• Tidak ada hasil yang ditemukan

64 Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "64 Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan..."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MOTORIK BAYI USIA 0-6 BULAN YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DAN YANG TIDAK DIBERI ASI EKSKLUSIF DI DESA

JOHO KECAMATAN DAGANGAN KABUPATEN MADIUN

Hariyadi1) Fitria Yuliana2)

Program Studi S1 Keperawatan Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun

Email : Stikesbhm@gmail.com

ABSTRAK

Pemberian ASI eksklusif dianjurkan untuk jangka waktu minimal enam bulan. Bayi yang mendapat ASI 4-6 bulan juga lebih jarang mengalami keterlambatan perkembangan daripada yang mendapat susu formula. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan perkembangan motorik bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI Eksklusif dan yang tidak diberi ASI Eksklusif.

Jenis penelitian ini adalah Diskriptif. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan observasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi yang berusia 0-6 bulan sebanyak 23bayi. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh bayi yang berusia 0-6 bulansebanyak 23bayi. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Variabel tunggal yaitu pertumbuhan dan perkembangan motorik bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI Eksklusif dan yang tidak diberi ASI Eksklusif. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tabulasi silang.

Hasil penelitian diperoleh bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI Ekslusif sebagian besar (63,6%) sebanyak 7 bayi mengalami pertumbuhan baik dan perkembangan yang sesuai. Bayi usia 0-6 bulan yang tidak diberi ASI Ekslusif sebagian besar (45,5%) sebanyak 5 bayi mengalami pertumbuhan baik dan perkembangan sesuai. Ada perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan motorik bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI Eksklusif dan yang tidak diberi ASI Eksklusif.

Dapat disimpulkan bahwa pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan motorik bayi. Diharapkan para ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan hendaknya meningkatkan pengetahuan tentang ASI Eksklusif dan manfaatnya bagi bayi untuk pertumbuhan dan perkembanganya.

Kata Kunci: Pertumbuhan, Perkembangan, ASI Eksklusi.

ABSTRACT

Exclusive breastfeeding is recommended for a minimum period of six months. Breastfed babies at 4-6 months are also less experience delays inspeec hand motor development than formula-fed infants. The appointed of this research to determine the difference growth and development of motor infants Age 0-6 months are given exclusive breastfeeding and not given exclusive breastfeeding.

This research type is Descriptive Research. Data collected by questionnaire and observation. Population in this research is all ofinfants aged0-6 months for 23 infants. Sample in this research is all infants aged 0-6 months for 23 infants. Sampling technique that used is sampling total. The single variable that is growth and motor development of infants aged0-6 monthsare given exclusive breastfeeding and non exclusive breastfeeding. Statistic test that used in this research is cross tabulation.

The result of research showed that infants aged 0-6 months of exclusive breastfeeding are (63,6%) 7 infants experiencing good growth and motor development accordance. The infanst aged 0-6 months of not given exclusive breastfeeding are (45,5%) 5 infants experiencing good growth and motor development accordance. There is the difference between growth and motor development infants aged 0-6 months are given and not given exclusive breastfeeding.

It can be concluded that exclusive breastfeeding in infants aged 0-6 months affecting the growth and motor development of the infants. Expected that, motherswho haveinfants aged0-6 monthsshouldincreaseknowledgeaboutexclusive breastfeedingandits benefits forthe growth and motor development of infants.

Keywords: Growth, Development of motor, Exclusive breastfeeding.

(2)

