KE RUMAH SAKIT PENDIDIKAN
BEROBATLAH
Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan
Penulis
IGP Suka Aryana | Dyah Kanya Wati | Ni Putu Ekawati AAN Jaya Kusuma | K Suastika
Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan
PB
i
BEROBATLAH
KE RUMAH SAKIT PENDIDIKAN
KONSEP
PENDIDIKAN KEDOKTERAN KLINIK
DI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN
Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan
ii
iii
BEROBATLAH
KE RUMAH SAKIT PENDIDIKAN
Tim Penulis Utama
IGP Suka Aryana | Dyah Kanya Wati | Ni Putu Ekawati | AAN Jaya Kusuma | K Suastika
Editor
I Made Jana Darmika Thiolina F Marpaung
Kontributor Foto
I Made Kristya Permana
Model Gambar
Gede Aswin Arinata | Nicholas Wijayanto | Gede Padma Amrita |
Roykhan Prayudianto | Ida Ayu Putu Padmi Deviani |
Komang Gangga Eka Chandra | Edwin Nugroho Njoto |
Nyoman Martha Chrismayana | Komang Ayu Vitriana Gamayanti |
Putu Agus Marciyasa | Putu Gizha Satrya Gautama | Mery Lay out
Slamet Melda
Diterbitkan oleh
Pilar
Jl. Pakisaji Gang 2A No 1 Denpasar - Bali, Indonesia Email. pilarprintpilarprint@gmail.com
ISBN 978-602-97733-3-0
x + 282 halaman; 15 x23 cm Edisi 1, 2019
Hak cipta dilindungi undang-undang
Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari tim penulis dan penerbit.
KONSEP PENDIDIKAN KEDOKTERAN KLINIK
DI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN
Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan
ii
iii
TIM PENULIS
PENULIS UTAMA:
PENULIS TAMU:
1 2 3 4 5dr. IGP Suka Aryana, Sp.PD-Kger, FINASIM
Dr. dr. Dyah Kanya Wati, Sp.A (K)
dr. Ni Putu Ekawati, M.Repro, Sp.PA
Dr. dr. Anak Agung Ngurah Jaya Kusuma, Sp.OG (K), MARS
Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD, FINASIM
Divisi Geriatri, Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah
Departemen/KSM Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah
Departemen/KSM Patologi Anatomi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah
Divisi Feto Martenal, Departemen/KSM Obstetrik dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah
Divisi Endokrinologi dan Metabolisme, Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah
6
7
8
9
dr. Andi Wahyuningsih Attas, Sp.An, KIC, MARS
dr. Hendriani S Notosoegondo, Sp.A(K), MARS
Dr. dr. Ina Rosalina, Sp.A(K), M.Kes, MH.Kes
dr. Lies Dina Liastuti, Sp.JP(K), MARS, FIHA
Ketua Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan Indonesia
Anggota Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan Indonesia
Anggota Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan Indonesia
Anggota Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan Indonesia
Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan
iv
v
PENULIS LAIN:
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21dr. I Made Darmayasa, Sp.OG (K)
dr. I Made Pande Dwipayana, Sp.PD, KEMD, FINASIM
dr. Anak Ayu Sri Wahyuni, Sp.KJ
Dr. dr. Tjokorda Gde Agung Senapathi, Sp.An KAR,
dr. I Gusti Ayu Made Juliari, Sp.M
dr. Ida Ayu Sri Indrayani, Sp. S
dr. Kunthi Yulianti, Sp.KF
dr. I Made Putra Swi Antara, Sp.JP
Dr. dr. Cokorda Bagus Jaya Lesmana, Sp.KJ (K), MARS dr. Putu Aryani, S.Ked, MIH
Dr. dr. A.A. Mas Putrawati Triningrat, Sp.M (K)
Dr. dr. I Nyoman Semadi, Sp.B., Sp.BTKV (K)
Divisi Obstetrik dan Ginekologi Sosial, Departemen/KSM Obstetrik dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah
Divisi Endokrinologi dan Metabolisme, Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah Departemen/KSM Psikaiatri Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah
Departemen / KSM Anesthesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah
Departemen/KSM Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah Departemen/KSM Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah
Departemen/KSM Kedokteran Forensik dan Studi Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah
Departemen/KSM Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah
Departemen/KSM Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah
Departemen Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Divisi Neuro-Ophthalmology, Departemen/ KSM Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Divisi Bedah Toraks Kardiak Vaskular dan Endovaskular, Departemen/KSM Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah
Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan
iv
v
Divisi Endokrinologi dan Metabolisme,
Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah Departemen/KSM Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah
Departemen/KSM Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/ RS Universitas Udayana
Departemen/KSM Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah
Departemen/KSM Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah
Divisi Emergensi dan Rawan Intensif Anak, Departemen/KSM Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah Departemen / KSM Anesthesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah.
Departemen/KSM Patologi Anatomik Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah Medical and Health Education Development Unit Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Departemen /KSM Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RS Universitas Udayana
Departemen / KSM Anesthesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah.
Departemen / KSM Anesthesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah.
Divisi/KSM Bedah Saraf, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Dr. dr. Made Ratna Saraswati, Sp.PD-KEMD, FINASIM
Prof. Dr. dr. I Wayan Wita, Sp.JP (K), FIHA, FasCC
dr. Ni Nyoman Metriani Nesa, MSc, SpA
dr. I Gusti Ayu Agung Dwi Karmila, Sp.KK
Dr. dr. Luh Made Mas Rusyati Sp.KK (K), FINSDV,FAADV
dr. I Nyoman Budi Hartawan, MSc, Sp.A (K)
dr. Pontisomaya Parami, Sp.An, MARS
dr. I Wayan Juli Sumadi, Sp. PA
dr. Putu Gede Sudira, Sp.S
dr. I.G.A.G.Utara Hartawan, Sp.An, MARS
dr. C Ryalino
dr. A.P.Pradhana
Dr. dr. I Wayan Niryana, M.Kes, Sp.BS
Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan
xvi
xvii
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan ... ii
Tim Penulis ... iii
Kata Pakar ... vi
Kata Pengantar ... ix
Sambutan Direktur Utama RSUP Sanglah ... x
Sambutan Dekan Fk Universitas Udayana ... xi
Sambutan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI ... xii
Daftar Isi ... xvi
Daftar Gambar ... xx
Daftar Tabel ... xxii
TOPIK 1 KENAPA BEROBAT KE RUMAH SAKIT PENDIDIKAN? ... 1
IGP Suka Aryana TOPIK 2 PENGANTAR KE DUNIA PENDIDIKAN KEDOKTERAN ... 11
I Made Darmayasa TOPIK 3 PRINSIP DASAR PENDIDIKAN KLINIK ... 21
Ketut Suastika TOPIK 4 RUMAH SAKIT PENDIDIKAN ... 29
IGP Suka Aryana TOPIK 5 STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN ... 45
I Made Pande Dwipayana TOPIK 6 PROSES PEMBELAJARAN KLINIK DI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN ... 55
Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan
xvi
xvii
TOPIK 7
SELEKSI PESERTA DIDIK ... 65
AA Sri Wahyuni, IGP Suka Aryana
TOPIK 8
GOOD CLINICAL TEACHER ... 81
Tjokorda Gde Agung Senapathi, C.Ryalino, A.P.Pradhana
TOPIK 9
PERAN PENDIDIK KLINIK SEBAGAI ROLE MODEL ... 89
Ida Ayu Sri Indrayani, Kunthi Yulianti
TOPIK 10
MODEL PEMBELAJARAN REFLEKSI DIRI ... 97
Ayu Juliari, Hari Surya
TOPIK 11
PROFESIONALISME DALAM PENDIDIKAN KLINIK ... 105
I Made Putra Swi Antara
TOPIK 12
PENGEMBANGAN KOMPETENSI BUDAYA
DALAM PEMBELAJARAN KLINIK ... 111
Cokorda Bagus Jaya Lesmana
TOPIK 13
LEARNING PERFORMANCE ... 119
Putu Aryani, Niryana
TOPIK 14
CLINICAL REASONING ... 125
