• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PER KAPITA DAN NILAI TUKAR TERHADAP KEDATANGAN WISATAWAN CHINA DI PROVINSI BALI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PER KAPITA DAN NILAI TUKAR TERHADAP KEDATANGAN WISATAWAN CHINA DI PROVINSI BALI"

Copied!
132
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PER KAPITA DAN NILAI TUKAR TERHADAP KEDATANGAN WISATAWAN CHINA DI

PROVINSI BALI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh Indra Kelana NIM. 11160840000100

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)

i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PER KAPITA DAN NILAI TUKAR TERHADAP KEDATANGAN WISATAWAN CHINA DI

PROVINSI BALI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh : Indra Kelana 11160840000100 Di bawah bimbingan

Pembimbing I

Dr. Sofyan Rizal, M.Si NIP. 197604302011011002

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(3)

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini, Senin 15 Februari 2021 telah dilaksanakan Ujian Komprehensif atas mahasiswa :

Nama : Indra Kelana NIM : 11160840000100 Prodi/Jurusan : Ekonomi Pembangunan

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Pendapatan Per Kapita dan Nilai Tukar Terhadap Kedatangan Wisatawan China di Provinsi Bali Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap ujian skripsi sebagai satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 15 Februari 2021

1. Djaka Badranaya, M.Si (____________________) NIP. 197705302007011008 Penguji I

2. Arief Fitrijanto, M.Si (____________________) NIP. 197111182005011003 Penguji II

(4)

iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Indra Kelana NIM : 11160840000100 Jurusan : Ekonomi Pembangunan Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini saya :

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungjawabkan

2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa izin pemilik karya

4. tidak melakukan pemanipulasian atau pemalsuan data

5. mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini

Jikalau kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini maka saya siap dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 30 Desember 2020

Indra Kelana NIM 11160840000100

(5)

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini, Kamis 25 Maret 2021 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa : Nama : Indra Kelana

NIM : 11160840000100

Jurusan : Ekonomi Pembangunan

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh GDP Per Kapita dan Nilai Tukar Terhadap Kedatangan Wisatawan China di Provinsi Bali

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut dinyatakan LULUS dan skripsii ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 25 Maret 2021

1. Dr. Fitri Amalia, M.Si (________________) NIP.198207102009122002 Ketua

2. Dr. Sofyan Rizal, M.Si (________________) NIP. 197604302011011002 Pembimbing

3. Pheni Chalid, M.A.,Ph.d (________________) NIP.195605052000121001 Penguji Ahli

(6)

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi

Nama : Indra Kelana

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 16 Mei 1996

Alamat : Jl. Dr. Setiabudi Gg. Asem No.70 RT 003/05 Pamulang Barat, Pamulang, Tangsel, Banten 15417

Telepon : 08978257372

Email : indrakelanaep@gmail.com II. Riwayat Pendidikan

1. TK Al-Adzhar Kreo 2000 – 2002

2. SD Citra Kasih 2002 – 2003

3. SDN Pamulang 1 2003 – 2008

4. MTs. Daarul Hikmah 2008 – 2011

5. SMKN 28 Jakarta 2011 – 2014

6. UIN Syarif Hidayatullah (Strata 1) 2016 – 2021 III. Pengalaman Organisasi

1. Anggota Palang Merah Remaja (PMR) SMKN 28 Jakarta 2011 2. Ketua Harian Perguruan Silat Teratai Halilintar 2011

3. Anggota divisi pengembangan sumber daya manusia (PSDM) Galeri Investasi Syariah FEB UIN Jakarta 2016

(7)

vi

4. Kepala divisi pengembangan sumber daya manusia (PSDM) Galeri Investasi Syariah FEB UIN Jakarta 2017

5. Ketua umum Galeri Investasi Syariah FEB UIN Jakarta 2018 6. Dewan pengawas Galeri Investasi Syariah FEB UIN Jakarta2019 7. Ketua kelompok KKN Pinisi 96 UIN Syarif Hidayatullah 2019 8. Kepala divisi perlengkapan English Camp STIE Ahmad Dahlan 2016 9. Ketua pelaksana Ujian Kenaikan Tingkat PSTH 2018

10. Kepala divisi company visit semarak pasar modal syariah 2017 IV. Prestasi

1. Juara 1 Gladiator Investasi MNC Sekuritas Se-Jabodetabek 2017 2. Juara 3 Kejuaraan Daerah Pencak Silat Provinsi Banten 2017

3. Juara 3 Trading Competition Competition Universitas Negeri Malang tingkat nasional 2020

4. Juara 3 Trading Competition Universitas Muhammadiyah Ponorogo 5. Juara Harapan 2 Trading Competition Universitas Andalas tingkat

nasional 2020

6. Finalis MNC Nation trading Competition tingkat nasional 2019 7. Finalis Sebelas Maret Investment Competition 2020

8. Finalis National Investment Competition Univ. Lambung Mangkurat 2020

V. Sertifikasi/Lisensi

1. Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE) – Licensed by OJK 2. Pelatih Pencak Silat IPSI tigkat kota

(8)

vii ABSTRACT

This study analyze the effect of tourist income per capita and the exchange rate of CNY / IDR on tourism in Bali. This study aims to analyze the effect of per capita income and exchange rates on Chinese tourists arrival in Bali. This study uses secondary data from the Central Bureau of Statistics with a quarterly period from 2003 to 2019. The analysis technique used in this study is the error correction model (ECM) using Eviews 10 software. The study finding per capita income has a significant effect on Chinese tourists arrival in Bali in the long run and the exchange rate has no significant effect on Chinese tourists arrival in Bali.

(9)

viii ABSTRAK

Studi ini menganalisis pengaruh pendapatan per kapita wisatawan dan nilai tukar CNY/IDR terhadap pariwisata di Provinsi Bali. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendapatan per kapita dan nilai tukar terhadap kedatangan wisatawan China di Bali. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Badan Pusat Statistik dengan periode kuartalan dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2019. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis error

correction model (ECM) dengan menggunakan bantuan perangkat lunak eviews

10. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan per kapita berpengaruh positif signifikan terhadap kedatangan wisatawan China di Bali dalam jangka panjang dan Nilai tukar tidak memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kedatangan wisatawan China di Provinsi Bali.

(10)

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur kepada Allah S.W.T atas segala nikmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Variabel Ekonomi Makro Terhadap Kedatangan Wisatawan China di Provinsi Bali” ini dengan baik. Tidak lupa salawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada nabi junjungan kita Rasulullah Muhammad S.A.W. beserta keluarganya dan para sahabat-sahabatnya yang telah menuntun kita sebagai umatnya dari zaman yang gelap kepada zaman yang terang-benderang seperti sekarang ini.

Skripsi ini disusun dalam rangka untuk memeroleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa doa, motivasi, bimbingan, bantuan, maupun dorongan berupa semangat dari berbagai pihak yang ada di sekeliling penulis. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah S.W.T Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan limpahan nikmat serta selalu diberikan kesehatan dan kemudahan dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi ini.

2. Keluarga Penulis, Ayah, Ibu, dan adik yang selalu sabar menunggu dan memberikan dorongan berupa doa dan kesabaran dalam membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Begitu pun dengan keluarga besar saya Paman, Bibi, Sepupu, yang selalu menanyakan wisuda, progress skripsi, masa depan, dan lain sebagainya. Semoga semua senantiasa dalam lindungan Allah S.W.T. dan selalu dalam keadaan yang sehat jasmani dan rohani.

3. Bapak Prof. Dr. Amilin, S.E, Ak. M.Si., CA., QIA., BKP., CRMP selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta berserta jajarannya.

(11)

x

4. Bapak Dr. M. Hartana Iswandi Putra, M.Si. dan Bapak Deni Pandu Nugraha, M.Sc. selaku Kepala Jurusan dan Sekretaris Jurusan Ekonomi Pembangunan yang telah memebrikan usaha yang terbaik untuk mahasiwa dan mahasiswinya baik dalam menjalankan studi, penelitian, maupun menyelesaikan tugas akhir perkuliahan.

5. Bapak Dr. Sofyan Rizal, M.Si. selaku dosen pembimbing yang selalu meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan masukan, mengoreksi, serta mengevaluasi penelitian dari mahasiswanya. Semoga Bapak beserta keluarga senantiasa diberikan keberkahan, Kesehatan, dan kebahagiaan oleh Allah S.W.T.

6. Bapak Dr. Tb. Ace Hasan Syadzily, M.Si. selaku dosen penasihat akademik yang tiap semester selalu bersedia untuk dikunjungi dan meluangkan waktunya untuk berbincang serta menanyakan perkembangan mahasiswa bimbingannya di bidang akademik. Semoga Bapak Ace dan keluarga selalu diberikan Kesehatan, keberkahan, dan kebahagiaan oleh Allah S.W.T.

