TIPS MEMILIH KOMPUTER Oleh RUSTAM NUR AFENDI
I. PENDAHULUAN
Dengan perkembangan teknologi komputer yang sangat pesat, banyak yang harus
dipertimbangkan dalam memilih komputer. Bisa dari sisi penggunaan, mau dipakai untuk apa komputer yang akan kita beli nanti, untuk office saja, untuk gaming, atau untuk profesional yang membutuhkan komputer dengan performa yang sangat tinggi. Dan tentunya spesifikasi komputer yang akan dibeli harus sesuai dengan dana yang kita miliki. II. MEMILIH KOMPUTER
Dari segi spesifikasi komputer, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan seperti jenis prosesor, motherboard, RAM, kapasitas harddisk, VGA, dan monitor.
Mari kita lihat satu persatu: A. Prosesor
Intel Pentium 4 Family
Biasa disebut Pentium 4. Meski dalam satu keluarga namun memiliki kecepatan yang berbeda-beda. Demikian juga dengan socket yang digunakan. Versi terbanyak yang digunakan Pentium 4 adalah menggunakan socket 478. Pada versi terbarunya telah
menggunakan socket LGA 775 untuk mendukung beberapa motherboard keluaran terbaru.
Prescott
Merupakan generasi pertama Pentium 4 yang memiliki 1 MB L2 cache dan memiliki kecepatan 3,8 GHz. Namun, pada processor ini memiliki kendala yang cukup signifikan, yaitu memiliki panas yang cukup tinggi. Dan processor ini belum mendukung operating system dan aplikasi 64-bit. Segi baiknya, processor ini memang memiliki kinerja yang baik untuk menunjang kebutuhan multiaplikasi dan gaming.
Pentium 4 Extreme Edition
Merupakan jajaran processor premium dari Intel, untuk CPU desktop PC. Yang terbaru juga telah menggunakan socket LGA 775 dan berjalan di atas 3,46 GHz dengan fitur 512 K L2 cache ditambah dengan 2 MB L3 cache dan FSB sebesar 1066 MHz. Ia juga tersedia dalam versi 64-bit CPU.
Pentium D
Keluarga CPU Intel yang memiliki arsitektur dual-core. Beberapa seri yang sudah tersedia, di antaranya Pentium D 840, 830, dan 820 yang memiliki clock dari 2,80 sampai 3,20 GHz dengan FSB 800 MHz. Dengan L2 cache yang dimilikinya 2x1 Mb. Dengan dual-core, diharapkan mampu melakukan pemrosesan data dengan waktu yang lebih singkat. Selain itu, processor ini telah dilengkapi dengan EMT64T (Extended Memory 64 Technology)
yang mendukung operating system dan aplikasi 64-bit.
Jika Anda tertarik untuk membeli processor keluaran Intel, agaknya jajaran processor Pentium D adalah pilihan ideal. Dual-core dan dukungan 64-bit menjadi alasan utama. Karena ke depannya semua aplikasi dan operating system akan menggunakan 64-bit. Di samping harga jual processor ini terbilang cukup relevan, yaitu sekitar US$279.
AMD Athlon 64 Family
AMD memiliki tiga jenis processor dengan performa yang berbeda. Yaitu, Athlon 64 dan FX Series, juga Sempron. Meski dari ketiganya memiliki basic teknologi yang sama, namun beberapa fitur dan harga yang ditawarkan memiliki perbedaan yang cukup berarti.
Pada dasarnya, processor AMD Athlon 64 mampu menghasilkan kecepatan yang tinggi terhadap aplikasi yang menggunakan banyak floating point dan kebutuhan bandwidth yang besar. Mengapa demikian?
AMD Athlon 64
Pada processor ini memiliki dua versi. Versi yang pertama yang masih menggunakan memory single-channel. Yaitu Athlon 64 yang menggunakan socket 75. Sedangkan yang kedua menggunakan socket 939 dan sudah memiliki teknologi memory dual-channel. Untuk harga, sudah barang tentu Athlon 64 754 memiliki harga yang lebih murah dibanding 939. Keduanya memiliki L2 cache sebesar 1 MB, sedangkan untuk kecepatan yang ditawarkan beragam, mulai dari 2,4 GHz sampai dengan 3,0 GHz.
