• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK

2.1

Definisi Proyek

2.1.1

Pengertian Proyek

Proyek adalah suatu usaha atau aktivitas yang kompleks, mempunyai obyektivitas yang spesifik yang harus diselesaikan, terdefinisi dengan jelas waktu awal dan akhirnya, memiliki batas dana, menggunakan sumber dana (manusia, uang, peralatan, dsb), serta multifungsional dimana anggota proyek bisa berasal dari departemen yang berbeda. Sebuah proyek juga dapat diartikan sebagai upaya atau aktivitas yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan, sasaran dan harapan-harapan penting dengan menggunakan anggaran dana serta sumber daya yang tersedia, yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.

Selain itu, proyek juga didefinisikan sebagai sebuah rangkaian aktivitas unik yang saling terkait untuk mencapai suatu hasil tertentu dan dilakukan dalam periode waktu tertentu (Chase et.al.,1998).

Menurut Dl Cleland dan Wr. King (1987), dalam buku Pengantar Manajemen Proyek,proyek merupakan gabungan dari berbagai sumber daya yang dihimpun dalam organisasi sementara untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Sedangkan menurut Ervianto (2002)dalam (pratama, 2015), proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Sedangkan Menurut Ervianto (2002) dalam (pratama, 2015), sebuah proyek konstruksi memiliki ciri sebagai berikut :

1. Proyek bersifat unik.

Tidak pernah terjadi rangkaian kegiatan yang sama persis (tidak ada proyek identik tapi proyek sejenis). Bersifat sementara dan selalu melibatkan grup pekerja yang berbeda.

(2)

2. Membutuhkan sumber daya (resources) .

Membutuhkan 5 M (mainpower, material, machine, money, method) . 3. Membutuhkan Organisasi.

Sebagai langkah awal untuk menyatukan visi menjadi satu tujuan yang ditetapkan organisasi.

Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa proyek adalah suatu bentuk usaha yang bersifat sementara dengan menggunakan sumber daya yang ada dengan tujuan untuk menghasilkan produk tertentu. Sehingga definisi proyek tidak terlepas dari tiga aspek utamanya ; usaha, sumber daya dan hasil.

2.1.2

Siklus Proyek

Menurut H, kerzner dan H.J.Thanhain (1986), siklus proyek merupan kegiatan dari awal kemudian bertambah macam dan intensitasnya sampai puncak, turun dan berakhir. Yang masing-masing tahap memiliki kegiatan-kegiatan khusus baik kompelksitas, ukuran, jadwal maupun biaya yang perlukan.

Gambar 2.1. Siklus Proyek menurut H Kerzner dan H.J. Thanhain (1986)

2.1.3

Jenis-jenis Proyek

Menurut R.D. Achibald (1976) dalam (Hadiyani, 2007),jenis proyeknyaantara lain:

1. Proyek Kapital (Modal)Meliputi : Pembebasan tanah, pembelian material dan peralatan dan konstruksi.

(3)

2. Proyek Pengembangan adalah proyek dimana perencana hanya mengembangkan proyek yang telah ada.

3. Proyek Pengembangan dan penelitian. 4. Proyek Sistem Informasi.

5. Proyek yang berkaitan dengan manajemen perusahan.

2.1.4

Pemilik Proyek

Ditinjau dari asal proyek, terdapat dua sumber proyek yang berbeda keadaanya, antara lain:

1) Proyek Pemerintah

Syarat resmi untuk menangani projek pemerintah adalah harus berbadan hukum.Hal ini dimaksudkan untuk mengatur agar kontraktor selalu mematuhi segala peraturan yang ditetapkan.

Kontraktor yang telah mendaftarkan dirinya ke Departemen Pekerjaan Umum (DPU) berhak mendapatkan projek dari pemerintah maupun dari pihak swasta. Dalam melaksanakan projek pemerintah, kontraktor mendapatkan pengawasan dari dinas jawatan gedung-gedung, konsultan ahli, dan owner. Untuk melaksanakan sebuah projek, harus diawasi oleh BPK (Badan Pengawas Keuangan). Badan ini akan mengadakan proses pemeriksaan guna mengatur keuangan yang berhubungan dengan uang pemerintah (Priyanto, 2012).

Gambar 2.2Diagram Perolehan sumber proyek

2) Proyek Swasta

Bila owner berbentuk perusahaan pada umumnya direktur perusahaan mengangkat seorang pemimpin projek tidak jarang perusahaan swasta menggunakan jasa konsultan untuk mengawasi pekerjaan proyek (Priyanto, 2012).