I Nyoman Semadi
TOPIK 15
BED SIDE TEACHING ... 137
Made Ratna Saraswati
TOPIK 16
GIVING CONSTRUCTIVE FEEDBACK ... 151
Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan
xviii
xix
TOPIK 17
MICROSKILLS TEACHING ... 159
Dyah Kanya Wati
TOPIK 18
PROCEDURAL SKILLS TUTORIAL ... 167
I Made Darmayasa
TOPIK 19
ASSESSMENT BLUE PRINTING ... 175
IGAA Dwi Karmila
TOPIK 20
UTILITY OF ASSESMENT ... 181
Ni Putu Ekawati
TOPIK 21
COMPETENCY BASED ASSESSMENT ... 187
Ni Nyoman Metriani Nesa
TOPIK 22
WORK PLACE BASED ASSESMENT ... 199
Dyah Kanya Wati
TOPIK 23
MINI-CLINICAL EVALUATION EXERCISE (MINI-CEX) ... 201
Luh Made Mas Rusyati
TOPIK 24
CASE BASED DISCUSSION ... 209
I Nyoman Budi Hartawan, IGP Suka Aryana
TOPIK 25
DIRECT OBSERVATION OF PROSEDURAL SKILLS ... 217
Pontisomaya Parami
TOPIK 26
PENILAIAN 360 DERAJAT (MULTI SOURCE FEEDBACK) ... 225
Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan
xviii
xix
TOPIK 27
KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK ... 229
AA Mas Putrawati, Dyah Kanya Wati
TOPIK 28
PERAN BUKU LOG DAN PORTOFOLIO DALAM PROSES
PENDIDIKAN KEDOKTERAN ... 239
Putu Gede Sudira, IGAG Utara Hartawan
TOPIK 29
KONSEP ACADEMIC HEALTH SYSTEM, PERHITUNGAN UNIT COST, DAN PEMBERIAN IMBAL JASA INSENTIF DI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN ... 255
Andi Wahyuningsih Attas, Hendriani S Notosoegondo, Ina Rosalina,Lies Dina Liastuty
DAFTAR RUJUKAN ... 265 DAFTAR PENULIS BUKU CLINICAL TEACHER ... 276
Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan
xx
xxi
Gambar 1. Ilustrasi suasana penanganan pasien di Rumah Sakit Pendidikan peserta didik dapat melakukan pertolongan
emergensi secara cepat, sigap dan akurat bersama tim ... 5
Gambar 2. Empat domain utama sistem kompleks yang dihadapi oleh pendidik klinis ... 24
Gambar 3. Rumah Sakit Jaman Romawi ... 32
Gambar 4. Proses pembelajaran klinik guna mendapatkan perbaikan luaran pasien ... 59
Gambar 5. Kerangka evaluasi peserta didik berdasarkan piramida Miller ... 63
Gambar 6. Ilustrasi test ujian seleksi tulis dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan kognitif peserta ... 77
Gambar 7. Ilustrasi Tes wawancara yang dilakukan oleh seorang pewawancara, dosen terhadap beberapa calon pesrta didik ... 78
Gambar 8. Siklus pembelajaran eksperimental ... 99
Gambar 9. Siklus pembelajaran dan pendidikan profesionalisme ... 109
Gambar 10. Bagan Motivasi dan Perilaku ... 120
Gambar 11. Skema Komponen utama penalaran klinik (clinical reasoning) ... 127
Gambar 12. Domain seorang dokter. Dokter yang memiliki tugas banyak harus mengembangkan daya nalarnya dengan berbagai pengetahuan dasar yang didapatkannya terdahulu. Pada lingkaran pertama adalah tugas pokok dan lingkaran kedua menjadi dasar pelaksanaan tugas pokok. Dan masih banyak lagi tugas lain dalam kehidupan sosial kemasyarakatan ... 129
Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan
xx
xxi
Gambar 13. Model hubungan dokter pasien. Pada hubungan dokter pasien, maka yang proaktif mengambil peran adalah dokter dengan penalarannya untuk menentukan berbagai tingkat keputusannya, berdasarkan data keluhan pasien. Interaksi ini menarik untuk diketahui sehubungan dengan kemampuan nalar seorang dokter
menentukan keputusan dan bagaimana melaksanakannya .... 130
Gambar 14. Penalaran klinik menentukan dasar diagnosis dan dasar terapi ... 131
Gambar 15. Proses penyusunan diagnosis dan respon sebagai refleksi pada praktik klinik ... 132
Gambar 16. Penalaran yang diperlukan untuk terapi ... 133
Gambar 17. Bed side teaching ... 142
Gambar 18. Proses feedback yang berulang secara simultan ... 152
Gambar 19. Pelaksanaan microskills teaching ... 162
Gambar 20. Procedural skills tutorial ... 172
Gambar 21. Pelaksanaan evaluasi dengan Mini-CEX ... 204
Gambar 22. Case Based Discussion ... 210
Gambar 23. Direct Observation Of Procedural Skills ... 218
Gambar 24. Piramida Miller ... 240
Gambar 25. Contoh lembar identitas peserta didik profesi pemilik buku log .... 246
Gambar 26. Contoh lembar bimbingan peserta didik ... 247
Gambar 27. Contoh lembar kegiatan ilmiah ... 247
Gambar 28. Contoh lembar kegiatan tindakan ... 248
Gambar 29. Kegunaan dan fungsi portofolio oleh Van Tartjwik ... 249
Gambar 30. Portofolio yang telah lengkap terkumpul ... 253
Gambar 31. Model intergrasi sistem pendidikan kesehatan ... 258
Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan
xxii
1
Tabel 1. Analisis kandungan dari persyaratan kemampuan kognitif ... 75
Tabel 2. Analisis kandungan dari persyaratan kepribadian (karakter) calon peserta didik ... 76
Tabel 3. Jawaban pertanyaan bagaimanakah karakter ideal seorang role model ... 92
Tabel 4. Kategori bahan reflektif berdasarkan tahapan dalam pengembangan profesional ... 103
Tabel 5. Pendekatan pragmatis untuk mengkategorikan bahan reflektif ... 103
Tabel 6. Perbedaan karakteristik orientasi pembelajaran ... 121
Tabel 7. Strategi kunci dalam bedside teaching ... 146
Tabel 8. Contoh skenario pengajaran satu menit untuk kasus diare akut pada anak ... 164
Tabel 9. Ringkasan metode assessment yang sesuai dengan Piramida Miller ... 192
Tabel 10. Model Portofolio ... 244
Tabel 11. Contoh susunan portofolio program profesi ... 250
Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan
1
Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikanxxii
1
TOPIK I
MENGAPA BEROBAT KE RUMAH
SAKIT PENDIDIKAN?
IGP Suka Aryana
Pendahuluan
Rumah Sakit Pendidikan (RSP)
memiliki pengertian sederhana,
yaitu Rumah Sakit yang digunakan
untuk pendidikan. Sebagai Rumah
Sakit Pendidikan maka selain
ada pelayanan kesehatan juga
berlangsung proses pendidikan dan
penelitian. Ketiga proses ini berjalan
secara beriringan. Di Rumah Sakit
Pendidikan tidak hanya dijumpai
dokter, perawat, pasien tetapi ada
dosen atau guru, murid dan peneliti.
Jenis pendidikan juga beragam: pendidikan dokter, dokter spesialis,
dokter konsultan, perawat, bidan, farmasi, radiologis dan banyak lagi
profesi lainnya. Begitu beragam peran dan proses yang berlangsung
di Rumah Sakit Pendidikan. Semua proses ini harus berjalan baik yang
ditandai dengan semua pihak mendapatkan keuntungan dan manfaat dari
proses tersebut. Dokter spesialis atau DPJP (Dokter Penanggung Jawab
Pasien) atau Dosen dapat mendedikasikan dirinya menjadi guru, panutan,
role model serta memiliki kesempatan mengembangkan diri dari kariernya
sampai pada level tertinggi. Dokter muda, dokter residen dan murid dapat
mempraktekkan keilmuan akademiknya serta meningkatkan kompetensi
sampai jenjang akademik pendidikannya, sehingga dapat menjalankan
profesinya secara kompeten dan bertanggung jawab. Pasien mendapat
“RUMAH SAKIT PENDIDIKAN
MEMILIKI BEBERAPA
KEUNGGULAN, YAITU
MEMBERIKAN PENJAMIN MUTU
PELAYANAN DAN KESELAMATAN
PASIEN YANG BERLANDASKAN
KEDOKTERAN BERBASIS
BUKTI, MENERAPKAN METODE
PELAKSANAAN TERAPI TERBARU,
TEPAT GUNA, HARI RAWAT YANG
LEBIH PENDEK, PENGOBATAN DAN
ANGKA KESEMBUHAN YANG
LEBIH BAIK, SERTA MENYEDIAKAN
KONSULTASI STAF MEDIS
Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan
2
layanan terbaik (teliti, cermat) dan paripurna dalam menghadapi masalah
penyakit yang dialaminya. Layanan yang dilakukan haruslah yang
terkini, tercanggih dan berstandar yang mampu diberikan Rumah Sskit
Pendidikan.
Jika demikian, tentu Rumah Sakit Pendidikan adalah Rumah
Sakit terbaik dengan kualitas layanan terbaik pula. Tetapi apakah pada
kenyataanya terjadi demikian?. Berikut kami sampaikan beberapa ilustrasi
kejadian penting di Rumah Sakit Pendidikan.
