• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI. KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN Kerangka Berpikir Konsep Penelitian.. 44

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI. KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN Kerangka Berpikir Konsep Penelitian.. 44"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL……… i

PERSYARATAN GELAR……… ii

LEMBAR PENGESAHAN……… iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI……….. iv

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT……….. v

UCAPAN TERIMA KASIH………. vi

ABSTRAK………. viii

ABSTRACT……… ix

RINGKASAN……… x

DAFTAR ISI………. xii

DAFTAR GAMBAR………. xv

DAFTAR TABEL………. xvi

DAFTAR LAMPIRAN………. xvii

BAB I PENDAHULUAN………. 1 1.1 Latar Belakang………. 1 1.2 Rumusan Masalah……… 8 1.3 Tujuan Penelitian………. 8 1.4 Manfaat Penelitian……… 9 1.4.1 Manfaat Teoritis………. 9 1.4.2 Manfaat Praktis……….. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………. 11

2.1 Landasan Teori……… 11

2.1.1 Teori Keagenan………. 11

2.1.2 Teori Akuntansi Positif……… 14

2.1.3 Manajemen Laba……… 16

2.1.4 Motivasi Manajemen Laba………. 20

2.1.5 Pola Manajemen Laba……… 24

2.1.6 Perataan Laba……….……… 27

2.1.7 Profitabilitas………... 28

2.1.8 Good Corporate Governance……….. 30

2.1.9 Dividend Payout Ratio……….. 34

2.2 Penelitian Terdahulu………. 35

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN………. 40

3.1 Kerangka Berpikir………. 40

(2)

3.3 Hipotesis Penelitian……… 45

3.3.1 Pengaruh Profitabilitas Pada Probabilitas Terjadinya Praktik Perataan Laba……….. 45

3.3.2 Kemampuan Good Corporate Governance Memoderasi Pengaruh Profitabilitas Pada Probabilitas Terjadinya Praktik Perataan Laba…. 46 3.3.3 Kemampuan Dividend Payout Ratio Memoderasi Pengaruh Profitabilitas Pada Probabilitas Terjadinya Praktik Perataan Lab…… 48

BAB IV METODE PENELITIAN……… 50

4.1 Rancangan Penelitian……… 50

4.2 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian……… 53

4.3 Penentuan Sumber Data……… 53

4.3.1 Jenis Data……… 53

4.3.2 Sumber Data……… 54

4.4 Metode Penentuan Sampel………….……….. 54

4.5 Variabel Penelitian……… 54

4.5.1 Identifikasi Variabel……… 54

4.6 Definisi Operasional Variabel………. 56

4.6.1 Praktik Perataan Laba……… 56

4.6.2 Profitabilitas……… 57

4.6.3 Good Corporate Governance………. 58

4.6.4 Dividend Payout Ratio..……….. 58

4.7 Metode Pengumpulan Data………….………. 59

4.8 Analisis Data………. 60

4.9 Analisis Statistik Deskriptif………..…… 62

4.10 Menilai Kelayakan Model Regresi……… 62

4.11 Menilai Keseluruhan Model……… 62

4.12 Uji Multikolinearitas………` 63

4.13 Koefisien Determinasi……… 63

4.12 Tabel Klasifikasi……… 63

4.13 Pengujian Hipotesis Penelitian……….. 64

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN……… 65

5.1 Deskripsi Sampel Penelitian..………. 65

5.2 Statistik Deskriptif………. 65

5.3 Menilai Kelayakan Model…….……… 67

5.4 Menilai Keseluruhan Model ……… 68

5.5 Uji Multikolinearitas ……… 68

5.6 Koefisien Determinasi ………. 69

(3)

5.8 Model Regresi Logistik……….. 71

5.9 Uji Hipotesis………. 74

5.10 Pembahasan Hasil Penelitian……….. 75

5.10.1 Pengaruh Profitabilitas Pada Probabilitas Terjadinya Praktik Perataan Laba………….. 75

5.10.2 Kemampuan Good Corporate Governance Memoderasi Pengaruh Profitabilitas Pada Probabilitas Terjadinya Praktik Perataan Laba… 76 5.10.3 Kemampuan Dividend Payout Ratio Memoderasi Pengaruh Profitabilitas Pada Probabilitas Terjadinya Praktik Perataan Laba… 78 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN……… 79

6.1 Simpulan……….. 79

6.2 Saran………. 79

DAFTAR PUSTAKA……… 80

(4)

ABSTRAK

PENGARUH PROFITABILITAS PADA PRAKTIK PERATAAN LABA DENGAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN DIVIDEND PAYOUT

RATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh profitabilitas pada praktik perataan laba dengan good corporate governance dan dividend payout ratio sebagai variabel pemoderasi. Munculnya fenomena mengenai masih terdapat praktik perataan laba yang dilakukan oleh manajer dalam perusahaan. Perataan laba merupakan suatu tindakan dimana manajer secara sengaja mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan agar mencapai tingkat laba yang diinginkan. Salah satu faktor yang mempengaruhi tindakan perataan laba adalah profitabilitas. Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk mendapatkan laba atau keuntungan dalam suatu periode tertentu dan sebagai ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Variabel good corporate governance dan dividend payout ratio diduga berperan memoderasi pengaruh profitabilitas pada probabilitas terjadinya praktik perataan laba.

Metode pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI yang masuk dalam pemeringkatan CGPI dari tahun 2012-2016 dan perusahaan yang membagikan dividen dari tahun 2012-2016. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 7 perusahaan dengan 5 tahun pengamatan. Variabel praktik perataan laba diukur dengan menggunakan indeks eckel. Variabel profitabilitas diukur dengan menggunakan rasio ROA (Return On Asset). Variabel good corporate governance diukur dengan menggunakan skor CGPI. Variabel dividend payout ratio diukur dengan menggunakan rumus dividend per share dibagi earning per share. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi binari logistik dan Moderated Regression Analysis (MRA).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif pada probabilitas terjadinya praktik perataan laba. Good corporate governance tidak mampu memperlemah pengaruh positif profitabilitas pada probabilitas terjadinya praktik perataan laba. Dividend Payout Ratio tidak mampu memperkuat pengaruh positif profitabilitas pada probabilitas terjadinya praktik perataan laba.

Kata Kunci : Perataan Laba, Profitabilitas, Good Corporate Governance, Dividend Payout Ratio.

(5)

ABSTRACT

THE EFFECT OF PROFITABILITY IN THE PRACTICE OF INCOME SMOOTHING WITH GOOD CORPORATE GOVERNANCE AND DIVIDEN

PAYOUT RATIO AS MODERATING VARIABLES

This study was aimed at examining the effect of profitability in the practice of income smoothing with good corporate governance and dividend payout ratio as moderating variables. The emergence of the phenomenon regarding the existence of income smoothing practices carried out by managers within the companies. Income smoothing is an action where managers intentionally reduce the reported profit fluctuations in order to achieve the desired level of profit. One of the factors that influences income smoothing is profitability. Profitability is the ability of a company to earn profits in a certain period and used as a measurement of the management effectiveness of a company. The variables of good corporate governance and dividend payout ratio are fathomed to play a role in moderating the effect of profitability on the probability of the occurrence of income smoothing practices.

The method of samples selection used in this study was the purposive sampling method within the criteria of all companies listed on the Stock Exchange which were included in the CGPI ranking from 2012-2016 and also the companies that distributed dividends from 2012-2016. The samples used in this study were 7 companies with 5 years of observation. The variables of income smoothing practice were measured by using the eckel index. The profitability variables were measured by using the ROA (Return On Asset) ratio. The variables of good corporate governance were measured by using the CGPI score. The dividend payout ratio variables were measured by using the dividend per share divided by earning per share formula. The techniques of analysis used in this study were Logistical Binary Regression and Moderated Regression Analysis (MRA).

The results of this study indicated that profitability had positive effects on the probability of the occurrence of income smoothing practices. The Good Corporate Governance was not able to weaken the positive influences of profitability on the probability of income smoothing practices. The Dividend Payout Ratio was not able to strengthen the positive influences of profitability on the probability of the occurrence of income smoothing practices.

(6)

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Dalam bab ini terbagi menjadi empat sub bab yaitu 1.1 latar belakang, 1.2 rumusan masalah, 1.3 tujuan penelitian dan 1.4 manfaat penelitian. Secara rinci penjelasan dari masing-masing sub bab tersebut dijelaskan sebagai berikut.

1.1 Latar Belakang

Pasar modal merupakan salah satu sarana yang menarik bagi investor untuk menanamkan modalnya. Apalagi dengan kemajuan teknologi semakin memberi kemudahan bagi para investor untuk berinvestasi. Dalam membuat keputusan investasi, seorang investor akan sangat membutuhkan informasi. Informasi yang paling mendasar yang dibutuhkan investor pada proses pengambilan keputusan investasi adalah kinerja perusahaan. Salah satu sumber informasi tersebut adalah laporan keuangan (Rofika dan Zirman, 2012).

