• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

kontraktor bertujuan menunjuk kontraktor sebagai pelaksana atau sejumlah kontraktor sebagai subkontraktor yang akan melaksanakan konstruksi di lapangan.

Pengertian – pengertian pengadaan :

1. Pengadaan adalah serangkaian kegiatan untuk menyediakan barang/jasa dengan cara menciptakan persaingan yang sehat diantara penyedia barang/jasa yang setara dan memenuhi syarat. Berdasarkan metode dan tata cara tertentu yang telah ditetapkan dan diikuti oleh pihak – pihak yang terkait secara taat azas sehingga terpilih penyedia terbaik. (Ervianto.2005. Hal 49)

2. Pengadaan barang/jasa pemerintah adalah kegiatan pengadaaan barang/jasa yang dibiayai dengan APBN/APBD. Baik yang dilaksanakan secara swakelola oleh penyedia barang/jasa (Keppres No 80.2003)

3. Pengadaan barang adalah Upaya untuk mendapatkan barang dan jasa yang diinginkan yang dilakukan atas dasar pemikiran yang logis dan sistematis (the system of thought). Mengikuti norma dan etika yang berlaku dan Berdasarkan metode dan proses pengadaan yang baku. (Wibowo, 2011) 4. Pengadaan barang/jasa pemerintah adalah kegiatan untuk memperoleh

barang/jasa oleh kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah/institusi lainnya yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/jasa. (Perpres No 54.2010)

Evaluasi Teknis Pengadaan Kontraktor 1. Metode Pelaksanakan

Metode pelaksanaan dinyatakan memenuhi persyaratan apabila :  Memenuhi persyaratan substantif yang ditetapkan dalam

dokumen lelang dan diyakini menggambarkan penguasaan penawar untuk menyelesaikan pekerjaan.

 Metode kerja untuk jenis – jenis pekerjaan utama diyakini BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengadaan

(2)

menggambarkan penguasaan penawar untuk melaksanakan pekerjaan.

 Yang diteliti dalam evaluasi metode pelaksanaan adalah tahapan dan cara pelaksanaan yang menggambarkan pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai dengan akhir dapat dipertanggungjawabkan secara teknis.

2. Jadwal Waktu Pelaksanaan

Jadwal Waktu Pelaksanaan dinyatakan memenuhi persyaratan apabila tidak lebih lama dari jangka waktu yang ditentukan dalam dokumen lelang dan urutan jenis pekerjaan secara teknis dapat dilaksanakan 3. Spesifikasi Teknis

Penawaran Dinyatakan memenuhi persyaratan apabila menjamin pemenuhan spesifikasi teknis yang ditetapkan dalam dokumen lelang. Jenis pekerjaan dalam daftar kuantitas dan harga yang ditawarkan tidak boleh kurang kualitasnya dari ketentuan dokumen lelang.

4. Jenis, Kapasitas, Komposisi,dan Jumlah PeralatanPenawaran dinyatakan memenuhi persyaratan apabila jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan minimal yang disediakan oleh penawar sesuai dengan yang ditetapkan dalam dokumen lelang.

5. Personil Inti

Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan apabila personil inti yang akan ditempatkan secarapenuh sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalamdokumen lelang serta posisinya dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan.

6. Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan

Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan apabila pekerjaan yang akan disubkontrakkan sesuai dengan yang ditetapkan dalam dokumen lelang.

7. Syarat Teknis Lainnya

Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan apabila persyaratan teknis lainnya sesuai dengan yang ditetapkan dalam dokumen lelang.

(3)

maupun media elektronik dengan cara penawaran harga secara lisan atau tertulis yang didahului dengan usaha mengumpulkan peminat. Menurut pasal 1 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 150/PMK.06/2007 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 40/PMK.07/2006 tentang petunjuk pelaksanaan lelang, disebutkan Lelang adalah Penjualan barang yang terbuka untuk umum dengan penawaran harga secara tertulis dan atau lisan yang semakin meningkat atau menurun untuk mencapai harga tertinggi yang didahului dengan pengumuman lelang.(Wibowo, 2012)

Dalam pelelangan pekerjaan konstruksi terdapat macam macam proses lelang.Menurut Sopian, (2012) Cara pemilihan penyedia barang/jasa tergantung dari jenis barang, jasa atau pekerjaan yang akan dikerjakan sebagai berikut :

