• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Pontianak, Maret Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Pontianak, Maret Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat,"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018

KATA PENGANTAR

uji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karuniaNya Rencana Kerja (Renja) Tahun 2018 Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat dapat diselesaikan. Pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu prioritas kebijakan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Revitalisasi pertanian dicanangkan untuk mampu meningkatkan ketahanan pangan, mutu dan daya saing komoditi pertanian. Perencanaan Program dan Kegiatan Pertanian yang disusun dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan petani dan kelompok tani akan menjadikan kegiatan dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang diinginkan dengan tingkat keberhasilan yang tinggi. Rencana Kerja (Renja) Tahun 2018 Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat diharapkan dapat memaksimalkan kegiatan pertanian sesuai dengan anggaran yang tersedia.

Akhirnya, semoga Rencana Kerja (Renja) Tahun 2018 Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat ini dapat berguna bagi pihak-pihak yang memerlukan.

Pontianak, Maret 2018

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat,

Ir. H. Hazairin, MS. Pembina Utama Madya NIP. 19570514 198203 1 013

(2)

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada dasarnya dalam penyusunan perencanaan pembangunan pertanian menyangkut sistem penyusunan perencanaan yang dilaksanakan selama ini oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, ada beberapa komponen kegiatan yang terlibat didalamnya seperti identifikasi, koordinasi, monitoring dan evaluasi, yang secara keseluruhan akan mempengaruhi kualitas dari perencanaan yang disusun. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan penyusunan rencana pembangunan yang mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan, menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah, menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasannya serta mengoptimalkan partisipasi masyarakat. Selain itu juga dimaksudkan untuk menjamin penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.

Rencana jangka menengah Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura sudah disusun dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat untuk periode tahun 2013 – 2018, yang merupakan suatu perencanaan berbasis kinerja yang memberikan panduan terhadap hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu tahun 2013 sampai tahun 2018 dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang mungkin ada dan mungkin timbul.

(3)

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018

yang sangat dinamis, baik dalam aspek kenegaraan, politik, ekonomi, maupun sosial budaya, maka secara periodik perlu diupayakan untuk dilakukan revisi baik secara parsial maupun menyeluruh.

Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat merupakan serangkaian rencana tindakan dan strategi mendasar yang dibuat secara bersama-sama antara pimpinan dan seluruh komponen organisasi untuk diimplementasikan oleh seluruh jajarannya dalam rangka pencapaian visi dan misi. Perumusan Rencana Strategis tersebut mengikuti pola yang merupakan tahapan-tahapan kegiatan mulai dari yang paling ideal/kualitatif sampai dengan yang paling teknis dan kuantitatif. Tahapan-tahapan tersebut merupakan rangkaian yang memiliki saling keterkaitan untuk mencapai suatu tujuan bersama yang merupakan visi dan misi organisasi.

Turunan dari Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat berupa Rencana Kerja (Renja) Tahunan dan untuk tahun pertama periode Renstra ini adalah Renja Tahun 2017 yang merupakan acuan atau panduan hasil yang ingin di capai pada tahun 2017.

1.2. Landasan Hukum

Penyusunan RENJA Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat berdasarkan peraturan perundang– undangan sebagai berikut :

1. Undang–Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4288).

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104).

(4)

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018

3. Undang–Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No. 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4437 ).

4. Undang–Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Thn 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438).

5. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

7. Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

8. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 3 Tahun 2007 tanggal 4 Januari 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah kepada DPRD, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat.

9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota.

10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.

11. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

12. Surat Edaran (SE) Menteri Dalam Negeri No. 050 tahun 2005 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan RPJP, RPJMD dan RENSTRA SKPD.

(5)

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018

13. Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2008 tentang RPJP Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2008-2028.

14. Peraturan Daerah No. 5 Tahun 2013 tentang RPJM Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013-2018

15. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat No. 9 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyusunan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Barat

1.3. Sistematika Dokumen RENJA

Rencana Kerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018 dibagi menjadi 5 bab dan beberapa sub bab sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2016 BAB III TUJUAN DAN SASARAN RENJA

BAB IV RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN BAB V PENUTUP

1.4. Maksud dan Tujuan

Rencana Kerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat tahun 2018 disusun dengan maksud :

1. Penjabaran dari Renstra sekaligus memahami arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat.

2. Menyediakan satu acuan resmi bagi seluruh jajaran Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat dalam menentukan prioritas program dan kegiatan tahun 2018 yang akan dibiayai dari APBD dan sumber pembiayaan APBN.

(6)

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018

3. Menyediakan satu tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja tahunan bagi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat.

4. Memudahkan seluruh jajaran aparatur dalam mencapai tujuan dengan cara menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur.

5. Memudahkan seluruh jajaran aparatur untuk memahami dan menilai arah kebijakan dan program serta kegiatan operasional tahun 2018.

Adapun tujuan dari penyusunan RENCANA KERJA Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat tahun 2018 adalah :

1. Sebagai bahan rujukan / acuan dalam penyusunan anggaran Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat. 2. Sebagai bahan rujukan / acuan dalam penyusunan rencana kinerja/kerja

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat.

3. Membangun partisipasi stakeholder Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat dalam perencanaan pembangunan.

4. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas alokasi sumber daya yang dimiliki Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat.

(7)

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA

TAHUN 2016

2.1. Evaluasi Indikator Makro (PDRB)

Sektor Pertanian memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunan perekonomian nasional maupun regional. Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura memiliki aspek multi dimensional, tidak saja aspek ekonomi melainkan aspek sosial politik, bahkan pertahanan dan keamanan, pembangunan sub sektor Pertanian merupakan bagian integral dari pembangunan ekonomi yang pada dasarnya adalah upaya untuk meningkatkan kualitas, profesionalisme dan produktivitas tenaga kerja pertanian, sehingga dapat menghasilkan partisipasi aktif seluruh stake holder mengarah keberpihakan kepada petani guna mencapai sasaran peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani.

(8)

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018

Tabel 1

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (juta Rupiah) Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016

Kategori Uraian 2015* 2016**

A Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 30.136.434,8 32.649.106,4

1. Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa 25.659.172,4 27.804.025,5 a. Tanaman Pangan 4.762.423,3 5.396.258,3 b. Hortikultura 2.770.698,2 2.974.355,5 c. Perkebunan 14.570.186,3 15.627.849,9

d. Peternakan 3.130.359,0 3.359.395

e. Jasa Pertanian dan perburuan 425.505,5 446.166,2 2. Kehutanan dan Penebangan Kayu 2.092.063,3 2.274.620,9

3. Perikanan 2.385.199,1 2.570.460,0

B. Pertambangan dan Penggalian 7.196.002,8 9.046.110,1

C. Industri Pengolahan 23.172.590,1 26.004.094,6

D. Pengadaan Listrik, Gas 111.941,5 153.194,8

E. Pengadaan Air 180.085,8 184.152,3

F. Konstruksi 19.212.255,8 20.082.327,1

G. Perdagangan Besar dan Eceran dan Reparasi

Mobil

21.741.200,0 23.371.367,6

H. Trasportasi dan pergudangan 6.440.149,6 7.302.284,5

I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 3.494.556,5 3.822.153,8

J. Informasi dan komunikasi 4.925.396,1 5.522.846,5

K. Jasa Keuangan 5.223.846,4 5.878.535,4

L. Real Estate 4.418.022,3 4.775.286,6

M,N Jasa Perusahaan 690.046,5 744.573,4

O Adminsitrasi Pemerintahan, Pertahanan dan

Jaminan Sosial Wajib

9.775.630,3 11.221.891,7

P. Jasa Pendidikan 6.289.092,4 6.791.269,7

Q. Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 2.209.379,7 2.351.546,6

R,S,T,U Jasa Lainnya 1.486.153,8 1.591.176,6

(9)

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018

Dalam perekonomian Kalimantan Barat sektor pertanian adalah penggerak utama perekonomian daerah. Sektor ini menempati posisi pertama dalam pembentukan PDRB Tahun 2016 dengan menyumbang 20,22 %

Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menempati posisi teratas dengan sumbangan pertama dengan kontribusi sebesar 20,22 %, yang diikuti dengan industri pengolahan (16,10%), Perdagangan Besar dan eceran, reparasi Mobil dan sepeda Motor ( 14,47 %), konstruksi ( 12,44 %), Adminsitrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial (6,95 %), Pertambangan dan penggalian (5,60%), Transportasi dan pergudangan (4,52 %), jasa pendidikan (4,21 %), Jasa keuangan ( 3,64 %), , Informasi dan komunikasi (3,42 %), Real Estate (3,01%), Penyediaan Akomodasi dan makanan minuman ( 2,37%), Jasa kesehatan dan kegiatan social (1,46 %), Jasa Lainnya (0,99 %), pengadaan listrik dan gas (0.09%), pengadaan air ( 0.11%) dan jasa perusahaan (0,46 %)

Pada Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, sektor pertanian, peternakan, perburuan dan jasa pertanian sebagai penyumbang kontribusi terbesar yaitu sebesar 85,16 %, diikuti dengan Perikanan kontribusi sebesar 7,87 % dan Kehutanan dan Penebangan kayu sebesar 6,97 %

Pada sektor Pertanian, Peternakan , Perburuan dan jasa pertanian , kontribusi sub sektor perkebunan sebesar 56,21 %, diikuti dengan sektor perternakan sebesar 21,08 % , Tanaman Pangan sebesar 19,41 %, Kontribusi 10,70% dan kontribusi jasa Pertanian dan perburuan sebesar 0,02 %.

