• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSAN KARAKASANGHASABHA (DEWAN PIMPINAN) SANGHA THERAVADA INDONESIA Nomor: 01/RAPIM-III/XII/2012 NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMASAMBUDDHASSA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEPUTUSAN KARAKASANGHASABHA (DEWAN PIMPINAN) SANGHA THERAVADA INDONESIA Nomor: 01/RAPIM-III/XII/2012 NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMASAMBUDDHASSA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

SANGHA THERAVADA INDONESIA

Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya, JI. Agung Permai XV/12, Jakarta 14350 Telp (021) 64716739. Faks (021) 6450206.

Vihara Mendut, Kotakpos 111, Kota Mungkid 56501, Magelang Telp (0293) 788236, Faks (0293) 788404.

KEPUTUSAN

KARAKASANGHASABHA (DEWAN PIMPINAN) SANGHA THERAVADA INDONESIA

Nomor: 01/RAPIM-III/XII/2012

NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMASAMBUDDHASSA Menimbang :

Perlunya penanganan menejerial dan operasional dalam kelembagaan Sangha Theravada Indonesia, kehidupan para bhikkhu anggota Sangha Theravada Indonesia, dan

pembinaan umat Buddha Indonesia oleh Sangha Theravada Indonesia, demi terwujudnya pembangunan masyarakat Buddhis yang berlandaskan dasar negara Pancasila, berpedoman Buddhadhamma, serta berkepribadian Nasional.

Mengingat : 1. Dhammavinaya

2. Piagam Sangha Theravada Indonesia

3. Keputusan-keputusan Sidang Mahasarighasabha (Persamuhan Agung), Rapat Therasamagama (Dewan Sesepuh), Rapat Karakasanghasabha (Dewan Pimpinan), dan Rapat Adhikaranasabha (Dewan Kehormatan) Sangha Theravada Indonesia

Memperhatikan :

Musyawarah dan mufakat dalam Rapat Karakasanghasabha (Dewan Pimpinan) III/2012 Sangha Theravada Indonesia, pada tanggal 11 — 12 Desember 2012, di Vihara Guna Vijaya, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau yang dihadiri peserta rapat yang terdiri dari 8 bhikkhu Karakasanghasabha (Dewan Pimpinan), 11 bhikkhu Padesanayaka (Ketua Bhikkhu Daerah Pembinaan Provinsi), serta peninjau rapat yang terdiri dari 1 bhikkhu Ketua Dewan Sesepuh (Theranayaka), 1 bhikkhu Ketua Dewan Kehormatan

(Adhikarananayaka), dan 9 bhikkhu

MEMUTUSKAN Menetapkan :

BAB I :

PROGRAM PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2012-2013 DEWAN PIMPINAN SANGHA THERAVADA INDONESIA Pasal 1 :

Mengesahkan Program Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2012-2013 Dewan Pimpinan Sarigha Theravada Indonesia

Pasal 2:

Program Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2012-2013 Dewan Pimpinan Saiigha Theravada Indonesia seperti tersebut pada lampiran tidak terpisahkan dari keputusan ini

(2)

BAB II :

PABBAJJA SAMANERA SEMENTARA DAN TETAP TAHUN 2013 Pasal 1 :

Pabbajja Samanera Sementara Umum LVI di Vihara Buddhagaya, Watugong, Semarang, tanggal 12 Mei -26 Mei 2013.

Ketua Panitia: Bhikkhu Dhammamitto, Pengawas: Bhikkhu Sujano, Thera Pasal 2 :

Pabbajja Samanera Sementara Umum LVII di Vihara Maha Sampatti, Medan, tanggal 27 Juni – 11 Juli 2013.

Ketua Panitia: Bhikkhu Indaguno, Pengawas: Bhikkhu Citttagutto, Thera Pasal 3 :

Pabbajja Samanera Sementara Remaja-Pelajar XXV dan Latihan Atthasilani di Vihara Ratanavana Arama, Lasem, Rembang, tanggal 29 Juni – 13 Juli 2013.