(4)

2.1.5 Prosedur Pengadaan Proyek

Terdapat tatacara yang dilakukan dalam penyelenggaraan jasa konstruksi, pengadaan badarang dan jasa, dan penunjukan pemborong yang dapat dilakukan melalui:

1. Pemilihan Langsung

Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa tanpa melalui pelelangan umum atau pelelangan terbatas, yaitu dilakukan dengan membandingkan sekurang-kurangnya tiga penawar dan melakukan negosiasi, baik secara teknis maupun harga, sehingga diperoleh harga yang wajar dan teknis yang dapat dipertanggungjawabkan dari rekanan yang tercatat dalam daftar rekanan maupun DMR sesuai bidang usaha, ruang lingkup, atau kualifikasi kemampuannya.

2. Pengadaan Langsung

Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang dilakukan diantara rekanan golongan ekonomi lemah tanpa melalui pelelangan umum maupun terbatas atau pemilihan langsung, melainkan atas dasar kepercayaan. Dilakukan hanya pada 1 penyedia jasa dengan cara negosiasi.

3. Tender Sistem Langsung  Pelelangan Terbatas

Pelelangan untuk pekerjaan tertentu yang diikuti oleh sekurang-kurangnya lima rekanan yang tercantum dalam daftar terseleksi (DRT) yang dipilih antara rekanan yang tercatat dalam daftar rekanan mampu (DRM) sesuai dengan bidang usaha atau ruang lingkupnya atau kualifikasi kemampuannya, dengan pengumuman secara luas melalui media massa, media cetak, dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga masyarakat luas dunia usaha dapat mengetahuinya.

(5)

2.2

Profil Perusahaan

2.2.1

Pemberi Tugas

Pemilik proyek / Pemberi Tugas adalah orang/badan hukum baik swasta maupun pemerintah yang memiliki kemampuan dana untuk menyelenggarakan sebuah proyek dan memberikan pekerjaan kepada para pihak penyedia jasa. Pada Proyek Gold Coast Office yang bertindak sebagai Pemilik Proyek adalah Agung Sedayu Group.

Gambar 2.3. Logo Agung Sedayu Group

Agung Sedayu berawal dari sebuah perusahaan kontraktor rumah pertokoan sederhana yang didirikan pada tahun 1970. Selama 10 tahun pertama, Agung Sedayu bekerja keras untuk membangun kepercayaan para pembeli dan meningkatkan kerjasama dengan partner terkemuka di Indonesia. Pada tahun 199 Agung Sedayu mulai membangun Harco Mangga Dua mall yang khusus menyediakan barang-barang elektronik pertama di Jakarta.

Kesuksesan tersebut membuat Agung Sedayu membangun hunian-hunian dan kompleks komersil seperti Taman Palem yang dibangun diatas tanah sebesar 1500 hektar dan Apartement Seaview yang mewah.Setelah berhasil melewati masa krisis moneter di Asia, Agung Sedayu sekali lagi mengambil inisiatif untuk membangun beberapa Mega Proyek di Jakarta seperti salah satunya adalah Kelapa Gading Square (One Stop Living Concept).

Perjalanan panjang tersebut telah membentuk Agung Sedayu menjadi sebuah perusahaan yang kuat dan menjadikan Kami perusahaan terkemuka di Indonesia.

Perusahaan Agung Sedayu Group berkantor pusat di Harco Electronic Superstore Building 4th floor. Jl. Mangga Dua Raya,Jakarta10730Phone : 6221 -

(6)

6127122/55. Selain itu Agung Sedayu Group juga mempunyai kantor cabang di berbagai daerah, salah satunya di Jl.Trembesi Blok D Bandar Baru - Komplek Kemayoran .Jakarta Utara 14410 Phone : 6221 - 2928 8000.

2.2.2 Manajemen Konstruksi

Konsultan Manajemen Kontruksi yaitu pihak atau badan hukum yang membantu pemilik proyek dalam melaksanakan konsultasi pada tahap perencanaan, dan mengendalikan pada tahap kontruksi baik ditingkat progam maupun ditingkat operasional.

Gambar 2.4 Logo Multi Artha Pratama

Konsultan Manajemen Kontruksi ditetapkan pada proyek yang jumlah biayanya diatas 1 milyar rupiah, atau pada proyek yang bersipat memerlukan keahlian koordinasi khusus. Perusahaan yang menjadi Konsultan Manajemen Kontruksi pada Proyek Gold Coast Office adalah PT. Multi Artha Pratama yang diberi tugas untuk mengontrol dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh pihak kontraktor agar sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), serta mengawasi jalannya kerja yaitu kemajuan kerja suatu proyek dalam jadwal (schedule) yang telah disetujui.

