PENGUMPULAN DATA
DAN PENYUSUNAN
PROFIL DESA
Enike Dwi Kusumawati
PROGRAM KERJA
POKOK : Wajib (Profil Desa) PENUNJANG : Tidak WajibSUMBER DATA UNTUK TUJUAN
ANALISIS KEPENDUDUKAN
4
Macam sumber data kependudukan:
Sensus Penduduk
Survei Penduduk Antar Sensus
Registrasi Penduduk
Ketiga metode pengumpulan data tersebut
mengacu pada metode yang berlaku
5
Perlu dingingat:
Siapa yang mengumpulkan datanya dan bagaimana caranya Kapan waktu pengumpulan datanya
Apa kelebihan dan kekurangan setiap sumber data tersebut Apa permasalahan setiap sumber data tersebut
6
Menurut PBB, data minimal yang harus dikumpulkan
pada tiap sensus penduduk adalah:
a.
Geografi dan migrasi penduduk
b.Rumah tangga
c.
Karakteristik sosial demografi
d.Kelahiran dan kematian
e.
Karakteristik pendidikan
f.Karakteristik ekonomi
7
Data yang dikumpulkan (sesuai kebutuhan setiap
negara), al:
1.
Karakteristik sosial demografi:
- Jenis kelamin
- Umur
- Tempat lahir
- Agama
- Status perkawinan
- Tingkat pendidikan
- Pekerjaan
- Suku atau kebangsaan (kewarganegaraan)
- Bahasa, dll
8
2.
Kelahiran dan Kematian:
- Anak lahir hidup
- Anak masih hidup
- Bayi lahir (sampai 12 bulan sebelum hari
sensus)
- Bayi mati (sampai 12 bulan sebelum hari
sensus), dll
3. Rumah tangga:
- Jumlah anggota keluarga
- Hubungan dengan KK
9
SURVEI PENDUDUK
Jenis data yang dikumpulkan pada umumnya
sama atau hampir sama dengan data sensus.
Hanya berbeda pada jumlah orang yang
10
REGISTRASI PENDUDUK
Jenis data yang dikumpulkan pada umumnya adalah:
1. Karakteristik sosial dan demografi:
- Nama (bukan variabel demografi, tetapi hanya
untuk kroscek jenis kelamin)
- Tempat tinggal (alamat)
- Jenis kelamin
- Tempat lahir
- Tanggal lahir (untuk kroscek umur)
11
- Agama
- Status perkawinan
- Tingkat pendidikan terakhir (yang ditamatkan)
- Pekerjaan
- Suku atau kebangsaan (kewarga-negaraan)
12
2. Rumah tangga
- Jumlah anggota keluarga
- Hubungan dengan KK
3. Migrasi
- Tempat lahir
- Tempat asal
13
Bentuk registrasi penduduk yang biasa
dilakukan:
1.
Kartu Keluarga
2.
Kartu tanda penduduk (tetap dan musiman)
3.
Akta kelahiran, surat kenal lahir
4.
Akta kematian
5.
Akta nikah, buku nikah
6.
Akta cerai, surat cerai
7.
Surat pindah, Paspor
14
Kesalahan yang sering terjadi pada sensus
(juga untuk survai dan registrasi):
1.
Kesalahan cakupan (error of coverage)
Contoh:
- orang tidak tercacah (mobilitas tinggi,
daerah sulit dijangkau)
15
2
. Kesalahan isi pelaporan (error of content)
Contoh :
- Umur (mengaku berumur lebih muda dari
usia sebenarnya, menyukai umur kelipatan
lima (5)
- kelahiran bayi (bayi baru lahir belum diberi
nama, bayi lahir dan hidup beberapa
16
- kematian bayi (sulit membedakan:
kematian bayi atau kematian balita umur
>1 tahun, kematian bayi atau lahir mati)
- jenis kelamin
- pekerjaan (mudah sekali berubah, sensus
menanyakan pekerjaan 1 minggu terakhir)
17
3. Kesalahan ketepatan pelaporan (estimation
error)
Contoh :
- Balita tapi tercatat sudah sekolah
- Laki-laki tapi tercatat pernah melahirkan
- Selisih umur anak dan orang tua kurang
dari 10 tahun, dll
18
Bagaimana cara melakukan perbaikan data
kependudukan yang salah?
Perbaikan untuk data:
Umur : dengan membuat piramida penduduk
dengan pengelompokan umur 1 (satu)
tahunan.
Jenis kelamin : dengan menghitung sex ratio
dan membandingkan dengan sex ratio tahun
sebelumnya.
1. Sekumpulan angka
untuk menerangkan
sesuatu, baik angka yang
belum tersusun maupun
angka–angka yang sudah
tersusun dalam suatu
2. Sekumpulan
cara dan aturan
tentang
pengumpulan,
pengolahan,
analisis, serta
penafsiran data
yang terdiri dari
angka-angka.
3. Sekumpulan
angka yang
menjelaskan
sifat-sifat
data atau hasil
pengamatan
Menurut J. Supranto :
1. Dalam arti sempit
Statistik adalah data ringkasan
yang berbentuk angka (kwantitatif).
2. Dalam arti luas
Statistik adalah ilmu yang mempelajari
cara pengumpulan, penyajian, dan analisis
data, serta cara pengambilan kesimpulan
secara umum berdasarkan hasil penelitian
yang menyeluruh
.