Ilustrasi Kasus dan Suasana Rumah Sakit Pendidikan
Seorang pasien A dirawat di bangsal Rumah Sakit Pendidikan,
perawatan telah berlangsung 1 bulan. Pasien ternyata sudah diperbolehkan
pulang tetapi keluarga pasien belum bersedia dipulangkan. Keluarga
mengeluhkan pasien belum bisa bangun, belum mau makan dan terlihat
lemas. Keluarga pasien merasa belum mendapatkan penjelasan yang
tepat tentang penyakit pasien. Terlalu banyak dokter, jadi tidak mengenal
siapa sebenarnya dokter yang benar-benar menangani pasien.
Seorang pasien B di Rumah Sakit Pendidikan harus dilakukan
operasi yang kedua kalinya dalam waktu berdekatan. Operasi dilakukan
peserta didik yang sedang mengikuti pendidikan konsultan. Pasien
keberatan dengan tindakan yang akan dilakukan. Pasien mempertanyakan
keberhasilan operasi pertamanya. Siapa yang melakukan? Peserta didik?
Apakah yang dilakukan sudah sesuai prosedur? Kenapa harus dioperasi
lagi?
Seorang pasien C datang ke Unit Gawat Darurat (UGD) di Rumah Sakit
Pendidikan diantar keluarganya. Pasien diterima seorang dokter umum
yang jaga saat itu, setelah diperiksa pasien dirujukan ke bagian Penyakit
Dalam. Di bagian Penyakit Dalam pasien dievaluasi ulang seorang dokter
muda, kemudian dilaporkan ke residen Penyakit Dalam Junior. Residen
Junior memeriksa kembali kemudian membuat catatan untuk dilaporkan
Residen Chief yang tugas saat itu. Residen Chief mengkonfirmasi ulang
laporan Residen Junior dengan memeriksa kembali pasien. Akhirnya
Residen Chief melaporkan ke dokter jaga spesialis yang on site ada di
Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit. Dokter spesialis memeriksa
Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan
3
dan barulah pasien mendapatkan penanganan. Kenapa penanganannya
lama? Apakah harus berjenjang?
Membaca ilustrasi kasus di atas, jika Anda seorang pasien,
apakah akan berobat ke Rumah Sakit Pendidikan atau bukan? Kenapa?
Bagaimana cara Anda memilih Rumah Sakit? Apakah dilihat dari gedung,
layanan, dokter yang ada di sana atau biaya? Apakah gedung mewah
menjamin pelayanannya baik? Apakah bila dilayani oleh ahli dan seorang
professor pasti sembuh? Atau berobat ke Rumah Sakit dengan biaya
mahal pasti hasilnya baik? Apakah kasus ilustrasi dan suasana Rumah
Sakit Pendidikan di atas benar adanya?
Ilustrasi kasus pasien A adalah, kasus pasien yang sering terjadi
pada usia lanjut. Pasien biasanya memiliki berbagai jenis penyakit yang
memerlukan penanganan interdisiplin. Tidak salah jika akhirnya banyak
dokter spesialis maupun peserta didik ikut terlibat menangani. Di Rumah
Sakit Pendidikan dokter spesialis ataupun dokter residen dan dokter muda
bila bertemu pasien wajib memperkenalkan diri, melakukan pemeriksaan
dan menjelaskan maksud dan hasil pemeriksaan serta rencana perawatan
selanjutnya. Ada kemungkinan pasien sudah lanjut usia dan mengalami
demensia sehingga lupa dengan perkenalan dan edukasi dokter. Peran
keluarga sebagai orang terdekat dan dikenal yang ada di samping
pasien sangat penting dalam keberhasilan pengobatan pasien lanjut
usia. Kehadiran keluarga sangat mendukung psikologis pasien untuk
bersemangat dan bahagia, sehingga meningkatkan aktifitas dan latihan.
Semua hal ini akan meningkatkan nafsu makan dan mempercepat
kesembuhan.
Pada ilustrasi kasus pasien B, adalah kasus operasi saluran cerna.
Operasi ini memang membutuhkan 2 tahap. Jadi operasi kedua dilakukan
bukan akibat kegagalan operasi pertama tetapi merupakan kelanjutannya.
Di Rumah Sakit Pendidikan operasi dapat dilakukan oleh residen atau
spesialis yang sedang pendidikan konsultan. Hal ini tergantung dari
kurikulum pendidikannya. Walaupun hanya seorang peserta didik
tetapi berhak melakukan operasi. Tetapi sebelum mereka melakukan
operasi mereka harus dinyatakan kompeten terlebih dahulu. Tahapan
yang dilalui adalah melakukan tindakan pada manikin (peraga), melihat
Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan
4
operasi, beberapa kali menjadi asisten operasi, melakukan tindakan
dengan pendampingan beberapa kali. Kemudian setelah dirasa mampu
menjalankan penilaian dengan metode DOPS (Direct Observasional
Prosedur Skill). Jadi mengerjakan operasi sambil dinilai supervisor (DPJP/
dosen) sampai dinyatakan lulus dan kompeten melakukan tindakan
tersebut. Dalam proses ini diberlakukan proses supervisi 3 tingkat yaitu :
1. Supervisi ringan mandiri, DPJP on call
2. Supervisi sedang DPJP ada di sekitar ruangan
3. Supervisi ketat (tinggi) didampingi (DPJP/dosen)
Semua proses di atas harus menjamin keselamatan pasien (zero
accident atau error).
Pada ilustrasi pasien C adalah penangan pasien di emergensi.
Kriteria waktu lama memang relatif
.
Tetapi penanganan pasien emergensi
di Rumah Sakit Pendidikan seyogyanya lebih optimal, cepat dan tepat.
Sekarang bandingkan jika pasien tersebut datang ke rumah sakit bukan
pendidikan. Pasien akan langsung bertemu dengan dokter jaga UGD (pasti
dokter umum). Dokter langsung memeriksa dan memberikan pengobatan.
Bila memerlukan rawat inap akan dihubungi dokter spesialisnya. Biasanya
dokter spesialis akan datang keesokan harinya. Di UGD Rumah Sakit
Pendidikan selalu ada dokter spesialis yang jaga on site terutama untuk
5 spesialis dasar yaitu; spesialis penyakit dalam, spesialis anak, spesialis
bedah, spesialis kandungan dan anastesi. Layanan diupayakan berjalan
cepat dan tepat. Ada standar waktu yang dianjurkan sampai pasien
mendapatkan kejelasan perawatannya. Adanya peserta didik berfungsi
membantu supaya pelayanan menjadi lebih cepat, bukan bertambah lama,
karena berjenjang peserta didik belajar sambil bekerja bersifat magang.
Tanggung jawab pasien sepenuhnya ada di tangan spesialis. Spesialis
harus mampu menjadi role model bagaimana melayani pasien dengan
sigap, cepat dan tepat. Bagaimana melakukan edukasi kepada pasien
dan keluarga pasien. Peserta didik membantu mendapatkan data riwayat,
gejala dan tanda yang lebih lengkap untuk dianalisis lebih akurat. Peserta
didik membantu menjalankan instruksi yang telah ditetapkan dokter
spesialis serta melakukan monitoring terhadap perkembangan pengobatan
yang telah diberikan kalau perlu dapat dengan cepat melakukan tindakan
Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan
5
gawat darurat bila diperlukan. Suasana pendidikan menyebabkan dokter
spesialis akan menunjukkan kerja terbaiknya supaya menjadi contoh (role
model) bagi peserta didik. Dokter spesialis harus selalu berpikir bahwa
“suatu saat saya sakit maka yang mengobati saya adalah murid-murid
saya. Saya harus menjadikan mereka dokter yang lebih hebat dari saya
supaya bisa merawat saya dengan baik dan teliti nantinya.”
Gambar 1. Ilustrasi suasana penanganan pasien di Rumah Sakit Pendidikan peserta didik dapat melakukan pertolongan emergensi secara cepat, sigap dan akurat bersama tim (foto
menggunakan model)
Menjadi Rumah Sakit Pendidikan Tidak Mudah
Satu Rumah Sakit tidak mudah dikategorikan sebagai Rumah Sakit
Pendidikan. Rumah Sakit Pendidikan bukanlah rumah sakit yang dibuat
oleh institusi pendidikan. Rumah Sakit Pendidikan adalah rumah sakit
yang dijadikan sebagai tempat pendidikan dan telah ditetapkan oleh
Kemenkes setelah melalui proses akreditasi. Dalam proses akredikasi
ada beberapa standar yang harus dipenuhi. Jadi tidak sembarang rumah
sakit mudah terakreditasi menjadi Rumah Sakit Pendidikan. Ada 5 standar
yang harus dipenuhi untuk menjadi Rumah Sakit Pendidikan yaitu :
Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan
6
1. Standar visi misi dan tujuan rumah sakit dengan 7 parameter.
2. Standar manajemen dan administrasi dengan 19 parameter.
3. Standar sumber daya manusia dengan 7 parameter.
4. Standar penunjang pendidikan dengan 5 parameter.
5. Standar perencanaan dan pelaksanaan proses pendidikan klinik
yang berkualitas dengan 15 parameter.