PT. Multi Artha Pratama(MAP) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang properti.PT. Multi Artha Pratama merupakan kongsi dari tiga pengembang besar: Agung Podomoro, Agung Sedayu, dan Grup Salim. PT Multi Artha Pratama sendiri telah sukses dalam mengembangkan kawasan di Pantai Indah Kapuk, dimana Pantai Indah Kapuk sendiri adalah sebuah kawasan terpadu yang kompleks yang didalamnya terdapat perumahan cluster mewah, padang golf, mall, rumah sakit, pusat peribadahan, dan fasilitas mewah lainnya.

(7)

2.2.3

Perencana

Konsultan perencana merupakan suatu badan perorangan atau badan hukum yang dipilih oleh pemilik proyek ataupun kontraktor pelaksana untuk melakukan perencanaan.Konsultan perencana arsitektur yang ditunjuk oleh owner berada langsung dibawah owner Karena memegang peranan penting untuk perencanaan awal/konsep desain dari segi arsitektur dan estetika ruangan. (Priyanto, 2012).

Konsultan Perencana adalah pihak yang membuat perencanaan bangunan secara lengkap dan mendetail.Konsultan perencana dapat dibedakan menjadi beberapa macam berdasarkan spesialisasi pekerjaannya. Konsultan perencana pada proyek Gold Coast Office antara lain Konsultan Perencana Arsitektur, Struktur, dan MEP (Mechanical, Electrical and Plumbing). Yang bertindak sebagai Konsultan Perencana yaitu :

1.

Konsultan Struktur : PT. Konsultan T.Y. Lin International

2.

Konsultan Arsitek : Ong&Ong, Pte, Ltd

3.

Konsultan MEP : PT. Meco Systech Internusa

Gambar 2.5 LogoT.Y Lin International

PT. Konsultan T.Y. Lin Internationalmerupakan sebuah perusahaan

multi-disiplin infrastruktur global yang berkantor pusat di San Francisco, Amerika Serikat. Perusahan ini memiliki beragam spesifikasi jasa yang ditawarkan diantaranya adalah layanan perencanaan, desain, konstruksi dan manajemen proyek. Selain itu perusahaan ini juga memiliki keahlian dalam perencanaan transportasi baik kereta api dan lainnya.

Dalam mengembangkan kemampuannya PT. Konsultan T.Y. Lin International di dukung oleh lebih dari 2.500 staf ahli dari bidang insinyur, perencana, arsitek dan ilmuwan. Kiprahnya sebagai konsultan internasional tidak dapat diragukan lagi, karena PT. Konsultan T.Y. Lin International telah beroperasi di 50 pusat regional di empat benua.

(8)

PT. Konsultan T.Y. Lin International berlokasi di jalan HR Rasuna Said Kav 5 Bl X-2 Ged Ariobimo Sentral, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta 12870. No telepon : 021 5226045 - 021 5226092 - 021 5226093 - 021 5226164, fax : 021 5226045.

Gambar 2.6 Logo Ong & Ong

Ong&Ong, Pte, Ltdsebuah perusahaan konsultan multi disiplin yang di

dirikan oleh almarhum Bapak Ong Teng Cheong dan Mrs. Ong Siew Mei, didirikan ONG & ONG pada tahun 1972. Selama empat dekade perusahaan telah mendapatkan reputasi yang tak tertandingi dalam menawarkan solusi terintegrasi untuk lingkungan dibangun.

ONG & ONG bergerak dalam berbagai bidang, diantaranya terdapat tiga bidang utama yakni ; Desain, Teknik dan Pengelolaan. Pada bidang-bidang tersebut terbagi lagi menjadi berbagai macam keahlian yang bersifat lebih spesifik. Saat ini perusahaan didukung oleh lebih dari 800 staf, ONG & ONG saat ini beroperasi di 13 kota, di 11 negara di tiga benua.

Kantor konsultan ONG & ONG beralamat di Citylofts Sudirman 12th Floor, Unit 1202 & 1205Jl. K.H. Mas Mansyur No. 121Jakarta 10220 Indonesia. Nomor telepon : +62 21 2555 8682, Fax : +62 21 2555 8683.

PT. Meltech Consultindo Nusa adalah konsultan berpengalaman dalam

merancang Mekanikal dan Elektrikal berbagai bangunan termasuk Kantor Perbelanjaan dan Komersial Pusat, Hotel, Apartemen, dan Manufaktur Bangunan institusional, dan juga banyak multi – guna Perkembangan dan Bangunan Residensial. Perusahaan ini berlokasi diJl. Jatinegara Timur IV No. 8, Jakarta 13310 – Indonesia. No telp : +62 21 857 6205 , web : http://www.meltech-cn.com

(9)

2.2.4

Pelaksana

Kontraktor adalah orang atau badan hukum yang menerima pekerjaan dan menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan konstruksi sesuai dengan biaya yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan gambar rencana dan peraturan serta syarat-syarat. Kontraktor dipilih setelah melalui proses tender yang diadakan oleh pihak pemilik proyek untuk menjalankan proyek. Kontraktor bertanggung jawab langsung kepada pemilik proyek, dan selama melaksanakan tugasnya diawasi langsung oleh Konsultan MK. Pada proyek Gold Coast Ofiice yang bertindak sebagai Kontraktor adalah PT. Pulauintan Bajaperkasa Konstruksi, mulai dari awal pembangunan hingga selesai pembangunan.

