• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hei Bum, masa lu cowok kayak cewek suka sama taneman? yok main mobil Tamiya jangan ngurusin pot taneman ledek Alex tetangga rumah.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hei Bum, masa lu cowok kayak cewek suka sama taneman? yok main mobil Tamiya jangan ngurusin pot taneman ledek Alex tetangga rumah."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Rumah Bumi

Perkenalkan namaku Bumi Aishwarya. Apabila cari di Internet orang tuaku ingin memiliki anak seperti Bumi yang Makmur gemah ripah loh jinawi orang jawa bilang. Yang menarik dari keluargaku, ternyata nama ayah ibu ku merupakan komponen dari alam semesta. Ibuku bernama Lintang Ayu Utara dan Ayahku bernama Surya Kertanegara. Bukan suatu kebetulan nama keluarga kami adalah komponen dari alam semesta, mungkin alam semesta sudah berkehendak demikian Ayahku Surya bertemu dengan Ibuku Lintang dan lahirlah diriku diberi nama Bumi.

Kami hidup di Jakarta. Ibukota dari Ibu Pertiwi Indonesia yang padat merayap, tidak ada harapan bagi kami untuk menikmati udara sejuk pedesaan di pagi hari beserta segala kenikmatan yang Tuhan berikan kepada alam yang bernama pedesaan. Hijaunya pepohonan, jernihnya air sungai, sejuknya udara

(2)

pagi dan segala keberkahan yang dimiliki oleh tempat bernama desa. Aku hanya berkesempatan setahun sekali menikmati desa ketika mudik lebaran dan Ayah Ibuku pasti cuti dari kerja mereka untuk melepas penat di rumah eyang di Karanganyar, lebih tepatnya berdekatan dengan kaki Gunung Lawu. Tetapi di pandemi ini kami dua tahun tidak pulang demi menjaga protokol kesehatan. Kami merindukan suasana itu. Layaknya tanah merindukan hujan, kami cukup jenuh saat ini di Jakarta.

Untungnya Ibuku selalu mengajari kami untuk selalu ingat kepada desa. Ditempat dimana aku dilahirkan. Tempat dimana Ayah dan Ibuku berjumpa. Baik dari seni, budaya dan tutur kata. Ibuku seniman dia mengajariku langgam jawa, mengenalkanku pada kain batik di galeri butiknya dan juga Bahasa Jawa secara sempurna. Jadi walaupun kami diluar memakai Bahasa Jakarta diluar sana, Ketika kembali ke Rumah adalah kewajiban bagi kami untuk berbahasa jawa. Tapi tidak sampai disitu Ibuku juga mengajariku untuk membuat suasana rumah kami menjadi suasana desa.

“Hei Bum, masa lu cowok kayak cewek suka sama taneman? yok main mobil Tamiya jangan ngurusin pot taneman” ledek Alex tetangga rumah.

Aku heran mengapa banyak dari temannya yang masih berpikiran Patriarkis seperti itu. Tentu saja tidak ada yang salah dengan laki laki yang suka dengan tanaman, dan misalnya dibalik tidak salah juga bila perempuan juga suka dengan mobil mobilan. Semua Kembali kepada latar belakang, hobi atau kesukaan masing masing denga napa yang dipilihnya diluar dari gender yang dimilikinya.

“Biarin aja Lex gue lagi sibuk, nih Jakarta udah lama engga hujan, udah saat nya nyiram taneman, kan seger juga diliatnya kalo taneman pada hijau engga mati” ujarku

(3)

Tanpa disuruh Ibuku aku lebih sering memilih untuk merawat tanaman tanaman di rumah sebelum bermain keluar bersama teman. Aku suka akan rumahku yang hijau. Ibuku pandai memanfaatkan lahan di rumah untuk membuat kondisi rumah di Ibukota menjadi hijau seperti di desa. Semua jenis tanaman ada di rumahku. Dari yang tanaman hias sampai tanaman obat. Jauh sebelum Janda Bolong dan Monstera menjadi trending dan mahal di Ibukota. Tanaman itu sudah merambat dan menghiasi pot dipekarangan rumahku. Ada juga bunga mawar merah yang kusuka, sering aku jaga bunganya kemudian kuberikan kepada Ibu setelah pulang kerja.