Dengan menerapkan 5 standar dan parameter yang telah ditetapkan
diharapkan Rumah Sakit Pendidikan memiliki keunggulan dibandingkan
rumah sakit bukan pendidikan (uraian standar dan parameter akan
disampaikan pada BAB berikutnya). Berdasarkan keputusan menteri
kesehatan RI No. 1068/Menkes/SK/XI/2008 diputuskan beberapa
keunggulan yang harus dimiliki Rumah Sakit Pendidikan:
1. Memberikan penjamin mutu pelayanan dan keselamatan pasien
serta berlandaskan kedokteran berbasis bukti
2. Menerapkan metode pelaksanaan terapi terbaru
3. Menerapkan ilmu kedokteran yang tepat guna
4. Diharapkan membuat hari rawat yang lebih pendek bagi pasien
dengan penyakit
yang
sama
5. Menghasilkan pengobatan dan angka kesembuhan yang lebih
baik
6. Menyediakan konsultasi staf medis pendidikan selama 24 jam.
Bila demikian halnya apakah Anda masih ragu untuk mengajak
pasien datang berobat ke Rumah Sakit Pendidikan? Dalam buku ini akan
dibahas beberapa konsep pendidikan kedokteran klinik di Rumah Sakit
Pendidikan.
Pendidikan Klinik untuk Keselamatan Pasien
Pendidikan kedokteran sejak pertama muncul selalu membawa
konsep, bahwa peserta didik tidak hanya membutuhkan pengetahuan
saja tetapi keterampilan dan sikap atau attitude menjadi hal yang sangat
penting. Ketiga hal ini adalah hal mendasar untuk menjaga martabat
profesi dokter. Pada saat pendidikan profesi, pendidikan klinik di rumah
sakit ada unsur penting lain yang ditambahkan, yaitu keselamatan pasien
Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan
7
(patient safety). Pasien tidak boleh digunakan untuk coba-coba. Apapun
tindakan yang dilakukan terhadap pasien haruslah dilakukan oleh orang
yang sudah kompeten walaupun statusnya masih peserta didik. Penerapan
dan pemahaman konsep pendidikan klinik menjadi hal sangat penting
yang akan diuraikan lebih detail dalam buku ini. Konsep tersebut meliputi
dari saat seleksi, proses pembelajaran sampai pada proses penilaian.
1. Proses seleksi
Pada proses seleksi peserta didik tidak boleh disamakan dengan
seleksi mahasiswa yang baru mendapatkan pendidikan akademik.
Seleksi peserta didik untuk pendidikan klinik meliputi unsur kesehatan,
biografi, kognitif, kepribadian, sikap, perilaku dan psikomotor
untuk mendapatkan peserta didik berkualitas. Mereka tidak hanya
melakukan pendidikan tetapi juga pelayanan. Seleksi yang baik
menghasilkan peserta didik yang baik sehingga mampu melakukan
pendidikan dan pelayanan yang bermutu dan mengutamakan
keselamatan pasien. Proses seleksi harus mampu menepis peserta
didik dengan gangguan kejiwaan yang dapat berakibat fatal untuk
keselamatan pasien.
2. Proses pembelajaran
Dalam buku ini akan dibahas beberapa metode pembelajaran yang
dipakai di Rumah Sakit Pendidikan. Proses pembelajaran klinik di
rumah sakit akan mempertemukan tiga unsur utama, yaitu; peserta
didik, dosen atau DPJP dan pasien. Ketiganya harus mendapatkan
manfaat tanpa kecuali, supervisi akan menjamin keselamatan
pasien dan pendidikan berkualitas tinggi. Metode pembelajaran
clinical reasoning mengajarkan peserta didik untuk selalu berpikir
kritis. Dapat melakukan analisis dari data keluhan tanda atau data
penunjang lain untuk mendapatkan diagnosis dan tatalaksana
pasien yang tepat. Bedside teaching adalah proses pembelajaran
langsung dengan pasien oleh dosen atau DPJP diharapkan peserta
didik mendapatkan pengalaman belajar yang baik dengan proses
tetap harus berfokus pada kenyamanan pasien.
Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan
8
Micro skill teaching : adalah merupakan metode pembelajaran secara
singkat tetapi peserta didik tetap mendapatkan pengalaman belajar
yang memadai. Metode ini akan mengefektifkan kinerja dosen/
DPJP karena banyaknya jumlah pasien yang harus ditangani. Ada
lima langkah dalam micro skill yang sangat baik digunakan untuk
mengetahui kemajuan kompetensi peserta didik.
Giving consecutive feedback : metode pembelajaran ini ditujukan
kepada dosen/DPJP untuk dapat memberikan feedback konstruktif
yang memacu semangat dan antusias belajar peserta didik dan
menciptakan suasana akademik yang harmonis.
Procedural tutorial: mengajarkan tata cara melakukan tindakan. Ada
beberapa langkah dalam metode pembelajaran yang harus dilalui
masing-masing tahapan untuk dilalui peserta didik dengan baik.
Supervisi sangat dibutuhkan untuk menjamin proses kemajuan
belajar peserta didik dan keselamatan pasien (konsep zero accident
or error). Konsep-konsep pembelajaran tadi akan menjamin, bahwa
pelayanan yang dilakukan peserta didik di bawah supervisi dosen
atau DPJP adalah aman, bahkan lebih teliti dan komprehensif.
3. Proses penilaian
Proses penilaian peserta didik dapat dilakukan langsung dengan
pasien atau tanpa pasien (di kelas, kantor). Tentu yang berhubungan
langsung dengan pelayanan adalah proses penilaian langsung
dengan pasien di tempat kerja peserta didik. Hal ini disebut WPBA
(work placed based assessment). Ada beberapa metode WPBA
antara lain:
Minicex : ini adalah penilaian profesionalisme peserta didik, peserta
didik melakukan penekanan anamnesis dan pemeriksaan fisik serta
melakukan edukasi langsung dihadapan dosen atau DPJP. Saat
ini memang dilakukan penilaian dan dibuatkan feedback supaya
peserta didik terus mengembangkan kemampuan analisanya.
Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan
9
CBS (case based discussion) : metode ini memang tidak menggunakan
pasien tetapi memakai catatan medik pasien yang ditangani peserta
didik di ruangan. Model penilaian dalam bentuk wawancara untuk
menilai kedalaman pemahaman peserta didik terhadap kasus yang
ditangani di ruangan.
DOPS : direct observational procedural skill adalah sistem penilaian
dimana peserta didik dinilai secara langsung saat melakukan
tindakan. Penilaian dilakukan sebelum peserta didik dinyatakan
lulus dan kompeten melakukan tindakan tersebut. Penilaian dapat
dilakukan berulang dengan tetap mengutamakan keselamatan
pasien (zero error and accident).
MSF 360
0: adalah penilaian tentang attitude atau sikap peserta
didik. Penilaian dilakukan secara observasional dalam rentang waktu
tertentu. Karena penilaian ini membutuhkan waktu. Ada banyak item
dalam penilaian seperti etika, sopan santun, sikap pada pasien,
keluarga pasien, perawat, sejawat dan supervisiornya. Penilaian
boleh dilakukan oleh siapa saja yang berada dalam ruang kerja yang
sama. Penelitian ini membuat peserta didik memiliki perilaku yang
baik terhadap siapa saja di Rumah Sakit Pendidikan tersebut. Dari
semua penilaian ini diharapkan, bahwa peserta didik dosen atau
DPJP akan menunjukan kinerja optimalnya, sehingga menghasilkan
lulusan bermutu tetapi juga pelayanan yang berkualitas,
meningkatkan kepuasan dan keselamatan pasien. Semua proses
pendidikan tidak menurunkan kualitas pelayanan di RS Pendidikan
tetapi justru meningkatkan kualitas layanan.
Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan
10
Ringkasan
Rumah Sakit Pendidikan adalah rumah sakit yang menjalankan fungsi
pelayanan, pendidikan dan penelitian. Pendidikan yang dilakukan adalah
berbasis pelayanan yang selalu mengutamakan keselamatan pasien.
Kemajuan dunia kedokteran sangat memerlukan penelitian terbaru dan
penerapannya dilaksanakan di Rumah Sakit Pendidikan dengan kaidah
etika penelitian yang telah berstandar. Ketiga fungsi ini berjalan terpadu
dan banyak melibatkan peserta didik. Suasana pendidikan akan memacu
DPJP atau dosen dan peserta didik menunjukkan kinerja terbaiknya
dengan menerapkan konsep pendidikan kedokteran klinik di Rumah Sakit
Pendidikan. Pemahaman konsep pendidikan kedokteran klinik di Rumah
Sakit Pendidikan menjadi sangat penting karena dapat meningkatkan
kualitas pelayanan di rumah sakit tersebut. Konsep-konsep ini mesti
dipahami oleh semua stakeholder terutama dosen atau DPJP dan pihak
manajemen di Rumah Sakit Pendidikan, sehingga pengelolaan pendidikan
klinik menjadi sangat teratur, baik dan tentunya nyaman dan aman bagi
pasien. Berobatlah ke Rumah Sakit Pendidikan.***
Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan
265
Alhaqwi AI and Taha WS. Promoting Excellence in Teaching and learning in Clinical Education. J Taibah Uni Med Sci 2015; 10: 97-101.
