• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N Nomor : 51/Pdt.G/2010/PTA. Btn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA L A W A N

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N Nomor : 51/Pdt.G/2010/PTA. Btn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA L A W A N"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Nomor : 51/Pdt.G/2010/PTA. Btn.

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi Agama Banten yang mengadili perkara perdata pada tingkat banding dalam permusyawaratan majelis, telah menjatuhkan putusan atas perkara yang diajukan oleh :

PEMBANDING, umur 45 tahun, agama Kristen, pekerjaan swasta, tempat tinggal di KOTA TANGERANG SELATAN, selanjutnya disebut Tergugat Konpensi/Pelawan/Pembanding;

L A W A N

TERBANDING, umur 29 tahun, agama Islam, pekerjaan swasta, tempat tinggal di KOTA TANGERANG SELATAN, selanjutntya disebut Penggugat Konpensi/Terlawan/Terbanding;

Pengadilan Tinggi Agama tersebut;

Telah membaca berkas perkara dan semua surat yang berkaitan dengan perkara yang dimohonkan banding;

TENTANG DUDUK PERKARANYA

Mengutip semua uraian yang termuat dalam putusan yang dijatuhkan oleh Pengadilan Agama Tigaraksa tanggal 08 Juni 2010 M., bertepatan dengan tanggal 25 Jumadil Akhir 1431 H., yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

DALAM VERZET

1. Menyatakan perlawanan yang diajukan oleh Pelawan/Tergugat Asal dapat diterima;

2. Menyatakan bahwa perlawanan Pelawan terhadap putusan Verstek adalah pelawan yang tidak benar;

3. Menolak perlawanan Pelawan; DALAM EKSEPSI

1. Menolak eksepsi Pelawan untuk seluruhnya;

2. Menguatkan putusan Pengadilan Agama No. 1609/Pdt.G/2009/PA. Tgrs tanggal 02 Pebruari 2010;

(2)

DALAM POKOK PERKARA DALAM KONPENSI

- Menguatkan putusan Verstek Pengadilan Agama Tigaraksa No. 1609/Pdt.G/2009/PA. Tgrs tanggal 02 Pebruari 2010;

DALAM REKONPENSI

- Menolak gugatan Pelawan untuk seluruhnya; DALAM VERZET DAN POKOK PERKARA

- Membebankan biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Terlawan sebanyak Rp.256.000 (dua ratus lima puluh enam ribu rupiah);

Membaca Akta Permohonan Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Tigaraksa No. 1609/Pdt.G/2009/PA. Tgrs yang menyatakan bahwa pada hari Selasa tanggal 15 Juni 2010, pihak Tergugat/Pelawan/Pembanding telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Agama Tigaraksa tersebut dan permohonan banding Tergugat/Pelawan/Pembanding tersebut telah diberitahukan kepada pihak lawannya secara seksama pada tanggal 18 Juni 2010;

Membaca dan memperhatikan memori banding yang diajukan oleh Tergugat /Pelawan/Pembanding yang diserahkan ke Pengadilan Agama Tigaraksa pada hari Senin tanggal 05 Juli 2010 yang mana memori banding tersebut telah diberitahukan kepada Penggugat /Terlawan/Terbanding pada hari Rabu tanggal 14 Juli 2010;

Membaca dan memperhatikan kontra memori banding yang diajukan oleh Penggugat /Terlawan/Terbanding yang diserahkan ke Pengadilan Agama Tigaraksa pada hari Selasa tanggal 3 Agustus 2010, dan kontra memori banding tersebut telah diberitahukan kepada Tergugat/Pelawan/Pembanding pada hari Kamis tanggal 26 Agustus 2010;

Telah membaca dan memperhatikan catatan Panitera yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Tigaraksa yang menerangkan bahwa Pembanding dan Terbanding tidak melaksanakan pemeriksaan terhadap berkas perkara banding (inzage);

