• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Menentukan Kriteria Pemilihan Supplier

Untuk menentukan kriteria pemilihan supplier, sebelumnya peneliti sudah

melakukan verifikasi awal dengan para responden yang ahli di bidangnya

masing-masing. Akan tetapi hasil verifikasi tersebut belum tentu dapat digunakan karena

dilakukan dengan wawancara langsung secara terpisah sehingga memungkinkan

adanya perbedaan pendapat diantara satu responden dengan responden lainnya.

Oleh karena itu, hasil verifikasi awal ini perlu dinyatakan kembali ke

masing-masing pihak untuk melakukan penilaian secara numerik dengan membuat

kuesioner tahap I yaitu kuisioner penentuan kriteria pemilihan supplier. Kuisioner

tahap I ini menggunkan skala likert , yaitu

1 = Tidak Penting (TP) 2 = Kurang Penting (KP) 3 = Cukup Penting (CP) 4 = Penting (P)

5 = Sangat Penting (SP)

Hasil penilaian tersebut, dihitung rata-ratanya dari 15 Responden. Kriteria yang

mempunyai nilai rata-rata < 3 merupakan kriteria yang tidak tepat digunakan,

sedangkan kriteria yang mempunyai nilai rata-rata ≥ 3 merupakan kriteria yang

tepat digunakan. Sehingga diperoleh beberapa kriteria yang dapat digunakan pada

(2)

Tabel 5.1 Kriteria pemilihan yang dapat digunakan PTSP

No Variabel Nilai Rata-rata

A. HARGA Sub kriteria : 1 Harga Kompetitif 4,27 2 Negosiasi 4,07 3 Metode Pembayaran 3,80 4 Perincian harga 3,87 B. PENGIRIMAN Sub kriteria :

1 Ketepatan waktu pengiriman 4,67

2 Pencegahan perusakan 4,33

3 Kesesuaian pesanan 4,60

4 Ketepatan jumlah barang 4,47

C. KONDISI PERUSAHAAN

Sub kriteria :

1 Pengalaman dan latar belakang 4,13

2 Mempunyai sertifikasi 4,00

3 Kemampuan keuangan 4,20

D. KELENGKAPAN DOKUMEN

Sub kriteria :

1 Menyerahkan seluruh dokumen persyaratan menjadi supplier

tepat waktu 3.73

2 Memberikan jaminan terhadap penawaran 3.53

3 Mengajukan penawaran dengan keterangan tertulis 3.87

E. KUALITAS

Sub kriteria :

1 Kualitas barang baik 4,67

2 Pengepakan barang baik 4,20

3 Memberikan garansi / jaminan 4,13

F. PELAYANAN

Sub kriteria :

1 Ketersediaan stock 4,00

2 Kecepatan respon terhadap complain 4,27

3 Pergantian menu 3,53

4 Memberikan data yang diminta 4,13

G. GEOGRAPHICAL LOCATION

Sub kriteria :

1 Distance 4,00

2 Delivery life range 4,07

3 Transportation cost 4,20

(3)

Dari hasil kuisioner tahap I yang terdapat pada tabel 5.1 terlihat bahwa

keseluruhan responden berpendapat bahwa kriteria dan sub kriteria yang tertera di

dalam kuisioner cukup penting untuk dijadikan kriteria pemilihan supplier. Hasil

pada kuisioner tahap I ini yang nantinya akan dimasukkan dalam matrik

berbandingan berpasangan.

5.1.2. Mengklasifikasikan Supplier

Dalam mengklasifikasikan supplier, peneliti menggunakan dua factor yaitu:

1. Yang pertama adalah tingkat kepentingan strategis item barang/jasa yang

dibeli bagi perusahaan.

2. Yang kedua adalah tingkat kesulitan mengelola pembelian item barang/jasa

yang dibeli oleh perusahaan.

Klasifikasi supplier ini mengacu kepada buku Supply Chain Management

karangan I Nyoman Pujawan dan Mahendrawati ER Edisi kedua 2010.

Item barang/jasa yang dikonsumsi oleh perusahaan disusun berdasarkan kategori :

1. Vessel Expense terdiri dari : Docking, Material goods, Repair & Maintenance,

Inventory, Consumable Store list, Port charges, Light dues, Handling Crew, Transportation Crew, Bunker, Fresh water, Oil Lubricant, Port Agent, License & Permit, P & I Insurance, H & M Insurance.