Gambar 2.8 Logo PT. PulauIntan Bajaperkasa Konstruksi

PT. Pulauintan merupakan salah satu perusahaan konstruksi nasional yangsudah cukup terkenal di bidang jasa konstruksi. PT. Pulauintan Bajaperkasa didirikan pada tahun 1978 oleh Ir. Pui Sudarto danIr. Ben Susanto, kemudian perusahaan ini disahkan oleh notaris WinantoWiryomartani,S.H dengan nomor 196 pada tahun 1990. Setelah itu pada tahun 1992PT. Pulauintan Bajaperkasa Konstruksi mendapatkan Surat Keputusan Menteri KehakimanNo.C2-4617HT.01.01. KiniPT.Pulauintan Bajaperkasa telahberevolusimenjadisebuah kontraktor bangunan yang terkenal di Indonesia. Sesuai dengan namaperusahaan, pertama kali perusahaan ini memulai bisnis dengan mengembangkanstruktur baja tetapi setelah itu selama 20 tahun, bisnis perusahaan terus berkembang, keahlian perusahaan telah diperluas untuk jenis bangunan lain juga seperti kantor,mal, plaza, hotel, bangunan, pendidikan dan lainnya. Dalam rangka untuk meningkatkan pelayanan kepada client, PT. Pulauintan Bajaperkasa Konstruksi memiliki 200profesional yang berpengalaman di bidangnya. Dengan pengalaman di bidangnya beserta sumber daya manusia yang besar, lebih memungkinkan perusahaan terustumbuh di bidang perindustrian konstruksi.

(10)

Dengan kompetensi dan integritas tinggi yang dimiliki PT. Pulauintan,akhirnya memacu manajemen dan SDM PT. Pulauintan untuk memiliki budaya kerjayang profesional, disiplin dan jujur. Selain itu, adanya dukungan manajemenkaryawan yang solid, berpengalaman di bidangnya, inovatif, serta memiliki komitmenuntuk memberi kepuasan pada pelanggan dan selalu berusaha untuk meningkatkanmutu, menyebabkan PT. Pulauintan berhasil meraih sertifikat ISO 9001:2000 dariLloyd’s Register Quality Assurance (LRQA) pada tahun 2006 dan sertifikat ISO9001:2008 sebagai pembaharuan dari ISO 9001:2000 pada tahun 2010.

2.3 Skema Hubungan Kerja

Dalam pelaksanaan proyek konstruksi, umumnya melibatkan beberapa pihak dan saling berkaitan satu dengan lainnya.Masing-masing mempunyai tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang berbeda.Di proyek Gold Coast Office, ada beberapa pihak yang terlibat secara langsung.

Skema hubungan pemberi tugas proyek diperlukan untuk dapat melakukan pendistribusian tugas dan wewenang kepada suatu pihak terhadap jalannya pembangunan suatu proyek yang nantinya akan dapat hasil dari rencana yangdapat dipertanggung jawabkan. Pada proyek pekerjaan Gold Coast Office di Pantai Indah kapuk adanya pemilik (owner), pengawas dan pelaksana marupakan suatu kesatuan yang saling berhubungan tetapi mempunyai tugas dan wewenang yang berbeda sesuai dengan bidang tugas masing-masing.

(11)

Keterangan :

2 Hubungan Kontraktual 3 Hubungan Kerja / Koordinasi

2.3.1

Pelaksana Pemilik Proyek (Owner)

Merupakan pihak yang terlibat dalam penyusunan suatu proyek konstruksi, terutama dalam menentukan lokasi proyek, menetapkan desain, dan menyediakan modal. Sebagian pemilik proyek ikut mengawasi berlangsungnya proses konstruksi dan mengoperasikan bangunan yang telah selesai. (Priyanto, 2012).

Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instansi yang memiliki proyek atau pekerjaan dan memberikanya kepada pihak lain yang mampu melaksanakanya sesuai dengan perjanjian kontrak kerja. untuk merealisasikan proyek, owner mempunyai kewajiban pokok yaitu menyediakan dana untuk membiayai proyek. Sebagai Owner tentunya memiliki hak dan kewajiban terhadap suatu proyek, berikut merupakan hak dan kewajiban tersebut :

1. Menyediakan biaya perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan proyek 2. Mengadakan kegiatan administrasi proyek.