Jenis Barang/Jasa

Cara Pemilihan Penyedia

Barang Pekerjaan Konstruksi Jasa Konsultasi Jasa Lainnya 1. Pelelangan Umum √ √ √ 2. Pelelangan Terbatas √ √ 3. Pelelangan Sederhana √ √ 4. Pemilihan Langsung √ 5. Seleksi Umum √ 6. Seleksi Sederhana √ 7. Penunjukan Langsung √ √ √ √ 8. Pengadaan Langsung √ √ √ √ 9. Kontes √ 10. Sayembara √ √ 2.2.1 Pelelangan Umum

Adalah metoda pemilihan penyedia barang/jasa yang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media massa dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga masyarakat luas dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya. Nilai pengadaan untuk pelelangan ini di atas Rp 5.000.000.000 atau s/d Rp 50.000.000.000.

2.2 Pelelangan Pekerjaan Konstruksi

(4)

2.2.2 Pelelangan Terbatas

Adalah metoda pemilihan barang/jasa yang mampu melaksanakan diyakini terbatas yaitu untuk pekerjaan kompleks, dan diumumkan secara luas melalui media massa dan papan pengumuman resmi dengan mencantumkan peyedia barang/jasa yang telah diyakini mampu, guna memberi kesempatan kepada peyedia barang/jasa lainya yang memenuhi kualifikasi. Nilai pengadaan untuk pelelangan ini di atas Rp 100.000.000.000

2.2.3 Pelelangan Sederhana

Adalah metoda pemilihan penyedia barang/jasa yang dilakukan secara terbuka dengan nilai pengadaan lebih dari Rp 200.000.000 sampai dengan Rp 5.000.000.000

2.2.4 Pemilihan Langsung

Adalah metoda pemilihan penyedia barang/jasa yang dilakukan dengan membandingkan sebanyak-banyaknya penawaran,sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawaran dari penyedia barang/jasa yang telah lulus prakualifikasi serta dilakukan negoisasi baik teknis maupun biaya serta harus diumumkan minimal melalui papan pengumuman resmi dan bila memungkinkan melalui internet. Nilai pengadaan untuk pelelangan ini lebih dari Rp 200.000.000,- sampai dengan Rp

5.000.000.000,-2.2.5 Penunjukan Langsung

Adalah metoda pemilihan penyedia barang/jasa dapat dilakukan dengan cara penunjukan langsung terhadap 1 (satu) penyedia barang/jasa dengan cara melakukan negoisasi baik teknis maupun biaya sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan. Nilai pengadaan ini maksimum Rp 50.000.000.

2.2.6 Pengadaan Langsung

Adalah Pemilihan penyedia barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya dengan nilai tidak lebih dari Rp 200.000.000,- dan pemilihan penyedia jasa konsultasi dengan nilai tidak lebih dari Rp 50.000.000,- tanpa melalui proses lelang/seleksi.

(5)

2.2.7 Kontes

Adalah Pemilihan penyedia barang/jasa yang memperlombakan barang/benda tertentu yang tidak mempunyai harga pasar dan yang harganya tidak dapat ditetapkan berdasarkan harga satuan.

2.2.8 Sayembara

Adalah pemilihan penyedia jasa yang memperlombakan gagasan orisinal kreatifitas dan inovasi tertentu yang harga/biayanya tidak dapat ditetapkan berdasarkan harga satuan.

proses lelang. Proses lelang ini bertujuan untuk mendapatkan penyedia barang/jasa yang sesuai dengan syarat dan kualifikasi yang ditetapkan. Dalam hal pemilihan ini penyedia harus melalui proses dan prosedur lelang/seleksi tahapan yang harus dilalui untuk pemilihan penyedia barang / jasa secara garis besar adalah sebagai berikut :

1. Penyusunan Dokumen Lelang

Penyusunan dokumen lelang ini perlu ditetapkan rencana kerja dan syarat-syarat pengadaan jasa konstruksi termasuk syarat-syarat syarat-syarat lelang, tatacara penilaian serta perkiraan biaya bangunan tersebut (OE). Dokumen lelang ini mencerminkan keinginan pemilik dalam rangka memilih dan mendapatkan kontraktor yang dianggap mampu untuk diserahi tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan implementasi fisik proyek.

2. Pengumuman lelang

Merupakan pemberitahuan kepada masyarakat dan para penyedia barang/jasa akan adanya lelang dengan maksud menghimpun peminat lelang dan pemberitahuan kepada pihak yang berkepentingan. Pengumuman lelang dilakukan setelah mendapat kepastian tempat, hari, tanggal dan jam lelang di kantor lelang.