TENTANG HUKUMNYA

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding Pembanding diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara-cara serta memenuhi syarat-syarat menurut ketentuan perundang-undangan, maka permohonan banding tersebut dinyatakan dapat diterima;

Menimbang, bahwa setelah majelis Pengadilan Tinggi Agama mempelajari dengan cermat berkas perkara serta surat-surat yang berhubungan dengan perkara a quo, memberikan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :

(3)

Menimbang, bahwa perlawanan Tergugat/Pelawan/Pembanding dalam perkara a quo pada dasarnya adalah upaya hukum Tergugat/Pelawan/Pembanding terhadap putusan verstek, yang berarti haruslah dinilai sebagai pokok perkara, oleh karena itu tidak dipertimbangkan secara khusus, tetapi dipertimbangkan dalam pokok perkara; DALAM KONPENSI

DALAM EKSEPSI

Menimbang, bahwa eksepsi Tergugat/Pelawan/Pembanding ada dua pernyataan, pertama pernyataan bahwa ketidakhadiranTergugat/Pelawan/Pembanding dalam persidangan perkara Nomor : 1609/Pdt.G/2009/PA. Tgrs yang diputus verstek adalah karena Tergugat/Pelawan/Pembanding tidak tahu apabila tidak bisa hadir sidang pada hari dan tanggal yang telah ditentukan harus memberitahu ke Pengadilan, kedua pernyataan Tergugat/Pelawan/Pembanding bahwa Penggugat/Terlawan/Terbanding mempunyai dua nama, yaitu TERBANDING A dan TERBANDING B;

Menimbang, bahwa kedua pernyataan Tergugat/Pelawan/Pembanding tersebut oleh Pengadilan Agama Tigaraksa dinilai sebagai eksepsi dan setelah dipertimbangkan kemudian dinyatakan eksepsi ditolak. Terhadap penilaian tersebut Pengadilan Tinggi Agama tidak sependapat, menurut Pengadilan Tinggi Agama kedua pernyataan Tergugat/Pelawan/Pembanding tersebut bukan sebuah eksepsi tapi sebatas pernyataan atau posita yang tidak didukung oleh petitum, karena itu tidak perlu dipertimbangkan sebagai eksepsi;

DALAM POKOK PERKARA

Menimbang, bahwa dalam persidangan di Pengadilan Agama telah terbukti bahwa Penggugat/Terlawan/Terbanding dan Tergugat/Pelawan/Penggugat adalah sebagai suami isteri yang sah, yang telah menikah pada tanggal 04 April 2005 dengan Kutipan Akta Nikah dari KUA Kecamatan Tambelang Kabupaten Bekasi Nomor : 270/11/IV/2005 tanggal 04 April 2005, sebagaimana bukti P.1, dengan demikian Penggugat/Terlawan/Terbanding sebagai legal standing in judicio dalam pengajuan gugatan a quo;

Menimbang, bahwa Tergugat/Pelawan/Pembanding dalam perlawanannya tidak membantah dan tidak mengakui secara tegas atas dalil-dalil Penggugat/Terlawan/Terbanding mengenai perselisihan dan pertengkaran antara keduanya sejak tahun 2006 sampai dengan tahun 2009 dan kemudian terjadi pisah rumah pada tahun 2009;

Menimbang, bahwa kedua saksi Penggugat/Terlawan/Terbanding yang bernama SAKSI PENGGUGAT I dan SAKSI PENGGUGAT II, dan saksi Tergugat/Pelawan/Pembanding yang bernama SAKSI TERGUGAT, telah menguatkan dalil-dalil Penggugat/Terlawan/Terbanding dan terbukti terjadi perselisihan dan

(4)

pertengkaran terus menerus antara Penggugat/Terlawan/Terbanding dengan Tergugat/Pelawan/Pembanding;