Dari data tersebut bisa di pahami peran penting Dinas pertanian Tanaman Pangan dan hortikultura sebagai salah satu salah satu penyumbang PDRB Provinsi Kalimantan Barat karena elemen tanaman bahan makanan yang terdiri dari tanaman pangan dan hortikultura memberikan sumbangan yang cukup besar bagi pembentukan PDRB sektor pertanian. Selain itu sektor

(10)

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018

pertanian memiliki kemampuannya dalam menyerap tenaga kerja paling besar di Provinsi Kalimantan Barat (60,30%) dibandingkan sektor lainnya. Oleh karena itu sektor pertanian masih menjadi penopang utama penggerak perekonomian daerah.

3.1. Evaluasi Indikator Kinerja Utama (IKU)

Target Indikator kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat tahun tahun 2016 sesuai dengan TAPKIN dapat disajikan sebagai berikut :

(11)

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018

Tabel 2

No Sasaran Strategis

1 Peningkatan produksi dan mutu produk tanaman pangan dan hortikultura

I Tanaman Pangan

A Produksi Tanaman Pangan 2.033.700 Ton

- Padi 1.610.000 Ton

- Jagung 188.000 Ton

- Kedelai 3.500 Ton

- Kacang Tanah 1.600 Ton

- Kacang Hijau 1.000 Ton

- Ubi Kayu 210.000 Ton

- Ubi Jalar 19.600 Ton

B Luas Panen Tanaman Pangan 568.500 Ha

- Padi 503.125 Ha - Jagung 47.000 Ha - Kedelai 2.260 Ha - Kacang Tanah 1.455 Ha - Kacang Hijau 1.250 Ha - Ubi Kayu 11.110 Ha - Ubi Jalar 2.300 Ha

C Produktivitas Tanaman Pangan

- Padi 32.00 Ku/Ha

- Jagung 40.00 Ku/Ha

- Kedelai 15.49 Ku/Ha

- Kacang Tanah 11.00 Ku/Ha

- Kacang Hijau 8.00 Ku/Ha

- Ubi Kayu 180.02 Ku/Ha

- Ubi Jalar 85.22 Ku/Ha

II Tanaman Hortikultura

A Produksi Tanaman Hortikultura 551.003 Ton - Tanaman Buah-buahan 447.383 Ton - Tanaman Sayur-sayuran 89.021 Ton - Tanaman Biofarmaka 14.599 Ton - Tanaman Hias 1.482.082 Kg/Tangkai

Keterangan : Data sesuai dengan usulan rencana perubahan dokumen renstra tahun 2016

Anggaran

1 163.329.743.000

50.741.137.400

2 8.918.132.000

5.455.467.000 3 Program Penyediaan dan Pengembangan

Prasarana dan Sarana pertanian

335.878.735.000

23.654.850.000 4 Program Pengolahan dan Pemasaran hasil

Pertanian

1.916.610.000

TOTAL 589.894.674.400

APBD APBD

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI KALIMANTAN BARAT Indikator Kinerja Utama (IKU) Target

APBD

Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan

APBN

APBD APBN

Program Keterangan

Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan

(12)

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018

Selanjutnya target kinerja yang akan dicapai dalam Perjanjian Kinerja dirincikan lebih detail sesuai dengan indikator kinerja utama. Demikian pula indikator kinerja utama dan target telah disesuaikan mengacu pada perubahan rencana strategis. Perubahan indikator kinerja utama, target serta revisi anggaran pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016 ditampilkan pada tabel berikut:

Tabel 3

No Sasaran Strategis %

1 I Tanaman Pangan

A Produksi Tanaman Pangan 2.033.700 Ton 1.654.383 Ton 81,35 - Padi 1.610.000 Ton 1.362.946 Ton 84,66 - Jagung 188.000 Ton 113.608 Ton 60,43 - Kedelai 3.500 Ton 2.101 Ton 60,03 - Kacang Tanah 1.600 Ton 947 Ton 59,19 - Kacang Hijau 1.000 Ton 1.444 Ton 144,40 - Ubi Kayu 210.000 Ton 162.955 Ton 77,60 - Ubi Jalar 19.600 Ton 10.382 Ton 52,97

B Luas Panen Tanaman Pangan 568.500 Ha 542.326 Ha 95,40

- Padi 503.125 Ha 495.909 Ha 98,57 - Jagung 47.000 Ha 31.035 Ha 66,03 - Kedelai 2.260 Ha 1.462 Ha 64,69 - Kacang Tanah 1.455 Ha 840 Ha 57,73 - Kacang Hijau 1.250 Ha 1.904 Ha 152,32 - Ubi Kayu 11.110 Ha 9.922 Ha 89,31 - Ubi Jalar 2.300 Ha 1.254 Ha 54,52

C Produktivitas Tanaman Pangan 371,73 Ku/Ha 344,29 Ku/Ha 92,62 - Padi 32,00 Ku/Ha 27,48 Ku/Ha 85,88 - Jagung 40,00 Ku/Ha 36,61 Ku/Ha 91,53 - Kedelai 15,49 Ku/Ha 14,36 Ku/Ha 92,70 - Kacang Tanah 11,00 Ku/Ha 11,27 Ku/Ha 102,45 - Kacang Hijau 8,00 Ku/Ha 7,58 Ku/Ha 94,75 - Ubi Kayu 180,02 Ku/Ha 164,23 Ku/Ha 91,23 - Ubi Jalar 85,22 Ku/Ha 82,76 Ku/Ha 97,11

II Tanaman Hortikultura

A Produksi Tanaman Hortikultura 551.003 Ton 282.824 Ton 51,33 - Tanaman Buah-buahan 447.383 Ton 390.729 Ton 87,34 - Tanaman Sayur-sayuran 89.021 Ton 71.181 Ton 79,96 - Tanaman Biofarmaka 14.599 Ton 13.685 Ton 93,74 - Tanaman Hias 1.482.082Kg/Tangka

i/pohon

528.580 Kg/Tangka i/pohon

35,66

Peningkatan produksi dan mutu produk tanaman pangan dan

hortikultura

Realisasi

PERBANDINGAN TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2016

DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI KALIMANTAN BARAT

(13)

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat

2.3

Evaluasi dan Analisis Pencapaian Indikator Kinerja

Perolehan capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sasaran selama tahun 2016 cukup variatif. Berikut ini perolehan capaian IKU tahun 201 beserta penjelasan, evaluasi dan analisisnya :

a. Capaian Produktivitas

Grafik 1 : Capaian Produktivitas Pencapaian Indikator Kinerja

• Tingkat capaian produktivitas padi dengan target 32,00 Ku/Ha, berdasarkan Angka Sementera (ASEM) tahun 2016 terealisasi sebesar 27,48 Ku/Ha atau 85,88 % dari target.

• Tingkat capaian produktivitas jagung dengan target 40,00 Ku/Ha, berdasarkan Angka Semetara (ASEM) tahun 2016 terealisasi sebesar 36,61 Ku/Ha atau 91,53 % 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat

Evaluasi dan Analisis Pencapaian Indikator Kinerja

Perolehan capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sasaran selama cukup variatif. Berikut ini perolehan capaian IKU tahun 201 beserta penjelasan, evaluasi dan analisisnya :

Capaian Produktivitas

: Capaian Produktivitas Pencapaian Indikator Kinerja

Tingkat capaian produktivitas padi dengan target 32,00 Ku/Ha, berdasarkan Angka Sementera (ASEM) tahun 2016 terealisasi sebesar 27,48 Ku/Ha atau 85,88 % dari

Tingkat capaian produktivitas jagung dengan target 40,00 Ku/Ha, berdasarkan a (ASEM) tahun 2016 terealisasi sebesar 36,61 Ku/Ha atau 91,53

-5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00

Padi Jagung Kedelai

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018

Evaluasi dan Analisis Pencapaian Indikator Kinerja

Perolehan capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sasaran selama cukup variatif. Berikut ini perolehan capaian IKU tahun 2016

: Capaian Produktivitas Pencapaian Indikator Kinerja Pajale

Tingkat capaian produktivitas padi dengan target 32,00 Ku/Ha, berdasarkan Angka Sementera (ASEM) tahun 2016 terealisasi sebesar 27,48 Ku/Ha atau 85,88 % dari

Tingkat capaian produktivitas jagung dengan target 40,00 Ku/Ha, berdasarkan a (ASEM) tahun 2016 terealisasi sebesar 36,61 Ku/Ha atau 91,53

Target Realisasi

(14)

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat

Grafik 2 : Capaian Produktivitas Pencapaian Indikator Kinerja

• Tingkat capaian produktivitas kedelai dengan target Angka Sementara (ASEM) Tahun 201

%.