2.3 Tahapan Pelelangan Pekerjaan Konstruksi

(6)

3. Pendaftaran peserta

Merupakan proses memasukan minat untuk mengikuti lelang dengan melihat syarat dan kualifikasi penyedia barang/jasa yang ditetapkan untuk mengikuti lelang pekerjaan tersebut.

4. Pengambilan dokumen lelang

Merupakan pengambilan dokumen-dokumen yang ada pada lelang pekerjaan tersebut. Dokumen ini berisi gambar kerja sebagai acuan dasar penghitungan volume dan BOQ yang memuat spesifikasi spesifikasi pekerjaan, material-material yang ditetapkan

5. Penyusunan berita acara

Merupakan pembuatan kesepakatan-kesepakan yang di tetapkan oleh penyelenggara lelang.

6. penjelasan dokumen lelang dan perubahannya.

Merupakan menjelaskan dokumen-dokumen yang dianggap kurang jelas dalam pelaksanaan pekerjaan dan perubahan perubahan yang terjadi dalam gambar kerja.

7. Pemasukan dokumen penawaran

Merupakan memasukan penawaran keseluruhan harga pekerjaan tersebut yang didasarkan pada volume,harga satuan dan analisa gambar kerja yang ditetapkan.

8. Pembukaan penawaran

Pada tahapan ini merupakan tahapan awal dari penyelenggara untuk mengumumkan total seluruh biaya sebelum kontraktor melakukan penawaran, ada batasan-batasan harga yang sudah ditentukan.

9. Evaluasi penawaran termasuk evaluasi kualifikasi.

Evaluasi dilakukan setelah dari pihak penyedia barang atau jasa memasukkan dokumen penawaran, pihak panitia lelang akan menentukan beberapa penyedia jasa yang memenuhi ketentuan yang ada.

(7)

10. Penetapan pemenang

Penetapan pemenang lelang dilakukan oleh panitia lelang setelah pengecekan dokumen administrasi pada tiap-tiap penyedia barang / jasa yang telah mengikuti dan memasukkan dokumen penawaran.

11. Pengumuman pemenang

Pemenang lelang adalah hak mutlak dari panitia lelang, sehingga tidak bisa diganggu gugat kecuali ada sanggahan yang kuat dari pihak lain, sebagai bukti untuk mengulang pemenang lelang. Pemenang lelang disini harus sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh pemilik proyek.

12. Masa sanggah, Klarifikasi dan negoisasi

Masa sanggah dilakukan ketika ada keputusan yang janggal dari pihak panitia lelang, karena pada masa sanggah ini kandidat no 2, 3, dan 4 berhak untuk mencari celah pada pemenang sehingga nantinya pengumuman dan pemenang bisa dirubah, masa sanggah ada batasan waktu tertentu.

13. Penunjukan pemenang penyedia barang/jasa

Setelah beberapa tahapan dilalui dan masa sanggah juga sudah terlaksana maka secara resmi panitia lelang mengumumkan pemenang lelang, dan ditahap ini keputusan tidak bisa dirubah.

14. Penandatanganan kontrak

Penyedia barang / jasa yang menjadi pemenang akan melakukan penandatanganan kontrak pekerjaan yang bersangkutan.

yangdiperlukanuntuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lainyang berhubungan dengan pelaksanaan proyek pembangunan. Menurut Ibrahim (2001), yang dimaksud rencana anggaran biaya (begrooting) suatu bangunan atau proyek adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan 2.4 Rencana Anggaran Biaya

(8)

dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut. Sedangkan menurut Djojowirono (2002), rencana anggaran biaya merupakan perkiraan biaya yang diperlukan untuk setiap pekerjaan dalam suatu proyek konstruksi sehingga akan diperoleh biaya total yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek. Rencana Anggaran Biaya ini bertujuan :

1. Agar biaya pembangunan yang dibutuhkan dapat diketahui sebelumnya.

2. Untuk mengantisispasi kemungkinan terjadinya kemacetan dalam proses pembangunan.

3. Untuk mencegah terjadinya pemborosan dalam penggunaan sumber daya Cost Estimate (estimasi biaya) atau dalam istilah populer yang disebut dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) sebelumnya harus dipahami sebagai Rencana Anggaran Biaya yang diserahkan kontraktor sebagai harga penawaran dan diserahkan pada waktu mengikuti pelelangan.