PENDAHULUAN

ASI merupakan makanan yang ideal untuk bayi terutama pada bulan bulan pertama.Pemberian ASI eksklusif dianjurkan untuk jangka waktu minimal enam bulan (Roesli, 2008). ASI mengandung protein, lemak, gula, dan kalsium dengan kadar yang tepat. Dalam ASI juga terdapat zat-zat yang disebut antibody, yang dapat melindungi bayi dari serangan penyakit selama ibu menyusuinya, dan beberapa waktu sesudah itu (Dwi Sunar, 2009). Menurut Hardiono D Pusponegoro, dalam buku Bedah ASI menyatakan, bayi yang mendapat ASI 4-6 bulan juga lebih jarang mengalami keterlambatan perkembangan bicara dan motorik ketimbang yang mendapat susu formula. Namun kenyataannya penggunaan ASI hingga saat ini belum maksimal. Berbagai studi dan pengamatan menunjukkan, bahwa dewasa ini terdapat kecenderungan penurunan pemberian ASI dan menggantikan pemberian ASI dengan susu fomula di masyarakat. Dalam hal ini belum diketahui tentang perbedaan tumbuh kembang bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI eksklusif dan yang tidak diberi ASI eksklusif.

Dari berbagai studi dan pengamatan menunjukkan bahwa dewasa ini terdapat kecenderungan penurunan pemberian ASI eksklusif tahun 1997 yaitu 42,2 % menurun menjadi 39,5 % pada tahun 2002, sedangkan penggunaan susu formula meningkat tiga kalinya dari 10,8 % menjadi 32,5 % (Siti Nuryati, 2007). WHO (World Healt Organization) merekomendasikan para ibu untuk menyusui secara ekslusif selama 6 bulan, melanjutkannya dengan memberikan makanan pendamping ASI dari bahan – bahan lokal yang kaya nutrisi sambil tetap memberikan ASI sampai anak berusia 2 tahun atau lebih (World Health Assembely Resolution, 2010). Sedangkan menurut data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada tahun 2007-2008 cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di Indonesia menunjukkan penurunan dari 62,2% pada 2007 menjadi 56,2% pada 2008. Sementara cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai 6 bulan turun dari 28,6% pada 2007 menjadi 24,3% pada 2008 dan jumlah bayi di bawah 6 bulan yang diberi susu formula meningkat dari 16,7% pada 2002 menjadi 27,9 % pada 2003 (Amanda, 2008). Berdasarkan Profil Kesehatan Jawa Timur 2010 diketahui bahwa

cakupan bayi yang mendapat ASI Eksklusif di Kabupaten Madiun sebesar 30,72%. Cakupan tersebut menurun dibandingkan tahun 2009 dan belum dapat mencapai target yang ditetapkan sebesar 80%. Hal tersebut didukung dari studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di BPS Ny. Maya, Amd.Keb Desa Joho Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun pada bulan Juni 2013 terdapat bayi usia 0-6 bulan sejumlah 23 bayi dengan rincian ibu-ibu yang yang memberikan ASI Ekslusif sejumlah 11 bayi, sedangkan yang tidak diberikan ASI Ekslusif sebanyak 12 bayi. Di daerah Desa Joho bayi usia 0-6 bulan sebagian besar diberikan ASI Ekslusif, tetapi sebagian juga ada yang tidak diberikan ASI Ekslusif. Fenomena yang ada di desa Joho, anak yang tidak diberikan ASI sejak lahir banyak mengalami gangguan. Seperti, bayi usia hampir 3 bulan yang tidak terlalu bereaksi terhadap bunyi/suara dengan mengoceh spontan, usia hampir 1 tahun belum bisa berdiri sendiri tanpa di bantu, bahasanya terlambat/belum bisa meniru suara yang didengarnya, dan juga badannya kurus.

Banyak orang tua menganggap bahwa kebutuhan nutrisi bayi tidak cukup hanya dengan ASI, sehingga bayi perlu dibantu dengan memberikan makanan pendamping ASI. Pemberian makanan pendamping ASI berupa susu formula pada kalangan orang tua sudah menjadi hal yang biasa, kebanyakan orang tua menilai pemberian susu formula hampir setara dengan ASI dan dapat mencukupi kebutuhan gizi bayinya (Orzy, 2008).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan perkembangan motorik bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI Eksklusif dan yang tidak diberi ASI Eksklusif di Desa Joho Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan desain penelitian survei deskriptif yaitu mendeskripsikan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan motorik bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI eksklusif dan yang tidak diberi ASI eksklusif. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu dan bayi usia0-6 bulan yang diberikan ASI Eksklusif dan yang tidak diberi ASI Eksklusif di Desa Joho Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun

(3)

sebanyak 22 bayi. Penelitian ini menggunakan total sampling. Variabel Bebas (Independent Variable) dalam penelitian ini adalah ASI Eksklusif dan Selain ASI Eksklusif, sedangkan variabel terikatnya (Dependent Variable) adalah Pertumbuhan berat badan bayi dan Perkembangan motorik bayi usia 0-6 bulan.Instrumen yang digunakan berupa koesioner. Setelah pengumpulan data selesai kemudian dianalisis dengan table tabulasi silang. HASIL PENELITIAN

1. Karakteristik Pemberian ASI

Tabel 1. Karakteristik Bayi Berdasarkan Pemberian ASI Di Desa Joho Kecamatan Geger Kabupaten Madiun Pada Bulan Juli 2013 – Agustus 2013.

Pemberian ASI Frekuensi Persentase (%) Ya 11 50,0 Tidak 11 50,0 Jumlah 22 100

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 1 didapatkan bahwa sebesar 50,0% atau sebanyak 11 bayi diberi ASI Eksklusif dan sebesar 50,0% atau sebanyak 11 bayi tidak diberi ASI Eksklusif. 2. Distrisbusi frekuensi mengenai pertumbuhan dan perkembangan motorik bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI Eksklusif.

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pertumbuhan Bayi Usia 0-6 bulan yang diberi ASI Eksklusif di Desa Joho Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun Pada Bulan Juli 2013 – Agustus 2013.

Pertumbuhan ASI

Eksklusif

Baik Tidak Baik Total

F % F % F %

ASI Eksklusif 10 90,9 1 9,1 11 100

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 2 diatas tampak bahwa bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI Eksklusif sebesar 90,9 %atau sebanyak 10 bayi memiliki tingkat partumbuhan yang baik dan sebesar 9,1% atau sebanyak 1 bayi memiliki tingkat pertumbuhan yang tidak baik.

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Perkembangan Motorik Bayi Usia 0-6 bulan yang diberi ASI Eksklusif di Desa Joho Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun Pada Bulan Juli 2013 – Agustus 2013. Perkembangan Motorik ASI Eksklusif Sesuai (S) Meragu kan (M) Penyim pangan (P) Total F % F % F % F % ASI Eksklusif 7 63,6 3 27, 3 1 9,1 11 100

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 3 diatas tampak bahwa bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI Eksklusif sebesar 63,6 % atau sebanyak 7 bayi memiliki perkembangan motorik yang sesuai, sebesar 27,3% atau sebanyak 3 bayi memiliki perkembangan motorik yang meragukan dan sebesar 9,1% atau sebanyak 1 bayi memiliki perkembangan motorik yang menyimpang.

3. Distrisbusi frekuensi mengenai pertumbuhan dan perkembangan bayi usia 0-6 bulan yang tidak diberi ASI Eksklusif.

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Pertumbuhan Bayi Usia 0-6 bulan yang Tidak diberi ASI Eksklusif di Desa Joho Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun Pada Bulan Juli 2013 – Agustus 2013.

Pertumbuhan Tidak

ASI Eksklusif

Baik Tidak Baik Total

F % F % F %

Tidak ASI Eksklusif

8 72,7 3 27,3 11 100

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4 diatas tampak bahwa bayi usia 0-6 bulan yang tidak diberi ASI Eksklusif sebesar 72,7 % atau sebanyak 8 bayi memiliki pertumbuhan yang baik dan sebesar 27,3% atau sebanyak 3 bayi memiliki pertumbuhan yang tidak baik.

(4)

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Perkembangan Motorik Bayi Usia 0-6 bulan yang Tidak diberi ASI Eksklusif di Desa Joho Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun Pada Bulan Juli 2013 – Agustus 2013. Perkem-bangan Motorik ASI Eksklusif Sesuai (S) Meraguk an (M) Penyimp angan (P) Total F % F % F % F % ASI Eksklusif 5 45,5 2 18,2 4 36,3 11 100

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5 diatas tampak bahwa bayi usia 0-6 bulan yang tidak diberi ASI Eksklusif sebesar 45,5 % atau sebanyak 5 bayi memiliki perkembangan motorik yang sesuai, sebesar 18,2% atau sebanyak 2 bayi memiliki perkembangan motorik yang meragukan dan sebesar 36,3% atau sebanyak 4 memiliki perkembangan motorik yang menyimpang.

4. Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi Usia 0-6 Bulan yang Diberi ASI Eksklusif dan yang TIdak Diberi ASI Eksklusif.

Tabel 6. Tabulasi Silang Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi Usia 0-6 Bulan yang Diberi ASI Eksklusif di Desa Joho Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun Pada Bulan Juli 2013 – Agustus 2013. Pertumbuhan Perkembangan Motorik Baik Tidak Baik Total F % F % F % Sesuai (S) 7 63,6 - - 7 63,6 Meragukan (M) 3 27,3 - - 3 27,3 Penyimpangan (P) 0 00,0 1 9,1 1 9,1 Total 10 90,9 1 9,1 11 100

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 6 tabulasi silang diatas tampak bahwa bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI Eksklusif sebesar 90,9% atau sebanyak 10 bayi memiliki pertumbuhan yang baik diantaranya sebanyak 7 bayi (63,6%) mengalami perkembangan motorik yang sesuai, sebanyak 3 bayi (27,3%) mengalami perkembangan motorik yang meragukan dan sebanyak 1 bayi (9,1%) memiliki pertumbuhan yang tidak baik mengalami perkembangan motorik yang menyimpang.

Tabel 7. Tabulasi Silang Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi Usia 0-6 Bulan yang Tidak Diberi ASI Eksklusif di Desa Joho Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun Pada Bulan Juli 2013 – Agustus 2013.

Pertumbuhan Perkembangan Motorik Baik Tidak Baik Total F % F % F % Sesuai (S) 5 45,5 - - 5 45,5 Meragukan (M) 2 18,2 - - 2 18,2 Penyimpangan (P) 1 9,1 3 27,3 4 36,3 Total 8 72,7 3 27,3 11 100

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 7. tabulasi silang diatas tampak bahwa bayi usia 0-6 bulan yang tidak diberi ASI Eksklusif sebesar 72,7% sebanyak 8 bayi memiliki pertumbuhan yang baik diantaranya sebanyak 5 bayi (45,5%) mengalami perkembangan motorik yang sesuai, sebanyak 2 bayi (18,2%) mengalami perkembangan motorik yang meragukan dan sebanyak 1 bayi (9,1%) mengalami perkembangan motorik yang menyimpang. Dan sebanyak 3 bayi (27,3%) memiliki pertumbuhan tidak baik mengalami perkembangan yang menyimpang.

PEMBAHASAN

1. Pemberian ASI Eksklusif

Berdasarkan hasil penelitian pada table 1. dapat diketahui bahwa terdapat 11 bayi (50,0%) diberikan ASI Eksklusif dan 11 bayi (50,0%) tidak diberikan ASI Eksklusif.

ASI Eksklusiif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sampai bayi berusia 6 bulan tanpa diberikan makanan dan minuman, kecuali obat dan vitamin. Bayi yang mendapat ASI eksklusif adalah bayi yang hanya mendapat ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu (Dinkes, 2009).

Pemberian ASI Eksklusif dipengaruhi oleh yang pertama tingkat pendidikan, didapatkan bahwa sebanyak 15 ibu bayi (68,2%) berpendidikan SMA dan sebanyak 1 ibu bayi (4,5%) berpendidikan SD.

Menurut Notoadmodjo (2009), pendidikan tinggi akan mampu mengatasi menggunakan koping yang efektif dan kontruktif daripada seseorang dengan pendidikan rendah. Semakin tinggi pendidikan seorang ibu semakin tinggi pula pengetahuan dan ketrampilannya serta mudah

(5)

menerima informasi sebaliknya jika seseorang kurang pengetahuan akan mempengaruhi tingkat pemahaman dan pengalaman mereka tentang suatu hal. Namun tidak menutup kemungkinan bagi ibu yang memiliki pendidikan dasar mempunyai pengetahuan yang baik.

