• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENAMBAHAN GRIT KERANG DAN PEMBATASAN PEMBERIAN PAKAN TERHADAP KUALITAS KERABANG TELUR AYAM ARAB (Silver brakel Kriel)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENAMBAHAN GRIT KERANG DAN PEMBATASAN PEMBERIAN PAKAN TERHADAP KUALITAS KERABANG TELUR AYAM ARAB (Silver brakel Kriel)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENAMBAHAN GRIT KERANG DAN PEMBATASAN

PEMBERIAN PAKAN TERHADAP KUALITAS KERABANG

TELUR AYAM ARAB (Silver brakel Kriel)

(The Addition of Grit Scallop Shell and Feed Restriction on Egg Shell

Quality of Arabian Chicken (Silver brakel Kriel))

ELI SAHARA,M.L.SARI danN.NUZULISTYANINGSIH

Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Jl. Raya Palembang-Prabumulih km. 32, OI 30662

era_saharamada@yahoo.co.id

ABSTRACT

Eggshell quality is one of the most determinants of egg quality. The aim of this research was to find out the physical quality of an Arabian chicken eggshell influenced by the sources of dietary calcium and restricted feeding. There were two types of mineral sources of dietary calcium, which were produced by commercial and grit scallop-shell. The restricted feeding was divided into 3 treatments, at the rates of 90 grams/bird/day as a control, 80 grams/bird/day and 100 grams/bird/day. Parameters consisted of thick of the eggshell, eggshell histology, and calcium and phosphorus of the eggshell. This research resulted that the treatments of a calcium sources nor restricted feeding did not affect significantly (P > 0.05) on all parameters observed.

Key Words: Egg Shell, Grit Scallop-Shell, Feed Restriction, Arabian Chicken

ABSTRAK

Kualitas kerabang merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentukan kualitas telur. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat kualitas kerabang telur ayam Arab sebagai respon terhadap sumber kalsium dan pembatasan pemberian pakan. Ada 2 jenis sumber kalsium yang digunakan, yaitu menggunakan mineral pabrik/komersil dan grit kerang, dengan jumlah pemberian pakan yang dibagi dalam 3 perlakuan yaitu 90 gram/ekor/hari sebagai kontrol, 80 gram/ekor/hari dan 100 gram/ekor/hari. Parameter yang diukur adalah tebal/kerabang telur, histologi, analisa kalsium dan fosfor kerabang telur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan pemberian sumber kalsium grit kerang dan pembatasan pemberian pakan maupun interaksinya tidak berpengaruh terhadap ketebalan kerabang, kadar kalsium dan fosfor kerabang telur (P > 0,05), begitu juga terhadap gambaran histologi kerabang telur.

Kata Kunci: Kerabang Telur, Grit Kerang, Pembatasan Pemberian Pakan, Ayam Arab

PENDAHULUAN

Mutu telur sangat ditentukan oleh kekuatan fisik yang melibatkan kekuatan kerabang, berat, bentuk dan kebersihan kerabang. Kekuatan fisik kerabang ini mempunyai hubungan yang langsung terhadap standarisasi mutu telur yang memenuhi grade sebelum dipasarkan. Kecuali itu, kekuatan kerabang ini juga mempunyai hubungan signifikan terhadap daya tetas. Kokohnya kerabang ditentukan oleh matriks penyusunnya yang didominasi oleh kalsium karbonat. Menurut YUWANTA (2004),

kerabang telur terdiri atas bahan kering 98,4% dan air 1,6%. Bahan kering terdiri atas protein 3,3% dan mineral 95,1%. Mineral yang paling banyak terdapat pada kerabang telur adalah CaCO3 (98,43%), Mg CO3 (0,84%) dan

Ca3(PO4)2 (0,75%).

Kalsium mempunyai andil besar dalam menentukan kekuatan kerabang secara umum yang mayoritas banyak didapatkan melalui pakan. Secara fisiologis dalam pembentukan telur, pengisian matriks cangkang oleh kalsium terjadi di uterus, tetapi kalsium yang disekresikan oleh tulang kekelenjer uterus

(2)

hanya cukup untuk pembentukan telur pertama sampai ke enam (WINARNO dan KOSWARA.,

2002). Jadi ketersediaan kalsium untuk pembentukan cangkang sangat ditentukan oleh ketersediaannya dalam pakan.