3. Memberikan tugas kepada kontraktor atau melaksanakan pekerjaan proyek.

4. Meminta pertanggung jawaban kepada konsultan pengawas atau manajemen konstruksi (MK).

5. Menerima proyek yang sudah selesai dikerjakan oleh kontraktor. 6. Membuat surat perintah kerja (SPK).

7. Mengesahkan atau menolak perubahaan pekerjaan yang telah direncanakan.

8. Meminta pertanggung jawaban kepada para pelaksana proyek atas hasil pekerjaan konstruksi

9. Memutuskan hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek yang tidak dapat melaksanakan pekerjaanya sesuai dengan isi surat perjanjian kontrak.

(12)

11. Meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang telah dilakukan oleh penyedia jasa.

12. Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan yang direncankan dengan jalan menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang untuk bertindak atas nama pemilik.

13. Menyediakan lahan untuk pelaksanaan pekerjaan.

2.3.2

Manajemen Konstruksi Pengawas

Konsultan manajemen konstruksi (Konsultan MK) merupakan orang yang bertugas dalam pengelolaan dan pengawasan pelaksanaan konstruksi secara lengkap di bidang ke ahlian arsitektur, struktur, mekanikal, elektrikal, serta lain-lain. Mulai sejak tahap proses, perancangan, pelaksanaan konstruksi, masa pemeliharaan, pengadaan peralatan dan perlengkapan secara menyeluruh sampai dengan beroperasinya bangunan tersebut sesuai dengan rancangan. (Priyanto, 2012).

Struktur Organisasi Proyek Manajemen Konstruksi dalam sebuah proyek berfungsi sebagai yang merencanakan (planning), mengorganisasi (organizing), menempatkan orang (staffing),mengarahkan(directing) dan mengontrol(controlling). Tanpa sebuah adanya manajemen pada suatu proyek bisa berakibat proyek yang di kerjakan tidak sesuai dengan target yang ingin di capai. Tujuan Manajemen Konstruksi adalah mengelola fungsi manajemen atau mengatur pelaksanaan pembangunan sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil optimal sesuai dengan persyaratan(spesification) untuk keperluan pencapaian tujuan ini, perlu diperhatikan pula mengenai mutu bangunan, biaya yang digunakan dan waktu pelaksanaan.Dalam rangka pencapaian hasil ini selalu diusahakan pelaksanaan pengawasan mutu(Quality Control), pengawasan biaya(cost control) dan pengawasan waktu pelaksanaan(time control).

(13)

Gambar 2.10 Hubungan Manajemen Konstruksi

Manajemen Konstruksi pada proyek Gold Coast Office adalah PT. Multi Artha

Pratama sekaligus sebagai pengawas dalam pelaksanaan. Konsultan

pengawasadalah konsultan yang ditunjuk oleh pemberi tugas untuk melaksanakan pengawasan dan pengendalian proyekini, dalam batas-batas yang ditentukan, baik teknis maupun administratif.

2.3.3

Konsultan

Konsultan perencana adalah pihak yang ditugasi untuk melaksanakan perencanaan lengkap dari seluruh bangunan atau proyek sesuai kehendak pemberi tugas. Hasil akhir dari perencanaan adalah dokumen pelelangan.

Kkonsultan merupakan pihak yang ditentukan oleh pemilik proyek untuk membantu di dalam merencanakan atau mendesain bangunan, melakukan studi kelayakan, mengawasi berlangsungnya proses konstruksi, atau bahkan mengatur pelaksanaan proyek konstruksi. (Priyanto, 2012).

Syarat – syarat konsultan perencana antara lain adalah :

 Perencana dapat berupa perorangan atau berbentuk badan hokum.  Perencana harus mampu / mengusahakan semaksimal mungkin

memenuhi keinginan pemilik, oleh karenanya harus merupakan seorang ahli.

(14)

 Perencana harus merupakan kepercayaan pemilik.

 Perencana harus sanggup dan mampu menjadi penasehat dalam pelaksanaan pekerjaan.

2.3.4

Kontraktor Pelaksana

Merupakan pihak yang ditetapkan oleh pemilik proyek untuk mengatur pelaksaan kegiatan konstruksi yang mengolah sumberdaya berupa bahan, peralatan, tenaga kerja, metode dan modal, sehingga menghasilkan produk akhir berupa konstruksi.(pratama, 2015).

