• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Kantor Urusan Agama (KUA) merupakan bagian dari struktur Kementerian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Kantor Urusan Agama (KUA) merupakan bagian dari struktur Kementerian"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Kantor Urusan Agama (KUA) merupakan bagian dari struktur Kementerian agama, bertugas menyelenggarakan sebagian tugas umum pemerintahan dan pembangunan di bidang agama. KUA merupakan bagian paling bawah dari struktur Kementerian agama yang berhubungan langsung dengan masyarakat dalam satu wilayah kecamatan, sebagaimana ditegaskan dalam Keputusan Menteri Agama Nomor 34 Tahun 2016 bahwa Kantor Urusan Agama bertugas melaksanakan sebagian tugas Kantor Kementerian agama Kabupaten/Kabupaten di bidang Urusan Agama Islam di wilayah kecamatan.

Perkantoran terkait erat dengan manajemen yang baik, demikian pula Kantor Urusan Agama yang juga harus menerapkan prinsip dasar manajemen, diantaranya:

1. Planning: Yaitu adanya proses pemikiran dan penentuan secara matang dari berbagai hal yang akan dikerjakan hari ini dan hari mendatang dalam rangka pencapaian tujuan akhir yang telah direncanakan

2. Organizing: Yaitu proses pengelompokan orang-orang, sarana- prasarana, tugas dan tanggungjawab

serta wewenang, sehingga tercapai tujuan organisasi yang dapat digerakkan sebagai satu kesatuan

dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.

3. Actuating: Yaitu proses berjalannya sebuah tanggungjawab dan kewenangan yang harus dilaksanakan dalam pelayanan sehari-hari

4. Controlling: Yaitu proses pengamatan dari seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar supaya pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah digariskan

(2)

Ke-empat prinsip tersebut harus dijalankan dalam sebuah organisasi termasuk Kantor Urusan Agama karena dengan manajemen yang baik dan benar maka apa yang menjadi tugas-tugas pokoknya akan dapat dilaksanakan sesuai harapan.

Kantor Urusan Agama (KUA) Kec. Pringsewu adalah merupakan institusi pemerintah di bawah Kementerian Agama Kabupaten Pringsewu yang mempunyai tugas dan fungsi untuk melaksanakan sebagian tugas dan fungsi pemerintah di bidang pembangunan agama di Kecamatan, khususnya di bidang urusan agama Islam. Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, maka KUA Kec. Pringsewu merencanakan berbagai program kegiatan yang dituangkan dalam rencana program strategis. Hal itu dimaksudkan agar tugas dan fungsi yang diembannya dapat dicapai dengan hasil yang baik.

Dari hal tersebut maka KUA Kec. Pringsewu i menyusun profil tahun ini sebagai bahan acuan untuk mendapatkan data yang valid sekaligus sebagai bahan evaluasi, referensi data dan laporan hasil pencapaian kerja dan kinerja KUA Kecamatan Pringsewu , sebagai wujud pertanggungjawaban dalam pelaksanaan tugas-tugasnya.

Disusunnya profil Kantor Urusan Agama Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu ini mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut:

1. Dalam rangka memberikan gambaran dan informasi serta referensi secara garis besar dari seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan oleh KUA Kec. Pringsewu

2. Sebagai bahan penilaian dan kajian serta evaluasi terhadap program kerja KUA Kec. Pringsewu tentang program yang telah dilaksanakan maupun yang belum

3.Sebagai laporan hasil pencapaian kerja dan kinerja KUA Kec. Pringsewu , sebagai wujud pertanggungjawaban dalam pelaksanaan tugas-tugas KUA.

Untuk itu, sebagai laporan atas hasil kinerja yang dapat dicapai oleh KUA Kec. Pringsewu , maka dibuatlah laporan akuntabilitas kinerja yang akan dipaparkan dalam laporan ini.

B. SEJARAH SINGKAT KUA PRINGSEWU

Pada tahun 1963 s.d 1968 awal mula keberadaan Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan Pringsewu yang dipimpin oleh Bapak Samsudin. Kemudian pada tahun

(3)

1960 s.d 1975 dilanjutkan oleh Bapak Mardasim, pada saat itu KUA kecamatan Pringsewu menempati tanah milik PEMDA di komplek pendopo/ balai pertemuan. Pada tahun 1975 dibawah pimpinan bapak L.Syamsudin, KUA pringsewu pindah tempat ke jalan KH. Gholib No. 22 Pringsewu yang sekarang Pringsewu barat. Adapun nama-nama pejabat KUA Kecamatan Pringsewu sejak awal berdirinya sampai sekarang adalah sebagai berikut :

1. Syamsudin : dari tahun 1953 s.d. 1968 2. Mardasim : dari tahun 1968 s.d. 1975 3. L.Syamsudin : dari tahun 1975 s.d. 1981 4. M. Yusuf : dari tahun 1981 s.d. 1983 5. Drs.H. Shufi Alpian : dari tahun 1983 s.d. 1988 6. Drs. Khoiri amin : dari tahun 1988 s.d. 1994 7. Drs. Madsani : dari tahun 1994 s.d. 1998 8. Drs. Hasbullah Zakie : dari tahun 1998 s.d. 1999 9. Drs.H. falihin.AR : dari tahun 1999 s.d. 2001 10. Drs. Mislan : dari tahun 2001 s.d. 2003 11. Masrur Hamid, S.Ag : dari tahun 2003 s.d. 2008 12. Drs.H. Murdi amin : dari tahun 2008 s.d. 2010 13. Taufik Akbar, S.Ag : dari tahun 2010 s.d. 2012 14. Drs. Basrido : dari tahun 2012 s.d. 2015 15. Saiful Arfan,S.Ag,M.Pd.I : dari tahun 2015 s.d. 2017 16. H.Ali Mubasir,S.Ag,M.HI : dari tahun 2017 s.d 2021 17. Bustami Syarif,S.Ag : dari tahun 2021 s/d Sekarang Keadaan Kantor.

Kua/ Balai Nikah Kecamatan Pringsewu dibangun pada tanggal 23 Januari 1978 berukuran 8 X 10 M , diatas tanah wakaf KH. Gholib, luas tanah 658 M2, dilengkapi AIW Nomor W.2/03/W/1990 tanggal 12 Nopember 1990 dan setifikat Nomor 847 tanggal 13 Februari 1991, posisi gedung berjarak 12 meter dari jalan raya.