7. Seluruh dosen dan staff yang bertugas di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atas ilmu dan pelayanan yang diberikan kepada penulis khususnya, dan seluruh mahasiswa FEB pada umumnya. 8. Keluarga besar LSO Galeri Investasi Syariah FEB UIN Jakarta khususnya

periode 2017,2018,dan 2019 atas ilmu, pengalaman dan dukungannya. Banyak hal yang didapat mulai dari pahit, manis, senang sampai sedih pun pernah dirasakan di LSO ini. Terima kasih telah menjadikan kehidupan kuliah penulis lebih berwarna. Pada akhirnya, perpisahan menjadi akhir dari petualangan panjang bersama GIS.

9. Teman-teman KKN 96 Pinisi 2019 atas pengalaman, dedikasi, dan kerjasamanya dalam menjalankan pengabdian masyarakat di Desa Sukaja, Kec. Tamansari, Kab. Bogor.

10. Seluruh teman-teman Ekonomi Pembangunan Angkatan 2016 atas kerjasama dan bantuannya selama 4 tahun ini. Semoga di kemudian hari

(12)

xi

kita dapat bertemu dan bersuka-ria kembali pada kesuksesan masing-masing.

11. Perguruan Silat Teratai Halilintar atas kesempatan dan kebersamaannya dalam mengembangkan diri menjadi seorang yang berguna serta bermanfaat bagi orang banyak.

12. Ikral Jaya Ketaren selaku guru besar PSTH atas segala ilmunya yang telah diberikan kepada saya semenjak SMP sampai saat penulis menyelesaikan skripsi ini. Insyaallah ilmu yang telah diberikan akan penulis amalkan selama penulis masih bisa mengamalkannya. Semoga Bang Jaya selalu diberikan kesehatan dan keberkahan dalam hidupnya bersama keluarga. 13. Murid-murid didik PSTH di Daarul Hikmah, Mahabbah, dan Jamiyyah

atas kebersamaannya selama ini. Murid-murid yang selalu memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini serta mengingatkan penulis untuk menyongsong masa depan. Semoga kalian semua diberikan kemudahan dalam menggapai mimpi-mimpi kalian. 14. Parcoeg (Alfas dan Waiz) telah menjadi sahabat yang baik selama ini.

Walalupun kalian selalu mendoakan yang tidak baik dan berusaha menjatuhkan mental penulis, akan tetapi penulis sadar secara tersirat hal tersebut menyadarkan penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini. Semoga kebaikan kalian dibalas oleh Allah dan semoga bisa sukses bersama di dunia dan di akhirat. Aamiinn…..

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan oleh penulis untuk pencapaian yang lebih baik.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Jakarta, Desember 2020 Indra Kelana

(13)

xii DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ... ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... v

ABSTRACT... vii

ABSTRAK ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR GRAFIK ... xvii

DAFTAR BAGAN ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 14

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 15

1. Tujuan Penelitian ... 15

2. Manfaat Penelitian ... 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 17

A. Landasan Teori ... 17

1. Motivasi Wisatawan ... 17

2. Pendapatan Wisatawan ... 19

3. Nilai Tukar Terhadap Wisatawan ... 21

B. Penelitian Terdahulu ... 22

C. Kerangka Berpikir ... 33

D. Hipotesis ... 36

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

A. Ruang Lingkup Penelitian ... 38

(14)

xiii

C. Metode Pengumpulan Data... 39

D. Metode Analisis Data ... 40

E. Operasional Variabel Penelitian ... 46

1. Variabel Terikat ... 46

2. Variabel Bebas... 46

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 49

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 49

1. Letak Geografis ... 49

2. Pariwisata Provinsi Bali ... 51

B. Temuan Penelitian ... 72

1. Uji Stasioneritas Data ... 72

2. Uji Jangka Panjang ... 76

3. Uji Kointegrasi ... 78

4. Estimasi Error Correction Model (ECM) ... 80

5. Uji Asumsi Gauss Markov ... 83

C. Pembahasan ... 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 92

A. Kesimpulan ... 92

B. Saran ... 93

DAFTAR PUSTAKA ... 95

(15)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 5 Besar Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Bali Tahun 2019

Berdasarkan Negara Asal ... 5

Tabel 2. 1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ... 26

Tabel 4. 1 Tabel Pembagian Wilayah Administrasi Provinsi Bali ... 51

Tabel 4. 2 Jumlah Daya Tarik Wisata Berdasarkan Kab/Kota ... 53

Tabel 4. 3 Daya Tarik Wisata Popular Kab. Badung ... 56

Tabel 4. 4 Daya Tarik Wisata Popular Kab. Buleleng ... 58

Tabel 4. 5 Daya Tarik Wisata Popular di Kabupaten Bangli ... 60

Tabel 4. 6 Daya tarik Wisata Popular di Kota Denpasar ... 62

Tabel 4. 7 Daya Tarik Wisata Popular di Kabupaten Gianyar ... 64

Tabel 4. 8 Daya Tarik Wisata Popular Kabupaten Jembrana... 66

Tabel 4. 9 Daya Tarik Wisata Popular di Karangasem ... 68

Tabel 4. 10 Daya Tarik Wisata Kabupaten Klungkung ... 70

Tabel 4. 11 Daya Tarik Wisata Popular di Tabanan ... 71

Tabel 4. 12 Hasil Uji Stationeritas Pada Tingkat Level ... 74

Tabel 4. 13 Hasil Uji Stasioneritas Pada Tingkat Orde Pertama ... 75

Tabel 4. 14 Hasil Uji Kointegrasi Engel Granger... 77

Tabel 4. 15 Hasil Uji Stasioner PP pada Variabel Residual... 79

Tabel 4. 16 Hasil Estimasi Jangka Pendek ... 80

Tabel 4. 17 Hasil Uji Breusch-Godfrey LM... 84

Tabel 4. 18 Hasil Uji Multikolinieritas ... 85

(16)

xv

Tabel 4. 20 Hasil Uji Ramsey Reset ... 86 Tabel 4. 21 Perubahan jangka Pendek Menuju Jangka Panjang ... 87

(17)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4. 1 Peta Provinsi Bali ... 50

Gambar 4. 2 Wilayah Kabupaten Badung ... 55

Gambar 4. 3 Wilayah Kabupaten Buleleng ... 57

Gambar 4. 4 Wilayah Kabupaten Bangli ... 59

Gambar 4. 5 Wilayah Kota Denpasar ... 61

Gambar 4. 6 Wilayah Kabupaten Gianyar ... 63

Gambar 4. 7 Wilayah Kabupaten Jembrana ... 66

Gambar 4. 8 Wilayah Kabupaten Karangasem ... 68

Gambar 4. 9 Wilayah Kabupaten Klungkung ... 69

(18)

xvii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. 1 Jumlah Wisatawan Mancanegara ke Bali 2003 - 2019 ... 4

Grafik 1. 2 Jumlah Wisatawan China Ke Bali Tahun 2003-2019 ... 6

Grafik 1. 3 Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Yogyakarta ... 7

Grafik 1. 4 Jumlah Kunjungan Wisatawan China di Yogyakarta ... 8

Grafik 1. 5 Pertumbuhan Ekonomi China Tahun 2003 – 2019 ... 10

(19)

xviii

DAFTAR BAGAN

Bagan 2. 1 Bagan Kerangka Pemikiran ... 34 Bagan 2. 2 Bagan Kerangka Penelitian ... 35 Bagan 3. 1 Proses Error Correection Model... 45

(20)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Uji Stasioneritas Level ... 100

Lampiran 2 Uji Stasioneritas Orde Pertama ... 102

Lampiran 3 Uji Kointegrasi Engel Granger ... 104

Lampiran 4 Model Jangka Panjang ... 105

Lampiran 5 Uji Estimasi ECM ... 106

Lampiran 6 Uji Asumsi Gauss Markov ... 107

(21)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Industri pariwisata merupakan industri yang cukup berpengaruh terhadap perekonomian suatu negara. Beberapa negara di dunia menjadikan pariwisata sebagai jantung perekonomian negara dengan bergantung pada kedatangan wisatawan. Mayoritas pendapatan negara yang mengandalkan industri pariwisata adalah bersumber dari wisatawan baik itu wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik. Menurut United Nations World Tourism

Organization (UNWTO), sektor pariwisata berperan penting dalam

memberikan sumbangan sebesar 9% dari total GDP dunia. Oleh karena itu, pariwisata dapat berperan sebagai pemicu bagi perkembangan perekonomian nasional maupun internasional (Gusti, 2016:1).