Athlon 64 FX
Processor ini merupakan processor yang paling tepat untuk menunjang para gamer, karena selain dilengkapi dengan L2 cache sebesar 1 MB dengan kecepatan terendah yang
ditawarkan sebesar 2,6 GHz. Pada processor keluaran AMD baik Athlon 64 ataupun Athlon 64 FX sudah mendukung aplikasi dan operating system 64-bit. Dan kini AMD telah
mengeluarkan processor dualcore, yaitu AMD Athlon 64 X2, masih menggunakan socket 939.
B. Motherboard Intel
Untuk Intel sekarang ini telah meluncurkan motherboard dengan chipset 955X dan 945P yang mendukung DDR2/667, dan secara tegas meninggalkan DDR400. Namun pada chipset ini, hal yang paling diunggulkan adalah kemampuan chipset mendukung fitur dual-core processor.
nVIDIA
Setelah sebelumnya sempat berseberangan dengan Intel, kini chipset nVIDIA bisa
bersanding dengan processor Intel. Dengan mencoba mengeluarkan chipset terbarunya yaitu nVIDIA nForce4 Intel Edition. Chipset serupa sebelumnya hadir untuk basis Athlon 64. Pada chipset tersebut telah mendukung teknologi SLI dan dilengkapi dengan SATA 3 GB
juga Firewall. Namun sayangnya, belum ada kepastian dari nVIDIA, mengenai dukungan chipset tersebut untuk dual-core processor.
VIA
Meski produsen yang satu ini terbilang lambat mengembangkan teknologi ketimbang kedua produsen yang telah kami sebutkan di atas, namun VIA telah mengeluarkan VIA PT984 Pro. Keunikan chipset ini adalah dapat menjalankan video card PCI Express x16 juga AGP 8x. Keduanya dapat berjalan secara simultan dan mendukung dual monitor. Namun, hal tersebut berbeda dengan SLI. Karena pada konfigurasi SLI, mampu membagi
bandwidth data dari dua buah video card. Selain itu, VIA memberikan dua pilihan memory yaitu DDR400 dan DDR2 667 sehingga bisa menyesuaikan dengan kebutuhannya.
C. RAM
Ini adalah tips untuk memilih ram,
terkadang kita bingung untuk memilih ram,ram yang kita gunakan agar tepat harus sesuai dengan penggunaan..
hal ini membantu kita mencukupi spesifikasi dan juga mempersempit pengeluaran kita . tipsnya adalah :
1.pilih ram yang terbukti kualitasnya,seperti v-gen,visipro,kingston,twinmos,corsair,danmushkin
2.apabila motherboard mendukung slot ddr,sebaiknya pilih ram DDR/DDR2 3.sesuaikan tingkat penggunaan komputer terhadap kapasitas memori ram nya : -untuk komputer yang hanya digunakan untuk mengetik atau pekerjaan administrasi (ofice),lebih baik pilihlah ram dengan kapasitas 256 MB.
-untuk komputer penggunaan umum yang lebih berat(bukan hanya office), pilih memori ram yang berkapasitas 512 – 1.024 MB
-untuk komputer khusus bermain game(terutama game online), pilih memori yang kapasitasnya minimal 1 GB
-Dan untuk komputer yang peformanya tinggi (data base atau server), pilih memori Ram yang berkapasitas di atas 1 GB.
D. HardDisk
1. Jangan Tergiur Harga Murah
HDD yang diproduksi oleh distrobutor resmi disertai dengan garansi, maka harganya cenderung sedikit lebih mahal.
Anda tidak bisa mengklaim garansi atau service jika ada kerusakan kepada distributor yang bersngkutan, karena
akan terdeksi dari serial numbernya.
2. Perhatikan Mereknya
Tahukah Anda? Masih ada saja perusahaan atau vendor harddisk yang sudah bangkrut, tapi produknya masih beredar
beredar di pasaran. Usahakan
juga, jika Anda ingin menambah jumlah harddisk Anda, usahakan beli dengan merek yang sama dengan harddisk yang lama
atau sebelumnya, agar kecepatankinerja harddisk tidak berkurang dan tetap kelihatan cepat.
