• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIJAKAN FISKAL DAN KEUANGAN DI TENGAH PANDEMI COVID-19: MENDORONG PERAN INVESTASI DAN FINTECH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEBIJAKAN FISKAL DAN KEUANGAN DI TENGAH PANDEMI COVID-19: MENDORONG PERAN INVESTASI DAN FINTECH"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

KEBIJAKAN FISKAL DAN KEUANGAN

DI TENGAH PANDEMI COVID-19:

MENDORONG PERAN INVESTASI DAN

FINTECH

Dr. Adi Budiarso, FCPA

Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan

Badan Kebijakan Fiskal - Kementerian Keuangan RI

15 Desember 2020

VIRTUAL SEMINAR PERPAJAKAN AK2PI & UNIVERSITAS BATAM:

UNDANG-UNDANG CIPTA KERJA PASAL 113 KLASTER PERPAJAKAN

(2)

KEMENTERIAN KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

OUTLINE

1. PERKEMBANGAN COVID-19 DAN

PEREKONOMIAN

2. STRATEGI PENINGKATAN INVESTASI

UNTUK MENDORONG PERTUMBUHAN

EKONOMI

3. DUKUNGAN FISKAL UNTUK

MENDORONG INVESTASI

4. DUKUNGAN PEMERINTAH UNTUK

MENDORONG FINTECH DALAM RANGKA

PEMULIHAN EKONOMI

(3)

KEMENTERIAN KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

PERKEMBANGAN

COVID-19 DAN

PEREKONOMIAN

(4)

10,000,000 20,000,000 30,000,000 40,000,000 50,000,000 J F M A M J J A S O 200,000 400,000 600,000 800,000 1,000,000 1,200,000 J F M A M J J A S O 5,000,000 10,000,000 15,000,000 20,000,000 25,000,000 30,000,000 35,000,000 J F M A M J J A S O Recovery Rate 69% 1. AS 14,53 juta 2. India 9,57 juta 3. Brazil 6,49 juta 4. Rusia 2,37 juta 5. Perancis 2,26 juta … 16. Afsel 800 ribu … 21. Indonesia 549 ribu 22. Chile 555 ribu … 26. Bangladesh 471 ribu 27. Filipina 435 ribu Fatality Rate 2,3%

Di sisi lain, pandemi Covid-19 membentuk pola baru dengan gelombang-gelombang Covid-19 lanjutan yang terjadi di banyak negara → kasus harian meningkat sangat signifikan hingga lebih dari 660ribu/hari.

KASUS KUMULATIF GLOBAL

65,52 JUTA

TOTAL KEMATIAN GLOBAL

1,51 JUTA

TOTAL PASIEN SEMBUH

45,37 JUTA

Kumulatif tertinggi:

Sumber: worldmeters.info, John Hopkins University, 3 Desember 2020

Fatality rate di beberapa negara: Meksiko 9,5% Tiongkok 5,4% Peru 3,7% Inggris 3,6% Italia 3,5% Australia 3,3% Indonesia 3,1% Brazil 2,7% Afrika Selatan 2,7% Filipina 1,9% Recovery rate di beberapa negara: Tiongkok 94% India 94% Filipina 92% Vietnam 88% Malaysia 84% Indonesia 83% Bangladesh 82% Rusia 79% Meksiko 74% AS 59%

• 2ndwave terlihat jelas di

Eropa, beberapa negara mulai menunjukkan tren penurunan kasus setelah memberlakukan restriksi ketat.

• 3rdwave sedang terjadi di

Jepang dan Korsel

INGGRIS AS

PERANCIS

JERMAN KORSEL JEPANG

PANDEMI COVID-19 MENYEBAR DAN MASIH TERESKALASI DENGAN CEPAT KE SELURUH DUNIA

(5)

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 M A M J J A S O N 5

ESKALASI KASUS HARIAN COVID-19 DOMESTIK BERLANJUT

❖ Penambahan kasus Covid-19 terus eskalatif. Hal tersebut membuat kasus aktif di atas 80 ribu. ❖ Kondisi ini bersamaan dengan peningkatan

jumlah tes, yang kini berada di atas 40.000. ❖ Selain didorong tes, kenaikan mobilitas

khususnya setelah libur panjang akhir Oktober (Maulid Nabi), serta disiplin pada protokol kesehatan yang jauh dari optimal.

❖ Kenaikan kasus masih harus terus diwaspadai seiring perkiraan terjadinya beberapa kegiatan yang melibatkan berkumpulnya orang seperti aksi penyampaian aspirasi, Pilkada dan liburan.

Jumlah Orang Dites/hari (4 Des)

Kasus Harian (4 Des)

Kasus Aktif (4 Des)

Distribusi Total Kasus

Perkembangan Kasus (4 Des)

25% DKI Jakarta 12% Jatim 10% Jabar 10% Jateng 36% Lainnya 4% Riau 4% Sulsel 441 2,186 4,880 8,456 12,556 13,892 23,217 28,637 31, 543 41,1 92

M-20 A-20 M-20 J-20 J-20 A-20 S-20 O-20 N-20

5,803

5,875

M-20 A-20 M-20 J-20 J-20 A-20 S-20 O-20 N-20

Kasus Harian 7 Days Moving Avg

Total Cases 563,680 Total Deaths 17,479 Total Recovered 466,178

M-20 A-20 M-20 J-20 J-20 A-20 S-20 O-20 N-20

80,023 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000

(6)

6

PENYELESAIAN VAKSIN TERUS MENUNJUKKAN PERKEMBANGAN POSITIF

Namun, sikap kehati-hatian perlu dijaga dengan tetap menerapkan protokol kesehatan

PENGEMBANGAN VAKSIN GLOBAL

MEMBERIKAN SINYAL POSITIF

• Inggris menjadi negara pertama yang menyetujui penggunaan vaksin untuk umum →

menggunakan vaksin Pfizer dan BioNTech. • Hasil uji awal menunjukkan tingkat efektifivitas

yang tinggi → Pfizer (95%), Moderna (94,5%), Sputnik (92%), dan AstraZeneca (70%)

DAMPAK BAGI DUNIA

• Sebuah tanda bahwa pandemi

bisa diselesaikan lebih cepat.

