PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PEMBINAAI{
JABATAN FUNGSIONAL PEREI(AYASA DAN ANGI{A KREDITNYA
PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR
:
13 TAHUN 2OL6PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 13 TAHUN 20T6
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PEMBINAAN
JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,
Menimbang
: bahwa dengan
ditetapkannya
Peraturan
MenteriPendayagunaan Aparatur Negara
dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2016 tentang PerubahanAtas
Peraturan Menteri PendayagunaanAparatur
NegaraNomor PER/ 2L9 IM.PAN/ 7 l2OO8 tentang Jabatan Fungsional
Perekayasa dan Angka Kreditnya, dan memperhatikan Surat
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor
S-I4S IKA.BPPT ISD lOS
l2QL6 tanggal
16
Mei
2016,
perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negaratentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembinaan Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya;
Mengingat
:
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2OL4 tentang AparaturSipil
Negara (Lembaran Negara Tahun 2Ot4 Nomor 6,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor Seae);
Peraturan Pemerintah Nomor 16
Tahun
1994 tentangJabatan
Fungsional Pegawai NegeriSipil
(LembaranNegara Republik Indonesia
Tahun
1994
Nomor 22, 2.Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
35471, sebagaimana
telah diubah
dengan PeraturanPemerintah Nomor
40
Tahun 2OIO tentang PerubahanAtas
Peraturan PemerintahNomor
L6
Tahun
1994tentang
Jabatan
Fungsional
PegawaiNegeri
Sipil (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun
20 10Nomor
51,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5 L2Ll;Peraturan Pemerintah Nomor
53
Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135);
Keputusan Presiden Nomor
87
Tahun
L999 tentangRumpun
Jabatan
Fungsional PegawaiNegeri
Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan PresidenNomor
97
Tahun 2OL2 tentang
Perubahan AtasKeputusan Presiden Nomor
87
Tahun
1999 tentangRumpun
Jabatan
Fungsional PegawaiNegeri
Sipil(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun
2012Nomor 235);
Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2OI3 tentang Badan
Kepegawaian
Negara
(Lembaran
Negara
RepublikIndonesia Tahun 2013 Nomor 128l,;
Peraturan
Menteri
Negara Pendayagunaan AparaturNegara Nomor PER/ 2I9 IM.PAN/ 7 /2OOB tentang Jabatan
Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya;
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
2OL6 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan
Aparatur
NegaraNomor
PER/ 2I9/
M.PAN 1712008 tentang Jabatan Fungsional Perekayasa
dan Angka Kreditnya (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 4O9l; MEMUTUSI(AN:
Menetapkan
:
PERATURAN KEPALABADAN
KEPEGAWAIAN NEGARATENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PEMBINAAN
JABATAN
FUNGSIONAL PEREKAYASADAN
ANGKAKREDITNYA. 3. 4. 5. 6. 7.
(1)
Pasal 1
Petunjuk teknis pelaksanaan pembinaan Jabatan Fungsional
Perekayasa
dan
Angka
Kreditnya
adalah
sebagaimanatercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Badan ini.
Pasal 2
Keputusan pembebasan sementara bagi Perekayasa yang
tidak memenuhi angka kredit yang dipersyaratkan untuk
kenaikan jabatan/pangkat setingkat
lebih
tinggi berdasarkan Peraturan Menteri Negara PendayagunaanAparatur
Negara
Nomor
PER/ 2L9 IMPAN/7 l2OO8tentang Jabatan
Fungsional Perekayasadan
Angka Kreditnya sejak tanggal2I
Maret Tahun 2015 sampaidengan
Peraturan KepalaBadan
ini
diundangkan,dinyatakan tidak berlaku.
Perekayasa
yang
dibebaskan sementara berdasarkan keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatdiangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Perekayasa. Pasal 3
Ketentuan teknis yang belum diatur dalam Peraturan Kepala
Badan ini, diatur dalam petunjuk teknis yang ditetapkan oleh Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
Pasal 4
Pada saat
mulai
berlakunya Peraturan Kepala Badan ini,maka ketentuan yang diatur dalam Peraturan Bersama Kepala
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 267 IKpIBPPT/VILI|2OO9 dan
Nomor 15 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Perekayasa
dan
Angka
Kreditnya, sepanjangmengatur mengenai pembinaan kepegawaian dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 5
PeraturarL Kepala
Badan
Kepegawaian Negaraini
mulai berlaku pada tanggal diundangkan.Agar setiap orang
mengetahuinya,
memerintahkan pengundangan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negaraini
dengan penempatannya dalam Berita Negara RepublikIndonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 27 Mei 2016 KEPALA
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,
ttd.
BIMA HARIA WIBISANA
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 9 Juni 2016
DIREKTUR JENDERAL
PERATU RAN PERU NDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
WIDODO EKATJAHJANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 NOMOR 865 Salin ngan aslinya
BAD N NEGARA ang-undangan,
ii{;b*ft
$,ffi;;
Direktu Harvoh-o wi PutrantoNOMOR 13 TAHUN 2016
TENTANG PETUNJUK
TEKNIS
PELAKSANAANPEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA DAN ANGI(A KREDITNYA
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PEMBINAAN
JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA DAN ANGI(A KREDITNYA
I.
PENDAHULUANA.
UMUM1.
Bahwa Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur NegaraNomor
PER/ 2I9 IM.PAN/ 7l2OO8
tentang Jabatan
FungsionalPerekayasa dan Angka Kreditnya, telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2016.
2.
Bahwa petunjuk teknis pelaksanaan pembinaan Jabatan FungsionalPerekayasa
dan
Angka Kreditnyaini,
perlu
ditetapkan dalam Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara.B.
TUJUANPetunjuk
teknis
pelaksanaanpembinaan
Jabatan
FungsionalPerekayasa
dan
Angka
Kreditnyabertujuan
untuk
memberikanpedoman
kepada pejabat
yang
secara fungsional
membidangikepegawaian dan pejabat yang berkepentingan dalam melaksanakan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/ 2I9 IM.PAN/ 7 / 2OOB tentang Jabatan Fungsional Perekayasa dan
Angka Kreditnya sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara
dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor2
Tahun 2OL6 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/ 2L9I
M.PAN 17 12008 tentang Jabatan Fungsional Perekayasa
dan
AngkaC.
PENGERTIANDalam Peraturan Kepala Badan ini, yang dimaksud dengan:
1.
Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warganegara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai
Pegawai Aparatur
Sipil
Negara (ASN) secaratetap
oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.2.
Perekayasa adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggungjawab,
dan
wewenanguntuk
melakukan kegiatan teknologi dalamsuatu
kelompokkerja
fungsional pada bidangpenelitian terapan,
pengembangan,
perekayasaan,
dan pengoperasian yang diduduki oleh PNS dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang benvenang.Teknologi adalah cara atau metode serta proses atau produk yang
dihasilkan dari penerapan dan pemanfaatan dari berbagai disiplin
ilmu
pengetahuanyang
menghasilkannilai
bagi
pemenuhankebutuhan,
kelangsungandan
peningkatanmutu
kehidupanmanusia.
Kegiatan kerekayasaan adalah kegiatan bertahap
yang
secararuntun
meliputi penelitian terapan, pengemban gdfl, perekayasaandan pengoperasian.
Penelitian Terapan adalah kegiatan penelitian
multi
disiplin ilmupengetahuan
yang dapat
dilanjutkan
melalui
kegiatanpengembangan dan perekayasaan.
Pengembangan adalah kegiatan
ilmu
pengetahuandan
teknologiyang bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan
yang telah terbukti
kebenarannyauntuk
meningkatkan fungsi, manfaat dan aplikasiilmu
pengetahuan dan teknologi yang telahada atau menghasilkan teknologi baru.
Perekayasaan adalah kegiatan penerapan
ilmu
pengetahuan danteknologi
dalam bentuk
desain
dan
rancangbangun
untuk menghasilkansistem, model,
nilai,
produk danlatau
prosesproduksi dengan mempertimbangkan keterpaduan sudut pandang dan/atau konteks teknikal, fungsional, bisnis, sosial budaya dan estetika, dalam suatu kelompok kerja fungsional.
