• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS NILAI ESTETIKA DALAM GURINDAM MUTIARA HIDUP KARYA RENDRA SETYADIHARJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS NILAI ESTETIKA DALAM GURINDAM MUTIARA HIDUP KARYA RENDRA SETYADIHARJA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS NILAI ESTETIKA DALAM

GURINDAM MUTIARA HIDUP

KARYA RENDRA SETYADIHARJA

ARTIKEL E-JOURNAL

Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh

FITRIANI EBI PEBRIANA NIM 100388201315

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

(2)
(3)
(4)

Fitriani Ebi Pebriana. 2014. Analisis Nilai Estetika dalam Gurindam Mutiara Hidup Karya Rendra Setyadiharja, Skripsi.

Tanjungpinang: Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Pembimbing I: Ahada Wahyusari, M.Pd. Pembimbing II: Erwin Pohan, M.Pd. Ebb_ye@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai estetika yang terkandung dalam Gurindam Mutiara Hidup karya Rendra Setyadiharja. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis isi. Teknik ini dapat dilakukan dengan cara : (1) peneliti akan membaca sekaligus menganalisis naskah Gurindam Mutiara Hidup berdasarkan bait dalam perihal untuk menemukan nilai estetika dari aspek ontologis dan aspek psikologis, (2) setelah membaca sekaligus menganalisis, peneliti mengumpulkan dan memilah-milah hasil analisis yang termasuk aspek ontologis dan psikologis, (3) peneliti akan membuat simpulan dari hasil penelitian yang didapatkan.

Dari analisis yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa, dari jumlah keseluruhan 201 bait gurindam dalam Gurindam Mutiara Hidup karya Rendra Setyadiharja, terdapat 80 bait pada aspek ontologis dan 119 bait pada aspek psikologis dan 2 bait yang tidak termasuk dalam aspek ontologis dan psikologis.

Kata kunci: Nilai, Estetika, Gurindam

ABSTRACT

This study was aimed to describe the aesthetic’s value contained in Gurindam Mutiara Hidup, Rendra Setyadiharja.

The method used in this research is descriptive qualitative method. Data analysis techniques will be performed in this study using content analysis techniques. This technique can be done by: (1) the researcher will analyze the script of Gurindam Mutiara Hidup to find the aesthetic value of the ontological aspects and psychological aspects, (2) after reading once analyzed, researchers collect and sort the results of the analysis which include ontological and psychological aspects, (3) the researcher will make conclusions from the results of research.

From the analysis conducted, it can be concluded that, of the total 201 Gurindam couplet of Gurindam Mutiara Hidup, Rendra Setyadiharja, there are 80 temples on the ontological aspects and psychological aspects of 119 temples on the temples and 2 are not included in the ontological and psychological aspects .

(5)

Keywords: Values, Aesthetics, Gurindam

1. Pendahuluan

Nilai estetika dalam sebuah karya sastra memiliki nilai keindahan yang tinggi dan juga bersifat menghibur. Menurut Braginsky yang ditulis oleh Teeuw dalam Endraswara (2011:68) ada tiga aspek konsep keindahan. Pertama, dari aspek ontologisnya, ada keindahan puisi sebagai pembayangan kekayaan Tuhan. Kedua, dari aspek imanen, dari yang indah, yang terungkapkan dalam kata-kata seperti ajaib, tamasya, dan lain-lain, dan selalu terwujud dalam keanekaragaman, kebahagiaan yang harmonis, baik dalam alam maupun dalam ciptaan manusia. Ketiga, dari aspek psikologis, yaitu efek kepada pembaca yang menjadi heran, birahi, suka, lupa dan sebagainya.

Dari ketiga aspek tersebut menjelaskan bahwa pengarang harus bisa memilih bahasa yang tepat dan baik sehingga ada keindahan kata atau bahasa dalam tulisan tersebut. Seperti penjelasan di atas bahwa karya sastra merupakan hasil ciptaan seseorang. Kemudian melalui bahasalah karya sastra tersebut bisa hidup karena bahasa merupakan alat untuk manusia berinteraksi atau mengidentifikasi diri.