2. Office Expense yang terdiri dari Stationary, Photocopy Machine, Office

maintenance, Equipment, Travel Agent, Operation Car, Pest Control, Communication, IT Expense. Dan

3. Managemen Expense yang terdiri dari Certification, Training, Ship

(4)

Setelah itu dari setiap item barang/jasa yang digunakan, reponden menentukan

tingkat kepentingan dan tingkat kesulitan barang dan jasa. Responden memilih

tinggi atau rendah tingkat kepentingan dan tingkat kesulitan dari masing-masing

item barang dan jasa. Klasifikasi supplier menjadi kuisioner tahap II agar bisa

mendapatkan hasil dari keseluruhan responden. Hasilnya PTSP mengkategorikan

supplier barang dan jasa menjadi dua, yaitu :

Tabel 5.2. Klasifikasi Supplier PTSP

Critical Strategic Suppliers Leverage Suppliers

Docking Consumable Store list

Material goods Port charges

Repar & Maintenance Light dues

Spare part Handling Crew

License & Permit Transportation Crew

P & I Insurance Bunker

H & M Insurance Fresh water

IT Expense Oil Lubricant

Certification Port Agent

Training Stationary

Ship Management Photocopy Machine

Auditor & Tax consultant Office maintenance

Equipment Travel Agent Operation Car Pest Control Communication Consultant lainnya

Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian (2015)

Supplier yang masuk dalam kategori Critical Strategic Suppliers adalah

Supplier yang menyuplai barang dan jasa dengan tingkat kesulitan tinggi dan

tingkat kepentingan tinggi. Item yang masuk kategori tersebut yaitu Docking,

(5)

Insurance, H & M Insurance, IT Expense, Certification, Training, Ship Management, dan Auditor & Tax consultant.

Supplier yang masuk dalam kategori Leverage Suppliers adalah supplier yang

menyuplai barang dan jasa dengan tingkat kesulitan rendah dan tingkat kepentingan

tinggi. Item yang masuk kategori tersebut yaitu Consumable Store list, Port

charges, Handling Crew, Transportation Crew, Bunker, Fresh Water, Oil Lubricant, Port agent, Stationery, Photocopy Machine, Office maintenance, Equipment, Travel Agent, Operation Car, Pest Control, Communication, Consultant lainnya.

5.1.3 Menentukan Bobot Kriteria Pemilihan Supplier

Untuk menentukan kriteria dan sub kriteria dari pemilihan Critical Strategic

Suppliers dan Leverage Suppliers yang dapat dijadikan acuan standar pemilihan, perlu dilakukan pembobotan kriteria dan sub kriteria. Pembobotan kriteria dan

subkriteria menggunakan metode Analytical Hierarchi Process (AHP) dengan

pengolahan data menggunakan Software Expert Choice Versi 11 tahun 2013.

Tahapan menggunakan metode AHP dimulai dari menyusun hirarki, melakukan

perbandingan berpasangan, menentukan prioritas, dan penggabungan pendapat

respoden dengan Global weight.

5.1.3.1 Menyusun Hirarki

Susunan hirarki dimulai dengan goal/sasaran, lalu kriteria level pertama,

dan dilanjutkan dengan sub kriteria. Goal/sasaran dalam penelitian ini adalah

menentukan kriteria pemilihan supplier dengan 7 jumlah kriteria. Setiap kriteria

(6)

memudahkan pengambil keputusan dalam melihat permasalahan dengan lebih

tersusun sehingga sesuai dengan tujuannya. Hirarki ini terlihat pada Gambar 5.1.

Kriteria Pemilihan Supplier A. Harga Harga kompetitif Negosiasi Metode Pembayaran Perincian harga B. Pengiriman

Ketepatan waktu pengiriman Pencegahan perusakan

Kesesuaian pesenan Ketepatan jumlah barang

C. Kondisi Perusahaan

Pengalaman dan latar belakang Mempunyai sertifikasi Kemampuan keuangan

D.Kelengkapan Dokumen

Menyerahkan dokumen tepat waktu memberikan jaminan penawaran

Mengajukan penawaran tertulis

E. Kualitas

Kualitas barang baik Pengepakan barang baik Membeikan garansi/jaminan

F. Pelayanan

Ketersediaan stock

Kecepatan respon terhadap complain Pergantian menu

Memberikan data yang diminta

G.Geographical Location

Distance Delivery Time range

Transportation cost Gambar 5.1. Hierarki Kriteria Pemilihan Supplier Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian (2015)