Berkembangnya industri pariwisata memberikan stimulus kepada pergerakan di dalam industri itu sendiri. Berkembangnya industri pariwisata akan meningkatkan permintaan terhadap jasa, perhotelan, rekreasi, hiburan, dan lain sebagainya. Hal ini merupakan efek dari meningkatnya pariwisata di suatu wilayah. Sumber utama dari pariwisata adalah kedatangan wisatawan baik itu wisatawan asing maupun domestik. Perputaran uang dari adanya kegiatan pariwasata memberikan kontribusi secara ekonomi bagi masyarakat. Pariwisata tidak hanya meningkatkan pendapatan devisa, tetapi juga mencetak lapangan pekerjaan, merangsang pertumbuhan industri pariwisata, dan karena

(22)

2 itu semua akan memicu pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan (Samimi dkk., 2013:59).

Indonesia sebagai negara maritim memiliki banyak sekali potensi pariwisata di dalamnya. Dari Sabang sampai Merauke tersebar beribu-ribu pulau dengan potensi alam yang sangat luar biasa. Potensi alam inilah yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pariwisata bagi Indonesia. Pada dasarnya, Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat menarik, namun masih memiliki kekurangan seperti infrastruktur yang masih belum memadai (akses menuju daya tarik wisata atau lainnya) (Sabon dkk., 2018:165). Hal tersebut memang menjadi penghambat perkembangan pariwisata di Indonesia. Disisi lain, Indonesia sebagai negara maritim yang memiliki iklim tropis dan berkepulauan membuat Indonesia memiliki banyak destinasi menarik. Mulai dari objek wisata alam seperti pegunungan, laut, air terjun, sampai objek wisata buatan manusia tersedia di tempat-tempat yang menarik.

Selain wisata alam, kehidupan berbudaya yang plural menjadikan wisata di Indonesia memiliki keunggulan tersendiri. Keanekaragaman yang dimiliki Indonesia menjadikan daya tarik para wisatawaan dengan menampilkan kebudayaan yang ada pada tiap daerah, terutama pada wisatawan mancanegara. Setiap negara memiliki kebudayaan yang berbeda-beda sehingga menjadi daya tarik tersendiri. Khusus untuk Indonesia, dengan budaya yang sangat banyak yang tidak dimiliki oleh negara-negara lain menjadikan budaya Indonesia bisa masuk ke dalam daya tarik wisata yang dapat dimanfaatkan.

(23)

3 Satu diantara daerah destinasi wisata yang sangat terkenal di Indonesia adalah Bali. Para wisatawan baik mancanegara maupun nusantara sudah tidak asing dengan Bali karena Bali merupakan destinasi utama para wisatawan internasional. Bali merupakan satu diantara pulau di Indonesia yang terkenal akan kekayaan wisatanya. Wisata alam, wisata buatan, dan wisata budaya tersedia di Bali. Wisata alam yang terkenal di Bali sebagai contoh adalah pantai Kuta, Pantai Sanur, Pantai Pandawa, Danau Baratan, dan sebagainya. Lalu, Bali juga terkenal dengan wisata budayanya seperti tari-tarian seperti tari pendet, tari kecak, dan juga aturan adatnya. Hal tersebut membuat Bali mempunyai daya tarik tersendiri dibandingkan wisata di daerah lainnya.

Bali sebagai simbol pariwisata Indonesia dan juga sebagai tujuan wisatawan dunia yang memiliki berbagai macam seni, budaya, dan keramahan dari komunitas yang berkunjung oleh banyak wisatawan asing (Vihikan dkk., 2017:1257). Tidak dapat dipungkiri bahwa pendapatan utama masyarakat di Bali adalah dari usaha pariwisata. Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Bali merupakan sumber pendapatan utama bagi masyarakat lokal yang bekerja di industri pariwisata. Pemasaran potensi pariwisata terus dilakukan oleh pemerintah daerah baik promosi di dalam negeri maupun di luar negeri.

Wisatawan mancanegara di Bali setiap tahunnya terus mengalami kenaikan yang cukup konsisten. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, sejak tahun 2003 sampai dengan tahun 2019 wisatawan mancanegara yang datang ke Bali terus mengalami kenaikan. Ini menandakan bahwa nama Bali sebagai destinasi wisata yang popular di dunia

(24)

4

Sumber : Badan Pusat Statistik Prov. Bali

menjadi tujuan utama para pelancong untuk berlibur. Tentu saja ini menguntungkan bagi Bali sebagai wilayah yang terkenal akan industri pariwisatanya. Tentu saja industri pariwisata akan hidup jika terdapat wisatawan yang berkunjung.

Grafik 1. 1

Jumlah Wisatawan Mancanegara ke Bali 2003 - 2019

Grafik 1.1 memerlihatkan kecendrungan kenaikan angka kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali. Banyak faktor yang memengaruhi motivasi wisatawan datang ke Bali, satu diantaranya adalah untuk berlibur. Jayadi dkk. (2017) mengatakan bahwa motivasi wisatawan untuk berkunjung ke Bali terutama pantai adalah karena keindahannya. Tidak dapat dipungkiri banyak pantai yang berada di Bali memang memiliki keindahan tersendiri. Terdapat beberapa negara dengan kunjungan wisatawan terbanyak ke Bali yang ditunjukkan pada tabel berikut

(25)

5 Tabel 1. 1

5 Besar Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Bali Tahun 2019 Berdasarkan Negara Asal

NO Negara Asal Jumlah

1 Australia 1.241.128

2 Tiongkok 1.186.057

3 India 374.043

4 Inggris 287.201

5 Amerika Serikat 276.859

Sejak tahun 2019, wisatawan asal China sudah menempati posisi kedua setelah Australia sebagai wisatawan terbanyak berkunjung ke Bali secara langsung. Walaupun dalam hal ini masih belum bisa melampaui jumlah wisatawan asal Australia, wisatawan China pertumbuhannya dari tahun ke tahun semakin meningkat. Diikuti oleh India dengan 374.043 wisatawan, kemudian Inggris di posisi ke empat dengan jumlah wisatawan sebesar 287.201 dan terakhir di posisi ke lima Amerika Serikat dengan 276.859 wisatawan.

Kunjungan wisatawan asing dari berbagai negara memiliki banyak motif di dalamnya. Mulai dari hanya sekadar berlibur hingga menetap di Bali. Kunjungan wisatawan dari Australia dan China masih menempati jajaran posisi teratas sebagai kunjungan wisatawan terbanyak ke provinsi Bali lalu diikuti oleh negara-negara lainnya dari berbagai benua. Menurut Rahmiati dkk.

(26)

6

Sumber : Dinas Pariwisata Prov.Bali

(2018:109), budaya, ketenangan, dan aksesbilitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan turis yang berkunjung di Bali.

Grafik 1. 2

Jumlah Wisatawan China Ke Bali Tahun 2003-2019

Grafik 1.2 menunjukkan bahwa kunjungan wisatawan dari negara China terus meningkat dari tahun 2003 – 2017. Pada tahun 2017 kedatangan wisatawan China ke Bali mencapai puncaknya yaitu sebesar 1.386.527 wisatawan. Pertumbuhan kedatangan dari negara China jika dilihat dari tahun ke tahun tetap meningkat. Hanya saja, dalam dua tahun terakhir yaitu tahun 2018 – 2019 kedatangan wisatawan China mengalami penurunan. Hal ini bisa saja diakibatkan oleh kebijakan pemerintah dan juga keadaan ekonomi negara asal wisatawan.

Selain Bali, terdapat suatu daerah di Indonesia yang terkenal akan pariwisatanya. Yogyakarta merupakan suatu provinsi di Pulau Jawa yang

(27)

7

Sumber : Dinas Pariwisata Prov.Jogja

masih kental dengan budaya dengan nuansa klasik. Tidak kalah dengan Bali, sebagai kota yang terkenal akan pariwisatanya tentu banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Yogyakarta.

Grafik 1. 3

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Yogyakarta Tahun 2005 - 2019

Sebagai perbandingan, Provinsi Yogyakarta juga merupakan destinasi wisata yang cukup terkenal di Indonesia. Walaupun, secara statistik lebih banyak wisatawan nusantara yang berkunjung ke Yogya dibandingkan dengan wisatawan mancanegara. Tetapi, sama halnya seperti Bali, kunjungan wisman ke Yogyakarta setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Dari segi jumlah wisatawan, tentu Yogyakarta masih kalah dari segi jumlah kunjungan wisman dibandingkan dengan Bali. Jumlah kujungan wisman di Bali hampir tiga kali lipatnya jumlah wisman di Yogyakarta.