3. Lihat Kondisi atau Usia
Untuk harddisk yang berkapasitas kecil{1,7G, 2,1G dll} bisa jadi harddisk bekas. Tapi yang harus diperhatikan ketika
Anda membeli harddisk bekas, jangan sekali-kali membeli harddisk yang sudah pernah diperbaiki {Anda tentunya tidak
akan mengetahui sejauh mana kerusakan yang terjadi pada harddisk tersebut}, hal ini jelas terlihat dari segel yang
telah rusak atau terputus.s
4. Perhatikan Kapasistas HDD
Sebelum Anda membeli harddisk, tentukan dulu berapa kapasitas yang dibutuhkan oleh sistem operasi yang akan Anda
gunakan. Itu sangat mempengaruhi kapasitas harddisk yang tersisa yang nantinya digunakan sebagai tempat penyimpanan
data dll. Jangan pernah memperhitungkan selisih nominal harga harddisk yang ingin Anda beli. Ingat, penjual hanya
berupaya menghabiskan stoknya, tapi Anda membeli dengan tujuan tertentu. 5. Jangan Percaya Omongan Tentang Kecepatan
Maximum transfer rate, jangan percaya begitu saja terhadap slogan ini. Angka kecepatan bisanya diperoleh
dari kecepatan transfer antar memori komputer dengan cache harddisk, sedangkan untuk mengetahui angka yang lebih
baik adalah sustained transfer rate, karena menunjukkan kecepatan transfer sesungguhnya antara harddisk dan
memori komputer. Cara yang terbaik untuk mengetahui kecepatannya adalah mencoba perintah baca dan tulis yang
sesungguhnya.
6. Perhatikan Putarannya
Loading data yang cepat, meruapakan salah satu bukti bahwa harddisk Anda mempunyai angka Rpm (rotasi per menit) yang
tinggi atau besar. Misalnya; harddsik denga 7200 Rpm akan banyak permintaannya untuk processor yang cepat atau untuk
aplikasi game atau grafis.
Perhatikan kecepatan harddisk dan controllernya, khususnya untuk harddisk SCSI. Harddisk yang cepat tapi memiliki
controller yang lambat, maka kecepatan harddisk tersebut hanya sama dengan kecepatan controllernya, beitu juga
sebaliknya. Suatu sistem beroperasi pada komponennya yang paling lambat. Hal ini harus diperhatikan kompatible
antara keduanya.
8. Check dengan Utility HDD
Tentulah sangat urgent jika yang kita bahas itu tentang pemeriksaan dengan utiliti terhadap kondisi harddisk yang
sesungguhnya, yaitu untuk mengetahui apakah harddisk tersebut terdapat bad sector atau tidak. Pertama, terlebih
dahulu menggunakan Fdisk, kemudian Anda format harddisk tersebut, setelah itu lakukan pemeriksaan area
cylinder menggunakan perintah Scandisk. Namun, Anda dapat juga menggunakan utiliti yang lebih baik, yaitu
menggunakan Disk Manager. E.VGA
ATI vs NVidia
Bila pasar prosesor dikuasai oleh 2 raksasa yakni Intel & AMD, maka pasar VGA juga didominasi oleh 2 pemain besar, ATI & NVidia. Kebetulan ATI bbrp waktu yg lalu telah diakuisisi oleh AMD. Secara umum kinerja VGA buatan ATI dan NVidia cukup berimbang pada kelas yg sama. Harganya pun relatif sebanding. Masing² memiliki kelebihan dan kekurangan.
Sampai hari ini, ATI masih lbh unggul di aspek Image Quality (IQ atau kualitas gambar) sedang NVidia lbh unggul di kinerja 3D frame rates (kecepatan penampilan frame per detik). Sekali lagi tolong hati² menafsirkan pernyataan ini. Bukan berarti ATI kinerja 3D nya jelek atau sebaliknya NVidia IQnya buruk. Unt main game 3D, ATI bisa digunakan dgn baik juga. Demikian pula NVidia masih cukup prima tampilannya unt menonton DVD High Definition.