Amin Z and Eng KH. Basic Medical Education. World Scientific Publishing. Pte. Ltd. Co, Singapore, 2006.
Amin, Zubair, Seng CY & Khoo Hoon Eng. 2006. Practical Guide to Medical Student Assessment. World Scientific Publishing. Singapore
Amini A, Shirzadi F, Mohseni MA, Sadeghpour A, Elmi A. Designing direct observation of procedural skill (DOPS) test for selective skill of orthopedics residen and evaluating its effects from their point of view. Res Dev Med Educ. 2015;4:47-152.
Anna, C. et al. (2016) ‘The impact of multisource feedback ( MSF ) including patient
feedback on psychiatric trainees’. MedEdPublish: 1–17. https://doi.
org/10.15694/mep.2016.000023etpp.
ANZCA Australian and New Zealand college of anaesthetists. Direct observation of procedural skill (DOPS) paper form (diakses 10 desember 2018) tersedia di www.anzca.edu.au
Association of American Medical Colleges (AAMC). Recommendations for Preclerkship Clinical Skills Education for Undergraduate Medical Education. Task Force on the Clinical Skills Education of Medical Students. 2008.
Azer SA. Use of Portfolios by Medical Students: Significance of Critical Thinking. The Kaohsiung Journal of Medical Sciences 2008; 24(7): 361-366 Bannister SL, Raszka WV, Jr, Maloney CG. What makes a great clinical teacher in
pediatrics? Lessons learned from the literature. Pediatrics. 2010;125:86. doi: 10.1542/peds.2010-0628.
Baume D, editor. LTSN Generic Centre Assessment Series No.6: A Briefing on Assessment of Portfolios. York: Learning & Teaching Support Network; 2001.
Benbassat J, Baumal R. 2012. Expected benefits of streamlining undergraduate medical education by early commitment to specific medical specialties. Adv Health Sci Educ Theory Pract, 17:145–55.
DAFTAR RUJUKAN
Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan
266
Berkhof M, van Rijssen HJ, Schellart AJM, Anema JR, van der Beek AJ. 2011. Effective training strategies for teaching communication skills to physicians: an overview of systematic reviews. Patient Educ Couns, 84:152–62.
Bernwick DM et.al. Ac Med Scie 2010; 85: S56 – S65 Borang Standar Rumah Sakit Pendidikan , ARSPI
Boshuizen, H. P. A. and H. G. Schmidt. The development of clinical reasoning expertise. In: J. Higgs and M. Jones. Clinical reasoning in the health professions. Oxford, Butterworth- Heinemann Ltd,1995: 24-31
Boud,D., Keogh,R. & Walker, D. Reflection: Turning Experience into Learning. 2009. London: Kogan Page.
Boursicot K, Etheridge L, Setna Z, Sturrock A, Ker J, Smee S, Sambandam E. Performance in Assessment: Consensus Statement and Recommendations from The Ottawa Conference. Med Teach, 2011; 33(5): 370-83.
Bowen, J.L Educational strategies to promote clinical diagnostic reasoning. Therook New England Journal of Medicine2006, 355, 2217-2225.; ARK, T. K.,
Brightwell A, Grant J. Competency-based training: who benefits? Postgrad Med J. 2013; 89: 107-10.
Brukner H, et al. Giving effective feedback to medical students: a workshop for faculty and house staff. Medical Teacher 1999;21:161-5
Buis, C., Eckenhausen, M. and Cate, O. (2018) ‘Processing multisource feedback during residency under the guidance of a non-medical coach’. International Journal of Medical Education, 9. 48–54. doi: 10.5116/ ijme.5a7f.169d.
Campbell EF, Rank BK, Sinclair AJM. Selection of medical students: a burning
question. MedJ7 Aust 1974;i:785-8.
Cantillon P. 2003. ABC Of Teaching and Learning in Medicine
Cayley WE. Effective Clinical Education: Strategies for Teaching Medical Students and Res
Cooke M, Irby DM, Sullivan W, Ludmerer KM. American Medical Education 100 Years after the Flexner Report. N Engl J Med 2006; 355: 1339-1344. CPM van der Vleuten, S Heeneman. 2016. Revisiting assessing professional
competence : from methods to programmes. Med. Educ, 50, 885-888. Cruess SR, Cruess RL, Steinert Y. Role modelling: making the most of a powerful
teaching strategy. BMJ. 2008;336:718-721.
Custers E and ten Cate O. The History of Medical Education in Europe and The United States, with Respect to Time and Proficiency. Acad Med 2018; 93: S49-S54.
Davis MH, Friedman Ben David M, Harden RM, Howie P, Ker J, McGhee C, Pippard MJ. & Snadden D.. Portfolio assessment in medical students’ final examinations. Medical Teacher 2001; 23: 357-366
Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan
267
Davis MH, Ponnamperuma GG. Portfolio Assessment. J Vet Med Educ [Internet]. 2005 Sep [cited 2018 Nov 18];32(3):279–84. Available from:
Davis MH, Ponnamperuma GG. Portfolios, projects and dissertations. In: Dent JA, Harden RM, editors. A practical guide for medical teachers. London: Elsevier Churchill Livingstone; 2006.
Davis MH, Ponnamperuma GG, Ker JS. Student perceptions of a portfolio assessment process. Med Educ. 2009 Jan;43(1):89-98.
Departemen pendidikan kedokteran universitas gadjah mada. Pelatihan dasar pembimbingan klinik : pembimbingan dan penilaian di pendidikan klinik / profesi. Yogyakarta, 19-20 september 2017.
Dharmika IGA, Putri NPIK, Wicaksana MA. 2018. Paper: Pendapat peserta didik kedokteran tentang role model pada proses pendidikan klinik. Denpasar. Driessen E, Van-Tartwijk J, Van-Der-Vleuten C, Wass V. Portfolios in medical
education: why do they meet with mixed success? A systematic review. Medical Education 2007; 41: 1224–1233
du Plooy-Cilliers, F., Davis, C., & Bezuidenhout, R.-M. (2014). Research Matters, (3).
Elder A, Verghese A. Bedside matters – putting the patient at the centre of teaching and learning. J R Coll Physicians Edinb 2015;45:186-7. [diakses tanggal 3 Juni 2018]. Tersedia di: http://dx.doi.org/10.4997/JRCPE2015.301.
Englander R, and Carraccio C. A lack of Continuity in Education, Training, and Practice Violates the “Do NO Harm” principle. Acad Med 2018; 93: S12-S16.
Etheridge L, Boursicot K. Performance and Workplace Assessment. In: Dent JA, Harden RM, Hodges. A Practical Guide for Medical Teacher. 4th ed.
London: Churchill Livingstone, 2013; 310-13.
Eva, K. W. What every teacher needs to know about clinical reasoning. Medical
Education.2004
Fatemeh K, Alavinia SM. Students’ perception about logbooks: advantages, limitation and recommendation - a qualitative study. J Pak Med Assoc [Internet]. 2012 Nov [cited 2018 Nov 18];62(11):1184–6. Available from:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23866407
Ferguson, J., Wakeling, J. and Bowie, P. (2014) ‘Factors influencing the effectiveness of multisource feedback in improving the profesional practice of medical doctors : a systematic review’, BMC Medical Education, 14(76), pp. 1–12. doi: 10.1186/1472-6920-14-76.
Ferguson, P. C., Caverzagie, K. J., Nousiainen, M. T., Snell, L., & Collaborators, I. 2017. Changing the culture of medical training: An important step toward the implementation of competency-based medical education. Med Teach, 39:599-602.
Fernandez N, Dory V, Ste Marie LG, Chaput M, Charlin B, Boucher A. Varying conceptions of competence: an analysis of how health sciences educators define competence. Medical education. 2012; 46: 357-65.
Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan
268
Findyartini A, Jusuf A, Menaldi SLSW. Panduan Praktis bagi Pengajar Klinis. Jakarta. Sagung Seto 2017.
Firedman M, David B. 2009. Principles of assessment (Chapter 40). In : Dent & Harden. A Practical Guide for Medical Teachers. 3rd edition. Elsevier. London
Fitri, A. D. (2015) ‘Penerapan Multi-Source Feedback ( MSF ) Dalam Penilaian Perilaku Profesional Peserta didik Kedokteran’. JMJ, 3: 1,pp. 35 – 44 Frenk, Julia. Et all. Health Profesionals for a new century: transforming education
to strengthen health systems in an interdependent world. The Lancet Commissions. 2010
Fulton JF. History of Medical Education. Brit Med J 1953; 29:457-461.