Dari hasil penelitian, didapatkan sebanyak 1 ibu (4,5%) yang mempunyai bayi memiliki pendidikan dasar. Hal tersebut bisa terjadi karena meskipun hanya memiliki pendidikan dasar namun ibu rajin menggali media massa tentang pentingnya makanan bergizi khususunya untuk bayi usia 0-6 bulan, maka pengetahuan ibu bertambah. Hal ini sesuai dengan Notoadmodjo (2005), semakin banyak seseorang memperoleh informasi lewat media cetak maupun elektronika, maka akan semakin banyak pula wawasan dan pengetahuan yanag didapat sehingga dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang. Jadi walaupun ibu yang mempunyai bayi hanya memiliki pendidikan dasar namun mempunayi pengetahuan yang banyak sehingga dapat memberikan makanan bergizi dan terbaik untuk buah hatinya.

Yang kedua yaitu tingkat pekerjaan, didapatkan bahwa ibu yang memberikan ASI Eksklusif sebanyak 16 ibu (69,6%) bekerja sebagai IRT dan sebanyak 3 ibu (13,0%) bekerja sebagai tani. Ibu yang pekerjaannya sebagai IRT mempunyai intensitas waktu yang lebih lama untuk berinteraksi dengan anaknya sehingga dapat menyusui secara terus-menurus selama 24 bulan degan sabar dan telaten.

2. Pertumbuhan

a. Pertumbuhan Bayi Usia 0-6 Bulan yang Mendapatkan ASI Eksklusif

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 2. diatas tampak bahwa bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI Eksklusif sebanyak 10 bayi (90,9 %) memiliki tingkat partumbuhan yang baik.

Roesli (2000), menjelaskan dalam ASI terkandung komposisi yang sangat lengkap dan sangat sesuai dengan kebutuhan bayi.Juga terkandung zat kekebalan aktif bayi bayi yang diberikan secara langsung oleh ibu kepada bayi.Sehingga pemberian ASI sangatlah aman dan mendukung pertumbuhan bayi.ASI mengandung protein, lemak, gula, dan kalsium dengan kadar yang tepat. Dalam ASI juga terdapat zat-zat yang disebut antibody, yang dapat melindungi bayi dari

serangan penyakit selama ibu menyusuinya, dan beberapa waktu sesudah itu (Dwi Sunar, 2009).

Fakta hasil penelitian ini sesuai teori diatas, menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif sangatlah positif terhadap pertumbuhan bayi usia 0-6 bulan.Karena kandungan zat-zat kekebalan yang terkandung dalam ASI tersebut maka berat badan bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif lebih stabil sesuai dengan berat badan normalnya sesuai usia. Pemberian ASI eksklusif sangatlah tepat dan efektif bagi bayi untuk pertumbuhannya.Juga pemberian ASI Eksklusif cenderung aman bagi bayi, terbukti dari fakta hasil penelitian bahwa hanya sebagian kecil bayi mempunyai pertumbuahan yang tidak baik.

b. Pertumbuhan Bayi Usia 0-6 Bulan yang Tidak Mendapat ASI Eksklusif

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4. diatas tampak bahwa bayi usia 0-6 bulan yang tidak diberi ASI Eksklusif sebanyak 8 bayi (72,7 %) memiliki pertumbuhan yang baik dan sebanyak 3 bayi (27,3%) memiliki pertumbuhan yang tidak baik.

Pudjiadi dan Solihin (2005), menjelaskan pemberian susu formula sebagai makanan pendamping ataupun pengganti ASI, dapat menimbulkan kesulitan saluran pencernaan untuk mencerna susu formula tersebut, sehingga zat gizi yang terkandung didalam susu formula lebih banyak terbuang sebagai feses. Kondisi kesulitan mencerna komposisi zat gizi yang ada dalam susu formula dapat menimbulkan toxisitas dalam saluran pencernaan sehingga timbul diare. Kondisi diare ini akan berakibat dikeluarkannya seluruh zat makanan termasuk air di dalam saluran pencernaan oleh tubuh bayi akan menurunkan berat badan bayi.