Menimbang, bahwa mediator dalam perkara ini atas nama Drs. Sodikin,SH yang telah berusaha melakukan mediasi secara intensif tidak berhasil, begitu pula majelis hakim dalam setiap tahapan sidang telah pula berusaha untuk merukunkan antara Penggugat/Terlawan/Terbanding dengan Tergugat/Pelawan/Pembanding, tetapi usaha tersebut tidak membuahkan hasil, karena Penggugat/Terlawan/Terbanding tetap pada pendiriannya untuk bercerai dengan Tergugat/Pelawan/Pembanding;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dalam persidangan tingkat pertama, Pengadilan Tinggi Agama berpendapat bahwa perkawinan Penggugat/Terlawan/Terbanding dengan Tergugat/Pelawan/Pembanding telah pecah (break down marriage), hati keduanya telah bercerai yang sulit untuk dirukunkan kembali. Dengan demikian telah terpenuhi ketentuan pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam;

Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi Agama sependapat dengan dalil syar’i yang dikemukakan oleh Dr. Musthafa Al-Siba’i dalam kitab Al-Mar’ah Baina Al-Fiqh Wal Qanun halaman 100 sebagai berikut :



ن ةا و ا   قا عا او ا   اذ  ر ! "# # # د و %آ'(ﺱو و *  ا ع+ا # ,-. +%و ی0 ب.ﺱا ا2ه عا ا ا 4* نآ وا 5هﻥ 7ﻥ  8ا نا % 9:ا ; و ا # ی2ه و ا <: =ا %ی> <0 ﺡاو +% ی ﺵ0 *ا 7 Aی 7: ﻥ+4ا ا ﺱ اور

Sesungguhnya kehidupan suami isteri tidak akan tegak (rukun) jika disertai dengan pertengkaran dan perselisihan, disamping menimbulkan kemadlaratan yang serius dalam pendidikan dan pembentukan akhlak anak-anak. Lagi pula tidak baik menghimpun dua orang yang saling membenci. Apapun yang menjadi sebab perselisihan, pilihannya hubungan suami isteri tersebut diakhiri. Dengan harapan sesudah mereka berpisah Allah akan menganugrahi pasangan baru yang mewujudkan ketenangan dan ketentraman;

Menimbang, bahwa dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut, Pengadilan Tinggi Agama sependapat dengan pertimbangan Pengadilan tingkat pertama yang mengabulkan gugatan Penggugat/Terlawan/Terbanding, sehingga karenanya putusan Pengadilan Agama tersebut dapat dikuatkan, dan Tergugat/Pelawan/Pembanding adalah Pelawan yang tidak benar, dan oleh karenanya perlawanan Tergugat/Pelawan/Pembanding patut ditolak

(5)

Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagai yang telah diubah dengan Undang Nomor 3 Tahun 2006, dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 7 Ta hun 1989, Panitera berkewajiban untuk menyampaikan salinan putusan kepada Pegawai Pencatat Nikah (PPN) pada Kantor Urusan Agama (KUA) yang wilayahnya meliputi kediaman Penggugat dan Tergugat, dan kepada Pegawai Pencatan Nikah pada Kantor Urusan Agama tempat pernikahan dilangsungkan untuk didaftar dan dicatat dalam daftar yang disediakan untuk, itu. Oleh karena itu Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Tigaraksa untuk menyampaikan salinan putusan sebagaimana ditentukan dalam pasal; 84 tersebut;

Menimbang, bahwa Penggugat/Terlawan/Terbanding dengan Tergugat/ Pelawan/Pembanding mempunyai dua orang anak bernama ANAK I, lahir tanggal 10 Januari 2004 dan ANAK II, lahir tanggal 4 Desember 2006, dimana Penggugat/Terlawan/Terbanding mohon untuk ditetapkan sebagai pemegang hak asuh (hadlonah) atas kedua anak tersebut;

Menimbang, bahwa tujuan utama dari pengasuhan dan pemeliharaan anak adalah untuk kepentingan terbaik bagi anak (the best interest for child) sehingga dalam perkara a quo harus dilihat terlebih dahulu siapa yang dipandang lebih dapat memberikan jaminan untuk kepentingan terbaik bagi anak tersebut;

