1
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN “TANDUR” BERBANTUAN
MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KOMPETENSI
PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS V
I Gusti Ngurah Putu Putra Mahardika
1, Mg. Rini Kristiantari
2, I Ketut Adnyana Putra
3 1,2,3Jurusan PGSD
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
email: waahmahardika@gmail.com
1, riniokanegara@gmail.com
2,
adnyana.putra54@gmail.com
3Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan terhadap kompetensi pengetahuan IPA antara siswa kelas V SD Gugus Srikandi Tahun Ajaran 2016/2017 yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran “TANDUR” berbantuan media Audio Visual dan siswa yang dibelajarkan menggunakan pembelajaran konvensional. Jenis penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan desain penelitian
untreated control group design with pretest-and posttest. Populasi penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas V SD Gugus Skrikandi tahun ajaran 2016/2017 sebanyak 349 orang. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VA SD Negeri 5 Sumerta sebagai kelompok eksperimen dan kelas VA SD Negeri 10 Sumerta sebagai kelompok kontrol. Data penguasaan kompetensi pengetahuan IPA dikumpulkan dengan instrumen berupa tes pilihan ganda biasa. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji-t. Hasil analisis menunjukkkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan IPA antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran “TANDUR” berbantuan media Audio Visual dan siswa yang dibelajarkan menggunakan pembelajaran konvensional pada kelas V SD Gugus Srikandi Tahun Ajaran 2016/2017. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil thitung 3,650 > ttabel
2,000. Demikian pula nilai rata-rata kompetensi pengetahuan IPA kelompok eksperimen 𝑋̅ = 78,13 > 𝑋̅ = 70,55 rata-rata penguasaan kompetensi pengetahuan IPA kelompok kontrol. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran “TANDUR” berbantuan media Audio Visual berpengaruh terhadap kompetensi pengetahuan IPA Siswa kelas V SD Gugus Srikandi Tahun Ajaran 2016/2017.
Kata kunci: TANDUR, Audio Visual, kompetensi pengetahuan IPA Abstract
This research aims to determine the significant difference to science knowledge competence between students of grade V SD Srikandi school year 2016/2017 which was taught using learning model "TANDUR" with Audio Visual media and students who were taught using conventional learning. This type of research is a squasi experiment research design untreated control group design with pretest-and posttest. The population of this research is all students of class V SD of academic year 2016/2017 as many as 349 persons. Research sample is determined by random sampling technique. The sample in this research is VA class SD Negeri 5 Sumerta as experiment group and class of VA SD Negeri 10 Sumerta as control group. Data on the competence of knowledge of science is collected by instrument in the form of ordinary multiple choice test. The collected data were analyzed by t-test. The result of the analysis shows that there is a significant difference of science knowledge competence among students who are taught using “TANDUR" with Audio Visual media and students who are taught using conventional
2
learning in Grade V SD Srikandi school year 2016/2017. This is evidenced by the tcount
3.650 > ttable 2,000. Similarly, the mean value of science knowledge competence of the
experimental group 𝑋 ̅ = 78,13 > 𝑋̅ = 70.55 the mean mastery of the knowledge competence of science at control group. Thus it can be concluded that the implementation of instructional "TANDUR" with Audio Visual media influence on science knowledge competence of V grade students of SD Srikandi of school year 2016/2017.
Keyword: TANDUR, Audio Visual, science knowledge competence
PENDAHULUAN
Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dan dapat memberikan bekal yang efektif bagi generasi muda. Dalam proses pendidikan tentunya melibatkan unsur yang dapat memberikan pengaruh positif. Dalam
kurikulum 2013 proses pembelajaran
berdasarkan sebuah tema yang mengaitkan
beberapa mata pelajaran sehingga
pemisahan antar mata pelajaran tidak terlalu terlihat jelas. IPA adalah salah satu muatan materi yang masuk kedalam pembelajaran tematik pada kurikulum 2013. Pembelajaran IPA menekankan bahwa pembelajaran lebih berpusat kepada siswa, jadi siswa yang aktif dalam proses belajarnya.