Grit kerang adalah salah satu sumber kalsium yang bisa diharapkan dalam menentukan kualitas kerabang telur ayam Arab. Hal ini dikarenakan kandungan grit kerang itu sendiri yang banyak mengandung kalsium sebagai sumbangan mineral yang dibutuhkan dalam pembentukan telur dan membantu dalam sistem pencernaan secara mekanis yang terjadi di ventrikulus. Selain itu, kecukupan ayam mendapatkan pakan dalam memenuhi kebutuhannya sangat menentukan juga terhadap imbangan ketersediaan kalsium atau imbangan kalsium dan fosfor yang dianjurkan dalam pembentukan sebutir telur tiap harinya. Oleh karenanya, penelitian ini difokuskan untuk mencobakan pemberian grit kerang dan jumlah pemberian pakan untuk melihat pengaruhnya terhadap kualitas kerabang telur ayam Arab (Silver brakel Kriel).

MATERI DAN METODE

Penelitian menggunakan ayam Arab jenis Silver umur 9 bulan sebanyak 90 ekor yang diberi dua perlakuan yaitu pakan kontrol (jagung, dedak, KLK-Konsentrat layer

Khusus), mineral mix, TSP, top mix dan ransum dengan pemberian grit kerang yaitu terdiri dari jagung, dedak, KLK, grit kerang, TSP (triple superphosphate) dan top mix dengan kandungan nutrisi pakan penelitian dapat dilihat pada Tabel 1. Ayam dipelihara dalam kandang individu yang sudah dilengkapi dengan tempat pakan dan tempat minum. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri atas dua faktor yaitu faktor A dan B. Faktor A terdiri atas dua perlakuan sumber kalsium yaitu sumber Ca kontrol (R0) menggunakan mineral ayam produk PT Medion dan sumber Ca perlakuan (R1) yang menggunakan grit kerang. Faktor B, yang teridiri dari tiga perlakuan jumlah pemberian pakan yaitu perlakuan kontrol M0 dengan 90 gram/ekor/hari; perlakuan M1 dengan 80 gram/ekor/hari dan perlakuan M2 dengan 100 gram/ekor/hari.

pagi dan 60% sore. Setiap perlakuan terdiri dari tiga ulangan dan setiap ulangan terdiri dari lima ekor ayam Arab. Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah tebal kerabang telur, histologi kerabang dan analisa kadar kalsium dan fosfor kerabang. Data dianalisa menggunakan analisa keragaman dan untuk histologi kerabang ditampilkan secara deskriptif dan perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan uji Duncan (STEEL dan TORRIE, 1996).

Tabel 1. Kandungan nutrisi pakan penelitian

Kandungan nutrisi Perlakuan

R0 R1 Energi metabolisme (kkal/kg) 2788,63 2788,63 Protein kasar (%) 16,20 16,20 Serat kasar (%) 5,94 5,94 Lemak kasar (%) 4,18 4,18 Ca (%) 4,24 4,25 P (%) 0,50 0,50

HASIL DAN PEMBAHASAN Tebal kerabang

Hasil analisis keragaman pada tebal kerabang memperlihatkan bahwa penambahan grit kerang dan jumlah pakan berpengaruh tidak nyata (P > 0,05) terhadap kualitas kerabang telur serta interaksi sumber Ca dan jumlah pemberian pakan juga tidak berpengaruh nyata terhadap tebal kerabang ayam Arab (Tabel 2).

Tabel 2. Rataan tebal kerabang telur ayam Arab

pada setiap perlakuan Faktor A

(sumber mineral)

Faktor B

(Pemberian pakan) Rataan M0 M1 M2

--- (mm) ---

R0 0,376 0,343 0,350 0,356 R1 0,351 0,339 0,343 0,344 Rataan 0,363 0,341 0,346 0,350 Rataan tebal kerabang masing-masing

(3)

dengan rata-rata sekitar 0,35 mm. Rataan tebal kerabang yang hampir sama diduga disebabkan karena kemampuan masing-masing ayam perlakuan yang juga sama dalam mengabsorpsi unsur kalsium. Hal ini juga dimaksudkan secara fisiologis fungsi dari sistem pencernaan normal, absorbsi nutrisi terutama kalsium dapat dengan sempurna didepositkan ke pembentukan kerabang pada oviduk atau saluran telur sehingga ketebalan kerabang yang matriks utamanya terdiri dari senyawa kalsium karbonat (CaCO3) menjadi sempurna terbentuk.

LEESON dan SUMMERS (2001) menyatakan bahwa zat nutrisi utama yang mempengaruhi tebal kerabang telur adalah kalsium, fosfor dan vitamin D3. Secara statistik tidak terdapat perbedaan tebal kerabang telur ayam Arab ini diduga juga disebabkan oleh imbangan kalsium dan fosfor ransum penelitian dari masing-masing perlakuan yang juga hampir sama.