(7)

Jadi Hirarki kriteria pemilihan supplier disusun berdasarkan hasil kuisioner

tahap I. Dengan Goal/sasaran adalah menentukan kriteria pemilihan supplier

dengan 7 jumlah kriteria yaitu 1. Harga dengan sub kriteria Harga Kompetitif,

Negosiasi, Metode Pembayaran, Perincian harga. 2. Pengiriman dengan sub kriteria

Ketepatan waktu pengiriman, Pencegahan perusakan, Kesesuaian pesanan,

Ketepatan jumlah barang. 3. Kondisi perusahaan dengan sub kriteria Pengalaman

dan latar belakang, Mempunyai sertifikasi, Kemampuan keuangan. 4. Kelengkapan

dokumen dengan sub kriteria Menyerahkan seluruh dokumen persyaratan menjadi

supplier tepat waktu, memberikan jaminan terhadap penawaran,

Mengajukan penawaran dengan keterangan tertulis. 5. Kualitas dengan sub kriteria

Kualitas barang baik, Pengepakan barang baik, Memberikan garansi / jaminan. 6.

Pelayanan dengan sub kriteria Ketersediaan stock, Kecepatan respon terhadap

complain, Pergantian menu, Memberikan data yang diminta. 7. Geographical

location dengan sub kriteria Distance, Delivery Time range, Transportation cost. 5.1.3.2. Melakukan Perbandingan Berpasangan Setiap Kriteria dan Sub Kriteria

Pemilihan Supplier.

Perbandingan berpasangan setiap kriteria dan sub kriteria dilakukan

dengan memberikan kuesioner tahap III ke responden. Kuesioner disajikan dalam

tabel yang berisikan kriteria-kriteria yang digunakan untuk menilai supplier.

Kriteria tersebut berada pada kolom tabel sebelah kiri dan kriteria pembandingnya

berada pada kolom tabel sebelah kanan. Bobot diisi pada bagian kiri apabila kriteria

tersebut mempunyai derajat kepentingan yang lebih tinggi dari kriteria sebelah

(8)

mempunyai derajat kepentingan yang lebih tinggi dari kriteria sebelah kiri. Bobot

yang digunakan dalam penilaian ini adalah :  1, artinya sama pentingnya dengan

Pengertiannya adalah kriteria sebelah kiri dan kriteria sebelah kanan sama

penting.

 3, artinya agak lebih penting dari pada

Jika anda memilih kolom angka 3 di sebelah kiri maka kriteria sebelah kiri agak

lebih penting dari kriteria sebelah kanan.  5, artinya lebih penting dari pada

Jika anda memilih kolom angka 5 di sebelah kiri artinya kriteria sebelah kiri

lebih penting dari kriteria sebelah kanan.  7, artinya jauh lebih penting dari pada

Jika anda memilih kolom angka 7 di sebelah kiri artinya kriteria sebelah kiri jauh

lebih penting dari kriteria sebelah kanan.  9,artinya mutlak lebih penting dari pada

Jika anda memilih kolom angka 9 di sebelah kiri artinya kriteria sebelah kiri

mutlak lebih penting dari kriteria sebelah kanan.

 2, 4, 6, atau 8 merupakan angka-angka genap diantara angka ganjil yang berurutan. Angka ini digunakan jika merasa ragu dengan penilaian angka ganjil

diantaranya.

(9)

Tabel 5.3. kuisioner perbandingan kriteria yang digunakan dalam menilai Critical Strategic Suppliers.

Kriteria Tingkat perbandingan Kriteria

Harga 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pengiriman Harga 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kondisi perusahaan Harga 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kelengkapan dokumen Harga 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kualitas Harga 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pelayanan Harga 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Geographical Location Pengiriman 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kondisi perusahaan Pengiriman 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kelengkapan dokumen Pengiriman 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kualitas Pengiriman 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pelayanan Pengiriman 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Geographical Location Kondisi perusahaan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kelengkapan dokumen Kondisi perusahaan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kualitas Kondisi perusahaan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pelayanan Kondisi perusahaan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Geographical Location Kelengkapan dokumen 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kualitas Kelengkapan dokumen 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pelayanan Kelengkapan dokumen 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Geographical Location Kualitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pelayanan Kualitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Geographical Location Pelayanan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Geographical Location

(10)

Kuesioner ini terdiri atas 2 kelompok yaitu kelompok critical strategic

suppliers dan leverage suppliers. Setiap kelompok tersebut terdiri atas 2 level. Level pertama membandingkan antara kriteria. Tabel 5.3 diatas merupakan

kuisioner perbandingan kriteria.