3.
4.
5.
6.
8.
Pengoperasian adalah kegiatan yang meliputiuji
operasional dan evaluasi, pemasaran,penjualan
serta
pelayanan pasca jual,modifikasi
dan
perawatandari
suatu
produk
atau
sistemkerekayasaan untuk tujuan non komersial maupun komersial.
9.
Angka Kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh PejabatFungsional Perekayasa
dalam rangka
pembinaankarier
yangbersangkutan.
10.
Tim
Penilai Angka Kredit adalahtim
penilai yang dibentuk danditetapkan
oleh
pejabatyang
benvenangdan
bertugas untuk membantu menilai prestasi kerja Perekayasa.11. Instansi Pembina Jabatan Fungsional Perekayasa adalah Instansi pemerintah
yang
secara fungsional bertanggungjawab
dalampengelolaan Jabatan Fungsional Perekayasa secara nasional.
L2. Organisasi Fungsional Kerekayasaan
adalah
organisasi yang dibentuk secara temporer(ad
hocluntuk
pelaksanaan kegiatan kerekayasaan dalam rangka melaksanakan suatu kegiatan tertentu.13. Jabatan Pimpinan Tinggi adalah sekelompok jabatan tinggi pada
instansi pemerintah.
14. Pejabat Pimpinan Tinggi adalah pegawai ASN yang menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi.
15. Jabatan Administrasi adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi
dan tugas berkaitan dengan pelayanan
publik
serta administrasi pemerintahan dan pembangunan.16. Pejabat Administrasi adalah pegawai ASN yang menduduki jabatan administrasi pada instansi pemerintah.
17. Pejabat yang berwenang mengangkat, membebaskan sementara dan
memberhentikan dalam dan
dari
Jabatan Fungsional Perekayasaadalah
Pejabat
yang
berwenangsesuai dengan
peraturanperundang-undangan yang berlaku.
18.
Unit
Perekayasaan Instansi Pemerintah adalahunit
kerja yangmelaksanakan
kegiatan
fungsional
Kerekayasaan
padaKementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian atau Instansi
Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten I Kota.
19. Pejabat Pembina Kepegawaian Fusat adalah Menteri, Jaksa Agung,
Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Kepresidenan, Kepala Kepolisian
Kesekretariatan Lembaga Tinggi Negara, Kepala Pelaksana Harian
Badan Narkotika Nasional serta Pimpinan Kesekretariatan Lembaga
lain yang dipimpin oleh Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan bukan merupakan bagian
dari
Kementerian/ Lembaga Pemerintah NonKementerian.
20. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Provinsi adalah Gubernur.
21. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupatenf
Kota
adalah Bupati/Walikota.22. Pernberhentian adalah pemberhentian
dari
Jabatan FungsionalPerekayasa bukan pemberhentian sebagai PNS.
II.
TUGAS POKOK, JENJANG JABATAN DAN PANGKAT, GOLONGAN RUANGA.
TUGAS POKOK1.
T\rgas pokok Jabatan Fungsional Perekayasayakni
melakukankegiatan kerekayasaan.
2.
Setiap melakukan kegiatan kerekayasaan sebagaimana dimaksud pada angka1,
dilaksanakan berdasarkan Organisasi FungsionalKerekayasaan.
B.
JENJANG JABATAN DAN PANGKAT, GOLONGAN RUANG1.
Jabatan
Fungsional Perekayasa merupakanjabatan
fungsional keahlian.2.
Jenjang Jabatan Fungsional Perekayasa dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi, yaitu:a.
Jabatan Fungsional Perekayasa Pertama yakni Perekayasa AhliPertama;
b.
Jabatan Fungsional Perekayasa Mudayakni
Perekayasa AhliMuda;
c.
Jabatan Fungsional Perekayasa Madya yakni Perekayasa AhliMadya; dan
d.
Jabatan Fungsional Perekayasa Utamayakni
Perekayasa AhliUtama.
3.
Pangkat, golongan
ruang
Jabatan
Fungsional
Perekayasa sebagaimana dimaksud pada angkd 2, terdiri atas:a.
Perekayasa Pertama:1)
Pangkat Penata Muda, golongan ruanglllla;
dan4.
b.
Perekayasa Muda:1)
Pangkat Penata, golongan ruangllllc;
dan2l
Pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d.c.
Perekayasa Madya:1)
Pangkat Pembina, golongan ruanglYla;
2l
Pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV /b; dan3)
Pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IY lc.d.
Perekayasa Utama:1)
Pangkat Pembina Utama Mady", golongan ruanglV ld; dan2l
Pangkat Pembina Utaffi&, golongan ruanglV le.Jenjang jabatan dan pangkat, golongan ruang untuk masing-masing
jenjang Jabatan Fungsional Perekayasa sebagaimana dimaksud pada angka
3,
berdasarkan jumlah angka kredit yang ditetapkan untuk masing-masing jenjang jabatan.Contoh:
Sdr.
Ir.
Endah, M.Sc NIP. 19880510 2OL303 2 OO1, pangkat PenataMuda Tingkat I, golongan ruang
III/b
akan diangkat dalam JabatanFungsional Perekayasa, maka penilaian
untuk
menetapkan angka kredit dinilai dari unsur:a.
Pendidikan sekolah Pasca Sarjana (S2) sebesar 150 angka kredit.b.
Diklat Prajabatan Golongan III sebesar 2 angka kredit.c.
Pelaksanaan tugasdi
bidang kerekayasaan, sebesar6
angkakredit.
Sehingga
jumlah
angka kredit kumulatif yang ditetapkan sebesar1 58.
Dengan demikian jenjang jabatan
untuk
pengangkatanSdr.
Ir. Endah, M.Sc sesuai dengan jenjang pangkat, golongan ruang yangdimilikinya
yakni
Perekayasa Pertama,pangkat
Penata MudaTingkat I, golongan ruang III/b.
Penetapan jenjang jabatan
untuk
pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Perekayasa berdasarkanjumlah
angkakredit
yangdimiliki
setelah ditetapkan
oleh
pejabat
yang
berwenangmenetapkan angka kredit, sehingga jenjang jabatan dan pangkat,
golongan ruang dapat
tidak
sesuai dengan jenjang jabatan danpangkat, golongan ruang sebagaimana dimaksud pada angka 3.
Contoh:
Sdr.
Ir.
Nahrowi, M.Sc, NIP. L9710705 1995031001,
pangkatPembina, golongan ruang IV
la
jabatan Kepala Bidang Pengujian, akan diangkat dalam Jabatan Fungsional Perekayasa.Berdasarkan hasil penilaian dari Tim Penilai Sdr. Ir. Nahrowi, M.Sc,
memperoleh 375 (tiga ratus tujuh puluh lima) angka kredit, dengan
perincian sebagai berikut:
a,
Pendidikan sekolah sebesar 150 angka kredit;b.
Diklat
fungsionallteknis yang mendukung tugas Perekayasa sebesar 10 angka kredit;c.
Pelaksanaan tugasdi
bidang kerekayasaan sebesar 160 angkakredit;
d.
Pengembangan profesi sebesar 25 angka kredit;e.
Penunjang tugas Perekayasa sebesar 30 angka kredit.Mengingat angka kredit kumulatif yang diperoleh Sdr.
Ir.
Nahrowi,M.Sc, sebesar 375 (tiga ratus
tujuh
puluh lima), maka penetapanjenjang jabatan yang bersangkutan
tidak
sesuai dengan pangkat, golongan ruang yangdimiliki yaitu
Perekayasa Muda, pangkat Pembina, golongan ruang IY la.III. PF,.IABAT
YANG
BERWENANG MENGANGKAT, PENGANGKATAN PERTAMA, DAN PENGANGKATAN DARI JABATAN LAINA.
PRIABAT YANG BERWENANG MENGANGKATPengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Perekayasa ditetapkan
oleh
Pejabat
Pembina
Kepegawaiansesuai dengan
peraturanperundang-undangan.
B.
PENGANGKATAN PERTAMA1.