Ketua Panitia: Bhikkhu Piyadhiro, Pengawas: Bhikkhu Cattamano, Thera Pasal 4 :

Pabbajja Samanera Sementara Remaja-Pelajar XXVI dan Latihan Atthasilani di Vihara Jaya Manggala, Jambi, tanggal 30 Juni – 14 Juli 2013.

Ketua Panitia: Bhikkhu Vipulasilo, Pengawas: Bhikkhu Atimedho, Mahathera Pasal 5 :

Pabbajja Samanera Sementara Remaja-Pelajar XXVII di Mandala Wangi Arama, Serang, tanggal 30 Juni -14 j uli 2013

Ketua Panitia: Bhikkhu Atthakusalo, Pengawas: Bhikkhu Dhammakaro, Thera Pasal 6 :

Pabbajja Samanera Sementara Umum LVIII dan Latihan Atthasilani di Vihara Mendut. Kota Mungkid. Magelang, tanggal 9 Juli – 23 Juli 2013.

Ketua Panitia: Bhikkhu Yasasilo. Pengawas: Bhikkhu Jotidhammo, Mahathera Pasal 7 :

Pabbajja Samanera Sementara Mahasiswa dan Sarjana XVIII di Saung Paramita. Ciapus, Bogor, tanggai 21 Juli – 4 Agustus 2013.

Ketua Panitia: Bhikkhu Siriratano, Thera Pengawas: Bhikkhu Sri Subalaratano, Mahathera

Pasal 8:

Pabbajja Samanera Sementara Umum Tiga Bulan di Pusdiklat Buddhis Sikkhadama Santibhumi, BSD City, Kota Tangerang Selatan, tanggal 8 September -8 Desember 2013.

Ketua Panitia: Bhikkhu Virasilo, Pengawas: Bhikkhu Abhayanando, Thera Pasal 9:

Pabbajja Samanera Tetap di Padepokan Dhammadlpa Arama, Batu, tanggal 8 Desember 2013.

Ketua Panitia: Bhikkhu Suratano, Pengawas: Bhikkhu Subhapanno, Mahathera Pasal 10:

Pabbajja Samanera Sementara Umum LIX di Wisma Vipassana Kusalacitta, Bekasi, tanggal 22 Desember 2013 – 5 Januari 2014.

(3)

BAB III :

PENGANGKATAN KEPALA VIHARA DAN WAKIL KEPALA VIHARA Pasal 1:

Mengangkat Bhikkhu Saccadhammo sebagai Kepala Vihara Dhamma Vinaya, Karang Panasan, Tanjung, Kab. Lombok Utara

Pasal 2:

Mengangkat Bhikkhu Silagutto sebagai Wakil Kepala Vihara Dhamma Vinaya, Karang Panasan, Tanjung, Kab. Lombok Utara

Pasal 3:

Mengangkat Bhikkhu Cittagutto,Thera sebagai Kepala Vihara Buddha Vamsa, Bentek, Gangga, Kab. Lombok Utara

Pasal 4:

Mengangkat Bhikkhu Saccadhammo sebagai Wakil Kepala Vihara Buddha Vamsa, Bentek, Gangga, Kab. Lombok Utara

Pasal 5: Masa pengabdian Kepala Vihara dan Wakil Kepala Vihara selama 2 tahun

BAB IV :

REKOMENDASI KEPALA VIHARA DAN WAKIL KEPALA VIHARA Pasal 1:

Merekomendasi Bhikkhu Jutaliko, Mahathera sebagai Kepala Vihara Siripada, Serpong, Kota Tangerang Selatan

Pasal 2:

Merekomendasi Bhikkhu Sukhito, Thera sebagai Kepala Vihara Buddha Sasana, Buneng, Boro, Selorejo, Kab. Blitar

Pasal 3:

Merekomendasi Bhikkhu Atthakusalo sebagai Wakil Kepala Vihara Buddha Sasana, Buneng, Boro, Selorejo, Kab. Blitar

Pasal 4:

Merekomendasi Bhikkhu Cattamano, Thera sebagai Kepala Vihara Tanah Putih, Semarang

Pasal 5:

Merekomendasi Bhikkhu Dhammamitto sebagai Wakil Kepala Vihara Tanah Putih, Semarang

Pasal 6:

Merekomendasi Bhikkhu Jayadhammo sebagai Kepala Vihara Giri Manggala, Alasangker, Kab. Buleleng

Pasal 7:

Merekomendasi Bhikkhu Jayadhammo sebagai Kepala Vihara Samyag Dharsana, Petandakan, Kab. Buleleng

(4)

Pasal 8:

Merekomendasi Bhikkhu Jayadhammo sebagai Kepala Vihara Samyag Dresti, Penglatan, Kab. Buleleng

BAB V :

TEMPAT PENGABDIAN BHIKKHU Pasal 1:

Tempat pengabdian Bhikkhu Gunakaro di Vihara Jaya Manggala, Jambi

BAB VI :

UPASAMPADA BHIKKHU TAHUN 2013 Pasal 1:

Tempat penyelenggaraan Upasampada Bhikkhu Tahun 2013 di Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya, Jakarta Utara, pada tanggal 23 Maret 2013

BAB VII :

TEMPAT PENGABDIAN SAMANERA SEMENTARA LULUSAN STAB KERTARAJASA, BATU

Pasal 1:

Tempat pengabdian samanera sementara lulusan STAB Kertarajasa, Batu diserahkan dan diatur Ketua Bidang Pendidikan, Sangha Theravada Indonesia

BAB VIII :

PEDOMAN TATA LAKU ATTHASILANI Pasal 1:

Mengesahkan Pedoman Tata Laku Atthasilani Pasal 2:

Pedoman Tata Laku Atthasilani seperti tersebut pada lampiran tidak terpisahkan dari keputusan ini

BAB IX :

TEMA PERAYAAN HARI TRISUCI WAISAK 2557/2013 Pasal 1:

Tema Perayaan Hari Trisuci Waisak 2557/2013 adalah Keteladanan Dasar Kemuliaan

(5)

BAB X :

PENERIMAAN HIBAH TANAH VIHARA Pasal 1:

Menerima hibah tanah vihara atas nama Ibu Shio Ping di Seririt, Bali Pasal 2:

Menerima hibah tanah vihara atas nama Bhikkhu Dhammasuto di Gianyar, Bali

BAB XI :

DANA BANTUAN SARANA VIHARA Pasal 1:

Memberi dana bantuan pembangunan kepada Vihara Buddha Sasana, Aimas, Sorong, Papua Barat, sebesar Rp. 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta Rupiah)

Pasal 2:

Memberi dana bantuan pembangunan Vihara Eka Dharma Loka, Lembah Keramat. Toili Barat. Banggai. Sulawesi Tengah, sebesar Rp. 25.000.000.00 (dua puluh lima juta Rupiah )

Pasal 3:

Memberi dana bantuan pembangunan kepada Vihara Dharma Kerti, Konawe, Sulawesi Tenggara, sebesar Rp. 37.500.000,00 (tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu Rupiah) Pasal 4:

Memberi dana bantuan pembangunan kepada Vihara Buddha Ratana, Siantan,

Pontianak, Kalimantan Barat, sebesar Rp. 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta Rupiah) Pasal 5:

Memberi dana bantuan pembangunan Vihara Dhamma Vinaya, Karang Panasan,

Tanjung, Lombok Utara sebesar Rp. 37.500.000,00 (tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu Rupiah)

Pasal 6:

Memberi dana bantuan pembangunan Vihara Dhamma Sasana Jaya, Giyono, Jumo, Temanggung, Jawa Tengah, sebesar Rp. 25.000.000,00 (dua puluh lima juta Rupiah) Pasal 7:

Memberi dana bantuan pembangunan Cetiya Tridharma Loka, Ngipek, Darmawulan, Keling, Jepara sebesar Rp. 21.000.000,00 (dua puluh satu juta Rupiah)

Pasal 8:

Memberi dana bantuan pembangunan Vihara Bodhi Santi, Jugo, Donorojo, Jepara, Jawa Tengah, sebesar Rp. 25.000.000,00 (dua puluh lima juta Rupiah)

Pasal 9:

Memberi dana bantuan pembangunan Vihara Buddha Dipa Manggala, Ajimurni Jaya, Gedung Aji, Tulang Bawang, Lampung, sebesar Rp.75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta Rupiah)

(6)

BAB XII :

RAPAT KARAKASANGHASABHA (DEWAN PIMPINAN) I/2013 SANGHA THERAVADA INDONESIA

Pasal 1:

Rapat Karakasanghasabha (Dewan Pimpinan) I/2013 Sangha Theravada Indonesia akan diselenggarakan di Vihara Dharma Ratna, Jurumudi, Kota Tangerang, pada tanggal 21-22 Maret 2013

BAB XIII :

SAAT BERLAKUNYA KEPUTUSAN INI Pasal 1:

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di Vihara Guna Vijaya, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau Tanggal 12 Desember 2012

RAPAT KARAKASANGHASABHA (DEWAN PIMPINAN) III/2012 SANGHA THERAVADA INDONESIA

Ketua Umum: ttd.

Bhikkhu Jotidhammo, Mahathera

LAMPIRAN KEPUTUSAN

KARAKASANGHASABHA (DEWAN PIMPINAN) SANGHA THERAVADA INDONESIA

Nomor : 01/RAPIM-III/XII/2012

BAB I :

PROGRAM PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2012—2013 DEWAN PIMPINAN SANGHA THERAVADA INDONESIA

Pasal 1

Bidang Organisatoris Koordinator: Ketua Umum

1. Melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, dan pengevaluasian operasional kegiatan Sangha Theravada Indonesia

(7)

tanggal 21-22 Maret 2013, tanggal 23-24 Juni 2013, dan tanggal 21-22 November 2013 3. Mengadakan pertemuan komunikatif/koordinasi dengan lembaga-lembaga agama Buddha Theravada Indonesia

Pasal 2 Bidang Pendidikan Koordinator: Ketua Bidang Pendidikan

A. Pendidikan Bhikkhu dan Samanera

1. Pabbajja Samanera Sementara Umum LVI di Vihara Buddhagaya, Watugong, Semarang, tanggal 12 Mei – 26 Mei 2013.

2. Pabbajja Samanera Sementara Umum LVII di Vihara Maha Sampatti, Medan, tanggal 27 Juni – 11 Juli 2013.

3. Pabbajja Samanera Sementara Remaja-Pelajar XXV dan Latihan Atthasilani di Vihara Ratanavana Arama, Lasem, Rembang, tanggal 29 Juni – 13 Juli 2013.

4. Pabbajja Samanera Sementara Remaja-Pelajar XXVI dan Latihan AtthasTlani di Vihara Jaya Manggala, Jambi, tanggal 30 Juni – 14 Juli 2013.

5. Pabbajja Samanera Sementara Remaja-Pelajar XXVII di Mandala Wangi Arama, Serang, tanggal 30 Juni – 14 Juli 2013.

6. Pabbajja Samanera Sementara Umum LVIII dan Latihan AtthasTlani di Vihara Mendut, Kota Mungkid, Magelang, tanggal 9 Juli – 23 Juli 2013.

7. Pabbajja Samanera Sementara Mahasiswa dan Sarjana XVIII di Saung Paramita, Ciapus, Bogor, tanggal 21 Juli – 4 Agustus 2013.