PENGERTIAN STATISTIK
Asal kata “Statistic”:
Statia = catatan administrasi pemerintahan di US
Stochos = “anak panah” (bahasa Yunani), sesuatu
yang mengandung ketidakpastian
Pengertian:
Statistik = Data
Statistik = Ukuran Sampel (dugaan dari parameter)
Statistik = Ilmu yang mempelajari cara
pengumpulan data, pengolahan data, analisis data
serta penyajian data sehingga menjadi suatu
informasi yang berguna bagi pengambilan
keputusan
Statistik adalah ilmu yang
mempelajari tentang seluk beluk
data, yaitu tentang pengumpulan,
pengolahan, penganalisisan,
penafsiran, dan penarikan
kesimpulan dari data yang
berbentuk angka-angka.
1. Data
2. Perlakuan data
Seperti
pengumpulan
dan pengolahan
3. Kesimpulan
4. Angka-angka
1. Berdasarkan cara pengolahan datanya
a. Statistik Deskriptif
b. Statistik Inferensi
atau
Bagian dari Statistik yang
mempelajari cara pengumpulan
dan penyajian data sehingga
mudah dipahami.
Fungsi : untuk menerangkan
Ruang lingkup bahasan :
1.
Distribusi Frekuensi
a. Grafik distribusi
b. Ukuran nilai pusat
c. Ukuran Dispersi
d. Kemencengan dan keruncingan
kurva
2. Angka Indeks
3. Deret waktu atau data berkala
4. Korelasi dan regresi sederhana
STATISTIK INFERENSI atau
STATISTIK INDUKTIF
Bagian dari Statistik yang mempelajari
mengenai penafsiran dan penarikan
kesimpulan yang berlaku secara umum
dari data yang tersedia.
Fungsi : meramalkan dan mengontrol
keadaan atau kejadian
Ruang lingkup bahasan :
Probabilitas atau teori kesimpulan Distribusi teoritis
Sampling dan distribusi sampling
Pendugaan populasi atau teori populasi Uji hipotesis
Analisis korelasi dan uji signifikan Analisis regresi untuk peramalan
Statistik berdasarkan ruang
lingkup penggunaannya
Statistik Sosial
Statistik Pendidikan
Statistik Ekonomi
Statistik Perusahaan
Statistik Pertanian
Statistik Kesehatan
Statistik berdasarkan bentuk
parameternya
Statistik Parametrik
Bagian statistik yang parameter
dan populasinya mengikuti suatu
distribusi tertentu, seperti
distribusi normal, dan memiliki
varian yang homogen.
Statistik non parametrik
Bagian statistik yang parameter dan
populasinya tidak mengikuti suatu
distribusi tertentu atau memiliki
distribusi yang bebas dari
persyaratan, dan variannya tidak
perlu homogen.
C. PERANAN STATISTIK
Dalam kehidupan sehari-hari
contoh : angka-angka kenakalan
remaja, tingkat biaya hidup,
tingkat kecelakaan lalu lintas.
Dalam penelitian ilmiah
Dalam ilmu pengetahuan
PERLUNYA STATISTIK
Menjelaskan hubungan antara
variabel-variabel
Membuat rencana dan
ramalan
Mengatasi berbagai
perubahan
Membuat keputusan yang
FUNGSI STATISTIK
Bank Data
Alat quality kontrol
Alat analisis
Pemecahan masalah dan
D. METODOLOGI
STATISTIK
Pemecahan masalah secara statistik
yang terdiri atas beberapa tahap
.
1. Identifikasi masalah
2. Pengumpulan data
3. Klasifikasi data
4. Penyajian data
5. Analisis data
1. Identifikasi Masalah
Merupakan tahap awal atau tahap perencanaan. Pada tahap ini, masalah atau persoalan yang ada dipahami atau
didefinisikan secara jelas dan tepat.
2. Pengumpulan data
Data Intern
:Data yang bersangkutan
langsung dengan
permasalahan.
Data Ekstern
:Data yang hanya mendukung
permasalahan.
Data Intern dan Ekstern
dikumpulkan melalui :
Data-data yang tersedia
Data-data diperoleh dan dikumpulkan melalui sumber-sumber yang telah ada.
Data –data asli :
Data-data yang diperoleh dan dikumpulkan secara langsung oleh peneliti.
Syarat Data yang baik :
1.
Data harus obyektif, sesuai dengan keadaan sebenarnya
(as it is).
2.
Data harus bisa mewakili (representative).
3.
Kesalahan baku (standard error) harus kecil.
Suatu perkiraan (estimate) dikatakan baik (memiliki
tingkat ketelitian tinggi) jika kesalahan bakunya kecil.
Syarat (2) & (3) sering disebut sebagai syarat data yang
dapat diandalkan (reliable).
4.
Harus tepat waktu (up to date).
5.
Harus relevan, yaitu data yang dikumpulkan harus ada
hubungannya dengan masalah yang akan dipecahkan.
3. Klasifikasi Data
Pada tahap klasifikasi data, data yang
sudah ada dikelompokan sesuai dengan tujuan
penelitian dan diidentifikasi berdasarkan
kemiripan atau kesamaan sifat, kemudian
disusun dalam kelompok-kelompok.