PNS yang diangkat untuk pertama kali dalam Jabatan F\rngsionalPerekayasa harus memenuhi syarat:
a.
berljazah paling rendah Sadana (S1) atau Diploma IV di bidang teknologi sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan InstansiPembina;
b.
pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a; danc.
setiapunsur
penilaian prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.Pengangkatan pertama kali sebagaimana dimaksud pada angka 1
merupakan pengangkatan
untuk
mengisi
lowongan formasiJabatan Fungsional Perekayasa, yang
telah
dipersiapkan padawaktu pengadaan Calon PNS.
Penetapan jenjang jabatan
untuk
pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Perekayasa berdasarkanjumlah
angkakredit
yangdimiliki
setelah
ditetapkan
oleh
pejabat
yang
berwenangmenetapkan angka kredit, sehingga jenjang jabatan dan pangkat,
golongan ruang dapat
tidak
sesuai dengan jenjang jabatan danpangkat, golongan ruang yang dimilikinya.
Pelaksanaan tugas
di
bidang kerekayasaan selama masa Calon PNS dapat dinilai sepanjang bukti fisik lengkap.PNS yang diangkat sebagaimana dimaksud pada angka 1, paling lama
3
(tiga) tahun setelah diangkat harus mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan fungsional Perekayasa sesuai dengankualifikasi yang ditentukan oleh Instansi Pembina.
Kualifikasi pendidikan dan pelatihan fungsional
untuk
Jabatan Fungsional Perekayasa sebagaimana dimaksud pada angka 5,ditetapkan lebih lanjut oleh Instansi Pembina.
PNS sebagaimana dimaksud pada angkd 5,
yang
tidak mengikutidanlatau
tidak
lulus
pendidikandan
pelatihan
fungsionalPerekayasa, diberhentikan dari jabatan Perekayasa.
Keputusan pengangkatan pertama kali dalam Jabatan Fungsional
Perekayasa
dibuat
menurut contoh
formulir
sebagaimanatercantum dalam Anak Lampiran 1 yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Kepala Badan ini.
C.
PENGANGKATAN DARI JABATAN LAIN1.
Pengangkatan PNS dari jabatan lain ke dalam Jabatan FungsionalPerekayasa
dapat
dipertimbangkan dengan ketentuan sebagaiberikut:
a.
berijazah paling rendahbidang teknologi sesuai
Instansi Pembina;
b.
pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a;c.
setiapunsur
penilaian prestasi kerja paling kurang bernilaibaik dalam
I
(satu) tahun terakhir;2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Sarjana (S1)
atau
DiplomaIV
di dengan kualifikasi yang ditentukan2.
3.
4.
d.
tersedia formasi untuk Jabatan Fungsional Perekayasa;e.
memiliki pengalaman di bidang kerekayasaan paling kurang 2 (dua) tahun;f.
berusia paling tinggi:1)
54
(lima puluh empat) tahununtuk
diangkat mendudukiJabatan
Fungsional Perekayasa Pertamadan
Jabatan Fungsional Perekayasa Muda;21
56
(limapuluh
enam) tahununtuk
diangkat menduduki Jabatan Fungsional Perekayasa Madya; dan3)
60 (enam puluh) tahun untuk diangkat menduduki Jabatan Fungsional Perekayasa Utamadan
bagi PNS yang telahmenduduki Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT).
g.
memiliki penilaian prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir; danh.
syarat lainnya yang ditetapkan oleh Instansi Pembina.PNS yang diangkat sebagaimana dimaksud pada angka 1, paling lama
3
(tiga) tahun setelah diangkat harus mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan fungsional Perekayasa sesuai dengankualifikasi yang ditentukan oleh Instansi Pembina.
Pengalaman
di
bidang kerekayasaan sebagaimana dimaksud padaangka
I
huruf e, paling kurang2
(dua) tahun terakhirberturut-turut di bidang kerekayasaan sebelum alih jabatan.
Usia sebagaimana dimaksud pada angka
t
huruf
f,
merupakanbatas
usia
paling lambat penetapan keputusan pengangkatandalam Jabatan
Fungsional
Perekayasa,oleh
karena
itupenyampaian usul pengangkatannya sudah diterima oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian masing-masing paling kurang
6
(enam)bulan sebelum usia yang dipersyaratkan berakhir.
Contoh:
Sdr.
Ir.
Kartika, NIP. 19610408 198603 2 001, pangkat Pembina,golongan ruang lY
la,
menduduki jabatan Kepala Bidang TeknikRekayasa.
Apabila yang bersangkutan akan dipindahkan ke dalam Jabatan Fungsional Perekayasa
untuk
menduduki Jabatan FungsionalPerekayasa Madya, maka penyampaian
usul
pengangkatannya sudah diterima oleh Pejabat Pembina Kepegawaian paling lambatakhir bulan
Oktober
2016 dan
penetapan
keputusanpengangkatannya
paling lambat
akhir
bulan
Maret
2OL7,Pangkat yang ditetapkan bagi PNS sebagaimana dimaksud pada angka
1,
sama dengan pangkat yang dimilikinya, dan jenjangjabatan
ditetapkan sesuai denganjumlah
angkakredit
yangditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit.
Jumlah
angka
kredit
sebagaimana dimaksudpada angka
5ditetapkan dari unsur utama dan unsur penunjang.
Keputusan pengangkatan PNS dari jabatan lain ke dalam Jabatan
Fungsional
Perekayasadibuat
menurut contoh
formulir sebagaimana tercantum dalam Anak Lampiran 2 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Badan ini.ry. SASARAN
KERJA
PEGAWAI, TARGETANGKA KREDIT
MINIMALPERTAHUN, DAN SANKSI
A.
SASARAN KERJA PEGAWAI1.
Pada awal tahun, setiap Perekayasa wajib menyusun Sasaran KerjaPegawai (SKP)
yang
akan dilaksanakandalam
1
(satu) tahunberjalan.
2.
SKP Perekayasa disusun berdasarkan penetapan kinerjaunit
kerjayang bersangkutan.
3.
SKPuntuk
masing-masing jenjang jabatan diambildari
kegiatan sebagai turunan dari penetapan kinerjaunit
dengan mendasarkan kepada peran dalam organisasi fungsional kerekayasaan untuk masing-masing jenjang jabatan.4.
SKP yang telah disusun sebagaimana dimaksud pada angkat
harus disetujui dan ditetapkan oleh atasan langsung.B.
TARGET ANGKA KREDIT MINIMAL PERTAHUN1.
Target angkakredit
minimal Perekayasa dalamwaktu
1
(satu)tahun, terdiri atas:
a.
t2,5
(dua belas koma lima) angkakredit
untuk
Perekayasa Pertama;b.
25 (dua puluh lima) angka kredit untuk Perekayasa Muda;c.
37,5
(tiga
puluh
tujuh
koma
lima)
angka
kredit
untukPerekayasa Madya; dan
d.
50 (lima puluh) angka kredit untuk Perekayasa Utama.5.
6.
Target angka kredit sebagaimana dimaksud pada angka
1
terdiridari sub
unsur
pendidikandan
pelatihan
teknis,
kegiatan kerekayasaan, pengembangan profesi, dan unsur penunjang sesuaiketentuan yang berlaku.
Jumlah angka kredit sebagaimana dimaksud pada angka
t
huruf d,hanya berlaku bagi Perekayasa Utama, pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d.
Perekayasa Utama, pangkat Pembina Utama, golongan ruang lV le, setiap
2
(dua) tahun sejak menduduki jabatan/pangkatnya wajib mengumpulkan paling kurang50
(lima puluh) angka kredit darikegiatan tugas pokok dan pengembangan profesi.
C.
SANKSIPejabat fungsional Perekayasa
akan
mendapatkansanksi
disiplinapabila pencapaian sasaran kerja akhir tahun sebagai berikut:
1.
Pencapaian sasaran kerja pada akhir tahun bagi pejabat fungsional Perekayasa yang hanya mencapai 25o/o (duapuluh lima
persen)sampai dengan 50% (lima puluh persen) dijatuhi hukuman tingkat
sedang sesuai peraturan perundang-undangan.
2.