Menimbang, bahwa dalam hal anak masih berumur di bawah 12 tahun atau termasuk kategori belum mumayyiz, maka Penggugat/Terlawan/Terbanding selaku ibu kandungnya adalah yang lebih berhak, sesuai pasal 105 huruf a Kompilasi Hukum Islam, disamping itu karena sebagai ibu memiliki kedekatan secara psichologis apalagi ibunya sebagai seorang muslimah, sehingga oleh karenanya akan lebih mendatangkan ketenangan dan ketentraman batin dan lebih dapat diharapkan bisa menjaga keimanan kedua anaknya, selain itu ibunya juga dipandang memiliki kesanggupan dan kemampuan untuk mengasuh dan memelihara kedua anak tersebut hingga mencapai usia mumayyiz, karena Penggugat/Terlawan/Terbanding mempunyai penghasilan tetap sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), yang saat ini sebagai PNS KOTA TANGERANG Selatan, sebagaimana pengakuan Penggugat/Terlawan/Terbanding dalam kontra memori;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut Pengadilan Tinggi Agama sependapat dengan pertimbangan dan putusan Pengadilan tingkat pertama yang mengabulkan petitum c gugatan Penggugat/Terlawan/Terbanding dan menetapkan Penggugat/Terlawan/Terbanding sebagai pemegang hak asuh terhadap kedua anak Penggugat/Terlawan/Terbanding dengan Tergugat/Pelawan/Pembanding yang bernama ANAK I umur 6 tahun dan ANAK II umur 4 tahun;

(6)

Menimbang, bahwa dalam petitum subsidair, Penggugat/Terlawan/Pembanding mohon putusan yang seadil-adilnya, sedangkan hak hadlonah ditetapkan diberikan kepada Penggugat/Terlawan/Terbanding, tetapi saat ini kedua anak yang bernama ANAK I dan ANAK II tersebut berada dalam kekuasaan Tergugat/Pelawan/Pembanding, maka sesuai dengan rasa keadilan Tergugat/Pelawan/Pembanding diperintahkan untuk menyerahkan kedua anak tersebut kepada Penggugat/Terlawan/Terbanding;

DALAM REKONPENSI

Menimbang, bahwa Tergugat/Pelawan/Pembanding menuntut agar kedua anak Tergugat/Pelawan/Pembanding dengan Penggugat/Terlawan/Terbanding diberikan hak asuhnya kepada Tergugat/Pelawan/Pembanding dan bukan diberikan kepada Penggugat/Terlawan/Terbanding, dengan alasan karena Penggugat/Terlawan/Terbanding adalah seorang ibu yang mempunyai kepribadian yang kurang pantas, berlaku kasar terhadap salah satu anaknya, seperti menendang kepada anak, suka menyakiti hati anak, memberi janji palsu kepada anak, selain itu Penggugat/Terlawan/Terbanding selalu berpindah-pindah tempat kost sehingga akan menyulitkan Tergugat/Pelawan/Pembanding untuk bertemu dengan kedua anak tersebut, sedangkan Tergugat/Pelawan/Pembanding sudah mempunyai rumah sendiri untuk tempat tinggal yang tetap bagi kedua anak Tergugat/Pelawan/Pembanding dengan Penggugat/Terlawan/Terbanding;

Menimbang, bahwa dalil-dalil Tergugat/Pelawan/Pembanding tersebut dibantah oleh Penggugat/Terlawan/Terbanding dan ternyata Tergugat/Pelawan/Pembanding tidak dapat membuktikan dalil-dalilnya tersebut, karena Tergugat/Pelawan/Pembanding hanya menghadirkan seorang saksi dan seorang saksi sama dengan tidak ada saksi (unus testis nullus testis), sehingga tidak terbukti bahwa ada sifat-sifat negative yang menjadi penghalang pada Penggugat/Terlawan/Terbanding yang dapat menggugurkan haknya sebagai pemegang hak asuh (hadlonah) terhadap kedua anaknya;