(4)

1. Ruang Kepala 2. Ruang tamu

3. Ruang Penyuluh Agama 4. Ruang Staf

5. Ruang Balai nikah 6. Gudang Arsip 7. WC

Dalam perkembangan selanjutnya, KUA Pringsewu terus melakukan pembenahan, khususnya penambahan bangunan fisik, pagar kantor, gapura, gorong-gorong, plang nama KUA, PPAIW, BP4tempat parker kendaraan, Musholla, tempat arsip, gudang barang, ruangan dapur, WC/ kamar mandi.

C. DASAR HUKUM

Dasar hukum yang menjadi acuan pelaksanaan tugas KUA diantaranya adalah:

1. Undang-undang RI No. 22 Tahun 1946 tentang Pencatatan NTR. 2. Undang-undang RI No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

3. Undang-undang RI No. 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat 4. Undang-undang RI No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.

5. Undang-Undang RI No. 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji. 6. Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan UU 1/1974.

7. Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2000 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Bukan Pajak yang berlaku di Dep. Agama.

8. Keputusan Menteri Agama No. 18 tahun 1975, Jo. Instruksi Menteri Agama nomor 1 tahun 1975 tentang Susunan Organisasi Kementerian agama.

9. Keputusan Menteri Agama No. 3 Tahun 1999 tentang Pembinaan Geraka Keluarga Sakinah.

10. Keputusan Menteri Agama Nomor 298 tahun 2003 tentang Pencatatan Nikah 11. Keputusan Menteri Agama Nomor 11 tahun 2007 tentang Pencatatan Nikah. 11. Peraturan Menteri Agama No. 30 Tahun 2005 tentang Wali Hakim.

(5)

12. Peraturan Menteri Agama No. 11 Tahun 2007 tentang Pencatatan Nikah.

13. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. PER/62/M.PAM/6/2005 tentang Jabatan Fungsional Penghulu dan Angka Kreditnya.

14. Peraturan Bersama Menteri Agama dan Kepala BKN No. 20 Tahun 2005 danNo. 14-A Tahun 2005 tentang Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penghulu dan Angka Kreditnya.

15. Surat Edaran Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji No: DJ.1/Pw.01/1487/2005 tentang Petunjuk Pengisian Formulir NR.

16. Instruksi Menteri Agama RI Nomor 01 Tahun 2000 tentang pelaksanaan Keputusan Menteri Agama Nomor 168 Tahun 2000 tentang Pedoman Perbaikan Pelayanan Masyarakat.

17

. Dan beberapa peraturan perundang-undangan yang lain. D. Kedudukan, Tugas dan Fungsi KUA

Sebagai realisasi terhadap Keputusan Presiden Republik Indonesia, No. 44 dan 45 tahun 1974 khususnya untuk Kementerian agama, maka diterbitkan Keputusan Menteri Agama No. 18 tahun 1975, Jo. Instruksi Menteri Agama nomor 1 tahun 1975 tentang Susunan Organisasi Kementerian agama.

Dalam Keputusan Menteri Agama tersebut, pada pasal 717 menyebutkan bahwa Kantor Urusan Agama di Kecamatan mempunyai tugas untuk melaksanakan sebagian tugas Kantor Kementerian agama di Kabupaten/kota yaitu melakukan sebagian tugas pembangunan di bidang agama dalam wilayah Kecamatan di bidang Urusan Agama I

Untuk melaksanakan tugas tersebut, pada pasal 718 disebutkan fungsi KUA sebagai berikut;

1. Menyelenggarakan statistik dokumentasi.

2. Menyelenggarakan surat-menyurat, mengurus surat, kearsipan, pengetikan dan rumah tangga Kantor Urusan Agama.

3. Melaksanakan pencatatan Nikah dan Rujuk bagi masyarakat setempat yang beragama Islam, pembinaan kemasjidan, ZIS, wakaf, baitul maal dan ibadah

(6)

sosial, kependudukan dan pembinaan keluarga sakinah, penanganan lintas sektoral, penyelenggaraan manasik haji dan pusat informasi haji tingkat kecamatan, pembinaan produk halal, hisab rukyat dan kemitraan umat sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam dan berdasarkan aturan yang berlaku.

Dalam perkembangan selanjutnya guna menjaga eksistensi KUA Kecamatan, maka diterbitkan Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 517 Tahun 2001 tentang Penataan Organisasi Kantor Urusan Agama Kecamatan, dimana Kantor Urusan Agama (KUA) berkedudukan di wilayah Kecamatan dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Kementerian agama Kabupaten/Kabupaten yang dikoordinasi oleh Kepala Seksi Urusan Agama Islam/Bimas Islam/Bimas dan Kelembagaan Agama Islam dan dipimpin oleh seorang Kepala, yang tugas pokoknya melaksanakan sebagian tugas Kantor Kementerian agama Kabupaten/Kabupaten di bidang Urusan Agama Islam dalam wilayah Kecamatan.

Dengan demikian, eksistensi KUA Kecamatan sebagai institusi pemerintah dapat diakui keberadaannya, karena memiliki landasan hukum yang kuat dan merupakan bagian dari struktur pemerintahan di tingkat Kecamatan.

Dalam hubungannya dengan tugas pokok dan fungsi KUA, maka KUA Kecamatan Pringsewu dalam mengelola tugasnya di bidang keagamaan dan bidang lain yang mempunyai hubungan dengan bidang tugasnya, mempunyai jalur vertikal wilayah dengan Kementerian Agama Kabupaten Pringsewu , Kanwil Kementerian Agama Prop. Lampung dan Kementerian Agama Pusat, serta jalur horizontal yaitu semua kantor instansi di tingkat Kecamatan.

Kantor Urusan Agama Kecamatan Pringsewu terletak pada ruas jalan KH.Galib No.022 Kel.Pringsewu Barat Kecamatan Pringsewu, Letak ini sangat strategis karena mudah dijangkau dengan kendaraan dan angkutan umum. Kantor ini juga berdekatan dan termasuk dalam satu komplek dengan Kantor Kecamatan Pringsewu serta kantor dinas instansi yang lain sehingga memudahkan dalam pengurusan persuratan,

(7)

mempercepat koordinasi dan pengurusan administrasi serta hubungan lintas sektoral dan lain sebagainya.