Pencapaian sasaran kerja pada akhir tahun bagi pejabat fungsionalPerekayasa yang hanya mencapai kurang dari 25oh (dua puluh lima
persen)
drjatuhi
hukuman
tingkat
berat
sesuai
peraturanperundang-undangan.
V.
PENGUSULAN, PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDITA.
PENGUSULAN PENILAIAN ANGKA KREDIT1.
Bahanusulan
penilaian angkakredit
Perekayasa disampaikan pimpinanunit
kerja paling rendah pejabat Administrator yang bertanggungjawab
di
bidang kepegawaian setelah diketahui atasan langsung pejabat fungsional yang bersangkutan kepada pejabat yang berwenang mengusulkan penetapan angka kredit.2.
Usulan penetapan angka kredit Perekayasa diajukan oleh:a.
Pejabat Pembina Kepegawaian setingkat Pejabat PimpinanTinggi Madya
atau
paling rendah Pejabat Pimpinan TinggiPratama
di
lingkungan masing-masing kepada Kepala BadanPengkajian dan Penerapan Teknologi atau pejabat
lain
yangditunjuk
setingkat Pejabat PimpinanTinggi
Madya untuk2.
3.
b.
penetapan angka kredit Perekayasa Madya, pangkat Pembina Tingkat
I,
golongan ruangIV/b
sampai dengan Perekayasa Utama, pangkat Pembina Utama, golonganruang
lYle
di lingkungan Badan Pengkajiandan
Penerapan Teknologi daninstansi
PtrsatlDaerah
di luar
Badan
Pengkajian danPenerapan Teknologi.
Pimpinan
Unit
Kerja
yang terkait paling
rendah
pejabat Administrator di lingkungan Badan Pengkajian dan PenerapanTeknologi kepada Pejabat yang ditunjuk
di
lingkungan BadanPengkajian
dan
Penerapan Teknologiyang
membidangi kepegawaian paling rendah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratamauntuk
penetapan angka kredit Perekayasa Pertama, pangkat Penata Muda, golonganruangIII/a
sampai dengan PerekayasaMadya, pangkat Pembina, golongan ruang lY
/a
di
lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.Pejabat Pembina
Kepegawaianpaling
rendah
pejabat Administratordi
lingkungan masing-masing kepada PejabatPembina Kepegawaian h.rsat yang bersangkutan atau pejabat
lain
yang ditunjuk
yang
membidangi kepegawaian palingrendah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama
untuk
penetapanangka
kredit
Perekayasa Pertama, pangkat Penata Muda,golongan
ruang
lll Ia
sampai dengan Perekayasa Madya,pangkat Pembina, golongan ruang IV
la
di lingkunganmasing-masing.
Pejabat
yang
membidangi kepegawaian setingkat pejabat Administratoratau
paling rendah Pengawas kepada PejabatPembina Kepe gawaian Provinsi yang bersangkutan atau pejabat
lain
yang ditunjuk
yang
membidangi kepegawaian palingrendah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama
untuk
penetapanangka
kredit
Perekayasa Pertama, pangkat Penata Muda,golongan
ruang
Ill Ia
sampai dengan Perekayasa Madya,pangkat Pembina, golongan ruanglV
la
di lingkungan Provinsi. Pejabatyang
membidangi kepegawaian setingkat pejabat Administratoratau
paling rendah Pengawas kepada PejabatPembina Kepegawaian KabupatenlKota
yang
bersangkutan atau pejabat lain yang ditunjuk yang membidangi kepegawaianpaling rendah
Pejabat PimpinanTinggi
Pratama untuk c.d.
5.
3.
4.
6.
penetapan angka kredit Perekayasa Pertama, pangkat Penata
Muda, golongan ruang
III/a
sampai dengan Perekayasa Madya,pangkat
Pembina, golonganruang
IY/a di
lingkungan KabupatenlKota.Pejabat yang berwenang mengusulkan penetapan angka kredit, menyampaikan usulan penetapan angka
kredit
kepada pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit melalui Tim Penilai.Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK)
untuk
Perekayasa dibuat menurut contoh formulir sebagaimana tercantum dalam Anak Lampiran 3 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dariPeraturan Kepala Badan ini.
Setiap usulan penetapan angka kredit Perekayasa harus dilampiri, antara lain dengan:
a.
surat
pernyataan melakukan kegiatan kerekayasaan, dibuat menurut contoh formulir sebagaimana tercantum dalam Anak Lampiran4
yang merupakan bagiantidak
terpisahkan dariPeraturan Kepala Badan ini;
b.
surat
penyataan melakukan kegiatan pengembangan profesidibuat menurut contoh formulir sebagaimana tercantum dalam Anak Lampiran
5
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Badan ini;c.
surat pernyataan melakukan kegiatan penunjang pelaksanaantugas
Perekayasa,dibuat menurut contoh
formulirsebagaimana
tercantum
dalam
Anak
Lampiran
6
yangmerupakan bagian
tidak
terpisahkandari
Peraturan KepalaBadan ini; atau
d.
surat
pernyataan telah mengikuti pendidikan dan pelatihan dan fotocopy bukti-bukti mengenai ijaaah/Surat Tanda TamatPendidikan dan Pelatihan dan f atau keterangan yang disahkan
oleh pejabat yang berwenang, dibuat menurut contoh formulir
sebagaimana
tercantum
dalam
Anak
Lampiran
7
yangmerupakan bagian
tidak
terpisahkandari
Peraturan KepalaBadan ini.
Surat pernyataan pelaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksud
pada angka 5, harus dilampiri dengan bukti fisik.
Usulan penetapan angka
kredit
bagi pengangkatan Perekayasamelalui Calon PNS harus dilampiri dengan:
a.
fotocopy sah Surat Keputusan Pengangkatan Calon PNS;fotocopy sah Surat Keputusan Pengangkatan PNS;
fotocopy
sah
Surat
Keputusan Pangkat, golongan ruang terakhir;fotocopy Kartu Pegawai;
surat
pernyataandari
PimpinanUnit
Kerja
bahwa yang bersangkutan mempunyai kompetensiuntuk
melakukan kegiatan teknologi sesuai tugas pokok dan fungsiunit
kerja tersebut; dansurat
keterangandari
unit
yang
benvenangbahwa
yangbersangkutan tidak sedang tugas belajar lebih dari
6
(enam)bulan.
B.
PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT1.
Setiap usulan penetapan angka kredit bagi Perekayasa harus dinilai secara seksama oleh Tim Penilai berdasarkan rincian kegiatan dannilai
angka
kredit
sebagaimana tercantumdalam
Lampiran IPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/ 2I9 IM.PAN/ 7
l2OO8
sebagaimanatelah
diubah
denganPeraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2016.
2.
Hasil penilaian Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada angka I disampaikan kepada Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit untuk ditetapkan angka kreditnya.3.
Penetapan angka kredit Perekayasa sebagaimana dimaksud padaangka 2, dibuat menurut contoh formulir sebagaimana tercantum dalam Anak Lampiran 8 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Badan ini.
4.
Asli
penetapan angkakredit
disampaikan kepada Kepala BadanKepegawaian Negara /Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara, dan tembusannya disampaikan kepada:
a.
Perekayasa yang bersangkutan;b.
Sekretaris Tim Penilai Perekayasa yang bersangkutan;c.
Kepala Biro/Badan Kepegawaian Daerah/Bagian Kepegawaianinstansi yang bersangkutan; dan
d.
Pejabat lain yang dianggap perlu.5.
Penilaian dan penetapan angka kredit Perekayasa dilakukan palingkurang 2 (dua) kali dalam setahun.
b.
c.
d.
e.
6.
Dalam hal Perekayasa akan dipertimbangkan untuk naik pangkat,penetapan angka
kredit
ditetapkan paling lambat3
(tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat dengan ketentuan sebagaiberikut:
a.
untuk
kenaikan pangkat periode April angka kredit ditetapkan paling lambat bulan Januari tahun yang bersangkutan; danb. untuk
kenaikan pangkat
periode
Oktober angka
kredit ditetapkan paling lambat bulan Juli tahun yang bersangkutan.VI. PFJABAT YANG BERWENANG MENETAPKAN ANGKA KREDIT, TIM
PENILAI, TUGAS TIM PENILAI, DAN TIM TEKNIS
A.