Dan dari waktu ke waktu, masing² produsen akan berupaya mengatasi kekurangannya shg suatu saat tdk lama lagi, kita bisa melihat keduanya berimbang dlm semua aspek. Sampai hal itu terjadi, ada baiknya bila komputer banyak dipakai unt design graphics atau menonton film, VGA card ATI adalah pilihan yg lbh baik, namun jika komputer banyak dipakai unt main game 3D, apalagi keluaran terbaru, VGA NVidia bisa menjadi pilihan yg lbh pas.
F. LCD
Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih LCD, yaitu
Size Screen. Sama halnya dengan memilih monitor yang jenis CRT, kita menentukan terlebih ukuran diagonal monitor CRT, monitor CRT dengan ukuran 17 rata-rata memiliki diagonal viewable sekitar 15-16 saja. Berbeda dengan ukuran Monitor LCD yang ukuran diagonal nya 17 memiliki diagonal viewable 17 juga. Dengan kata lain LCD 17 daerah viewable nya efektif setara dengan monitor CRT 18 & 19• . Beberapa LCD juga ada yang memiliki layar jenis wide / lebar (16:9). Untuk para gamer dan yang hobby menonton film, LCD dengan layar lebar sangat cocok tetapi juga harus didukung oleh VGA dalam CPU anda. Pastikan Anda memilih jenis dan ukuran layar yang sesuai. Untuk saat ini, LCD 15 dan 17 tampaknya menjadi favorit karena harganya semakin terjangkau.
1. Resolusi Native. LCD pada umumnya hanya bekerja pada satu resolusi saja, yaitu resolusi native-nya. Diluar resolusi tersebut, biasanya kualitas tampilan menjadi tidak maksimal terutama pada text. LCD akan mengurangi ukuran layar atau melakukan interpolasi untuk mengompensasi penggunaan resolusi non-native. Hal ini tentunya akan mengurangi kenyamanan Anda dalam menggunakan LCD. Oleh sebab itu, pastikan Anda membeli LCD dengan resolusi native yang paling sering Anda gunakan. LCD 15 umumnya memiliki resolusi native 1024x 768 pixels, sementara LCD 17 memiliki resolusi 1280 x 1024 pixels. 2. Brightness. Brightness atau luminance (tingkat pencahayaan) merupakan parameter yang
menunjukkan tingkat kecerahan dari sebuah monitor. Disadari atau tidak, pada ruangan gelap Anda mungkin cenderung menyukai monitor yang agak redup (agar mata tidak silau dan cepat lelah). Sebaliknya, dalam kondisi ruangan yang cukup terang, Anda cenderung mengatur brightness di posisi yang agak tinggi. Tujuannya adalah agar bisa menampilkan gambar dengan jelas dan tidak kalah dengan kondisi ruangan yang lebih terang. Tingkat brightness atau luminance biasanya memiliki satuan cd/m2 (candelas per-meter persegi). CRTbiasanya memiliki luminance sekitar 100-150 cd/m2, sementara LCD biasanya di atas 200 cd/ m2. Perhatikan juga uniformity atau tingkat kerataan brightness pada layar. Seharusnya, layar bagian kiri atas akan memiliki brightness yang sama dengan brightness pada bagian kanan bawah, demikian juga pada bagian lainnya. Umumnya, LCD memiliki uniformity yang lebih baik daripada CRT.
3. Contrast Ratio. Contrast ratio ini sendiri merupakan perbandingan dari warna hitam yang paling gelap dengan warna putih yang paling terang. Semakin tinggi contrast ratio, idealnya akan semakin baik karena gradasi dari hitam terhitamdengan putih terputih akan semakin tinggi. Contrast ratio ini secara sederhana bisa didapat dari hasil pembagian putih terputih dengan hitam terhitam. Secara tidak langsung, contrast ratio akan bergantung kepada brightness juga. Efeknya, produsen cenderung meningkatkan brightness untuk mendapatkan nilai putih terputih yang setinggi-tingginya. Hal ini bisa berdampak negatif karena brightness yang terlalu tinggi cenderung membuat warna menjadi out Brightness yang terlalu tinggi juga kadang membuat warna hitam bergeser menjadi abu-abu. Hasil terbaik adalah jika produsen bisa memberikan brightness tinggi untuk mendapatkan nilai putih terputih yang tinggi, namun tetap mempertahankan nilai hitam terhitam yang rendah.
