• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH CITRA DAN TATA RUANG CAFE TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN (Studi Kasus Pada Cafe Rindang Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga) SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH CITRA DAN TATA RUANG CAFE TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN (Studi Kasus Pada Cafe Rindang Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga) SKRIPSI"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

ii

PENGARUH CITRA DAN TATA RUANG CAFE

TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN

(Studi Kasus Pada Cafe Rindang

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga)

Oleh:

Florentina Puspa Dewi NIM: 212010012

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS

: EKONOMI

PROGRAM STUDI: MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMIKA

(2)
(3)
(4)

iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

N a m a : Florentina Puspa Dewi

NIM : 212010012

Program Studi : Manajemen

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi :

Judul : PENGARUH CITRA DAN TATA RUANG CAFE

TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN (Studi Kasus Pada Cafe Rindang Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga)

Pembimbing : Dra. Ristiyanti Prasetijo, MBA Tanggal diuji : 23 Januari 2015

adalah benar-benar karya Saya.

Didalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang Saya ambil dengan menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada punulis aslinya.

Di dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang Saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang saya aku solah-olah sebagai tulisan saya sendiri tanpa

memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Salatiga, 23 Januari 2015 Yang memberi pernyataan

Florentina Puspa Dewi

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

Jalan Diponegoro 52-60 Phone: (0298) 21212,311881 Telex. 223664 ukswsa ia Salatiga 50711-Indonesia Fax. (0298)-21433

(5)

iv

(6)

v

MOTTO

Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya,

bahkan Ia memberikan kekalan dalam hati mereka.

(Pengkotbah 3:11)

PERSEMBAHAN

Karya tulis kecilku ini kupersembahkan terkhusus untuk keluargaku tercinta

yaitu Ibu dan Alm. Ayah, yang senantiasa selalu memberikan segalanya

dalam menjalani pendidikan ini baik itu doa, kasih sayang, dorongan serta

semangat yang membuatku menyelesaikan karya tulis kecil dan terutama

untuk almaterku tercinta semoga bermanfaat

(7)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ PENGARUH

CITRA DAN TATA RUANG CAFE TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN (Studi

Kasus Pada Cafe Rindang Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga)”.

Skripsi ini disusun untuk menyelesaikan studi Sarjana Ekonomi Strata 1 (SI), pada Program Studi Manajemen di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Dalam penulisan skripsi ini subyek penelitian adalah Mahasiswa yang berkunjung di Cafe Rindang, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh citra cafe dan tata ruang terhadap preferensi konsumen.

Mengingat terbatasnya pengetahuan dan segala sesuatunya, skripsi ini masih jauh dari sempurna, kritik dan saran yang membangun senantiasa penulis harapkan. Akhirnya kepada Tuhan-lah penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis maupun pembaca yang budiman.

Salatiga, 23 Januari 2015

(8)

vii

UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan segenap hati penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak akan berhasil dan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan setulus hati penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Hari Sunarto, SE, MBA, PhD, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana.

2. Ibu Dra. Ristiyanti Prasetijo, MBA, selaku Pembimbing Skripsi yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Ibu Roos Kities A., SE, MBA, PhD, selaku Kaprogdi Jurusan Manajemen yang juga memberikan kesempatan kepada penulis.

4. Bapak Arief Widodo, SE.,MM, selaku wali studi yang membimbing penulis selama menjadi anak walinya.

5. Semua Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi Program Manajemen UKSW yang telah mentrasfer ilmu kepada penulis serta terima kasih atas semua petunjuk dan bimbingannya.

6. Segenap staf tata usaha Fakultas Ekonomi yang telah dengan sabar memberikan pelayanan kepada penulis selama penulis menempuh kuliah.

(9)

viii

7. Ibu Titik Subiyanti selaku Koordinator Cafe Rindang, berserta segenap staf karyawan yang telah berkenan membantu memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian, dan dengan sabar memberikan waktunya untuk melayani setiap keinginan penulis terkait dengan perolehan data-data perusahaan yang dibutuhkan penulis guna melengkapi penulisan skripsi ini.

8. Segenap mahasiswa UKSW yang telah bersedia meluangkan waktu menjadi responden dalam penulisan skripsi ini dengan mengisi formulir kuesioner yang diberikan oleh penulis, sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

9. Ucapan terima kasih yang tiada akhir, wajib penulis sampaikan buat Ayahku (alm)

dan Ibu. Berkat doa dan kasih sayang merekalah yang selalu membangkitkan harapan penulis, sehingga mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

10. Teman-teman seangkatan yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu terima kasih atas segala kebersamaan dan kegembiraan yang telah terjalin selama kuliah di FE. 11. Teman-teman Pemuda-Pemudi GBI ORA ET LABORA yang selalu memberikan

doa, semangat dan dukungan dalam penulis menyelesaikan skripsi ini.

12. Kepada pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Salatiga, 23 Januari 2015 Penulis

(10)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO/PERSEMBAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

ABSTRACK ... xii

SARI PATI ... xiii

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian ... 1

Penelitian Terdahulu ... 3

Persoalan Penelitian ... 4

Manfaat Penelitian ... 5

LANDASAN TEORI Citra Cafe ... 5

Tata Ruang Cafe ... 7

Preferensi Konsumen ... 8

Penegakan Hipotesis ... 10

Hubungan antara Citra Cafe terhadap Preferensi Konsumen ... 10

Hubungan antara Tata Ruang Cafe terhadap Preferensi Konsumen ... 11

Kerangka Pemikiran Teoristis ... 12

METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel ... 12

Jenis Sumber Data ... 13

(11)

x

Uji Validitas ... 17

Uji Reliabilitas ... 17

Uji Asumsi Klasik ... 18

Teknik Analisis dan Langkah Analisis ... 19

ANALISA DATA Gambaran Cafe Rindang dan Responden Penelitian ... 20

Proses dan Hasil Analisis ... 20

Pembahasan ... 24 PENUTUP Simpulan ... 25 Implikasi ... 26 Penelitian Mendatang ... 27 Daftar Pustaka ... 28

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner ... 30 Lampiran 2. Tabel Data Mentah Uji Validitas dan Reliabilitas

Citra Cafe ... 36 Lampiran 3. Tabel Data Mentah Uji Validitas dan Reliabilitas

Tata Ruang Cafe ... 40 Lampiran 4. Tabel Data Mentah Uji Validitas dan Reliabilitas

Preferensi Konsumen ... 43 Lampiran 5. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 46 Lampiran 6. Tabel Jumlah Responden Menurut

Jenis Kelamin dan Uang Saku Per Bulan ... 49 Lampiran 7. Tabel Hasil Uji Asumsi Klasik ... 50 Lampiran 8. Tabel Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 52

(13)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Bisnis cafe di beberapa kota dewasa ini menunjukkan perkembangan yang cukup pesat. Café adalah tempat makan, minum, dan tempat bersosialisasi, oleh karena itu dibutuhkan kenyamanan dalam melakukan aktifitas-aktifitas di dalam café. Munculnya bisnis cafe selain memberikan keuntungan bagi pemilik cafe juga telah memberikan peluang pekerjaan bagi para pencari kerja. Fenomena sosial ini menunjukkan adanya perubahan budaya baru dalam mengkonsumsi makanan. Budaya baru yang dimaksud adalah budaya makan di luar dan budaya hang out yang mensyaratkan tempat makan yang nyaman (pasti dengan makanan yang enak) ditambah dengan tata ruang dan suasana yang mendukung konsumen untuk mengobrol. Menurut Tan (2002:13), “alasan orang mengunjungi sebuah HoReKa (Hotel, Restoran, Kafe) bukan hanya untuk makan dan minum, melainkan mereka lebih cenderung menikmati suasana khas HoReKa dan kesempatan bertemu dengan orang lain”.