Namun, dari hasil observasi dan wawancara yang di lakukan di SD Gugus Srikandi diperoleh hasil yang berbeda. Dalam proses pembelajaran sudah berjalan sangat baik, namun proses belajar masih menggunakan pembelajaran konvensional pada setiap pelajaran, tidak terkecuali pada pelajaran IPA. Ketika proses pembelajaran siswa terlihat bermain begitu juga ngobrol dengan siswa lain saat mendengarkan materi pelajaran. Siswa hanya sebagai pendengar yang pasif dan kadang-kadang aktif dalam proses pembelajaran. Hal tersebut membuat siswa kurang termotivasi dan tertarik untuk mengikuti pembelajaran, padahal motivasi merupakan salah satu
faktor yang kuat dalam proses
pembelajaran. Hal ini membuat proses belajar mengajar tidak efektif, karena siswa kurang merespon terhadap pelajaran yang disampaikan. Maka pengajaran semacam ini cenderung menyebabkan kebosanan kepada siswa. Para siswa telah memiliki kemampuan awal yang telah diterima di kelas sebelumnya. Kemampuan awal siswa ini harus digali agar siswa lebih belajar mandiri dan kreatif, khususnya ketika
mereka mengkaitkan dengan pelajaran baru. Untuk mendukung proses belajar mengajar perlu diciptakan suasana yang kondusif. Sebagai salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan yang sering dihadapi siswa dalam pembelajaran IPA adalah dengan mengguna-kan strategi pembelajaran. Strategi tersebut adalah
model pembelajaran kuantum “TANDUR”.
Model pembelajaran kuantum pada
dasarnya adalah strategi pembelajaran
yang memiliki sintak “TANDUR”
(Tumbuhkan, Alami, Namai,
Demontrasikan, Ulangi dan Rayakan). Kerangka “TANDUR” dapat membawa siswa menjadi tertarik, berminat, dan termotivasi pada setiap pelajaran apapun mata pelajarannya, tingkat kelas, dengan beragam budaya khususnya pelajaran IPA. Pembelajaran kuantum (“TANDUR”) juga menggunakan media dalam mendukung
peningkatan kompetensi pengetahuan
siswa setiap proses pembelajaran. “Media pembelajaran merupakan wahana dan
penyampaian informasi atau pesan
pembelajaran pada siswa.” (Parman,
2013:51). Salah satu media yang baik digunakan yaitu media Audio Visual, dengan menggunakan media Audio Visual dalam proses pembelajaran maka hal-hal abstrak dapat dikonkretkan melalui media sehingga proses pembelajaran dapat lebih aktif, kreatif dan menyenangkan.
Dengan demikian, penelitian ini
diusulkan dengan judul Pengaruh Model
Pembelajaran “TANDUR” Berbantuan
Media Audio Visual terhadap Kompetensi Pengetahuan IPA Siswa Kelas V SD Gugus Srikandi Tahun Ajaran 2016/2017..
METODE
Pelaksanaan penelitian dilakukan di
SD di SD Gugus Srikandi Denpasar Timur. Waktu penelitian terkait dengan penelitian
3
ini dilaksanakan selama 1 bulan mulai Maret sampai dengan April 2017, perlakuan sebanyak 6 kali di kelompok eksperimen dan 6 kali di kelompok kontrol. Jumlah perlakuan yang diberikan telah disesuaikan dengan jam pelajaran terkait materi dalam penelitian ini yang telah diatur dalam kurikulum dan silabus.