• Tingkat capaian produktivitas kacang tanah dengan target berdasarkan Angka

Ku/Ha atau terjadi peningkatan produksi sebesar 4,45%. • Tingkat capaian produktivitas kacang hijau dengan target

Angka Sementara (ASEM) Tahun 2016 %.

• Tingkat capaian produktivitas ubi kayu dengan target Angka Sementara

91,23 %.

• Tingkat capaian produktivitas ubi jalar dengan target Angka Sementara (ASEM) Tahun 2016

%.

Secara keseluruhan produktivi

(ASEM) Tahun 2016 dari tujuh komoditi realisasi pencapaiannya bila dibandingkan dengan target sebesar 92,62 %, adapun komoditi yang melebihi target yaitu

100,00 150,00 200,00

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat

: Capaian Produktivitas Pencapaian Indikator Kinerja

Tingkat capaian produktivitas kedelai dengan target 15,49 Sementara (ASEM) Tahun 2016 terealisasi sebesar 14,36

Tingkat capaian produktivitas kacang tanah dengan target

berdasarkan Angka Sementera (ASEM) Tahun 2016 terealisasi sebesar terjadi peningkatan produksi sebesar 4,45%.

Tingkat capaian produktivitas kacang hijau dengan target 8,00 Sementara (ASEM) Tahun 2016 terealisasi sebesar 7,58

Tingkat capaian produktivitas ubi kayu dengan target 180,02 Sementara (ASEM) Tahun 2016 terealisasi sebesar

Tingkat capaian produktivitas ubi jalar dengan target 85,22 Sementara (ASEM) Tahun 2016 terealisasi sebesar 82,76

Secara keseluruhan produktivitas tanaman pangan berdasarkan Angka

dari tujuh komoditi realisasi pencapaiannya bila dibandingkan dengan %, adapun komoditi yang melebihi target yaitu Kacang Tanah.

-50,00 100,00 150,00 200,00 Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018

: Capaian Produktivitas Pencapaian Indikator Kinerja Akabi

15,49 Ku/Ha, berdasarkan 14,36 Ku/Ha atau 92,70

Tingkat capaian produktivitas kacang tanah dengan target 11,00 Ku/Ha, terealisasi sebesar 11,27

8,00 Ku/Ha, berdasarkan 7,58 Ku/Ha atau 94,75

180,02 Ku/Ha, berdasarkan terealisasi sebesar 164,23 Ku/Ha atau

85,22 Ku/Ha, berdasarkan 82,76 Ku/Ha atau 97,11

tas tanaman pangan berdasarkan Angka Sementara dari tujuh komoditi realisasi pencapaiannya bila dibandingkan dengan

Kacang Tanah.

Target Realisasi

(15)

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat

b. Capaian Luas Panen

• Tingkat capaian luas panen padi dengan target Sementara (ASEM) Tahun 2016

• Tingkat capaian luas panen jagung dengan target Sementara (ASEM) Tahun 2016

target. Grafik 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat

Grafik 3: Capaian Luas Panen Pajale Tahun 2016

Tingkat capaian luas panen padi dengan target 503.125 Ha, berdasarkan Angka Sementara (ASEM) Tahun 2016 terealisasi sebesar 495.909 Ha atau

Tingkat capaian luas panen jagung dengan target 47.000 Ha, berdasarkan Angka Sementara (ASEM) Tahun 2016 terealisasi sebesar 31.035 Ha atau

Grafik 4: Capaian Luas Panen Akabi tahun 2016 0 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000

Padi Jagung Kedelai

Target Realisasi 0 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 Kacang Tanah Kacang Hijau

Ubi Kayu Ubi Jalar

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018

Luas Panen Pajale Tahun 2016

Ha, berdasarkan Angka Ha atau 98,57 %. Ha, berdasarkan Angka

Ha atau 66.03 % dari

: Capaian Luas Panen Akabi tahun 2016 Target Realisasi

Target Realisasi

(16)

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat

• Tingkat capaian luas panen kedelai dengan target Sementara (ASEM)

• Tingkat capaian luas panen kacang tanah dengan target Angka Sementara (ASEM) Tahun 2016

• Tingkat capaian luas panen kacang hijau dengan ta Angka Sementara (ASEM)

• Tingkat capaian luas panen ubi kayu dengan target Sementara (ASEM) Tahun 2016

• Tingkat capaian luas panen ubi jalar dengan target 2. Sementara (ASEM) Tahun 2016

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, capaian luas panen pada tujuh komoditi secara keseluruhan belum bisa mencapa

95,40 %. Capaian luas panen yang bisa dan melebihi target yaitu komoditi Kacang hijau sebesar 157,73 %, sedangkan capaian luas panen yang paling rendah ada pada komoditi Ubi jalar hanya sebesar 54,52

C. Capaian Produksi Tanaman Pangan

Grafik 5: Capaian Produksi Padi, Jagung dan Kedelai (PAJALE)

200.000 400.000 600.000 800.000 1.000.000 1.200.000 1.400.000 1.600.000 1.800.000

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat

Tingkat capaian luas panen kedelai dengan target 2.260 Ha, berdasarkan Angka Sementara (ASEM) Tahun 2016 terealisasi sebesar 1.462 Ha atau

Tingkat capaian luas panen kacang tanah dengan target 1.455 Sementara (ASEM) Tahun 2016 terealisasi sebesar 840 Tingkat capaian luas panen kacang hijau dengan target 1.250

Sementara (ASEM) terealisasi sebesar 1.904 Ha atau

Tingkat capaian luas panen ubi kayu dengan target 11.110 Ha, berdasarkan Angka Sementara (ASEM) Tahun 2016 terealisasi sebesar 9.922 Ha atau

apaian luas panen ubi jalar dengan target 2.300 Ha, berdasarkan Angka Sementara (ASEM) Tahun 2016 terealisasi sebesar 1.254 Ha atau

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, capaian luas panen pada tujuh komoditi secara keseluruhan belum bisa mencapai target yang ditetapkan, dimana rata

%. Capaian luas panen yang bisa dan melebihi target yaitu komoditi Kacang hijau %, sedangkan capaian luas panen yang paling rendah ada pada komoditi

54,52 % dari target.

Capaian Produksi Tanaman Pangan

: Capaian Produksi Padi, Jagung dan Kedelai (PAJALE)

0 200.000 400.000 600.000 800.000 1.000.000 1.200.000 1.400.000 1.600.000 1.800.000

Padi Jagung Kedelai

Target Realisasi

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018

Ha, berdasarkan Angka Ha atau 64,69 %.

1.455 Ha, berdasarkan 840 Ha atau 57,73 %.

1.250 Ha, berdasarkan 152,32 %.

Ha, berdasarkan Angka Ha atau 89,31 %.

00 Ha, berdasarkan Angka Ha atau 54,52 %.

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, capaian luas panen pada tujuh komoditi secara i target yang ditetapkan, dimana rata-rata baru mencapai %. Capaian luas panen yang bisa dan melebihi target yaitu komoditi Kacang hijau %, sedangkan capaian luas panen yang paling rendah ada pada komoditi

: Capaian Produksi Padi, Jagung dan Kedelai (PAJALE)

Target Realisasi

(17)

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat

• Tingkat capaian produksi padi dengan target Angka Sementara (ASEM) Tahun 2016

84,66 % dari target.

• Tingkat capaian produksi jagung dengan target berdasarkan Angka

ton pipilan kering, atau

Grafik 6: Capaian Produksi Kacang

• Tingkat capaian produksi kedelai dengan target Sementara (ASEM) Tahun 2016

• Tingkat capaian produksi kacang tanah dengan target Angka Sementara (ASEM) Tahun 2016

dari target.

• Tingkat capaian produksi kacang hijau dengan target Sementara (ASEM) Tahun 2016

(melebihi Target sebesar 44,40 %)

• Tingkat capaian produksi ubi kayu dengan target Sementara (ASEM) Tahun 2016

0 50.000 100.000 150.000 200.000 250.000

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat

Tingkat capaian produksi padi dengan target 1.610.000 Ton GKG, berdasarkan Sementara (ASEM) Tahun 2016 terealisasi sebesar 1.362.946

% dari target.

Tingkat capaian produksi jagung dengan target 188.000

berdasarkan Angka Sementara (ASEM) Tahun 2016 terealisasi sebesar ton pipilan kering, atau 60,43 %.