Melalui estetika (keindahan), pembaca akan tertarik dan menilai tinggi sebuah karya sastra dan tidak dipandang hanya tulisan biasa. Seperti yang telah dijelaskan bahwa karya sastra adalah hasil ciptaan manusia, sebuah kreatif dari penulis. Sebagai contoh karya sastra yang memiliki nilai keindahan tinggi adalah Gurindam.

Gurindam yang terkenal di masyarakat sampai saat ini adalah Gurindam Dua Belas gubahan Raja Ali Haji (1809-1873). Dalam tulisannya Raja Ali Haji menyisipkan banyak sekali keindahan dalam pilihan katanya, sehingga nasihat, pesan, dan amanat yang ingin disampaikan Raja Ali Haji tersampaikan oleh pembaca. Selain Gurindam Dua Belas gubahan Raja Ali Haji pada tahun 1809-1873, pada tahun 2010 seorang sastrawan muda Kota Tanjungpinang yang bernama Rendra Setyadiharja telah menulis sebuah gurindam berjudul Gurindam Mutiara Hidup. Oleh Karena itu, peneliti mencoba untuk melakukan penelitian terhadap Gurindam Mutiara Hidup karya Rendra Setyadiharja khususnya mengenai nilai estetika yang terkandung dalam Gurindam Mutiara Hidup.

2. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2009:9).

(6)

Teknik analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis isi. Teknik ini dapat dilakukan dengan cara: (1) peneliti akan membaca sekaligus menganalisis naskah Gurindam Mutiara Hidup berdasarkan bait dalam perihal untuk menemukan nilai estetika dari aspek ontologis dan aspek psikologis, (2) setelah membaca sekaligus menganalisis, peneliti mengumpulkan dan memilah-milah hasil analisis yang termasuk aspek ontologis dan psikologis, (3) peneliti akan membuat simpulan dari hasil penelitian yang didapatkan.

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 201 bait Gurindam dalam Gurindam Mutiara Hidup karya Rendra Setyadiharja, yang terdiri dari 80 bait pada aspek ontologis dan 119 bait pada aspek psikologis dan 2 bait yang tidak termasuk dalam aspek ontologis dan psikologis.

Aspek ontologis dalam Gurindam Mutiara Hidup karya Rendra Setyadiharja terdiri dari 80 bait meliputi: 6 bait pada perihal niat, 4 bait pada perihal ikhlas, 12 bait pada perihal sholat, 3 bait pada perihal masa, 4 bait pada perihal sedekah, 3 bait pada perihal masa muda, 2 bait pada perihal adab kepada guru, 2 bait pada perihal adab bergaul sesama insan, 11 bait pada perihal sahabat, 5 bait pada perihal aurat, 5 bait pada perihal sang hawa (A), 4 bait pada perihal sang hawa (B), 3 bait pada perihal sang lelaki pujaan hati, 4 bait pada perihal cinta, 1 bait pada perihal menahan amarah, 1 bait pada perihal pejabat negeri, 2 bait pada perihal malu, 1 bait pada perihal bergurau, dan 7 bait pada perihal hidup.

Aspek psikologis dalam Gurindam Mutiara Hidup karya Rendra Setyadiharja terdiri dari 119 bait meliputi: 5 bait pada perihal niat, 6 bait pada perihal ikhlas, 7 bait pada perihal masa, 3 bait pada perihal sedekah, 6 bait pada perihal masa muda, 7 bait pada perihal ilmu, 3 bait pada perihal adab kepada guru, 11 bait pada perihal adab bergaul sesama insan, 8 bait pada perihal sahabat, 5 bait pada perihal sang hawa (A), 8 bait pada perihal sang hawa (B), 8 bait pada perihal sang lelaki pujaan hati, 3 bait pada perihal cinta, 3 bait pada perihal menahan amarah, 15 bait pada perihal pejabat negeri, 5 bait pada perihal malu, 4 bait pada perihal bergurau, dan 12 bait pada perihal hidup.

4. Simpulan dan Rekomendasi

Gurindam Mutiara Hidup karya Rendra Setyadiharja merupakan sebuah karya sastra yang ditulis oleh sastrawan muda Kota Tanjungpingang. Adapun saran dari peneliti ialah agar dapat bermanfaat bagi peserta didik dan kalangan masyarakat guna untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai nilai estetika berdasarkan aspek ontologis dan aspek psikologis pada Gurindam Mutiara Hidup karya Rendra Setyadiharja. Dan dengan adanya Gurindam Mutiara Hidup karya Rendra Setyadiharja ini, semoga bisa membantu pembaca bahwa siapa saja bisa menerbitkan hasil karyanya satu diantaranya adalah gurindam. Walau dari segi bahasa tidak sefilosofis Gurindam Dua Belas gubahan Raja Ali Haji.