Jenis penelitian yang digunakan
adalah eksperimen semu (quasi
experiment). Penelitian eksperimen semu ini membandingkan dua jenis model
pembelajaran model pembelajaran
“TANDUR” Berbantuan Media Audio Visual dan pembelajaran konvensional, yang mana kedua model pembelajaran tersebut
mem-punyai pengaruh terhadap satu
variabel terikat (kompetensi pengetahuan IPA). Hal ini dikarenakan kemampuan peneliti dalam mengamati perilaku siswa sangat terbatas terutama ketika siswa berada di luar sekolah (rumah), peneliti juga
tidak memiliki kemampuan untuk
mengetahui persepsi siswa terhadap
perlakuan secara pasti. Desain eksperimen
yang digunakan adalah “Untreated control
group design with pretest-and postest”.
Pada desain ini kelompok
eksperimen diberikan pembelajaran dengan
menerapkan model pembelajaran
“TANDUR”, sedangkan untuk kelompok kontrol pembelajaran secara konvensional. Dalam penelitian ini memberikan Pretes.
Dimana nilai Pretes digunakan uji
kesetaraan untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk nilai Posttes dianalisis sebagai data penelitian.
Dalam penelitian ini Populasi yang digunakan adalah seluruh siswa kelas V SD Gugus Srikandi Tahun Ajaran 2016/2017, yang terdiri dari 11 kelas dalam 6 sekolah dasar. Jumlah populasi dari penelitian ini adalah 349 orang.
Setelah mengetahui populasi
langkah selanjutnya adalah menentukan
sampel penelitian. Sampel adalah
“sebagian dari populasi yang diambil, yang dianggap mewakili seluruh populasi yang
diambil dengan menggunakan teknik
tertentu” (Agung, 2014:69). Teknik
pengambilan sa-mpel pada penelitian ini adalah Random Sampling yang dirandom
kelasnya, sehingga setiap kelas
mendapatkan peluang yang sama untuk
menjadi sampel penelitian. Pemilihan
sampel penelitian ini tidak dilakukannya pengacakan individu melainkan hanya pengacakan kelas. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan melihat kriteria sebagai berikut dilihat dari nilai ulangan IPA agar nilainya rata-rata mendekati sama dan juga dapat dilihat dari jumlah siswa didalam kelas rata-rata sama tidak memiliki jumlah yang menjolok beda.
Setelah mendapatkan dua sampel maka kedua sampel yang terpilih diberi-kan pretes. Nilai atau skor dari hasil pretes
yang dilakukan, digunakan untuk
penyetaraan kedua kelas tersebut. Nilai atau skor dari hasil pretes yang dilakukan tersebut, digunakan untuk penyetaraan kelas dalam sampel. Untuk penyetaraan kelas, nilai atau skor dari hasil pretes sampel dianalisis menggunakan uji t untuk diketahui setara secara akademik.
Data yang dikumpulkan dalam
penelitian ini adalah data tentang
kompetensi pengetahuan IPA siswa kelas V
SD Gugus Srikandi, Tahun Ajaran
2016/2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes. Menurut Agung (2014:92) “metode tes dalam kaitannya dengan penelitian ialah cara memperoleh data yang berbentuk suatu tugas yang harus dikerjakan oleh seorang atau sekelompok orang yang dites (testee), dan dari tes dapat menghasilkan suatu
skor(interval)”. Tes kompetensi
pengetahuan ini dibuat berupa tes objektif dalam bentuk pilihan ganda biasa. Dalam penelitian ini menggunakan tes pilihan
ganda biasa dengan jumlah butir
pertanyaan disesuaikan dengan indikator pada kompetensi dasar. Tes pilihan ganda
terdiri atas suatu keterangan atau
pemberitahuan tentang suatu pengertian yang belum lengkap.
Statistik deskriptif yang digunakan adalah metode analisis statistik deskriptif. Menurut Agung (2014:110), metode analisis statistik deskriptif ialah suatu suatu cara pengelolaan data yang dilakukan dengan jalan menerapkan rumus-rumus statistik deskrptif seperti : distribusi frekuensi, grafik, angka rata-rata, median, modus, mean dan standar deviasi, untuk menggambarkan suatu objek/variabel tertentu, sehingga diperoleh kesimpulan umum.