• Menciptakan sentimen positif bagi

perekonomian.

MESKI DEMIKIAN, DUNIA HARUS TETAP

BERHATI-HATI DALAM MENYIKAPI PENEMUAN VAKSIN

Vaksin merupakan sebuah komoditas dengan

tingkat kompleksitas tinggi → Meski Inggris telah

menyetujui penggunaan vaksin, sesungguhnya

hingga saat ini belum ada satu pun vaksin yang

diakui WHO telah melalui seluruh tahap uji klinis.

Efektivitas vaksin menjadi hal yang perlu

diobservasi dalam jangka waktu cukup lama.

INDONESIA TERUS BERUPAYA GUNA MEMASTIKAN

VAKSIN TERSEDIA BAGI SELURUH MASYARAKAT

Indonesia bekerjasama dengan Sinovac dalam

penyediaan vaksin serta penelitian uji klinis.

Indonesia juga terus mempercepat pengembangan

Vaksin Merah Putih sejak Mei.

Pentingnya untuk tetap menjaga protokol

kesehatan melalui 3M dan TLI, hingga vaksin

didistribusikan luas dan efektif.

(7)

7

Global GDP & Trade Volume Growth (%, yoy)

5.5 3.0 -0.1 5.4 4.3 3.5 3.5 3.5 3.4 3.3 3.8 3.5 2.8 -4.4 8.0 3.1 -10.4 12.8 7.1 3.0 3.6 3.9 2.9 2.2 5.6 3.9 1.0 -10.4 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020f

GDP growth

Trade Volume Growth

Trade War

Normalisasi Kebijakan Moneter AS

Moderasi ekonomi Tiongkok

(Economic Rebalancing)

Brexit Quantitative Easing

dimulai

European Debt

Crisis Taper Tantrum Pandemic

Covid-19

Boom harga minyak – di atas $100 per barrel

Tensi geopolitik Timteng (Arab

Spring) dimulai

Sumber: IMF WEO database, diolah

TANTANGAN HEBAT SILIH BERGANTI, DAMPAK COVID-19 LUAS DAN MASIF

Tingkat pertumbuhan ekonomi global belum mampu kembali kepada level pre-GFC,

bahkan turun tajam saat Covid-19

(8)

8

Q3-2020 menjadi turning point pembaikan ekonomi berbagai negara

Namun proyeksi Q4-2020 terkini menunjukkan perlambatan dibanding proyeksi sebelumnya,

untuk beberapa negara di ASEAN dan Eropa di tengah kasus Covid-19 yang masih tinggi.

-2.1 -5.8 0.3 1.6 -0.3 -1.8 1.4 -21.5 -18.9 -9 -6.3 -13.3 -10.2 -2.7 -9.6 -3.9 -2.9 -3.8 -5.8 -5.8 -1.1 -7.2 -6.2 -3.3 -4.6 -3.2 -3.9 -1.7 -11.9 -8.6 -2.7 -4.0 -3.6 -3.4 -1.7 -25 -20 -15 -10 -5 0 5

Inggris Perancis AS Australia Singapura Jepang Korsel

Q1 Q2 Q3 Q4F (Nov) Q4F (Des) 0.7 -0.7 -2.0 3.0 3.1 3.8 -6.8 -17.1 -16.5 -12.1 -5.3 -23.9 0.4 3.2 -2.7 -11.5 -6.4 -3.49 -7.5 2.6 4.9 -1.0 -4.2 -5.6 0.1 -4.4 3.4 5.8 -4.9 -8.8 -5.7 -1.2 -3.7 3.9 5.9 -30 -25 -20 -15 -10 -5 0 5 10

Malaysia Filipina Thailand Indonesia India Vietnam Tiongkok

Q1 Q2 Q3 Q4F (Nov) Q4F (Des)

UPDATE PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI Q4-2020 NEGARA BERKEMBANG (%, yoy)

UPDATE PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI Q4-2020 NEGARA MAJU (%, yoy)

(9)

9

AKTIVITAS MASYARAKAT KEMBALI MENINGKAT DI AWAL DESEMBER

Source: Google Mobility Report, sd. 4 Desember (diolah)

Mobilitas Bulanan per item

Q1

Q2

Q3

Q4

➢ Pemulihan aktivitas masyarakat ditunjukkan dengan semakin meningkatnya aktivitas di luar rumah.

➢ Secara khusus, mobilitas masyarakat di pusat perbelanjaan retail, grosir, transportasi menunjukkan perbaikan, sedangkan mobilitas di taman terus mengalami penurunan secara sejak Agustus.

➢ Di sisi lain, mobilitas di tempat kerja cenderung menurunt..