Selanjutnya pada level kedua membandingkan antara masing-masing sub

kriteria. Tabel 5.4 merupakan kuisioner perbandingan tentang sub kriteria dari

harga yang digunakan dalam menilai Critical Strategic Suppliers.

Tabel 5.4 kuisioner perbandingan tentang sub kriteria dari harga yang digunakan dalam menilai Critical Strategic Suppliers.

A. KRITERIA HARGA Harga Kompetitif 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Negosiasi Harga Kompetitif 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Metode Pembayaran Harga Kompetitif 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Perincian Harga Negosiasi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Metode Pembayaran Negosiasi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Perincian Harga Metode Pembayaran 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Perincian Harga

Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian (2015)

5.1.3.3 Menentukan Prioritas

Penyusunan prioritas dilakukan untuk tiap elemen masalah pada tingkat

hirarki. Proses ini akan menghasilkan bobot atau kontribusi kriteria terhadap

pencapaian tujuan. Prioritas ditentukan oleh kriteria yang mempunyai bobot paling

tinggi. Bobot setiap kriteria dan sub kriteria ditentukan dengan cara menginputkan

kembali hasil penilaian berpasangan dari kuesioner ke dalam tabel kuesioner yang

(11)

Pengolahan kuesioner dari Expert Choice akan menghasilkan bobot setiap kriteria dengan inconsistency ratio yang berbeda. Inconsistency ratio merupakan

parameter yang digunakan untuk memeriksa apakah perbandingan berpasangan

dalam kuesioner telah dilakukan dengan konsisten atau tidak. Hasil dikatakan

konsisten apabila mempunyai nilai inconsistency ratio kecil dari 0,1. Jika diperoleh

nilai inconsistency ratio besar dari 0,1 maka kuesioner harus direvisi kembali.

Revisi dilakukan hingga diperoleh tingkat konsistensi bernilai kecil dari 0.1.

Setelah dilakukan revisi, maka dihasilkan bobot setiap kriteria disajikan secara

numerik dan grafis.

Gambar 5.2 menunjukkan grafik hasil pembobotan Kriteria (Level I) untuk

Critical Strategic Suppliers dari salah satu responden.

Gambar 5.2. Grafik hasil pembobotan Kriteria (Level I) untuk Critical Strategic Suppliers menggunakan Expert Choice

Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian (2015)

Berdasarkan gambar tersebut, diketahui bahwa menurut salah satu responden,

kriteria yang mempunyai bobot penilaian paling tinggi pada Critical Strategic

Suppliers adalah Harga dengan bobot nilai 0,254. Selanjutnya kriteria pengiriman sebesar 0,215, kondisi perusahaan 0,167, kualitas 0,165, kelengkapan dokumen

(12)

dapat digunakan karena mempunyai nilai Inconsistency ratio yang kecil dari 0,1

yaitu 0,07. Hal ini berarti penilaian konsisten.

Setelah menentukan bobot kriteria, maka dilanjutkan dengan pembobotan sub

kriteria dari masing-masing kriteria tersebut dengan melakukan cara yang sama

seperti pembobotan pada level I. Gambar 5.3 menunjukkan grafik hasil pembobotan

sub kriteria (Level II) untuk Critical Strategic Suppliers pada kriteria harga dari

salah satu responden.

Gambar 5.3. Grafik hasil pembobotan sub kriteria (Level II) untuk Critical Strategic Suppliers pada kriteria harga menggunakan Expert Choice Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian (2015)

Berdasarkan gambar 5.3 tersebut, diketahui bahwa menurut salah satu

responden, sub kriteria harga yang mempunyai bobot penilaian paling tinggi pada

Critical Strategic Suppliers adalah Harga kompetitif dengan bobot nilai 0,643. Selanjutnya Negosiasi sebesar 0,209, Perincian harga 0,097, Metode pembayaran

0,051. Hasil perhitungan ini dapat digunakan karena mempunyai nilai

Inconsistency ratio yang kecil dari 0,1 yaitu 0,09. Hal ini berarti penilaian konsisten.