Sayangnya, tidak banyak LCD yang bisa melakukan hal ini. Jadi, sebagai konsumen sebaiknya Anda tidak terlalu terpesona dengan janji contrast ratio atau brightness yang tinggi. Pastikan juga pada contrast ratio dan brightness yang tinggi tersebut, tampilan monitor masih layak digunakan (dalam arti warna tidak menjadi wash-out hanya karena brightness diangkat terlalu tinggi).
4. Response Time. Response time merupakan hal unik yang hanya dimiliki oleh monitor jenis LCD. Untuk membentuk warna, setiap crystal pada pixel LCD akan diberi arus. Arus ini akan mengubah kondisi dari crystal, bisa dari kondisi menjadi kondisi atau sebaliknya. Response time merupakan waktu yang dibutuhkan oleh crystal untuk berubah kondisi dari menjadi off ataupun sebaliknya. Kondisi crystal dari off ke on.disebut sebagai rising time, sementara kondisi dari on ke off sering disebut sebagai falling time. Rising time biasanya lebih cepat daripada falling time. Falling time yang lambat cenderung menyisakan efek ghosting pada layar, khususnya pada tampilan yang membutuhkan refresh layar cepat (seperti adegan cepat dalam game atau film). Hal ini biasanya menjadi salah satu kelemahan LCD keluaran awal. LCD generasi baru dengan response time di bawah 16 ms umumnya sudah tidak mengalami masalah ghosting. Catatan lain: LCD tidak dipengaruhi oleh refresh rate. Hal ini disebabkan prinsip kerja LCD yang menggunakan crystal on/off, bukan refresh layar. LCD pada umumnya memiliki refresh rate 60 atau 75Hz, dan faktor ini tidak mempengaruhi kenyamanan tampilan seperti pada CRT. Angka response time juga sering menjadi faktor yang bisa dijual kepada calon konsumen. Produsen biasanya hanya mencantumkan response time sekian ms, namun tidak dijelaskan response time tersebut pada saat crystal berubah dari warna apa ke warna apa. Perubahan dari warna putih ke hitam mungkin membutuhkan waktu x ms. Namun, perubahan dari warna putih ke merah bisa jadi memakan waktu yang lebih lama. Dua LCD dengan response yang sama bisa memiliki kualitas tampilan berbeda, tergantung perubahan warna yang sedang terjadi.
5. Viewing Angle. LCD generasi awal umumnya memiliki viewing angle yang sempit. Tampilan akan menjadi gelap jika dilihat dari sisi yang agak miring. LCD generasi baru sudah memiliki viewing angle yang lebar, bahkan sangat lebar. Beberapa LCD yang diuji bisa dilihat dari sudut yang sangat lebar (lebih dari 70 derajat dari satu sisi, atau 140 derajat horizontal). Bahkan ada LCD yang mengklaim viewing angle sampai 89 derajat dari satu sisi horizontal (atau sampai 178 derajat dari sisi kiri-kanan). Satu sisi negatif dari viewing angle yang terlalu lebar adalah tampilan Anda lebih mudah dilihat atau diintip oleh rekan kerja.
6. Konektor LCD memungkinkan gambar dikirim dari video card via konektor digital. Konektor yang umum untuk LCD adalah Digital Visual Interface (DVI). Jika video card dan LCD Anda mendukung DVI, maka penggunaan konektor ini bisa memberikan kualitas tampilan yang lebih baik. Selain itu, beberapa pengaturan OSD juga akan dilakukan secara otomatis ketika Anda menggunakan DVI. Hal ini akan mempermudah pengaturan. Tanpa harus bersusah payah, Anda bisa langsung menikmati kualitas tampilan prima. Bagi Anda yang kurang beruntung, maka konektor analog D-Sub yang umum digunakan pada CRT juga masih bisa digunakan.
III. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan dalam memilih spesifikasi suatu komputer, terntukan kebutuhan anda dalam menggunakan komputer tersebut dan tentunya jumlah uang yang ada di saku anda. IV. PENUTUP
Semoga tips2 diatas dapat membantu anda dalam mencari komputer yang anda sukai....selamat berbelanja. V. SUMBER http://isal.ngeblogs.com/2010/01/04/60/comment-page-1/ http://www.bloggaul.com/lovely_12/readblog/95768/tips-memilih-harddisk