Suasana yang dirasakan oleh konsumen ketika berada di dalam café tergantung dari tata ruang café tersebut. Suasana tata ruang ini akan memberikan pengalaman yang mendukung terbentuknya sebuah citra café di benak konsumen. Citra dari café tersebut sangat penting sebagai pembeda dengan kompetitor lain dan juga sebagai daya tarik konsumen. Menurut Lerbin R. Aritonang (2005: 146), citra café bisa dilihat dari dimensi barang yang dijual, kualitas makanan, cita rasa makanan dan minuman, kebersahabatan, ketanggapan, pengetahuan, pakaian pegawai/pekerja, kebersihan restoran, harga, kualitas pelayanan secara keseluruhan, kualitas produk secara keseluruhan dan faktor lainnya yang penting bagi konsumen ketika memilih tempat makan.

Untuk memenuhi kebutuhan konsumen, beberapa cafe rata-rata telah menyediakan aneka makanan, juga tersedia aneka minuman baik panas maupun minuman dingin, serta tempat dan suasana cafe yang mendukung konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Selain itu, pengusaha juga harus dapat menciptakan dan mempertahankan pelanggan melalui upaya menyampaikan dan menghasilkan barang dan

(14)

2

jasa yang di inginkan konsumen, yaitu dengan memperhatikan tata ruang café agar dapat menarik perhatian konsumen sehingga café tersebut dapat menjadi preferensi konsumen dalam memenuhi kebutuhannya.

Selain itu, lingkungan fisik yang nyaman dan menyenangkan dapat menentukan dan merupakan salah satu hal utama yang menjadi bahan pertimbangan konsumen dalam memilih tempat makan. Lingkungan fisik yang dimaksud misalnya: tata ruang yang inovatif, cahaya penerangan dan aroma ruangan yang tidak berlebihan, pengaturan meja yang menarik, dan lain sebagainya (Han & Ryu, 2009; Kim & Moon, 2009). Atribut-atribut yang terdapat dalam café merupakan hal penting yang akan diperhatikan konsumen dalam memenuhi kebutuhannya, oleh karena itu citra café dan tata ruang café termasuk dalam hal penting sebagai preferensi bagi konsumen dalam memilih café.

Dari prasurvey yang dilakukan penulis di Cafe Pusat dan Cafe Rindang, mahasiswa sering beralih cafe ketika mereka membutuhkan makan, minum dan bercengkrama dengan teman-temannya. Penulis tertarik untuk meneliti apakah preferensi mereka dalam memilih cafe dipengaruhi oleh citra cafe dan tata ruangnya. Cafe Pusat merupakan cafe yang terdiri dari berbagai penjual dan sajian yang berlainan. Café Rindang memiliki konsep unik untuk menarik perhatian konsumen. Konsep yang dituangkan Café Rindang ini menjadi sebuah keunikan yang dapat dilihat dan dirasakan langsung melalui identitas cafe, salah satunya melalui tata ruang cafenya. Café Rindang memiliki ruang indoor dan ruang outdoor yang luas dengan sentuhan alam seperti pepohonan, sehingga nyaman untuk bersantai dan menikmati makanan minuman. Setiap hari kuliah Cafe Rindang tidak pernah sepi pengunjung. Hal ini ditunjukkan dari jumlah pelanggan yang rata-rata 200 orang perhari, menururt Ibu Titik Subiyanti, koordinator Cafe Rindang.

Melihat fenomena yang terjadi dewasa ini, penulis ingin meneliti apakah perngaruh citra cafe dan tata ruang cafe berpengaruh terhadap preferensi konsumen?

(15)

3 Penelitian Terdahulu

Penulis Judul Variabel Temuan

Sihombing, N. S, 2013 Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta Proses Pembentukan Citra Melalui Interior Store (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Proses Pembentukan Citra House of Raminten di Benak Konsumen Melalui Interior Store) - Citra - Proses Pembentukan Citra - Elemen Interior Store - Pengalama n Merek

House of Raminten membentuk citra House of Raminten sebagai sebuah café yang unik, klasik dengan konsep tradisional Jawa. Citra tersebut sesuai dengan apa yang diharapkan House of Raminten.

Nurfitri, 2013 Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang, Jurusan Seni dan Desain

Studi Tentang Tata Ruang Ria Djenaka Coffee House And Resto di Jalan Bandung, Malang

- Tata ruang

1. Pertama, tema tradisional sangat melekat dalam café ini, perpaduan yang kontras dapat di simpulkan bahwa konsep tata ruang Djenaka Coffee House and Resto yaitu konsep tradisional-modern.

2. Visualisasi Ria Djenaka Coffee House and Resto terdapat empat bagian ruang yaitu (1) lantai pertama termasuk penataan dalam konsep ruang duduk terbuka atau open plan dengan kesatuan warna yang harmonis; (2) dapur dengan penataan yang simpel dan berbahan material modern; (3) lantai kedua memiliki panggung dan meja bar; (4) beranda, ruang duduknya menggunaan furniture yang tahan akan panas dan hujan. Norvi Handayati, 2011 Departemen Analisis Proses Pengambilan Keputusan Dan - Proses Pengambilan Keputusan

Dari analisis faktor didapat hasil bahwa terbentuk beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan

(16)

4 Manajemen, Fakultas Ekonomi Dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Preferensi Konsumen Rahat Cafe Bogor

- Preferensi Konsumen

konsumen dalam preferensi konsumen Rahat Café. Faktor yang paling utama adalah kualitas layanan. Sedangkan pada hasil analisis faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen adalah kualitas layanan. Marissa Arum, 2008 Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta Analisis Preferensi Konsumen Dalam Membeli Daging Sapi Di Pasar Tradisional Kabupaten Purworejo

- Preferensi Konsumen

Hasil yang dapat diambil dari analisis yang telah dilakukan adalah daging sapi yang menjadi preferensi konsumen di Kabupaten Purworejo adalah daging sapi yang berwarna merah cerah, mempunyai

kandungan lemak sedikit, dan bagian daging atas.

Persoalan Penelitian

Dari variabel yang penulis dapat dalam penelitian terdahulu, penulis mengadopsi variabel Citra dari penelitian yang dilakukan oleh Sihombing, N. S (2013), penulis juga mengadopsi variabel Tata Ruang dari penelitian yang dilakukan oleh Nurfitri (2013), dan penulis mengadopsi variabel Preferensi Konsumen dari penelitian yang dilakukan oleh Norvi Handayati (2011). Penulis mengadopsi variabel Citra, Tata Ruang dan Preferensi Konsumen yang akan dipakai dalam penelitian ini karena penulis ingin membuktikan bahwa Citra Cafe dan Tata Ruang Cafe akan berpengaruh positif terhadap Preferensi Konsumen.

Dari uraian diatas, maka dapat dirumuskan persoalan penelitian :

1. Apakah Citra Cafe berpengaruh positif terhadap Preferensi Konsumen? 2. Apakah Tata Ruang Cafe berpengaruh positif terhadap Preferensi

(17)

5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Peneliti

Peneliti lebih mengetahui Citra Cafe dan Tata Ruang Cafe berpengaruh positif terhadap Preferensi Konsumen.

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan Cafe Rindang dalam menyempurnakan citra dan tata ruang agar dapat semakin meningkatkan preferensi konsumen.

3. Bagi Universitas Kristen Satya Wacana

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan bagi mahasiswa-mahasiswa lain yang memiliki ketertarikan untuk melakukan penelitian dengan topik yang sama.

LANDASAN TEORI

Definisi Konsep

Dalam penelitian ini digunakan tiga konsep yaitu Citra Cafe, Tata Ruang Cafe dan Preferensi Konsumen. Yang menjadi variabel gayut adalah Preferensi Konsumen, sedangkan yang menjadi variabel bebas adalah Citra Cafe dan Tata Ruang Cafe.

A. Citra Cafe

Menurut Kotler & Keller (2012:274), citra merupakan seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek. Citra sangat berkaitan erat dalam kegiatan pemasaran, karena tujuan dari pemasan adalah menciptakan sebuah citra (image) produk/perusahaan di mata konsumen. Oleh karena itu, sering kali perusahaan berupaya memberdayakan karyawan sehingga pengunjung mendapat kesan awal dan akhir yang menyenangkan, selain memberikan pelayanan dan fasilitas yang lengkap

(18)

6

melalui ketrampilan berkomunikasi yang baik serta berperilaku yang sopan dan ramah”.