Histologi kerabang

Histologi kerabang merupakan salah satu indikator penentu kekuatan fisik kerabang. Struktur kerabang yang terdiri dari 3 lapisan yaitu membran/kutikula, spong dan bunga karang diduga kuat juga mempengaruhi tampilan histologi kerabang telur ini. Distribusi matriks penyusun kepadatan kerabang diduga juga mempengaruhi tampilan dari histologi kerabang telur ayam Arab.

Gambaran histologi kerabang telur ayam Arab terlihat pada Gambar 1, dimana perlakuan tanpa pemberian grit kerang dengan jumlah pemberian pakan 90 dan 80% memperlihatkan histologi kerabang yang lebih tebal dari tebal kerabang ayam yang diberi perlakuan grit kerang dengan jumlah pakan 100%.

Tebal kerabang telur ayam yang diberi grit kerang dengan jumlah pemberian pakan 80% lebih tebal dari kerabang telur dengan perlakuan grit kerang dengan jumlah pemberian pakan 90 dan 100%. Perbedaan tampilan histologi ini sedikit berbeda dengan rataan tebal kerabang telur ayam Arab yang menunjukkan angka ketebalan hampir sama (Tabel 2). Hal ini mengindikasikan bahwa walaupun tampilan histologi pada beberapa gambar seperti interaksi perlakuan pakan tanpa grit dengan jumlah pakan 80 dan 90% serta ketebalan cangkang dengan perlakuan pakan menggunakan grit kerang, jumlah pakan 90% kelihatan lebih tebal tetapi secara keseluruhan mempunyai kepadatan matriks yang hampir sama. Ketebalan kerabang ini termasuk dalam kategori normal sesuai dengan standar yaitu 0,35 – 0,40 mm (NORTH, 1984). Tebal kerabang ini juga selaras dengan hasil penelitian UM dan PAIK (1999) bahwa tebal kerabang telur ayam ISA-Brown yang diberi ransum dengan kandungan kalsium 3,75% dan fosfor tersedia 0,26% adalah sebesar 0,372 mm.

(4)

Analisis kadar kalsium dan fosfor kerabang telur ayam Arab

Kebutuhan kalsium dan fosfor selalu dibicarakan bersama-sama karena kedua unsur ini erat hubungannya dengan metabolisme pembentukan tulang dan kerabang telur. Rataan kadar kalsium kerabang telur ayam Arab pada setiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Rataan kadar kalsium kerabang telur ayam

Arab

Faktor A Faktor B Rataan (%) M0 M1 M2 --- % --- R0 44,953 43,303 50,420 46,225 R1 48,043 46,130 45,640 46,604 Rataan 46,498 44,716 48,030 46,414

Sumber: Hasil analisis kadar kalsium dengan

metode AAS

Hasil analisa keragaman memperlihatkan bahwa penambahan grit kerang dan jumlah pemberian pakan pada ransum ayam Arab berpengaruh tidak nyata (P > 0,05) terhadap kalsium kerabang telur ayam Arab. Hal yang sama juga ditunjukkan oleh interaksi antara sumber kalsium dan jumlah pemberian pakan terhadap kadar kalsium kerabang telur ayam Arab. Rataan kerabang telur menunjukkan hampir 50% mengandung kalsium persentase kandungan kalsium pada kerabang telur ayam Arab penelitian ini lebih kecil daripada persentase total mineral kerabang telur yang dilaporkan. Hal ini menggambarkan kemampuan ayam Arab dalam memanfaatkan kalsium pakan belum maksimal kerabang telur sekitar 95,1% diisi oleh mineral telur (LEESON

dan SUMMERS, 1997). WINARNO dan KOSWARA (2002) menyatakan bahwa kerabang telur disusun oleh 95% kalsium karbonat. Beberapa hasil penelitian melaporkan bahwa ROMANOFF dan ROMANOFF (1949) dalam STADELMAN et al. (1984) yang melaporkan bahwa elemen komposisi kerabang secara berturut-turut adalah 98,2 Ca, 0,9 Mg dan 0,9%

phosphorus (persen sebagai fosfat dalam

kerabang). Walaupun kalsium sebagai matriks pengisi kerabang telur lebih kecil dari standar

tapi belum mempengaruhi ketebalan kerabang telur ayam Arab yang masih normal (Tabel 2). Hal ini diduga juga ada hubungannya dengan umur ayam Arab yang baru mulai produksi sehingga deposit kalsium untuk pembentukan telur belum maksimal. Interaksi sumber kalsium dan jumlah pemberian pakan pun mempunyai rataan kalsium kerabang yang hampir sama. Imbangan kalsium dan fosfor dalam pembentukan kerabang telur menjadi pedoman dalam menentukan kualitas kerabang telur. Rataan kadar fosfor kerabang telur ayam Arab pada penelitian ini ditampilkan pada Tabel 4.