Salah satu metode pengklasifikasian data yang
sering digunakan adalah metode coding
4. Penyajian Data
Data yang sudah diklasifikasikan,
disajikan atau ditampilkan dalam
bentuk tabel atau grafik.
5. Analisis Data
Diinterpretasikan hasil dari tahap
sebelumnya dan merupakan tahap akhir
sebelum penarikan kesimpulan
E. KONSEP-KONSEP
DASAR
1.
Populasi
2.
Sampel
1. Populasi
Keseluruhan nilai yang mungkin,
hasil pengukuran atau perhitungan,
kualitatif maupun kuantitatif
mengenai karakteristik tertentu
dari semua anggota kumpulan yang
lengkap dan jelas yang ingin
2. Sampel
Bagian dari sebuah populasi
yang dianggap dapat
3. Data dan Variabel
Data adalah sekumpulan datum yang berisi fakta-fakta serta gambaran
suatu fenomena yang dikumpulkan, dirangkum, dianalisis dan selanjutnya diinterpretasikan.
Variabel adalah karakteristik data yang menjadi perhatian. Contoh : Jenis
kelamin, berat badan, kualitas material
Variabel Diskrit
Variabel yang selalu memiliki
nilai bulat dalam bilangan asli,
tidak berbentuk pecahan atau
variabel yang tidak mengambil
seluruh nilai dalam sebuah
interval ( selang )
Data yang dinyatakan dalam
bentuk variabel diskrit
Variabel Kontinu
Variabel yang memiliki nilai sembarang, baik berupa nilai bulat maupun pecahan, di antara dua nilai tertentu Atau variabel yang
Mengambil seluruh nilai dalam suatu interval.
DATA MENURUT SKALA
PENGUKURAN
a.
Nominal
, sifatnya hanya untuk membedakan antar
kelompok. Ini data yang paling rendah dalam level
pengukuran data. Jika suatu pengukuran data hanya
menghasilkan satu dan hanya satu-satunya katagori,
maka data tersebut adalah data nominal, contoh :
Pagawai negeri, pegawai swasta. Ciri variabel
nominal yaitu posisi data setara, dalam contoh
diatas, pegawai negeri tidak lebih tinggi dari pegawai
swasta, dan sebaliknya dan tidak bisa dilakukan
operasi matematika, contoh diatas, tidak mungkin
Wirawasta – Pegawai swasta = Pegawai negeri.
b.
Ordinal, selain memiliki sifat
nominal, juga menunjukkan
peringkat. Data ini lebih tinggi
levelnya daripada data nominal.
Pada data ordinal, adalah data
dengan urutan lebih tinggi dan
urutan lebih rendah, contoh :
panjang, kurang panjang, pendek
Ciri data ordinal yaitu posisi data
tidak setara.
DATA MENURUT SKALA
PENGUKURAN
c.
Interval
, selain memiliki sifat data ordinal, juga
memiliki sifat interval antar observasi
dinyatakan dalam unit pengukuran yang tetap.
Data interval menempat level pengukuran data
yang lebih tinggi dari data ordinal, karena selain
urutannya bisa bertingkat, urutan tersebut bisa
juga dikuantitatifkan. Data berskala interval yang
diperoleh dengan cara pengukuran, dimana jarak
dua titik pada skala sudah diketahui. Hal ini
berbeda dengan skala ordinal, dimana jarak
antara dua titik tidak diperhatikan (seperti
berapa jarak antara puas dengan tidak puas, yang
sebenarnya menyangkut perasaan seseorang
saja), contoh : nilai ujian, temperatur suatu
ruangan.
DATA MENURUT SKALA
PENGUKURAN
d.
Rasio
, Data rasio adalah data dengan
tingkat pengukuran paling tinggi
diantara data jenis lainnya. Data rasio
adalah data yang bersifat angka dalam
arti yang sesungguhnya. Data yang
berskala rasio adalah data yang
diperoleh dengan cara pengukuran,
dimana jarak dua titik pada skala sudah
diketahui, dan mempunyai titik nol yang
absolut. Hal ini berbeda dengan skala
interval, dimana tidak ada titik nol
mutlak, seperti titik 0
0C tentu berbeda
dengan titik 0
0F. contoh : Jumlah buku
DATA MENURUT SIFATNYA
a.
Kualitatif
Berupa label/nama-nama yang digunakan untuk
mengidentifikasikan atribut suatu elemen
Skala pengukuran: Nominal atau Ordinal Data bisa berupa numeric atau nonnumeric
Misalnya prestasi siswa sangat meningkat, biaya
sekolah sangat mahal, penyaluran BOS sangat lancar, dsb.
DATA MENURUT SIFATNYA
b.
Kuantitatif
Mengindikasikan seberapa banyak (how many/diskret
atau how much/kontinu)
Data selalu numeric
Skala pengukuran: Interval dan Rasio
Misalnya rata-rata nilai matematika siswa 80, biaya SPP
perbulan Rp 100.000,-, 99% siswa dinyatakan tamat dan lulus, dan sebagainya
JENIS DATA MENURUT
SUMBERNYA
a.
Data Internal
yaitu data yang menggambarkan
keadaan/kegiatan di dalam suatu
organisasi.