PF,.IABAT YANG BERWENANG MENETAPKAN ANGKA KREDIT1.
Pejabatyang
berwenang menetapkan angkakredit
Perekayasa,yaitu:
a.
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi atau pejabatlain
yangditunjuk
setingkat Pejabat Pimpinan Tinggi Madyauntuk
penetapan angkakredit
Perekayasa Madya, pangkat PembinaTingkat
I,
golonganruang
IV/b
sampai denganPerekayasa Utama, pangkat Pembina Utama, golongan ruang
IV
le
untuk
Perekayasadi
lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi dan instansi Pusat f Daerah di luar Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi;Pejabat yang
ditunjuk
di
lingkungan Badan Pengkajian danPenerapan Teknologi
yang
membidangi kepegawaian palingrendah
Pejabat PimpinanTinggi
Pratamabagi
PerekayasaPertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang Ill I
a
sampaidengan Perekayasa Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IY
la
untuk
Perekayasadi
lingkungan Badan Pengkajian danPenerapan Teknologi;
Pejabat Pembina Kepegawaian Pr.rsat yang bersangkutan atau
pejabat
lain
yang
ditunjuk
yang
membidangi kepegawaianpaling rendah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama bagi Perekayasa
Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang lll I
a
sampaidengan Perekayasa Madya, pangkat Pembina, golongan ruang
IY
la
untuk Perekayasa di lingkungan masing-masing;b.
2.
3.
4.
5.
d.
Pejabat Pembina Kepegawaian Provinsi yang bersangkutan ataupejabat
lain
yang
ditunjuk
yang
membidangi kepegawaianpaling rendah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama bagi Perekayasa
Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III /
a
sampaidengan Perekayasa Madya, pangkat Pembina, golongan ruang
lV
la
untuk Perekayasa di lingkungan Provinsi; dane.
Pejabat
Pembina
KepegawaianKabupatenfKota
yangbersangkutan atau pejabat lain yang ditunjuk yang membidangi
kepegawaian paling rendah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama
untuk
Perekayasa Pertama, pangkat Penata Muda, golonganruang
lll Ia
sampai
dengan PerekayasaMadya,
pangkat Pembina, golongan ruang IY I a untuk Perekayasa di lingkungan KabupatenlKota.Pejabat sebagaimana dimaksud pada angka 1 dalam menetapkan angka kredit dapat mendelegasikan atau memberikan kuasa kepada
pejabat lain.
Dalam
rangka
tertib
administrasidan
pengendalian, Pejabatsebagaimana dimaksud pada angka
t
harus membuat spesimentanda tangan dan disampaikan kepada Kepa'la Badan Kepegawaian Negara/ Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara.
Apabila terdapat pergantian pejabat yang benvenang menetapkan angka kredit, spesimen tanda tangan pejabat yang menggantikan
tetap harus dibuat
dan
disampaikan kepada Kepala BadanKepegawaian Negara/ Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara.
Apabila
pejabat
yang
benvenang menetapkanangka
kredit sebagaimana dimaksud pada angkaI
berhalangan sehingga tidakdapat
menetapkanangka
kredit
sampai
batas waktu
yang ditentukan pada Romawi V, huruf B, angka 6, maka angka kredit dapat ditetapkan oleh pejabatlain
satu tingkat dibawahnya, yang secara fungsional bertanggungjawab
di
bidang
kerekayasaan setelah mendapatkan delegasiatau kuasa
dari
pejabat yangberwenang menetapkan angka
kredit atau
atasan pejabat yangbenvenang menetapkan angka kredit.
B.
TIM PENILAI1. Dalam
menjalankan
kewenangannya, pejabatdimaksud pada huruf A, angka 1 dibantu oleh:
2.
a. Tim
Penilai
Jabatan
Fungsional Perekayasapada
Badan Pengkajiandan
Penerapan Teknologibagi
Kepala Badan Pengkajiandan
Penerapan Teknologiatau
pejabatlain
yangditunjuk
setingkat
Pejabat PimpinanTinggi
Madya, yangselanjutnya disebut Tim Penilai Pusat;
b.
Tim Penilai Jabatan Fungsional Perekayasa bagi Pejabat yangditunjuk
di
lingkunganBadan
Pengkajiandan
PenerapanTeknologi yang membidangi kepegawaian paling rendah Pejabat
Pimpinan Tinggi Pratama, yang selanjutnya disebut Tim Penilai
Unit Kerja;
c.
Tim
Penilai Jabatan Fungsional Perekayasa Instansi Rrsat diluar
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi bagi PejabatPembina Kepegawaian Pusat yang bersangkutan atau pejabat lain yang ditunjuk yang membidangi kepegawaian paling rendah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, yang selanjutnya disebut Tim Penilai Instansi;
d.
Tim
Penilai Jabatan Fungsional Perekayasa Instansi Daerah Provinsibagi
Pejabat Pembina Kepegawaian Provinsi yangbersangkutan atau pejabat lain yang ditunjuk yang membidangi
kepegawaian paling rendah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama,
yang selanjutnya disebut Tim Penilai Provinsi; dan
e.
Tim
Penilai Jabatan Fungsional Perekayasa Instansi DaerahKabupaten I Kota bagi Pejabat Pembina Kepegawaian Kabupaten/ Kota yang bersangkutan atau pejabat lain yang ditunjuk yang
membidangi kepegawaian paling rendah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, yang selanjutnya disebut Tim Penilai KabupatenlKota.
Pembentukan dan susunan anggota Tim Penilai ditetapkan oleh:
a.
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologiuntuk
TimPenilai Fusat dan Tim Penilai Unit Kerja;
b.
Kepala Badan/Pusat Penelitian dan Pengembangan atau pejabatlain pada instansi terkait yang ditunjuk paling rendah Pejabat
Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi kegiatan teknologi pada instansi pusat
di
luar
Badan Pengkajian dan PenerapanTeknologi untuk Tim Penilai Instansi;
c.
Sekretaris Daerah Provinsi untuk Tim Penilai Provinsi; dand.
Sekretaris Daerah
KabupatenlKota
untuk Tim
PenilaiApabila
Tim
PenilaiInstansi
dan
Tim
Penilai Provinsi belumterbentuk, penilaian angka
kredit
Perekayasa dapat dimintakankepada Tim Penilai Unit Keda.
Apabila
Tim
Penilai KabupatenlKota belum terbentuk, penilaianangka
kredit
Perekayasa dapat dimintakan kepadaTim
PenilaiProvinsi yang bersangkutan, Tim Penilai Provinsi lain terdekat atau
Tim Penilai Unit Kerja.
Untuk
membantuTim
Penilaidalam
melaksanakan tugasnya,dibentuk Sekretariat Tim Penilai yang dipimpin oleh Sekretaris Tim
Penilai
yang
secara fungsional bertanggungjawab
di
bidangkepegawaian.
6.
SekretariatTim
Penilai dibentuk dengan keputusan pejabat yangberwenang menetapkan angka kredit.
C.
TUGAS TIM PENILAI1.
T\rgas Tim Penilai Pusat, yaitu:a.
membantu Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologiatau
Pejabatlain
yangditunjuk
setingkat Pejabat PimpinanTinggi
Madyadalam
menetapkanangka
kredit
PerekayasaMadya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b sampai
dengan Perekayasa Utama, pangkat Pembina Utama, golongan
ruang lY I e yang ada di lingkungan instansi hrsat dan Daerah;
b.
melaksanakan tugas-tugaslain
yang
diberikanoleh
KepalaBadan Pengkajian dan Penerapan Teknologi atau Pejabat lain yang
ditunjuk
setingkat Pejabat Pimpinan Tinggi Madya, yangberhubungan dengan penetapan angka
kredit
sebagaimanadimaksud dalam huruf a.
2.
T\rgas Tim Penilai Instansi, yaitu:a.
membantu Pejabat Pembina Kepegawaian Pr.rsatatau
Pejabatlain yang ditunjuk yang membidangi kepegawaian paling rendah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dalam menetapkan angka
kredit
Perekayasa Pertama, pangkat Penata Muda, golonganruang III I a sampai dengan Perekayasa Madya, pangkat Pembina,
golongan ruanglV
la
di lingkungan Instansi Rrsat di luar Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi;3.