8. Pabbajja Samanera Sementara Umum Tiga Bulan di Pusdiklat Buddhis Sikkhadama Santibhumi, BSD City, Kota Tangerang Selatan, tanggal S September – 8 Desember 2013.

9. Pabbajja Samanera Tetap di Padepokan Dhammadipa Arama, Batu, tanggal 8 Desember 2013.

10. Pabbajja Samanera Sementara Umum LIX di Wisma Vipassana Kusalacitta, Bekasi, tanggal 22 Desember 2013 – 5 Januari 2014.

11. Menyediakan sarana-sarana kebutuhan pelaksanaan pabbajja samanera dan Petunjuk Pelaksanaan Pabbajja Samanera

12. Mengelola kegiatan Lembaga Pendidikan Sangha Theravada Indonesia

13. Mendukung kegiatan lembaga pendidikan binaan Sangha Theravada Indonesia B. Penerbitan

14. Menerbitkan buku Tuntunan Puja Bakti edisi Bahasa Jawa

15. Menyunting buku-buku Dhamma terbitan Sangha Theravada Indonesia Pasal 3

Bidang Sosial Budaya Koordinator: Ketua Bidang Sosial Budaya

A. Bantuan Sarana Vihara

1. Mengelola pendataan vihara-vihara binaan Sangha Theravada Indonesia

2. Memberi bantuan dana untuk pembangunan renovasi/perbaikan vihara, membantu pengadaan Buddharupa dan sarana puja bakti, dan penyaluran buku Dhamma terutama bagi vihara/cetiya yang sangat membutuhkan atas persetujuan Padesanayaka/Upa-padesanayaka

3. Meminta pertanggungjawaban vihara-vihara atas penggunaan dana bantuan sarana vihara yang diterima dari Sangha Theravada Indonesia

4. Mendorong pemikiran umat Buddha untuk menggali sumber daya (misalnya:

(8)

gotong royong, dan lain-lain) guna merawat dan mengembangkan fungsi vihara dalam rangka memajukan kesejahteraan vihara

B. Kesejahteraan Sangha

5. Memberi bantuan dana kesejahteraan dan pembinaan bagi daerah-daerah binaan yang membutuhkan, dana tersebut disalurkan dan dipertanggungjawabkan oleh Padesanayaka/Upa-padesanayaka.

6. Mengurus pelayanan kesehatan bagi para bhikkhu yang berusia di atas 50 tahun, minimal 2 kali; dan bhikkhu yang berusia di bawah 50 tahun, minimal 1 kali

7. Memberikan perhatian dan memenuhi kebutuhan dana bagi para bhikkhu dan samanera yang menderita sakit dengan perawatan khusus (baik di rumah sakit maupun tidak)

8. Bilamana ada anggota Sangha Theravada Indonesia meninggal dunia, melakukan pendekatan dengan keluarga mendiang untuk mengambil keputusan tentang upacara duka, penanganan jenazah, dan pengadaan surai kematian mendiang

9. Mengadakan ziarah Dhamma (Dhammayatra) ke tempat-tempat suci di India. C. Bakti Sosial

10. Menghimbau masyarakat untuk melakukan aksi sosial dalam rangka meringankan beban penderitaan bagi mereka yang mengalami musibah

11. Menyelenggarakan aksi sosial bekerjasama dengan lembaga-lembaga lain D. Pengembangan Budaya

12. Menyelenggarakan Gema Waisak 2557/2013

13. Menyelenggarakan Mimbar Agama Buddha di media elektronik dan cetak Pasal 4

Bidang Hubungan Antar Lembaga Koordinator: Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga

A. Hubungan dengan lembaga Agama Buddha Theravada Indonesia 1. Menghadiri pertemuan komunikatif

2. Menjalin hubungan keijasama dalam pembinaan umat Buddha B. Hubungan dengan lembaga-lembaga lain

3. Menghadiri pertemuan kegiatan dengan Konferensi Agung Sangha Indonesia 4. Menghadiri pertemuan kegiatan dengan Kementerian Agama RI dan instansi pemerintah lainnya