Di dalam suatu sekolah, misalnya data guru,
data keuangan, data siswa, data prestasi
siswa, dan sebagainya.
b.
Data Eksternal
yaitu data yang menggambarkan
keadaan/kegiatan di luar suatu organisasi.
Bagi suatu sekolah, misalnya tingkat daya
beli masyarakat, perkembangan biaya
sekolah, permintaan (demand), dan
sebagainya.
DATA MENURUT WAKTU
PENGUMPULANNYA
a.
Cross-sectional Data
yaitu data yang dikumpulkan pada waktu
tertentu yang sama atau hampir sama
Contoh: Jumlah mahasiswa UBINUS TA
2005/2006,
Jumlah perusahaan
go public tahun 2006
b.
Time Series Data
yaitu data yang dikumpulkan selama kurun
waktu/periode tertentu
Contoh: Pergerakan nilai tukar rupiah
dalam 1 bulan,
Produksi Padi Indonesia tahun
1997-2006
DATA MENURUT CARA
MEMPEROLEHNYA
a.
Data Primer
yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri
oleh suatu organisasi atau perseorangan
langsung dari objeknya.
Misalnya, BPS melakukan sensus penduduk tahun
2000 untuk memperoleh data penduduk.
b.
Data Sekunder
yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang
sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh
pihak lain, biasanya sudah dalam bentuk
publikasi.
Misalnya, suatu perusahaan memperoleh data
penduduk dari BPS, data perbankan dari BI, dll.
IKHTISAR PEMBAGIAN
DATA
Data Menurut sumber Menurut sifat Menurut Cara memperoleh Kualitatif Kuantitatif Internal Eksternal Primer Sekunder Menurut waktu pengumpulannyaTime series Cross section
B. Pengumpulan Data
1.
Berdasarkan Jenis Cara Pengumpulannya
a. Pengamatan ( Observasi )
b. Penelusuran Literatur
c. Penggunaan Kuesioner (angket)
d. Wawancara (interviu)
2.
Berdasarkan Banyaknya Data yang
diambil
a. Sensus
b. Sampling
a. Pengamatan (Observasi)
Cara pengumpulan data dengan terjun dan melihat
langsung ke lapangan (laboratorium), terhadap obyek yang diteliti (populasi). Pengamatan disebut juga
b. Penelusuran literatur
Cara pengumpulan data dengan menggunakan sebagian atau seluruh data yang telah ada atau laporan data dari peneliti sebelumnya.
c. Penggunaan Kuesioner
Cara pengumpulan data dengan
menggunakan daftar pertanyaan (angket) atau daftar isian terhadap obyek yang diteliti (populasi)
Dua tujuan utama untuk
membuat kuesioner yang
baik.
1.
Memperoleh informasi data
yang berhubungan dengan
maksud dan tujuan
penelitian.
2.
Mengumpulkan informasi
dengan kecermatan dan
ketelitian yang dapat
Jenis pertanyaan dalam
kuesioner
Pertanyaan Terbuka
Memungkinkan responden
memberikan jawaban yang
dikehendaki dengan kata-kata yang
dipilihnya sendiri.
Pertanyaan Tertutup
Membatasi jawaban responden
dengan keharusan memilih jawaban
yang tersedia.
d. Wawancara
Pengumpulan
data dengan
langsung
mengadakan
tanya jawab
kepada obyek
yang diteliti
Sensus
Cara pengumpulan data dimana seluruh elemen populasi diselidiki satu per satu.
Data yang diperoleh dari hasil sensus disebut data sebenarnya, atau sering disebut parameter.
Sampling
Cara pengumpulan data
dimana yang diselidiki
adalah elemen sample
dari suatu populasi.
Cara pengambilan sample :
Acak ( random )
Cara Acak
Suatu cara pemilihan sejumlah elemen dari populasi untuk menjadi sample, dimana setiap elemen mempunyai kesempatan yang sama.
Cara ini dianggap obyektif.
Samplingnya disebut probability sampling, yang mempunyai probabilitas sama.
Cara bukan Acak
Suatu cara pemilihan sejumlah elemen dari populasi
untuk menjadi anggota sample, dimana setiap elemen tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk
dipilih.
Pengolahan Data
Data mentah adalah hasil pencatatan peristiwa atau karakteristik elemen yang dilakukan pada tahap pengumpulan data.
Pengolahan data merupakan suatu
proses untuk memperoleh data /
angka ringkasan berdasarkan data
mentah.