4
Statistik Inferensial merupakan
teknik analisis data yang digunakan untuk menentukan sejauh mana kesamaan antara hasil yang diperoleh dari suatu sampel
dengan hasil yang didapatkan pada
populasi ke seluruhan. Menurut Sugiyono (2013: 23) “statistik inferensial adalah suatu cara yang digunakan untuk menganalisis
data sampel, dan hasilnya akan
digeneralisasikan untuk populasi dimana sampel diambil”.Pada penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis sebelum uji hipotesis.
Jika data yang diperoleh sudah memenuhi prasyarat uji normalitas dan homogenitas maka analisis yang digunakan adalah statistik parametrik. Analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah uji beda mean (uji t). Uji Hipotesis menggunakan uji-t dengan rumus separated varians. Ru-mus uji-t dengan rumus separated varians digunakan
bila jumlah anggota sampel sama n1=n2 dan
varians homogen.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Data hasil kompetensi pengetahu-an IPA diperoleh dari hasil Post test ypengetahu-ang diberikan pada akhir penelitian. Kelompok
eksperimen yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu kelas VA SD Negeri 5 Sumerta berjumlah 31 orang, sedangkan kelompok kontrol adalah kelas VA SD Negeri 10 Sumerta berjumlah 31 orang.
Instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data adalah tes objektif pilihan ganda biasa. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non ekuivalen dengan menggunakan uji-t sebagai alat untuk menganalisis data.
Deskripsi data hasil kompetesnsi
pengetahuan IPA siswa yang dipaparkan me-liputi nilai rerata, varians, dan standar deviasi.
Kelas V SD Negeri 5 Sumerta ditetapkan sebagai kelompok eksperimen yang diberi perlakuan berupa pengaruh model pembelajaran “TANDUR” berbantuan media Audio Visual sebanyak 6 kali pertemuan, kemudian diberikan Post test
untuk memperoleh hasil kompetensi
pengetahuan IPA.
Nilai mean atau rerata kompetensi pengetahuan IPA siswa yang mengikuti model pembelajaran “TANDUR” berbantuan
media Audio Visual, yaitu X = 78,78
dengan varians 75,836 dan standar deviasi (s= 8,71), sedangkan nilai mean atau rerata kompetensi pengetahuan IPA siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional, yaitu X = 70,55 dengan va-rians 59,606 dan standar deviasi (s= 7,72).
Perhitungan analisis data hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan
bahwa kompetensi pengetahuan IPA
kelompok eksperimen yakni siswa yang
mengikuti pembelajaran menggunakan
model pembelajaran “TANDUR” berbantuan media Audio Visual memiliki nilai mean lebih tinggi daripada kelompok kontrol yakni
siswa yang mengikuti pembelajaran
menggunakan pembelajaran konvensional yaitu X = 78,78 > X = 70,55.
Uji prasyarat dilakukan terlebih dahulu sebelum uji hipotesis menggunakan uji-t. Uji prasyarat tersebut meliputi uji normalitas dan uji homogenitas varians diuraikan berikut ini.
Uji normalitas dilakukan untuk
mengetahui sebaran frekuensi skor, untuk menguji data kompetensi pengetahuan IPA kelompok eksperimen dan kontrol adalah rumus Chi Kuadrat. Kriteria pengujian pada uji normalitas adalah jika x2
hitung < x2tabel
maka sebaran data kedua kelompok berdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji normalitas kelompok eksperimen, diperoleh
Chi Kuadrat hitung (x2
hitung = 5,967)
kemudian nilai tersebut dibandingkan
dengan Chi Kuadrat tabel dengan taraf signifikan 5% dk 5 (x2
tabel= 11,070). Hal ini
menunjukkan bahwa x2
hitung < x2tabel berarti
data hasil kompetensi pengetahuan IPA kelompok eksperimen berdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji normalitas kelompok kontrol, diperoleh Chi Kuadrat hitung -(x2
hitung = 4,084) kemudian nilai tersebut
disbandingkan dengan Chi Kuadrat tabel (x2
tabel= 11,070). Hal ini menunjukkan
bahwa x2
hitung < x2tabel berartidata hasil
kompe-tensi pengetahuan IPA kelompok kontrol berdistribusi normal.