: Capaian Produksi Kacang Tanah, Kacang Hijau, Ubi Kayu dan Ubi Jalar

Tingkat capaian produksi kedelai dengan target 3.500 ton, berdasarkan Angka Sementara (ASEM) Tahun 2016 terealisasi sebesar 2.101 ton atau

Tingkat capaian produksi kacang tanah dengan target 1.600 Sementara (ASEM) Tahun 2016 terealisasi sebesar 947

Tingkat capaian produksi kacang hijau dengan target 1.000 ton, berdasarkan Angka Sementara (ASEM) Tahun 2016 terealisasi sebesar 1.444

(melebihi Target sebesar 44,40 %)

Tingkat capaian produksi ubi kayu dengan target 210.000 ton, berdasarkan Angka Sementara (ASEM) Tahun 2016 terealisasi sebesar 162.955 ton atau

Kacang Tanah

Kacang Hijau

Ubi Kayu Ubi Jalar

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018

Ton GKG, berdasarkan 362.946 ton GKG atau

188.000 ton pipilan kering, terealisasi sebesar 113.608

Tanah, Kacang Hijau, Ubi Kayu dan Ubi Jalar

ton, berdasarkan Angka ton atau 60,03 %. 1.600 ton, berdasarkan

947 ton atau 59,19 %

ton, berdasarkan Angka 444 ton atau 144,40%

ton, berdasarkan Angka ton atau 77,60 %.

Target Realisasi

(18)

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018

• Tingkat capaian produksi ubi jalar dengan target 19.600 ton, berdasarkan Angka Sementara (ASEM) Tahun 2016 terealisasi sebesar 10.382 ton atau 52,97 %. Berdasarkan hasil evaluasi capaian kinerja untuk produksi komoditi tanaman pangan rata-rata capaian kinerja baru mencapai 81,35 %. Hanya ada 1 (satu) komoditi yang bisa dan melebihi dari target yaitu kacang hijau sebesar 144,40 % sedangkan capaian produksi tanaman pangan yang paling rendah yaitu komoditi ubi Kayu sebesar 52,97 % dari target.

Capaian produksi tanaman pangan dipengaruhi oleh luas panen dan produktivitas. Sementara itu luas panen dipengaruhi banyak hal diantaranya seperti luas tanam, penggunaan sarana produksi, sistem budidaya dan pengendalian hama penyakit. Produktivitas atau produksi per Ha dari luasan tiap komoditi akan menjadi lebih optimal apabila penerapan teknologi usaha tani terutama pemupukan menggunakan sesuai dosis anjuran. Namun sebagian petani masih belum menerapkan sistem pemupukan berimbang baik dari jenis maupun jumlahnya.

Beberapa program utama /kegiatan yang menunjang keberhasilan dan berpengaruh terhadap capaian kinerja yang dilaksanakan pada tahun 2015 terdiri dari:

1. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan

2. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan

3. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian

4. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian.

Capaian produksi tanaman pangan dipengaruhi oleh luas panen dan produktivitas. Sementara itu luas panen dipengaruhi banyak hal baik faktor internal maupun eksternal diantaranya seperti luas tanam, penggunaan sarana produksi, iklim, sistem budidaya dan pengendalian hama penyakit. Produktivitas atau produksi per hektar dari luasan tiap komoditi akan menjadi lebih optimal apabila penerapan teknologi usaha tani terutama pemupukan menggunakan sesuai dosis anjuran.

Beberapa program utama /kegiatan yang menunjang keberhasilan dan berpengaruh terhadap capaian kinerja produksi tanaman pangan maupun hortikultura yang dilaksanakan pada tahun 2016 terdiri dari:

(19)

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018

5. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan

6. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan

7. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian

8. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian.

Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan kinerja untuk tanaman pangan dilaksanakan melalui intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi. Intensifikasi bertujuan meningkatkan produktivitas melalui adopsi teknologi oleh petani serta penggunaan sarana produksi sesuai dengan rekomendasi dan spesifik lokasi. Ekstensifikasi bertujuan untuk peningkatan luas tanam dan luas panen melalui pencetakan sawah, peningkatan Indek Pertanaman (IP). Untuk mendukung kegiatan tersebut dalam rangka pemberdayaan petani serta mengurangi beban dalam penyediaan sarana produksi, Pemerintah melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Kalimantan Barat telah memfasilitasi bantuan kepada petani berupa benih, pupuk dan obat-obatan serta peralatan pertanian.

Kinerja produksi tanaman pangan didukung oleh beberapa kegiatan diantaranya pemantapan Sentra Padi (Food Estate), promosi teknologi budidaya (hazton), peningkatan sarana dan prasarana pertanian (sarana budidaya), perluasan arel tanam dan pengelolaan lahan & air, serta pengembangan alsintan center dan beberapa kegiatan pelatihan yang menunjang peningkatan kapasitas sumberdaya manusia (petani dan petugas) baik kemampuan petani dalam segi budidaya pra-panen maupun pascapanen serta pengolahan dan pemasaran hasil pertanian. Selain kegiatan yang dilaksanakan di Dinas, upaya pencapaian kinerja produksi tanaman pangan juga didukung oleh UPT yang berada di lingkup Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat.

Berdasarkan Angka Sementara, capaian kinerja tanaman pangan secara rata-rata baik produksi, luas panen maupun produktivitas masih di bawah target yang ditetapkan, masing-masing berturut-turut mencapai 81,35 % (produksi), 95,40 % (luas panen) dan 92,62 % (produktivitas). Secara umum faktor teknis yang mempengaruhi ketiga indikator ini saling berkaitan. Luas panen dan produktivitas yang rendah disebabkan oleh kurangnya aplikasi teknologi budidaya dan penggunaan varietas yang kurang sesuai. Selain itu, masih besarnya

(20)

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018

kehilangan hasil setelah panen dan produktivitas yang rendah menyebabkan angka produksi secara keseluruhan.

Komoditi strategis tanaman pangan adalah padi, jagung dan kedelai (pajale). Capaian kinerja padi baik produksi, luas panen maupun produktivitasnya jika dibandingkan dengan target berturut-turut adalah 98,57%, 66,03%, dan 64,69 %. Capaian kinerja luas panen sebesar 95,40% dari yang ditetapkan. Peningkatan luas panen disebabkan oleh karena adanya carry over tahun 2015. Namun tidak diikuti oleh produktivitas, dimana dari target produktivitas padi,27,48 ku/ha, Kinerja produksi padi tahun 2016 belum bisa memenuhi target disebabkan oleh beberapa hal diantaranya:

1. Sebagian kegiatan pengembangan padi teknologi hazton di beberapa kabupaten dilaksanakan pada masa tanam 2016/2017 sehingga panen areal tanam tersebut akan berlangsung pada tahun 2017 (carry over). Mundurnya jadwal tanam ini disebabkan adanya anomali iklim yaitu terjadi kemarau pada periode Mei-Juli 2016 serta adanya keterlambatan penyaluran benih dan paket saprodi hazton di beberapa kabupaten. Keterlambatan penyaluran benih dan paket saprodi teknologi padi hazton disebabkan sebagian besar benih harus didatangkan dari luar kalbar, demikian pula paket saprodi teknologi padi hazton seluruhnya harus didatangkan dari Pulau Jawa. Selain itu, produktivitas padi belum memenuhi target dikarenakan penyaluran saprodi teknologi padi hazton, dilakukan saat pertanaman hampir panen, padahal saprodi tersebut (biogreen, monokalsium pospat dan KNO3) berdasarkan SOP digunakan sebelum tanam dan di saat pertanaman pada fase vegetative seperti.

2. Pengembangan padi organik dari alokasi 160 ha di 8 kab hanya terealisasi 80 ha (50.0%) di 4 kabupaten karena penghematan anggaran.

3. Realisasi pelaksanaan kegiatan pengembangan padi hazton tahun 2016 tidak bisa mencapai 100%. Alokasi semula seluas 44.500 ha di 14 kab/kota hanya terealisasi seluas 31.750 ha (71.35%) di 12 kab/kota yang disebabkan oleh ketidaksanggupan 2 kabupaten yaitu Kabupaten Kubu Raya dan Kayong Utara untuk merealisasikan kegiatan tersebut. Ketidaksanggupan dikarenakan kelompok tani belum siap baik secara administrasi maupun di lapangan.

4. Turunnya produktivitas juga disebabkan karena adanya serangan organisme pengganggu tanaman yaitu tikus, penggerek batang, siput murbey (keong mas) yang

(21)

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018

mengakibatkan gangguan pertumbuhan tanaman, sehingga tidak dapat berproduksi secara optimal. Selain itu adanya bencana alam kekeringan pada Bulan Mei-Juli 2016 sehingga pertumbuhan dan produksi tidak optimal, serta banjir pada Bulan Nopember 2016 yang berakibat kerusakan bahkan puso di beberapa kabupaten.