Menurut Prendergast (2002:48), terdapat dua aspek yang akan membentuk citra (image) suatu restoran/cafe yaitu, aspek fungsional dan psikologikal, seperti komponen-komponen dibawah ini :

Aspek Fungsional Image adalah suatu pendekatan fisik terhadap faktor pembentukan citra, yang terdiri dari lima komponen, yaitu :

a. Kualitas Makanan

Kualitas yang baik meliputi ciri-ciri terhadap konsistensi rasa; memperhatikan kebersihan makanan yang disajikan; memperhatikan penampilan makanan saat disajikan; terdapat kandungan gizi dalam setiap makanan yang disajikan. Kemudian dari presentasi menu, yaitu apakah pilihan menu yang ditawarkan bervariasi; adakah dilakukan penggantian menu.

b. Kualitas Minuman

Kualitas yang baik meliputi ciri-ciri terhadap konsistensi rasa; memperhatikan kebersihan minuman yang disajikan; memperhatikan penampilan saat disajikan; pilihan menu yang ditawarkan bervariasi.

c. Lokasi

Lokasi yang letaknya dekat dengan aktivitas mahasiswa; aksesbilitasnya mudah; berada di lingkungan aman, nyaman, bersih, dan bebas dari kebisingan.

d. Pelayanan Staff

Melayani pelanggan dengan baik; menciptakan hubungan yang hangat dengan pelanggan; memberikan kemudahan dalam mendapatkan makanan minuman; tingkat efisiensi kerjanya baik; cepat dalam melayani pelanggan; menjaga kesopanan; menjaga keramah tamahannya; serta memperhatikan penampilannya.

(19)

7 e. Suasana

Suasana yaitu kesan umum yang didapat dari suatu tempat dan merupakan suatu kombinasi suasana yang nyaman; dekorasi cafe yang menimbulkan ketenangan; perabotan cafe yang nyaman ketika digunakan; serta perabotan cafe yang mendukung mahasiswa untuk bersosialisasi.

Sedangkan, Aspek Psichological Image adalah suatu pendekatan psikologis terhadap faktor-faktor pembentukan citra yang terdiri dari dua komponen, yaitu :

a. Rasa Senang

Faktor ini menunjukkan tingkat perasaan tenang ketika berada di cafe untuk bersosialisasi; senang karena hidangan yang ditawarkan sesuai dengan selera pelanggan; serta senang ketika bercengkrama dengan teman-teman di cafe.

b. Rasa Bergairah

Faktor ini menunjukkan tingkat perasaan seseorang bergairah ketika membuat janji dengan teman di cafe, serta sangat bergairah ketika berkunjung ke cafe untuk makan minum.

B. Tata Ruang Cafe

Penataan ruang sangat penting sebagai daya tarik konsumen. Semakin menarik dan semakin bagus penataan ruang cafe, maka semakin tinggi daya tarik pada pancaindra pelanggan : penglihatan, pendengaran, aroma, rasa, sentuhan. Menurut Sutisna & Pawitra (2001), penataan ruang memiliki dua cakupan, yaitu penataan ruang dalam (instore) dan ruang luar (outstore) yang dapat menciptakan kenyamanan bagi pelanggan. Tata ruang dalam (instore) adalah pengaturan-pengaturan di dalam ruang yang menyangkut :

(20)

8

Merupakan pengaturan dari berbagai fasilitas dalam ruangan yang terdiri dari tata letak meja kursi pengunjung, tata letak meja kasir, dan tata letak lampu pencahayaan.

2. Suara

Merupakan keseluruhan alunan musik yang dihadirkan dalam ruangan dan musik yang dihadirkan menciptakan kesan rileks.

3. Bau

Merupakan aroma masakan yang hadir akan menciptakan selera makan. 4. Tekstur

Merupakan tampilan fisik dari bahan berkualitas yang digunakan untuk meja dan kursi dalam ruangan dan dinding ruangan

Tata ruang yang kedua yaitu penataan ruang luar (outstore), adalah peraturan-peraturan di luar ruangan yang menyangkut :

External Layout

Yaitu pengaturan tata letak meja kursi di luar ruangan yang mudah di tempati oleh pelanggan; lokasi luar ruangan yang luas; pepohonan di luar ruangan yang memberikan kesejukan.

C. Preferensi Konsumen

Preferensi konsumen sebagai pilihan suka atau tidak suka oleh seseorang terhadap produk (barang atau jasa) yang dikonsumsi. Preferensi konsumen menunjukkan kesukaan konsumen dari berbagai pilihan produk yang ada.

Preferensi merupakan tahap dimana konsumen memilih suatu produk sebagai pilihan pertama, setelah itu konsumen akan memberikan keyakinan terhadap pilihan tersebut, dan tahap terakhir memutuskan untuk membeli (Simamora, 2004). Preferensi memiliki tiga sikap dasar, yaitu :

(21)

9

Kelengkapan (completeness) mengandung pengertian jika A dan B merupakan dua kondisi atau situasi, maka setiap orang selalu harus bisa menspesifikasikan apakah :

1. A lebih disukai daripada B 2. B lebih disukai daripada A, atau 3. A dan B sama-sama disukai

Tiap orang diasumsikan tidak bingung dalam menentukan pilihan mengacu dasar ini sebab setiap orang tahu mana yang baik dan mana yang buruk, dengan demikian, selalu bisa menjatuhkan pilihan diantara dua alternatif.

b) Transitivitas (transitivity)

Transitivitas (transitivity) yaitu jika seseorang menyatakan lebih menyukai A daripada B, dan lebih menyukai B daripada C, maka orang tersebut harus lebih menyukai A daripada C. Dengan demikian, seseorang tidak biasa mengartikulasikan preferensi yang saling bertentangan.

c) Kontinuitas (continuity)

Kontinuitas (continuity) yaitu jika seseorang menyatakan lebih menyukai A daripada B ini berarti segala kondisi dibawah pilihan A tersebut disukai daripada kondisi dibawah pilihan B. Diasumsikan preferensi tiap orang akan mengikuti dasar di atas. Dengan demikian, setiap orang akan selalu dapat membuat atau menyusun rangking pada semua situasi ataupun kondisi mulai dari yang paling disukai hingga yang paling tidak disukai dari berbagai macam barang dan jasa yang tersedia.

(22)

10 Penegakan Hipotesis

Ujang Sumarwan (2011:14) menyatakan bahwa: “ hipotesis adalah pernyataan atau preporisi yang belum dibuktikan tentang suatu faktor atau fenomena yang sedang diteliti”. Hipotesa menggambarkan hubungan antar variabel yang diteliti.

Pengaruh antara Citra Cafe Terhadap Preferensi Konsumen

Citra sangat berkaitan erat dalam kegiatan pemasaran, karena tujuan dari pemasaran adalah menciptakan sebuah citra (image) produk/perusahaan di mata konsumen. Menurut Kotler & Keller (2012:274), citra merupakan seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek. Dari hasil penelitian terdahulu yang ditulis oleh Sihombing, N. S (2013), dalam penelitiannya yang berjudul Proses Pembentukan Citra Melalui Interior Store (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Proses Pembentukan Citra House of Raminten di Benak Konsumen Melalui Interior Store), ditemukan bahwa interior House of Raminten membentuk citra House of Raminten sebagai sebuah café yang unik, klasik dengan konsep tradisional Jawa. Citra tersebut sesuai dengan apa yang diharapkan House of Raminten. Sedangkan menurut Norvi Handayati (2011), dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Proses Pengambilan Keputusan Dan Preferensi Konsumen Rahat Cafe Bogor, ditemukan bahwa terbentuk beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam preferensi konsumen Rahat Café.