5. Menghadiri pertemuan kegiatan dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama lain C. Dokumentasi

6. Membuat dan menyimpan arsip dokumentasi kegiatan Sangha Theravada Indonesia Pasal 5

Bidang Urusan Luar Negeri Koordinator: Ketua Bidang Urusan Luar Negeri

1. Memperhatikan, membina, dan memenuhi kebutuhan anggota Sangha Theravada Indonesia yang akan/sedang belajar Dhammavinaya secara formal maupun nonformal di luar negeri

2. Memperhatikan , membina umat Buddha berbahasa Indonesia yang berada di luar negeri

3. Mendukung manajerial organisasi vihara-vihara binaan Sangha Theravada Indonesia di luar negeri

(9)

4. Menjalin hubungan komunikatif dan koordinasi Dhammavinaya dengan bhikkhu Dhammaduta luar negeri yang berada di Indonesia

5. Menjalin hubungan komunikatif dan koordinasi Dhammavinaya dengan Sangha-sangha luar negeri

6. Mendukung kelancaran pengundangan bhikkhu luar negeri oleh anggota Sangha Theravada Indonesia atau lembaga-lembaga binaan Sangha Theravada Indonesia

7. Menjalin hubungan organisatoris dengan lembaga-lembaga agama Buddha di forum luar negeri/internasional

8. Mewakili menghadiri pertemuan, konferensi, seminar, ceramah agama Buddha di luar negeri

9. Memberi masukan perihal keberadaan dan perkembangan agama Buddha luar negeri kepada Dewan Pimpinan Sangha Theravada Indonesia

Pasal 6 Bidang Sekretariat Koordinator: Sekretaris

A. Administrasi surat-menyurat 1. Menyimpan arsip-arsip surat

2. Membuat undangan-undangan Rapat Pimpinan, dan rapat-rapat lain

3. Mempersiapkan dan menyelenggarakan rapat-rapat Sangha Theravada Indonesia B. Registrasi

4. Mengisi Kartu Anggota Sangha Theravada Indonesia

5. Mengurus perlengkapan dan upacara upasampada bhikkhu tahun 2013 pada tanggal 23 Maret 2013

6. Mengurus pembuatan dan perpanjangan Kartu Rohaniwan Kementerian Agama RI C. Pembuatan Lembaran Pesan Dhamma dan Lembaran Informasi

7. Mencetak lembaran-lembaran Pesan Dhamma

8. Mencetak lembaran-lembaran informasi/pengumuman D. Mengelola Website Sangha Theravada Indonesia

Pasal 7

Bidang Pengelola Sanghadana Koordinator: Kepala/Wakil Kepala Pengelola Sanghadana

1. Menyimpan dana kas Dewan Pimpinan Sangha Theravada Indonesia

2. Membuat laporan keuangan kas Dewan Pimpinan Sangha Theravada Indonesia 3. Membuat kas bon pengeluaran sebagai perlengkapan pembuatan laporan keuangan

Pasal 8

Bidang Pembinaan Umat Buddha

Koordinator: Ketua / Wakil Ketua Bhikkhu Daerah Pembinaan Provinsi

1. Mendorong minat umat Buddha untuk menjadi samanera dan bhikkhu anggota Sangha Theravada Indonesia

2. Membudayakan tradisi pindapata, paling tidak dilakukan di halaman vihara

3. Mengadakan seminar minimal 1 kali yang merupakan keija sama dengan lembaga Agama Buddha setempat

4. Membimbing dan mendorong semangat anak-anak Buddhis untuk secara aktif mengikuti: Sekolah Minggu. Lomba Baca Paritta dan Kitab Suci Dhammapada, Lomba Menggambar Tema Dhamma, dan lain-lain

(10)