5. Pengembangan padi dengan sistem Jarwo seluas 51.500 ha di 13 kab/kota dapat terealisasi 100% mengingat paket bantuan hanya berupa benih saja, namun sebagian besar areal kegiatan merealisasikan penanaman pada MT 2016/2017 sehingga akan menjadi carry over tahun 2017 akibat keterlambatan penyaluran benih oleh PT. Pertani maupun PT. SHS

Sementara itu, dukungan bantuan sarana produksi untuk peningkatan capaian kinerja tanaman pangan diantaranya adalah bantuan pupuk, terdiri dari : pupuk organik, pupuk organik cair, pupuk organik hayat, pupuk organik hayati tablet, decomposer/probiotik hayati, dan pengatur tumbuh hayati (blister). Bantuan Obat-obatan, terdiri dari herbisida, insektisida, pestisida hayati, fungisida, dan rodhentisida yang dilaksanakan di 14 kabupaten/kota.

Komoditi jagung merupakan komoditi tanaman pangan strategis nasional kedua setelah padi. Capaian kinerja komoditi jagung tahun 2016 masih jauh dari target yang ditetapkan. Berdasarkan ASEM Tahun 2016, realisasi kinerja produksi jagung dari target 188.000 ton hanya terealisasi sebesar 113.608 ton (60,43%), luas panen dari 47.000 ha hanya terealisasi 31.035 ha (66,03 %) dan produktivitas dengan target 40.00 ku/ha terealisasi sebesar 36,61 ku/ha (91,53 %). Dalam upaya peningkatan kinerja komoditi jagung telah dilakukan pemberian bantuan berupa prasarana dan sarana usaha pertanian jagung untuk 3 kabupaten (Landak, Bengkayang, Mempawah) diantaranya berupa pupuk NPK, pupuk organik, pupuk organik cair dan dekomposer/pembenah tanah. Upaya lainnya yaitu kegiatan pengembangan jagung hibrida seluas 8000 ha dan pengembangan jagung di lahan khusus seluas 10.000 ha. Namun upaya tersebut belum mampu memberikan kontribusi capaian kinerja komoditi jagung secara menyeluruh. Hal ini disebabkan pengembangan jagung hibrida dari alokasi semula seluas 8000 ha hanya tersealisasi seluas 4.750 (59.38%) akibat pemangkasan anggaran. Sedangkan pengembangan jagung lahan khusus dari alokasi semula 10.000 ha, hanya bisa direalisasikan seluas 6.240 ha (62.4%) akibat perubahan kebijakan pemangkasan dari anggaran dari pemerintah pusat. Di lain pihak makin berkurangnya luas panen di sentra kawasan jagung disebabkan oleh alih fungsi lahan

(22)

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018

menjadi lahan perkebunan kelapa sawit atau karena petani lebih tertarik untuk menanam komoditi lain seperti sayur-sayuran.

Capaian kinerja komoditi kedelai tahun 2016 dari target produksi sebesar 3.500 ton, berdasarkan ASEM Tahun 2016 hanya tercapai 2.101 ton (60,03 %), luas Panen dengan target 2.260 ha terealisasi sebesar 1.462 ha (64,69 %), dan produktivitas dari 15.49 ku/ha terealisasi 14,36 ku/ha. Upaya untuk dapat mencapai target kinerja telah direncanakan melalui kegiatan peningkatan produksi kedelai berupa intensifikasi dan PIP kedelai seluas 2.250 ha. Namun realisasi pelaksanaan kegiatan hanya mencapai 800 ha Kab Landak dan jadwal tanam mundur sehingga produksi akan menjadi carry over. Kegiatan lain yang direncanakan untuk mendukung capaian kinerja yaitu bantuan fasilitasi Intensifikasi kedelai di Kabupaten Mempawah seluas 150 ha, namun dari ASEM tahun 2016 realisasi luas panen di Kabupaten Mempawah hanya mencapai 87 ha. Permasalahan yang menjadi kendala pencapaian kinerja kedelai diantaranya yaitu sentra produksi kedelai di Kalbar masih terbatas pada kabupaten Sambas dan penanaman masih terbatas hanya pada bulan Januari – Maret dalam tiap tahun. Sementara itu pengembangan kedelai di wilayah non sentra relative dalam skala kecil dan terkendala pada pemasaran hasil. Di sisi lain motivasi petani untuk menggembangkan kedelai di wilayah sentra produksi makin menurun disebabkan harga yang menurut petani kurang menguntungkan, bahkan sebagian petani di Kabupaten Sambas ada yang beralih ke komoditi kacang hijau.

Sementara itu, kegiatan terkait capaian kinerja tanaman pangan selain komoditi Pajale (Padi, Jagung, Kedelai) tidak ada kegiatan yang secara spesifik dilakukan sehingga capaian kinerja cenderung merupakan murni hasil kegiatan produksi petani secara umum. Namun ada upaya kegiatan yang dilakukan yaitu pengembangan kawasan untuk komoditi ubi kayu, kacang tanah, kacang hijau dan ubi jalar. Untuk peningkatan produksi kacang-kacangan dan umbi-umbian dilaksanakan melalui berbagai demplot untuk masing-masing komoditi dengan luas bervariasi antara 2 sampai 5 ha. Pada demplot tersebut diberikan berbagai bantuan diantaranya benih, pupuk dan bahan kimia (herbisida, fungisida, dan insektisida) serta dekomposer / pembenah tanah dan dolomit. Dengan adanya demplot diharapkan memberikan motivasi bagi petani agar secara mandiri tertarik untuk melakukan kegiatan budidaya tanaman pangan. Pelaksanaan demplot diharapkan dapat meningkatkan produktivitas umbi-umbian dan kacang-kacangan melalui penerapan teknologi, dukungan

(23)

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018

varietas unggul komoditas kacang kacangan dan umbi-umbian serta meningkatnya wawasan petani dalam menerapkan teknologi usaha tani kacang-kacangan dan umbi-umbian. Namun kegiatan demplot yang dilaksanakan belum mampu berkontribusi maksimal untuk pencapaian target kinerja terutama untuk produksi komoditi kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar dimana rata-rata produksi dari ketiga komoditi tersebut pada tahun 2016 masih di bawah 80% dari target yang ditetapkan. Secara teknis, upaya peningkatan produksi tanaman pangan komoditi kacang-kacangan dan umbi-umbian tidak memiliki kendala yang berarti. Permasalahan yang muncul sering disebabkan masalah klasik pendanaan terkait revisi dan masalah nonteknis seperti sumberdaya manusia serta penentuan calon petani calon lokasi pelaksanaan kegiatan.

Selain kegiatan di lingkup Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dalam upaya pencapaian kinerja peningkatan produksi tanaman pangan juga didukung oleh kegiatan dari UPT. UPT perbenihan yaitu UPBTPH (Unit Pengembangan Benih TPH) dan UPSBTPH (Unit Pengawasan dan Sertifikasi Benih TPH). UPBTPH memiliki tugas pokok fungsi terkait penyediaan benih tanaman pangan. Kegiatan pendukung capaian kinerja berupa perbanyakan benih padi, dan palawija, pendampingan/pembinaan kelompok penangkar serta demonstrasi benih unggul tanaman pangan. Sementara itu, UPSBTPH mendukung pencapaian kinerja tanaman pangan melalui kegiatan pelayanan sertifikasi dan pelabelan, pengawasan peredaran benih, pengujian laboratorium, pemurnian varietas lokal unggul, dan demplot varietas unggul bersertifikat. Dengan adanya dukungan dari UPT perbenihan diharapkan sinergi yang positif dan terpadu dalam upaya pencapaian produksi baik tanaman padi, jagung, maupun kedelai karena telah menggunakan benih-benih yang jelas asal-usulnya, dimana pengawasan dan produksi benih dilakukan oleh petugas-petugas yang berwenang.

Dalam upaya mencegah kegagalan panen dan mengurangi resiko kehilangan hasil terkait serangan organisme pengganggu tanaman dan perubahan iklim telah dilakukan berbagai kegiatan dibawah komando Unit Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (UPTPH). Kegiatan yang dilakukan meliputi pemantauan, pengamatan dan peramalan OPT, Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu dan Pemberdayaan Brigade Proteksi Tanaman Pangan. Pemantauan, pengamatan dan peramalan OPT dilakukan sebagai tindakan awal, untuk mencegah kegagalan produksi serta sebagai upaya mengamankan produksi guna pencapaian kinerja. Kegiatan-kegiatan dari UPT lingkup dinas memberikan

(24)

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018

kontribusi dalam upaya pencapaian kinerja Dinas secara keseluruhan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kegiatan lain untuk mencapai target kinerja tahun 2016 melalui pengelolaan air di tingkat usaha tani untuk tanaman pangan dan hortikultura seluas 100 ha serta perluasan areal tanam dan pengelolaan lahan berupa pembangunan jalan usaha tani sepanjang total 7,5 km. Namun kegiatan ini belum berkontribusi dalam capaian kinerja disebabkan pelaksanaan kegiatan terlambat, sehingga belum mampu meningkatkan luas panen dan produksi tanaman pangan dan hortikultura. Selain itu kegiatan-kegiatan terkait bantuan sosial seperti alat pertanian, pupuk, benih, sarana gudang dan lainnya dimungkinkan belum dapat berfungsi secara maksimal mendukung pencapaian kinerja. Upaya peningkatan produksi tanaman pangan secara berlanjut akan terus diupayakan secara optimal dengan dukungan Program dan Kegiatan yang bersumber dari dana APBD dan APBN.

