• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 IMPLEMENTASI & EVALUASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 IMPLEMENTASI & EVALUASI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 4

IMPLEMENTASI & EVALUASI

1.1. Spesifikasi Sistem

1.1.1. ECG1

Memiliki 3 Channel lead

Monitor Output untuk display output di oscilloscope

Menggunakan baterai 9V sebagai power

Pengaturan gain dalam menerima sinyal jantung

Beat indicator sebagai indicator detak jantung

1.1.2. Arduino

• Menggunakan Mikrokontroller ATmega 328

• Beroperasi pada tengangan 5V

Tegangan input 7 – 12V

Memiliki 14 pin digital input/output

• Memiliki 6 pin analog

• Flash Memory 32 KB pada ATmega328 dengan 2 KB digunakan

untuk bootloader

• SRAM 2KB pada ATmega 328

(2)

1.1.3. Android

• Processor Dual-core 1,2 GHz Cortex-A9

• GPU PowerVR SGX540

• Chipset TI OMAP 4460

• Memory RAM 1GB

• Display 4,65 inch,720 x 1280 pixels

• OS android 4.1.2 Jelly Bean

Gambar 4.1 Tampilan Aplikasi Android

4.2 Daftar Komponen & Modul

Komponen dan Modul yang digunakan untuk pembuatan sistem ini dapat dilihat pada

Tabel 4.1 daftar komponen dan modul

Nama

Komponen/Modul

Tipe Jumlah

(3)

Microcontroller Arduino Uno 1

Android Galaxy Nexus 1

Bluetooth Bluetooth slave 1

Clamping Kapasitor Resistor Dioda 1 3 1 Tabel 4.1 Daftar Komponen dan Modul

4.3 Implementasi

4.3.1 Prosedur Pemasangan dan Pengoprasian

Gambar 4.2 interface ECG1

Untuk pemasangan, pasien / pengguna menghubungkan probe in dengan connector yang memiliki 3 cabang, 2 cabang (kabel berwarana merah) dihubungkan dengan pergelangan tangan kanan dan kiri (gambar 4.3) dan 1 cabang (kabel berwarna hitam) pada pergelangan kaki (gambar 4.4). Selanjutnya monitor out pada ECG1 dihubungkan dengan connector pada arduino dengan menggunakan male to male connector.

(4)

Gambar 4.3 Board arduino

Gambar 4.4 Pergelangan tangan

Gambar 4.5 Pergelangan kaki

Beri tegangan pada board arduino. Tegangan yang diberikan pada board arduino akan mengaktifkan modul bluetooth. Menyalanya modul bluetooth ditandai dengan berkedipnya lampu led merah. Bila bluetooth

(5)

sudah menyala, maka kita dapat melakukan koneksi atau hubungan dengan android. Untuk melakukan hubungan tersebut, tekan tombol “connect” pada aplikasi android.

Pada tampilan aplikasi terdapat tombol “on/off” yang digunakan untuk mulai menerima data dari arduino. Setelah switch di ECG dinyalakan dan android telah terhubung dengan Bluetooth maka data sinyal jantung dapat ditampilkan pada android.

Setelah data di tampilkan di android, pasien / pengguna dapat memberhentikan proses penampilan dan penyimpanan data di android dengan menekan kembali tombol “on/off”. Pasien / pengguna dapat mengakses web database dengan menekan tombol “send”.

Setelah tombol “send” ditekan, maka aplikasi web browser akan terbukan dan menampilkan halaman utama dan melakukan login ke database dengan username: patient dan password: patient123. Pasien akan melakukan proses unggah data dengan menekan tombol “upload” kemudian memilih data ECG yang terdapat di android. Data yang telah diunggah oleh pasien, dapat dilihat oleh dokter untuk melakukan pengecekan. Pasien pun dapat melihat daftar data yang sudah diunggah sebelumnya dan melihat hasilnya dalam bentuk grafik di web.