5. Membimbing dan mendorong semangat generasi muda/pemuda vihara untuk aktif menghayati Buddhadhamma. dengan turut berperan serta dalam acara: Pengajaran Dhamma (Dhammapariyatti), Dialog Dhamma (Dhammasakaccha), Ziarah Dhamma (Dhammayatra), Latihan Samadhi, Kegiatan Seni dan Budaya Buddhis

6. Menghimbau Kepala Vihara atau Dayakasabha vihara:

a. Menyelenggarakan Kursus Buddhadhamma, sebagai awal pembinaan bagi penahbisan upasaka-upasika

b. Menyelenggarakan program latihan meditasi

c. Menggerakkan bantuan bahan pokok bagi masyarakat umum, dan melakukan usaha-usaha pengentasan kemiskinan

d. Mengunjungi dan membantu umat Buddha yang sedang menghadapi kesulitan e. Mengirimkan ucapan selamat hari raya agama Buddha dan menyemarakkan gema perayaan hari raya agama Buddha

7. Mendorong yayasan dan lembaga binaan Sangha Theravada Indonesia untuk menyantuni guru agama Buddha dan anak-anak asuhan

8. Mendorong minat umat Buddha untuk belajar di Sekolah Tinggi Agama Buddha binaan Sangha Theravada Indonesia

9. Meningkatkan minat umat Buddha untuk menjadi donor darah dan donor mata 10. Menyelenggarakan pertemuan komunikasi dengan lembaga-lembaga agama Buddha Theravada Indonesia.

11. Memberi dukungan kepada lembaga-lembaga agama Buddha Theravada Indonesia dalam bentuk pengajaran kursus Dhamma bagi umat Buddha tentang pernikahan secara Buddhis, dan lain-lain.

12. Mengirimkan data vihara binaan Sangha Theravada Indonesia kepada Ketua Bidang Sosial Budaya Sangha Theravada Indonesia

13. Mengadakan Peringatan 37 Tahun Pengabdian Sangha Theravada Indonesia pada tanggal 23 Oktober 2013, dan upacara mengenang jasa-jasa para mendiang bhikkhu anggota Sangha Theravada Indonesia

RAPAT KARAKASANGHASABHA (DEWAN PIMPINAN) III/2012 SANGHA THERAVADA INDONESIA

Ketua umum: ttd.

Bhikkhu Jotidhammo, Mahathera

LAMPIRAN KEPUTUSAN

KARAKASANGHASABHA (DEWAN PIMPINAN) SANGHA THERAVADA INDONESIA

Nomor : 01/RAPIM-III/XIl/2012 BAB VIII :

(11)

Atthasilani adalah seorang upasika yang menjalani hidup brahmacari, berjubah putih, dan mengikuti pedoman tata laku atthasilani binaan Sangha Theravada Indonesia 1. Penahbis Atthasilani

a. Bhikkhu anggota Sangha Theravada Indonesia minimal 10 vassa 2. Pembimbing Atthasilani

a. Bhikkhu anggota Sangha Theravada Indonesia minimal 10 vassa

b. Bhikkhu anggota Sangha Theravada Indonesia minimal 10 vassa yang mengelola yayasan/lembaga tempat atthasilani bertugas atau berdomilisi

c. Koordinator pendidikan dan penugasan tempat pengabdian atthasilani adalah Ketua Bidang Pendidikan, Sangha Theravada Indonesia

3. Tata Laku Atthasilani

a. Atthasilani menjalankan delapan sila (Atthangasila) sesuai Tipitaka Pali b. Berkenaan dengan cara berpakaian Atthasilani, mengikuti cara berpakaian atthasilani yang telah menjadi alumni dan melakukan tugas pembinaan keluar dari Padepokan Dhammadipa Arama, Batu

c. Atthasilani tetap harus mencukur rambut kepala tanpa sisa, dan atthasilani

sementara mencukur rambut sebatas leher serta diperbolehkan mencukur rambut kepala tanpa sisa