Metode Pengolahan Data
Metode Pengolahan data dapat
dibedakan menjadi dua,
yaitu :
1. Manual
Mulai
Identifikasi masalah atau peluang Kumpulan fakta intern dan
ekstern yang relevan dengan permasalahannya
Klasifikasi dan ikhtisarkan data dengan menggunakan
tabel, grafik, dan ukuran deskriptif numerik
Sajikan dan komunikasikan informasi yang telah diikhtisarkan dalam bentuk
tabel, grafik, dan ukuran-ukuran deskriptif
Gunakan informasi sensus untuk mengevaluasi alternatif rangkaian tindakan dan mengambil keputusan
Selesai Apakah fakta yang tersedia cukup ? Apakah informasinya dari sampel Ya
Kumpulkan data orisinil yang baru dengan menggunakan wawancara, kuesioner melalui
pos, dan lain-lain
Gunakan informasi sampel untuk: 1) Mengevaluasi nilai parameter 2) Menguji asumsi-asumsi tentang
parameter
Interpretasikan hasilnya, tarik
kesimpulan, dan ambil keputusan
Tidak
Ya
Tidak
METODOLOGI PEMECAHAN
MASALAH SECARA STATISTIK
Yang perlu diperhatikan untuk
merancancang survei sampel:
Cakupan dan isi dari populasi
Metode observasi
Jenis variabel
Konsep definisi
Rencana Analisis
Rancangan tabel
Metode analisis
Kegunaan survei
Tingkat presisi
73Desainer perlu memahami: . Substansi survei
. Pengetahuan survei . Pendanaan
Prinsip Kegiatan Survei
Contoh
Dalam kegiatan survei perlu lebih dahulu menentukan minimal hal-hal sebagai berikut:
Obyek dan tujuan dari survei
Populasi survei/populasi yang akan disampel
Data yang akan dikumpulkan, dalam hal ini variabelnya Tingkat ketelitian yang dikehendaki
Kerangka sampel dalam populasi (population frame) dan
penarikan sampelnya
Target populasi yang akan disajikan (estimasi)
Inferensial yang berupa berbagai kajian dan analisis.
Ketujuh hal di atas sebagai dasar untuk mengkaji alternatif metode sampling yang dapat digunakan.
Desain Survei
Mencakup seluruh aspek perencanaan survei
Didalamnya termasuk desain sampel
Dua aspek desain sampel
76 Proses Penarikan Sampel Proses Estimasi Metode SamplingTahapan Kegiatan Desain
Survei
Perencanaan paling menentukan keberhasilan survei Persiapan
Pelaksanaan lapang
Pengolahan & Penyajian Cek consistensi
Antar tabel
Survei sebelumnya
METODE PENGUMPULAN DATA
Pengertian/konsep dasar dari berbagai cara
pengumpulan data serta mengkaitkan dengan survei sampel.
Latar belakang, alasan, keuntungan, kelemahan,
meliputi cakupan, ketelitian, ketepatan, dan biaya. Kaitan dengan sampling error dan non sampling error serta kemungkinan menanggulangi kesalahan.
Cara-cara pengumpulan data
Secara umum ada berbagai cara pengumpulan data yangantara lain melalui:
Registrasi atau catatan administrasi
Sensus, baik sensus lengkap maupun sensus sampel
Survei sampel, baik probability maupun non probability Eksperimen atau percobaan
REGISTRASI/CATATAN
ADMINISTRASI (1)
Istilah registrasi yang dikenal saat ini adalah
pencatatan secara individu yang dilaksanakan oleh
setiap instistusi seperti registrasi/pencatatan
penduduk di desa, misalnya mencatat keberadaan
penduduk di wilayah tempat tinggal, kelahiran,
kematian, perpindahan, dsb secara kontinu.
Apabila dilaksanakan dengan baik dan teratur akan
dapat dijadikan sebagai sumber data statistik yang
cukup baik.
Namun belum dilakukan dengan baik yang
disebabkan berbagai faktor, antara lain belum ada
kesadaran dari masyarakat akan pentingnya data
registrasi, petugas pelaksana yang kualifikasinya
rendah, dan masih kurangnya perhatian dari
berbagai unsur yang ada di lembaga bersangkutan.
jika cukup baik, tidak akan diperlukan adanya
sensus yang dilakukan secara lengkap.
REGISTRASI/CATATAN
ADMINISTRASI (2)
Catatan administrasi lainnya yang ada pada masing-masing instansi
atau lembaga juga cukup banyak dan berbagai institusi telah memanfaatkannya sebagai data statistik, tetapi sebaliknya masih banyak juga yang belum dapat dijadikan data statistik.
Menjadikan suatu informasi dari registrasi atau catatan
administrasi juga tidak begitu saja bisa dilakukan, karena
memerlukan berbagai pertimbangan antara lainnya perlu adanya konsep definisi yang jelas dan baku, klasifikasi yang sesuai, serta sistem pengkodean dalam klasifikasi data statistik yang baku.
Data pendidikan seperti jumlah sekolah, murid, dan guru, secara
rutin sudah dapat disajikan dari catatan administrasi atau pelaporan sekolah.
Juga data mengenai jumlah mahasiswa, dosen dari berbagai
perguruan tinggi telah disajikan secara rutin, walaupun masih ada kelemahan antara lain bisa terhitung jumlah dosen pada berbagai perguruan tinggi.
REGISTRASI/CATATAN
ADMINISTRASI (2)
Data dari registrasi atau catatan administrasi sangat
bermanfaat apabila dikelola dengan baik dan dikumpulkan
secara berkala (bulanan, triwulanan, dan sebagainya),
sehingga dapat dijadikan sebagai:
Data statistik sesuai dengan bidangnya untuk berbagai level
penyajian, bahkan sampai wilayah kecil.
Kerangka sampel untuk berbagai keperluan survei guna
mendapatkan data yang lebih rinci.
Pengelolaan data catatan administrasi apabila ingin
dijadikan sebagai data statistik dan kerangka sampel, maka sejak awal perlu disesuaikan format pencatatannya
termasuk sistem pengkodean, konsep-definisi, dan klasifikasinya, sehingga memenuhi syarat untuk dapat dilakukan pengolahan lanjut.