0 100000 200000 300000 400000 500000

Jumlah Wisman

(28)

8

Sumber : Dinas Pariwisata Prov.Jogja

Grafik 1. 4

Jumlah Kunjungan Wisatawan China di Yogyakarta Tahun 2007-2019

Grafik 1.4 menunjukkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan China di Provinsi Yogyakarta trenny ameningkat. Sejak tahun 2007 jumlah kunjungan wisatawan terus meningkat. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan Bali tentu dari segi jumlah sangat jauh berbeda. Di Bali, jumlah wisatawan China di lima tahun terakhir selalu menyentuh di angka ratusan ribu pengunjung. Berbeda dengan Yogyakarta yang hanya berkisar di puluhan ribu saja. Hal ini menunjukkan bahwa Bali masih menjadi destinasi wisata internasional prioritas bagi para wisatawan mancanegara.

China merupakan suatu negara besar dan kuat di dunia. China saat ini sebagai negara adidaya dengan kekuatan ekonomi yang terbaik di dunia. Sebagai negara yang tumbuh cepat di dunia dan juga sabagai eksportir terbesar di dunia membuat China memegang peran penting dalam perekonomian. Berbagai sektor mulai dari teknologi, pangan, pengolahan, dan lain sebagainya

0 5000 10000 15000 20000 25000 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah Wisman China

(29)

9 China memegang peran penting di dalamnya. Sebagai negara maju, tentu pendapatan per kapita China tergolong cukup tinggi. Dengan pertumbuhan ekonomi yang bertumbuh cukup cepat serta diikuti oleh kenaikan pendapatan per kapita juga meningkat.

Pertumbuhan ekonomi erat kaitannya dengan peningkatan proses produksi barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat (Oka dkk., 2015:66). Setiap negara di dunia biasanya menggunakan indikator pertumbuhan ekonomi untuk mengukur kekuatan ekonominya. Pertumbuhan ekonomi dinilai sebagai indikator penting dalam pembangunan. China sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata artinya China dapat meningkatkan proses produksi barang dan jasa secara cepat dan efisien. Pada akhirnya, pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan mensejahterakan masyarakat karena menurut Oka dkk. (2015: 6) pertumbuhan ekonomi dapat pula didefiniskan sebagai kenaikan pendapatan per kapita dan produk nasional. Pariwisata luar negeri (outbond tourism) dalam kaitannya dengan ekonomi memasukkan pertumbuhan ekonmi sebagai dasar psikologis wisatawan. Diharapkan hal ini dapat membantu wisatawan dalam menyelaraskan wisatawan dalam hal psikologis dan ekonomi. Konsumsi wisatawan merupakan aspek ekonomi dalam kegiatan outbond tourism dimana para wisatawan akan menghabiskan uang mereka untuk kegiatan mengkonsumsi selama berlibur di luar negeri. Tentunya hal ini dibutuhkan oleh negara atau daerah tujuan wisata untuk menghasilkan dan terus berkembang.

(30)

10

Sumber : National Bureau of Statistics of China Sumber : World Bank

Grafik 1. 5

Pertumbuhan Ekonomi China Tahun 2003 – 2019

Grafik 1. 6

GDP Per Kapita China Tahun 2003 – 2019

Grafik 1.3 dan 1.4 memperlihatkan performa pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita di negara China selama tujuh belas tahun. Dari data tersebut dapat terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi di China selama tiga belas tahun terakhir mengalami penurunan. Itu artinya proses kegiatan produksi

(31)

11 barang dan jasa sendang mengalami perlambatan. Disisi lain pendapatan per kapita China mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Setiap tahunnya

GDP per capita China terus meningkat dan membuat all time high (kenaikan

baru). Terdapat perbedaan antara pertumbuhan ekonomi dengan pendapatan per kapita. Penurunan pada pertumbuhan ekonomi tidak diikuti dengan kenaikan pendapatan per kapita. Turunnya pertumbuhan ekonomi diikuti dengan kenaikan pendapatan per kapita.

Walida Mustamin dan Undai Nurbayani (2015:172) dalam penelitiannya mengatakan bahwa adanya pengaruh negatif yang tidak signifikan antara pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita. Hal tersebut memberikan informasi bahwa hubungan antara pendapatan per kapita dengan pertumbuhan ekonomi adalah positif. Juan Brida dkk. (2020:106) mengklasifikasikan negara-negara dengan ekonomi yang berkembang dan maju untuk mengukur seberapa berpengaruh antara kesenjangan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi. Hasilnya adalah negara dengan ekonomi maju memiliki efek yang positif dalam jangka panjang pertumbuhan ekonomi terhadap kesenjangan pendapatan. Artinya semakin tinggi kesenjangan pendapatan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Dalam hal ini China sebagai negara dengan perekonomian yang maju memiliki hubungan yang negatif antara pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapitanya. Kesenjangan pendapatan diukur dari pendapatan per kapita masyarakat. Pendapatan per kapita yang semakin senjang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, Begitupun sebaliknya. Artinya dalam hal ini China

(32)

12 mampu untuk menurunkan kesenjangan pendapatan melalui kebijakan ekonomi sehingga pertumbuhan ekonomi menurun.

Tumbuhnya ekonomi di suatu negara dimungkinkan dapat mendorong masyarakatnya memiliki keadaan ekonomi yang baik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, terutama dalam bidang pariwisata. Keadaan ekonomi yang baik mencerminkan adanya peningkatan keadaan ekonomi masyakatnya karena pertumbuhan ekonomi yang tinggi berasal dari aktivitas masyarakat.

Outbond tourism membutuhkan keadaan ekonomi yang baik, mustahil jika

keadaan ekonomi yang buruk dapat melakukan outbond tourism karena keadaan ekonomi yang kurang memadai.

Kegiatan pariwisata memberikan kontribusi terhadap perekonomian dari berbagai sudut. Banyak negara di dunia mengandalkan potensi pariwisata negaranya sebagai sumber kekuatan ekonomi. Negara-negara yang spesialisasi ekonomi bertumpu kepada kegiatan pariwisata biasanya tidak memiliki sumber daya alam yang cukup bahkan tidak memiliki sama sekali sumber daya alam. Namun, tidak jarang negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah juga memiliki potensi pariwisata yang besar. Nilai tukar menjadi faktor penting dalam pariwisata karena nilai tukar merupakan penyumbang devisa bagi negara. Hubungan antara perubahan nilai tukar mata uang asing dan pariwisata telah menarik minat pembuat kebijakan dan wisatawan karena memainkan peran penting dalam perkembangan ekonomi. Hubungan antara pariwisata dan pertukaran berasal dari fakta bahwa depresiasi dan apresiasi mata uang dalam negeri membuat perjalanan bagi wisatawan asing menjadi lebih murah atau

(33)

13 mahal (Irandoust, 2019:1). Devaluasi mata uang suatu negara akan mengakibatkan pariwisata internasional yang masuk lebih murah dan akibatnya akan meningkatkan arus wisatawan yang masuk. Sebaliknya, jika terjadi peningkatan nilai mata uang akan membuat pariwisata internasional lebih mahal dan menyebabkan penurunan arus wisatawan yang masuk (De Vita, 2014:227). Disisi lain, devaluasi mata uang sebenarnya dapat menyebabkan turunnya cadangan devisa saat turis asing hadir dalam perekonomian (Chao dkk., 2013:457).

Kebijakan pemerintah dalam mengatur nilai tukar menjadi penting dikala pemerintah ingin memajukan sektor pariwisata dalam negeri (inbound). Kebijakan pengendalian nilai tukar dirasa sangat penting dalam menarik minat wisatawan asing untuk berkunjung dan juga mempertimbangkan keadaan ekonomi selanjutnya. Jika berbicara di sektor perdagangan, pengaturan nilai tukar juga berimplikasi kepada perdagangan barang dan jasa antar negara. Ini akan menjadi dilema selama pemerintah tidak memprioritaskan dan memerhatikan keadaan perekonomian.

Pemerintah selalu berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dengan berbagai cara. Satu diantaranya yang dilakukan pemerintah adalah dengan meningkatkan dan mengembangkan sektor pariwisata daerah. Indonesia negara yang terdiri dari beribu-ribu pulau menjadikan Indonesia kaya akan potensi sumber daya alam terutama dari sektor pariwisata. Banyak sekali daya tarik wisata yang terdapat di Indonesia khhususnya di Provinsi Bali. Pengembangan pariwisata daerah diharapkan

(34)

14 akan berdampak kepada ekonomi masyarakat lokal. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik, perekonomian Bali ditopang paling besar oleh sektor pariwisata. Kemudian, sektor pertanian diurutan kedua. Hal ini menandakan potensi pariwisata di Bali masih punya peluang untuk dikembangkan kemudian.