Proses dokter melakukan login hampir sama dengan pasien, memasukan username: skripsi dan password: vs123. Pada tampilan web dokter tidak ada tombol “upload”, hanya terdapat tombol “list” untuk menampilkan daftar data yang telah di kirim oleh pasien.

(6)

4.4 Tahapan Pengujian

4.4.1 Perbandingan ECG1 dengan ECG

Pengujian dilakukan dengan cara menjalankan EKG asli dengan ECG1 dalam waktu yang hampir bersamaan pada seorang pasien. Data yang diambil merupakan data untuk lead 1.

Gambar 4.6 Hasil Tes Menggunakan EKG asli

Gambar 4.7 Hasil ECG1 Pada Tampilan Web Hasil sinyal yang di dapat dari EKG asli memiliki bentuk sinyal yang berbeda dengan bentuk sinyal yang di dapat dari ECG1. Perbedaan bentuk sinyal ini disebabkan karena proses pengolahan sinyal input-nya berbeda dengan pengolahan sinyal pada ECG asli.

waktu

waktu tegangan

(7)

4.4.2 Pengecekan Error ADC

Input ADC (V) Nilai digital

tegangan digital (V) Error (%) 1.02 216 1.058 3.725 1.32 280 1.372 3.949 2.36 499 2.445 3.601 3.34 705 3.455 3.443 4.39 921 4.513 2.802 4.69 985 4.827 2.921 4.83 1016 4.978 3.064

Tabel 4.1 Error ADC

Pengujian dilakukan dengan memberikan tegangan DC pada pin A0 arduino yang merupakan pin ADC arduino. Tegangan DC diberikan berasal dari batterai dengan besar tegangan yang diberikan berkisar antara 0V – 5V.

Untuk mendapatkan tegangan yang seharusnya, penulis melakukan perhitungan :

Vb = V(max) / Resolusi ADC (Persamaan 4.1)

= 5V / 1024

= 0,0049V

Vd = nilai digital * Vb (Persamaan 4.2)

= nilai digital * 0,0049V

(8)

Vb = tegangan untuk 1 bit ADC

Vd = tegangan digital

Vi = tegangan input ADC

Dari data yang didapat di atas, besar error ADC yang di dapat berkisar antara 2,8% sampai 3,9%. Dengan besar error ADC tersebut, bentuk sinyal digital yang diperoleh masih sama dengan bentuk sinyal analognya.

4.4.3 Perbandingan Data Analog dan Digital

Gambar 4.8 Sinyal sebelum dan sesudah proses ADC

= CH1 = CH2 = MATH

CH1 = 1,76Vpp (scale 1v)

CH2 = 1,54Vpp (scale 1v) MATH = 1,76Vpp (scale 2v)

CH1 merupakan channel untuk menampilkan sinyal dari ECG1 (sebelum dilakukan proses ADC). CH2 merupakan channel untuk menampilkan sinyal dari ECG1 yang sudah melewati proses ADC dan

Waktu tegangan

(9)

dilakukan proses DAC kembali. Pada channel 1 dan 2 memiliki bentuk sinyal yang sama, namun waktu terlihat berbeda, hal ini disebabkan karena pada proses mengubah sinyal dari ADC dan DAC kembali membutuhkan waktu, sehingga terjadi pergeseran waktu pada CH2. Pada CH2 terlihat ada pengurangan tegngan, hal ini dapat disebabkan karena pengaruh pengiriman sinyal dari ECG1 ke ADC dan adanya proses DAC, sehingga tegangannya berkurang.

MATH merupakan channel pada oscilloscope dimana hasil pengurangan dari CH1 dan CH2. Dengan scale yang digunakan pada MATH adalah 2V, sehingga hasil dari sinyalnya terlihat lebih kecil.

Dari gambar 4.8 di atas, dapat disimpulkan bahwa sinyal dari ECG1 (sebelum dilakukan proses ADC) dan sinyal setelah dilakukan ADC masih memiliki karakteristik yang sama. Resolusi ADC yang digunakan adalah 10 bit.