Orang/badan yang menerima pekerjaan dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan biaya yang ditetapkan dan berdasarkan gambar rencana dan peraturan dan syarat-syarat yang telah ditetapkan.Dalam hal ini, pihak kontraktor yang melaksanakan pembangunan proyek Gold Coast Office adalah PT. Pulauintan

Bajaperkasa Konstruksi

Kontraktor bertanggung jawab secara langsung pada pemilik proyek (owner) dan dalam melaksanakan pekerjaannya diawasi oleh tim pengawas dari owner serta dapat berkonsultasi secara langsung dengan tim pengawas terhadap masalah yang terjadi dalam pelaksanaan. Perubahan desain harus segera dikonsultasikan sebelum pekerjaan dilaksanakan. Kontraktor sebagai pelaksana proyek tentunya mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam menjalankan fungsinya, antara lain adalah sebagai berikut :

1. Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai dengan peraturan dan spesifikasi yang telah direncanakan dan ditetapkan didalam kontrak perjanjian pemborongan

2. Memberikan laporan kemajuan proyek yang meliputi laporan harian, mingguan, dan bulanan kepada pemilik proyek yaitu :

a. Pelaksanaan pekerjaan b. Prestasi kerja yang dicapai

c. Jumlah tenaga kerja yang digunakan d. Jumlah bahan yang masuk

(15)

3. Menyediakan tenaga kerja, bahan material, tempat kerja, peralatan, dan alat pendukung lain yang digunakan mengacu dari spesifikasi dan gambar yang telah ditentukan.

4. Bertanggung jawab sepenuhnya atas kegiatan konstruksi dan metode pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

5. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati. 6. Melindungi semua perlengkapan, bahan dan pekerjaan terhadap

kehilangan dan kerusakan sampai pada penyerahan pekerjaan.

7. Memelihara dan memperbaiki dengan biaya sendiri terhadap kerusakan jalan yang diakibatkan oleh kendaraan proyek yang megangkut peralatan dan material ke tempat pekerjaan.

8. Kontraktor mempunyai hak untuk meminta kepada pemilik proyek sehubungan dengan penguduran waktu penyelesaian pembangunan daengan memberikan alasan yang logis dan sesuai dengan kenyataan di lapangan yang memerlukan tambahan waktu.

9. Mengganti semua ganti rugi yang diakibatkan oleh kecelakaan sewaktu pelaksanaan pekerjaan, serta wajib menyediakan perlengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan.

2.3.5

Sub Kontraktor (subcontractor)

Sub konstraktor adalah sebuah pihak yang ikut dengan pelaksanaan proyek dibawah kendali Main Kontraktor. Subkontraktor bekerja dan mengikat kontrak dengan Main Kontraktor Pada proyek Gold Coast Office ini memiliki beberapa sub-konstkontraktor, yaitu:

(16)

Tabel 2.1. Tabel Subkontraktor (sumber: Data Perusahaan)

NO PEKERJAAN / PENGADAAN KONTRAKTOR

PEKERJAAN

1 DRY WLL & PARTITION PT. SIANTAN GEMILANG PERSADA

2 STUKTUR DAN ARSITEK PT. PULAUINTAN BAJAPERKASA KONSTRUKSI

3 PEK HVAC PT. CIPTA BAYU UTAMA

4 FIRE EXTINGUISHER PT. JAYANTARA

5 ELEKTRIKAL PT. DAYA CIPTA ANUGRAH 6 ELEKTRONIK PT. DAYA CIPTA ANUGRAH

7 FASCADE PT. TRIMATA TATA GRAHA

8 PEKERJAAN LIFT/ELEVATOR PT. KONE INDO ELEVATOR 9 PEMASANGAN UNIT GENSET PT. CAHAYA BINTANG AGUNG 10 PEKERJAAN PLAFOND PT. SIANTAN GEMILANG PERSADA 11 PEKERJAAN CANOPY PT. PARMINDO

12 PEKERJAAN STP PT. DWIJAYA SELARAS 13 PEKERJAAN TOILET CUBICLE PT. DAYA CIPTA ANUGRAH 14 PINTU KAYU PT. MITRA GRAHA SELARAS 15 PINTU BESI PT. LION METAL

16 GONDOLA PT. POLA GONDOLA

2.4 Visi Dan Misi Perusahaan

Visi dan Misi menciptakan dan mengembangkan usaha yang unggul dibidang sarana dan prasarana dengan memanfaatkan reputasi serta integrasi grup usaha dan menjadi aset nasional yang dibanggakan.

2.4.1

Visi

Untuk menjadi terkemuka dan kontraktor umum diandalkan dengan dukungan dari orang-orang kami, pengalaman dan nilai-nilai inti: integritas, kerjasama tim dan layanan pelanggan berorientasi pola pikir.

