60 %

7 Persentase penyelesaian tindak lanjut rencana

aksi Reformasi Birokrasi 75 % 8 Persentase penyelesaian tindak lanjut

rencanaaduan masyarakat 75 % 9 Prosentase penyelesaian tindak lanjut aduan

melalui WBS 60 %

10 Prosentase penyelesaian tindak lanjut

pengelolaan gratifikasi 85 % 11 Prosentase penyelesaian tindak lanjut

penanganan benturan kepentingan 65 %

4 12 Persentase Aparatur Sipil Negara (ASN)

Inspektorat yang meningkat kompetensinya 100 % 13 Realisasi anggaran Inspektorat

≥95 %

14 Jumlah e-govrrnance yang mendukung tata

kelola Inspektorat 1 Aplikasi

1 2 3

Internal Process Perspectives Customer Perspective

Learning and Growth Perspectives Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan anggara, sumber daya manusia, tata kelola dan organisasi Inspektorat yang profesional Terselenggaranya pengawasan dan pengendalian internal BSN

(35)

2015 2016 2017 2018 2019 1 Terwujudnya layanan informasi publik yang

berkualitas

1 Nilai kepatuhan layanan publik (skala 1-110)

Penilaian kepatuhan terhadap layanan publik yang dilakukan oleh Ombudsman RI. (skala 1-110 menyesuaikan aturan ombudsman)

64 70 77 85 90 Nilai Inspektorat

2 Terwujudnya good governance dan clean government

2 Zona Integritas WBK/WBBM

Predikat Penilaian WBK/WBBM terhadap Unit Kerja BSN yang dilakukan oleh Tim Evaluator KemenPAN RB

- 2 5 8 11 Predikat WBK Inspektorat

3 3 Persentase

penyelesaian tindak lanjut hasil audit Jml temuan audit yg di TL --- x 100% jml temuan audit 100 100 100 100 100 Persentase (%) Inspektorat 4 Persentase penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan Jml temuan pemeriksaan yg di TL --- x 100% jml temuan pemeriksaan 100 100 100 100 100 Persentase (%) Inspektorat 5 Jumlah dokumen Rencana Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI) Unit Kerja di BSN

Jumlah dokumen Rencana Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI) Unit Kerja di BSN

11 11 11 11 11 Dokumen Inspektorat

PERHITUNGAN

Internal Process Perspectives (Output = hasil/kinerja Ess I dan II agar harapan customer terpenuhi)

SATUAN JAWAB

Customer Perspectives (Outcome Ess I = dampak/impact kinerja Ess I dan II yang diharapkan customer)

Terselenggaranya pengawasan dan pengendalian internal BSN

(36)

Rencana Tindak Pengendalian

--- x 100% Jumlah Rekomendasi Tindak Rencana Tindak Pengendalian 7 Persentase penyelesaian tindak lanjut rencana aksi Reformasi Birokrasi Jumlah penyelesaian tindak lanjut rencana aksi Reformasi Birokrasi --- x 100% Jumlah rencana aksi reformasi birokrasi 70 75 80 85 90 Persentase (%) Inspektorat 8 Persentase penyelesaian tindak lanjut aduan masyarakat

Jumlah penyelesaian tindak lanjut aduan masyarakat

--- x 100% Jumlah aduan

masyarakat yang masuk

70 75 80 85 90 Persentase (%) Inspektorat 9 Persentase penyelesaian Tindak Lanjut Aduan melalui WBS Jumlah penyelesaian Tindak Lanjut Aduan melalui WBS --- x 100% Jumlah aduan melalui WBS 50 60 70 80 90 Persentase (%) Inspektorat 10 Persentase penyelesaian tindak lanjut pengelolaan gratifikasi Jumlah penyelesaian tindak lanjut pengelolaan gratifikasi

--- x 100% Jumlah laporan gratifikasi

80 85 90 95 100 Persentase

(%)

(37)

penanganan benturan kepentingan

--- x 100% Jumlah laporan benturan kepentingan 4 12 Persentase Aparatur Sipil Negara (ASN) Inspektorat yang meningkat kompetensinya

Jumlah ASN Inspektorat yang mengikuti

diklat/workshop/sosialisasi/ lainnya sejenis

--- x 100%

Jumlah ASN Inspektorat

100 100 100 100 100 Persentase (%) Inspektorat 13 Realisasi anggaran Inspektorat Realisasi anggaran Inspektorat sesuai SP2D --- x 100%

Pagu anggaran Inspektorat

>95 >95 >95 >95 >95 Persentase (%) Inspektorat

14 Jumlah e-governance yang mendukung tata kelola Inspektorat

Jumlah sistem Aplikasi yang disediakan Inspektorat dan telah dimanfaatkan untuk mendukung pelaksanaan tusi.(kumulatif) terdiri dari : SIPMAS 1 1 1 1 1 Aplikasi Inspektorat

Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan anggaran, sumber daya manusia, tata kelola dan organisasi Inspektorat yang profesional

Gambar

Tabel  1.  Pegawai Inspektorat – BSN Berdasarkan Jabatan & Pendidikan Per 2015  No
Tabel  3.  Pegawai Inspektorat – BSN Berdasarkan Umur Per 2015
Tabel 5. Indentifikasi Lingkungan Stratejik
Tabel 6. Sasaran Strategis, Kebijakan dan Program
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan metodologi penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian Yuridis Normatif, data-data yang telah dikumpulkan tersebut kemudian dilakukan

54 antara lain memahami bagaimana pengaruh variasi tekanan gas Argon (Ar) terhadap morfologi pori karbon aktif, sebagai salah satu bahan acuan dalam mensintesis karbon aktif,

didapatkan, penelitian yang dilakukan oleh Rizky Puspitadewi Dan Tim (2015/2016) dalam penelitian berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Untuk

1) Merespon setiap pelanggan. Merespon berarti tanggap. Sikap respon ini dibutuhkan agar pengguna layanan merasa senang dan merasa dihargai ketika pegawai layanan

pada hari senin tanggal 10 Agustus 2015, diperoleh hasil dari 39 responden pada kelompok eksperimen sebelum dilakukan perlakuan maka responden diberi pre test

Indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur sasaran terwujudnya zona integritas WBK/WBBM. Capaian kinerja untuk zona integritas WBK/WBBM capaiannya sebesar 0%,

• Guru memberi teks bacaan kepada siswa untuk melatih pemahaman siswa tentang kosakata yang berkaitan dengan Me and My Dream melalui chat grup.. • Siswa mencari

Menusuk ujung jari dengan lanset darah yang steril, meghapus tetesan pertama dengan kapas kering. Membuat sediaan apus darah tebal B.PEMULASAN