Sensus (Lengkap dan
Sampel) (1)
Sensus adalah pencacahan lengkap terhadap seluruh
unit populasi dari fenomena yang menjadi objek sensus pada suatu wilayah. Sensus penduduk misalnya adalah pencacahan lengkap penduduk dengan berbagai
karakteristik pokoknya.
Setiap individu didata sehingga diperoleh data
penduduk berikut karakteristiknya untuk penyusunan data dan indikator di bidang kependudukan. Sehingga akan diperoleh informasi dan potret keadaan penduduk di suatu wilayah pada saat pelaksanaan sensus di tingkat nasional, propinsi, kabupaten/kota, kecamatan hingga tingkat wilayah yang lebih kecil.
Sensus (Lengkap dan
Sampel) (2)
Pada awalnya data dasar yang dikumpulkan melalui sensus
telah cukup memenuhi kebutuhan data kependudukan. Namun seiring dengan kemajuan pembangunan, data pokok yang diperoleh melalui sensus lengkap dirasakan tidak
mencukupi lagi sehingga timbul tuntutan untuk
menyediakan data karakteristik penduduk yang lebih rinci. Penyediaan data rinci ini sangat sulit dipenuhi karena
disamping biaya mahal, memerlukan banyak tenaga dan waktu yang lama untuk memperoleh hasilnya.
Untuk mengatasinya dilakukan sensus sampel dengan
sampel yang besar sehingga hasilnya masih dapat
menyediakan informasi/data yang cukup representatif untuk keperluan estimasi wilayah kecil.
Survei Sampel (1)
Seiring dengan pesatnya kemajuan zaman dan
perkembangan ilmu, semakin banyak data yang diperlukan.
Permasalahan yang timbul adalah usaha apa yang harus
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan data yang makin beragam dan dapat disajikan untuk berbagai level
penyajian dengan keterbatasan sumber daya yang ada baik tenaga maupun biaya.
Timbul gagasan dari para ahli untuk memenuhi
kebutuhan data tersebut tanpa melakukan pengumpulan data secara lengkap yaitu dengan pemilihan sebagian dari unit-unit dalam populasi untuk diobservasi baik untuk gambaran populasi atau keperluan penelitian dengan kriteria tertentu.
Survei Sampel (2)
Pertanyaan yang timbul sehubungan dengan
pengumpulan data melalui sampel ini adalah bagaimana cara menentukan unit-unit yang akan terpilih di dalam suatu populasi dan berapa besarnya sampel yang
representatif terhadap populasi, atau dengan perkataan lain bagaimana teknik pemilihannya.
Ada 2 cara teknik penarikan sampel yaitu: Probability sampling
Non probability sampling.
Probability Sampling (1)
Yang dimaksud dengan probability sampling adalah
setiap unit dalam populasi mempunyai kesempatan (peluang) untuk dipilih dalam sampel dan keseluruhan sampel yang terpilih dapat mewakili populasi.
Dalam memilih unit-unit tersebut digunakan cara
berikut:
Teknik pemilihannya (sampling) langsung ke elemen, atau
elemen-elemen tersebut lebih dahulu dikelompokkan menjadi kelompok-kelompok yang disebut klaster kemudian dilakukan pemilihan kelompok.
Teknik penarikan sampel dapat dilakukan satu tahap atau
lebih dari satu tahap.
Probability Sampling (2)
Dalam penerapan probability sampling diperlukan
kerangka sampel yang memenuhi persyaratan, yaitu:
Tersedia sampai satuan unit terkecil yang akan digunakan
sebagai dasar penarikan sampel
Mempunyai batas jelas
Tidak tumpang tindih atau terliwat
Mempunyai korelasi dengan data yang diteliti Keadaan mutakhir
Non Probability Sampling
(1)
Yang dimaksud dengan non probability sampling adalah
metode penarikan sampel yang mengabaikan prinsip probabilitas. Sampel yang dipilih didasarkan atas kriteria tertentu sesuai dengan tujuan penelitian.
Sampel yang dipilih didasarkan atas kriteria tertentu
sesuai dengan tujuan penelitian.
Hal ini berarti tidak semua unit dalam populasi
memperoleh kesempatan untuk terpilih.
Non Probability Sampling
(2)
Misalnya untuk meneliti secara mendalam faktor-faktor
yang menyebabkan penyakit demam berdarah di suatu wilayah, yang akan menjadi objek penelitian adalah hanya pada lokasi tertentu yang ditentukan sesuai tujuan penelitian.
Perlakuan yang sama juga berlaku untuk penelitian
penyebab balita kekurangan gizi, penyebab kecanduan narkoba dan sebagainya.
Non Probability Sampling
(3)
Non probability sampling dibedakan antara lain: Purposive atau judgement sample yang didasarkan
keahlian dari pelaksana survei
Quota sample yaitu sampel yang didasarkan pada suatu
kuota yang telah ditentukan
Sampling untuk populasi bergerak, misalnya untuk
memperkirakan kepadatan binatang suatu area hutan
Haphazard atau fortuitous sample (secara kebetulan)
Eksperimen (1)
Eksperimen juga merupakan suatu cara pengumpulan
data melalui unit-unit yang telah ditentukan, tetapi eksperimen lebih spesifik untuk tujuan-tujuan khusus seperti memilih unit-unit tertentu kemudian
memberikan perlakuan berbeda dan selanjutnya dilihat perbedaannya.