4.
3.
b.
melaksanakan tugas-tugaslain
yang diberikanoleh
PejabatPembina Kepegawaian Pusat atau Pejabat
lain
yang ditunjuk yang membidangi kepegawaian paling rendah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang berhubungan dengan penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud dalam huruf a.T\.rgas Tim Penilai Unit Kerja, yaitu:
a.
membantu
Pejabatyang ditunjuk
di
lingkungan
BadanPengkajian
dan
PenerapanTeknologi
yang
membidangikepegawaian paling rendah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dalam menetapkan angka kredit Perekayasa Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang lll I
a
sampai dengan PerekayasaMadya, pangkat Pembina, golongan ruang IY
/a
di
lingkunganBadan Pengkajian dan Penerapan Teknologi;
b.
melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pejabat yangditunjuk
di
lingkunganBadan
Pengkajiandan
PenerapanTeknologi yang membidangi kepegawaian paling rendah Pejabat
Pimpinan Tinggi Pratama yang berhubungan dengan penetapan
angka kredit sebagaimana dimaksud dalam huruf a.
Ttrgas Tim Penilai Provinsi, yaitu:
a.
membantu Pejabat Pembina
KepegawaianProvinsi
yangbersangkutan atau pejabat lain yang ditunjuk yang membidangi
kepegawaian paling rendah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama bagi Perekayasa Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang
lIl /
a
sampai dengan Perekayasa Madya, pangkat Pembina,golongan
ruang
IYla
dalam
menetapkanangka
kredit
di lingkungan Provinsi;b.
melaksanakan tugas-tugaslain
yang
diberikanoleh
PejabatPembina Kepegawaian Provinsi yang bersangkutan atau pejabat lain yang ditunjuk yang membidangi kepegawaian paling rendah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang berhubungan dengan
penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud dalam huruf a.
T\.rgas Tim Penilai Kabupatenf Kota, yaitu:
a.
membantu Pejabat Pembina Kepegawaian Kabupaten /Kota yangbersangkutan atau pejabat lain yang ditunjuk yang membidangi
kepegawaian paling rendah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama
bagi Perekayasa Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang
III I
a
sampai dengan Perekayasa Madya, pangkat Pembina, 4.golongan
ruang
lYla
dalam
menetapkanangka
kredit
dilingkungan Kabupaten I Kota;
b.
melaksanakan tugas-tugaslain
yang diberikanoleh
PejabatPembina Kepegawaian Kabupaten/ Kota yang bersangkutan atau pejabat lain yang ditunjuk yang membidangi kepegawaian paling rendah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang berhubungan
dengan penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud dalam huruf a.
D.
TIM TEKNIS1.
Pejabat yang berwenang menetapkan angkakredit
sebagaimanadimaksud pada
huruf A,
angka1
dapat membentuk Tim PenilaiTeknis
yang
anggotanyaterdiri
dari
para
ahli,
baik
yangberkedudukan sebagai PNS
atau
bukan
PNSyang
mempunyaikemampuan teknis yang diperlukan.
2.
T\rgas pokokTim
Penilai Teknisyaitu
memberikan saran danpendapat kepada
Ketua
Tim
Penilai
dalam
hal
memberikan penilaian atas kegiatan yang bersifat khusus atau kegiatan yangmemerlukan keahlian tertentu.
3.
Tim
Penilai Teknis menerima tugasdari
dan bertanggung jawab kepada Ketua Tim Penilai.E.
TIM PENILAI DAN TATA CARA PENILAIANTata kerja Tim Penilai dan tata cara penilaian ditetapkan oleh Kepala
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi selaku Pimpinan Instansi
Pembina Jabatan Fungsional Perekayasa.
UI.KENAIKAN PANGKAT DAN KENAIKAN JABATAN
A.
KENAIKAN PANGKAT1.
Kenaikan pangkat Perekayasa, dapat dipertimbangkan apabila:a.
paling singkat 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir;b.
memenuhiangka
kredit
kumulatif
yang
ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi; danc.
setiapunsur
penilaian prestasikerja
dalam2
(dua) tahun terakhir paling kurang bernilai baik.2. Kenaikan pangkat PNS Pusat dan Daerah yang menduduki jabatan
Perekayasa Madya, pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IY
lc
untuk
menjadi Perekayasa Utama, pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d sampai dengan untuk menjadi pangkatPembina
Utama,
golonganruang
lYle,
ditetapkan
denganKeputusan Presiden setelah mendapat pertimbangan teknis Kepala
Badan Kepegawaian Negara.
Kenaikan pangkat PNS Fusat dan Daerah yang menduduki jabatan
Perekayasa Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV
/b
menjadi pangkat Pembina Utama Muda, golongan
ruang
lYlc
ditetapkanoleh
Kepala Badan Kepegawaian Negaraatas
nama Presiden setelah mendapat pertimbanganteknis
Kepala BadanKepegawaian Negara.
Kenaikan pangkat PNS hrsat yang menduduki jabatan Perekayasa
Pertama pangkat Penata Muda, golongan ruang III I a untuk menjadi Penata Muda Tingkat
I,
golongan ruangIII/b
sampai dengan untuk menjadi Perekayasa Madya, pangkat Pembina TingkatI,
golonganruang
IV/b
ditetapkan dengan
Keputusan Pejabat PembinaKepegawaian
hrsat yang
bersangkutan
setelah
mendapatpersetujuan teknis Kepala Badan Kepegawaian Negara.
Kenaikan pangkat PNS Daerah Provinsi yang menduduki jabatan
Perekayasa Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang lll I a
untuk menjadi Penata Muda Tingkat I, golongan ruang
III/b
sampaidengan untuk menjadi Perekayasa Madya, pangkat Pembina Tingkat
I,
golonganruang
IVlb,
ditetapkan dengan Keputusan PejabatPembina Kepegawaian Daerah Provinsi yang bersangkutan setelah mendapat persetujuan
teknis
KepalaKantor
Regional Badan Kepegawaian Negara.Kenaikan pangkat PNS Daerah Kabupaten/ Kota yang menduduki jabatan Perekayasa Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang
Illla
untuk
menjadi Penata Muda TingkatI,
golongan ruangIII/b
sampai denganuntuk
menjadi Perekayasa Muda, pangkat Penata TingkatI,
golongan ruangIII/d,
ditetapkan dengan KeputusanPejabat
Pembina KepegawaianDaerah
KabupatenlKota yangbersangkutan setelah mendapat persetujuan teknis Kepala Kantor
Regional Badan Kepegawaian Negara. 3.
4.
5.
7. Kenaikan pangkat PNS Daerah Kabupaten/Kota yang menduduki
jabatan
Perekayasa Muda, pangkat Penata TingkatI,
golongan ruangIII/d
untuk
menjadi Perekayasa Madya, pangkat Pembinagolongan ruang IY
la
sampai dengan Pembina TingkatI,
golonganruang
IV/b
ditetapkan dengan Keputusan
Gubernur
yang bersangkutan setelah mendapat persetujuan teknis Kepala KantorRegional Badan Kepegawaian Negara.
Kenaikan pangkat bagi Perekayasa dalam jenjang jabatan yang lebih
tinggi dapat
dipertimbangkanjika
kenaikan jabatannya telah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundan g-undangan.Contoh:
Sdr.
Ir.
Roy, M.Sc,
NIP.
19710505 2OOOO41001
Jabatan Perekayasa Muda, pangkat Penata TingkatI,
golongan ruangIllld
terhitung mulai tanggal 1 April 2OL2.Berdasarkan hasil penilaian pada bulan Januari tahun 2015, Sdr.
Ir.