Dikeesokan harinya Alex dan geng nya melewati depan rumahku. Dan dengan nyinyirnya mereka meledek ku kembali.

“Wah si pecinta taneman sibuk lagi ya? mau dong kita disiram juga biar seger hahaha” sambil sesekali menyasarkan tembakan peluru mainannya ke salah satu pot gantung Sirih Gading dirumahku.

Aku yang sedang sibuk memberikan pupuk NPK di pot pot tanaman rumah hanya bisa cuek tersenyum menanggapi ledekan Alex dan geng. Ternyata sikapku yang cuek, rupanya membuat Alex ketua geng gemes dan tidak puas hanya menyindir saja. Diam diam Alex mengendap ngendap tanpa sepengetahuanku memetik Bunga Seruni didepan pagar.

(4)

Aku menoleh melihat Alex memetik Bunga Seruni ku. Ternyata tidak sampai disitu saja apa yang dilakukan Alex padaku untuk mencuri perhatianku. Aku melihat gerak gerik Alex dari kumpulan pot Bunga Seruni, berpindah ke kumpulan pot Bunga Mawar yang ada di ujung pagar rumah. Tentu saja dengan pedang pedangan yang dimiliki Alex, kuncup kumpulan Bunga Mawar yang aku rencanakan berikan pada Ibuku sirna terurai berai semua oleh tangan jahil Alex.

“Sial, heh Alex, Lu tau engga? Bunga Mawar itu mau gue kasih ke Mak gue! Kataku dengan nada tinggi karena kesal.

Bukan Alex namanya dan punya jabatan sebagai kepala geng anak anak komplek rumah bila digertak mundur. Justru Alex makin menjadi. Alex berlari menuju pot pot bunga disamping rumah dan menebas satu satu bunga yang ada disamping rumah.

“Stop Lex!” teriakku kesal sambil kuhamburkan pupuk NPK ku, tanpa sandal aku bergegas mengejarnya.

“Lari bos! Lari!” ujar anggota geng anak anak komplek kepada Alex.

Tiba tiba saja, belum lepas aku sampai disamping rumah terdengar suara keras, Alex tak melihat batu besar didepannya dan kakinya tersandung batu besar dan Alex jatuh tersungkur.

Aku lari lebih cepat melihat Alex jatuh. Alex memang suka iseng dan terhitung nakal di komplek. Tapi kalua diluar rumah seperti di Sekolah, Alex selalu membela anak komplek. Dari situ aku respect dengan Alex dan walau kesal, aku harus bisa secepat mungkin untuk bisa menolong Alex.

“Duh lu belum gue kejar Lex, udah jatuh aja, makanya jangan belagu Lu Lex!” ujarku kesal sambil kasihan padanya yang merintih kesakitan.

Sambil duduk menunduk merintih sakit memegang kakinya. Ternayata lutut Alex berdarah, celana panjangnya sobek dilutut menciptakan luka yang tak terelakan berwarna merah dilututnya. Aku datangi Alex kemudian dia menoleh keatas.

“eh buset Lex, Lu mimisan darah Lu tu ngucur dari hidung” ujarku kaget Ketika melihat muka Alex penuh darah yang keluar dari hidung.

Alex menangis merintih melihat darah yang keluar dari hidungnya.

(5)

“Jangan kasian nanti malah ketelen tu darah Lex” ujarku memotong saran dari anak geng komplek. “Terus gimana Bum, bisa mati kagak kehabisan darah?” tanya anak geng komplek.

“Sini ikut gue ke teras, Alex lu pelan pelan ya dibantu anak anak buat jalan” ujarku.