Menimbang, bahwa Pengadian Tinggi Agama sependapat dengan dalil syar’i yang dikemukakan oleh Al-Sayid Al-Sabiq dalam kitab Fiqhussunnah Juz II halaman 339 sebagai berikut :

اذ ثﺡ نا ق ا ناا'ا +%#و <5C م  Eﺡا 7#  ب ا   ی م # ﻥ +ی %+

Kemudian apabila terjadi cerai pada kedua orang tua, sedangkan antara keduanya ada anak kecil, maka ibu lebih berhak mengasuh anak tersebut dari pada ayah, selama tidak ada penghalang pada ibu untuk diprioritaskan;

(7)

Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi Agama telah mempertimbangkan hak asuh anak Penggugat/Terlawan/Terbanding dengan Tergugat/Pelawan/Pembanding dalam konpensi, dan dalam rekonpensi ini Pengadilan Tinggi Agama sependapat dengan Pengadilan tingkat pertama yang mempertimbangkan gugat rekonpensi Tergugat/Pelawan/Pembanding tentang pemeliharaan dan hak asuh terhadap anak, sependapat pula atas putusan Pengadilan tingkat pertama tersebut yang menetapkan bahwa hak pemeliharaan kedua anak Penggugat/Terlawan/Terbanding dengan Tergugat/Pelawan/Pembanding diberikan kepada Penggugat/Terlawan/Terbanding. Dengan demikian, gugat rekonpensi harus ditolak dan putusan Pengadilan tingkat pertama dalam rekonpensi dapat dikuatkan, dengan tetap memberi hak kepada Tergugat/Pelawan/Pembanding untuk bertemu, mengajak jalan-jalan dalam melepas rindu dari seorang ayah kepada anak-anaknya selama tidak mengganggu kepentingan anak dan atas sepengetahuan Penggugat/Terlawan/Terbanding;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama berpendapat bahwa apa yang telah dipertimbangkan dalam putusan Pengadilan Agama Tigaraksa dalam perkara a quo, sudah tepat dan benar dan putusan a quo dapat dikuatkan dengan memperbaiki formulasi (susunan) amar putusan Pengadilan Agama tersebut dan mentiadakan dictum eksepsi serta menambah pemberlakuan ketentuan pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 Ntahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, sehingga amarnya akan berbunyi sebagaimana akan disebutkan di bawah ini;

DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI

Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka berdasarkan pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, biaya perkara pada tingkat pertama dibebankan kepada Penggugat dan biaya dalam tingkat banding dibebankan kepada Tergugat/Pembanding;

Mengingat Undang-Undang dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta dalil-dalil syar’i yang berkaitan dengan perkara ini;

M E N G A D I L I

- Menyatakan bahwa permohonan banding yang diajukan oleh Tergugat/Pelawan/Pembanding dapat diterima;

- Menguatkan putusan Pengadilan Agama Tigaraksa Nomor : 1609/Pdt.G/2009/PA.Tgrs, dengan memperbaiki formulasi (susunan) amar

(8)

putusan Pengadilan Agama Tigaraksa, dan mentiadakan dictum eksepsi, serta pemberlakuan ketentuan pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 dan Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, sehingga selengkapnya berbunyi sebagai berikut:

M E N G A D I L I DALAM KONPENSI

1. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek;

2. Menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat (PEMBANDING) terhadap Penggugat (TERBANDING);

3. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Tigaraksa untuk menyampaikan salinan putusan kepada Pegawai Pencatat Nikah pada Kantor Urusan Agama yang wilayahnya meliputi kediaman Penggugat dan Tergugat, dan kepada Pegawai Pencatat Nikah di tempat pernikahan dilangsungkan untuk didaftar dan dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu;