Hery (2016) menyatakan bahwa laporan keuangan adalah alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan. Salah satu informasi yang paling sering dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan adalah laba. Laba merupakan parameter yang sering digunakan untuk

(7)

mengukur kinerja perusahaan, untuk itu investor memilih untuk berinvestasi pada suatu perusahaan dengan pertimbangan laba pada masa depan yang diperoleh melalui laba tahun berjalan yang dilaporkan perusahaan (Trisnawati, dkk. 2017). Pihak manajemen menyadari pentingnya laba tersebut, sehingga manajemen cenderung melakukan tindakan atau perilaku yang tidak semestinya (dysfunctional behavior). Perilaku manajemen yang tidak semestinya ini adalah tindakan mementingkan dirinya sendiri.

Scoot (2009) menyatakan bahwa manajemen laba dapat dilakukan dengan empat macam cara yaitu taking a bath, income minimization, income maximization dan income smoothing. Perataan laba merupakan suatu tindakan dimana manajer secara sengaja mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan agar mencapai tingkat laba yang diinginkan. Tindakan perataan laba adalah suatu sarana yang dapat digunakan manajemen untuk mengurangi fluktuasi pelaporan penghasilan dan memanipulasi variabel-variabel akuntansi atau dengan melakukan transaksi-transaksi riil (Fudenberg dan Tirole, 1995). Tindakan ini akan menyebabkan pengungkapan informasi mengenai penghasilan laba menjadi tidak akurat. Selain itu, informasi tersebut akan mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan, khususnya investor.

Para manajer melakukan tindakan perataan laba karena biasanya laba yang stabil dan tidak banyak fluktuasi dari satu periode ke periode yang lain, dinilai sebagai prestasi yang baik (Djaddang, 2006). Investor pada umumnya pasti akan

(8)

menghindari perusahaan yang mengalami variasi laba yang besar atau perusahaan yang berisiko tinggi.

Faktor yang mempengaruhi praktik perataan laba suatu perusahaan sangatlah beragam. Salah satu faktor dominan yang mempengaruhi tindakan perataan laba adalah profitabilitas. Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk mendapatkan laba atau keuntungan dalam suatu periode tertentu dan sebagai ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan (Kasmir, 2014). Rasio profitabilitas merupakan salah satu faktor yang dapat menarik minat investor untuk berinvestasi. Dengan melihat peluang tersebut manajemen akan berusaha untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan untuk setiap periodenya.

Penelitian yang dilakukan oleh Jamaluddin dan Amanah (2015) menemukan bahwa profitabilitas yang diukur menggunakan return on asset berpengaruh positif pada income smoothing. Hal ini membuktikan bahwa perusahaan yang memiliki rasio return on asset yang lebih tinggi memiliki probabilitas lebih besar melakukan perataan laba dibandingkan dengan perusahaan yang lebih rendah karena manajemen mengetahui kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba pada masa mendatang sehingga memudahkan dalam menunda atau mempercepat laba.

Penelitian yang dilakukan oleh Kusumaningrostati dan Mutasowifin (2014) juga menemukan bahwa return on asset berpengaruh positif pada income smoothing. Penelitian Rasinih dan Munandar (2016) serta Widana dan Yasa (2013), menemukan hasil bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap praktik perataan laba. Hal ini

(9)

menunjukkan bahwa perusahaan dengan profitabilitas yang lebih tinggi akan cenderung melakukan praktik perataan laba. Hal ini mungkin disebabkan karena perusahaan yang selama ini melaporkan laba yang tinggi akan berusaha agar laba yang dilaporkan di laporan keuangan di tahun-tahun berikutnya tidak mengalami penurunan drastis yang akan memberikan kesan negatif di mata pemegang saham. Penelitian yang dilakukan oleh Handayani (2016) juga menemukan hasil bahwa pada perusahaan industri farmasi, profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap tindakan perataan laba.

Hasil penelitian yang berbeda dilakukan oleh Herlina dan Damayanti (2016) menemukan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif pada praktik perataan laba pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang masuk dalam pemeringkatan CGPI tahun 2010-2014. Penelitian yang dilakukan oleh Trisnawati,dkk. (2017) juga menemukan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif pada praktik perataan laba pada perusahaan yang terdaftar dalam Indeks LQ45 tahun 2011-2016.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari dan Putra (2018) yang menemukan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap perataan laba. Hasil tersebut menjelaskan bahwa manajemen perusahaan meminimalisir untuk tidak melakukan perataan laba karena akan membahayakan kredibilitas perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Yulfita (2014) juga menemukan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap perataan laba. Hasil ini disebabkan oleh

(10)

adanya perbedaan pola perataan laba secara dua arah. Artinya perusahaan melakukan perataan laba dengan cara menaikkan dan memperkecil laba.