- --35 -30 -25 -20 -15 -10 -5 0 5 15 /02 01 /03 16 /03 31 /03 15 /04 30 /04 15 /05 30 /05 14 /06 29 /06 14 /07 29 /07 13 /08 28 /08 12 /09 27 /09 12 /10 27 /10 11 /11 26 /11 Perubahan Mobilitas

(% perubahan thd rata-rata mobilitas 3 Jan-6 Feb 2020)

Google (% 7D Moving Average)

-0,57 -8,77 -18,94 1,87 8,73 4,28 3,07 -1,87 0,36 -0,23 0,65

Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Perubahan Mobilitas Bulanan (%mtm)

Increase Decrease Total

(1,7) (1,0) (4,9) (13,5) (3,5) (15,8) (38,8) (21,1) (36,8) (37,8) (12,5) (35,1) (24,7) (6,6) (22,7) (17,7) (2,6) (16,0) (14,6) (0,3) (5,6) (17,3) (2,3) (10,4) (18,0) 0,1 (7,6) (16,3) (0,5) (12,7) (13,8) 5,3 (14,3)

Retail and Recreation Grocery and Pharmacy Park

Feb Mar Apr May June July Aug Sep Oct Nov Dec

0,1 3,1 0,9 (19,8) (10,1) 6,7 (56,8) (33,0) 16,7 (55,7) (34,4) 17,0 (43,2) (21,4) 12,5 (35,3) (20,0) 11,4 (31,9) (20,7) 10,3 (36,0) (18,9) 11,8 (32,2) (23,0) 9,8 (29,3) (21,0) 7,3 (29,3) (24,0) 7,5

(10)

*sumber: BPS, diolah**()share berdasarkan kelompok pengeluaran ***angka %yoy

PERKEMBANGAN INFLASI DAN KOMPONEN (YOY)

PERKEMBANGAN INFLASI KELOMPOK PENGELUARAN (YOY)

4.30 6.15 2.87 2.42 1.18 1.60 0.41 2.71 1.16 Jan Mar Me i Ju l Sep Nov Ja n Ma r Me i Ju l

Sep Nov Jan Ma

r

Me

i

Ju

l

Sep Nov Jan Ma

r Me i Ju l Sep Nov 0.05 -1.78 -0.47-0.11 -0.43 Jan Mar Me i Ju l

Sep Nov Jan Ma

r Me i Ju l Sep Nov 3.87 2.98 1.80 0.83 3.81 1.40 4.71 7.47 6.21 3.96 2.11 Jan Mar Me i Ju l

Sep Nov Jan Ma

r

Me

i

Ju

l

Sep Nov Jan Ma

r

Me

i

Ju

l

Sep Nov Jan Ma

r

Me

i

Ju

l

Sep Nov Jan Ma

r Me i Ju l Sep Nov Makanan Minuman & Tembakau (25,0%)

Pakaian & Alas Kaki

(5,4%)

Perumahan, Air, Listrik & Bahan

Bakar Lainnya (20,4%) Perlengkapan Rutin Rumah Tangga (6,0%) Kesehatan (2,6%)

Perawatan Pribadi & Jasa Lainnya

(5,9%)

Transportasi

(12,4%)

Infokom & Jasa Keuangan (5,8%) Penyediaan Makanan & Minuman/ Restoran (8,7%) Rekreasi, OR, Budaya (2,1%) Pendidikan (5,6%) Kelompok pangan mengalami tren peningkatan, sementara

kelompok sandang dan perlengkapan rumah tangga lainnya masih melambat.

Inflasi jasa-jasa cenderung masih menunjukkan perlambatan. Rekreasi dan Penyediaan makanan minuman melambat, mencerminkan sebagian akitivitas

leisure yang masih relatif lemah.

Inflasi transportasi kembali meningkat seiring mulai membaiknya

permintaan. 2.72 1.59 3.02 1.67 0.51 0.56 4.30 2.41 Jan Feb Mar Ap r Me i Ju n Jul A gs Se p O kt N o v De s Jan Feb Mar Ap r Me i Ju n Jul A gs Se p O kt N o v 2019 2020

Umum Core Administered Price Volatile Food

3.35 3.02 3.61 3.13 2.72 1.5 2015 2016 2017 2018 2019 Outlook 2020

Inflasi 2020 diperkirakan 1,5% (yoy) Faktor laju perkembangan inflasi 2020

▪ Risiko kenaikan harga komoditas pangan bergejolak di akhir 2020 dan awal 2021, seiring periode musim tanam, masuknya musim hujan, dan dampak La Nina

▪ Potensi peningkatan permintaan pangan dan transportasi, Natal dan Tahun Baru.

▪ Kenaikan harga pangan diperkirakan terbatas dipengaruhi masih relatif lemahnya permintaan rumah tangga dan serapan industri serta

upaya Pemerintah menjaga stabilitas harga pangan.

13

(11)

11

PERKEMBANGAN INDIKATOR EKONOMI MAKRO

*per 12 Desember 2020 **per 1 Desember 2020 *** sd Oktober 2020 **** sd Oktober 2020

INDIKATOR 2020

Perpres72 s.d. November Outlook Pertumbuhan Ekonomi 0,5 -2,03 -1,7 sd -0,6 (%, yoy) Inflasi 3,0 1,23 (ytd) 1,5 (%, yoy) 1,59 (yoy) Nilai Tukar 15.300 14.178(eop)* 14.600 (Rp/US$) 14.608(ytd)*

Suku Bunga SPN-3 bulan

4,5

2,99 (eop)**

3,21

(%) 3,21 (ytd)**

Harga minyak mentah Indonesia

33 38,1 (eop)*** 40 (US$/Barel) 39,7 (ytd)*** Lifting Minyak 705 689,7 (eop)**** 705

(ribu barel per hari) 704,5 (ytd)

Lifting Gas

992 915,7 (eop)**** 992

(ribu barel setara minyak per hari)

981,3 (ytd)

Perkembangan Indikator Ekonomi 2020

Pertumbuhan ekonomi

Pada triwulan III 2020, PDB tumbuh sebesar -3,49% (YoY); membaik dari triwulan sebelumnya yang sebesar -5,32% (YoY). Sehingga, PDB sd Q3 2020 tercatat tumbuh sebesar -2,03%.

Laju inflasi

Laju inflasi mulai menunjukkan sedikit peningkatan, didorong oleh kenaikan harga pangan seiring memasuki periode musim tanam.

Nilai Rupiah

Rupiah (ytd) bergerak menguat pada akhir November dibandingkan akhir Oktober 2020. Namun, Rupiah masih terdepresiasi 2,04% dibandingkan nilai tukar awal tahun 2020 hingga awal Desember 2020 ini.