Hasil pembobotan dari masing-masing sub kriteria ini dikalikan dengan

kriterianya untuk mendapatkan bobot yang sebenarnya. Bobot yang sebenarnya

(13)

Tabel 5.5. Rekapitulasi Global Weight Kriteria Pemilihan Supplier

No Kriteria dan Sub Kriteria

Nilai Pembobotan Critical Strategic Suppliers Leverage Suppliers A HARGA 0,195 0,254 1 Harga Kompetitif 0,314 0,314 2 Negosiasi 0,234 0,238 3 Metode Pembayaran 0,252 0,329 4 Perincian harga 0,199 0,118 B PENGIRIMAN 0,133 0,137

1 Ketepatan waktu pengiriman 0,243 0,274

2 Pencegahan perusakan 0,196 0,138

3 Kesesuaian pesanan 0,270 0,322

4 Ketepatan jumlah barang 0,291 0,266

C KONDISI PERUSAHAAN 0,117 0,078

1 Pengalaman dan latar belakang 0,326 0,269

2 Mempunyai sertifikasi 0,378 0,463

3 Kemampuan keuangan 0,296 0,268

D KELENGKAPAN DOKUMEN 0,113 0,109

1 Menyerahkan seluruh dokumen persyaratan menjadi

supplier tepat waktu 0,307 0,329

2 Memberikan jaminan terhadap penawaran 0,339 0,319 3 Mengajukan penawaran dengan keterangan tertulis 0,354 0,352

E KUALITAS 0,221 0,250

1 Kualitas barang baik 0,442 0,410

2 Pengepakan barang baik 0,246 0,195

3 Memberikan garansi / jaminan 0,311 0,395

F PELAYANAN 0,137 0,128

1 Ketersediaan stock 0,400 0,434

2 Kecepatan respon terhadap complain 0,234 0,241

3 Pergantian menu 0,139 0,117

4 Memberikan data yang diminta 0,228 0,208

G GEOGRAPHICAL LOCATION 0,084 0,055

1 Distance 0,234 0,223

2 Delivery Time range 0,412 0,312

3 Transportation cost 0,353 0,465

(14)

Global Weight dari masing-masing responden ini dirata-ratakan dengan menggunakan Geometric Mean. Berdasarkan tabel 5.5 diatas maka dihasilkan

untuk pemilihan kriteria pemilihan supplier sebagai berikut :

1. Critical Strategic Suppliers

Untuk kelompok Critical Strategic Suppliers pembobotan kriteria yang pertama

adalah kriteria kualitas dengan nilai 0,221, kedua kriteria harga dengan nilai

0,195, ketiga kriteria pelayanan dengan nilai 0,137, selanjutnya kriteria

pengiriman dengan nilai 0,133, kriteria kondisi perusahaan dengan nilai 0,117,

kriteria kelengkapan dokumen dengan nilai 0,113, kriteria geographical location

dengan nilai 0,084.

2. Leverage Suppliers

Untuk kelompok Leverage Suppliers pembobotan kriteria yang pertama adalah

kriteria harga dengan nilai 0,254, kedua kriteria kualitas dengan nilai 0,250,

ketiga kriteria pengiriman dengan nilai 0,137, selanjutnya kriteria pelayanan

dengan nilai 0,128, kriteria kelengkapan dokumen dengan nilai 0,109, kriteria

kondisi perusahaan dengan nilai 0,078, kriteria geographical location dengan

nilai 0,055.

5.2. Pembahasan

5.2.1 Pemilihan supplier yang ada saat ini di PTSP

Mekanisme pemilihan supplier di perusahaan PT Scorpa Pranedya hanya

dengan kriteria yang ada seperti : Harga, Kualitas, dan Waktu pengiriman tetapi

lebih cenderung dengan penawaran harga terendah dari supplier dan semua supplier

(15)

adalah untuk menciptakan hubungan yang proposional yang secara tepat

mencerminkan kepentingan strategis tiap-tiap supplier.

Kelemahan pemilihan supplier saat ini adalah :

1. Hanya berdasarkan kenalan atau referensi, sehingga perusahaan kurang

mendapatkan informasi yang dibutuhkan

2. Ketergantungan pada satu sumber pasokan (Supplier) atau

3. Terlalu sering mengganti supplier hanya dengan mempertimbangkan harga

terendah.

4. Supplier tidak dapat memenuhi order

5. Proses negosiasi/ pelelangan terhambat.

Dampak yang terjadi pada pemilihan supplier saat ini :

1. Barang dan jasa tidak sesuai standar, setidaknya standar dari charterer kapal

2. Mendapatkan harga lebih tinggi dari pasar

3. Supplier tidak mengirimkan barang sesuai lokasi yang disepakati

4. Barang yang dibeli berbeda merk, ukuran dan jenisnya sehingga harus reorder

kembali.