Di era reformasi dan transparansi seperti sekarang ini muncul sebuah paradigma dan tuntutan baru dari masyarakat tentang pelaksanaan tugas KUA

sebagai pelayan public yang mengarah pada perbaikan dan penyempurnaan pelayanan yang lazim dikenal dengan istilah pelayanan prima. Dalam hal perbaikan dan penyempurnaan pelayanan ini telah disikapi dan disambut baik pemerintah dan didukung oleh seluruh pimpinan dan segenap jajaran dilingkungan Kementerian Agama dengan senantiasa meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan dalam melaksanakan tugas.

KUA Kec. Pringsewu merupakan unit pelaksana dari Kantor Kementerian agama Kab. Pringsewu yang ada di daerah/wilayah Kec. Pringsewu , yang mana segala kegiatan disesuaikan dengan situasi dan kondisi di Wilayah Kec. Pringsewu . KUA Kec. Pringsewu secara struktural dan fungsional merupakan bagian dari instrument pemerintah yang dalam melaksanakan tugasnya tidak lepas dari kerja sama dan koordinasi dengan instansi terkait yang ada di wilayah Kecamatan.

E. Sejarah Perkembangan dan Pembagian Wilayah Administrasi KUA 1. Sekilas Sejarah dan Perkembangan KUA Pringsewu

Warga Kecamatan Pringsewu merupakan warga yang agamis dan mayoritas beragama Islam, sehingga sebagian dari praktek kehidupan masyarakat menggunakan hukum Islam. Praktek ini telah terjadi sejak Islam masuk di wilayah Pringsewu . Berlakunya hukum perkawinan Islam bagi pemeluknya mengakibatkan munculnya lembaga yang mengatur bidang perkawinan Islam ini sehingga proses pernikahan tidak terjadi secara liar. Sedangkan yang mengatur perkawinan di Pekon-Pekon pada saat itu adalah modin sebagai pemuka agama setempat. Namun tentu saja pengaturan ini tidaklah seperti jaman sekarang karena pada saat itu belum dilakukan pencatatan.

Setelah Indonesia merdeka dan lahir UU No. 22 Th. 1946 tentang Pencatatan Nikah, Talak dan Rujuk untuk wilayah Jawa dan Madura, kemudian disusul dengan

(8)

lahirnya UU No. 32 Tahun 1954 tentang pembelakuan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1946 untuk wilayah Luar Jawa dan Madura, sehingga setelah berlakunya Undang-Undang tersebut maka praktis hukum perkawinan produk Hindia Belanda tidak berlaku lagi dan undang-undang yang berlaku bagi seluruh warga Negara Indonesia baik yang beragama Islam maupun non Islam, warga pribumi maupun warga keturunan adalah UU No. 22 Tahun 1946 itu. Lalu UU No. 22 Tahun 1946 ini disempurnakan lagi dengan UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, yang semakin mengukuhkan eksistensi lembaga pencatatan nikah di masing-masing wilayah kecamatan yaitu pada Kantor Urusan Agama Kecamatan.

Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pringsewu yang dahulu bernama Balai Nikah Kecamatan Pringsewu dengan gedung yang menempati tanah Pemda Kab.Pringswu dan bersebelahan dengan Pendopo Kecmatan Pringsewu , namun ketika tanah Pemda dibangun , maka kantor KUA Pringsewu mulai berpindah ke lokasi bangunan baru yang dibangun diatas tanah wakaf dari KH.Gholib dijalan KH.Gholib pada tahun 1981

Meskipun sering berberpindah-pindah kantor, namun Register Nikah (Akta Nikah) yang ada dan tersimpan dengan rapi sampai sekarang mulai tahun 1948. Dengan telah dibangunnya gedung KUA Pringsewu dan telah menempati gedung sendiri, maka kualitas dan kuantitas pelayanan kepada masyarakat terus berusaha untuk ditingkatkan. Gedung KUA berdiri diatas lahan tanah seluas 658 M2 dengan Luas Bangunan 80 M2 dan Luas Halaman 578 M2 sedangkan status tanahnya adalah tanah wakaf.

Dari tahun ketahun sejak berdirinya, KUA Kecamatan Pringsewu mengalami peningkatan frekwensi pernikahan seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan penduduk. KUA Kec. Pringsewu terus berkembang, apalagi seiring terbitnya KMA 477 Tahun 2004 tentang Pencatatan Nikah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/62/M.PAN/6/2005 tentang Jabatan Fungsional Penghulu dan Angka Kreditnya, maka KUA Kec. Pringsewu melaksanakan restrukturisasi sesuai acuan peraturan tersebut dengan struktur organisasi yang dipimpin oleh seorang

(9)

Kepala, satu orang tenaga fungsional penghulu dan dibantu tiga tenaga JFU dan satu orang Honorer dengan kualifikasi pendidikan dan persyaratan lain yang sesuai dengan standar tugasnya masing-masing.

Disamping itu, guna memaksimalkan tugas pokok dan fungsi KUA Kecamatan, maka masing-masing pegawai KUA Kecamatan Pringsewu memiliki bidang tugas masing-masing yang terintegrasikan dalam suatu prinsip memberikan pelayanan dan pembinaan kepada masyarakat secara maksimal, sehingga dengan demikian diharapkan KUA Kec. Pringsewu sebagai salah satu ujung tombak Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pringsewu dapat menjalankan tupoksinya dengan baik dan memuaskan.

Disamping pembenahan kedalam, di bidang fisik KUA Kec. Pringsewu juga mengalami beberapa kali penambahan sarana dan prasarana, yaitu :

1991 : pembangunan tempat parkir, pavingisasi dan taman ( tahap1) 2001 : Pembangunan Musholla KUA

2010 : Rehab KUA Pringsewu 2013 : Rehab Musholla KUA

Pembangunan dan penambahan sarana prasarana yang dilakukan oleh beberapa Kepala KUA Pringsewu , sehingga saat ini gedung KUA Kecamatan Pringsewu tampak anggun dan megah.