Anggaran biaya untuk bangunan yang sama akan berbeda beda di masing masing daerah, hal ini disebabkan karena perbedaan harga bahan dan upah tenaga kerja di masing – masing daerah itu. Secara umum penyusunan rencana anggaran dapat disimpulkan sebagai berikut:

RAB =∑(Volume x Harga Satuan Pekerjaan) ( Sumber : Adminstrasi Kontrak dan Anggaran Borongan )

Dalam penyusunan Rencana Anggaran Biaya pada bangunan diperlukan jumlah volume per satuan pekerjaan dan analisis harga satuan pekerjaan berdasarkan gambar bestek serta syarat-syarat analisa pembangunan konstruksi yang berlaku. Adadua faktor yang berpengaruh terhadap penyusunan anggaran biaya suatu bangunanyaitu:

1) Faktor Teknis

Faktor teknis antara lain berupa ketentuan-ketentuan dan persyaratan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pembangunan serta gambar-gambar kontruksi bangunan.

2) Faktor Non Teknis

Berupa harga-harga bahan bangunan dan upah tenaga kerja.

Dalam menentukan anggaran biaya dapat dilakukan dengan cara menggunakan anggaran biaya(taksiran) dan anggaran biaya teliti.

(9)

keperluan apa dan kapan anggaran biaya tersebut dibuat. Hal ini akan berpengaruh pada cara/sistem penyusunan dan hasil yangdiharapkan. Penyusun anggaran biaya terdiri dari instansi/dinas/jawatan (khusus bangunannegara),perencana dan kontraktor. Cara/sistem penyusunan berbeda-beda meskipun berdasarkan pada prinsip yangsama.Ada 2 (dua) macam jenis penyusunan anggaran biaya, yaitu :

 Anggaran biaya kasar / taksiran ( Cost Estimate)  Anggaran biaya teliti (definitif)

1. Anggaran Biaya Kasar/Taksiran

Anggaran biaya kasar memerlukan bahan bahan antara lain gambar prarencana, keterangan singkat mengenai bahan-bahan bangunan yang digunakan, cara pembuatanya dan persyaratan pokok yang ditentukan.Faktor – Faktor yang mempengaruhi dalam penyusuna anggaran biaya kasar antara lain :

 Jenis dan ukuran bangunan

 Jenis konstruksi (berat atau ringan)  Lokasi Bangunan

2. Anggaran Biaya Teliti

Bahan-bahan yang diperlukan dalam penyusunan anggaran biaya teliti, antara lain :

 Peraturan dan syarat-syarat ( Bestek )  Gambar rencana atau Gambar Bestek  Buku analisa BOW

 Peraturan-peraturan normalisasi yang bersangkutan

 Peraturan-peraturan bangunan negara dan bangunan setempat  Syarat- syarat lain yang diperlukan

Penyusunan Rencana Anggaran Biaya ini setidaknya secara sederhana dapat dipilah menjadi dua langkah, yakni tahap persiapan dan tahap penyusunan RAB itu sendiri. Hal tersebut dikarenakan bahwa dalam penyusunan RAB ada dua faktor pengalaman dan faktor analisis biaya konstruksi meliputi (Upah, Tenaga Kerja dan Bahan ) secara ringkas proses penyusunan anggaran gedung ini dapat di lihat di bawah ini : (Dian, 2004)

2.5 Penyusunan Anggaran Biaya

(10)

Gambar.1.1 Tahap Penyusunan RAB

kerja darisatu bagian atau unit pekerjaan. Kegiatan inimeliputi :  Kebutuhan tenaga kerja

 Kebutuhan material atau bahan  Kebutuhan waktu

 dan Transportasiataupengangkutan

dari time schedule kita akan mendapatkan gambaran lamanya. Pekerjaan dapat diselesaikan, serta bagian- bagian pekerjaan yang saling terkait antara satu dan lainya.

konstruksi, yang dijabarkan dalam perkalian indeks bahan bangunan dan upah kerja dengan harga bahan bangunan dan standart pengupahan pekerja,untuk menyelesaikan per-satuan pekerjaan konstruksi. Analisa harga satuan ini berfungsi sebagai pedoman untuk menentukan harga satuan pekerjaan untuk item item pekerjaan dan juga dapat digunakan sebagai pedoman awal perhitungan rencana anggaran biaya bangunan yang 2.6 Time Schedule ( Rencana Kerja )