Pemerintah Bali terus berusaha mengembangkan industri pariwisatanya dengan menarik sebanyak-banyaknya wisatawan baik dari mancanegara maupun lokal. Fokus dari penelitian ini adalah kunjungan wisatawan mancanegara khususnya wisatawan China yang berkunjung wisata ke Bali. Wisatawan China yang berkunjung ke Bali jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun. Selain itu, China merupakan negara yang secara ekonomi tumbuh dengan pesat. Pertumbuhan ekonomi yang pesat menandakan keadaan ekonomi masyarakat yang baik dan dapat menggunakan pendapatannya yang tinggi untuk berwisata ke luar negeri (outbound tourism) yang harapannya akan berkontribusi terhadap motivasi wisatawan China untuk berkunjung ke Bali. B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan tersebut, faktor-faktor yang memengaruhi kedatangan wisatawan di Bali menarik untuk dikaji. Apakah pendapatan perkapita dan nilai tukar dapat memengaruhi kunjungan wisatawan asal China. Terdapat beberapa pertanyaan yang muncul yakni sebagai berikut :

1. Seberapa besar pendapatan per kapita China dapat memengaruhi kunjungan wisatawan China ke Bali ?

(35)

15 2. Seberapa besar nilai tukar CNY/IDR dapat memengaruhi kunjungan

wisatawan China ke Bali ?

3. Seberapa besar pendapatan per kapita dan nilai tukar CNY/IDR secara simltan dapat memengaruhi kunjungan wisatawan Chinda di Bali ? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

a. Untuk menganalisis seberapa besar variabel pendapatan per kapita China dapat memengaruhi kunjungan wisatawan China di Provinsi Bali.

b. Untuk menganalisis seberapa besar variabel nilai tukar CNY/IDR dapat memengaruhi kedatangan wisatawan China di Provinsi Bali. c. Untuk menganalisis seberapa besar variabel pendapatan per kapita

dan nilai tukar secara simultan dapat memengaruhi kedatangan wisatawan China di Provinsi Bali.

2. Manfaat Penelitian a. Bagi Akademisi

1) Hasil dari peneltian ini diharapkan dapat menjadi wawasan akademis, terkait faktor yang memengaruhi kunjungan

(36)

16 wisatawan di Provinsi Bali serta sebagai bahan literatur untuk penelitian selanjutnya

b. Bagi Pembuat Kebijakan

1) Sebagai bagian dari kontribusi bagi pembuat kebijakan yang berhubungan pengembangan industri pariwisata di Provinsi Bali.

(37)

17 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori

1. Motivasi Wisatawan

Sektor pariwisata membutuhkan wisatawan untuk menjalankan roda pergerakan perekonomian melalui pariwisata. Peran wisatawan sangat penting dalam menjaga kestabilan dan keberlangsungan industri pariwisata. Dibutuhkan sebuah daya tarik tersendiri agar para wisatawan dapat melakukan kunjungannya ke destinasi wisata.

Studi empiris yang menjelaskan tentang persepsi dan perilaku wisatawan dalam mengunjungi suatu destinasi wisata dilihat dari sisi kondisi alam, kultur sosial, dan hambatan sosial. Wisatawan memiliki tingkat kepuasan yang tinggi dalam mengunjungi suatu destinasi wisata karena keindahan alam, sosial budaya, dan hambatan sosial dijelaskan dalam Jangra Dkk. (2021:52). Wisatawan China dalam mengunjungi sebuah destinasi wisata didasarkan pada nilai budaya wisatawan asal dan motivasinya. Konteks berbisnis menjadi salah satu motivasi wisatawan China dalam mengunjungi Israel yang pada intinya adalah pengembangan bisnis untuk meningkatkan taraf hidup dan kualitas hidup akan tetapi tidak terlepas dari nilai budaya yang dianut (Wen dkk., 2019: 6–7).

Xu dkk., (2008:482) mengatakan bahwa tradisional filosofi China memiliki efek fundamental yang sangat kuat pada wisatawan China dan

(38)

18 perilakunya dalam berpergian. Prinsip inti dari ajaran Thao dan Konfusianisme yang dianut oleh mayoritas masyarakat China memainkan peran yang penting dalam membentuk motivasi wisatawan China (Shao dan Perkins, 2017). Faktor push and pull perjalanan wisatawan menjadi faktor yang signifikan. Kepuasan secara keseluruhan cenderung membuat wisatawan akan mengunjungi kembali serta merekomendasikannya (Bayih dan Singh, 2020). Gastronomi sebagai modalitas baru dalam dunia pariwisata memengaruhi tingkat kepuasan suatu destinasi wisata. Gastronomi menjadi bahan pertimbangan bagi wisatawan dalam memilih destinasi wisata dan pengalaman gastronomi berpengaruh pada kepuasan (Berbel-Pineda dkk., 2019).

Konsep mengenai faktor pendorong dan penarik adalah orang melakukan perjalanan wisata karena adanya kekuatan internal yang mendorong mereka dan faktor eksternal seperti tujuan, harapan, manfaat dan persepsi wisatawan yang menarik mereka (Baloglu dan Uysal, 1996). Faktor pendorong dan penarik adalah dua keputusan berbeda yang dibuat oleh wisatawan yang berfokus pada apakah akan berpergian atau tidak (Klenosky, 2002).

Mosahab dkk., (2011) dalam studinya menjelaskan untuk memahami motivasi dapat dilakukan sebuah konsep dengan memahami faktor pendorong dan penarik (push and pull factor). Pemikiran dibelakang konsep tersebut adalah orang melakukan perjalanan karena adanya dorongan dari diri mereka sendiri dan faktor penariknya didapat dari

(39)

19 tekanan eksternal dari destinasi. Terdapat delaan dorongan motivasi di Arab Saudi yaitu ketenangan, spiritual, keluarga, budaya, aktifitas, pengetahuan, kesetiaan dan ekonomi. Lima faktor tarikan termasuk keagamaan, keamanan, hiburan, kekmewahan, dan budaya lokal. Motivasi wisatawan sangat bergantung pada banyak hal, mulai dari budaya dan tradisi sampai kepuasan wisatawan itu sendiri.

2. Pendapatan Wisatawan

Pendapatan menjadi penting bagi semua orang yang akan melakukan perjalanan wisata ke suatu destinasi. Pendapatan dapat digambarkan sebagai kekuatan daya beli. Pendapatan yang besar mengindikasikan kekuatan daya beli yang besar. Studi empiris tentang pendapatan wisatawan dijelaskan oleh Dritsakis (2012), pendapatan wisatawan yang meningkat akan meningkatkan daya beli dari wisatawan itu sendiri. wisatawan akan mengkonsumsi banyak dan mencari destinasi wisata dengan kualitas produk yang tinggi. Pendapatan wisatawan berdasarkan negara asal meningkatkan kunjungan wisatawan ke destinasi wisata (Hanafiah dkk., 2010). Pendapatan riil dari kegiatan wisatawan dikaitkan dengan degradasi lingkungan akibat dari kedatangna wisatawan yang banyak dan menyebabkan emisi udara meningkat baik dalam dalam jangka panjang dan pendek (Akadiri dkk., 2019).

Keinginan untuk membayar (willingness to pay) masih ada keterkaitan dengan pendapatan wisatawan. Pendapatan yang tinggi belum tentu terdapat keinginan untuk mengeluarkannya. Durán-Román dkk.,

(40)

20 (2021) menyebutkan beberapa faktor yang memengaruhi kemauan serta jumlah yang harus dibayar oleh wisatawan adalah dengan menggunakan sebuah kebijakan. Wisatawan ingin mengeluarkan uang lebih jika terdapat peningkatan pada sisi kualitas, kepuasan, infrastruktur, pelayanan dan lain sebagainya. Wisatawan mau meningkatkan WTP dengan peningkatan pariwisata di sisi yang lain.

Hal yang berbeda disampaikan oleh Dritsakis dan Athanasiadis (2000), biaya perjalanan dan biaya transportasi udara memiliki dampak yang kecil atau minimum terhadap permintaan wisatawan. Pengurangan biaya perjalanan dengan menggunakan pesawat atau Pelabuhan akan memberikan sisi yang menarik untuk wisatawan dalam berpergian sehingga pendapatannya tidak tergerus oleh mahalnya biaya transportasi. Hal itu akan memperpendek waktu wisatawan berada di destinasi tujuan. Setiap wisatawan akan melakukan spending atau mengeluarkan uang untuk digunakan mengonsumsi baik itu jasa maupun barang. Pengeluaran wisatawan tergantung dari seberapa besar pendapatan pengunjung (Agarwal dan Yochum, 1999). Didukung oleh studi yang menemukan bahwa pengeluaran wisatawan sangat didorong oleh suatu hal terkait dengan perjalanan (Jumlah orang, lama tinggal, akomodasi, tipologi laut dan matahari, dan modalitas transportasi) dan karakteristik psikografis (Marrocu dkk., 2015).