SPN 3 bulan

Rata-rata tertimbang yield SPN 3 Bulan 3,22% (ytd). Lelang terakhir tanggal 1 Desember 2020 dengan yield yang dimenangkan 2,99%.

Harga Minyak Mentah Indonesia

ICP mencapai kisaran US$39/barel dipengaruhi oleh masih tingginya kasus Covid-19 global dan pengetatan kembali pembatasan sosial di beberapa negara yang mengancam perbaikan permintaan minyak mentah.

Lifting Migas

Rata-rata Lifting minyak dan gas bumi hingga Oktober 2020 masing-masing mencapai rata-rata 704,5 bopd dan 981,3 boepd

(12)

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA DIPERKIRAKAN TERUS MENGUAT

PADA TAHUN 2021

5,0

(1,5)

Proyeksi sebelumnya (0,3)

6,1

Tetap

(1,0)

Tetap

5,3

Tetap

(1,1)

5,6

Kemenkeu

(Sept)

(Okt)

IMF

OECD

(Sept)

ADB

(Sept)

Bloomberg

(

Median – Okt)

2020

2021

(3,3)

(3,9) - (2,8)

5,3

2,6 – 5,2

(1,7) – (0,6)

(1,1) s.d. 0,2

Proyeksi sebelumnya Proyeksi sebelumnya

Proyeksi sebelumnya

Revisi penurunan prospek pertumbuhan

Indonesia pada tahun 2020 sebagian

disebabkan oleh kasus Covid-19 yang

masih eskalatif

World Bank*

(Sept)

(2,0) – (1,6)

Proyeksi sebelumnya 0,0

3,0 – 4,4

Proyeksi sebelumnya 4,8

*) catatan: proyeksi terkini World Bank terhadap Indonesia dan regional terdapat dalam East Asia Pacific Report edisi September, sedangkan proyeksi global terakhir ada dalam Global Economic Prospect edisi Juni 2020.

Proyeksi Pertumbuhan Indonesia dari Berbagai Institusi (%, yoy)

(13)

2021

IMMEDIATE RESPONSE:

KEBIJAKAN EXTRAORDINARY

• Perpu No.1/2020 menjadi UU No.2/2020; • Stimulus penanganan COVID-19 dan Program

PEN, deisit APBN melebar 6,34% PDB

PEMBERIAN STIMULUS

MENDUKUNG REOPENING

• PEN agar lebih implementatif sehingga

dapat segera dieksekusi

• Jump start ekonomi di sisi Demanddan

Supply

AKSELERASI PEMULIHAN &

REFORMASI

• Mengakselerasi pemulihan dari dampak

pandemi

• Mendorong transformasi melaluireformasi,

menjaga agenda pembangunan

2020

“REOPENING &

RECOVERY POLICY”

Komitmen untuk dapat mengatasi COVID-19 dan jump-start ekonomi

“RECOVERY & REFORM

POLICY”

momentum untuk reformasi penguatan fondasi

“EXTRAORDINARY

POLICY”

Untuk merespons dampak COVID-19 sebagai kejadian luar biasa

APBN INSTRUMEN UTAMA MERESPON DAMPAK PANDEMI DAN MENDUKUNG

PEMULIHAN EKONOMI

(14)

KEMENTERIAN KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

STRATEGI PENINGKATAN

INVESTASI UNTUK

MENDORONG

PERTUMBUHAN EKONOMI

(15)

INVESTASI MERUPAKAN SALAH SATU KUNCI PERTUMBUHAN EKONOMI

Terutama dalam rangka pemulihan ekonomi

15

Untuk mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi rata-rata 5,7-6,0 persen per tahun, dibutuhkan investasi

sebesar Rp35.212,4 - 35.455,6 triliun sepanjang tahun 2020-2024.

• Dari total kebutuhan tersebut, Pemerintah dan BUMN akan menyumbang masing-masing sebesar

8,4-10,1% dan 8,5-8,8%,

• Sisanya akan dipenuhi oleh masyarakat atau swasta (83,1%-81,0%).

(16)

PROGRAM KERJA PRIORITAS UNTUK

MENDORONG REFORMASI STRUKTURAL

PEMOTONGAN BIROKRASI

TRANSFORMASI EKONOMI

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

DEREGULASI

PENGEMBANGAN SDM

Anggaran Pendidikan 2021 diiarahkan untuk meningkatkan mutu

hasil pendidikan melalui peningkatan skor PISA dan penguatan

penyelenggaraan PAUD serta peningkatan kompetensi guru

Melanjutkan pembangunan infrastruktur yang padat karya pasca

pandemi COVID-19, melalui penguatan infrastruktur digital dan

mendorong efisiensi logistik dan konektivitas dan penyelesaian

kegiatan prioritas 2020 yang tertunda

• Penyederhanaan Regulasi melalui UU Cipta Kerja

• Pemotongan Birokrasi/Delayering

• Mendorong pertumbuhan investasi yang lebih tinggi

• Insentif Perpajakan

LANGKAH KONKRIT PEMERINTAH DALAM

MEWUJUDKAN REFORMASI STRUKTURAL

16

STRATEGI PEMERINTAH UNTUK MENDORONG INVESTASI DAN PEMBUKAAN

LAPANGAN KERJA

(17)

17

PERLUNYA TEROBOSAN UNTUK MENDORONG PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL DAN DAYA

SAING PEREKONOMIAN

untuk mengatur reformasi regulasi, debirokratisasi, & memberikan kepastian bagi seluruh pemangku kepentingan

Peningkatan ekosistem investasi dan kemudahan perizinan Perlindungan & pemberdayaan UMKM dan koperasi Ketenagakerjaan Pengadaan lahan Kawasan ekonomi Investasi Pemerintah Pusat dan Proyek Strategis Nasional

Riset dan

inovasi

Kemudahan berusaha Dukungan Administrasi Pemerintahan Penegakan Hukum yang Jelas dan Adil

(18)

Segala bentuk kendala regulasi

harus disederhanakan, harus kita

potong, harus dipangkas!