Pengujian homogenitas varians
antar kelompok dimaksudkan untuk
5
diperoleh uji-t benar – benar berasal dari
perbedaan antar kelompok bukan
disebabkan oleh perbedaan di dalam kelompok. Uji homogenitas varians yang
dilakukan dalam penelitian ini
menggunakan uji F. Dari hasil analisis, diperoleh Fhitung = 1,27 dan Ftabel = 1,84. Hal
ini berarti Fhitung < Ftabel , sehingga data
kedua kelompok memiliki varians yang homogen. Berdasarkan hasil uji prasyarat yang terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas varians, disimpulkan bahwa
data kedua kelompok sampel ialah
berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Dengan demikian, uji
hipotesis menggunakan uji-t dapat
dilakukan.
Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan IPA
antara siswa yang dibelajarkan
menggunakan model pembelajaran
“TANDUR” berbantuan media audio visual dan siswa yang dibelajarkan menggunakan pem-belajaran konvensional pada kelas V
SD Gugus Srikandi Tahun Ajaran
2016/2017. Hasil uji prasyarat yang meliputi uji normalitas dan homogenitas varians
yang dilakukan dalam penelitian ini
diperoleh kedua kelompok sampel
berdistribusi normal dan memiliki varians yang homo-gen. Analisis statistik yang
digunakan untuk menguji hipotesis
penelitian ini ad-alah uji-t dengan polled varians. Ber-dasarkan hasil perhitungan uji-t, diperoleh thitung = 3,626 dan untuk taraf
signifikansi 5% dengan dk = (31+31-2) =60 diperoleh ttabel = 2,000. Dengan demikian,
nilai thitung > ttabel yakni 3,626 > 2,000
sehingga Ho ditolak.
Perhitungan selengkapnya terlampir pada lampiran. Rekapitulasi hasil analisis
uji-t kelompok sampel penelitian ini
disajikan dalam tabel 4.4 berikut ini.
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Aanalisis Data Kompetensi Pengetahuan IPA Menggunakan Uji-t
No Sampel N Dk X S2 t
hitung ttabel Status
1 Kelompok eksperimen 31 62 78,13 75,836 3,626 2,000 H0 ditolak 2 Kelompok kontrol 31 70,55 59,606
Berdasarkan uji hipotesis diperoleh thitnung = 3,626 sedangkan pada taraf
signifikansi 5% dan dk = 60 diperoleh nilai ttabel = 2,000 sehingga thitnung = 3,626 > ttabel
= 2,000 . Dengan demikian, hipotesis nol (Ho) ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan IPA antara siswa yang
dibelajarkan menggunakan model
pembelajaran “TANDUR” berbantuan
media audio visual dan siswa yang dibelajarkan menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas V SD Gugus Srikandi Tahun Ajaran 2016/2017. Perolehan hasil perhitungan analisis data yang dilakukan menunjukkan bahwa nilai rerata siswa yang mengikuti model
pembelajaran “TANDUR” berbantuan
media Audio Visual ( X = 78,13) dan
siswa yang mengikuti pembelajaran
konvensional ( X = 70,55) memiliki
perbedaan sebesar 7,58. Dengan
demikian, terdapat pengaruh kompetensi pengetahuan IPA antara siswa yang
dibelajarkan menggunakan model
pembelajaran “TANDUR” berbantuan
media audio visual dan siswa yang dibelajarkan menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas V SD Gugus Srikandi Tahun Ajaran 2016/2017.
Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data, dapat dinyatakan kedua kelompok sampel penelitian yang memiliki kemampuan
6
setara, setelah diberikan perlakuan berupa
pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran “TANDUR”
berbantuan media Audio Visual dan mengikuti pembelajaran menggunakan pembelajaran konvensional diperoleh hasil kompetensi pengetahuan yang berbeda. Hal ini dapat dilihat juga dari X siswa
yang mengikuti pembelajaran
menggunakan model pembelajaran
“TANDUR” berbantuan media Audio Visual lebih tinggi dibandingkan dengan X siswa yang mengikuti pembelajaran
konvensional, dalam hal ini adalah
pembelajaran yang hanya menggunakan pendekatan saintifik. Perbedaan hasil
kompetensi pengetahuan dengan
perolehan nilai rerata yang lebih tinggi pada kelompok eksperimen dibandingkan
kelompok kontrol disebabkan oleh
perlakuan berupa model pembelajaran “TANDUR” berbantuan media Audio Visual dalam muatan materi IPA diberikan pada kelompok eksperimen.
Pada kelompok eksperimen,
kegiatan pembelajaran dalam muatan
materi IPA menggunakan model
pembelajaran “TANDUR” berbantuan
media Audio Visual berjalan dengan optimal dan kondusif. Hal ini disebabkan
oleh pembelajaran dengan model
pembelajaran “TANDUR” berbantuan
media Audio Visual secara tidak langsung telah menumbuhkan motivasi belajar siswa yang masih sangat kurang saat ini.
model pembelajaran “TANDUR”
berbantuan media Audio Visual akan
membuat siswa lebih aktif dalam
pembelajaran serta lebih menarik karena siswa akan terlibat langsung dalam
pembelajaran. Model pembelajaran
“TANDUR” diharapkan dapat sepenuhnya membuat siswa tertarik dan berminat pada pelajaran, memberikan pengalaman yang langsung kepada siswa dan berusaha menjadikan isi pelajaran nyata. Dengan berbantuan media audio visual, mampu melatih konsentrasi siswa dalam mengikuti pelajaran serta menciptakan suasana belejar yang menyenangkan.
Berbeda pada kelompok kontrol, kegiatan pembelajaran konvensional yang hanya menggunkaan pendekatan saintifik
berjalan kurang optimal. Hal ini
disebabkan masih siswa yang kurang mampu mengaitkan antar materi pada
muatan materi IPA dan kesulitan
mengikuti setiap langkah pembelajaran yang perlu diberikan bimbingan lebih
khusus. Pembelajaran menggunakan
model pembelajaran “TANDUR”
berbantuan media Audio Visual pada
muatan materi IPA memberikan
kesempatan yang lebih luas kepada siswa untuk mengonstruksikan pengetahuannya melalui berbagai kegiatan bermakna dan teratur yang tentunya menggembirakan
bagi siswa pada setiap langkah
pembelajarannya. Dengan demikian,
perbedaan hasil kompetensi pengetahuan
IPA dapat terlihat dari langkah
pembelajaran yang dilakukan pada kedua kelompok tersebut, hasil analisis uji hipotesis, dan nilai rerata kelompok siswa
yang mengikuti pembelajaran
menggunakan model pembelajaran
“TANDUR” berbantuan media Audio Visual dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.
Hasil temuan pada penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian
sebelumnya yang relevan dan
memperkuat hasil penelitian yang
diperoleh, Hal tersebut didukung hasil penelitian yang diajukan oleh Hasil penelitian ini memperkuat simpulan yang disampaikan oleh Ni Md. Dwi Ariantari (2012) dapat dikatakan bahwa kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran “TANDUR” lebih baik dibandingkan dengan kelompok siswa
yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran langsung. Dan Md. Melda
Ratnadewi terdapat perbedaan hasil
belajar IPA yang signifikan antara
kelompok siswa yang mengikuti model
pembelajaran “TANDUR” dengan
kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional.