Gambar 4.9 FFT menggunakan Oscilloscope Frequency (Hz)

(10)

Data FFT pada tampilan oscilloscope diambil secara langsung dari alat (sebelum proses ADC), sedangkan data FFT pada tampilan Matlab diambil dari data digital (setelah proses ADC). Pada gambar 4.9, frekuensi cutoff sekitar 14,84Hz. Frekuensi cutoff didapat dari 0,707 atau -3db dari magnitude sinyal yang dilewatkan.

Gambar 4.10 rangkaian low pass filter aktif orde 2 pada ECG1

Besar resistor dan kapasitor yang digunakan dalam proses low pass filter ini adalah :

R7 = R8 = 100KΩ C6 = C7 = 100nF

fc = (Persamaan 4.4)

fc = Frekuensi cutoff

Maka didapat bahwa frekuensi cutoff berada pada 15.92 Hz.

Sesuai dengan teori Nyquist, agar tidak ada informasi sinyal yang hilang, maka frequency sampling yang digunakan harus minimal dua kali frekuensi sinyal aslinya. Dengan demikian, frekuensi sampling yang digunakan oleh arduino sebesar 125KHz, sudah cukup dalam melakukan sampling sinyal ECG1.

(11)

4.5 Evaluasi

Bentuk sinyal yang dihasilkan dari ECG1 masih memiliki perbedaan dengan bentuk sinyal dari ECG asli. Proses ADC sudah dapat berjalan dengan baik. Walaupun masih terdapat error pada proses ADC, namun bentuk sinyal digital sama dengan bentuk sinyal analognya. Pada web proses penampilan data ECG1 dalam bentuk grafik sudah dapat dilakukan.

Kelebihan :

• Proses digitalisasi untuk ECG sudah dapat dilakukan, dan bentuk sinyal analog dan digital sudah serupa,

Sudah dapat mengunggah data text ke server,

• Sudah dapat menampilkan data dalam bentuk sinyal di web,

• Dapat menampilkan bentuk sinyal pada android, Kekurangan :

• ECG1 tidak dapat digunakan dalam pengecekan kondisi jantung, dikarenakan bentuk sinyal yang didapat dari ECG1 berbeda dengan bentuk sinyal yang didapat dari ECG asli,

Aplikasi android belum dapat menampilkan grafik secara realtime,

Proses pengiriman data ke web masih rumit untuk dilakukan, dimana pasien masih perlu masuk ke halaman web dahulu dan melakukan proses upload data

Gambar

Tabel 4.1 daftar komponen dan modul
Gambar 4.2 interface ECG1
Gambar 4.5 Pergelangan kaki
Gambar 4.6 Hasil Tes Menggunakan EKG asli
+4

Referensi

Dokumen terkait

Nilai SKP : diisi dengan jumlah nilai SKP yang tercantum dalam sertifikat atau sesuai dengan pedoman perhitungan SKP P2KB PERKI..

Karena penyakit diabetes mellitus (variabel dependen) disebabkan oleh berbagai macam faktor seperti usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, pekerjaan, pendidikan

Efektivitas pengaruh ekstrak daun bintaro terhadap ulat grayak dilakukan dengan mengamati waktu berhenti makan (time of stop feeding) dan mortalitas (tingkat

Pada metoda perata-rataan, intensitas setiap piksel pada posisi yang sama dari sejumlah citra dirata-ratakan guna menghasilkan citra baru.. Hasil pengolahan dengan metoda

Pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya (Ki Hadjar, 2004: 20). Jelaslah

Berdasarkan dari penelitian ini dapat disimpulkan bahawa tingkat risiko terhadap gangguan musculoskeletal terdapat 2 responden yang berisiko sedang dan mayoritas

Di periode pra-modern, operator kegiatan penangkapan paus yang menggunakan jaring di sepanjang pantai Kumano (termasuk Taiji) sering mengizinkan pemburu paus mereka untuk

Minimum Spanning Tree lebih baik dari Algoritma genetika, dimana nilai MST yang dihasilkan yaitu untuk simpul = 5, nilai MST yang dihasilkan kruskal adalah 22.27,