(41)

21 3. Nilai Tukar Terhadap Wisatawan

.Uang sebagai alat pembayaran yang sah menjadi faktor kunci untuk dapat melakukan jual-beli baik itu barang maupun jasa. Nilai dari suatu uang tentulah berbeda-beda setiap negara. Eksposur nilai mata uang asing semakin dijelaskan seiring dengan menigkatnya volatilitas pasar nilai tukar yang berasal dari tingkat keterkaitan ekonomi negara yang semakin tinggi (He dkk., 2021). Volatilitas nilai tukar yang mayoritas menggunakan sistem kurs mengambang (floating kurs) sangat tinggi. Nilai tukar dapat berubah-ubah setiap detik dengan rasio perubahan harga yang cukup besar.

Perubahan nilai tukar ini akan memengaruhi keputusan wisatawan dalam mempertimbangkan tujuan wisatanya. Sebagai contoh, Agiomirgianakis dkk. (2014) berargumen bahwa volatilitas yang tinggi dapat memengaruhi keputusan wisatawan dan operator wisata pada tingkat yang lebih besar sementara perubahan yang lebih kecil dari nilai tukar memiliki pengaruh yang lebih kecil pada arus kedatangan wisatawan. Perubahan nilai tukar baik itu turun dan naik terhadap mata uang negara lain dapat menjadi multi tafsir. Apresiasi nilai mata uang mengandung arti peningkatan nilai mata uang negara asal wisatawan yang berpengaruh positif pada permintaan pariwisata (Meo dkk., 2018:417). Ketika seseorang merencanakan untuk mengunjungi destinasi wisata di suatu negara, mereka lebih tertarik kepada variasi nilai tukar dibandingkan inflasi dan level harga (Cheng, 2012:178).

(42)

22 Tang dkk. (2016) meneliti hubungan nilai tukar dengan permintaan pariwisata di China. Hasil studinya menyimpulkan bahwa volatilitas nilai tukar tidak memiliki hubungan dengan perubahan permintaan pariwisata negara yang masuk dalam sampel. Agiomirgianakis dkk. (2015) meneliti tentang volatilitas nilai tukar dalam hubungannya pada arus masuk wisatawan ke Iceland. Hasil studinya menunjukkan bahwa volatilitas dari nilai tukar berpengaruh negatif terhadap kunjungan wisatawan ke Iceland. B. Penelitian Terdahulu

1. (Meo dkk., 2018) dalam penelitiannya yang berjudul “Asymetric Impact of Oil

Prices, Exchange Rate, and Inflation on Tourism Demand in Pakistan : New Evidence From Nonlinear ARDL” bertujuan untuk meneliti dampak asimetris

dari harga minyak, nilai tukar, dan inflasi tenetang permintaan pariwisata di Pakistan. Dalam penelitian ini menggunakan pemodelan kointegrasi asimetris dan pengganda dinamis dalam ARDL non linier. Hasil dari penelitian menemukan bahwa terdapat pengaruh yang negatif hubungan jangka panjang emisi Co2 terhadap permintaan pariwisata. Selain itu, terdapat hubungan asimetris jangka panjang antara harga minyak, nilai tukar, inflasi, dan permintaan pariwisata.

2. (Athari dkk., 2020) dalam penelitiannya yang berjudul “The (Un)sticky Role of

Exchange and Inflation Rate In Tourism Development : Insight From The Low And High Political Risk Destination”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

meneliti peran risiko politik, nilai tukar, dan inflasi turis internasional yang masuk dalam panel dari 76 tujuan periode 1995 – 2017. Penelitian ini

(43)

23 menggunakan data time series dengan metode OLS (ordinary least square) dan GMM (Generalized Moment of Method). Hasil dari penelitian ini adalah negara dengan risiko politik yang rendah akan meningkatkan kedatangan turis dan efek dari nilai tukar berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kedatangan turis.

3. (Agiomirgianakis dkk., 2015) dalam penelitiannya yang berjudul “Effect Of

Exchange Rate Volatility on Tourist Flows Into Iceland” bertujuan untuk

mengetahui pengaruh dari volatilitas nilai tukar Islandia terhadap kedatangan wisatawan. Hasil dari penelitian ini adalah volatilitas nilai tukar berpengaruh terhadap keadatangan wisatawan sehingga pemegang kebijakan harus memperhatikan nilai tukar sebagai dasar untuk meningkatkan pariwisata di Islandia.

4. (Gounopoulos dkk., 2012), dalam penelitiannya yang berjudul “Forecasting

Tourist Arrivals In Greece and The Impact of Macroeconomic Shocks From The Countries of Tourist Origin” bertujuan untuk mengetahui bagaimana

kejutan ekonomi dapat memengaruhi kedatangan wisatawan di Yunani secara jangka panjang. Hasil dari penelitian ini adalah kejutan ekonomi makro berpengaruh negatif terhadap kedatangan wisatawan di Yunani.

5. (Agista dan Darmawan, 2018), dalam penelitiannya yang berjudul

“Pengaruh Inflasi, Nilai tukar, dan Pertumbuhan Ekonomi Singapura terhadap Kunjungan Wisatawan Singapura di Indonesia” bertujuan untuk

menentukan efek dari inflasi, nilai tukar, dan pertumbuhan ekonomi Singapura pada wisatawan Singapura yang berkunjung ke Indonesia. Hasil

(44)

24 dari penelitian ini adalah inflasi dan nilai tukar tidak berpengaruh terhadap kunnjunga wisatawan Singapura di Indonesia.

6. (Luh dkk., 2015) dalam penelitiannya yang berjudul “Pemodelan Kunjungan

Wisatawan Mancanegara ke Provinsi Bali” bertujuan untuk memodelkan

kunjungan wisatawan mancanegara ke Provinsi Bali. Penelitian ini menggunakan data runtut waktu dengan metode ECM (error correction

model) dan kointegrasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terjadi

keseimbangan jangka panjang antara jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dengan variabel-variabel bebas yang diamati. Sedangkan untuk jangka pendek menunjukkan bahwa pada periode sebelumnya jumlah kunjungan wisatawan melebihi hubungan keseimbangannya sehingga waktu

t harus berkurang sebesar 37% agar tercapai keseimbangannya.

7. (Lee dkk., 2018) dalam penelitiannya yang berjudul “Dynamic Relationships

Among Tourist Arrivals, Crime rate, and Macroeconomic Variables in Taiwan” bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan hubungan timbal balik

antara variabel penelitian di Taiwan. Penelitian ini menggunakan multivariat dan uji kausalitas Granger untuk mengetahui apakah ada hubungan kausalitas atau tidak. Hasil dari penelitian menunjukkan kedatangan turis memiliki pengaruh yang negatif dari pada angka kriminal dan terdapat hubungan kausalitas antara nilai tukar dan kedatangan wisatawan.

8. (Agiomirgianakis dkk., 2014) dalam penelitiannya yang berjudul “Exchange

Rate Volatility And Tourist Flows Into Turkey” bertujuan untuk menjelaskan

(45)

25 penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara pergerakan nilai tukar dan harga relatif terhadap arus wisatawan di Turki sedangkan GDP per kapita berpengaruh positif.

9. (Dritsakis, 2012) dalam penelitiannya yang berjudul “Tourism Development

And Economic Growth In Seven Mediteranian Countries : a Panel Data Approach” bertujuan untuk menginvestigasi secara empiris hubungan jangka

panjang diantara pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan pariwisata. Penelitian ini menggunakan model teknik panel kointegrasi. Hasil dari penelitian ini adalah penerimaan wisatawan memiliki dampak yang besar terhadap GDP negara-negara di mediterania dan nilai tukar menunjukkan peningkatan dan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai pertumbuhan ekonomi.

10. (Chang dan Mcaleer, 2012) dalam penelitiannya yang berjudul “Aggregation,

Heterogeneus Autoregression And Volatility Of Daily International Tourist Arrival And Exchange Rates” bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari efek

harga dan nilai tukar terhadap kedatangan wisatawan dari Amerika Serikat dan Jepang ke Taiwan. Penelitian menggunakan model heterogeneous

Autoregressive untuk memperkirakan korelasinya. Hasil dari penelitian ini

adalah pergerakan nilai tukar berdampak positif dan signifikan untuk kedatangan wisatawan dunia ke Taiwan tetapi negatif signifikan untuk kedatangan wisatawan dari Amerika dan Jepang ke Taiwan.

11. (Hanafiah dkk., 2010) dalam penelitiannya yang berjudu “Application of

(46)

26 mengukur permintaan pariwisata di Malaysia berdasarkan faktor ekonomi. Hasilnya adalah GNI per kapita dan inflasi berpengaruh positif, nilai tukar berpengaruh negatif, jarak berpengaruh negatif, dan ekonomi krisis berpengaruh negatif terhadap kedatangan wisatawan di Malaysia.