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2009. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta. Alisjahbana, Sutan Takdir. 2011. Puisi Lama. Jakarta: Dian Rakyat.

Aminuddin. 2011. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Annuar, Kaspul. 2013. Analisis Nilai-nilai Moral dalam Gurindam Mutiara HIdup Karya Rendra Setyadiharja. Tanjungpinang: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Emzir. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisi Data. Jakarta: Rajawali Pers. Endraswara, Suwardi. 2011. Metodologi penelitian Sastra. Yogyakarta: CAPS. Ilahi, Fadhel. 2004. Zina. Jakarta: Qisthi Press.

Minderop, Albertine. 2010. Psikologi Sastra: Karya Sastra, Metode, Teori, dan Contoh Kasus. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Natawidjaja, P. Suparman. 1980. Apresiasi Sastra dan Budaya. Jakarta: PT Intermasa.

Prasetya, Joko Tri, dkk. 2004. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Priyatni, Endah Tri. 2010. Membaca Sastra dengan Ancangan Literasi Kritis. Jakarta: Bumi Aksara.

Qodratilah, Meity Taqdir. 2011. Kamus Bahasa Indonesia untuk Pelajar. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Ratna, Nyoman Kutha. 2007. Estetika Sastra dan Budaya. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Rifa’I, Moh. 1978. Ilmu Fiqih Islam Lengkap. Semarang: CV. Toha Putra.

Setyadiharja, Rendra. 2010. Gurindam Mutiara Hidup.Tanjungpinang: Stisipol Press.

Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: PT Grasindo. Soemardjan, Selo, dkk. 1984. Budaya Sastra. Jakarta: CV Rajawali.

(8)

Sugiyono. 2009. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.

Suhardi, 2011. Sastra Kita, Kritik, dan Lokalitas. Depok: Komodo Books. Surajio. 2008. Ilmu filsafat Suatu Pengantar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sutrisno, Mudji, S.J. 1999. Kisi-kisi Estetika.Yogyakarta: Kanisius.

Thalib, M. 1998. 20 Tuntunan Khusyu’ Shalat. Bandung: Irsyad Baitus Salam. Zuhendra, Yuyun. 2011. Analisis Nilai-nilai Estetika Yang Terkandung dalam

Gurindam Dua Belas Karya Raja Ali Haji. Tanjungpinang: Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia UMRAH.

Referensi

Dokumen terkait

disebabkan karena pakan yang dibutuhkan selalu tercukupi untuk mencegah sifat kanibalisme pada lobster yang dapat menyebabkan kematian pada lobster yang dipelihara

System terhadap pengaruh debit dan jumlah tumbuhan yang berbeda maka dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan efisiensi yang cukup besar pada COD dengan debit terkecil

Kepadatan Ascidian, Spons dan Moluska memiliki nilai tertinggi, sedangkan nilai terendah yaitu Ekinodermata, Krustasea dan Alga di Desa Minanga, sedangkan kepadatan Moluska

konstruksilainnya.supplier peralatan Quality Control dan Geoteknik untuk peralatan kualitas Konstruksi Jalan, Jembatan, Gedung-gedung, Dam, dan konstruksi teknik sipil lainnya,

menjadi tidak aktif. Fungsinya adalah untuk merangsang perpanjangan sel, merangsang pembentukan bunga dan buah, merangsang perpanjangan titik tumbuh, dan menggiatkan

harveyi Dengan Masa Inkubasi 24 Jam Pada Suhu 30 0 C Gambar 3 terbentuk daerah bening yang menandakan bahwa terjadi penghambatan. pertumbuhan dari Lactobacillus sp

Hasil: Berdasarkan hasil analisis Pendidikan agama Islam memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku penyalahgunaan narkoba dan berdasarkan nilai OR ( Odds Ratio )

Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 11 Tahun 2000 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Daerah Kabupaten Lombok Timur sebagai dasar hukum dalam penataan