Berdasarkan pemaparan tersebut,
dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan IPA antara siswa yang
dibelajarkan menggunakan model
pembelajaran “TANDUR” berbantuan
media audio visual dan siswa yang dibelajarkan menggunakan pembelajaran
7
konvensional pada siswa kelas V SD Gugus Srikandi Tahun Ajaran 2016/2017.
SIMPULAN dan SARAN Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut.
(1) Kompetensi pengetahuan IPA siswa
yang dibelajarkan melalui model
pembelajaran “TANDUR” berbantuan media Audio Visual pada kelompok eksperimen sebesar 78,13 dengan nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 93,33 dan nilai terendah 66,67. (2) Kompetensi pengetahuan IPA siswa
yang dibalajarkan melalui
pembelajaran konvensional pada
kelompok kontrol sebesar 70,55
dengan nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 83,33 dan nilai terendah 56,67.
(3) Rerata kompetensi pengetahuan IPA
yang diperoleh siswa yang
dibelajarkan melalui model
pembelajaran “TANDUR” berbantuan media Audio Visual lebih tinggi dari
siswa yang dibelajarkan melalui
pembelajaran konvensional (78,13> 70,55). Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji-t dengandk = n1 + n2 – 2 = (31+31-2) = 60 pada taraf signifikansi 5% diperoleh thitung =
3,626> ttabel = 2,000 ini berarti bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan IPA antara siswa yang dibelajarkan menggunakan
model pembelajaran “TANDUR”
berbantuan media Audio Visual dan siswa yang dibelajarkan menggunakan
pembelajaran konvensional pada
siswa kelas V SD Gugus Srikandi Tahun Ajaran 2016/2017. Hal tersebut menyatakan bahwa terdapat pengaruh
model pembelajaran “TANDUR”
berbantuan media Audio Visual
terhadap kompetensi pengetahuan IPA siswa kelas V SD Gugus Srikandi Tahun Ajaran 2016/2017.
Saran
Ada beberapa saran yang dapat diajukan berdasarkan temuan dan
kajian penelitian ini adalah sebagai berikut.
(1) Kepada Guru
Berdasarkan temuan penelitian yang diperoleh, disarankan kepada guru agar lebih kreatif untuk memfasilitasi siswa dan
memberikan kesempatan yang lebih
besarbagi siswa pada kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran “TANDUR”
berbantuan media Audio Visual sehingga tercipta pembelajaran yang inovasi dan menyenangkan bagi siswa.
(2) Kepada Kepala Sekolah
Berdasarkan temuan penelitian,
disarankan kepada kepala sekolah agar dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai pendukung sumber belajar guru
dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran dengan menciptakan
pembelajaran yang inovasi dan
menyenangkan di sekolah sehingga
sekolah mampu menghasilkan siswa yang berkualitas.
(3) Kepada Peneliti Lain
Berdasarkan temuan penelitian,
disarankan kepada peneliti lain agar hasil penelitian ini digunakan sebagai referensi
untuk melaksanakan penelitian
selanjutnya atau menemukan inovasi
kegiatan pembelajaran lainnya yang
bermakna dan menyenangkan bagi siswa
DAFTAR PUSTAKA
Agung. A. A. G. 2016. Statistika Dasar untuk Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish
---. 2014. Metodologi Penelitian
Pendidikan. Singaraja: Fakultas Ilmu Pendidikan UnVersitas Pendidikan Ganesha.
---. 2011. Pengantar Evaluasi
Pendidikan. Singaraja: Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan UnVersitas Pendidikan Ganesha.
Arikunto, Suharsimi. 2015. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara
Asyhar, Rayandra. 2012. Kreatif
Mengembangkan Media
Pembelajaran. Jakarta : Referensi Jakarta.
8
Azhar, Arzyad. 2013. Media
Pembelajaran. Jakarta : Kharisma Putra Utama Offset.