(25)

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat

Dalam rangka mencapai target kinerja hortikultura tahun 2016, telah dilaksanakan berbagai program dan kegiatan diantaranya pengembangan kawasan hortikultura dengan target seluas 125 ha, pengutuhan hortikultura park dengan target seluas 50 ha, fasilitasi bantuan kepada petani jeruk seluas 50 ha. Untuk sayuran, peningkatan produksi melalui pengembangan kawasan bawang merah dan cabai masing

seluas 1 ha, kawasan sayuran lainnya seluas 20 ha, fasilitasi bantuan ke kawasan aneka cabai seluas 450 ha di 14 k

GAP/SOP sebanyak 12 kelompok, promosi dan pameran produk hortikultura, demonstrasi media pot sebanyak 12000 pot cabai merah, cabe rawit, dan bawang merah. Namun dari beberapa kegiatan tersebut secara fisik belum

100% sehingga belum mampu berkontribusi terhadap capaian produksi hortikultura secara keseluruhan. Selain kegiatan utama yanng dilaksanakan di Dinas Pertanian, dukungan terkait perbenihan hortikultura dilaksanakan oleh Unit Pembenihan In TPH Anjongan melalui berbagai kegiatan seperti pengembangan tanaman secara kultur jaringan, pemeliharaan Pohon Induk tanaman hias dan buah

fasilitasi peningkatan teknis teknologi pembenihan.

c. Capaian Produksi Tanaman Hortikultura Grafik

Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016

0 200.000 400.000 600.000 800.000 1.000.000 1.200.000 1.400.000 1.600.000

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat

Dalam rangka mencapai target kinerja hortikultura tahun 2016, telah dilaksanakan berbagai program dan kegiatan diantaranya pengembangan kawasan hortikultura dengan target seluas 125 ha, pengutuhan hortikultura park dengan target seluas 50 ntuan kepada petani jeruk seluas 50 ha. Untuk sayuran, peningkatan produksi melalui pengembangan kawasan bawang merah dan cabai masing

seluas 1 ha, kawasan sayuran lainnya seluas 20 ha, fasilitasi bantuan ke kawasan aneka cabai seluas 450 ha di 14 kab/kota. Kegiatan lainnya seperti penerapan GAP/SOP sebanyak 12 kelompok, promosi dan pameran produk hortikultura, demonstrasi media pot sebanyak 12000 pot cabai merah, cabe rawit, dan bawang merah. Namun dari beberapa kegiatan tersebut secara fisik belum

100% sehingga belum mampu berkontribusi terhadap capaian produksi hortikultura secara keseluruhan. Selain kegiatan utama yanng dilaksanakan di Dinas Pertanian,

terkait perbenihan hortikultura dilaksanakan oleh Unit Pembenihan In TPH Anjongan melalui berbagai kegiatan seperti pengembangan tanaman secara kultur jaringan, pemeliharaan Pohon Induk tanaman hias dan buah

fasilitasi peningkatan teknis teknologi pembenihan.

Capaian Produksi Tanaman Hortikultura

Grafik 7: Capaian Produksi Tanaman Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016

0 200.000 400.000 600.000 800.000 1.000.000 1.200.000 1.400.000 1.600.000

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018

Dalam rangka mencapai target kinerja hortikultura tahun 2016, telah dilaksanakan berbagai program dan kegiatan diantaranya pengembangan kawasan hortikultura dengan target seluas 125 ha, pengutuhan hortikultura park dengan target seluas 50 ntuan kepada petani jeruk seluas 50 ha. Untuk sayuran, peningkatan produksi melalui pengembangan kawasan bawang merah dan cabai masing-masing seluas 1 ha, kawasan sayuran lainnya seluas 20 ha, fasilitasi bantuan ke kawasan ab/kota. Kegiatan lainnya seperti penerapan GAP/SOP sebanyak 12 kelompok, promosi dan pameran produk hortikultura, demonstrasi media pot sebanyak 12000 pot cabai merah, cabe rawit, dan bawang merah. Namun dari beberapa kegiatan tersebut secara fisik belum dapat terealisasi 100% sehingga belum mampu berkontribusi terhadap capaian produksi hortikultura secara keseluruhan. Selain kegiatan utama yanng dilaksanakan di Dinas Pertanian, terkait perbenihan hortikultura dilaksanakan oleh Unit Pembenihan Induk TPH Anjongan melalui berbagai kegiatan seperti pengembangan tanaman secara kultur jaringan, pemeliharaan Pohon Induk tanaman hias dan buah-buahan, serta

: Capaian Produksi Tanaman Hortikultura

Target Realisasi

(26)

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018

• Tingkat capaian produksi buah-buahan dengan target tahun 2016 447.383 ton, berdasarkan Rekap Statistik Pertanian Hortikultura (Estimasi) tahun 2016 terealisasi sebesar 390.729 ton atau 87,34 % dari target.

• Tingkat capaian produksi sayur-sayuran dengan target Tahun 2016 adalah 89.021 ton, berdasarkan Rekap Statistik Pertanian Hortikultura (Estimasi) tahun 2016 terealisasi sebesar 71.181 ton atau sebesar 79,96 % dari target.

• Tingkat capaian produksi Tanaman Hias dengan target 1.482.082 Kg/tangkai/pohon , berdasarkan Rekap Statistik Pertanian Hortikultura (Estimasi) tahun 2016 terealisasi sebanyak 528.580 Kg/tangkai/pohon atau 35,66 % dari target.

• Tingkat capaian produksi Tanaman Biofarmaka dengan target 1.599 Ton, berdasarkan Rekap Statistik Pertanian Hortikultura (Estimasi) tahun 2016 terealisasi sebesar 13.685 Ton atau sekitar 93,74 % dari target.

Capaian kinerja produksi tanaman hortikultura tahun 2016 secara keseluruhan bila dibandingkan dengan target adalah 35,66 %.

Sedangkan penurunan produksi hortikultura disebabkan antara lain karena kebanyakan petani hortikultura bersifat orientasi pasar, jika harga komoditas itu turun maka motivasi petani untuk menanam komoditas tersebut tidak ada atau tanaman tidak dipelihara secara intensif. Selain itu karena adanya penurunan luasan tanam di kabupaten/kota yang menjadi sentra penanaman komoditas diatas sehingga mempengaruhi pada penurunan luas panen. Di sisi lain, karena pengaruh iklim yang kurang mendukung dan adanya serangan hama dan penyakit

Untuk komoditi buah-buahan, capaian kinerja produksi tahun 2016 hanya terealisasi sebesar 49.43% dari target yang ditetapkan. Penurunan produksi buah-buahan disebabkan antara lain menurunnya produktivitas karena pertanaman tidak dibudidayakan secara intensif. Petani lebih fokus pada tanaman pangan (Pajale), tanaman buah hanya sebagai tanaman sela. Tanaman rambuatan di kabupaten sentral (Sambas dan Kubu Raya) sudah banyak yang kurang produktif tanpa ada peremajaan, selain itu banyak tanaman yang sudah tua sehingga di tebang dan digantikan dengan komoditas lainnya dan belum berproduksi. Untuk buah jeruk, di kabupaten sentral (Sambas) terjadi alih fungsi lahan ke komoditi Pajale,

(27)

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018

pemupukan dan adanya serangan penyakit. Selain itu adanya kegagalan berbunga karena cuaca yang tidak mendukung.

Capaian kinerja produksi tanaman sayuran tahun 2016 berdasarkan Angka Sementara hanya terealisasi sebesar 57.88% dari target yang ditetapkan. Penurunan produksi sayur-sayuran disebabkan antara lain karena kebanyakan petani hortikultura sayur-sayuran bersifat orientasi pasar, jika harga komoditas itu turun maka motivasi petani untuk menanam komoditas tersebut tidak ada atau tanaman tidak dipelihara secara intensif. Selain itu karena adanya penurunan luasan tanam di kabupaten/kota yang menjadi sentra penanaman komoditas diatas sehingga mempengaruhi pada penurunan luas panen. Pada komoditi cabe terjadi penurunan produksi karena tanaman yang ada sudah tidak produktif, sedangkan tanaman baru belum berproduksi serta pelaksanaan kegiatan tanam cabe dilaksanakan pada triwulan akhir sehingga akan menjadi carry over tahun 2017. Di sisi lain, karena pengaruh iklim yang kurang mendukung (adanya kekeringan) dan adanya serangan hama dan penyakit seperti pada tanaman buncis di Kabupaten Bengkayang sehingga petani membongkar tanaman tersebut.