Dari fakta hasil perbandingan berat badan sesuai usia pada penelitian ini sesuai teori diatas, bahwa pemberian makanan pendamping ASI dan juga susu formula yang tidak tepat, terbukti berpengaruh kurang baik terhadap pertumbuhan berat badan bayi. Pemberian susu formula dalam jangka waktu usia tertentu ternyata lebih banyak menghasilkan berat badan yang kurang dari berat badan yang normal sesuai usia.

(6)

3. Perkembangan Motorik

a. Perkembangan Motorik Bayi Usia 0-6 Bulan yang Mendapat ASI Eksklusif

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 3. diatas tampak bahwa bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI Eksklusif sebanyak 7 bayi (63,6 %) memiliki perkembangan motorik yang sesuai, sebanyak 3 bayi (27,3%) memiliki perkembangan motorik yang meragukan dan sebanyak 1 bayi (9,1%) memiliki perkembangan motorik yang menyimpang.

Menurut Ngastiah (2009), yang mempengaruhi perkembangan motorik itu sendiri adalah faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil proses tumbuh kembang anak. Kemudian faktor lingkungan merupakan yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan, faktor lingkungan yang mempengaruhi ini secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu prenatal dan post natal salah satunya gizi untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang adekuat.

Fakta hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif sangatlah positif terhadap perkembangan motorik bayi usia 0-6 bulan. Setelah bayi lahir, bayi harus diupayakan dengan pemberian ASI ekskluisf, yaitu samapi anak berusia 6 bulan, karena ASI merupakan makanan bayi yang paling sempurna berkualitas tinggi. ASI bagi bayi sabagai nutrisi yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembanagan kecerdasan bayi.ASI memiiliki komposisi yang seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi, membentuk sel-sel otak karena mengandung DHA yang berkadar tinggi, meningkatkan daya tahan tubuh bayi karena mengandung zat kekebalan untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeks.Karena hal tersebut diatas ASI dapat menunjang perkembangan motorik bayi.

b. Perkembangan Motorik Bayi Usia 0-6 Bulan Tidak Mendapat ASI Eksklusif

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5. diatas tampak bahwa bayi usia 0-6 bulan yang tidak diberi ASI Eksklusif sebanyak 5 bayi (45,5 %) memiliki perkembangan motorik yang sesuai, sebanyak 2 bayi (18,2%) memiliki perkembangan motorik yang meragukan dan sebanyak 4 (36,3%) memiliki perkembangan motorik yang menyimpang.

Menurut Rosidah (2004), Pemberian makanan tambahan yang terlalu dini berbahaya karena bayi belum memerlukan makanan tambahan saat ini dan makanan tersebut dapat menggantikan ASI lebih sedikit, menyebabkan risiko terjadinya infeksi meningkat, selain itu tidak ditemukan bukti bahwa pemberian makanan tambahan pada usia empat atau lima bulan lebih menguntungkan, bahkan mempunyai dampak negatif untuk kesehatan bayi.

Dari fakta hasil perbandingan perkembangan motorik pada penelitian ini, pemberian ASI secara tidak eksklusif, terbukti berpengaruh kurang baik terhadap perkembangan bayi.

Bayi belum siap untuk menerima makanan semi padat kira-kira berumur 6 bulan, dan makanan itu belum dirasakan perlu sepanjang bayi tersebut mendapatkan ASI yang cukup.Hal ini dapat mengakibatkan munculnya berbagai penyakit, seperti gangguan menyusui, sehingga asupan nutrisi bayi menjadi kurang atau tidak terpenuhi yang dapat mempengaruhi perkembangan bayi.

4. Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan Motorik Bayi Usia 0-6 Bulan yang diberi ASI Eksklusif dan yang Tidan Diberi ASI Eksklusif di Desa Joho Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun.