Garout M, Nuqali A, Alhazmi A, Almoallim H. Besdside teaching: an underutilized tool in medical education. IJME 2016;7:261-2.
General Medical Council . Good Medical Practice. London: GMC; 2013.
Gersie A. Reflections on Therapeutic Storytelling. 1997. London: Jessica Kingsley Goldie J, Dowie A, Goldie A, Cotton P, Morrison J. What makes a good clinical
student and teacher? An exploratory study. BMC Med Educ. 2015;15:40. doi:10.1186/s12909-015-0314-5
Gordon MJ. Review of The Validity and Accuracy of Self Assessments in Health Professions Training. Acad Med. 1994;66:762-769
Govaerts MJB. Eductional competencies or education for profesional competence? Medical education. 2008; 42: 234-36.
Grant A, Kinnersley P, Metcalf E, Pill R, Houston H. Students views of Reflective Learning Techniques: An Efficacy Study at a UK Medical School, Med Educ. 2006;0(4):379-388
Gray D, Cozar O, Lefroy J. Medical students’ perceptions of bedside teaching. Clin Teach. 2017 Jun;14(3):205-210. doi: 10.1111/tct.12532. Epub 2016 May 4 [diakses tanggal 3 Juni 2018]. Tersedia di: https://www.ncbi.nlm. nih.gov/pubmed/27146335.
Hageman, M. G. J. S. et al. (2015) ‘Do 360-degree Feedback Survey Results Relate to Patient Satisfaction Measures ? Clinical Orthopaedics and Related Research, 473, pp. 1590–1597. doi: 10.1007/s11999-014-3981-3. Haider SI, Snead DRJ, Bari MF. 2016. Medical students’ perceptions of clinical
teachers as role model. PLoS One. 11(3):1–9.
Haldene T. “Portfolios” as a method of assessment in medical education. Gastroenterol Hepatol Bed Bench. 2014 Spring; 7(2): 89–93.
Hampshire AJ, Avery AJ. What can students learn from studying medicine in literature?. Med Educ.2001;35:687-690
Harden RM and Crosby JR. 2000. AMEE Guide No 20: The Good Teacher is More Than A Lecturer: The Twelve Roles of The Teacher. Med Teach 22:334– 347.
Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan
269
Harris P, Bhanji F, Topps M, Ross S, Lieberman S, Frank JR, dkk. Evolving concepts of assessment in a competency-based world. Medical teacher. 2017; 39: 603-8.
Hauer KE, O’Brien BC, Hansen LA, Hirsch LA, Ma IH, Ogur B, et al. More is better: students describe successful and unsuccessful experiences differently in brief and longitudinal relationships. Acad Med. 2012;87:1389–96. doi: 10.1097/ACM.0b013e31826743c3.
Hays RB, McKinley RK, Gupta TKS. Twelve Tips for Expanding Undergraduate Clinical Teaching Capacity. Med teacher 2018; https://doi.org/10.1080/0 142159X.2018.1429587.
Henderson E, Berlin A, Freeman G, Fuller J, Twelve Tips for Promoting Significant Event Analysis to Enhance Reflection in Under-graduate Medical Students. Med Teach.2002;24(2):121-124
Hesketh EA, Laidlaw JM. Developing the teaching instinct. NHS Scotland. [Online]. [cited on May 2009]. Avaliable from: http://www.nes.scot.nhs. uk/courses/ti/Feedback.pdf
Higgs, J & Jones, M. Clinical reasoning. In: Higgs, J & Jones M. Clinical reasoning in the health professions. Oxford. Butterwourth-Heinemann Ltd.1995: 3 -19
Holmboe ES, Sherbino J, Long DM, Swing SR, Frank JR. The role of assessment in competency-based medical education. Medical Teacher. 2010; 32: 676-82.
Huang WY, Dains JE, Monteiro FM, Rogers JC. Observations on the teaching and learning occurring in offices of community-based family and community medicine clerkship preceptors. Med Stu Edu. 36(2):131-6.
Ingrassia A.. Portfolio-based learning in medical education. Advances in Psychiatric
Treatment, 2013; 19(5): 329-336. doi:10.1192/apt.bp.111.009480
Irby DM, Wilkerson L. Teaching when time is limited. BMJ Br Med J. 2008;336:384-7.
Irby DM. 1986. Clinical teaching and the clinical teacher. J Med Educ. 61(9 Pt 2):35–45. Epub 1986/09/01. PMID: 3746867.
Izzat S. Portfolios: The Next Assessment Tool in Medical Education? NeoReviews Vol.8 No.10 October 2007; 8; e405-408.
Jayasuriya-Illesinghe V, Nazeer I, Athauda L, Perera J. Role models and Teachers: medical students perception of teaching-learning methods in clinical settings, a qualitative study from Sri Lanka. BMC Med Educ. 2016;16:52. Published 2016 Feb 9. doi:10.1186/s12909-016-0576-6
Kamal Baher A, Selection of Medical Students and its Implications for Students at
King Faisal University. J Family Community Med. 2005:107-11
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1069/ MENKES/ SK/XI/2008 tentang Pedoman Klasifikasi dan Standar Rumah Sakit Pendidikan
Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan
270
Kerangka Kurikulum IPE, Komite Bersama Kemenristekdikti dan Kemenkes, 2017 Kesehatan, D. and Karangasem, K. (2010) ‘Strategi Pengembangan Softskills
pada Dokter dan Perawat dalam Rangka Peningkatan Kinerja di RSUD Karangasem Bali Softskills Development Strategy of Doctors and Nurses to Performance Improvement In Karangasem General Hospital Bali’, J. Adm. Kebijak. Kesehat, 11, pp. 32–37.
Kianmehr N, Mofidi M, Yazdanpanah M, Ahmadi MA. Medical student and patient perspective on bedside teacing. Saudi Med J 2010;31(5):565-568. Kogan JR, Bellini LM, Shea JA. Feasibility, Reliability, and Validity of The
Mini-Clinical Evaluation (mCEX) in A Medicine Core Clerkship. Acad Med, 2003; 78: S33-5.
Kolb DA. Experiental Learning: Experience as the Source of Learning and Development. 1984. New Jersey: Prentice Hall
Kusumawati W, Siti ATSE, Seshy T. 2014. Role model di rumah sakit pendidikan. Mutiara Medika. 14(1):63-74.
Lazarus J & van Niekerk JPV Selecting Medical Students: A Rational Approach.
Medical Teacher 8(4): 1986 p. 343-357
Lehmann LS, Brancati FL, Chen MC, Roter D, Dobs AS. The effect of bedside case presentations on patients’ perceptions of their medical care. N Engl J Med 1997;336:1150-5.
Lembar Penilaian Mini-CEX. Medical Education Unit. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Lesgold A, Rubinson H, Feltovich P, Glaser R, Klopfer D, Wang Y. Expertise in a complex skill: diagnosing X-rays pictures.In: Chi MTH, Glaser R, Farr MJ, eds. The Nature of Expertise. Hilldale, NJ: Lawrence Erlbaum Associates, 1988;311-42
Lockyer J, Carracio C, Chan MK, Hart D, Smee S, Touchie C, Holmboe ES, dkk. Core principles of assessment in competency-based medical education. Medical teacher. 2017;39: 609-16.
Martaadisoebrata D. Pengantar ke Dunia Profesi Kedokteran. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 2004.
McDury J, Alterio M. Learning through Storytelling in Higher Education: Using Reflection and Experience to Improve Learning. 2003. London: Kogan Page
McGaghie WC, Issenberg SB, Cohen ER, Barsuk JH, Wayne DB. 2011. Does simulation-based medical education with deliberate practice yield better results than traditional clinical education? A meta-analytic comparative review of the evidence. Acad Med, 86:706–11.
Mcgaghie WC. Student Selection. In :Norman GI. Van der Vleuten CPM& Newble
DI (eds), International Handbook of Research in Medical Education.
Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan
271
McManus IC. Student selection . In: JA Dent & harden RM (eds), A practical guide
for medicalteachers. Edinburgh: Elsevier 2005 p: 364-373
Medical Deans Australia and New Zealand. Developing a National Assessment Blueprint for Clinical Competencies for the medical graduate. Final Report. Maret 2014
Menaldi SL, Isbaniah F. Mini-CEx, DOPS, CbD, dan 360o Assessment. In:
Findyartini A, Jusuf A, Menaldi SL, eds. Panduan Praktis Bagi Pengajar Klinis. Jakarta: Sagung Seto; 2017. p. 237-47.