Roy, M.Sc, memperoleh angkakredit
sebesar405 dan
akan dipertimbangkanuntuk
dinaikkan pangkatnya menjadi Pembina,golongan ruang
lYla
terhitung mulai tanggal 1April
2015. Maka sebelum dipertimbangkan kenaikan pangkatnya terlebih dahulu ditetapkan kenaikan jabatannya menjadi Perekayasa Madya.Perekayasa yang memiliki angka kredit melebihi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatanlpangkat setingkat lebih tinggi,
kelebihan
angka
kredit
tersebutdapat
diperhitungkan untuk kenaikan jabatan I pangkat berikutnya.Contoh:
Sdr.
Soleh,ST, MT, NIP
1980 10 16
200504
1
010
Jabatan Perekayasa Muda, pangkat Penata, golongan ruang lll I c terhitungmulai
tanggalI
April
2014. Padawaktu
naik
pangkat menjadipangkat
Penata,
golonganruang
lll Ic,
yang
bersangkutan memperoleh angka kredit sebesar 2IO.Adapun angka kredit kumulatif
untuk
kenaikan pangkat menjadi pangkat Penata, golonganruang
lll Ic
yaitu 200
angka kredit, dengan demikian Sdr. Soleh, ST, MT, memiliki kelebihan 10 angkakredit dan
dapat
diperhitungkanuntuk
kenaikan
pangkatberikutnya.
8.
10. Perekayasa pada
tahun
pertama telah memenuhiatau
melebihi angka kredit yang dipersyaratkanuntuk
kenaikan pangkat dalam masa pangkat yang diduduki, pada tahun berikutnya diwajibkan mengumpulkan paling kuran g 20 % (dua puluh persen) angka kreditdari
jumlah
angkakredit
yang dipersyaratkanuntuk
kenaikanpangkat
setingkat
lebih
tinggi yang
berasal
dari
kegiatankerekayasaan. Contoh:
Sdr.
Ir.
Brisma, M.Si,NIP.
I976O2LO 2OO4O31
O01 Jabatan Perekayasa Muda, pangkat Penata, golongan ruang III Ic
terhitung mulai tanggal 1 April 2013 dengan angka kredit sebesar 225.Berdasarkan penilaian prestasi kerja bulan Januari 2013 sampai
dengan
31
Desember2OL3,
Sdr. Ir.
Brisma,
M.Si,
telah mengumpulkan angkakredit
sebesar80
sehingga dalam tahun pertama masa pangkat yang dimilikinya sejak 31 Maret 2OI4 telah memiliki angka kredit yang dapat dipertimbangkan untuk kenaikan pangkat menjadi Penata TingkatI,
golongan ruang lll/d,
yaitusebesar 305.
Dalam
hal
demikian,pada
tahun
kedua
masa pangkat yang dimilikinya sejak 31 Maret 2015untuk
kenaikan pangkat menjadiPenata Tingkat
I,
golonganruanglllld,
Sdr.Ir.
Brisma, M.Si, wajib mengumpulkan angka kredit paling kurang2Oo/ox
100 = 20.11. Perekayasa Madya, pangkat Pembina, golongan ruang
IV/a
sampai dengan PerekayasaUtama, pangkat
PembinaUtama
Madya,golongan ruanglV
ld
setiap kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi diwajibkan mengumpulkan palingkurang
t2
(dua belas) angkakredit dari unsur pengembangan profesi. Contoh:
Untuk
kenaikan pangkat Perekayasa Madya, pangkat Pembina,golongan ruang lV
la
menjadi pangkat Pembina TingkatI,
golonganruang lV lb, diwajibkan mengumpulkan 12 (dua belas) angka kredit
dengan rincian sebagai berikut:
a.
Diklat fungsionallteknis yang mendukung=
10
angka kredit tugas Perekayasa.c.
Pengembangan Profesi1)
Membuat
Karya
T\rlis
di
bidang
=
10
angka kreditkerekayasaan
dalam bentuk
bukuyang dipublikasikan secara nasional
2l
Menerjemahkanlmenyadurdi
bidang
= 2
angka kredit kerekayasaanyang
dipublikasikandalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional
Untuk
kenaikan pangkat berikutnya menjadi pangkat PembinaUtama Muda, golongan ruang IY f
c,
telah mengumpulkan angkakredit dengan rincian sebagai berikut:
a.
Diklat fungsionallteknis yang mendukung= 12
angka kredit tugas Perekayasab.
Pelaksanaan kegiatankerekayasaan = 97
angka kreditc.
Pengembangan ProfesiMembuat
karya tulis di
bidang
=
L2,5 angka kredit kerekayasaan dalam bentuk makalah dimajalah ilmiah internasional
Untuk kenaikan jabatan dan pangkat menjadi Perekayasa Utama,
pangkat Pembina
Utama
Madya, golonganruang
lV/d,
telahmengllmpulkan angka kredit dengan rincian sebagai berikut:
a.
Diklat fungsionallteknis yang mendukung= 14
angka kredit tugas Perekayasab.
Pelaksanaan kegiatankerekayasaan = 94
angka kreditc.
Pengembangan Profesi1)
Membuat
karya
tulis di
bidang
= 6
angka kreditkerekayasaan dalam bentuk makalah
di majalah dan media massa nasional yang diakui Instansi Pembina
2l
Memperoleh sertifikat profesionaldi = 3
angka kredit bidang kerekayasaan3)
Menerjemahkanlmenyadurdi
bidang
= 2
angka kredit kerekayasaanyang
dipublikasikandalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional
4l
Menerjemahkan/menyadurdi
bidang= 2
angka kredit kerekayasaanyang
dipublikasikandalam
majalahilmiah
yang
diakui oleh lembaga yang berwenangUntuk
kenaikan pangkat berikutnya menjadi pangkat PembinaUtama, golongan ruang lV
le,
telah mengumpulkan angka kreditdengan rincian sebagai berikut:
a.
Diklat fungsionallteknis yang mendukung= 18
angka kredit tugas Perekayasab.
Pelaksanaan kegiatankerekayasaan =
L67
angka kreditc.
Pengembangan ProfesiMembuat
karya tulis di
bidang
= 15
angka kredit kerekayasaan dalam bentukbuku
yangdipublikasikan secara internasional
B.
KENAIKAN JABATAN1.
Kenaikan jabatan Perekayasa, dapat dipertimbangkan apabila:a.
paling singkatI
(satu) tahun dalam jabatan terakhir;b.
memenuhiangka
kredit
kumulatif
yang
ditentukan untuk kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi;c.
setiapunsur
penilaian prestasikerja dalam
1
(satu) tahun terakhir paling kurang bernilai baik; dand.
memenuhi persyaratan kualifikasi teknis yang diatur lebih lanjut oleh Instansi Pembina.2.
Perekayasa yang diangkat melalui perpindahan dari jabatan lain, apabila memiliki pangkat/golongan ruang lebih tinggi dari jabatanPerekayasa yang diperolehnya dapat mengajukan kenaikan jabatan satu tingkat lebih tinggi setelah 1 (satu) tahun dalam jabatannya
dan
memenuhi angkakredit
yang
diperlukanuntuk
kenaikanjabatan.
3.
Kenaikan
jabatan
dari
jenjang
PerekayasaMadya
menjadi Perekayasa Utama ditetapkan oleh Presiden setelah mendapatkanpertimbangan teknis dari Kepala Badan Kepegawaian Negara.
4.
Kenaikan jabatan dari jenjang Perekayasa Pertama sampai denganPerekayasa Madya ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
instansi masing-masing.
5.
Keputusan kenaikan jabatan dalam Jabatan Fungsional Perekayasadibuat
menurut contohformulir
sebagaimana tercantum dalam Anak Lampiran9
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dariVIII. PEMBEBASAN SEMENTARA DAN PENGANGKATAN KEMBALI
A.
PEMBEBASANSEMENTARA1.
Perekayasa dibebaskan sementara dari jabatannya, apabila:,
:ffi:ilj*"J.ffi
;::::'J,);;*
kerekayasaan;c.
menjalani cuti di luar tanggungan Negara; ataud.
menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.2.
Keputusan
pembebasan sementaradari
Jabatan
Fungsional;H[[]]##hT;"=",*;:'#1"ffi
il:fi'#
B.
PENGANGKATAN KEMBALI1.