Heteroginitas penduduk yang tinggi dengan kondisi ekonomi mayoritas menengah kebawah dan dengan adanya perbedaan keyakinan serta penganut agama kondisi ini sangat berpotensi rawan konflik, oleh karenanya hal ini benar-benar merupakan suatu tantangan yang tidak ringan bagi Kantor Urusan Agama Kecamatan Pringsewu untuk mampu memberikan pembinaan dan bimbingan kepada masyarakat untuk sadar dan menjalankan kehidupan ke arah jalan yang benar yang diridloi oleh Allah SWT. Karenanya, KUA Kec. Pringsewu sebagai institusi pemerintah yang mengemban amanat untuk melakukan pembangunan di bidang agama secara aktif selalu memberikan informasi yang benar dan menyejukkan kepada masyarakat

(10)

sehingga diperlukan personel KUA yang mempunyai daya intelektual yang memadai dan nilai moral yang baik.

Mengingat tingginya tantangan dan kompleksitas problem yang dihadapi baik oleh pemerintah maupun masyarakat di wilayah Kecamatan Pringsewu , yang salah satu unsur analisisnya dapat terlihat dari jumlah nikah-rujuk rata-rata setahun mencapai 770 peristiwa. Disamping itu kondisi sosio-ekonomi dan kultural masyarakatnya yang dinamik-heterogen dengan campuran masyarakat perkotaan dan masyarakat pePekonan ala petani/pekebun dengan tingkat kepadatan penduduk yaitu berpenduduk 39.031 jiwa, maka Kantor Kementerian agama Kabupaten Pringsewu dalam menugaskan pegawainya untuk berdinas di KUA Kecamatan Pringsewu selalu mendasarkan pada kompetensi dan kapabilitas agar didapatkan personel KUA Kecamatan Pringsewu yang mempunyai kualifikasi yang handal dan mampu memberikan perubahan pada masyarakat. Dengan demikian,

diharapkan Tupoksi KUA Kec. Pringsewu dapat berjalan dengan baik dan memuaskan.

Disamping itu, guna menunjang kenyamanan dan kepuasan pelayanan, maka KUA Kec. Pringsewu juga menyediakan berbagai ruangan, yaitu: halaman parkir dan taman yang asri, ruang tunggu yang nyaman, ruang Kepala KUA, ruang BP4, Balai Nikah, ruang Staff yang sekaligus merupakan Ruang Pelayanan, ruang Arsip/Komputer, Gudang, ruang, Aula Pertemuan dan Pembinaan, Gudang, Bangunan Mushalla dan Kamar Mandi/WC.

Disetiap ruangan dilengkapi dengan berbagai sarana-prasarana pendukung guna mempercepat akses dan memberikan pelayanan yang cepat dan memuaskan, yaitu; Dua Unit Komputer beserta printernya, untuk program SIMKAH, satu set sofa, satu almari arsip Register Nikah, Satu rak arsip, Satu Lemari Perpustakaan, 3 buah almari arsip, 8 buah meja kerja beserta kursinya, kursi tamu untuk pelayanan dan satu set meja dan kursi sidang untuk prosesi pernikahan di Balai Nikah serta meja dan kursi untuk pertemuan dan pembinaan di Aula,TV, Kipas Angin, dan beberapa fasilitas lain yang mendukungnya.

(11)

Pada tahun 2012 pelayanan yang diberikan oleh KUA Kec. Pringsewu dapat dirasakan memuaskan oleh masyarakat. Paradigma dilayani berubah menjadi melayani merupakan suatu paradigma kinerja yang harus dikedepankan oleh KUA Kec. Pringsewu , indikasi yang dapat dilihat antara lain penyelesaian pendaftaran pernikahan dan surat-surat yang berkaitan dengan pernikahan dapat diselesaikan dengan cepat dan baik sesuai dengan standar waktu yang telah ditentukan.

Semua perasaan yang dirasakan oleh masyarakat tersebut tentu saja bukan tanpa suatu usaha dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, namun berkat usaha yang sungguh-sungguh dalam mereformasi sistem birokrasi yang selama ini dinilai berbelit-belit dan memakan waktu yang panjang dengan;

a) Mendelegasikan setiap tugas pelayanan pada masyarakat kepada masing-masing pegawai.

b) Membuat jadwal pernikahan berikut petugasnya secara periodik setiap hari, sehingga tidak terjadi penumpukan pelayanan nikah pada salah satu petugas saja. c) Membekali penghulu, Pembantu Pegawai Pencatat Nikah dan Staf KUA wawasan

tugasnya masing-masing berikut aspek hukum dan mekanisme birokrasnya.

d) Kepala KUA selalu memonitoring setiap hari dan memberikan arahan terkait beban tugas yang diberikan kepada setiap pegawai.

e) Setiap pegawai diberikan kewajiban untuk berupaya memberikan kemudahan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sepanjang persyaratan administratifnya telah dipenuhi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku ( tidak cacat hukum).

2. Kondisi Geografis KUA Pringsewu

Letak geografis suatu wilayah mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap kebijakan dan program kerja yang harus direncanakan dan dilaksanakan oleh seorang decision maker atau pejabat yang memimpin dalam suatu wilayah tersebut, karena itu al-Qur’an menjelaskan bahwa Allah menciptakan manusia terdiri dari bersuku-suku dan berbangsa-bangsa bukan tanpa maksud dan tujuan, tetapi itu semua

(12)

mengandung suatu nilai transformasi, edukasi dan akulturasi yang diharapkan suatu wilayah tertentu dapat menggali potensi yang lebih baik dari wilayah lain demi terciptanya kemajuan dalam suatu wilayah tersebut.