Yang dimaksud dengan Penjadwalan ( TimeSchedule ) adalah mengatur rencana

2.7 Analisa Biaya Konstruksi

(11)

didalamnya terdapat angka yang menunjukan jumlah material, tenaga dan biaya persatuan pekerjaan, contohnya :

1. Pekerjaan Bowplank – satuan pekerjaan m1 2. Pekerjaan Plesteran – satuan pekerjaan m2

3. Pekerjaan Pasangan Batu Bata – satuan pekerjaan m2

4. Pekerjaan Pasangan Pondasi Batu Kali – satuan pekerjaan m3 5. Pekerjaan Pengecatan – satuan pekerjaan m2

6. Pekerjaan Rangka Atap – satuan pekerjaan kg 7. Pekerjaan Pasang Atap- satuan pekerjaan m2 8. Pekerjaan plafon – satuan pekerjaan m2

9. Pekerjaan Lantai Keramik – satuan pekerjaan m2 10. Pekerjaan Beton Struktur – satuan pekerjaan m3 11. Pekerjaan Kusen – satuan pekerjaan m3

12. Pekerjaan Paving Halaman – satuan pekerjaan m2

harga yang harus dibayar untuk menyelesaikan suatu pekerjaan konstruksi berdasarkan perhitungan analisis. Penentuan harga satuan ini dapat diambil dari standart harga yang berlaku di pasar atau daerah tempat proyek yang dikerjakan sesuai dengan spesifikasi dari Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang yang dinamakan daftar harga satuan. Secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut : (Andi, 2011)

pekerjaan,berdasarkan perbandingan antara anggaran biaya pekerjaan dengan harga bangunan. Secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut: (Andi, 2011)

Harga Satuan Pekerjaan = H.S. Bahan + H.S. Upah + H.S. Alat

Presentase Bobot Pekerjaan (PBP) = Volume x Harga satuan x 100% 2.8 Harga Satuan Pekerjaan

Harga satuan pekerjaan adalah jumlah harga bahan dan upah tenaga kerja atau

2.9 Persentase Bobot Pekerjaan

(12)

dan teliti terhadap gambar kerja yang akan di hitung. Perhitungan volume ini merupakan langkah awal dalam penyusunan Rencana Anggaran Biaya. Rumus perhitungan volume pekerjaan tidak akan sama dengan yang lainnya tergantung pada item pekerjaan tersebut. Untuk itu Rumus perhitungan volume item pekerjaan sebagai berikut :

 Volume untuk luasan item pekerjaan

(m2) = Panjang x Lebar

 Volume untuk kubikasi item pekerjaan

(m3) = Panjang x Lebar x Tinggi

 Volume untuk panjang item pekerjaan

(m’) = Panjang atau lebar

 Volume untuk Borongan

(ls, Unit, Buah) = Sesuai dengan kesepakatan kepada dua belah pihak

2.10 Perhitungan Volume Pekerjaan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasi, pada tanggal 28 September 2008 dari notaris Wartiana, SH, Perusahaan dan PT Bangun Cipta Kontraktor membentuk kerjasama operasi (KSO) untuk

Menyatakan bahwa Pasal 8 ayat (2), UU Pengelolaan Keuangan Haji tidak bertentangan dengan UUD 1945 dan mempunyai kekuatan hukum mengikat, apabila dimaknai yang dibayarkan

Hasil penelitian yang menunjukan bahwa pengaruh dari variabel keselamatan kerja terhadap kepuasan kerja pada karyawan di SMK Negeri 1 Bawang didukung dengan

Namun, melalui gerak tubuh para penari juga tetap mampu menampakan persona masing-masing diri karena dalam proses perekaman penulis tidak membatasi genre apa yang dipilih

Pengendalian Hama Tanaman dengan Manggunakan Pestisida Nabati Salah satu alternatif untuk menggantikan penggunaan pestisida kimia yang banyak menimbulkan dampak

Data sekunder adalah sumber informasi yang secara tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi buku-buku, makalah,

Ada dua proses utama yang dibahas dan dikerjakan dalam proyek ini, yaitu proses pengolahan sinyal menggunakan modulasi delta sebagai salah satu metode pengolahan sinyal analog

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan prinsip strategi pembelajaran ekspositori oleh guru PAB di SMK Perguruan Buddhi