Tabel 4. Rataan kadar fosfor kerabang telur ayam

Arab

Faktor A Faktor B Rataan (%) M0 M1 M2 --- % --- R0 0,900 0,877 0,880 0,885 R1 0,893 0,860 0,850 0,867 Rataan 0,896 0,868 0,865 0,876

Sumber: Hasil analisis kadar kalsium dengan

metode Kalorimetrik Molibdat-Vanadat Berdasarkan analisa keragaman ini terlihat bahwa penambahan grit kerang pada ransum ayam Arab juga berpengaruh tidak nyata (P > 0,05) terhadap kadar fosfor kerabang telur ayam Arab. Hal yang sama ditunjukkan oleh interaksi sumber Ca dan jumlah pemberian pakan terhadap kandungan fosfor kerabang. Hasil analisa fosfor yang dihasilkan pada setiap perlakuan berkisar 0,850 – 0,900% dengan rata-rata sekitar 0,876%, ini menunjukkan bahwa kerabang telur ayam Arab mengandung hampir 88% fosfor. Kandungan fosfor yang didapat dalam penelitian ini adalah normal, sesuai dengan yang dilaporkan ROMANOFF dan

ROMANOFF (1949) dalam STADELMAN et al. (1984) bahwa elemen komposisi kerabang secara berturut-turut adalah 98,2 Ca, 0,9 Mg dan 0,9% phosphorus (persen sebagai phospat dalam kerabang). Kandungan fosfor yang ada dalam pakan mencukupi kebutuhan ayam Arab dan secara sempurna didepositkan ke kerabang telur sehingga kandungan fosfor kerabang ayam Arab dalam kandungan yang normal.

(5)

KESIMPULAN

Penambahan grit kerang dan pembatasan pemberian pakan ayam Arab tidak berpengaruh terhadap ketebalan kerabang, histologi kerabang telur serta kandungan kalsium dan fosfor pada kerabang telur.

DAFTAR PUSTAKA

LEESON, S. and J.D. SUMMERS. 2001. Nutrition of the Chicken. 4th Ed. University Books. Guelph, Ontario.

LEESON, S. and J.D. SUMMERS. 1997. Commercial Poultry Nutrition. 2nd Ed. University Books. Guelph, Ontario.

NORTH, M.O. 1984. Commercial Chicken Production Manual. 3rd Ed. AVI Publishing Company, Inc., Connecticut.

STADELMAN, W.J. and O.J. COTTERILL. 1984. Egg Science and Technology. 4th Ed. Food Products Press an imprint of the Haworth Press Inc., New York, London.

STEEL, R.G.D. and J.H. TORRIE. 1996. Principles and Procedures of Statistics. McGraw-Hill International Book Company, Singapore. UM, J.S. and I.K. PAIK. 1999. Effects of microbial

phytase supplementation on egg production, egg shell quality, and mineral retention of laying hens fed different levels of phosphorus. Poult. Sci. 78(1): 75 – 79.

WINARNO, F.G. dan S. KOSWARA. 2002. Telur: Komposisi, Penanganan dan Pengolahannya. M-Brio Press, Bogor.

YUWANTA, T. 2004. Dasar Ternak Unggas. Kanisius, Jakarta.

Gambar

Gambar 1. Histologi kerabang telur

Referensi

Dokumen terkait

Agar produk yang dihasilkan dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam kegiatan pembelajaran, maka ada beberapa saran yang terkait dengan multimedia interaktif , bagi guru mata

Komponen Pendukung merupakan salah satu bentuk dan wadah keikutsertaan warga negara dalam pertahanan negara yang bersifat non kombatan, meningkatkan kemampuan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aliran daya dengan unjuk kerja ETAP 6.0 menggunakan metode Fast Decoupled pada sistem tenaga listrik Sulawesi Utara

Bila pelaksanaan berbagai kebijakan dan kegiatan pembangunan di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah yang diselenggarakan pemerintah berlangsung efektif, maka

namun , masih banyak para user atau admin yang tidak begitu memperhatikan bentuk password yang digunakan , sebagai contoh menggunakan tanggal lahir ataupun tempat lahir

Dari penelitian yang kami lakukan dapat kami tarik kesimpulan bahwa imitasi persilangan genetik (persilangan monohibrid) dan imitasi persilangan genetik (persilangan dihibrid), bila

Dari teori-teori diatas ada beberapa hasil penelitian yang ditemukan, ada pun kesehatan mental tersangaka yang menjalani proses hukum pidana ditingkat penyidikan