-- Presiden Joko Widodo

Reformasi dalam hal perizinan terkait

percepatan pelaksanaan berusaha

UU No. 11/2020

tentang CIPTA KERJA

Omnibus Law

3 1

Regulasi Responsif

Regulasi responsif terhadap

gerakan pelaku usaha dan dinamika

lingkungan industri

2

Harmonisasi Peraturan

Perundangan

Proses penyerasian dan penyelarasan

antar peraturan sebagai suatu bagian

integral

Perlindungan Investor

Meningkatkan kepastian berusaha

bagi investor

20 Oktober 2019

(19)

Sumber: Kemenristek

Untuk menjawab tantangan global dibutuhkan reformasi pendidikan tinggi dan kebangkitan inovasi terutama untuk peningkatan daya saing dan pengentasan kemiskinan

SUMBER DAYA MANUSIA DAN

BUDAYA

INSENTIF RISET

DAN INOVASI

REGULASI

PRODUK INOVASI

UNGGGULAN

KELEMBAGAAN

(STP, TP, PUI)

WORLD CLASS

UNIVERSITY

BEASISWA

REVITALISASI

LPTK

POLITEKNIK

PENINGKATAN DAYA

SAING DAN

PENGENTASAN

KEMISKINAN

TENAGA KERJA TERAMPIL (SKILLED WORKERS)

INOVASI

`

`

tANTA

TANTANGAN GLOBAL

Sumber: Kemenristek

PENGEMBANGAN RISET UNTUK MENDUKUNG PENINGKATAN KUALITAS SDM DAN INOVASI

Untuk menjawab tantangan global dibutuhkan reformasi pendidikan tinggi dan kebangkitan inovasi

terutama untuk peningkatan daya saing dan pengentasan kemiskinan

(20)

KEBIJAKAN INOVASI

20

MODEL KEBIJAKAN INOVASI

Kebijakan Pendidikan Pengetahuan dan Keterampilan Kreativitas Profesionalisme Kewirausahaan

Kebijakan Ekonomi Makro

Moneter Fiskal Perdagangan Kebijakan Industri Investasi Perpajakan - Subsidi Insentif Regulasi - Deregulasi

Kebijakan Litbang

Kebijakan Daerah

Kemajuan Industri: Daya Saing, Kapasitas Inovatif,

Tingkat Difusi, Pembelajaran, Kewirausahaan

Perbaikan Bisnis

yang Ada

Perkembangan

Investasi

Perkembangan

Bisnis Pemula yang

Inovatif

Kebijakan Sains

Kebijakan Teknologi

Sumber: Dewan Riset Nasional

Berbagai kebijakan dibutuhkan untuk

mendukung kebijakan INOVASI sehingga

dapat mendukung kemajuan Industri, yaitu:

o Daya Saing,

o Kapasitas Inovatif, o Tingkat Difusi, o Pembelajaran, dan o Kewirausahaan

KEMAJUAN INDUSTRI akan mendukung

o perbaikan bisnis yang ada,

o perkembangan bisnis pemula yang inovatif, dan

o perkembangan investasi yang akan saling mendukung

.

(21)

KEMENTERIAN KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

DUKUNGAN FISKAL

UNTUK MENDORONG

INVESTASI

(22)

22

✓Proses kemudahan di awal

sejalan dengan prinsip self

assessment

✓Verifikasi dalam rangka

pengawasan

Simplicity & Certainty

✓Sederhana dalam prosedur

✓Memberikan kepastian atas

hak dan kewajiban

✓Proses kemudahan di awal

sejalan dengan prinsip self

assessment

✓Verifikasi dalam rangka

pengawasan

Insentif menjadi lebih

menarik untuk mendorong

peningkatan investasi

Pemberian insentif

Pajak yang efektif dan

sesuai dengan tujuan

Trust & Verify

Paradigma Baru dalam Pemberian

Fasilitas Perpajakan

(23)

23

FASILITAS PERPAJAKAN EKSISTING, DIBERIKAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA

SAING DAN KEMUDAHAN BERUSAHA

FASILITAS SEKTORAL

FASILITAS KAWASAN

Fasilitas PPh

❑ Tax Holiday

❑ Tax Allowance Investment Allowance

Padat Karya

❑ Superdeduction vokasi

❑ Pembebasan PPh Pasal 22 Impor

Pembebasan PPN

Pembebasan Bea Masuk

Kawasan Ekonomi Khusus

❑ Tax Holiday ❑ Tax Allowance

❑ Pembebasan PPh 22 Impor

❑ Pengecualian PPh 22 Hunian Mewah (Untuk KEK Pariwisata)

❑ Pembebasan PPN

❑ Pembebasan Bea Masuk

Kawasan Industri

❑ Tax Holiday ❑ Tax Allowance

❑ Pembebasan PPh 22 Impor

❑ Pengecualian PPh 22 Hunian Mewah (Untuk KEK Pariwisata)

❑ Pembebasan PPN

❑ Pembebasan Bea Masuk

Kawasan kepabeanan tertentu

❑ Pusat Logistik berikat ❑ Kawasan berikat

(24)

Kriteria industri pionir:

• Memiliki keterkaitan luas • Memberi nilai tambah/

eksternalitas tinggi

• Memperkenalkan teknologi baru

• Memiliki nilai strategis dalam perekonomian

Fasilitas Pengurangan PPh badan

sebesar

50% atau 100%

Selama

5-20 Tahun

Jumlah industri pionir yang dapat

diberikan tax holiday ada sebanyak

18 kelompok

industri

Alat iradiasi komponen elektronika mesin petrokimia Logam dasar hulu kimia dasar organik kimia dasar anorganik bahan baku farmasi komponen robotik komponen kapal bubur kertas/pulp infrastruktur ekonomi Ekonomi digital komponen kereta api komponen pesawat pengilangan migas mesin pembangkit listrik kendaraan bermotor

diberikan kepada industri pionir

dengan nilai investasi

minimal 100 miliar

INSENTIF

TAX HOLIDAY

50% • 5 th : Rp100 M s.d. < Rp500M 100% • 5 th : Rp500 M s.d. < Rp1 T • 7 th : Rp1 T s.d. < Rp5 T • 10 th : Rp5 T s.d. < Rp15 T • 15 th : Rp15 T s.d. < Rp30 T • 20 th : minimal Rp30 T

Dirinci kembali dalam

Peraturan BKPM menjadi 174 sektor

PMK 130 Tahun 2020

(25)

NASIONAL

memiliki nilai investasi yang tinggi

atau untuk ekspor;

memiliki kandungan lokal yang

tinggi.

INDUSTRI

PRIORITAS

TAX ALLOWANCE

PP 78 Tahun 2019

Kriteria industri prioritas

183

KBLI

diberikan atas investasi pada

Pengurangan

Penghasilan neto

30%

PPh dividen

sebesar 10%

Penyusutan &

amortisasi

dipercepat

Tambahan kompensasi

kerugian lebih dari 5

tahun

BENTUK

FASILITAS

memiliki penyerapan tenaga

kerja yang besar;

(26)

Fasilitas

Investment Allowance

untuk industri padat karya

Wajib Pajak Badan

Dalam Negeri

melakukan investasi pada

industri padat karya

(tercantum dlm Lampiran PMK)

mempekerjakan tenaga kerja

Indonesia minimal 300 orang

Pengurangan penghasilan neto sebesar

60% dari jumlah nilai penanaman modal

dan dibebankan selama 6 tahun

Bentuk Fasilitas

Sektor Eligible

Syarat & Kriteria

Terdapat 45 sektor/KBLI yang tercantum

dalam Lampiran PMK, yang berhak

mengajukan fasilitas

Untuk mendorong peningkatan penanaman modal

baru pada sektor industri padat karya dan

menurunkan pengangguran

PP 45 Tahun 2019

PMK 16 Tahun 2020

(27)

Atas impor dan/atau penyerahan mesin dan peralatan

pabrik yang merupakan satu kesatuan, yang digunakan

secara langsung dalam proses menghasilkan BKP oleh

PKP yang menghasilkan BKP tersebut, tidak termasuk

suku cadang

Atas Impor Mesin serta Barang dan Bahan

Syarat Industri:

• Industri yang menghasilkan barang;

• Industri yang menghasilkan jasa (Pariwisata & Kebudayaan, Transportasi/ Perhubungan, Pelayanan

Kesehatan Publik, Pertambangan, Konstruksi, Industri Telekomunikasi, dan Kepelabuhanan)

Jangka Waktu Fasilitas:

• Mesin : 4 tahun

• Barang dan bahan : 2 tahun s.d. 4 tahun

BEA MASUK DIBEBASKAN

PPN DIBEBASKAN

PMK 176/PMK.011/2009 stdtd PMK 188/PMK.010/2015

PP 81 Tahun 2015 stdtd PP 48 Tahun 2020

27

(28)

28

SUPER DEDUCTION TAX

Diberikan dalam rangka untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja, membangun industri padat

karya, serta meningkatkan penelitian dan pengembangan

VOKASI

INDUSTRI PADAT KARYA

PENELITIAN DAN

PENGEMBANGAN

FASILITAS

Pengurangan penghasilan bruto

paling tinggi 200% dari biaya

yang dikeluarkan untuk

kegiatan praktik kerja, magang,

dan/atau pembelajaran

FASILITAS

Pengurangan PPh neto

sebesar 60% dari total

penanaman modal

Pengurangan penghasilan

bruto paling tinggi 300%

dari biaya yang dikeluarkan

untuk kegiatan penelitian

dan pengembangan

(29)

29

REALISASI PEMBERIAN INSENTIF FISKAL

85

Penanaman Modal

82

Wajib Pajak

10

51

24

2018 2019 2020

Total Penerima Fasilitas

(sejak 2018)

208.5 837.6 215.6 2018 2019 2020

Rencana investasi

Rp

1.261,2

T

Penyerapan Tenaga Kerja

107.357

orang

Investasi yang telah terealisasi

(hingga 11 Okt’ 2020)

TAX HOLIDAY

3

Penanaman Modal

3

Wajib Pajak

Investasi

Rp

27,15

T

Tenaga Kerja

345

orang

Total Penerima Fasilitas

(sejak 2018)

TAX

ALL

OW

AN

CE

186

Penanaman Modal

161

Wajib Pajak

Rencana investasi Rp

305,9

T

Investasi yang telah terealisasi

(hingga 11 Okt’ 2020)

71

Penanaman

Modal

Investasi

Rp

27,15

T

USD

8,5

bn

SUPER

DEDUCTION

TOTAL

107

Perjanjian Kerja Sama

16

Wajib Pajak

10.644

Peserta Magang,

Praktik Kerja

atau Pembelajaran

(30)

30

PEMERINTAH JUGA MEMBERIKAN INSENTIF DAN RELAKSASI PERPAJAKAN

MELALUI UU 2/2020 dan UU 11/2020

Pembebasan PPh

dividen diinvestasikan

di wilayah Indonesia

dalam jangka waktu

tertentu

Penurunan tarif PPh

Pasal 26 atas

penghasilan bunga

Relaksasi PPN,

termasuk

pengkreditan pajak

masukan PPN

Penyesuaian sanksi

administrasi dan

imbalan bunga

Rasionalisasi Pajak

Daerah

Penyesuaian tarif PPh

Badan DN dan BUT

Perlakuan perpajakan

dalam kegiatan

Perdagangan Melalui

Sistem Elektronik (PMSE)