2.4.2

Misi

 Untuk memberikan kualitast inggi dan layanan tepat waktu dengan harga yang kompetitif dan jumlah jaminan kepuasan pelanggan.

(17)

 Dengan pasar luasnya pengalaman segmen, berbagai layanan klien dan kekuatan organisasi, PT Pulauintan Bajaperkasa Konstruksi telah memperkuat eksistensinya di bisnis kontraktor umum di Indonesia. Perusahaan ini telah berhasil menyelesaikan ratusan proyek-proyek industri, komersial dan residensial.

2.5 Proyek Yang Pernah Dikerjakan

Tabel 2.2. Tabel Proyek PT. Pulauintan Bajaperkasa Konstruksi

No. Nama Proyek Keterangan Gambar

1 AULA JING SI PADA Tanggal 7 Oktober 2012, Aula Jing Si Indonesia diresmikan penggunaannya oleh Menko Kesra RI Agung Laksono, Dan dihadiri Oleh para Pejabat Pemerintahan lainnya, para pemuka agama, Dan tokoh masyarakat. Lebih Dari 5.000 Relawan Masyarakat Dan Umum Menjadi Saksi momen bersejarah Penyanyi, termasuk para Relawan Dari luar negeri, seperti Konsultasi Kesehatan, Hukum, Filipina, Jepang, Malaysia, Singapura, Taiwan, Thailand, Dan Tiongkok.

Gambar 2.7Aula Jing Sing-PIK

(sumber: pt.pulauintan)

2 Universitas Pelita Harapan

UPH adalah Universitas pertama di Indonesia yang memperkenalkan program seluruhnya diajarkan dalam bahasa Inggris, yang pertama untuk menawarkan kurikulum seni liberal, dan yang pertama untuk memperkenalkan pendekatan multi-disiplin untuk program-programnya.

Gambar 2.8Universitas Pelita Harapan

(18)

3 SIS PIK Pantai Indah Kapuk, Jakarta SIS, PIK atau Singapura Sekolah, Pantai Indah Kapuk, adalah negara-of-the-art kampus khusus untuk mahasiswa asing dan Indonesia.

Gambar 2.9SIS-PIK

(sumber: Data Perusahaan)

2.6 Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam suatu pembangunan proyek apapun, baik proyek sederhana maupun proyek besar, pengendalian akan pelaksanaan proyek konstruksi tersebut sangatlah penting. Melaksanakan suatu proyek diperlukan suatu sistem yang dapat mengatur segala sumber daya yang ada sehingga tujuan proyek tersebut dapat tercapai. 6 Sumber daya terpenting yang ada didalam proyek,yaitu :Man, Material, Money,

Machine, Method, Dan Information. Dalam dunia konstruksi, sistem tersebut dikenal

dengan nama Manajemen Proyek Konstruksi. Dimana suatu proyek konstruksi akan berjalan sesuai dengan target dan tujuan apabila manajemen proyek konstruksinya dikelola dengan baik.

Manajemen Proyek sangatlah penting dalam mendukung jalannya kegiatan konstruksi karena pengendalian biaya, mutu, serta waktu pelaksanaan dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien telah menjadi parameter penting dalam sistem manajemen tersebut.Ketiga parameter tersebut lebih sering disebut juga sebagai sasaran proyek.

Manajemen proyek menjadi penting dalam kegiatan konstruksi dikarenakan kegiatan konstruksi merupakan kegiatan yang harus melalui proses yang panjang yang didalamnya dijumpai banyak permasalahan yang harus diselesaikan. Adapun tahapan–tahapan dalamproyek konstruksi, antara lain :

1. Adanya kebutuhan (Need)

2. Tahap Studi Kelayakan (Feasibility Study) 3. Tahap Penjelasan (Briefing)

(19)

5. Tahap Perincian Desain (Design Development and Detail Design) 6. Tahap Pelelangan/Pengadaan (Procurement/Tender)

7. Tahap Pelaksanaan Konstruksi (Construction)

8. Tahap Pemeliharaan dan Persiapan Penggunaan (Maintenence and

Start Up)

Dengan adanya Struktur Organisasi yang memanajemen sebuah proyek maka susunan dan hubungan antar tiap bagian serta posisi yang ada dapat disinergikan untuk mencapai tujuan dari proyek tersebut.

Gambar 2.11 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi proyek dibentuk agar tanggung jawab dan wewenang organisasi pelaksana proyek menjadi jelas. Dengan sistem organisasi yang teratur,

(20)

maka pelaksanaan segala kegiatan yang berada dalam suatu proyek dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diharapkan dan mencapai tingkat efisiensi kerja dan hasil maksimal. Dalam proyek pembangunan Gold Coast Office terdapat pula struktur organisasi yang tertera pada gambar dibawah ini;

2.6.1

Precident Director

Precident Directoratau Direktur Utama bertugas sebagai berikut:

1. Menentukan kebijakan serta memberikan keputusan-keputusan sehubungan dengan kepentingan perusahaan, khususnya pada rapat-rapat koordinasi staff.