Keseluruhan hasil-hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti terdahulu dapat dijadikan dasar dan bahan pertimbangan dalam mengkaji penelitian ini. Secara ringkas, penelitian terdahulu dapat dilihat dalam table berikut :

Tabel 2. 1

Ringkasan Penelitian Terdahulu

NO Peneliti Teknik Analisis Judul dan Hasil Penelitian 1 Muhammad

Saeed Meo dkk., 2018

NARDL Judul : “Asymetric Impact

of Oil Prices, Exchange Rate, and Inflation on

Tourism Demand in

Pakistan : New Evidence From Nonlinear ARDL”

Hasil : Terdapat hubungan asimetris jangka panjang antara harga minyak, nilai tukar, inflasi, dan permintaan pariwisata.

(47)

27 2 Seyed Alireza

Athari dkk., 2020

OLS, GMM Judul : “The (Un)sticky

Role of Exchange and Inflation Rate In Tourism Development : Insight From The Low And High Political Risk Destination”

Hasil : negara dengan risiko politik yang rendah akan meningkatkan kedatangan turis dan efek dari nilai tukar berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kedatangan turis.

3 Agiomirgianakis dkk., 2015

ARDL Judul : “Effects of

Exchange Rate Volatility on Tourist Flows Into Iceland”

Hasil : volatilitas nilai tukar berpengaruh terhadap keadatangan wisatawan sehingga pemegang kebijakan harus memperhatikan nilai tukar

(48)

28 sebagai dasar untuk meningkatkan pariwisata di Islandia.

4 Gounopoulos dkk., 2012

ARIMA Judul : “Forecasting

Tourist Arrivals In Greece and The Impact of Macroeconomic Shocks From The Countries of Tourist Origin”

Hasil : kejutan ekonomi makro berpengaruh negatif terhadap kedatangan wisatawan di Yunani. 5 Agista dan Darmawan, 2018 Regresi Linier Berganda

Judul : “Pengaruh Inflasi, Nilai tukar, dan Pertumbuhan Ekonomi Singapura terhadap Kunjungan Wisatawan Singapura di Indonesia” Hasil : inflasi dan nilai tukar tidak berpengaruh terhadap kunnjunga wisatawan Singapura di Indonesia.

(49)

29 Sedangkan pertumbuhan ekonomi berpengaruh terhadap kedatangan wisatawan Singapura di Indonesia.

6 Luh dkk., 2015 Koinegrasi dan ECM Judul : Pemodelan Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Provinsi Bali Hasil : terjadi keseimbangan jangka panjang antara jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dengan variabel-variabel bebas yang diamati. Sedangkan untuk jangka pendek menunjukkan bahwa pada periode sebelumnya jumlah kunjungan wisatawan melebihi hubungan keseimbangannya sehingga waktu t harus berkurang

(50)

30 sebesar 37% agar tercapai keseimbangannya.

7 Lee dkk., 2018 Granger Causality Judul : Dynamic Relationships Among Tourist Arrivals, Crime rate, and Macroeconomic Variables in Taiwan

Hasil : kedatangan turis memiliki pengaruh yang negatif dari pada angka kriminal dan terdapat hubungan kausalitas antara nilai tukar dan kedatangan wisatawan.

8 Agiomirgianakis, 2014

regresi Judul : “Exchange Rate

Volatility And Tourist Flows Into Turkey”

Hasil : terdapat hubungan yang negatif antara pergerakan nilai tukar dan harga relatif terhadap arus wisatawan di Turki

(51)

31 sedangkan GDP per kapita berpengaruh positif.

9 Dritsakis, 2012 Panel Kointegrasi, FMOLS

Judul : “Tourism

Development And Economic

Growth In Seven

Mediteranian Countries : a Panel Data Approach”

Hasil : penerimaan wisatawan memiliki dampak yang besar terhadap GDP negara-negara di mediterania dan nilai tukar menunjukkan peningkatan dan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai pertumbuhan ekonomi. 10 Chang dan Mcaleer, 2012 Heterogeneous Autoregressive Judul : “Aggregation, Heterogeneus Autoregression And Volatility Of Daily International Tourist

(52)

32

Arrival And Exchange Rates”

Hasil : pergerakan nilai tukar berdampak positif dan signifikan untuk kedatangan wisatawan dunia ke Taiwan tetapi negatif signifikan untuk kedatangan wisatawan dari Amerika dan Jepang ke Taiwan.

11 Hanafiah dkk., 2010

Gravity models Judul : “Application of

Gravity Model in Estimating

Tourist Demand in

Malaysia”

Hasil : Pendapatan per kapita dan inflasi berpengaruh positif, nilai tukar berpengaruh negatif, jarak berpengaruh negatif, dan ekonomi krisis berpengaruh negatif terhadap kedatangan wisatawan di Malaysia

(53)

33 C. Kerangka Berpikir

Peran industri pariwisata terhadap perekonomian Indonesia cukup besar. Dilihat dari potensi yang ada, Indonesia termasuk negara dengan destinasi wisata menarik di seluruh dunia. Potensi tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan pariwisata serta ekonomi negara. Indonesia sebagai negara maritim dan kepulauan tentu memiliki daerah yang khusus untuk dijadikan sebagai tulang punggung pariwisata.

Bali merupakan daerah di Indonesia yang memiliki keistimewaan khusus dalam industri pariwisata. Budaya dan keadaaan alamnya cukup menarik bagi wisatawan domestik maupun asing. Bali memiliki keunikan budaya tersendiri yang mana menjadikan Bali sebagai destinasi favorit wisatawan internasional. Hal tersebut ditandakan dengan meningkatnya wisatawan asing yang berkunjung ke Bali setiap tahunnya. Bandar udara internasional yang ada di Bali juga merupakan pintu gerbang utama masuknya wisatawan mancanegara ke Indonesia selain Batam dan Jakarta.

Berbicara tentang pariwisata tentu saja memiliki hubungan dengan kondisi ekonomi yang lain. Efek domino dari variabel ekonomi makro tidak dapat terlepas dari seluruh sektor ekonomi yang ada. Efek domino yang ditimbulkan oleh kegiatan pariwisata sangat banyak. Ditambah efek multiplier dari kegiatan pariwisata bisa sangat besar dampaknya. Timbul dari transaksi para wisatawan yang berkunjung pada daerah wisata dan melakukan konsumsi. Ketersediaan uang adalah hal mutlak yang perlu disiapkan oleh wisatawan.

(54)

34 Menggunakan unag tersebut, transaksi dapat dilakukan baik untuk menyewa hotel, katering, transportasi dan lain sebagainya.

Pendapatan dari para wisatawan sangatlah penting dimana wisatawan akan menghabiskan pendapatannya untuk mengkonsumsi selama berwisata di daerah tujuan. Pendapatan tersebut sangat tergantung dari kondisi ekonomi negara asal wisatawan yang mana bisa mencerminkan keadaan ekonomi wisatawan. Kondisi di negara tujuan juga merupakan hal yang penting yang dipertimbangkan oleh wisatawan sebelum melakukan perjalanan wisata. Maka dari itu, variabel-variabel ekonomi diperkirakan akan memengaruhi pariwisata dan motivasi wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata ke Bali.

Dengan demikian dapat dirumuskan kerangka berpikir penelitian sebagai berikut :

Bagan 2. 1

(55)

35 Bagan 2. 2

(56)

36 D. Hipotesis

Dalam suatu penelitian selain mengandung rumusan masalah yang menggambarkan pembahasan utama dalam penelitian yang berupa

(57)

pertanyaan-37 pertanyaan akan tetapi juga memiliki hipotesis di dalamnnya yang biasa disebut hipotesis penelitian. Hipotesis tersebut merupakan jawaban sementara dari pertanyaan penelitian. Mengacu pada dasar pemikiran teoritis dan studi empiris yang pernah dilakukan dengan penelitian di bidang ini, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan GDP per kapita terhadap kedatangan wisatawan China ke Bali

2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan nilai tukar terhadap kedatangan wisatawan China ke Bali

3. GDP per kapita dan nilai tukar berpengaruh secara simultan terhadap kedatangan wisatawan China ke Bali

(58)

38 BAB III

METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam suatu penelitian diperlukan sebuah ruang lingkup atau Batasan. Tujuan dari ruang lingkup tersebut yaitu agar subjek, objek, dan waktu penelitian tidak meleihi aatau keluar dari tujuan penelitian yang penulis ingin capai. Objek penelitian merupakan tempat atau lokasi dilakukannya penelitian.