Citra dapat berpengaruh terhadap preferensi konsumen, dimana konsumen memilih suatu produk sebagai pilihan pertama, setelah itu konsumen akan memberikan keyakinan terhadap pilihan tersebut, dan tahap terakhir memutuskan untuk membeli. Dari uraian di atas dapat di ambil hipotesis sebagai berikut :

(23)

11

Pengaruh Antara Tata Ruang Cafe Terhadap Preferensi Konsumen

Ruang memiliki dua cakupan, yaitu penataan ruang dalam (instore) dan ruang luar (outstore) yang dapat menciptakan kenyamanan bagi pelanggan. Penataan ruang juga sangat penting sebagai daya tarik konsumen. Semakin menarik dan semakin bagus penataan ruang cafe, maka semakin tinggi daya tarik konsumen. Penataan ruang juga sangat penting sebagai daya tarik konsumen. Semakin menarik dan semakin bagus penataan ruang cafe, maka semakin tinggi daya tarik konsumen. Tata ruang dapat menjadi bahan pertimbangan sebagai preferensi konsumen dalam memenuhi kebutuhannya.

Temuan penelitian terdahulu Nurfitri (2013), dalam penelitiannya yang berjudul Studi Tentang Tata Ruang Ria Djenaka Coffee House And Resto di Jalan Bandung, Malang, ditemukan bahwa tema tradisional sangat melekat dalam café ini, perpaduan yang kontras dapat di simpulkan bahwa konsep tata ruang Djenaka Coffee House and Resto yaitu konsep tradisional-modern. Selain itu, temuan penelitian terdahulu Norvi Handayati (2011), yang berjudul Analisis Proses Pengambilan Keputusan Dan Preferensi Konsumen Rahat Cafe Bogor, ditemukan bahwa terbentuk beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam preferensi konsumen Rahat Café.

Tata ruang dapat berpengaruh terhadap preferensi konsumen sebagai pilihan suka atau tidak suka oleh seseorang terhadap produk (barang atau jasa) yang dikonsumsi. Preferensi konsumen menunjukkan kesukaan konsumen dari berbagai pilihan produk yang ada. Dari uraian di atas, dapat diambil hipotesis sebagai berikut :

(24)

12 Kerangka Pemikiran Teoritis

Berdasarkan hipotesis yang dikembangkan diatas maka sebuah model untuk penelitian ini dapat dikembangkan seperti pada gambar dibawah. Model tersebut terdiri dari variabel Citra Cafe, Tata Ruang Cafe dan Preferensi Konsumen.

Keterangan :

Variabel Independen (X) = Citra Cafe (X1) = Tata Ruang Cafe (X2) Variabel Dependen (Y) = Preferensi Konsumen

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Pada penelitian ini yang menjadi populasi dan sampel adalah konsumen yang berkunjung di Cafe Rindang. Populasi disini menggunakan populasi Infinit, yaitu populasi yang tidak diketahui dengan pasti jumlahnya.

Tata

Ruang

Cafe

Preferensi

Konsumen

Citra

Cafe

(25)

13

Sampel merupakan sebagian dari elemen-elemen populasi yang dipilih untuk penelitian (Indriantoro & Supomo, 2002: p.115). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dimana kemungkinan atau peluang seseorang untuk terpilih menjadi anggota sampel tidak diketahui. Penelitian ini mengunakan Accidental Sampling, yaitu sampel diambil atas dasar seadanya saja, tanpa direncanakan lebih dahulu, juga jumlah sampel yang dikehendaki tidak berdasarkan pertimbangan yang dapat dipertanggung jawabkan, asal memenuhi keperluan saja. Kesimpulan yang diperoleh bersifat kasar dan sementara saja. Jumlah sampel dalam penelitian ini 100 orang yang diambil dari mahasiswa yang berkunjung di Cafe Rindang.

Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penalitian ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Data primer dalam penelitian ini berupa data mengenai gambaran umum responden dan penilaian responden tentang Pengaruh Citra Cafe dan Tata Ruang Cafe Terhadap Preferensi Konsumen. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah responden yang terpilih menjadi sampel penelitian.

Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner terhadap 100 mahasiswa yang berada di Cafe Rindang. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah citra cafe dan tata ruang cafe berpengaruh positif terhadap preferensi konsumen.

Definisi Operasional dan Pengukuran Konsep

Dalam penelitian ini konsep citra, tata ruang dan preferensi konsumen diukur dengan menggunakan aras ukur interval dengan menggunakan skala Likert dengan skor 1 sampai 5 (Sugiyono, 2006: 76). Konsep citra cafe, tata ruang dan preferensi konsumen yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel berikut :

(26)

14

Definisi Operasional dan Pengukuran Konsep

Variabel

Definisi Operasional Indikator Empirik

Citra Cafe *) Menurut Kotler & Keller (2012:274), citra merupakan seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek.

Aspek Fungsional Image :

1. Kualitas Makanan 2. Kualitas Minuman 3. Lokasi

4. Pelayanan Staff 5. Suasana

Aspek Psichologikal Image :

1. Rasa Senang 2. Rasa Bergairah

Tata Ruang Cafe *) Penataan ruang sangat penting sebagai daya tarik konsumen. Semakin menarik dan semakin bagus penataan ruang cafe, maka semakin tinggi daya tarik pada pancaindra pelanggan : penglihatan, pendengaran, aroma, rasa, sentuhan. Menurut Sutisna & Pawitra (2001), penataan ruang memiliki dua cakupan, yaitu penataan ruang dalam (instore) dan ruang luar (outstore) yang dapat

menciptakan kenyamanan bagi pelanggan.

Tata Ruang Dalam (Instore) :

1. Internal Layout 2. Suara

3. Bau 4. Tekstur

Tata Ruang Luar (Outstore) :

External Layout

Preferensi Konsumen **) Preferensi merupakan tahap dimana konsumen memilih suatu produk sebagai pilihan pertama,

1. Kelengkapan

(27)

15

setelah itu konsumen akan memberikan keyakinan terhadap pilihan tersebut, dan tahap terakhir memutuskan untuk membeli (Simamora, 2004).

3. Kontinuitas

Catatan : *) merupakan variabel bebas, **) merupakan variabel gayut

Penulis menyiapkan daftar pertanyaan (kuesioner) yang digunakan sebagai instrumen untuk memperoleh data.

Untuk konsep Citra Cafe memiliki skor : 1. Sangat Tidak Setuju

2. Tidak Setuju 3. Cukup Setuju 4. Setuju

5. Sangat Setuju

Untuk Tata Ruang Cafe memiliki skor : 1. Sangat Tidak Setuju

2. Tidak Setuju 3. Cukup Setuju 4. Setuju

5. Sangat Setuju

Dan untuk konsep Preferensi konsumen memiliki skor : 1 Sangat Tidak Setuju

2 Tidak Setuju 3 Cukup Setuju 4 Setuju

(28)

16

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi linier yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh dimensi-dimensi Citra Cafe (X1) dan Tata Ruang Cafe (X2) terhadap Preferensi Konsumen (Y). Dimensi citra cafe diberi skor 1 sampai 5, dengan kategori sangat tidak setuju skor 1, tidak setuju skor 2, cukup setuju skor 3, setuju skor 4, sangat setuju skor 5. Dimensi tata ruang cafe diberi skor 1= sangat tidak setuju; 2= tidak setuju; 3= cukup setuju; 4= setuju; 5= sangat setuju. Sedangkan dimensi preferensi konsumen diberi skor 1= sangat tidak setuju; 2= tidak setuju; 3= cukup setuju; 4= setuju; 5= sangat setuju. Untuk mengetahui skor rata-rata pengaruh citra cafe dan tata ruang cafe terhadap preferensi konsumen dari masing-masing faktor, maka perhitungan menggunakan rumus sebagai berikut:

Xrata-rata = ∑ f x B

N

Dimana : X = skor rata-rata citra cafe, tata ruang cafe dan preferensi konsumen f = besar frekuensi

B = bobot

n = jumlah responden

Langkah selanjutnya peneliti menggunakan range dengan rumus : Range = bobot tertinggi – bobot terendah

Jumlah pilihan jawaban = 5-1

5 = 0,8

Sehingga diperoleh patokan skor rata-rata citra cafe: 1,00 – 1,80 = sangat tidak setuju

1,81 – 2,60 = tidak setuju 2,61 – 3,40 = cukup setuju 3,41 – 4,20 = setuju

4,21 – 5,00 = sangat setuju

Dan diperoleh patokan skor rata-rata tata ruang cafe: 1,00 – 1,80 = sangat tidak setuju

(29)

17 1,81 – 2,60 = tidak setuju

2,61 – 3,40 = cukup setuju 3,41 – 4,20 = setuju

4,21 – 5,00 = sangat setuju

Dan diperoleh patokan skor rata-rata preferensi konsumen: 1,00 – 1,80 = sangat tidak setuju

1,81 – 2,60 = tidak setuju 2,61 – 3,40 = cukup setuju 3,41 – 4,20 = setuju 4,21 – 5,00 = sangat setuju

Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2006). Data dikatakan valid jika memiliki corrected item-total correlation berada di atas 0,2 dan bila

corrected item-total correlation berada di bawah 0,2, maka item soal dinyatakan tidak

valid atau gugur (Aswar, 2000). Pengujian validitas untuk masing-masing kuesioner dihitung dengan menggunakan corrected item-total correlation dari tiap-tiap indikator

cronbach alpha dengan menggunakan program komputer SPSS 11.5.

Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006). Uji reliabilitas diperlukan untuk menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten jika diulangi berapa kali. Teknik ini dilakukan dengan SPSS yang memberikan fasilitas pengukuran Cronbach Alpha (α). Apabila hasil koefisien alpha lebih besar dari taraf signifikansi maka kuesioner tersebut reliabel, apabila hasil koefisien

(30)

18

alpha lebih kecil dari taraf signifikansi, maka kuesioner tersebut tidak reliabel. Menurut Arikunto (2002), koefisien korelasi 0,8 sampai dengan 1 tergolong sangat tinggi. Range koefisien reliabilitas: 0 - 1, semakin tinggi nilai koefisien reliabilitas (≈ 1), maka semakin tinggi tingkat reliabilitasnya, dimana:

Koefisien reliabilitas < 0,6 → buruk

Koefisien reliabilitas ≈ 0,7 → bisa diterima Koefisien reliabilitas > 0,8 → baik

Uji Asumsi Klasik

Agar dapat diperoleh nilai pemerkiraan yang tidak bias dan efisien dari persamaan regresi, maka dalam pelaksanaan analisis data harus memenuhi beberapa asumsi klasik sebagai berikut (pengolahan data dengan komputerisasi menggunakan program SPSS) :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data untuk memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Teknik yang digunakan untuk menguji normalitas data dalam penelitian ini adalah dengan Kolmogorov-Smimov. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal, hal ini dibuktikan dengan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 (Ghozali, 2001). b. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel-variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variable bebas saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Berdasarkan output diketahui bahwa Nilai Tolerance semua variabel independen lebih besar dari 0,10 dan Nilai VIF semua variabel independen lebih kecil dari 10,00 (Ghozali, 2001).

(31)

19 Teknik dan Langkah Analisis

Untuk menjawab kebenaran hipotesis dalam penelitian maka digunakan alat analisis regresi linier. Gujarati (2006) mendefinisikan analisis regresi berganda sebagai kajian terhadap hubungan satu variabel yang disebut sebagai variabel yang diterangkan (the explained variabel) dengan satu atau dua variabel yang menerangkan (the explanatory). Terdapat hubungan linier antara variabel bebas (X) dan variabel tergantung (Y).

Model kelayakan regresi linear dikatakan layak jika angka signifikansi pada ANOVA sebesar < 0.05. Predictor yang digunakan sebagai variabel bebas harus layak, koefesien regresi harus signifikan. Tidak boleh terjadi multikolinieritas, artinya tidak boleh terjadi kolerasi yang sangat tinggi atau sangat rendah antar variabel bebas.

Keselerasan model regresi dapat diterangkan dengan menggunakan nilai r2 semakin besar nilai tersebut maka model semakin baik. Jika nilai mendekati 1 maka model regresi semakin baik. Nilai r2 mempunyai karakteristik yaitu selalu positif, nilai r2 maksimal sebesar 1, jika nilai r2 sebesar 1 akan mempunyai arti kesesuaian yang sempurna. Maksudnya seluruh variasi dalam variabel Y dapat diterangkan oleh model regresi. Sebaliknya jika r2 sama dengan 0, maka tidak ada hubungan linier antara X dan Y. Data harus berdistribusi normal, untuk menggunakan analisis regresi diperlukan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Bentuk umum dari persamaan regresi linier berganda adalah (Gujarati, 2006):

Y = a + b

1

X

1

+ b

2

X

2

Di mana:

Y : Preferensi Konsumen X1 : Citra Cafe

X2 : Tata Ruang Cafe

a : Konstanta

(32)

20

ANALISIS DATA Gambaran Cafe Rindang dan Responden Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 6-31 Oktober 2014, di Cafe Rindang yang berada di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang terletak di Jalan Diponegoro No. 52-56, Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan cara membagi kuesioner dengan 48 item pertanyaan kepada 100 mahasiswa yang sedang berkunjung ke Cafe Rindang. Setelah peneliti mendapat persetujuan secara lisan oleh Koordinator Cafe Rindang untuk melakukan penelitian, maka peneliti membagi kuesioner kepada mahasiswa yang sedang berkunjung.

Proses dan Hasil Analisis

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Setelah dianalisis pada kuesioner Pengaruh Citra dan Tata Ruang Cafe Terhadap Preferensi Konsumen, 48 item pertanyaan sudah memenuhi syarat validitas atau valid. Dengan demikian, kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 48 item pertanyaan. Hasil uji validitas variabel Citra Cafe pada 32 item pertanyaan memiliki corrected item-total correlation di atas 0,2, maka 32 item pertanyaan dinyatakan valid. Hasil uji validitas variabel Tata Ruang cafe pada 10 item pertanyaan memiliki corrected item-total correlation di atas 0,2, maka 10 item pertanyaan dinyatakan valid. Hasil uji validitas variabel Preferensi Konsumen pada 6 item pertanyaan memiliki corrected item-total

correlation di atas 0,2, maka 6 item pertanyaan dinyatakan valid. (lihat pada

lampiran 5)

Hasil uji reliabilitas pada variabel Citra Cafe diperoleh nilai Cornbach’s Alpha sebesar 0,8666 dengan jumlah item pertanyaan 32 pada 100 responden. Hasil uji reliabilitas pada variabel Tata Ruang Cafe diperoleh nilai Cornbach’s Alpha sebesar 0,7021 dengan jumlah item pertanyaan 10 pada 100 responden. Hasil uji reliabilitas pada variabel Preferensi Konsumen diperoleh nilai Cornbach’s Alpha sebesar 0,6635 dengan jumlah item pertanyaan 6 pada 100

(33)

21

responden (lihat pada lampiran 5). Menurut Arikunto (2002), koefisien korelasi 0,8 sampai dengan 1 tergolong sangat tinggi. Maka dapat dikatakan bahwa reliabilitas Pengaruh Citra dan Tata Ruang Cafe Terhadap Preferensi Konsumen sangat tinggi. Hasil uji reliabilitas menunjukkan sebanyak 48 item pertanyaan reliabel sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur.

Responden Menurut Jenis Kelamin dan Uang Saku Per Bulan

Berdasarkan hasil penelitian (lihat pada lampiran 6), jumlah responden yang berjenis kelamin wanita sebanyak 56 orang dan yang berjenis kelamin pria sebanyak 44 orang. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang berjenis kelamin wanita lebih banyak daripada responden yang berjenis kelamin pria. Mahasiswa yang memiliki uang saku per bulan kurang dari < Rp 500.000 berjumlah 19 orang, sedangkan mahasiswa yang memiliki uang saku per bulan antara Rp 500.000 sampai Rp 1.000.000 berjumlah 54 orang, dan mahasiswa yang memiliki uang saku per bulan lebih dari > Rp 1.000.000 berjumlah 27 orang. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki uang saku per bulan antara Rp 500.000 sampai Rp 1.000.000 lebih banyak dari pada uang saku per bulan kurang dari < Rp 500.000 dan lebih dari > Rp 1.000.000.