Oleh karena itu, dilihat dari segi geografisnya KUA Kec. Pringsewu terletak di Wilayah yang sangat strategis di Kabupaten Pringsewu yang berada di dalam satu komplek perkantoran Kecamatan Pringsewu dengan jarak kurang lebih

2 KM dari pusat ibukota kabupaten.

Kecamatan Pringsewu merupakan salah satu wilayah kecamatan di Kabupaten Pringsewu wilayah Propinsi Lampung dengan karakteristik kental budaya jawa memiliki areal sebahagian besar datar yang terdiri dari perkampungan penduduk, perkebunan, dan pertanian

Adapun batas-batas wilayah Kec. Pringsewu ini adalah sebagai berikut: Sebelah Barat : Kec. Pagelaran

Sebelah timur : Kec. Gadingrejo Sebelah Utara : Kec. Sukoharjo Sebelah selatan : Kec. Ambarawa

Adapun wilayah Kecamatan Pringsewu terbagi ke dalam 5 Kelurahan dan 10 Pekon, yaitu:

1. Keluran Pringsewu Utara 2. Keluran Pringsewu Selatan 3. Keluran Pringsewu Timur 4. Keluran Pringsewu Barat 5. Keluran Pajaresuk 6. Pekon Fajaragung 7. Pekon Bumiarum 8. Pekon Rejosari 9. Pekon Podomoro 10. Pekon Sidoharjo 11. Pekon MargaKaya

(13)

12. Pekon Waluyo Jati 13. Pekon Bumi Ayu 14. Pekon PodoSari

15. Pekon Pajar Agung Barat

3. Kondisi Sosio-Ekonomi dan Budaya Masyarakat Setempat

Wilayah Kecamatan Pringsewu berpenduduk 79.102 Jiwa dengan kondisi sosio ekonomi dan kultural masyarakatnya terbagi dalam beberapa kelompok. Seperti pada umumnya masyarakat di Kabupaten Pringsewu, penduduk di wilayah Kecamatan Pringsewu bersifat semimajemuk, terutama dari segi pekerjaan dan sosio kultural. Ada beberapa hal yang mempengaruhi mata pencaharian penduduk sebuah wilayah, diantaranya adalah keadaan tanah wilayah itu sendiri, tingkat pendidikan dan jauh tidaknya rumah penduduk dengan lokasi industri.

Wilayah Kecamatan Pringsewu merupakan wilayah yang terdiri dari daerah, persawahan, perkebunan dan pemukiman penduduk sehingga jenis pekerjaan penduduk heterogen. Ada sebagian penduduk Kecamatan Pringsewu yang bekerja sebagai, petani perikanan, peternakan, petani sawah dan penggarap kebun/buruh tani. Namun ada juga yang berprofesi sebagai pembuat batu bata merah, buruh, guru, Pegawai negeri sipil, Anggota TNI/Polri dan swasta.

Secara sosiologis, masyarakat Kecamatan Pringsewu terbagi dalam beberapa kelompok strata sosial. Dalam konteks sosio-ekonomi, masyakat Kecamatan Pringsewu terbagi menjadi tiga golongan, yaitu sebagian kecil golongan menengah, dan kelompok kedua merupakan kondisi mayoritas masyarakat

Kecamatan Pringsewu yang berada pada klas sosial ekonomi rendah kebawah yang tersebar hampir di seluruh wilayah Pekon.

Stratifikasi sosial dalam konteks agama, masyarakat Kecamatan Pringsewu tergolong kedalam masyarakat yang agamis, yaitu sebagian masyarakat santri yang mempunyai adat istiadat dan budaya sebagaimana prototipe masyarakat pondok pada umumnya, tradisi santri yang merupakan kondisi mayoritas masyarakat Kecamatan Pringsewu., sehingga kegiatan keagamaan di wilayah Kecamatan Pringsewu dapat

(14)

dikatakan semarak, seperti pengajian dll. dan berbagai kegiatan-kegiatan yang berbasiskan agama.

Karena di wilayah Kecamatan Pringsewu juga terdapat brberapa penganut agama , Oleh karena itu, merupakan salah satu tugas Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pringsewu dalam rangka menjaga kerukunan dan keharmonisan antar umat agama, maupun dari arus penyebaran agama, sehingga seluruh personilnya dituntut untuk selalu aktif memberikan bimbingan dan arahan kepada masyarakat.

Dari gambaran kondisi sosio ekonomi dan agama tersebut bila dijadikan sebagai pisau analisis untuk mengetahui gambaran kehidupan keluarga dalam konteks kriteria keluarga sakinah, maka masyarakat Kecamatan Pringsewu mayoritas dalam kelompok keluarga Pra Sakinah, Sakinah I dan II dan sebagian kecil dalam kelompok keluarga sakinah lll.

Penduduk yang mendiami wilayah Kecamatan Pringsewu merupakan penduduk yang semiheterogen. Hal ini dapat dilihat dari data statistik kependudukan Kec. Pringsewu. Dengan jumlah penduduk sebanyak 84.709 jiwa dengan rincian menurut klasifikasi Pemeluk agama sebagai berikut:

Adapun rincian penduduk menurut klasifikasi pemeluk agama sebagai berikut: 1. Penduduk yang beragama Islam : 82447

2. Penduduk yang beragama Kristen Katolik : 2976 3. Penduduk yang beragama Kristen Protestan : 1089 4. Penduduk yang beragama Budha : 230 5. Penduduk yang beragama Hindu : 104 6. Jumlah 86846 Jiwa

Dalam hal wujud dukungan terhadap sebuah kegiatan keagamaan, di Kecamatan Pringsewu telah terdapat sarana dan prasarana ibadah bagi pemeluknya dengan rincian sebagai berikut:

1. Masjid ;81 2. Musholla : 102 3. Taman Pendidikan al-Qur’an : 79

(15)

4. Madrasah Diniyyah : - 5. Madrasah Ibtidaiyah : 2 6. Madrasah Tsanawiyah : 4 7. Madrayah Aliyah : 2 8. Pondok Pesantren : 6 9. Majelis Ta’lim : 84 10. Kapel Katolik : 2 11. Gereja ;6 12. Wihara : - 13. Pura : 2 14. Klenteng : 1

Dari data di atas, Islam merupakan agama mayoritas yang dipeluk oleh penduduk wilayah Kecamatan Pringsewu, sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap beban kerja dan prosentase pelayanan pernikahan dan layanan lainnya oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Pringsewu.