Perpanjangan waktu

pelaksanaan hak dan

pemenuhan kewajiban

perpajakan

Perpu 1/2020 yang disahkan

menjadi UU 2/2020

(31)

KEMENTERIAN KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

DUKUNGAN PEMERINTAH

UNTUK MENDORONG

FINTECH DALAM RANGKA

PEMULIHAN EKONOMI

(32)

Digitalisasi Menjadi Pendorong Baru Aktivitas Ekonomi

Meningkatkan efisiensi dan produktivitas dari aktivitas bisnis

32

Financial Technology

E-Education

Other

E-Commerce

Platform

Logistics

Payment

Data

E-Government

The digital economy refers to a broad range of economic activities that use digitized information and knowledge as key factors of production (ADB)

The “digital economy” is

sometimes defined narrowly as online platforms, and activities that owe their existence to such platforms, yet, in a broad sense, all activities that use digitized data are part of the digital economy: in modern economies, the entire economy (IMF)

(33)

Ekonomi Digital Di Indonesia

Diproyeksikan akan terus tumbuh dengan dukungan penetrasi internet yang cepat

MOBILE SOCIAL MEDIA USERS ACTIVE SOCIAL MEDIA USERS INTERNET USERS MOBILE SUBSCRIPTION

130,0

MILIAR

PENETRASI:

4 8 %

growth: +8,3%

150,0

JUTA

PENETRASI:

5 6 %

growth: 15%

150,0

JUTA

PENETRASI:

5 6 %

growth: 13%

355,5

JUTA

VS. POPULASI

1 3 3 %

growth: -19,0%

268,2

JUTA

URBANISASI:

5 6 %

growth: +1,0% Sumber: Hootsuite, 2019 TOTAL POPULATION 0 20 40 60 80 100 120 140 Indonesia Malaysia Singapura Thailand Filipina Vietnam

Size Ekonomi Digital negara ASEAN

(USD miliar)

2025 2019 2015 Sumber: SEA Google, 2019

(34)

Fintech

Berkembang Dengan Pesat

34 • Adaptasi terknologi tidak terhindarkan. Inovasi digital telah

mengurangi friksi dalam industri.

• Inovasi digital telah berkembang di Indonesia dan melahirkan perusahaan start-up decacorn dan unicorn.

Fintech is defined as technology-enabled innovation in financial services that could result in new business models, applications, processes or products with an associated material effect on the provision of financial service. (Financial Stability Board, 2016)

Teknologi yg telah diadaptasi berwarnakuning

0

• Pertumbuhan fintech menunjukkan adanyakesempatan untuk meningkatkan sektor keuangan Indonesia.

• Di sisi lain, tantangan juga muncul terutama bagi otoritas pengawas misalnya dalam menjaga stabilitas sistem keuangan dan melindungi kepentingan konsumen.

Jumlah Perusahaan Fintech di Indonesia

24 79 178 275 362 2016 2017 2018 2019 Q2 2020 Sumber: AFTECH, 2020

❑ perusahaan yang merupakan anggota Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), mewakili 80% seluruh startup tekfin berlisensi di Indonesia

210.46 312.01 449.34 581.30 741.88 879.96 996.74 1,097.10 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024

Nilai Transaksi Perusahaan Fintech di Indonesia (Rp triliun)

Sumber: Statista, 2020 Proyeksi Statista Decacorn Nilai Valuasi: US$10 miliar Unicorn Nilai Valuasi: US$7 miliar Unicorn Nilai Valuasi: US$3 miliar Unicorn Nilai Valuasi: US$2,9 miliar Unicorn Nilai Valuasi: US$2,5 miliar

(35)

Pemerintah Terus Berupaya Mengoptimalkan Peran

Fintech

+

+

+

Penyaluran bantuan sosial secara

non-tunai

Penjualan SBN ritel secara online

Alternatif pembiayaan UMKM

unbankable

Pelaporan dan pembayaran pajak

secara online

(36)

Penyaluran Insentif Kartu Pra Kerja melalui

Fintech

Pelibatan fintech dalam program Pemerintah dapat meningkatkan inklusi keuangan

P e n e r i m a

p u n y a r e ke n i n g

b a n k a t a u e-wallet*

5.298.217

8 8 %

Memiliki re ke n i n g bank/e-wallet T i da k m e m i l i k i ke d u a ny a = 12% (terdiri dari 41% Pe r e m p u a n , 59% La k i - La ki ) 24% 76 % Memiliki re ke n i n g e-wallet Memiliki re ke n i n g b a n k

S e te l a h b e r g a b u n g

d e n g a n Prakerja

S e b e l u m b e r g a b u n g

d e n g a n Prakerja

293.255 6 7 2 . 0 0 0 o r a n g 41% P e r e m p u a n 12% Sumber: PMO 2020

Total Penerima Batch 1-10: 5.597.179

Per 31 Oktober 2020

E-wallet menjadi pilihan dari penerima Pra-Kerja yang sebelumnya

belum memiliki rekening bank & e-wallet

(37)

Penjualan SBN Ritel melalui Mitra Distribusi

Fintech

Pertumbuhan jumlah investor midis fintech sebagai indikator positif atas upaya peningkatan inklusi keuangan

7,8%

11,9%

ORI16

ORI17

Jumlah Investor Fintech

Rata-rata volume

pemesanan terkecil

berasal dari Midis Fintech

Rp 19,9 juta

• Dari sisi jumlah investor, porsi Mitra Distribusi

(midis) fintech mengalami kenaikan yang

signifikan dari penerbitan ORI sebelumnya

• Rata-rata

volume

pemesanan

terkecil

menunjukkan tingkat keritelan yang semakin

membaik dan mencerminkan perkembangan

positif

atas

upaya

Pemerintah

untuk

meningkatkan inklusi keuangan

Sumber: website DJPPR

(38)

Mendorong Pengembangan

Fintech

Sebagai salah satu sumber alternatif pembiayaan UMKM non-bankable

Dukungan Fintech untuk UMKM

Alternatif

Sumber

Pembiayaan

Proses dan

syarat

mudah,

secara

online.