Dantes, Nyoman. 2012. Metodologi
Penelitian. Yogyakarta: CV. Andi Offset
Dimyanti dan Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Fitriani Eni & H.R.A. Mulyani. 2015. “Pengaruh Penggunaan Variasi Metode dan Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa
Kelas VIII SMPN2 Margatiga
Semester Genap TP 2013/2014”.
JPF Universitas Muhammadiyah
Metro 2015. Volume 3 Nomor 1 ( Hlm 84-92)
Handayani, Sriwati & Ketut Perdata. 2014. “ Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran QT Dengan Kerangka “TANDUR” Dalam Pembelajaran Bangun Segi Empat Pada Siswa Kelas VII C SMP Pancasila Canggu Tahun Pelajaran
2011/2012”. Jurnal Santiaji
Pendidikan. Volume 4 nomor 1.
Huda, Nurul, dkk. 2013. “Pengaruh
Pembelajaran Quantum Dalam
Pembelajaran IPA Terhadap
Motivasi Belajar dan Penguasaan Konsep Siswa Kelas IV SDN 3 Pancor”. E-Jurnal Pascasarjana Undiksha. Volume 3 Tahun 2013. Kosasih. 2014. Strategi Belajar dan
Pembelajaran Implementasi
Kurikulum 2013. Bandung: Yrama Widya
Koyan, 2012. Statistik Dasar dan Lanjut (Analisis Data Kuantitati). Undiksha Singaraja.
Kunandar. 2014. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Perserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Nurgiyantoro, Burhan. 2016. Penilaian
Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
Parman, dkk. 2013. “ Pengaruh
Penggunaan Media Audio Visual dan Motivasi Terhadap Hasil Praktik Ibadah Siswa di SMP”.
Tekno-Pedagogi. Volume 3 Nomor 1 ( hlm 50-58)
Permendikbud. 2013. “Peraturan Mentri
Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran
Pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah” Jakrta: Kemendikbud
Prihandoko, Agus, dkk. 2013. “
Peningkatan Kemampuan
Menemukan dan Pesan Tembang
Macapat Dengan Pendekatan
Quatum Learning Pada Siswa Kelas VIIIC SMP Negeri 4 Magetan”. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra. Volume 1 Nomor 1 (hlm 1-11)
Purwono, Joni, dkk. 2014. “Penggunaan
Media Audio Visual Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pacitan”. Jurnal Teknologi Pendidikan Dan Pembelajaran 2014. Volume 2 Nomor 2 (Hlm 127-144)
Ratminingsih. 2016. “Efektivitas Media
Audio Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis Lagu Kreasi di Kelas Lima Sekolah Dasar”. Jurnal Pendidikan Indonesia. Volume 5 Nomor 1 (hlm 706-718)
Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Prenada Media Group
Setyosari, Punaji. 2013. Metode
Pengembangan Pendidikan dan
Pengembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
---. 2013. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
---. 2014. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Sukerthi, Desak, dkk. 2013. “Pengaruh
Model Pembelajaran “TANDUR”
Dalam Pembelajaran Geografi
Terhadap Literasi Sains dan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Amplapura”. E-Jurnal Pascasarjana Undiksha. Volume 4 Tahun 2013.
9
Sunarjo. 2012. “Penggunaan Model
Pembelajaran “TANDUR” Untuk
Meningkatkan Kemampuan
Berbicara Menyampaikan Isi Pesan Telepon Siswa Kelas IV SDN Kertajaya VII-213 Surabaya”.
E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota
Surabaya. Volume 7 (hlm 1-6) Susanto, Ahmad. 2014. Teori Belajar dan
Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Predana Media Group
Susiani, Ketut, dkk. 2013. “Pengaruh
Model Pembelajaran Quantum
Terhadap Kecerdasan
Sosio-Emosional dan Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas V SD di Banyuning.”.
E-Jurnal Pascasarjana Undiksha.
Volume 3 Tahun 2013.
Widiasworo, Erwin. 2017. Strategi dan Metode Mengajar Siswa di Luar
Kelas (Outdoor Learning).