4. Menetapkan Penggugat sebagai pemegang hak asuh (hadlonah) terhadap kedua anak Penggugat dan Tergugat yang masing-masing berrnama :

a. ANAK I, umur 6 tahun; b. ANAK II, umur 4 tahun;

dengan tetap memberi hak kepada Tergugat untuk bertemu, mengajak jalan-jalan dan melepas rindu dari seorang ayah kepada anaknya selama tidak mengganggu kepentingan anak dan atas sepengetahuan Penggugat;

5. Memerintahkan Tergugat untuk menyerahkan kedua anak tersebut pada dictum nomor 4 kepada Penggugat;

DALAM REKONPENSI

- Menolak gugatan Tergugat/Penggugat Rekonpensi; DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI

- Membebankan Penggugat untuk membayar biaya perkara pada tingkat pertama sebesar Rp.291.000; (dua ratus sembilan puluh satu ribu rupiah); - Membebankan biaya perkara dalam tingkat banding kepada

Tergugat/Pembanding yang hingga kini dihitung sebesar Rp. 150.000; (seratus lima puluh ribu rupiah);

Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan majelis hakim pada hari Senin tanggal 18 Oktober 2010 Masehi., bertepatan dengan tanggal 10 Dzulqa’dah 1431 Hijriyah, yang dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Drs. H. AH. Chairuddin Ridwan, S.H., M.H., sebagai Ketua Majelis, dihadiri oleh

(9)

Drs. H. U. Syihabuddin, S.H., M.H., dan Drs. H. Mafrudin Maliki, S.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Tinggi Agama Banten untuk memeriksa perkara ini dalam tingkat banding dengan penetapan Nomor :51/Pdt.G/2010/PTA Btn. tanggal 30 September 2010 didampingi oleh Drs. Asmawi H. Rawi sebagai Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh Pembanding dan Terbanding.

Hakim Anggota, Hakim Ketua, Ttd. Ttd.

Drs.H.U.SYIHABUDDIN, S.H.,M.H. Drs.H.AH. CHAIRUDDIN R, S.H.,M.H.

Hakim Anggota, Panitera Pengganti, Ttd. Ttd.

Drs. H. MAFRUDIN MALIKI, S.H. Drs. ASMAWI H. RAWI

Rincian Biaya Perkara :

1. Biaya Proses ………. Rp. 139.000; 2. Biaya Redaksi ……… Rp. 5.000; 3. Biaya Materai ……… Rp. 6.000; Jumlah ……….. Rp. 150.000;

Untuk salinan yang sah sesuai dengan aslinya oleh : Panitera,

Ttd.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pembahasan ini penulis hanya membahas me- ngenai kegiatan pemeliharaan dan perawatan mesin proses untuk kaca rasa cat ukuran 48 x 20 inci dengan

Maksud dan Tujuan, dalam rangka untuk merealisasikan pemanfaatan endapan gambut secara terpadu dan berkonseptual, maka dibentuk tim yang menangani mengenai Kajian Potensi

Transaksi Bursa yang sudah terjadi sebelum dihentikannya perdagangan tetap berlaku dan dapat dinyatakan tidak berlaku (dibatalkan) oleh Bursa apabila terdapat inkonsistensi data

16.75 Mandarsari, Banjarmasin - Kalsel RUSBANI 081348246930 SURABAYA Komplek Pergudangan Bumi Maspion Jl.. Raya Bumi Maspion

Dengan mengubah gaya hidup dan meningkatkan kondisi badan anda, maka gejala Pilek Alergi tidak akan timbul4. Bila anda alergi terhadap debu rumah, ikuti petunjuk cara

Penelitian pengembangan ini menggunakan model Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation (ADDIE). Tahap Analysis merupakan analisis terhadap

Peningkatan aset yang terdiri dari penempatan deposito berjangka sebesar Rp 126,24 milyar, perolehan saham sebesar Rp 8 milyar dan perolehan aset tetap perusahaan sebesar Rp 7,58