Eksperimen (2)
Misalnya sebidang tanah ditanami jagung diberikan
suatu pupuk tertentu dan kemudian sebidang tanah lainnya yang juga ditanami jagung diberikan pupuk lainnya.
Dapat juga suatu survei sampel dengan probability
sampling diintegrasikan dengan eksperimen seperti pengukuran kadar garam yodium pada rumahtangga terpilih survei konsumsi/pengeluaran rumahtangga, penimbangan dan pengukuran lingkar lengan atas pada balita.
Keuntungan REGISTRASI
Dapat menghasilkan data sesuai level penyajian tertentu
sesuai cakupan pencatatan. Sebagai contoh apabila registrasi penduduk dilakukan dengan baik, maka dapat disajikan jumlah penduduk, kelahiran, kematian,
migrasi/perpindahan penduduk pada level desa/kelurahan dan selanjutnya ditingkatkan menjadi level kecamatan, kabupaten/kota, propinsi, dan nasional. Demikian pula data lain yang ada pada suatu instansi/lembaga bila dikelola dengan baik akan menjadi sumber data yang bermanfaat seperti data tentang fasilitas pendidikan dan kesehatan.
Dengan adanya registrasi atau pencatatan administrasi yang
baik dan telah mengikuti kaidah untuk dapat dijadikan data statistik, maka sensus lengkap menjadi tidak diperlukan. Dengan demikian akan terjadi efisiensi biaya. Sebagai contoh, bila registrasi penduduk dilakukan dengan baik maka tidak diperlukan sensus penduduk.
Kelemahan REgistrasi
Belum adanya kesadaran secara penuh terhadap
kegunaan data hasil registrasi atau catatan administrasi. Pencatatan kelahiran dan kematian misalnya di
desa/kelurahan belum dilakukan secara lengkap dan baik.
Catatan administrasi belum sepenuhnya dikelola dengan
baik dan belum mengikuti kaidah untuk menjadi data statistik.
Cakupan variabel pada catatan administrasi terbatas.
Keuntungan SENSUS
Data hasil sensus dapat menyajikan data sampai satuan
wilayah kecil seperti desa/kelurahan atau kecamatan.
Data dapat dijadikan dasar penyusunan kerangka sampel
untuk berbagai survei sampel.
KELEMAHAN SENSUS
Cakupan variabel yang dikumpulkan sangat terbatas,
karena tidak mungkin mengumpulkan data rinci untuk setiap individu.
Biaya pengumpulan data cukup mahal.
Waktu pengumpulan data dan pengolahan cukup lama. Sumber daya manusia (SDM), yang berkualitas sulit
dipenuhi karena memerlukan tenaga yang cukup banyak.
Kesalahan yang timbul pada pengumpulan data cukup
besar, karena faktor SDM, responden, dan sebagainya.
KEUNTUNGAN SURVEI
Cakupan variabel yang dikumpulkan dapat lebih rinci. Ketelitian lebih besar, karena petugas pelaksana dapat
dipilih yang mempunyai kualifikasi sesuai dengan yang ditentukan dan dapat diadakan pelatihan serta
pengawasan yang intensif.
Pengumpulan dan penyajian data lebih cepat.
Biaya pengumpulan data tidak terlalu besar dibanding
dengan sensus.
KELEMAHAN SURVEI
Tidak dapat menyajikan data wilayah kecil atau domain
kecil, terutama bila sampel tidak memenuhi
persyaratan besarnya sampel minimum yang diperlukan.
Diperlukan kerangka sampel yang memenuhi
persyaratan, apabila digunakan probability sampling.
Kenapa ada berbagai macam
metode pengumpulan data?
Dengan makin beragam data yang diperlukan dan makinluas cakupan wilayah, maka tidak mungkin data statistik hanya mengandalkan pada sensus dan registrasi atau catatan administrasi.
Dengan alasan adanya keterbatasan waktu dan biaya
serta cakupan data yang luas, maka perlu dicari jalan cara pengumpulan data lainnya, yaitu melalui survei
sampel.
Dan yang perlu diketahui bahwa setiap cara
pengumpulan data tidak terlepas dari kesalahan (ERROR), baik yang dikumpulkan dari sensus, catatan
administrasi, maupun survei sampel.
MENGAPA SURVEI SAMPEL
DIGUNAKAN?
Karena alasan waktu dan biaya, informasi tersebut
seringkali diperoleh dengan menggunakan survei sampel yang menjadi subyek penting dalam mata kuliah metode penarikan contoh ini.
Sangat jelas bahwa anggaran yang diperlukan untuk
menjalankan kegiatan tersebut akan sangat besar sekali disebabkan karena waktu, biaya perjalanan, dan jumlah anak yang terlibat. Meskipun dengan melibatkan staff dalam jumlah besar, hal ini tampaknya masih akan sulit untuk diselesaikan dalam kerangka waktu yang telah ditetapkan tersebut.
Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan suatu cara
untuk memilih sebagian dari sekumpulan aslinya kepada para peneliti. Sebagian dari sekumpulan tersebutlah yang akan diwawancarai, diteliti, atau diukur.