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 6. tabulasi silang diatas tampak bahwa bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI Ekskluisf sebanyak 10 bayi (90,9%) memiliki pertumbuhan yang baik diantaranya sebanyak 7 bayi (63,6%) mengalami perkembangan motorik yang sesuai, sebanyak 3 bayi (27,3%) mengalami perkembangan motorik yang meragukan dan sebanyak 1 bayi (9,1%) memiliki pertumbuhan yang tidak baik mengalami perkembangan motorik yang menyimpang.

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 7. tabulasi silang diatas tampak bahwa bayi usia 0-6 bulan yang tidak diberi ASI Eksklusif sebanyak 8 bayi (72,7%) memiliki pertumbuhan yang baik diantaranya sebanyak 5 bayi (45,5%) mengalami perkembangan motorik yang sesuai, sebanyak 2 bayi (18,2%) mengalami perkembangan motorik yang meragukan dan sebanyak 1 bayi (9,1%) mengalami perkembangan motorik yang menyimpang. Dan sebanyak 3 bayi (27,3%)

(7)

memiliki pertumbuhan tidak baik mengalami perkembangan yang menyimpang.

Hal ini menunjukkan bahwa bayi yang mendapat ASI Eksklusif mempunyai pertumbuhan dan perkembangan motorik yang lebih baik dibandingkan bayi yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif. Ini terbukti dengan salah satu hasil penelitian yang diteliti bahwa perbedaan bayi usia 0-6 bulan diberi ASI Ekslusif yaitu tingkat pertumbuhan baik dan perkembangan motorik sesuai sebanyak 7 bayi sedangakan bayi usia 0-6 bulan yang tidak diberi ASI Ekslusif yaitu tingkat pertumbuhan baik dan perkembangan motorik sesuai sebanyak 5 bayi, tingkat pertumbuhan baik dan perkembangan motorik meragukan sebanyak 3 bayi sedangkan bayi usia 0-6 bulan yang tidak diberi ASI Ekslusif yaitu tingkat pertumbuhan baik dan perkembangan motorik meragukan sebanyak 2 bayi akan tetapi terdapat 1 bayi yang mempunyai tingkat pertumbuhan baik dan mengalami perkembangan yang meyimmpang. Kemudian perbedaan bayi usia 0-6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif yaitu tingkat pertumbuhan tidak baik dan perkembangan menyimpang sebanyak 1 bayi sedangkan pada bayi usia 0-6 bulan yang tidak diberi ASI Eksklusif terdapat 3 bayi yang mempunyai tingkat pertumbuhan tidak baik dan mengalami perkembangan yang menyimpang. Pembahasan yang telah dikemukakan diatas dapat memberikan gambaran kepada kita bahwa pemberian ASI Eksklusif sangatlah penting dilakukan oleh ibu, serta informasi tentang manfaat ASI Eksklusif dapat didapatkan dari pelayanan kesehatan salah satunya penyuluhan tentang ASI Eksklusif dan manfaatnya bagi bayi. Pemberian ASI Eksklusif mempunyai manfaat yang begitu banyak dan bermanfaat untuk bayi itu sendiri. KESIMPULAN

1. Pertumbuhan dan perkembangan motorik bayi usia 0-6 yang diberi ASI Ekslusif sebagian besar (63,6%) sebanyak 7 bayi mengalami pertumbuhan yang baik dan perkembangan motorik yang sesuai.

2. Pertumbuhan dan perkembangan motorik bayi usia 0-6 yang tidak diberi ASI Ekslusif sebagian besar (45,5%) sebanyak 5 bayi mengalami pertumbuhan yang baik dan perkembangan motorik yang sesuai.

3. Ada perbedaan pertumbuhan dan perkembangan motorik bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI Eksklusif dan yang tidak diberi ASI Eksklusif di Desa Joho Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun.

SARAN

1. Bagi Masyarakat

Masyarakat khususnya para ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan hendaknya meningkatkan pengetahuan tentang ASI Eksklusif dan manfaatnya bagi bayi. Dukungan dari tenaga kesehatan atau bidan setempat dan kader-kader posyandu diperlukan untuk memberikan penyuluhan pada ibu-ibu tentang manfaat ASI bagi bayi untuk pertumbuhan dan perkembanganya di kemudian hari.