Menaldi SLSW, Isbaniyah F. Direct observation of procedural skill (DOPS). Dalam : Findyartini A, Jusuf A, Menaldi SLSW. Panduan praktis bagi pengajar klinis. Sagung seto; 2017. H. 249-253.
Miller GE. The Assessment of clinical skills/ competency/ performance. Academic Medicine (supplement) 1990; 65: S63-S7
Modi JN, Gupta P, Singh T. Competency-based medical edication, entrustment and assessment. Indian Pediatrics. 2015; 52: 413-19.
Murden R, Galloway GM, Reid JC, Colwill JM. Academic and personal predictors
of clinical success in medical school. 7 Med Educ 1978;53:71 1-9.
Neber JO, Gordon K, Meyer B, Stevens N. A five-step “microskills” model of clinical teaching. J Am Board Fam Pr. 1992;5(January):419-24.
Neher JO, Stevens NG. The one-minute preceptor: shaping the teaching conversation. Family Medicine 2003;35:391-3.
Nendaz, M. R., Gut, A. M., Perrier, A., Louis-Simonet ET, M., Reuille, O., Junad, A. F. & VU, N. V. Common strategies in clinical data collection displayed by experienced clinician-teachers in internal medicine. Medical Teacher, 2005. 27, 415-421
Norcini et al . 2008. An Introduction to the assessment of skills and performance, AMEE
Norcini JJ, Blank LL, Duffy D, Fortna GS. The Mini-CEX: A Method for Assessing Clinical Skills. Ann Intern Med, 2003; 138: 476-81.
Norcini JJ, Burch V. Workplace-based Assessment As An Educational Tool: AMEE Guide No.31. Med Teach, 2007; 29: 858-71.
Overeem, K. et al. (2008) ‘The Reliability of Multisource Feedback in Competency-Based Assessment Programs: The Effects of Multiple Occasions and Assessor Groups’, Academic Medicine, XX(X). 1–7. doi: 10.1097/ ACM.0000000000000763.
Parrott S, Dobbie A, Chumley H, Tysinger JW. Evidence-based office teaching – the five-step microskills model of clinical teaching. Fam Med. 2006;38:164-7.
Passi V, Doug M, Peile E, Thistlethwaite J, Johnson N. Developing medical profesionalism in future doctors: a systematic review. Int J Med Educ. 2010;1:19–29.
Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan
272
Passi V, Johnson S, Peile E, Wright S, Hafferty F, Johnson N. Doctor role modelling in medical education: BEME Guide No. 27, Medical Teacher, 35:9, e1422-e1436.
Patel VL and D. R. Kaufman. Clinical reasoning and biomedical knowledge: implications for teaching. In: J. Higgs and M. Jones. Clinical reasoning in the health professions. Oxford, Butterworth-Heinemann Ltd.1995 Patel VL, Arocha JF, Kaufman DR. Medical Cognition. In: Durso FT, Nickerson
RS(eds). Handbook of Applied Cognition. Chichester: Wiley, 1999:663-93
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 159b/Menkes/Per/1998 tentang rumah sakit Peraturan Pemerintah nomer 93 tahun 2017 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang Undang Republik Indonesia nomer 20 tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran
Peraturan Pemerintah Nomor 93 Tahun 2015 tentang RS Pendidikan
Peraturan Pemerintah RI Nomor 47 Tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Peraturan Pemerintah RI Nomor 52 thn 2017 tentang Pelaksanaan UU Nomor 22 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran
Peters M, ten Cate O. Bedside teaching in medical education: a literature review.
Perspect Med Educ. 2014;3:76–88. Published online 2013 Sep 19. doi:
10.1007/s40037-013-0083-y
Potts III JR. Assessment of competent The accreditation council for graduate medical eduction/residency review committee perspective. Surg Clin N Am. 2016; 96: 15-24.
Prasetyo Thedeus O.H, Mustika Rita. Pengajaran 1 menit. Dalam: Findyartini, A, Jusuf A, Menaldi Sri Linuwih SW, penyunting.. Panduan praktis bagi pengajar klinis. Jakarta: Sagung Seto; 2017. h. 127-50.
Profanter C, Perathoner A. DOPS (Direct Observation Of Procedural Skill) in undergraduated skills-lab: Does it work? Analysis of skill performance and curricular side effects. GMS Zeitschrift fur Medizinische Ausbildung 2015.vol32:Doc45.
Project of ABIM Foundation, ACP-ASIM Foundation and European Federation of Internal Medicine. Medical profesionalism in the new millennium: a physician charter. Ann Intern Med. 2002;136:243-6.
Puspadewi, N. et al. (2016) ‘Implementasi dan evaluasi modul pembelajaran ilmu pendidikan kedokteran untuk peserta didik kedokteran tahap preklinik’, Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia, 55(1). 15–21.
Raghoebar-Krieger HM, Sleijfer D, Bender W, Stewart RE, Popping R. The reliability of logbook data of medical students: an estimation of interobserver agreement, sensitivity and specificity. Med Educ [Internet]. 2001 Jul [cited 2018 Nov 18];35(7):624–31
Ramani S and Leinster S. AMEE Guide no 34: Teaching in the Clinical Environment. Med Teacher 30: 347-364.
Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan
273
Ramani S. Twelve tips to improve bedside teaching. Medical Teacher 2003;25:112-115.
Ray S, Ganguli P. Bedside teaching [diakses tanggal 3 Juni 2018]. Tersedia di:
http://careers.bmj.com/careers/advice/view-article.html?id=20000377.
Reid, R., and S. Traweek, eds. 2000. Doing science + culture: How cultural and interdisciplinary studies are changing the way we look at science and medicine. New York/London: Routledge.
Rika L. 2012. Dasar- dasar pemilihan assessment di pendidikan kedokteran. Jurnal Kedokteran vol 2.No 2.
Roththoff T. standing up for subjectivity in the assessment of competencies. GMS journal for medical education. 2018; 35: 1-11.
Saedon, H. et al. (2012) ‘The role of feedback in improving the effectiveness of workplace based assessments : a systematic review’, BMC Medical Education. BioMed Central Ltd, 12. 1. doi: 10.1186/1472-6920-12-25. Salam A, Siraj HH, Mohamad N, Das S, and Rabeya Y. Bedside teaching in
undergraduate medical education: issues, strategies, and new models for better preparation of new generation doctors. Iran J Med Sci 2011; 36:1–6.
Sandars J. The Use of Reflection in Medical Education: AMEE Guide No. 44. MedicalTeacher. 2009; 31:685-695
Schaaf, M. Van Der, Donkers, J. and Slof, B. (2017) ‘Improving workplace-based assessment and feedback by an E-portfolio enhanced with learning analytics’, Educational Technology Research and Development. Springer US, 65. 359–380. doi: 10.1007/s11423-016-9496-8.
Schüttpelz-Brauns K, Narciss E, Schneyinck C, Böhme K, Brüstle P, Mau-Holzmann U, et al. Twelve tips for successfully implementing logbooks in clinical training. Med Teach [Internet]. 2016 Jun 2 [cited 2018 Nov 18];38(6):564–9.
Schwartz RW, Haley JV, Williams C, et al. The controllable lifestyle factor and
students’ attitudes about specialty selection. Acad Med 1990;65:207–10.
Scott W, Annie Wong, Carol N. 1997. The impact of role models on medical students. J Gen Intern Med. 2:53-56.
Silverman J, et al. The Calgary-Cambridge approach to communication skills teaching II: the SET-GO method of descriptive feedback. Education for General Practice 1997; 8: 16-23
Sonnenberg L, von Hauff P, Lemieux L, Electronic portfolios for assessment in your postgraduate medical education program: essential questions to ask when selecting a platform for competency-based medical education (CBME), MedEdPublish, 2017, 6, [2], 4, doi:https://doi.org/10.15694/ mep.2017.000066
Spencer J. ABC of Learning and Teaching in Medicine. Learning and Teaching in The Clinical Environment. Bri Med J 2003; 326: 591-594.
Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan
274
Stalburg et al. 2012. Millers Pyramid. Instructional Methodes in Health Profession Education
Stalmeijer RE, Dolmans DH, Snellen-Balendong H, van Santen-Huefft M, Wolfhagen IH, ScherpbIer AJ. Clinical teaching based on the principles of cognitive apprenticeship: Views of experienced clinical teachers. Acad Med. 2013;88:861–5. doi: 10.1097/ACM.0b013e31828fff12.
Steinert Y, Basi M, Nugus P. How Physicians Teach in The Clinical Setting: The Embedded Roles of Teaching and Clinical Care. Med Teacher, 2017. doi. org/10.1080/ 0142159X. 2017.1360473.
Sutkin G, Wagner E, Harris I, Schiffer R. What makes a good clinical teacher in medicine? A review of the literature. Acad Med. 2008;83(5):452-66. doi: 10.1097/ACM.0b013e31816bee61.