Capaian kinerja produksi hortikultura juga didukung melalui kegiatan sosialisasi /pertemuan /pelatihan /magang yang bertujuan memberikan berbagai informasi terkait perkembangan teknologi terbaru mengenai budidaya tanaman bagi pelaku usaha dan petugas teknis khususnya dibeberapa Kabupaten/Kota yang menjadi sentra pengembangan tanaman hortikultura. Demikian pula untuk memperkenalkan produk-produk pertanian dilaksanakan kegiatan promosi-promosi, sehingga produk yang dihasilkan dapat dikenal dengan cepat oleh konsumen atau investor yang ingin menanamkan modalnya di bidang pertanian. Kegiatan-kegiatan dilaksanakan dalam upaya membantu capaian kinerja produksi tanaman hortikultura.

(28)

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018

2.4 Perbandingan realisasi dan capaian kinerja tahun 2016 dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2015.

Perbandingan capaian kinerja tahun 2015 dan tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4

No Sasaran Strategis %

1 I Tanaman Pangan

A Produksi Tanaman Pangan 1.572.444 Ton 1.654.383 Ton 105,21 - Padi 1.275.707 Ton 1.362.946 Ton 106,84 - Jagung 103.742 Ton 113.608 Ton 109,51 - Kedelai 2.637 Ton 2.101 Ton 79,67 - Kacang Tanah 945 Ton 947 Ton 100,21 - Kacang Hijau 1.102 Ton 1.444 Ton 131,03 - Ubi Kayu 173.448 Ton 162.955 Ton 93,95 - Ubi Jalar 14.863 Ton 10.382 Ton 69,85

B Luas Panen Tanaman Pangan 482.027 Ha 542.326 Ha 112,51 - Padi 433.944 Ha 495.909 Ha 114,28 - Jagung 31.851 Ha 31.035 Ha 97,44 - Kedelai 1.647 Ha 1.462 Ha 88,77 - Kacang Tanah 841 Ha 840 Ha 99,88 - Kacang Hijau 1.462 Ha 1.904 Ha 130,23 - Ubi Kayu 10.609 Ha 9.922 Ha 93,52 - Ubi Jalar 1.673 Ha 1.254 Ha 74,96

C Produktivitas Tanaman Pangan 349,09 Ku/Ha 344,29 Ku/Ha 98,62 - Padi 29,40 Ku/Ha 27,48 Ku/Ha 93,47 - Jagung 32,57 Ku/Ha 36,61 Ku/Ha 112,40 - Kedelai 16,01 Ku/Ha 14,36 Ku/Ha 89,69 - Kacang Tanah 11,24 Ku/Ha 11,27 Ku/Ha 100,27 - Kacang Hijau 7,54 Ku/Ha 7,58 Ku/Ha 100,53 - Ubi Kayu 163,49 Ku/Ha 164,23 Ku/Ha 100,45 - Ubi Jalar 88,84 Ku/Ha 82,76 Ku/Ha 93,16

II Tanaman Hortikultura

A Produksi Tanaman Hortikultura 496.018 Ton 282.824 Ton 57,02 - Tanaman Buah-buahan 415.585 Ton 221.160 Ton 53,22 - Tanaman Sayur-sayuran 64.595 Ton 51.522 Ton 79,76 - Tanaman Biofarmaka 15.838 Ton 10.142 Ton 64,04 - Tanaman Hias 784.265 Kg/Tangka i/ pohon 457.422 Kg/Tangka i/ pohon 58,32 2016 Peningkatan produksi dan mutu produk tanaman pangan dan hortikultura

PERBANDINGAN REALISASI KINERJA TAHUN 2015 -2016

DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Indikator Kinerja Utama (IKU) 2015

(29)

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018

2.4.1 Tanaman Pangan

Grafik 8 : perbandingan Produksi Tanaman Pangan 2015 – 2016

a. Padi

Berdasarkan ASEM 2016 produksi padi sebesar 1.362.947 Ton GKG. Jika dibandingkan dengan ATAP 2015 yaitu 1.275.707 Ton GKG, produksi ASEM 2016 meningkat sebesar 87.240 Ton GKG (6,84%).

Meningkatnya produksi padi ASEM 2016 disebabkan terjadinya peningkatan luas panen sebesar 61.965 Ha (14,28%) walaupun terjadi penurunan provitas sebesar 1,91Ku/Ha (-6,51%).

Berdasarkan ASEM 2016 terhadap ATAP 2015 daerah yang mengalami peningkatan produksi padi terbesar adalah kab. Sanggau sebesar 49.015 Ton GKG yang diakibatkan peningkatan luas panen sebesar 28.841 Ha walaupun provitas menurun sebesar 6,45 Ku/Ha, kab. Ketapang sebesar 20.982 Ton GKG yang diakibatkan peningkatan luas panen sebesar 7.323 Ha serta peningkatan provitas sebesar 0,17 Ku/Ha, kab. Kapuas Hulu sebesar 17.900 Ton GKG yang diakibatkan peningkatan luas panen sebesar 6.036 Ha serta peningkatan provitas sebesar 1,91 Ku/Ha. Sedangkan daerah yang mengalami penurunan adalah kab. Kubu Raya sebesar 26.048 Ton GKG yang diakibatkan penurunan luas panen sebesar 7.896 Ha walaupun provitas meningkat sebesar 0,22 Ku/Ha, kab. Landak sebesar 6.584 Ton GKG yang diakibatkan penurunan provitas 9,66 Ku/Ha walaupun luas panen meningkat sebesar 17.627 Ha, kab. Sambas sebesar 4.585 Ton GKG yang

0 500.000 1.000.000 1.500.000 2.000.000 2.500.000 3.000.000

Padi Jagung Kedelai Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar 2016 2015

(30)

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018

sebesar 1.009 Ha dan kab.Melawi sebesar 463 Ton GKGyang diakibatkan penurunan luas panen 309 Ha walaupun provitas meningkat sebesar 0,15 Ku/Ha. b. Jagung

Berdasarkan ASEM 2016 produksi jagung sebesar 113.609 Ton PK. Jika dibandingkan dengan ATAP 2015 yaitu 103.742 Ton PK, produksi ASEM 2016 meningkat sebesar 9.866 Ton PK (9,51%).

Meningkatnya produksi jagung ASEM 2016 disebabkan terjadinya peningkatan provitas sebesar 4,03 Ku/Ha (12,39%) walaupun terjadi penurunan luas panen seluas 816 Ha (-2,56%).

Berdasarkan ASEM 2016 terhadap ATAP 2015 daerah yang mengalami peningkatan produksi jagung terbesar adalah kab. Bengkayang sebesar 8.772 Ton BKyang diakibatkan peningkatan luas panen sebesar 559 Ha serta peningkatan provitas sebesar 3,11 Ku/Ha dan kab. Landak sebesar 3.103 Ton GKG yang diakibatkan peningkatan provitas sebesar 14,69 Ku/Ha walaupun luas panen menurun sebesar 607 Ha. Sedangkan daerah yang mengalami penurunan produksi terbesar adalah kab. Kubu Raya sebesar 4.742 Ton GKG yang diakibatkan penurunan luas panen seluas 1.620 Ha serta penurunan provitas sebesar 0,27 Ku/Ha dan kab. Mempawah sebesar 693 Ton GKG yang diakibatkan penurunan luas panen sebesar 139 Ha serta penurunan provitas sebesar 6,17 Ku/Ha.

C. Kedelai

Berdasarkan ASEM 2016 produksi kedelai sebesar 2.101 Ton BK. Jika dibandingkan dengan ATAP 2015 yaitu 2.637 Ton BK, produksi ASEM 2016 menurun sebesar 536 Ton BK (-20,32%).

Menurunnya produksi kedelai ASEM 2016 disebabkan terjadinya penurunan luas panen seluas 184Ha 11,18%) dan penurunan provitas sebesar 1,65 Ku/Ha (-10,30%).

Berdasarkan ASEM 2016 terhadap ATAP 2015 daerah yang mengalami penurunan produksi terbesar adalah kab. Sambas sebesar 480 Ton BK yang diakibatkan penurunan luas panen sebesar 260 Ha dan kab. Bengkayang sebesar 470 Ton BK yang diakibatkan penurunan luas panen sebesar 376 Ha serta penurunan provitas sebesar 1,06 Ku/Ha. Sedangkan daerah yang mengalami

(31)

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018

diakibatkan peningkatan luas panen sebesar 260 Ha walaupun provitas menurun sebesar 2,37 Ku/Ha dan kab. Ketapang sebesar 80 Ton BK yang diakibatkan peningkatan luas panen sebesar 64 Ha serta peningkatan provitas sebesar 0,88 Ku/Ha.