Membantu

UMKM mencari

sumber input

yang paling

efisien

Menambah

jalur UMKM

dalam

memasarkan

output

Dukungan untuk Perekonomian dan

Sektor Keuangan

Mendukung keuangan inklusif

Mendukung aktivitas ekonomi riil

Mendorong pendalaman

dan

efisiensi

pasar keuangan

Mendorong peningkatan akses masyarakat

terhadap lembaga jasa keuangan

Dapat berperan sebagai sumber alternatif

pembiayaan maupun alternatif untuk

berinvestasi

serta mempercepat proses bisnis

dan jangkauan layanan jasa keuangan

Pembiayaan Fintech untuk usaha produktif

mendorong peningkatan aktivitas pelaku

usaha, sementara untuk sektor konsumtif

akan mendorong agregat demand

(39)

Kerangka Dukungan Pemerintah

Pemerintah mendukung pengembangan fintech di Indonesia dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi

Insentif pajak

Pemberlakuan pajak bagi UMKM sebesar 0,5%

Pengembangan SDM

Menyelenggarakan edukasi keuangan melalui kurikulum sekolah, pelatihan, kampanye, dll

Kebijakan dan Regulasi

Membuat kebijakan dan regulasi yang mendukung inovasi dengan tetap memperhatikan faktor perlindungan konsumen

Dukungan Pembiayaan

Menyediakan bantuan pembiayaan seperti melalui kredit program

untuk meningkatkan akses keuangan bagi UMKM sehingga UMKM terbantu dalam mengembangkan bisnisnya

Infrastruktur

Membangun infrastruktur dasar dan infrastruktur keuangan yang

kuat dan terintegrasi

Perlindungan konsumen

Memberlakukan perlindungan konsumen, termasuk proteksi data dan keamanan siber

Tantangan Perkembangan Financial Technology (Fintech) di Indonesia

Perlindungan konsumen

(contoh: kejahatan siber dan data konsumen)

Keseimbangan inovasi dan regulasi untuk mendukung terciptanya ekosistem fintech yang kondusif

Literasi keuangan

dan literasi digital Infrastrukturkeuangan

1

2

3

4

Dukungan terhadap Financial Technology (Fintech) di Indonesia

(40)

ICT MERUPAAKAN SALAH SATU KEBIJAKAN STRATEGIS APBN 2021

40

Mendukung akselerasi

recovery

dan transformasi ekonomi menuju Indonesia Maju

Penguatan kualitas pendidikan melalui peningkatan skor PISA dan penguatan penyelenggaraan PAUD serta peningkatan kompetensi guru

PENDIDIKAN (RP550,0T)

Mendukung reformasi perlindungan sosial secara bertahap, yaitu perlinsos komprehensif berbasis siklus hidup dan antisipasi aging

population

PERLINDUNGAN SOSIAL (RP421,7T)

Meningkatkan produksi pangan dan dukungan pemulihan ekonomi melalui revitalisasi sistem pangan nasional dan pengembangan Food Estate

KETAHANAN PANGAN (RP104,2T)

Akselerasi pemulihan kesehatan akibat Covid-19, melaksanakan

reformasi JKN dan

mempersiapkan Health Security

Preparedness

KESEHATAN (RP169,7T)

Penyediaan infrastruktur untuk layanan dasar, peningkatan konektivitas, dan

dukungan pemulihan ekonomi serta melanjutkan program prioritas yang

tertunda

INFRASTRUKTUR (RP413,8T)

Optimalisasi memanfaatkan ICT untuk mendukung dan meningkatkan kualitas layanan

publik (efisiensi, kemudahan dan percepatan)

BIDANG ICT (RP29,6T)

Mendorong pemulihan sektor pariwisata dengan fokus 5 kawasan

dan pengembangan skema KPBU

(41)

KEMENTERIAN KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Referensi

Dokumen terkait

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-38/PJ.4/1995 tentang Perlakuan Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Sehubungan Dengan Perjanjian Bangun Guna Serah tersebut,

IHSG pada perdagangan kemarin berhasil mengalami penguatan meskipun perkembangan pandemi Covid-19 di Indonesia masih terus mengalami peningkatan dimana per tanggal 12 Juli

Pandemi covid-19 sangat berdampak pada kehidupan manusia dan dalam sektor khususnya sektor pendidikan. Untuk menindaklanjuti serta sosialisasi tentang pendidikan di tengah

Seperti telah disebutkan sebelumnya, salah satu keuntungan motor langkah adalah bahwa kecepatannya dapat diatur. Akan tetapi, motor langkah tidak dapat langsung diberikan

Selanjutnya jika dibandingkan dengan Bulan Maret 2016, dari kelima negara tujuan keberangkatan tersebut terdapat dua negara tujuan yang mengalami peningkatan jumlah

Strategi atau cara pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, dalam rencana stratejik ini berisikan tentang kebijakan, program dan kegiatan – kegiatan

berkenaan dengan peran dan penguatan manajemen pendidikan di tingkat kabupaten/kota dalam rangka peningkatan akses, mutu dan relevansi pendidikan, pelaksanaan

Dari hasil perhitungan yang ada, biaya pembangunan dalam waktu hampir 7 tahun tahun akan BEP (break even point), dan ini sangat menguntungkan bagi investor