• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini mempengaruhi berbagai kehidupan pada manusia, salah satunya yaitu dalam dunia pendidikan. Pendidikan merupakan hal manusiawi dan usaha sadar yang berhubungan dengan peserta didik, pendidik, interaksi pendidikan, serta lingkungan dan sarana prasarana pendidikan (Dwi Siswoyo, 2011: 61). Pendidikan dituntut menyediakan manusia yang memiliki intelektualitas tinggi, terampil, dan berbudi luhur.

Seiring berjalannya waktu pendidikan mengalami perubahan yang sangat pesat, sehingga guru perlu melakukan pembaharuan dalam proses belajar mengajar. Dalam proses belajar pasti ada tujuan yang ingin dicapai. Klasifikasi hasil belajar menurut Benyamin Bloom (Nana Sudjana, 2010: 22-23) mencakup tiga ranah yaitu ranah kognitif (pengetahuan), ranah afektif (sikap), dan ranah psikomotorik (keterampilan). Untuk mewujudkan proses belajar agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan, maka guru perlu melakukan tindakan yang tepat dalam menjelaskan mata pelajaran. Salah satunya adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Adapun latar belakang dalam standar isi mata pelajaran IPA SD/MI yaitu IPA berhubugan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan, IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja, dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum disetiap satuan pendidikan.

(2)

2

pengetahuan dan konsep IPA yang dapat diterapkan dan bermanfaat dalam dalam kehidupan sehari-hari, saling terkait antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat dalam Kurikulum IPA SD (KTSP) oleh Wasih Djojosoediro. Dari uraian latar belakang dan tujuan mata pelajaran IPA SD/MI diatas dapat disimpulkan bahwa, guru harus mempelajari dan mewujudkan tujuan pembelajaran melalui SK dan KD lalu diturunkan menjadi Indikator.

Hasil observasi awal di SD Negeri 1 Ngagrong, Ampel pada Jumat 6 Januari 2017 bahwa saat ini beberapa guru dalam mengajar tidak berdasarkan pada silabus, guru lebih menggunakan buku pegangan siswa yaitu LKS. Dalam buku LKS dilampirkan sedikit materi dan soal-soal, biasanya guru menjelaskan materi secara singkat lalu siswa diminta untuk mengerjakan soal-soal dalam LKS. Masih belum efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran jika guru masih seperti ini dan hasil yang dicapai belum maksimal. Kemudian dilanjutkan observasi dan wawancara guru kelas IV pada 13 Januari 2017 materi perubahan lingkungan fisik. Dalam mengajar guru menggunakan media gambar yang disajikan dalam power point dan model yang digunakan dalam pembelajaran adalah direct learning. Pada awal pembelajaran semua siswa memperhatikan penjelasan guru, tetapi lama-lama siswa mulai melakukan aktifitas yang bukan aktifitas belajar. Siswa cenderung mulai bosan dan melakukan aktifitas lain seperti bermain sendiri, berbicara dengan temannya, izin keluar ke kamar mandi dengan bergerombol. Setelah menjelaskan materi diadakan tanya jawab singkat secara klasikal untuk memantapkan penguasaan materai, kemudian diberikan soal evaluasi. Penilaian yang dilakukan guru terdiri dari dua aspek yaitu kognitif (pengetahuan) dan afektif (sikap). Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 67. Upaya yang dilakukan guru jika siswa belum mencapai nilai KKM yaitu dengan mengadakan remidi. Hasil yang diperoleh anak untuk soal evaluasi yaitu 60% tuntas, dan 40% belum tuntas. Namun cara ini belum sepenuhnya efektif, karena dilihat dari waktunya tidak efisien. Anak-anak yang sudah lulus dari nilai KKM tadi yang

(3)

3

harusnya mereka sudah menuju pada materi baru akan bosan karena guru menyampaikan materi kembali, karena mengingat siswa yang begitu banyak dan berbeda-beda karakter guru kelas ini belum merasa hal ini berhasil dijadikan solusi. Dari hasil wawancara guru dan observasi kelas IV tersebut proses pembelajaran yang dilakukan guru belum efektif dan hasil belajar kognitif yang didapat siswa 40% belum mencapai nilai KKM. Untuk itu agar pembelajaran lebih efektif dan hasil belajar kognitif yang diperoleh siswa dapat mencapai nilai KKM, diperlukan media pendukung lain dan model pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa kelas IV Sekolah Dasar.