Adapun statistic jumlah peristiwa NR tahun 2016 s/d 2020 yang terjadi adalah: Table I

F. Uraian Tugas (Job Description) Pegawai KUA Kec. Pringsewu

Dalam merespon tuntutan masyarakat, KUA diharapkan mampu bekerja secara efektif, efisien, professional dan amanah. Profil Kepala KUA sebagai manajer harus

NO TAHUN NIKAH RUJUK

1 2016 687 -

2 2017 666 -

3 2018 662 -

4 2019 712 -

(16)

mampu tampil sebagai sosok yang kharismatik dan berwibawa sehingga mampu mengorganisir orang-orang yang menjadi bawahan. Dan begitu pula bawahan sebagai anak buah harus mampu tampil professional sesuai bidang yang dibebankan. Dengan demikian akan tercapai satu keseimbangan dan keterpaduan yang akan menjadi satu kesatuan gerak menuju satu tujuan yaitu pelayanan prima kepada masyarakat.

Hal yang tidak kalah penting dalam pencapaian sebuah tujuan adalah kemampuan para pegawai yang dimotori oleh kepala KUA dalam mengenal masyarakat dengan adat dan kebiasaan yang ada karena tugas pokok Kantor Urusan Agama adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat dibidang pembangunan keagamaan. Hal ini dikarenakan disetiap daerah mempunyai karakteristik tersendiri yang tentu cara menghadapinya akan menjadi berbeda-beda. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh banyak hal, diantaranya tingkat pendidikan, jenis mata pencaharian, tingkat status sosial, ekonomi dan kualitas kadar keberagamaan dan lain sebagainya.

Dalam bidang pelayanan pernikahan dan rujuk, KUA Kecamatan Pringsewu memiliki 2 orang Penghulu. Kantor Urusan Agama Kecamatan Pringsewu didukung oleh 4 pegawai yang terdiri dari 1 (satu) orang Kepala dan 1 (satu) orang Penghulu serta 4 (empat) orang Staf berstatus Pegawai Negeri Sipil 2 (dua) orang tenaga honorer dan PAH (Penyuluh Agama Honorer) 8 orang yang dapat bekerja dalam bidang yang menjadi tugas dan wewenang KUA. Sesuai table dibawah ini ;

Tabel II

Data Pegawai Menurut Jenis Kelamin

NO JENIS JENIS KELAMIN JUMLAH KET Laki-Laki Perempuan 1 Kepala KUA 1 - 1 PNS 2 Penghulu 1 - 1 PNS 3 Staff 1 2 3 PNS 4 Penyuluh 1 - 1 PNS 5 Honorer 1 - 1 -

(17)

6 Penjaga Kantor 1 - 1 -

Jumlah 6 2 7 -

Tabel III

Data Pegawai Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan

Tabel IV

Data Pegawai Berdasarkan jenjang Golongan/Kepangkatan

NO STATUS KEPEGAWAIAN Pangkat/Gol JUMLAH =Gol. IIIa Gol. IIIb Gol. IIIc =Gol. IV/a 1 Kepala KUA - - - 1 1 2 Penghulu - - 1 1 3 Penyuluh - - 1 - 1 4 Staff 1 1 1 - 3 Jumlah 1 1 2 2 6

Tugas pokok dari Kepala KUA adalah sebagaimana yang ditegaskan dalam KMA Nomor 517 Tahun 2001 yaitu melaksanakan sebagian tugas dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kabupaten dibidang Urusan Agama Islam. Dari penjabaran tersebut maka seorang kepala KUA mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Menyelenggarakan Statistik dan dokumentasi NO STATUS KEPEGAWAIAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN JUMLAH <=SLTA <=D3 S1 S2 1 PNS - - 6 - 6 2 CPNS - - - - - 3 Honorer/Penjaga 1 - 1 - 2 Jumlah 1 - 7 - 8

(18)

b) Menyelenggarakan surat menyurat, pengurusan surat, kearsipan, pengetikan dan rumah tangga Kantor Urusan Agama

c) Mengurus dan membina kemasjidan, zakat wakaf, ibadah sosial, kependudukan dan pembinaan keluarga sakinah. Hal ini sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Bimas Islam dan Penyelenggara Haji

Dalam menjalankan fungsinya tersebut seorang kepala KUA Kec. Pringsewu dibantu oleh beberapa staf yang masing-masing diserahi tugas pada bidang tertentu. Sebagai Pembina dari para staf KUA yang menjadi bawahannya, kepala KUA Kec. Pringsewu memposisikan diri sebagai leader berusaha agar masing-masing staf tidak hanya mampu menangani satu bidang masalah saja akan tetapi juga mampu menangani bidang masalah lain yang menjadi tugas staf yang lain.

Kepala KUA selain mengadakan koordinasi dengan para pegawai yang lain dan Pembantu PPN untuk kelancaran pelaksanaan tugas secara maksimal, juga melakukan koordinasi dengan instansi lain baik Sinstansi pemerintah, organisasi kemasyarakatan dan LSM dengan harapan akan tercipta suatu kerjasama yang sinergis dan saling melengkapi dalam membina, memajukan dan meningkatkan pembangunan masyarakat disegala bidang serta peduli terhadap lingkungan dan masyarakat disekitarnya.

Adapun uraian tugas (Job Desription) masing-masing pegawai adalah sebagai berikut:

URAIAN TUGAS KEPALA KANTOR URUSAN AGAMA

KECAMATAN PRINGSEWU KABUPATEN PRINGSEWU

Nama : Bustami Syarif,S.Ag

NIP : 19670405 200212 1 001

Pangkat/Gol. Ruang : Pembina/ IV/a

Jabatan : Kepala KUA Kec. Pringsewu Satuan Kerja : Kan. Kemenag. Kab. Pringsewu Tugas dan Tanggung Jawabnya :

(19)

a. Sebagai Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pringsewu 1. Memimpin pelaksanaan tugas di lingkungan KUA Kecamatan Pringsewu 2. Menyusun, merumuskan sasaran, program, kebijakan pimpinan dan rencana

kegiatan rincian kegiatan KUA Kec. Pringsewu

3. Membagi tugas dan menentukan penanggung jawab kegiatan, Merencanakan,menggerakkan mengkoordinasikan dan mengarahkan serta Mengevaluasi pelaksanaan TUPOKSI KUA

4. Melaksanakan penyelenggaraan teknis administrasi, tata usaha dan rumah tangga KUA Kec. Pringsewu , bimbingan dan pelayanan NR, pembinaan kemasjidan, zawaibsos, pengembangan keluarga sakinah dan kependudukan serta pembinaan Terhadap Lembaga-Lembaga Keagamaan.