Perekayasayang
diberhentikan sementara sebagai
PNSsebagaimana dimaksud pada
huruf
A
angkaI
huruf
a,
dapat diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Perekayasa apabila telah diangkat kembali sebagai PNS.2.
Perekayasa yang dibebaskan sementara karena ditugaskan secarapenuh
di
luar
bidang kerekayasaan sebagaimana dimaksud pada huruf A angkat
huruf b, dapat diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Perekayasa apabila:a.
berusia
paling tinggi
56
(lima
puluh
enam)
tahun
bagi Perekayasa Pertama dan Perekayasa Muda;b.
berusiapaling
tinggi
58
(lima
puluh
delapan)tahun
bagi Perekayasa Madya;c.
berusia paling tinggi60
(enam puluh) tahun bagi PerekayasaUtama;
d.
berusia paling tinggi 58 (lima puluh delapan) tahun bagi PejabatAdministrator yang akan menduduki Perekayasa Madya; dan
e.
berusiapaling tinggi
60
(enampuluh)
tahun
bagi
PejabatPimpinan Tinggi yang akan menduduki Perekayasa Utama.
3.
Perekayasayang
dibebaskan sementara karena menjalani cutidiluar
tanggungan negara sebagaimana dimaksud padahuruf
Aangka
t huruf c,
dapat
diangkat
kembali dalam
JabatanPerekayasa, apabila telah selesai menjalani cuti di luar tanggungan
4.
5.
6.
7.
8.
Perekayasa yang dibebaskan sementara karena menjalani tugas
belajar lebih dari 6 (enam) bulan sebagaimana dimaksud pada huruf
A
angka
t
huruf
d,
dapat
diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Perekayasa, apabilatelah
selesai menjalani tugasbelajar.
Pengangkatan
kembali dalam Jabatan
Fungsional Perekayasasebagaimana dimaksud
pada
angka
1
dan
angka
3
denganmenggunakan angka kredit terakhir,
Pengangkatan
kembali dalam Jabatan
Fungsional Perekayasasebagaimana dimaksud
pada angka
2
dan
angka
4
denganmenggunakan angka kredit terakhir dan dapat ditambah dengan
angka
kredit
dari
pengembanganprofesi
selama dibebaskan sementara.Persyaratan
lain untuk
pengangkatankembali
sebagaimanatersebut pada angka
2
diatur oleh Kepala Badan Pengkajian danPenerapan Teknologi selaku Pimpinan Instansi Pembina.
Pengangkatan kembali
ke
dalam Jabatan Fungsional Perekayasasebagaimana dimaksud pada angka
2
dapat dilakukan denganketentuan pengajuan usulan sudah diterima oleh Pejabat Pembina Kepegawaian masing-masing paling kurang 6 (enam) bulan sebelum
usia yang dipersyaratkan berakhir.
contoh:
Sdr.
Dr.
Budiman,
NIP.
1958 L2OT L991O31
OO1,
jabatanPerekayasa Muda, pangkat Pembina, golongan ruang lY
la
yang bersangkutan dibebaskan sementaradari
Jabatan
Fungsional Perekayasa dan diangkat dalam Jabatan Administrator terhitung mulai tanggal 1 Februari 2OO9.Apabila
yang
bersangkutanakan
diangkat kembalike
dalamJabatan
Fungsional PerekayasaMadya,
maka
untuk
tertibadministrasi
usulan
sudah diterima
oleh
Pejabat
PembinaKepegawaian
paling lambat bulan
Juni
2016,
karena
yangbersangkutan
lahir
pada
bulan
Desember 1958,tanpa
harus berhenti dari jabatannya.Keputusan pengangkatan
kembali
dalam Jabatan
FungsionalPerekayasa dibuat menurut contoh formulir sebagaimana tercantum
dalam Anak Lampiran 11 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Badan ini.
IX. PENUTUP
1.
Apabila dalam melaksanakan Peraturan Kepala Badan KepegawaianNegara
ini
dijumpai kesulitan, agar dikonsultasikan kepada KepalaBadan Kepegawaian Negara atau pejabat
lain
yangditunjuk
untuk mendapat penyelesaian.2.
Demikian Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negaraini
dibuat untuk dapat dilaksanakan sebaik-baiknya.KEPALA
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,
ttd.
BIMA HARIA WIBISANA
Sali gan aslinya
BAD NEGARA
Direktur -undangoo,
Haryomo Dwi Futranto
Y
+e')--.
t$KPPPc
PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA DAN ANGKA KREDITNYA
CONTOH
KEPUTUSAN PENGANGKATAN PERTAMA
Menimbang Mengingat Menetapkan KESATU KEDUA KETIGA TEMBUSAN:
1. Kepala Badan Kepegawaian Negara /Kantor Regional BKN yang bersangkutan; *) 2. fepala BKD Provinsi/Kabupaten/Kota atau Biro/Bagian Kepegawaian
instansi yang bersangkutan ; ")
3. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredi!
4. fepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara/Kepala Biro/Bagian Keuangan Daerah yang bersangkutan;*)
5. Pejabat lain yang dianggap perlu.
*) Coret yang tidak perlu.
**) Diisi apabila ada penambahan diktum yang dianggap perlu. KEPUTUSAN
MENTERI / GUBERNUR / BUPATI / WALIKOTA*)
NoMoR
ilffi;Nc
PENGANGKATAN PERTAMA DALAM JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI / GUBERNUR/ BUPATI / WALI KOTA*),
: a. bahwa Saudara .... NIP pangkat/golongan ruang ....
telah memenuhi syarat dan dianggap cakap untuk diangkat dalam Jabatan Fungsional Perekayasa;
b. bahwa berdasarkan formasi jabatan yang telah ditetapkan, perlu mengangkat yang bersangkutan dalam Jabatan Fungsional Perekayasa;
: 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2Ol4;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2OlO;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2OO9;
4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/219/M.PANl7 /2OOB sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2016;
5. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13 Tahun 2OL6; MEMUTUSKAN:
Calon Perekayasa dibawah ini:
a. Nama :
b. NIP :
c. Pangkat/golongan ruang/TMT :
d. Unit kerja :
Terhitung mulai tanggal diangkat dalam Jabatan Fungsional Perekayasa
jenjang ... dengan angka kredit sebesar (...)
Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya.
Asli Keputusan ini disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan
untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di pada tanggal
PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA DAN ANGKA KREDITI{YA
CONTOH
KEPUTUSAN PENGANGKATAN PERPINDAHAN
DARI JABATAN LAIN KE DALAM JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA
KEPUTUSAN
M ENTERI / GUBERNUR/ BUPATI / WALI KOTA") NOMOR
TENTANG
PENGANGKATAN DARI JABATAN LAIN
KE DALAM JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI / GUBERNUR/ BUPATI / WALIKOTA*) ,
Menimbang bahwa untuk mengisi formasi jabatan yang lowong, Saudara NIP
. jabatin ... pangkat/golongan ruang telah memenuhi syarat dan dianggap cakap untuk diangkat dalam Jabatan Fungsional
Perekayasa melalui perpindahan dari jabatan lain;
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2OI4;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2OQ9;
4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/219/M.PANl7 I2OOB sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2016;
5. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13 Tahun 2016; MEMUTUSKAN : Mengingat Menetapkan KESATU Mengangkat: a. Nama b. NIP c. Pangkat/golongan ruang/TMT d. Unit kerja
Terhitung mulai tanggal . diangkat dalam jenjang ... dengan angka kredit sebesar
Jabatan Fungsional Perekayasa
....(...)
KEDUA KETIGA
**)
Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, diadakan perbaikan dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya.
Asli Keputusan ini disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan
untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di pada tanggal
akan
TEMBUSAN:
l. Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kantor Regional BKN yang bersangkutan; *)
2. Kepala BKD Provinsi/Kabupaten/Kota atau Biro/Bagian Kepegawaran 3.
4.
5.
*) **)
instansi yang bersangkutan ; *)
Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit;
Kepala Kanior Pelayanan Perbendaharaan Negara/Kepala Biro/Bagian Keuangan Daerah
yang bersangkutan;")
Pejabat lain yang dianggap perlu.
Coret yang tidak perlu.