Hasil Uji Asumsi Klasik

Pada hasil uji asumsi klasik (lihat pada lampiran 7), uji normalitas Kolmogorov-Smimov Pengaruh Citra dan Tata Ruang Cafe Terhadap Preferensi Konsumen dapat disimpulkan bahwa hubungan antar variabel tersebut berdistribusi normal. Hal ini dibuktikan dengan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05. Uji normalitas variabel dependen dalam penelitian ini, yaitu variabel Citra Cafe dengan Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 yaitu 0,175 dan variabel Tata Ruang Cafe dengan Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 yaitu 0,262. Sedangkan variabel independen dalam penelitian ini yaitu preferensi konsumen dengan Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 yaitu 0,095. Berdasarkan hasil uji Multikolinearitas, Nilai

(34)

22

Tolerance masing-masing variabel independen > 0,10 yaitu 1,000. Nilai FIV masing-masing variabel independen < 10,0 yaitu 1,000. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi Multikolinearitas.

Hasil Analisis Regresi

Analisis ini digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda, berikut hasilnya:

Tabel di atas dapat dijabarkan persamaan regresi sebagai berikut : Y = 1.302 + 0,227X1 - 0,167X2

Pada persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa nilai koefisien regresi variabel Citra Cafe (b1) = +0,227 lebih besar dari nilai koefisien regresi variabel

Tata Ruang Cafe (b2) = -0,167, berarti pengaruh citra cafe terhadap preferensi

konsumen (Y) lebih besar dibanding tata ruang cafe. Variabel citra cafe berpengaruh positif (+) terhadap preferensi konsumen, hal ini berarti citra cafe (X1) baik, maka preferensi konsumen (Y) meningkat. Sedangkan tata ruang cafe berpengaruh negatif (-) terhadap preferensi konsumen, hal ini berarti ketika tata ruang cafe (X2) buruk, maka preferensi konsumen (Y) menurun.

Tabel coeffisien di atas menunjukkan bahwa nilai p-value variabel citra cafe adalah 0,000 <0,05, maka variabel citra cafe berpengaruh signifikan terhadap preferensi konsumen. Hal ini sesuai dengan hipotesis penelitian pada variabel citra cafe terhadap preferensi konsumen (H1), sehingga hipotesis penelitian

diterima. Sedangkan tabel coeffisien di atas juga menunjukkan bahwa nilai

p-value variabel tata ruang cafe adalah 0,018 <0,05, maka variabel tata ruang cafe

Coeffici en tsa 1,302 2,234 ,583 ,561 ,227 ,027 ,900 8,310 ,000 -,167 ,069 -,260 -2,399 ,018 (Constant) CITRA TATA Model 1 B Std. Error Unstandardized Coef f icients Beta Standardized Coef f icients t Sig.

Dependent Variable: PREF a.

(35)

23

berpengaruh signifikan terhadap preferensi konsumen tetapi tandanya berkebalikan. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis penelitian pada variabel tata ruang cafe terhadap preferensi konsumen (H2), sehingga hipotesis penelitian

ditolak.

Tabel di atas menjelaskan bahwa variasi preferensi konsumen (Y) yang dapat dijelaskan oleh variabel citra cafe (X1) dan tata ruang cafe (X2) adalah

sebesar 51,10% sehingga ada variabel lain di luar model yang dapat mempengaruhi preferensi konsumen (Y) sebesar 48,9%.

Analysis of variance (ANOVA) menghasilkan F-hitung sebesar 52,794 dengan signifikansi 0,000 mengindikasikan bahwa variabel citra dan tata ruang cafe berpengaruh signifikan terhadap preferensi konsumen (Studi Kasus Pada Cafe Rindang Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga) pada α (alpha) 0,05. Dengan demikian hipotesis penelitian yang menyatakan “Terdapat pengaruh signifikan citra dan tata ruang cafe terhadap preferensi konsumen (Studi Kasus Pada Cafe Rindang Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga), dapat diterima.”

Model Summary ,722a ,521 ,511 1,71089 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Est imat e

Predictors: (Constant), TATA, CITRA a. ANOVAb 309,068 2 154,534 52,794 ,000a 283,932 97 2,927 593,000 99 Regression Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), TATA, CI TRA a.

Dependent Variable: PREF b.

(36)

24 Pembahasan

Hasil analisis regresi pengaruh citra cafe terhadap preferensi konsumen adalah signifikan, hal tersebut dibuktikan nilai p-value variabel citra cafe < 0,05. Sedangkan hasil analisis regresi pengaruh tata ruang cafe terhadap preferensi konsumen adalah tidak signifikan, hal tersebut dibuktikan nilai p-value variabel tata ruang cafe > 0,05.

Pengaruh positif Citra Cafe terhadap Preferensi Konsumen menunjukkan bahwa Cafe Rindang dinilai oleh mayoritas responden telah mampu memberikan pengalaman yang mendukung terbentuknya sebuah citra café di benak responden, dan telah mampu menjaga hubungan baik dengan responden. Hal-hal yang dinilai memberikan pengalaman baik di Cafe Rindang oleh responden, yaitu: dibuktikan dari kualitas makanannya, seperti: menu makanan yang disajikan bervariasi, makanan berganti variasi setiap harinya, rasa makanan yang disajikan enak, memperhatikan kebersihan makanan yang disajikan, memperhatikan penampilan makanan saat disajikan, terdapat kandungan gizi dalam setiap makanan yang di sajikan. Dapat dibuktikan juga pada kualitas minumannya, seperti: minuman yang ditawarkan bervariasi, rasa minuman yang disajikan enak, memperhatikan kebersihan minuman yang disajikan, memperhatikan penampilan minuman saat disajikan. Kemudian dapat dibuktikan pada lokasinya yang dekat dengan mahasiswa, aksesbilitasnya mudah, berada dilingkungan yang bersih dan bebas dari kebisingan. Kemudian dapat dibuktikan pada pelayanan staf, seperti: yang baik, menciptakan hubungan yang hangat dengan pelanggan, memberikan kemudahan dalam mendapatkan makanan minuman, tingkat efisiensi kerjanya baik, cepat dalam melayani pelanggan, menjaga kesopanan, menjaga keramah tamahannya, dan juga memperhatikan penampilannya.

Pengaruh negatif Tata Ruang Cafe terhadap Preferensi Konsumen menunjukkan bahwa Cafe Rindang harus lebih meningkatkan citra cafenya untuk menarik preferensi konsumen daripada tata ruang cafenya. Tata ruang dapat menentukan dan merupakan salah satu hal utama yang menjadi bahan pertimbangan konsumen dalam memilih tempat makan. Tata ruang yang dimaksud yaitu: tata ruang dalam (instore), meliputi: tata letak

(37)

25

meja kursi memudahkan untuk bersosialisasi, meja kasir yang strategis, pencahayaan di dalam cafe yang terang, jauh dari kebisingan lalu lintas, bau masakan yang menciptakan selera makan, bahan yang digunakan untuk meja kursi dalam ruangan cafe berkualitas, bahan yang digunakan untuk dinding ruang dalam cafe bagus. Kemudian dapat dibuktikan juga pada tata ruang luar ruangan (outstore), yang menimbulkan kesan rileks dan suasana di luar ruangan yang sejuk. Tetapi dalam penelitian ini tata ruang Cafe Rindang berpengaruh negatif terhadap Preferensi Konsumen.

Temuan hasil penelitian terdahulu Norvi Handayati (2011) didapat hasil bahwa terbentuk beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam preferensi konsumen Rahat Café. Faktor yang paling utama adalah kualitas layanan. Sedangkan pada hasil analisis faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen adalah kualitas layanan. Dalam penelitian ini yang berpengaruh positif terhadap preferensi konsumen adalah citra cafe, sedangkan tata ruang cafe berpengaruh negatif terhadap preferensi konsumen.

PENUTUP

SIMPULAN DAN IMPLIKASI

Berdasarkan uraian pada bab-bab terdahulu, maka pada bab ini akan dipaparkan mengenai simpulan dan implikasi dari hasil penelitian.