5. Menggerakkan dan mengarahkan pelaksanaan tugas dan Memantau pelaksanaan tugas bawahan.

6. Menanggapi dan menyelesaikan persoalan-persoalan yang muncul di bidang urusan agama Islam.

7. Melakukan Pembinaan Secara Rutin Terhadap Peran Pembantu PPN Dalam Membantu Melaksanakan Tugas KUA

8. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas KUA.

9. Melaksanakan tugas koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait dan lembaga-lembaga keagamaan yang erat hubungannya dengan pelaksanaan tugas.

10. Mengadakan Pembinaan Dan Melakukan Kerjasama Dengan Ormas Islam Yang Ada Di Wilayah Kec. Pringsewu

11. Melakukan Pembenahan Secara Fisik Hal-Hal Yang Berkaitan Dengan Kondisi Balai Nikah Maupun Tata Ruang Kantor

12. Menelaah dan memecahkan masalah pelaksanaan tugas KUA Kec. Pringsewu 13. Menilai dan mengoreksi laporan / hasil kerja bawahan, memantau dan

mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan

(20)

15. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala Kankemenag Kabupaten Pringsewu

b. Sebagai Petugas Pencatat Nikah / PPN

1. Menerima pemberitahuan kehendak nikah dan rujuk.

2. Memeriksa, meneliti keabsahan berkas persyaratan nikah dan rujuk calon mempelai dan walinya dan mengumumkan

3. Memimpin pelaksanaan akad nikah/rujuk dan menetapkan legalitas hukumnya serta menanda tangani Akte Nikahnya.

4. Memantau dan mengevaluasi kegiatan kepenghuluan. 5. Bertindak sebagai Wali Hakim.

6. Mencatat peristiwa talak dan cerai setelah menerima Keputusan dari Pengadilan Agama.

7. Bertanggungjawab atas pelaksanaan administrasi dan penyimpanan blanko NR.

8. Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan perkawinan, kemasjidan, zakat, wakaf, ibsos.

c. Sebagai Pengarah Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP.4)

1. Memberikan arahan tentang mekanisme pelaksanaan tugas kepada pengurus Bp.4

2. Mengadakan koordinasi dengan pengurus BP4 3. Melayani konsultasi Keluarga/rumah tangga. 4. Melaksanakan suscatin pada pasangan pranikah 5. Melaksanakan mediasi keluarga yang bermasalah. d. Sebagai Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW)

1. Menerima pemberitahuan kehendak ikrar wakaf.

2. Mengesahkan Nadzir, baik Nadzir kelompok, perorangan maupun yang berbadan hukum.

(21)

3. Menerima pelaksanaan Ikrar Wakaf.

4. Membuat Akta Ikrar Wakaf (AIW) maupun Pengganti Akta Ikrar Wakaf (APAIW). 5. Membantu sepenuhnya dalam upaya penyelesaian pensertifikatan tanah wakaf. 6. Menginventarisasi data tanah wakaf, baik yang sudah bersertifikat maupun

masih dalam proses di BPN Kabupaten Pringsewu.

7. Ikut membantu penyelesaian bila terjadi masalah yang berkaitan dengan pensertifikatan tanah wakaf.

e. Sebagai Penanggungjawab/Pengelola dana Operasional Serta dana Manasik

1. Bertanggungjawab atas penggunaan keuangan atau penerimaan dan penyetoran keuangan dengan petunjuk yang ada.

2. Bertanggungjawab atas laporan SPJ yang ada.

3. Berusaha melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai peraturan atau petunjuk yang ada.

f. Kepala KUA Sebagai Pemuka Agama di wilayah Kecamatan

Kepala KUA Kec. Pringsewu selain menjalankan tugasnya dalam kegiatan intern perkantoran juga bertindak sebagai pemuka agama di wilayah Kec. Pringsewu . yakni ;

1. Menjadi teladan bagi pegawai KUA dan Masyarakat Pringsewu dalam hal peningkatan kualitas dan kuantitas pelaksanaan ibadah serta akhlaqul karimah.

2. Berusaha berdakwah kepada masyarakat Pringsewu dalam rangka amar ma’ruf nahi munkar serta mensukseskan program pemerintah.

3. Menjaga norma hukum dan norma agama ditempat kerja dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas peribadatan baik ibadah wajib maupun sunnah, peningkatan kinerja dengan menggalakkan displin kerja, membudayakan sikap ramah dan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan. dalam lingkup kehidupan keluarga dan rumah tangga, berupaya mampu menjadi imam bagi anggota keluarga yang

(22)

dipimpinnya, mampu membina keluarganya sehingga tercapai keluarga yang bahagia dan sejahtera, dan dapat mewujudkan keluarga sakinah untuk menjadi contoh bagi para bawahan dan masyarakat pada umumnya.

4. Berupaya menjadi seorang pemimpin yang dapat dijadikan contoh dan panutan khususnya bagi pegawai di kantor dalam hal akhlaqul karimah. Hal ini dimaksudkan agar para pegawai yang dipimpinnya bisa membawa diri ketika menghadapi masyarakat yang membutuhkan pelayanan prima sehingga citra Kementerian agama akan terjaga di mata masyarakat.

5. Selalu berusaha untuk peka terhadap perubahan dan dinamika yang terjadi di masyarakat serta terhadap tuntutan perubahan jaman dan kecanggihan teknologi.

6. Memposisikan diri sebagai mufti ditingkat wilayah kecamatan sehingga mampu menjawab dan memberi solusi tentang masalah keagamaan, mampu mengembangkan kehidupan keagamaan, meningkatkan pengamalan keagamaan dan pembangunan dibidang keagaman. Disamping itu mengembangkan istitusi keagamaan, badan kependidikan dan pengajaran agama Islam sehingga kepala KUA menjadi tokoh yang memberi contoh dan teladan baik bagi masyarakat.