5. Perusahaan menanggung kerugian secara biaya.

Mengevaluasi ulang pemilihan supplier yang ada di perusahaan sangat

diperlukan, jadi dalam penelitian ini penulis mengembangkan kriteria beserta

indikatornya pemilihan supplier yang bertujuan agar perusahaan mendapatkan

(16)

5.2.2 Pengembangan Pemilihan Supplier

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam pemilihan supplier, maka

penulis melakukan tiga tahapan dalam proses penelitian :

1. Penentuan Kriteria pemilihan supplier

Kriteria pemilihan supplier diambil dari studi literature dan penelitian

terdahulu kemudian diverifikasi awal melalui wawancara kepada responden.

Setelah melakukan verifikasi awal perlu digabungkan pendapat melalui kuisioner

tahap 1 yang menghasilkan kriteria pemilihan supplier sebanyak 7 kriteria yaitu :

A. Harga B. Pengiriman C. Kondisi perusahaan D. Kelengkapan dokumen E. Kualitas F. Pelayanan G. Geographical location. 2. Mengklasifikasikan Supplier

Dalam mengklasifikasikan supplier, peneliti menggunakan dua factor yaitu

tingkat kepentingan strategis item barang/jasa dan tingkat kesulitan mengelola

pembelian item barang/jasa yang dibeli oleh perusahaan.

Hasilnya PT Scorpa pranedya mengklasifikasikan supplier ke dalam dua

(17)

3. Menentukan Bobot Kriteria pemilihan Supplier

Penulis melakukan pembobotan Kriteria pemilihan supplier dan indikatornya

menggunakan metode Analythical Hierarchy Process (AHP) dengan bantuan

penggunaan software Expert Choice. Hasilnya adalah sebagai berikut :

A. Critical Strategic Suppliers, dengan kriteria  Kualitas dengan nilai 0,221

 Harga dengan nilai 0,195  Pelayanan dengan nilai 0,137  Pengiriman dengan nilai 0,133

 Kondisi perusahaan dengan nilai 0,117  Kelengkapan dokumen dengan nilai 0,113  Geographical location dengan nilai 0,084. B. Leverage Suppliers, dengan kriteria

 Harga dengan nilai 0,254  Kualitas dengan nilai 0,250  Pengiriman dengan nilai 0,137  Pelayanan dengan nilai 0,128,

 Kelengkapan dokumen dengan nilai 0,109,  Kondisi perusahaan dengan nilai 0,078,  Geographical location dengan nilai 0,055.

Gambar

Tabel 5.1 Kriteria pemilihan yang dapat digunakan PTSP
Tabel 5.2. Klasifikasi Supplier PTSP
Tabel 5.4 kuisioner perbandingan tentang sub kriteria dari harga yang  digunakan dalam menilai Critical Strategic Suppliers
Gambar 5.2. Grafik hasil pembobotan Kriteria (Level I) untuk Critical Strategic  Suppliers menggunakan Expert Choice
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dalam artikel ilmiah ini akan dibahas mengenai analisis konstruksi dan electrical test yang terdiri dari insulation resistance, winding resistance test, dan ratio test pada

Lelang Pengadaan Alat Peraga, Buku Pengayaan/Referensi dan Sarana Multi Media di Dinas Pendidikan Kota Madiun Tahun Anggaran 2007 mengindikasikan adanya kerjasama antara PT

Tampak bahwa perlakuan atau pemberian mikoriza telah mampu mening-katkan produksi berat kering tanaman terutama pada asosiasi satu jenis rumput dengan satu jenis legum..

Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Merdeka Belajar Dalam Penentuan Kelulusan Peserta Didik dan

Dalam pembuatan video dokumenter “Purwakarta istimewa” memiliki konsep yang diambil dari beberapa tempat pariwisata yang ikonik di kota Purwakarta, tempat tempat

Perilaku mendekat atau menghindar dari konsumen dapat diartikan bahwa mereka akan memilih perusahaan jasa transportasi yang memang memiliki layanan servicescape

Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder, data primer adalah hasil pengukuran usap alat medis di ruang perawatan, data sekunder meliputi data umum dan

Fakultas/Universitas : Farmasi/Universitas Muhammadiyah Purwokerto Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi ini adalah hasil dari proses penelitian saya yang telah