Pada penelitian ini objek penelitian yaitu wilayah Provinsi Bali. Penelitian ini menggunakan model data runtut waktu dengan berfokus kepada daerah Provinsi Bali. Periode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu selama tujuh belas tahun dengan data kuartal mulai dari tahun 2003 – 2019. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel bebas (Eksogen) dan satu variabel terikat (endogen). Variabel bebas yang digunakan yaitu GDP per kapita dan nilai tukar. sedangkan variabel terikat yang digunakan adalah jumlah kunjungan wisatawan China ke Bali. B. Metode Penentuan Sampel

Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan di teliti (bahan penelitian). Objek atau nilai disebut sebagai unit analisis atau elemen populasi (Hasan, 2003:84). Populasi dalam penelitian ini adalah negara-negara teratas asal wisatawan yang berkunjung ke Bali. Dalam arti, wisatawan menurut negara asal yang terbanyak mengunjungi Bali.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik sampel dengan metode

(59)

39

random dimana peneliti mengambil sampel dengan cara menetapkan ciri khusus

yang sesuai dengan tujuan penelitian. Seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya (Suryani dan Hendriyadi, 2016:202).

C. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan hal yang harus dilakukan dalam menyusun penelitian untuk memeroleh hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari piihak lain atau dari pihak kedua seperti lembaga terkait dan Badan Pusat Statistik (BPS). Dikarenakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder, maka metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan teknik. 1. Studi kepustakaan, pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan memelajari buku, buku pedoman, buku program kerja atau literatur yang relevan dengan penelitian ini. Penulis juga melakukan penelitian dengan mengumpulkan buku-buku, jurnal-jurnal, artikel-artikel ilmiah, data-data dari internet dan lainnya yang berhubungan dengan penelitian.

2. Studi dokumentasi, pengumpulan data dengan mengutip sumber yang ada, menggunakan data yang berkaitan dengan objek penelitian yang didapatkan dari pusat statistik maupun dari literatur yang berhubungann dengan penelitian ini.

(60)

40 Dengan menggunakan kedua metode tersebut, maka didapatkan berbagai informasi data sekunder yang dapat digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini. Data sekunder tersebut diperoleh dan dikumpulkan dari Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, Dinas Pariwisata Daereah Provinsi Bali, Badan Pusat Statistik China

(National Bureau of Statistics of China), dan Bank Indonesia yang meliputi:

1. Jumlah wisatawan China yang berkunjung ke Bali tahun 2003 - 2019 2. Nilai GDP per capita China tahun 2003 - 2019

3. Nilai tukar CHY/IDR tahun 2003 - 2019 D. Metode Analisis Data

Metode analisis data merupakan tahapan proses penelitian dimana data yang sudah dikumpulkan diolah dalam rangka menjawab rumusan masalah. Metode analisis data dimaksudkan untuk menguraikan langkah demi langkah dalam menganalisis data dengan metode tertentu yang akan digunakan untuk menjawab rumusan masalah diikuti dengan mpengujian hipotesis penelitian.

Metode analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis secara kuantitatif. Metode ekonometrika yang akan digunakan dengan jenis data dalam penelitian ini adalah Alat analisis menggunakan regresi berganda dan model yang digunakan adalah ECM (Errror Correction Model). Model analisis ECM digunakan karena data dalam penelitian ini menggunakan periode kuartal dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2019 dan merupakan data time series. Dengan menggunakan data time series dan menggunakan alat analisis ECM maka akan dilakukan Uji stasioneritas data yang mutlak digunakan guna memenuhi asumsi dalam analisis kointegrasi dan ECM itu sendiri.

(61)

41 Model ekonometrika ditampilkan model ECM dengan formulasi jangka panjang sebagai berikut :

𝒍𝒏𝑾𝑰𝑺𝒕= 𝜷𝟎+ 𝜷𝟏𝒍𝒏𝑷𝑪𝑰𝒕+ 𝜷𝟐𝒍𝒏𝑲𝑼𝑹𝑺𝒕+ 𝝁𝒕 ……….(3.1)

Dimana :

𝛽1, 𝛽2, 𝛽3= Koefisien Jangka Panjang

Model Ekonometrika Formulasi Jangka pendek dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut :

∆𝒍𝒏𝑾𝑰𝑺𝒕 = 𝜶𝟎+ 𝜶𝟏∆𝒍𝒏𝑷𝑪𝑰𝒕+ 𝜶𝟐∆𝒍𝒏𝑲𝑼𝑹𝑺𝒕+ 𝜶𝟓𝑬𝑪𝒕+ 𝒗𝒕 (3.2)

𝑬𝑪 ∶ 𝝁𝒕−𝟏

Keterangan :

WIS = Jumlah kedatangan wisatawan China ke Bali PCI = GDP per capita China

KURS = Nilai tukar kurs China Yuan terhadap Indonesia Rupiah CHY/IDR

EC = Error Coreection Term (residual periode sebelumnya) 𝜇𝑡 = Residual

∆ = Perubahan t = Periode waktu

Sebelum melakukan regresi menggunakan ECM , semua data di uji apakah data stasioner pada tingkat level, jika data tidak stasioner pada tingkat level maka dilanjutkan dengan uji stasioner pada tingkat diferensi. Jika hasilnya stasioner pada tingkat difernesi, langkah selanjutnya adalah melakukan uji kointegrasi pada semua variabel dependen maupun independen, Jika semua variabel terjadi kointegrasi,

(62)

42 selanjutnya adalah melakukan regresi dalam bentuk ECM dan akan mendapatkan nilai pada regresi ECM jangka panjang maupun jangka pendek.

Setelah regresi menggunakan ECM selesai, maka terlebih dahulu melakukan pengujian terhadap hasil penelitian tersebut. Pengujian yang dilakukan melalui uji asumsi klasik yang meliputi uji autokorelasi, heteroskedastisitas, dan multikolineritas, juga melakukan uji statistik yang meliputi uji koefisien determinasi (R2) , uji signifikan simultan (uji F), dan uji signifikansi parameter individu (uji t).

1. Uji Stationeritas dan Kointegrasi

Uji stasioneitas data menjadi mutlak dilakukan untuk menganalisis data demi tercapainya regresi ECM karena syarat untuk melakukan regresi ECM adalah dengan menguji stasioneritas data masing-masing variabel. Stasioneritas pada data menjadi penting karena akan berpengaruh terhadap hasil estimasi regresi, karena jika hasil regresi antar variabel-variabel tersebut tidak stasioner maka akan menghasilkan fenomena regresi palsu (spurious

regression) dikatakan regresi palsu ketika memiliki R-squared yang tinggi dan

t-statistik yang signifikan. Adapun uji stasioneritas yang digunakan adalah Unit Root Test (uji akar unit) dengan metode dari Phillip-Peron (PP).

a. Uji Akar Unit (Phillips-Perron)

Untuk menentukan apakah data stasioner atau tidak dengan cara membandingkan antara nilai statistik PP dengan nilai kritisnya yaitu distribusi statistik τ. Jika nilai absolute statistik PP lebih besar dari nilai kritisnya maka menolak Ho sehingga data yang diamati menunjukkan

Gambar

Gambar 4. 5   Wilayah Kota Denpasar
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa pada tahap pengujian stasioneritas data  pada  ketiga  variabel  di  tingkat  level  tidak  stasioner
Tabel 4. 20   Hasil Uji Ramsey Reset

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengolahan citra satelit ALOS menunjukkan tingkat kerusakan kawasan hutan mangrove mencapai 1071,77 hektar untuk level rusak dan 288,208 hektar untuk level sangat

Adanya kasus resistensi yang terjadi pada antibiotik jenis ini dapat menjadi pertimbangan bagi tenaga kesehatan dalam memberikan terapi obat yang tepat didasarkan pada

Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Predict Observe Explain (POE)

Pada penelitian ini jumlah sampel yang digunakan tiap kelompok 7 ekor mencit dimana tiap kelompok terdiri dari minimal 5 ekor dan 1 ekor sebagai tambahan serta 1 ekor

b. Penerimaan pungutan hasil perikanan.. Dana bagi hasil perikanan untuk daerah sebesar 80% dibagi dengan porsi yang sama besar untuk seluruh kabupaten/kota. Bagian daerah dari

selanjutnya informan yang bernama Agus Kurniawan (anak masih bersekolah) (wawancara pada tanggal 9 Agustus 2016) menyat DNDQ EDKZD ³KDUXV VDPD -sama memberikan kenyamanan

Kajian derni kajian telah dijalankan oleh penyelidik dari Jabatan Biologi, UPM untuk menghalang penyebaran gondang emas ke kawasan sawah padi dan sistem saliran di sekitar..

sekunder sama dengan tegangan induksi masing – masing lilitan pada primer. Tegangan yang menginduksikan sendiri pada tiap – tiap lilitan primer