Berdasarkan paparan penelitian pengaruh profitabilitas pada praktik perataan laba ditemukan hasil yang variatif / tidak konsisten atau masih kontroversi yang diduga karena adanya faktor lain yang mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Govindarajan (1986) menyatakan bahwa kemungkinan belum adanya kesatuan hasil penelitian tergantung faktor-faktor tertentu atau lebih dikenal dengan istilah faktor kontinjensi. Murray (1990) menjelaskan bahwa agar dapat merekonsiliasi hasil yang saling bertentangan diperlukan pendekatan kontinjensi untuk mengindentifikasi variabel lain yang bertindak sebagai pemoderasi ataupun pemediasi dalam model riset. Secara konseptual dan hasil riset empiris, terdapat beberapa variabel yang diduga berperan memoderasi pengaruh profitabilitas pada probabilitas terjadinya praktik perataan laba, salah satu di antaranya yaitu good corporate governance dan dividend payout ratio. Penelitian Herlina dan Damayanthi (2016) yang menemukan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap perataan laba menyarankan untuk dilakukan penelitian mengenai peran corporate governance dalam memoderasi pengaruh profitabilitas pada perataan laba.

Corporate governance merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan hubungan antara pemegang saham (principal) dan manajer perusahaan (agent) dalam menentukan arah kinerja perusahaan (Annisa dan Kurniasih, 2012). Corporate

(11)

governance diharapkan mampu mengusahakan keseimbangan antara berbagai kepentingan yang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan secara menyeluruh. Penerapan corporate governance juga bermanfaat untuk mengurangi agency cost, yaitu biaya yang harus ditanggung pemegang saham akibat pendelegasian wewenangnya kepada manajemen, menurunkan cost of capital sebagai dampak dikelolanya perusahaan secara sehat dan bertanggung jawab, dan meningkatkan nilai saham perusahaan, serta menciptakan dukungan stakeholders terhadap perusahaan (license to operate).

Forum for corporate governance in Indonesia (FCGI, 2011), mendefinisikan GCG sebagai suatu perangkat peraturan yang menetapkan hubungan antara pemegang saham, pengurus, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya sehubungan dengan hak-hak dan kewajiban mereka. GCG merupakan suatu mekanisme yang mampu memberikan aturan dan kendali perusahaan guna menciptakan nilai tambah (Herlina dan Damayanti, 2016).

Suatu perusahaan yang menganut GCG tentunya akan mengutamakan transparansi dalam pelaporan keuangannya baik dari manajer kepada pemegang saham maupun kepada publik. Transparansi dapat dilihat pada laporan keuangan yang sangat mendetail pada catatannya sehingga publik dapat mengetahui sumber-sumber dana dan pengeluaran yang dilakukan perusahaan tersebut. Transparansi akan membuktikan apakah perilaku oportunistik manajemen terjadi atau tidak sehingga

(12)

membuktikan tata kelola perusahaan bersangkutan baik ataukah tidak. Penerapan GCG dapat diukur melalui Corporate Governance Prediction Index (CGPI). CGPI adalah program riset dan pemeringkatan penerapan tata kelola perusahaan yang baik di Indonesia pada perusahaan publik yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute of Corporate Governance (IICG) (Herlina dan Damayanti, 2016).

Perusahaan yang masuk dalam corporate governance perception index mempunyai kecendrungan lebih kecil terhadap praktik perataan laba karena perusahaan telah menerapkan manajemen perusahaan yang baik dan adanya hubungan baik antara pemegang saham dengan manajer sehingga diharapkan dapat meminimalkan kecurangan dalam bentuk apapun.

Alasan penelitian ini menggunakan perusahaan-perusahaan yang masuk dalam peringkat CGPI karena riset CGPI bersifat self assessment sehingga bersifat sukarela dalam mendaftarkan diri untuk mengikuti riset tersebut dan mengetahui apakah seluruh perusahaan yang masuk dalam peringkat CGPI tidak melakukan perataan laba atau masih terdapat praktik perataan laba karena perusahaan yang masuk dalam peringkat CGPI telah dipandang begitu baik oleh para pemegang saham dan masyarakat luas.