Penggunaan media akan mempermudah siswa memahami pembelajaran IPA, karena pembelajaran menggunakan media dapat didesain menjadi sebuah pembelajaran yang menarik, menyenangkan sehingga siswa tidak cepat bosan dan dapat memotivasi serta merangsang siswa untuk semangat dalam belajar. Media pembelajaran diartikan sebagai suatu alat atau bahan yang mengandung informasi atau pesan pembelajaran. Pemilihan media pembelajaran yang tepat mampu meningkatkan kualitas belajar mengajar menjadi lebih efektif dan menciptakan suasana menyenangkan untuk peserta didik. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran IPA diperlukan media pendukung yang bisa digunakan siswa secara mandiri dan mempunyai tampilan yang menarik bagi siswa. Salah satunya adalah media komik pembelajaran.

Menurut Waluyanto (2005:51) komik sebagai media pembelajaran merupakan alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Dalam konteks ini pembelajaran menunjuk pada sebuah proses komunikasi antara siswa dan sumber belajar (komik). Adapun kelebihan dalam komik yaitu dapat memotivasi siswa selama proses belajar mengajar, komik terdiri dari gambar-gambar yang merupakan media yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, komik bersifat permanen, komik bisa membangkitkan minat membaca dan mengarahkan siswa untuk disiplin membaca khususnya mereka yang tidak suka membaca, komik adalah

(4)

4

bagian dan budaya popular (Gene Yang dalam Wurianto,2009).

Berdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pengembangan yang berjudul “Pengembangan Media Komik Untuk Efektifitas dan Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Materi Perubahan Lingkungan Fisik Kelas IV SD Negeri 1 Ngagrong”. Adapun model yang digunakan dalam pembelajaran adalah discovery learning. Dengan adanya media komik ini siswa dapat tertarik terhadap materi yang disampaikan guru dan efektifitas belajar siswa dapat berjalan dengan baik serta hasil belajar kognitif siswa dapat meningkat dari sebelumnya.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Penggunaan media pembelajaran yang kurang menarik perhatian siswa.

2. Model pembelajaran yang kurang sesuai.

3. Siswa sulit memahami materi perubahan lingkungan fisik. 4. Siswa tidak tertarik mengikuti pembelajaran materi perubahan

lingkungan fisik.

5. Hasil belajar IPA siswa rendah.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dalam penelitian dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana mengembangkan media komik berdasarkan model pembelajaran discovery learning untuk pembelajaran IPA kelas IV SD? 2. Bagaimana keefektifan mengembangkan media komik berdasarkan

model pembelajaran discovery leaning untuk pembelajaran IPA kelas IV SD?

(5)

5

3. Bagaimana mengembangkan media komik tersebut berdasarkan pendekatan discovery learning untuk pembelajaran IPA kelas IV SD agar mencapai hasil belajar kognitif maksimal?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui cara mengembangkan media komik berdasarkan pendekatan discovery learning untuk pembelajaran IPA kelas IV SD. 2. Mengetahui hasil belajar kognitif yang dicapai dalam penggunaan

media komik berdasarkan pendekatan discovery learning untuk pembelajaran IPA kelas IV SD.

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat meningkatkan keefektifan pembelajaran IPA dan memberikan kontribusi pada dunia pendidikan melalui media komik yang bermanfaat pada siswa kelas IV Sekolah Dasar.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa :

Media komik ini diharapkan dapat menjadi media tambahan (suplemen) bagi siswa dalam mempelajari mata pelajaran IPA tentang perubahan lingkungan fisik, serta menambah minat baca siswa mengenai materi. Kegiatan pembelajaran dirancang untuk meningkatkan keaktifan siswa dengan menerapkan pendekatan discovery learning. Siswa juga dapat berlatih bekerja secara kelompok dan memecahkan masalah yang ada secara bersama-sama.

b. Bagi Guru

Media komik yang dikembangkan dapat dijadikan media guna menyampaikan materi pelajaran. Hasil pengembangan media komik ini

(6)

6

dapat dijadikan sebagai masukan dalam media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi IPA tentang perubahan lingkungan fisik.

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Produk yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan ini memiliki spesifikasi sebagai berikut.

1. Produk yang dikembangkan adalah komik sebagai media pembelajaran dengan model discovery learning.

2. Pembuatan media komik menggunakan sketch gambar tangan, lalu pewarnaan menggunakan adobe photoshop Cs6, dan dibuat dalam bentuk slide show atau play book menggunakan program macromedia flash professional 8.

3. Muatan yang terdapat dalam media komik adalah materi perubahan lingkungan fisik untuk siswa kelas IV SD. Berdasarkan Standar Kompetensi 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan, dan Kompetensi Dasar 10.1 Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut).