Simpulan

Dari hasil pembahasan dan analisis data peneliti memberikan simpulan sebagai berikut :

1. Hasil analisis regresi pengaruh citra cafe terhadap preferensi konsumen adalah signifikan, hal tersebut dibuktikan nilai p-value variabel citra cafe < 0,05. Sedangkan hasil analisis regresi pengaruh tata ruang cafe terhadap preferensi

(38)

26

konsumen adalah tidak signifikan, hal tersebut dibuktikan nilai p-value variabel tata ruang cafe > 0,05.

2. Variabel citra cafe (X1) dan tata ruang cafe (X2) berpengaruh terhadap preferensi

konsumen sebesar +0,227 dan -0,167, berarti pengaruh citra cafe terhadap preferensi konsumen (Y) lebih besar dibanding tata ruang cafe. Variabel (X1) dan tata ruang

cafe (X2) berpengaruh terhadap preferensi konsumen (Y) sebesar 0,511 (51,10%),

sehingga ada variabel lain di luar model yang dapat mempengaruhi preferensi konsumen (Y) sebesar 48,9%.

Implikasi

Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat dikemukakan hal-hal yang merupakan implikasi teoritis dan implikasi terapan.

1. Implikasi Teroritis

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Citra Cafe berpengaruh positif terhadap Preferensi Konsumen dan Tata Ruang Cafe berpengaruh negatif terhadap Preferensi Konsumen (Studi Kasus Pada Cafe Rindang Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga).

Temuan hasil penelitian terdahulu Norvi Handayati (2011) didapat hasil bahwa terbentuk beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam preferensi konsumen Rahat Café. Faktor yang paling utama adalah kualitas layanan. Sedangkan pada hasil analisis faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen adalah kualitas layanan. Dalam penelitian ini yang berpengaruh positif terhadap preferensi konsumen adalah citra cafe, sedangkan tata ruang cafe berpengaruh negatif terhadap preferensi konsumen. Dugaan penulis semula bahwa Tata Ruang Cafe Rindang bergaya kuno dan sederhana ternyata memiliki pengaruh negatif terhadap Preferensi Konsumen, selain itu konsumen tidak memiliki pilihan lain ketika mengunjungi cafe yang ada di UKSW untuk memenuhi kebutuhannya, sehingga tata ruang cafe bukan hal utama yang dipertimbangkan konsumen saat memutuskan berkunjung ke cafe.

(39)

27 2. Implikasi Terapan

a. Adanya temuan yang menunjukkan bahwa skor tertinggi pada variabel Citra Cafe adalah pada indikator menciptakan hubungan yang hangat dengan pelanggan, maka hal yang perlu dilakukan oleh karyawan Cafe Rindang adalah mempertahankan dan meningkatkan hubungan yang hangat dengan pelanggan agar pelanggan merasa puas dan nyaman ketika berkunjung ke Cafe Rindang.

b. Adanya temuan yang menunjukkan bahwa skor tertinggi pada variabel Tata Ruang Cafe adalah pada indikator lokasi luar ruangan yang menimbulkan kesan rileks, maka hal yang perlu dilakukan oleh Cafe Rindang adalah terus mengembangkan tata ruang luar cafe dengan menambah pepohonan agar semakin sejuk dan nyaman.

c. Adanya temuan yang menunjukkan bahwa skor terendah pada variabel Citra Cafe adalah pada indikator perabotan cafe Rindang nyaman ketika digunakan, maka hal yang perlu dilakukan oleh Cafe Rindang adalah terus memperhatikan perabotan cafe, kebersihan perabotan dan kelengkapannya agar konsumen nyaman ketika makan minum di Cafe Rindang.

d. Adanya temuan yang menunjukkan bahwa skor terendah pada variabel Tata Ruang Cafe adalah pada indikator bahan yang digunakan untuk dinding ruangan dalam cafe bagus, maka hal yang perlu dilakukan oleh Cafe Rindang adalah menjaga dan memperhatikan tampilan ruang dalam cafe agar tercipta kenyamanan ketika konsumen berkunjung ke Cafe Rindang.

Penelitian Mendatang

Bagi peneliti selanjutnya hendaknya dapat menggunakan variabel lain untuk meneliti apakah tata ruang memiliki pengaruh yang besar terhadap variabel lain yang akan digunakan dalam penelitian mendatang. Karena dalam penelitian ini variabel tata ruang memiliki pengaruh negatif terhadap preferensi konsumen, masih ada peluang penelitian dengan dimensi lain yang dapat mempengaruhi preferensi konsumen, misalnya harga, kualitas pelayanan, persepsi konsumen, dan lain sebagainya.

(40)

28

DAFTAR PUSTAKA

Antony, Lee. 2010. Menyiapkan Menu. Kompas

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin. 2000. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Ernawati & Untung Sriwidodo. 2011. Skripsi tentang Pengaruh Citra Warung Steak

Terhadap Loyalitas Konsumen Dengan Kepuasan Sebagai Variabel Mediasi. Surakarta: Universitas Slamet Riyadi

Ghozali. 2006. Uji Validitas Reliabilitas dan Uji Asumsi Klasik.

Gurajati. 2006. Teori Analisis Regresi Linier dan Bentuk Persamaan Regresi Linier Han & Ryu. 2009. Physical Environment (lingkungan fisik)

Indriantoro & Supomo. 2002: p.115. Analisis Pengaruh Persepsi Harga, Kualitas

Produk Dan Daya Tarik Iklan Terhadap Minat Beli Air Minum Axogy (Studi Kasus Pada Pengguna Air Minum). Magelang Jawa Tengah

Kotler & Keller. 2012:274. Teori Citra Cafe

Lerbin R. Aritonang 2005:146. Jurnal Pengaruh Citra Warung Steak Terhadap Loyalitas

Konsumen Dengan Kepuasan Sebagai Variabel Mediasi. Surakarta:

Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi

Marissa, Arum. 2008. Skripsi tentang Analisis Preferensi Konsumen Dalam Membeli

Daging Sapi Di Pasar Tradisional Kabupaten Purworejo. Surakarta:

Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

Sihombing, N. S. 2013. Jurnal Proses Pembentukan Citra Melalui Interior Store (Studi

Deskriptif Kualitatif Tentang Proses Pembentukan Citra House of Raminten di Benak Konsumen Melalui interior Store). Yogyakarta:

(41)

Lampiran 1. Kuesioner

Kuesioner Pengaruh Citra Cafe dan Tata Ruang Cafe Terhadap Preferensi Konsumen Di Cafe Rindang UKSW Salatiga

No. Responden : I. Identitas Responden

Jeis Kelamin : a. Pria b. Wanita

Usia :

Uang Saku /bulan : a. Kurang dari Rp 500.000

b. Rp 500.000 sampai Rp 1000.000

c. Lebih dari Rp 1000.000

II. Petunjuk Pengisian

Berilah tanda check (√) pada jawaban yang paling sesuai menurut pendapat anda.

CITRA CAFE

Indikator Citra Cafe Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju Setuju Sangat Setuju

A. Aspek Fungsional Image : Kualitas Makanan :

(42)

bervariasi

2. Makanan berganti variasi setiap harinya

3. Rasa makanan yang disajikan enak

4. Memperhatikan kebersihan makanan yang disajikan

5. Memperhatikan penampilan makanan saat disajikan

6. Terdapat kandungan gizi dalam setiap makanan yang di sajikan

Indikator Citra Cafe Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju Setuju Sangat Setuju Kualitas Minuman :

7. Minuman yang ditawarkan bervariasi

8. Rasa minuman yang disajikan enak

9. Memperhatikan kebersihan minuman yang disajikan

10. Memperhatikan penampilan minuman saat disajikan

Lokasi :

11. Dekat dengan aktivitas mahasiswa

(43)

13. Berada di lingkungan yang bersih

14. Bebas dari kebisingan

Pelayanan Staf :

15. Melayani pelanggan dengan baik

16. Menciptakan hubungan yang

hangat dengan pelanggan

17. Memberikan kemudahan dalam

mendapatkan makanan minuman

18. Tingkat efisiensi kerjanya baik

19. Cepat dalam melayani pelanggan

Indikator Citra Cafe Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju Setuju Sangat Setuju 20. Menjaga kesopanan

21. Menjaga keramah tamahannya

22. Memperhatikan penampilan

Suasana :