Taylor, D. S., Houston, S., Baker, G. A., & Houston, S. (2006). The Development Of A Theory Of Learning Performance : A First Step, VII(1), 383–387. Teaching notes for physicians: Five steps to effective teaching at the bedside
[diakses tanggal 18 Desember 2018]. Tersedia di: https://www.ucalgary. ca/ofd/files/ofd/bedside-teaching.pdf.
Tekian A, Watling CJ, Roberts TE, Steinert Y, Norcini J. Qualitative and quantitative
feedback in the context of competency-based education. Medical
teacher, DOI: 10.1080/0142159X.2017.1372564.
The UK Foundation Programme office. Direct observation of procedural skill (DOPS) guidance for foundation doctors and trainers (diakses tanggal 10 desember 2018). Tersedia di www.foundationprogramme.nhs.uk
Thomas DSM. The use of portfolio learning in medical education, Medical Teacher, 2009; 20, 192-199.
Tooke, John. Jacobs, Ian. Academic Health Science Systems. The Lancet, Vol 375, Issue 9728, P1781-1782. 2010
Touchie C, Cate OT. The promise, perils, problems and progress of competency-based medical education. Medical education. 2016; 50: 93-100.
Trisnatoro, L. (2004) Memahami Ilmu Ekonomi Dalam Manajemen Rumah Sakit. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Undang Undang Republik Indonesia nomer 20 tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran
Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit
UNESCO. World Declaration on Highe Education for the 21st Century, Vision and Action. Paris, 1998.
Van der Vleuten CPM, Schuwirth LWT, Scheele F, Diressen EW, Hodges B. The assessment of profesional competence: building blocks for theory development. Best practice & research Clinical Obstetrics and Gynaecology. 2010; 24: 703-19.
Van Tartwijk J, Driessen EW. Portfolios for assessment and learning: AMEE Guide no. 45. Med Teach [Internet]. 2009 Sep [cited 2018 Nov 25];31:790–801.
Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan
275
Vatshala et al. 2017. Role models and Teachers: medical students perception of teaching-learning methods in clinical setting, a qualitative study from Sri Langka.BMC Medical Education.
Verghese A. Culture Shock – patient as icon, icon as patient. N Engl J Med 1997;336:1150-5.
Walters L, Greenhill J, Richards J, Ward H, Campbell N, Ash J, Schuwirth LW. 2012. Outcomes of longitudinal integrated clinical placements for students, clinicians and society. Med Educ, 46:1028–41.
Weller JM, Jolly B, Misur MP, Merry AF, Jones A, Crossley JGM, Pedersen K, Smith K. Mini-Clinical Evaluation Exercise in Anaesthesia Training. Br J Anaesth, 2009; 102: 633-41.
Westberg J, Jason H. Fostering Reflection and Providing Feedback: Helping Others Learn From Experience. 2001. New York: Springer Publishing Company
White, J. S. and Sharma, N. (2012) ‘“ Who writes what ? ” Using written comments in team-based assessment to better understand medical student performance : a mixed-methods study’, BMC Medical Education. BMC Medical Education, 12. 1. doi: 10.1186/1472-6920-12-123.
William E. Cayley Jr, MD, MDiv. Effective Clinical Education: Strategies for Teaching Medical Students and Residents in the Office. WMJ 2011;110:178-81 Wimmers P, Schimidt, Splinter T, Influence of clerkship experiences on clinical
competence.Med ED 2006;40:450-8.
Winkelman, M. 2009. Culture and Health: Applying Medical Anthropology: Wiley. Wolpaw TM, Wolpaw SDR, Papp KK. SNAPPS: a learner centred approach for
outpatient education. Acad Med 2003;78:893-8
Woods, NN, Brooks LR, et al.The value of basic science in clinical diagnosis:creating coherence among signs and symptoms.Medical Education.2005. 39: 107-112).
Yoyo S. 2006. Memahami Pendidikan Kedokteran dengan Praktis. Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia. Vol 1. No 1. Zendejas B, Brydges R, Wang AT, Cook DA. 2013. Patient outcomes in simulation-based medical education: a systematic review. J Gen Intern Med, 28:1078–89.
Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan
276
“Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan”276
dr. I Made Darmayasa, Sp.OG (K) Divisi Obstetrik dan Ginekologi
Sosial, Departemen/KSM Obstetrik dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/
RSUP Sanglah
Dr. dr. Anak Agung Ngurah Jaya Kusuma, Sp.OG (K), MARS Divisi Feto Martenal, Departemen/
KSM Obstetrik dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana/RSUP Sanglah
01
04
dr. IGP Suka Aryana, Sp.PD-Kger, FINASIM Divisi Geriatri, Departemen/KSM
Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/
RSUP Sanglah
dr. Anak Ayu Sri Wahyuni, Sp.KJ Departemen/KSM Psikaiatri Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana/RSUP Sanglah
02
05
dr. I Made Pande Dwipayana, Sp.PD, KEMD, FINASIM Divisi Endokrinologi dan Metabolisme, Departemen/KSM
Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/
RSUP Sanglah
Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD, FINASIM Divisi Endokrinologi dan Metabolisme, Departemen/KSM
Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/
RSUP Sanglah
03
06
Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan
277
“Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan”
277
Dr. dr. Tjokorda Gde Agung Senapathi, Sp.An KAR Departemen / KSM Anesthesiologi
dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/
RSUP Sanglah
dr. Kunthi Yulianti, Sp.KF Departemen/KSM Kedokteran Forensik dan Studi Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana/RSUP Sanglah
07
10
dr. I Gusti Ayu Made Juliari, Sp.M Departemen/KSM Ilmu Kesehatan
Mata, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP
Sanglah
dr. I Made Putra Swi Antara, Sp.JP Departemen/KSM Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/
RSUP Sanglah
08
11
dr. Ida Ayu Sri Indrayani, Sp. S Departemen/KSM Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana/RSUP Sanglah
Dr. dr. Cokorda Bagus Jaya Lesmana, Sp.KJ (K), MARS Departemen/KSM Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana/RSUP Sanglah
09
Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan
278
“Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan”278
dr. Putu Aryani, S.Ked, MIH Departemen Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan, Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana
Dr. dr. Made Ratna Saraswati, Sp.PD-KEMD, FINASIM Divisi Endokrinologi dan Metabolisme, Departemen/KSM
Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/
RSUP Sanglah
13
16
Dr. dr. A.A. Mas Putrawati Triningrat, Sp.M (K) Divisi Neuro-Ophthalmology, Departemen/KSM Ilmu Kesehatan
Mata Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Prof. Dr. dr. I Wayan Wita, Sp.JP (K), FIHA, FasCC Departemen/KSM Kardiologi dan
Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/
RSUP Sanglah
14
17
Dr. dr. I Nyoman Semadi, Sp.B., Sp.BTKV (K) Divisi Bedah Toraks Kardiak Vaskular dan Endovaskular, Departemen/KSM Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana/RSUP Sanglah
Dr. dr. Dyah Kanya Wati, Sp.A (K) Departemen/KSM Ilmu Kesehatan
Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP
Sanglah
15
Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan
279
“Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan”
279
dr. Ni Nyoman Metriani Nesa, MSc, SpA
Departemen/KSM Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana/ RS Universitas Udayana
Dr. dr. Luh Made Mas Rusyati Sp.KK (K), FINSDV,FAADV Departemen/KSM Dermatologi
dan Venereologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/
RSUP Sanglah
19
22
dr. I Gusti Ayu Agung Dwi Karmila, Sp.KK
Departemen/KSM Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/
RSUP Sanglah
dr. I Nyoman Budi Hartawan, MSc, Sp.A (K) Divisi Emergensi dan Rawan Intensif Anak, Departemen/KSM
Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/
RSUP Sanglah
20
23
dr. Ni Putu Ekawati, M.Repro, Sp.PA Departemen/KSM Patologi Anatomi, Fakultas KedokteranUniversitas Udayana/RSUP Sanglah
dr. Pontisomaya Parami, Sp.An, MARS Departemen / KSM Anesthesiologi
dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/
RSUP Sanglah.
21
Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan
280
“Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan”280
dr. I Wayan Juli Sumadi, Sp. PA Departemen/KSM Patologi Anatomik Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana/RSUP Sanglah
dr. Andi Wahyuningsih Attas, Sp.An, KIC, MARS Ketua Asosiasi Rumah Sakit
Pendidikan Indonesia
25
28
dr. Putu Gede Sudira, Sp.S Medical and Health Education
Development Unit Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
26
dr. I.G.A.G.Utara Hartawan, Sp.An, MARS Departemen /KSM Anestesiologi
dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/
RS Universitas Udayana
27
Dr. dr. I Wayan Niryana, M.Kes, Sp.BS Divisi/KSM Bedah Saraf, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/
RSUP Sanglah
Konsep Pendidikan Kedokteran Klinik di Rumah Sakit Pendidikan