D. Kacang Tanah

Berdasarkan ASEM 2016produksi kacang tanah sebesar 947Ton BK. Jika dibandingkan dengan ATAP 2015 yaitu 945 Ton BK, produksi ASEM 2016 meningkat sebesar 2 Ton BK (0,16%).

Meningkatnya produksi kacang tanah ASEM 2016 disebabkan terjadinya peningkatan provitas sebesar0,03Ku/Ha (0,23%) walaupun terjadi penurunan luas panen sebesar 1 Ha (-0,07%).

E. Kacang Hijau

Berdasarkan ASEM 2016produksi kacang hijau sebesar 1.442Ton BK. Jika dibandingkan dengan ATAP 2015 yaitu 1.102 Ton BK, produksi ASEM 2016 meningkat sebesar 340 Ton BK (30,90%).

Meningkatnya produksi kacang hijau ASEM 2016 disebabkan terjadinya peningkatan luas panen seluas 443Ha (30,29%) dan peningkatan produktivitas sebesar 0,04 Ku/Ha (0,47%). Peningkatan produktivitas kacang hijau disebabkan penggunaan pupuk dan permeliharaan karena harga yang menguntungkan petani. F. Ubi Kayu

Berdasarkan ASEM 2016 produksi ubi kayu sebesar 162.955 Ton. Jika dibandingkan dengan ATAP 2015 yaitu 173.448 Ton, produksi ASEM 2016 menurun sebesar 10.493 Ton (-6,05%).

Menurunnya produksi ubi kayu ASEM 2016 disebabkan terjadinya penurunan luas panen seluas 687Ha (-6,47%) walaupun terjadi peningkatan provitassebesar 0,74 Ku/Ha (0,45%). Penurunan luas panen ubi kayu disebabkan adanya alih komoditas ke pertanaman lainnya akibat sulitnya menjual hasil panen dibeberapa daerah serta rendahnya harga jual komoditas tersebut.

G. Ubi Jalar

Berdasarkan ASEM 2016 produksi ubi jalar sebesar 10.382 Ton. Jika dibandingkan dengan ATAP 2015 yaitu 14.863 Ton, produksi ASEM 2016 menurun sebesar 4.481 Ton (-30,15%).

(32)

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018

Menurunnya produksi ubi jalar ASEM 2016 disebabkan terjadinya penurunanluas panen sebesar 419Ha (-25,01%) dan penurunan provitas sebesar 6,08 Ku/Ha(-6,84%). Penurunan luas panen ubi jalar disebabkan menurunnya luas tanam karena adanya alih komoditas ke pertanaman lainnya.

2.4.2 Hortikultura

Sementara itu untuk tanaman hortikultura capaian kinerja produksi pada tahun 2016 cenderung lebih turun drastis hanya mencapai 36.00% dibandingkan tahun 2015. Capaian kinerja produksi buah-buahan menurun dari 706.480 ton pada tahun 2015 menjadi 221.160 ton (turun 68.70%) pada tahun 2016. Sedangkan komoditi sayur-sayuran dan biofarmaka cenderung menurun dibandingkan tahun 2015, penurunannya masing-masing sebesar 23.25% dan 16.10%. Demikian juga halnya dengan tanaman hias, produksi tahun 2016 drastis menurun sebesar 50.24% dari 917.241 tahun 2015 menjadi 456.422 (dalam satuan kg atau tangkai).

(33)

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018

2.5 Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis

Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2015 dibandingkan dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis (2013-2018) khususnya terkait dengan produksi komoditi utama ditampilkan pada tabel berikut:

Tabel 5

TARGET

2013 2014 2015 2016* 2018

1. Peningkatan Produksi Peningkatan Produksi (Ton)

dan Mutu Produk 1. Komoditi Tan.Pangan

Tanaman Pangan dan -. Padi 1.441.877 1.467.339 1.275.707 1.362.946 1.696.000 80,36 Hortikultura -. Jagung 159.982 148.559 103.742 113.608 120.700 94,12 -. Kedelai 1.677 3.394 2.637 2.101 2.360 89,03 -. Kacang Tanah 1.317 1.383 945 947 1.080 87,69 -. Kacang Hijau 553 932 1.102 1.444 1.300 111,08 -. Ubi Kayu 168.521 196.065 173.448 162.955 177.400 91,86 -. Ubi Jalar 15.296 14.798 14.863 10.382 11.700 88,74 Jumlah 1.789.223 1.832.470 1.572.444 1.654.383 2.010.540 82,29 2. Komoditi Tan.Hortikultura -. Buah-buahan 385.881 454.294 415.585 221.160 230.100 96,11 -. Sayur-sayuran 90.607 81.281 64.595 51.522 56.800 90,71 -. Tanaman Hias (tangkai) 1.227.258 816.303 784.265 457.422 475.900 96,12 -. Biofarmaka 12.038 14.395 15.838 10.142 10.550 96,13

Jumlah (Selain Tan. Hias) 488.526 549.970 496.018 282.824 297.450 95,08

Perbandingan Realisasi Kinerja (Produksi) Tahun 2016 dengan Target Jangka Menengah

NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA REALISASI %

2016* Angka sementara Tahun 2016

Berdasarkan tabel di atas, capaian kinerja tahun 2016 dibandingkan dengan target jangka panjang (tahun 2018) khususnya terkait produksi komoditi utama masih memerlukan upaya cukup besar untuk mencapai target tersebut. Sejalan dengan rencana perubahan renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, maka target kinerja (indikator kinerja utama) juga mengalami perubahan dan penyesuaian sampai akhir target jangka menengah (2018). Untuk capaian kinerja produksi tanaman pangan tahun 2016 secara keseluruhan baru mencapai 82,29 % dibandingkan dengan target sampai pada tahun 2018. Capaian kinerja produksi komoditi padi tahun 2016 mencapai 1.362.946 ton (ASEM Tahun 2016) atau sebesar 80,36 % dari target 2018 sebesar 1.696.000 ton. Capaian kinerja

(34)

rata-Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018

rata produksi tanaman pangan dari target jangka menengah sudah mencapai diatas 80%. Hal ini menunjukkan bahwa capaian kinerja produksi tanaman pangan masih menunjukkan pertumbuhan yang baik dan berpeluang untuk terus dikembangkan .

Sementara itu capaian kinerja produksi komoditi tanaman hortikultura pada tahun 2016 rata-rata 95,08 % (diluar Tanaman Hias) di bandingkan dengan target tahun 2018. Capaian kinerja produksi tanaman hortikultura dibandingkan dengan target jangka menengah (tahun 2018) masing-masing komoditi yaitu buah-buahan sebesar 96,11 %, Sayur-sayuran sebesar 52.50%, Biofarmaka sebesar 96,13 %, tanaman hias 96,12 % dibandingkan dengan target tahun 2018 .

Keterangan diatas menunjukkan bahwa capaian kinerja produksi hortikultura sudah diatas 90 % ( Tanpa tanaman hias) dari target tahun 2018, hal ini menunjukkan bahwa komoditas hortikultura menunjukkan perkembangan yang baik untuk di kembangkan .

Gambar

Grafik 1 : Capaian Produktivitas Pencapaian Indikator Kinerja
Grafik 2 : Capaian Produktivitas Pencapaian Indikator Kinerja
Grafik 4: Capaian Luas Panen Akabi tahun 20160100.000200.000300.000400.000500.000600.000
Grafik 5: Capaian  Produksi  Padi, Jagung dan Kedelai (PAJALE)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Corporate Social Responsibility (CSR) dipilih sebagai variabel intervening dalam penelitian ini karena banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan dari aktivitas

Maka perlu ditanamkan pengetahuan yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang teruta- ma mengenai kanker serviks maupun mengenai pap smear salah satunya melalui penyuluhan

(3) pada masing-masing tipe pola asuh orang tua otoriter, demokratis, maupun permisif, pendekatan pembelajaran Quantum Learning dengan metode diskusi menghasilkan

Untuk menentukan tata letak parkir pesawat Boeing 737-800NG pada hangar PT. Batam Aero Technic divisi base maintenance Surabaya dengan menentukan luas area hangar

pada tahap ini yang dilakukan guru adalah menyampaikan topic materi yang diajarkan pada awal pembelajaran, Guru mengelompokkan siswa secara berpasangan, Guru

The frequency modulation is a sub$type of the process for analogue oscillation modulation. Here a continuous sinusoidal high$frequency wave is used as the carrier of.. a

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (ADI) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERARGUMENTASI, PENALARAN ILMIAH, DAN KOGNITIF SISWA

Syarat bahwa item-item dinyatakan valid adalah apabila nilai korelasi r hitung harus positif dan lebih besar atau sama dengan r tabel, dimana untuk subjek ketentuan df = N-2