Alex berjalan tertatih menuju teras rumah. Aku siapkan kursi rotan panjang depan rumah untuk tempat istirahat Alex di teras. Aku bergegas ke pekarangan rumah dan memetik beberapa daun dari pot ibuku. “Daun apaan itu Bum?” tanya Alex

“Udah tenang aja percaya ama Gue Lex” ujarku seperti pahlawan buat Alex. Aku gulung beberapa daun tersebut dan aku masukan kehidung Alex. “Tahan Lex kalo mau cepet berhenti darah di hidung Lo” ujarku.

Alex pasrah saja menerima instruksiku. Aku tau hidungnya pasti terganggu dengan bau daun yang kuberikan. Tapi beberapa saat kemudian mimisannya berhenti.

“Daun apaan sih nih Bum, bau nya engga enak” tanya Alex “Ya namanya obat, berhenti juga kan mimisan Lu Lex” tanyaku ‘‘Alex mengangguk sambil merintih”

Aku masuk mengambil segelas air hangat dari dispenser didalam gelas. Aku celupkan beberapa helai daun yang tadi aku petik kemudian diluar aku usapkan dan aku kompres ke luka Alex. Alex merintih setelah lukanya dibersikan dan dikompres dengan daun yang aku petik.

“Daun apaan sih itu Bum, Gue beneran jadi penasaran Lu udah kayak dukun” tanya Alex sambil merintih lukanya perih.

“Ini daun Sirih Lex, merambat tuh banyak disamping rumah, daun sirih bisa jadi antiseptik dan menghentikan mimisan. Bisa juga untuk menguatkan gigi dan mengobati luka.” Jawabku ke Alex.

“Sori ya Bob Gue kualat ama Lu” kata Alex

“Sudahlah Lex, yang penting Lu cepet sembuh” Ujarku sambil menepuk bahu Alex dan membantunya pulang ke Rumah.

(6)

Terimakasihku pada Ibuku yang mengajariku tentang tanaman. Ibu selalu bilang padaku apa yang kau tanam itulah yang kau tuai. Alam semesta akan memberikan segala kebaikan kepada makhluk didalamnya selama kita merawat mereka pasti akan kembali kepada kita. Tanaman pohon memberikan oksigen udara sejuk pada kita, tanaman hias akan memberikan keelokan daun dan warna bunga yang menyejukan mata, dan tanaman obat akan memberikan penawar atas sakit yang kita derita.

Begitu juga bila kita menjaga dan merawat semesta. Sungai yang terawat akan memberikan air yang segar untuk diminum, hutan akan menjadi paru paru bumi bagi makhluk dan juga dengan gunung akan memberikan tanah yang subur untuk tinggal, beternak dan bercocok tanam.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Koordinasi proteksi yang tepat pada keseluruhan sistem dapat dilakukan dengan cara pengambilan beberapa tipikal yang mewakili sistem kelistrikan PT Pusri Palembang

Permasalahan yang ingin diselesaikan adalah memperbaiki sinyal arus dan tegangan pada keluaran inverter untuk pengendalian kecepatan dan meningkatkan efisiensi motor

keadaan dari pita hantaran dapat dinyatakan dalam tingkat Fenni lain F<- dcngan:. (2.. Jika bed.as cahaya jatuh pada semikonduktor seperti itu, jumlah kuanta N. yang

SDIT AL uswah Surabaya is one unified Islamic elementary school that has problems ranging from frequent mistake inputting data, loss of data that has been collected, the data is not

Indonesia adalah Negara Kepulauan dengan jumlah penduduk yang besar dengan berbagai corak ragam kondisi sosial budaya secara historis memiliki karakter bahari

Saat ini kerap terjadi pelanggaran privasi di media sosial berbasis ojek online, timbulnya pelanggaran privasi pada ojek online ini karena aplikasi

Pendidikan seks adalah penerangan yang bertujuan untuk membimbing serta mengasuh tiaplaki-laki adan perempuan sejak dari anak-anak sampai dewasa, perihal kelamin