4. Kompetensi yang hendak dicapai melalui komik ini adalah siswa dapat membangun konsep secara utuh mengenai materi perubahan lingkungan fisik.

5. Mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi perubahan lingkungan fisik dengan tes formatif.

G. Asumsi Pengembangan

Sesuai dengan judul dan permasalahan yang akan diteliti, agar tidak terjadi kesalahan penafsiran serta untuk membatasi permasalahan yang ada dalam penelitian ini, maka perlu ditegaskan permasalahan sebagai berikut. 1. Penelitian Pengembangan

(7)

7

untuk menghasilkan produk tertentu. Dalam hal ini peneliti tidak dimaksudkan menguji teori, tetapi untuk mengembangkan media yaitu: media komik pembelajaran untuk materi Perubahan Lingkungan Fisik pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada kelas IV Sekolah Dasar.

2. Media Komik Pembelajaran

Media komik pembelajaran yang berjudul “Menemukan Perubahan Lingkungan di Sekitarku” dapat digunakan sebagai media pendukung dalam pembelajaran materi perubahan lingkungan fisik pada kelas IV Sekolah Dasar.

H. Definisi Istilah

Media komik adalah sarana untuk menyampaikan materi yang dikemas dalam bentuk cerita bergambar. Media komik disusun berdasarkan Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP) yang berisi materi IPA kelas IV Sekolah Dasar, dan mengambil Standar Kompetensi 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan, dan Kompetensi Dasar 10.1 Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut), maka isi dari komik hanya mengenai faktor penyebab perubahan lingkungan fisik.

Media komik disusun menggunakan model discovery learning yaitu model penemuan. Diharapkan ketika siswa membaca media komik akan menemukan jawaban atas pertanyaan yang mereka cari, lalu menyimpulkan sendiri isi dari komik tersebut. Peran guru dalam pembelajaran ini adalah meluruskan jika masih terdapat konsep yang salah tentang materi faktor perubahan lingkungan fisik.

Pembuatan media komik dengan gambar tangan untuk tokoh-tokoh dan ilustrasi lain yang mendukung bentuk komik. Pewarnaan dilakukan dengan adobe photoshop cs6. Adobe photoshop cs6

(8)

8

merupakan perangkat lunak untuk pengeditan foto atau gambar dan pembuatan efek. Setelah gambar selesai diwarnai, tahap selanjutnya yaitu penyusunan layout dan pembuatan animasi untuk menekankan model pembelajaran discovery learning dibuat dalam program macromedia flash 8. Hasil akhir dari media komik “Menemukan Perubahan Lingkungan di Sekitarku” berupa slide show atau play book yang dapat dibaca dengan menggunakan komputer dan laptop.

Hasil belajar dalam penelitian pengembangan ini adalah efektifitas proses belajar dan tingkat penguasaan materi Perubahan Lingkungan Fisik kelas IV SD Negeri 1 Ngagrong dengan menggunakan media komik dan soal formatif.

Referensi

Dokumen terkait

yang terisolasi pada VLAN yang berbeda di bawah kendali network administrator sehingga peneliti dapat mengontrol lalu lintas mereka sendiri, dan menambah ataupun

Dari kedua pernyataan diatas dapatlah disimpulkan bahwa seorang manajer adalah pegawai koperasi yang diangkat oleh pengurus untuk melaksanakan seluruh kegiatan usaha

Respon positif ditunjukkan oleh siswa, yaitu berdasarkan perhitungan angket respon siswa sebanyak 74,22% dari 32 siswa merasa tertarik dengan pembelajaran pola

Uji statistik dengan variabel umur yang menjadi variabel pengganggu dalam penelitian ini dengan keluhan muskuloskeletal menunjukkan ada hubungan yang tidak

Pada saat sebelum pemberian treetment dengan model pembelajaran ekspositori terhadap kemapuan mengenal bentuk geomteri, kemapuan anak dalam mengenal nama sesuai

kesesuaian dokumen ekspor kayu olahan, Auditee dapat menunjukan 39 (tiga puluh sembilan) dokumen Invoice yang menyertai pengiriman ekspor produk selama periode

Produk tidak mengandung bahan tertentu dengan jumlah dan nilai yang patut diawasi pada tempat kerja.. ∙ Informasi tambahan: Daftar valid selama pembuatan yang digunakan

Cara meningkatkan kualitas layanan sistem knowledge management PT.Pupuk Sriwidjaja Palembang ialah dengan melihat daftar prioritas yang harus dikembangkan terlebih