Dividend payout ratio merupakan presentase dividen terhadap nilai laba bersih yang dimiliki perusahaan. Kebijakan dividen menentukan apakah laba perusahaan akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau ditahan sebagai pembiayaan investasi di masa yang akan datang. Dividen yang akan dibayarkan

(13)

besarnya ditentukan oleh laba yang dihasilkan perusahaan (Budiasih, 2009, h.47). Aliran laba yang stabil dapat mendukung tingkat dividen yang lebih tinggi dibandingkan aliran laba yang variatif (Riahi dan Belkaoui, 2007b:193). Hal inilah yang memacu manajemen untuk meratakan laba (Widana dan Yasa, 2013).

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Profitabilitas pada Praktik Perataan Laba dengan Good Corporate Governance dan Dividen Payout Ratio Sebagai Variabel Pemoderasi”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1) Apakah profitabilitas berpengaruh pada probabilitas terjadinya praktik perataan laba?

2) Apakah good corporate governance memoderasi pengaruh profitabilitas pada probabilitas terjadinya praktik perataan laba?

3) Apakah dividend payout ratio memoderasi pengaruh profitabilitas pada probabilitas terjadinya praktik perataan laba?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dalam penelitian ini adalah:

(14)

1) Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas pada probabilitas terjadinya praktik perataan laba.

2) Untuk mengetahui kemampuan good corporate governance memoderasi pengaruh profitabilitas pada probabilitas terjadinya praktik perataan laba. 3) Untuk mengetahui kemampuan dividend payout ratio memoderasi pengaruh

profitabilitas pada probabilitas terjadinya praktik perataan laba.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai pembuktian yang dapat memperkuat agency theory yang telah ada. Hal ini terbukti dari hasil penelitian profitabilitas berpengaruh positif pada probabilitas terjadinya praktik perataan laba. Namun, penelitian ini tidak sepenuhnya bisa membuktikan teori signal. Hal ini mengindikasikan bahwa pemegang saham atau investor mengharapkan dividen tetapi tidak serta merta merespon pengumuman dividen yang tinggi.

1.4.2 Manfaat Praktis a) Bagi Perusahaan

Penelitian ini dapat memberikan informasi kepada manajemen untuk berpikir ulang dalam melakukan pembagian dividen payout ratio karena

(15)

hasil penelitian ini tidak signifikan dan mencari cara lain selain membagikan dividen payout ratio untuk meyakinkan investor atau pemegang saham. Hal ini dikarenakan investor atau pemegang saham memiliki pengetahuan yang cukup dan kecurigaan terhadap dividend payout ratio yang dibagikan. b) Bagi Stakeholder

Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan tambahan bahwa praktik income smoothing itu ada dalam suatu perusahaan. Stakeholder perlu mempertimbangkan model skema bonus untuk mencegah terjadinya income smoothing.

c) Bagi akademisi

Penelitian ini dapat menambah bukti empiris tentang pengaruh positif profitabilitas pada probabilitas terjadinya praktik perataan laba, good corporate governance tidak mampu memperlemah pengaruh positif profitabilitas pada probabilitas terjadinya praktik perataan laba dan dividend payout ratio tidak mampu memperlemah pengaruh positif profitabilitas pada probabilitas terjadinya praktik perataan laba. Adanya good corporate governance di perusahaan tersebut tidak pasti mewujudkan praktik tata kelola yang baik.

Referensi

Dokumen terkait

Trans TV sebagai stasiun televisi nasional yang mempunyai slogan “ milik kita bersama “ program Insert yang menyajikan berita Infotainment dengan cara

Sertifikasi Mata Pelajaran/Bidang Studi : (diisi dengan kode mata pelajaran).. Nomor Registrasi

bulkan juga lebih banyak ditujukan kepada tokoh Ripin. Ripin anak korban tindakan otoriter dan kekerasan Bapak. Tokoh utama cerpen ini adalah Ripin. Ripin adalah

Pada unit produksi campuran beraspal jenis timbangan dan menerus dilengkapi dengan saringan panas yang berfungsi untuk menyaring agregat kedalam beberapa fraksi

Di wilayah Langkat Hulu yang terdiri dari 8 kecamatan yaitu : Bahorok, Salapian, Kuta Mbaru, Serapit, Kuala, Sei Bingei, Selesai dan Kecamatan Binjai ; Ngogesa Sitepu

• Hadirnya Perusahaan seyogianya memiliki tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility) untuk turut serta dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat di lingkungan

Dalam mendesain keseimbangan lintasan produksi untuk sejumlah produksi tertentu, waktu siklus harus sama atau lebih besar dari waktu operasi terbesar yang

Mahalnya harga kristal silikon murni dan teknologi yang digunakan, menyebabkan mahalnya harga jenis sel surya ini dibandingkan jenis sel surya yang lain di