2. Bagi Tempat Penelitian

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan atau materi penyuluhan untuk menggalakkan pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan dan berlanjut selama 24 bulan, baik disetiap kegiatan RT, kegiatan RW, Posyandu, Polindes, Bps, dan klinik-klinik kebidanan lainnya. 3. Bagi Institusi STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Diharapkan karya tulis ilmiah ini dapat dijadikan referensi dan digunakan bagi mahasiswi yang akan melakukan penelitian selanjutnya, sehingga mahasiswi akan mampu memberikan informasi kepada masyarakat khususnya tentang pemberian ASI Ekskluisf yang dapat dilakukan oleh ibu pada bayinya yang berusia 0-6 bulan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Depkes RI. 2005. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksidan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Depkes RI

Narendra, Moersintowati, dkk. 2005. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja Buku Ajar II. Jakarta: Sagung Seto

Nazir dkk. 2003. Buku Ajar Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika Nugroho, Taufan. 2011. ASI dan Tumor Payudara.

Yogyakarta: Nuha Medika

Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Notoatmojo, S. 2010. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta

(8)

Prasetyo, DwiSunar. 2009. Buku Pintar ASI Eksklusif. 2009. Yogyakarta: Diva Press Pudjiadi, Solihin. 2005. Ilmu Gizi Klinis Pada Anak.

Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Purwati, dkk. 2000. Ilmu Penyakit Gizi Balita. Bandung: Salemba Medika

Purwanti, H.S. 2004.Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC

Roesli, U. 2000. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta: trubus Agriwidya

. 2008. Inisiasi Menyususi Dini. Jakarta: Pustaka Bunda

Soetjiningsih&Ranuh, I. G. N. 2002.Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC

. 2004. Ajar Tumbuh Kembang Remaja Dan Permasalahannya. Jakarta: SagungSeto Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian.

Bandung: Alfabeta

. 2010. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Supriasa, Nyoman. 2000. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC

Gambar

Tabel 1. Karakteristik Bayi Berdasarkan Pemberian  ASI Di Desa Joho Kecamatan Geger Kabupaten  Madiun Pada Bulan Juli 2013 – Agustus 2013
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Perkembangan  Motorik Bayi Usia 0-6 bulan yang Tidak diberi ASI  Eksklusif di Desa Joho Kecamatan Dagangan  Kabupaten Madiun Pada Bulan Juli 2013 –  Agustus 2013

Referensi

Dokumen terkait

DEWAN PERS bekerjasama dengan BBC Media Action mengadakan seri diskusi yang dikemas dalam webinar bertajuk “Vaksinasi COVID-19, Perubahan Perilaku Dan Informasi Publik” dengan

Berdasarkan beberapa hal tersebut diatas artikel ini bertujuan untuk menguji pengalaman konsumen dan dampak manfaat desain produk terhadap kepuasan dan dampaknya terhadap niat

Ahmad Masyhud meninggal nama Pondok Pesantren ini di ganti dengan nama Pondok Pesantren al-Istiqomah Wanasari atas kesepakatan dari anak- anaknya, nama al-Istiqomah

Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk : 1) Mengkaji tanggung jawab pengurus terhadap pelaksanaan perjanjian kredit apabila terjadi

Komunikasi kantor bertujuan untuk memberikan informasi seputar perusahaan atau informasi lain, baik dari atasan kepada karyawan, dari karyawan kepada atasan, maupun

Apabila kerjasama militer dengan negara lain ini tidak maksimal maka yang harus dilakukan adalah terbebas dari dominasi barat dengan melakukan berbagai langkah inovasi dengan

Bagi akademisi diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai formula yang optimum untuk formulasi sediaan krim w/o dari ekstrak etanolik

Dalam bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem dari aplikasi yang akan dibuat dan analisa sistem yang terdiri dari identifikasi masalah yang sedang dialamai