23. Saya merasa nyaman ketika berada di cafe Rindang

24. Cafe Rindang nyaman untuk

(44)

25. Dekorasi cafe menimbulkan ketenangan bagi saya ketika berada di cafe Rindang

26. Perabotan cafe Rindang nyaman ketika saya gunakan

27. Perabotan cafe mendukung mahasiswa bersosialisasi

B. Aspek Psichological Image : Rasa Senang :

28. Menurut saya, cafe Rindang cukup tenang untuk bersosialisasi

29. Hidangan yang ditawarkan sesuai dengan selera saya

30. Saya senang bercengkama bersama teman-teman di cafe Rindang

Rasa Bergairah :

31. Saya sangat bergairah ketika membuat janji dengan teman ke cafe Rindang

32. Saya sangat bergairah ketika berkunjung ke cafe Rindang untuk makan minum

(45)

Indikator Tata Ruang Cafe Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju Setuju Sangat Setuju

A. Tata Ruang Dalam (Instore) : Internal Layout :

1. Tata letak meja kursi memudahkan

untuk bersosialisasi

2. Meja kasir strategis

3. Pencahayaan di dalam cafe terang

Suara :

4. Jauh dari kebisingan lalu lintas

Bau :

5. Bau masakan menciptakan selera makan

Tekstur :

6. Bahan yang digunakan untuk meja kursi dalam ruangan cafe berkualitas

7. Bahan yang digunakan untuk dinding ruangan dalam cafe bagus

B. Tata Ruang Luar (Outstore) : External Layout :

8. Lokasi luar ruangan menimbulkan

kesan rileks

9. Lokasi luar ruangan menimbulkan kesan rileks

(46)

10. Suasana di luar ruangan sejuk

PREFERENSI KONSUMEN

Indikator Preferensi konsumen Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju Setuju Sangat Setuju Kelengkapan (Completeness) :

1. Saya lebih menyukai cafe Rindang dengan segala kelengkapan fasilitasnya

2. Saya lebih menyukai cafe Rindang dengan segala kelengkapan tata ruangnya

3. Saya lebih menyukai cafe Rindang dengan segala variasi makanan minuman yang disajikan

Transitivitas (Transitivity) :

4. Saya lebih memilih untuk

mengunjungi cafe Rindang daripada keluar kampus

5. Saya lebih menyukai cafe Rindang daripada cafe-cafe lain yang ada di dalam kampus

Kontinuitas (Continuity) :

6. Saya sudah lebih dari satu tahun berlangganan di cafe Rindang

(47)
(48)

SKOR PER ITEM No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 TOTAL SKOR 1 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 5 3 3 3 3 4 4 3 3 3 108 2 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 3 4 3 4 5 4 3 4 4 128 3 5 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 132 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 109 5 3 5 5 4 4 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 127 6 4 5 4 5 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 2 4 4 3 3 4 3 3 4 4 115 7 5 5 3 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 130 8 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 5 4 4 3 5 4 3 3 4 3 3 5 4 3 4 4 126 9 4 3 4 3 3 4 5 3 4 4 3 3 5 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 116 10 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 112 11 4 5 5 4 3 5 5 5 3 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 3 3 4 5 5 5 5 5 141 12 5 4 3 5 3 5 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 3 3 3 4 4 4 4 5 5 134 13 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 128 14 3 3 5 3 4 4 4 4 4 3 3 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 4 119 15 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 136 16 3 4 3 5 3 5 3 4 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 118 17 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 3 3 4 5 3 4 4 5 137 18 5 4 5 2 3 5 4 5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 135 19 5 5 4 5 3 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 3 4 4 4 5 3 3 3 4 133 20 3 5 4 4 3 3 4 5 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 3 3 4 4 4 4 3 4 122 21 4 3 3 3 3 5 5 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 5 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 116 22 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 140 23 4 4 5 4 4 3 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 141 24 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 5 4 5 4 5 4 3 5 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 5 112 25 4 3 3 5 4 4 4 3 4 2 3 5 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 119 26 3 4 5 4 3 5 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 133

(49)

27 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 3 4 5 5 5 4 4 135 28 4 4 3 4 4 4 4 3 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 119 29 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 5 3 4 3 4 4 4 5 3 2 3 3 3 4 5 3 3 2 5 113 30 5 5 4 4 4 3 5 4 5 4 3 4 5 4 4 3 3 4 4 5 4 4 3 3 3 3 4 5 3 3 3 4 124 31 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 5 3 3 4 4 3 3 108 32 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3 4 3 4 5 4 4 4 5 4 5 3 4 3 4 4 3 5 4 4 4 128 33 4 3 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 132 34 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 109 35 4 3 3 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 127 36 5 4 4 5 4 5 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 2 4 3 4 3 4 4 116 37 4 3 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 130 38 5 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 3 4 5 5 4 4 3 3 3 3 4 3 5 4 4 4 127 39 3 4 4 3 4 3 4 4 5 3 4 5 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 116 40 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 112 41 4 5 4 5 5 4 3 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 3 4 4 4 3 5 5 5 5 5 142 42 5 5 5 4 3 5 3 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 3 4 3 4 3 4 4 4 5 5 136 43 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 128 44 3 4 3 3 5 3 4 3 4 4 4 5 3 5 4 4 5 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 4 4 3 4 4 118 45 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 136 46 5 5 3 4 3 5 4 5 3 4 4 3 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 120 47 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 3 4 4 4 3 4 5 3 5 4 137 48 2 5 5 4 5 2 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 134 49 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 5 3 4 3 135 50 4 3 3 5 4 4 3 3 4 5 4 4 3 3 4 5 4 5 4 4 4 4 3 4 3 5 3 4 4 4 4 3 123 51 3 5 4 3 3 3 4 3 5 4 4 3 3 4 4 5 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 116 52 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 140 53 4 3 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 141 54 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 5 3 3 3 4 5 3 3 4 4 5 5 3 3 3 3 3 3 4 3 5 3 112 55 5 4 4 3 3 5 4 2 4 3 4 4 3 5 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 120 56 4 5 3 4 5 4 3 3 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 134

Gambar

Tabel di atas dapat dijabarkan persamaan regresi sebagai berikut :  Y = 1.302 + 0,227X 1  - 0,167X 2
Tabel  di  atas  menjelaskan  bahwa  variasi  preferensi  konsumen  (Y)  yang  dapat  dijelaskan  oleh  variabel  citra  cafe  (X 1 )  dan  tata  ruang  cafe  (X 2 )  adalah  sebesar  51,10%  sehingga  ada  variabel  lain  di  luar  model  yang  dapat  mem
Tabel Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan pembiayaan dalam satu tahun yang telah tercantum dalam RAPBM dan RKAM kadang tidak sesuai dan tidak sama dengan rencana anggaran yang telah disusun. Kadang

Berdasarkan kepada kajian lapangan, terdapat beberapa persamaan yang boleh dilihat pada masjid berbumbung meru dengan bumbung yang terdapat di rumah ibadat Cina

mm) memberikan laju perpindahan panas dan penurunan tekanan yang lebih besar untuk setiap variasi pitch ratio apabila dibandingkan dengan jarak antar baffle yang

Faktor-faktor yang memengaruhi pemenuhan hak-hak reproduksi dalam ber-KB pada wanita pasangan usia subur terdiri dari variabel pengetahuan, sikap, tingkat pendapatan,

Beberapa strategi dalam meningkatkan kesejahteraan subjektif dalam konteks kerja (Russel, 2008), yaitu dengan: (a) merancang desain pekerjaan yang

Citra Hotel Restoran Bisnis 1 “Restoran The Café ini sebagai restoran hotel bisnis karena disini tamu kita itu kebanyakan berbisnis, maka kita memberikan standar

Barang pecah belah yang umumnya digunakan untuk tempat makan dan minum, disamping sebagai tempat penyajian makan dan minum, bentuknya juga bermacam – macam, ada yang ceper dan

Fungsi ini sangat sesuai digunakan jika anda ingin mengaplikasi sesuatu format yang sama kepada beberapa teks yang terdapat dalam dokumen. Sebagai contoh anda