Sampling Error dan Non
Sampling Error (1)
Pada keempat cara pengumpulan data di atas tidak
terlepas dari adanya kesalahan yang disebabkan faktor manusia, seperti:
Pada registrasi atau administrasi sering terdapat adanya
pencatatan yang salah, tidak lengkap, duplikasi, dan sebagainya.
Pada sensus terjadi adanya kesalahan seperti salah isian
dan pengolahan atau karena responden dan petugas yang cukup banyak.
Pada survei sampel terjadi kesalahan antara lain karena
metode sampling yang tidak tepat (sampling error) dan kesalahan yang disebabkan oleh faktor manusia seperti kesalahan yang disebut pada butir a dan b (non sampling
error).
Sampling Error dan Non
Sampling Error (2)
Daftar isian yang kurang baik atau daftar isian dengan variabel yang
terlalu rinci akan menyebabkan kesalahan faktor manusia menjadi makin besar.
Pada registrasi dan sensus lengkap tidak dijumpai kesalahan yang
disebabkan karena penarikan sampel, sedangkan pada survei
sampel terjadi kesalahan yang bersumber dari sampling error dan
non sampling error. Keseimbangan antara keduanya perlu
dipertimbangkan dalam mendesain suatu survei terutama dalam penentuan besarnya sampel sehingga dapat menggambarkan populasi. Kenaikan besaran sampel akan menurunkan sampling
error tetapi sebaliknya akan memperbesar non sampling error.
Makin besar sampel berarti makin banyak responden dan petugas sehingga kemungkinan makin besar kesalahan pada pengumpulan informasi.
Sampling Error dan Non
Sampling Error (3)
Dari Gambar 1 terlihat bahwa makin besar sampel maka
makin besar kesalahan karena non sampling error. Sebaliknya makin besar sampel maka sampling error akan makin kecil. Pada suatu sensus lengkap sampling error nol, sensus lengkap hanya dipengaruhi oleh non sampling error, seperti kesalahan petugas dalam
memahami dan menjelaskan maksud setiap pertanyaan, kesalahan responden dalam menjawab, pengolahan
pada saat perekaman data, dan sebagainya.
Sampling Error dan Non
Sampling Error (4)
Sedangkan pada survei sampel terjadi kesalahan baik non
sampling error maupun sampling error. Apakah berarti
survei sampel kesalahannya lebih besar?. Jawabannya
tentunya belum tentu, bahkan mungkin survei sampel mempunyai total error jauh lebih kecil dari sensus pada level penyajian tertentu.
Pada Gambar 1, apabila akan dilakukan survei sampel,
maka total error terkecil ada pada B. Pada B sampling
error dan non sampling error seimbang yaitu sama besar,
tetapi totalnya lebih kecil dibandingkan dengan A dan C. Pada A non sampling error kecil, tetapi sampling error besar. Pada C sampling error kecil tetapi non sampling
error besar. Pada desain sampel dapat dipertimbangkan
besar n dengan melihat presisinya, sedangkan dari segi non
sampling error dapat dikurangi dengan merancang dan
melaksanakan survei sebaik-baiknya.
MATERI/
POKOK BAHASAN(1)
• Konsep Cara Pengumpulan Data (1)
• Langkah-langkah Pelaksanaan Survei (2)
• Basic Survey Design (1)
• Konsep & Definisi, Klasifikasi serta Tabulasi (1)
• Penyusunan Daftar Isian (1)
• Rancangan Pengolahan dan Penyajian (1)
MATERI/
POKOK BAHASAN (2)
• Aplikasi Metode Sampling (2)
• Area Sampling (1)
• Rancangan Survei Ekonomis (1)
• Bias dan Non Sampling Error (2)
• Pasca Evaluasi Survei/Sensus (PES) (1)
PUSTAKA WAJIB
• Kish,Leslie,
Survei Sampling
, New York Jhon Wiley & Sons,
Publish 1995
• Babbie,Earl L.
Survey Research Method
, Belmont: Wads
worth Publishing Co,1980
• John B Lansing and James N.Morgan,
Economic Survey
Methods,
Survey Research Center, Michighan, 1980
• Paul S.Levy and Stanley Lemeshow,
Sampling of Population,
Methods on Aplications:
John Wiley & Sons, published 1999
• Groves,R.H, F.Fowler,M.Cooper, J.Lepowski,E Singer, and
R.Tourangeau
, Survey Methodology
, John Wiley and Sons
2004
KONSEP DASAR
CARA PENGUMPULAN DATA
• Kegunanaan Data
• Undang-Undang No.16 Tahun 1997 tentang Statistik
• Cara Pengumpulan Data
KEGUNAAN DATA
• Siapa yang perlu ?
Pemerintah
Swasta
Masyarakat umum
• Untuk apa ?
- Perencanaan
- Monitoring dan evaluasi (monev)
- Implementasi kebijakan
• Jenis data / informasi ?
Berupa data statistik yang dapat mewakili
suatu populasi
UU N0.16 TH.1997
TENTANG STATISTIK (1)
Ada 3 kategori informasi:
• Statistik Dasar
• Statistik Sektoral
• Statistik Khusus
UU N0.16 TH.1997
TENTANG STATISTIK (2)