2. Mengangkat maupun memberhentikan tiap personil/pekerja dengan surat keputusan, dan mempunyai wewenang untuk memindahkan/memutasikan;

3. Mengadakan kontrol-cek keadaan keuangan perusahaan

2.6.2

OMR & Internal Auditor

Komite audt dibentuk untuk membantu dalam mengawasi Direksi dan Tim Manajemen, serta memastikan penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

Tugas dari audit internal meliputi:

1. Menyusun dan melaksanakan rencana audit internal

2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern dan sistem manajemen resiko sesuai kebijakan perusahaan

3. Melakukan pemeriksaan dan penilaia atas efisiensi dan efektifitas dibidang keuangan, akuntan, operasional, SDM, pemasaran, TI dan kegiaan lainnya

4. Mengakses seluruh informasi yang relevan tetang perusahaan terkait dengan tugas dan fungsinya

5. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan kepada direktur utama

6. Melakukan komunikasi secara langsung dengan direksi, dewan komisaris, dan komite audit beserta anggota-anggotanya.

(21)

2.6.3

VPD Marketing

Tugas dan tanggung jawab VPD Marketingadalah :

1. Bertanggungjawab mempromosikan san memasarkan produk 2. Menyusun jadwal pemasaran

3. Membuat daftar konsumen

2.6.4

Finance Accounting & Commercial Director

Tugas dan tanggung jawab FACD antara lain : 1. Bertanggung jawab kepada direktur utama

2. Melakukan penelitian dan analisa keuangan termasuk pajak

3. Menandatangani seluruh dokumen yang berkaitan dengan administrasi perusahaan

4. Membuat evaluasi kegiatn perusahaan bidang keuangan

2.6.5

Operational Director

Tugas dan tanggung jawab direktur operasionalantara lain :

1. Menentukan lulus atau tidaknya karyawan masuk dala perusahaan, 2. Menerapkan operasional

3. Mengatur sistem kerja

4. Menyiapkan standar operasional perusahaan (OPP)

2.7 Pengaturan Jadwal

Time scheduledikeluarkan oleh Main Kontraktor, sementara time schedule

untuk sub kontraktor disesuaikan dengan schedule manajemen proyek.

2.8 Posisi Paraktikan Dalam Proyek

Pada pembangunan proyek Gold Coast Office – Pantai Indah Kapuk, pratikan diposisikan sebagai pengawas. Praktikan dibimbing oleh Bapak Robinsun dan Bapak

(22)

Eka selaku Engineer, Bapak Taufik bagian lapangan &Bapak Anugerah bagian Document Controller yang telah memberikan data yang praktikan butuhkan. Tugas dan tanggung jawab dari pengawas, yaitu mengawasi pelaksanaan pekerjaan dan mengontrol kualitas pekerjaan dilapangan.

Selama praktikan melaksanakan praktik profesi di proyek tersebut, praktikan lebih banyak menemani, membantu mengontrol atau mengecek pekerjaan mekanikal, elektrikal dan Plumbing sambil belajar dan diskusi dengan Bapak Robinsun, Bapak Eka, dan Bapak Taufik selaku Engineer MEP .

Gambar

Gambar 2.1. Siklus Proyek menurut H Kerzner dan H.J. Thanhain (1986)
Gambar  2.5 LogoT.Y Lin International
Gambar  2.9Skema Hubungan Pemberi Tugas
Gambar 2.10 Hubungan Manajemen Konstruksi
+5

Referensi

Dokumen terkait

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu-ilmu kealaman ( natural science ). IPA merupakan pengetahuan ilmiah yang diperoleh dari hasil penyelidikan mengenai fenomena yang

UNDANG - - UNDANG HAK CIPTA UNDANG HAK CIPTA PADA DUNIA MAYA. PADA

[r]

The role of the government to support universal health coverage and financing health care is reflected by the share of government health expenditure (GGHE) as compared to total

Menurut OHSAS 18001 dan SMK3 Depnaker, Sistem Manajemen K3 adalah " bagian dari sistem manajemen secara keselunrhan yang meliputi stnrktur organisasi,

[r]

Selanjutnya kami informasikan kepada peserta yang telah lulus bahwa :.. Tempat

Pemrograman Visual Basic.Net Sistem Basis Data dengan SQL Server (tingkat dasar). Pemrograman WEB