d. Atthasilani pada saat mengikuti prosesi suatu upacara keagamaan Buddha berada di urutan setelah samanera, dan saat mengambil posisi duduk di tempat upacara berada paling depan di barisan wanita

e. Atthasilani tidak menggunakan istilah vassa, sedangkan penentuan senioritas dan yunioritas atthasilani menurut saat penahbisan

f. Atthasilani boleh tidur dengan umat awam wanita

g. Atthasilani boleh menggunakan pakaian switer dan sejenisnya

h. Atthasilani menerima pemberian tanpa harus diserahkan, seperti layaknya para bhikkhu menerima persembahan empat kebutuhan hidup (catupaccaya)

i. Atthasilani tidak bernamaskara kepada orangtuanya

j. Pada saat perenungan makan, kata “pindapatam” diganti dengan “bhojanam”. k. Atthasilani tidak perlu memiliki sebuah mangkok makanan (patta) untuk menerima dana makanan

l. Atthasilani tidak turut serta pada acara pindapata bersama dengan para bhikkhu dan samanera (atthasilani dapat membantu persiapan pindapata bhikkhu/samanera) m. Apabila atthasilani mengalami permasalahan yang bersifat pribadi maupun kelompok, dapat berkonsultasi dengan Bhikkhu Pembimbing atau Ketua Bidang Pendidikan, Sangha Theravada Indonesia

n. Atthasilani dapat menerima undangan membaca paritta untuk upacara kematian, orang sakit, ulang tahun, dan sejenisnya (membaca sendiri atau bersama dengan umat) o. Atthasilani tidak memberikan tuntunan sila kepada upasika/upasaka

p. Atthasilani diperbolehkan membacakan Devata Aradhana

q. Perumah tangga tidak perlu membaca permohonan paritta (Paritta-Aradhana) dan permohonan dhammadesana (Dhammadesana-Aradhana) saat menjelang pembacaan paritta pemberkahan dan ceramah Dhamma yang dilakukan oleh atthasilani

r. Saat menyampaikan ceramah Dhamma, atthasilani tidak duduk di kursi yang biasa digunakan para bhikkhu berceramah Dhamma

s. Atthasilani dapat memberikan pemercikan tirta paritta

t. Sebutan untuk wanita yang melaksanakan Atthangasila menggunakan istilah “Atthasilani”, sedangkan untuk laki-laki yang melaksanakan Atthangasila menggunakan

(12)

istilah “Atthasilo”

u. Atthasilani bertingkah laku yang pantas dan sesuai kepatutan

RAPAT KARAKASANGHASABHA (DEWAN PIMPINAN) III/2012 SANGHA THERAVADA INDONESIA

Ketua Umum: ttd.

Referensi

Dokumen terkait

”Kajian Geoarkeologi Kawasan Gunung Sewu Sebagai Dasar Pengembangan Model Pelestarian Lingkungan Karst”, Laporan Hasil Penelitian Hibah Pascasarjana III/I.. Yogyakarta:

Sejalan dengan masalah umum itu, pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini adalah: bagaimana hubungan antara pemilihan gua sebagai tempat bermukim (dalam hal

(1) Apabila DPRD sampai batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (1) tidak mengambil keputusan bersama dengan Bupati terhadap rancangan peraturan daerah tentang APBD,

Pada kotak ekskavasi ini juga ditemukan bagian dari kerangka manusia yang berasosiasi dengan temuan batu alam yang diletakkan di atas kerangka tersebut.. Lapisan

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga pada kesempatan kali ini pemulis dapat menyelesaikan

bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 186 ayat (4) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

Untuk mengetahui keberhasilan materi perkuliahan ini, dila- kukan dengan meng- evaluasi tugas pada kegiatan berstruksur dan makalah untuk didiskusikan, antara lain :

Dalam bab ini, penulis menjelaskan tentang Tari Maena dan Tari Moyo, nilai dan makna Tari Maena dan Tari Moyo, potensi Tari Maena dan Tari Moyo sebagai atraksi budaya,