7. Berusaha menciptakan Tri Kerukunan Umat Beragama dengan cara bersama-sama dengan aparat dan Uspika yang lain menciptakan kondisi yang kondusif, aman, tenteram dan damai di masyarakat. Selain itu dalam setiap kesempatan juga menghimbau kepada masyarakat agar selalu menjaga keharmonisan, ketentraman dan persaudaraan antar anggota masyarakat serta untuk selalu taat kepada pemerintah selaku ulil amri.

g. Kepala KUA Sebagai Pemuka Masyarakat

Sebagai salah satu orang yang ditokohkan oleh masyarakat di wilayah Kec. Pringsewu , Kepala KUA Kec. Pringsewu juga turut berperan menjadi stabilisator, motivator dan fasilitator bagi pembangunan di masyarakat. Selain itu juga dituntut untuk dapat berperan sebagai dinamisator di tengah-tengah masyarakat, sehingga proses

(23)

pembangunan baik fisik maupun non fisik dapat berjalan dengan baik sesuai dengan program yang dicanangkan pemerintah. Kepala KUA berusaha mengayomi masyarakat, membimbing masyarakat, dan mampu memposisikan dirinya sebagai contoh dan teladan yang baik bagi masyarakat serta mampu memberikan solusi terhadap problematika yang terjadi di masyarakat.

h. Kepala KUA Sebagai Abdi Masyarakat

Adanya pemahaman dan doktrin yang telah tertanam bahwa Pegawai Negeri Sipil selain sebagai Abdi Negara dan juga sekaligus merupakan abdi masyarakat, maka Kepala KUA Kec. Pringsewu berusaha semaksimal mungkin untuk memposisikan dirinya menjadi abdi dan pelayan yang baik bagi masyarakat dan Negara, yang harus melayani kebutuhan masyarakat dengan mutu dan kualitas pelayanan prima. Hal ini telah dilaksanakan dengan cara:

1. Memberikan bimbingan dan pelayanan kepada masyarakat muslim agar mampu melaksanakan ajaran agama Islam dengan baik dan benar serta dapat meningkatkan kualitas maupun kuantitas ibadahnya. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat mampu mengaktualisasikan nilai-nilai ajaran agama dalam kehidupan berkeluarga, ber-masyarakat dan bernegara.

2. Selalu berusaha membangun, mempertahankan dan meningkatkan citra Kementerian agama dan KUA, baik ketika dalam posisi sebagai pejabat, tokoh agama, tokoh masyarakat dan abdi masyarakat. Hal ini dimaksudkan agar KUA menjadi lembaga yang di idolakan, butuhkan dan dihormati oleh masyarakat. 3. Selalu berusaha memberikan bimbingan kepada masyarakat agar bersikap

hati-hati dan kritis terhadap segala perkembangan sehingga tidak terjebak dalam fanatisme kelompok, permusuhan antar sesama elemen masyarakat serta menghilangkan sikap acuh-tak acuh terhadap kelompok lain, serta peka pada Kondisi fenomena yang ada.

Kepala KUA Kecamatan Pringsewu dalam kerja dan kinerjanya tidak hanya bertanggungjawab mengenai masalah perkawinan, perwakafan, LPTQ, BKM dan kegiatan lain yang menjadi bidang tugas KUA saja akan tetapi juga berperan aktif

(24)

dalam bidang lain yang merupakan kegiatan lintas sektoral dengan bekerja sama dengan pihak lain yang terkait baik dinas instansi maupun dengan muspika untuk membangun masyarakat dan mensukseskan pembangunan.

Pembangunan yang dimaksud adalah pembangunan fisik mental yang terangkum dalam pembangunan ideologi, sosial budaya, ekonomi, kesehatan, keamanan, pendidikan dan bidang lain yang tidak mungkin hanya ditangani oleh satu instansi saja tetapi membutuhkan kerjasama yang baik antar instansi yang terkait. Untuk hal itu, maka Kantor Urusan Agama Kecamatan Pringsewu turut membangun masyarakat dan berperan aktif dalam kegiatan lintas sektoral. Langkah yang dilakukan diantaranya:

Turut ambil bagian bersama dengan Camat dan uspika serta dinas instansi lain dalam mensukseskan pembangunan dan membangun masyarakat.

Mengikuti dan menghadiri kegiatan-kegiatan lintas sektoral di tingkat kecamatan yang diselenggarakan oleh instansi/pihak terkait

Berperan aktif dalam kegiatan lintas sektoral serta meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak dalam penyelenggaraan kegiatan-kegiatan di wilayah Kecamatan Pringsewu .

Saling bertukar informasi dan data yang dibutuhkan untuk mendapatkan data yang valid, actual dan lengkap.

Memberikan bantuan berupa ceramah keagamaan, petugas khotib, pembinaan PKK, petugas do’a dan bantuan lain dibidang keagamaan kepada dinas/instansi dan unsur lain di wilayah kecamatan Pringsewu baik secara fisik maupun non fisik.

2. Jabatan : Penghulu Madya Nama : Drs.Saryono

NIP : 196109081985021001 Pangkat/Gol. Ruang : Pembina / IV.a

Satuan Kerja : Kantor Kemenag Kab. Pringsewu

(25)

Sebagai Penghulu

1. Membantu Kepala KUA/Penghulu dalam menyusun rencana kerja tahunan dan operasional kegiatan kepenghuluan.

2. Melakukan pendaftaran dan meneliti kelengkapan administrasi pendaftaran kehendak nikah/rujuk, memeriksa calon pengantin dan membuat materi pengumumam peristiwa NR serta mempublikasikan melalui media.

3. Mengolah dan memverifikasi data calon pengantin serta berkas-berkas persyaratan NR serta Pemantauan pelanggaran ketentuan nikah rujuk

4. Menyiapkan bukti pendaftaran nikah/rujuk.

5. Memimpin pelaksanaan akad nikah/rujuk melalui proses menguji kebenaran syarat dan rukun nikah/rujuk dan menetapkan legalitas akad nikah/rujuk.

6. Menerima dan melaksanakan taukil wali nikah / tauliyah wali hakim. 7. Memberikan khutbah / nasehat nikah/rujuk.

8. Memberikan penasehatan dan pembinaan kepada catin dan pasca nikah dan pembinaan keluarga sakinah.

9. Membuat jadwal pelaksanaan nikah dan rujuk baik yang dilaksanakan di kantor, di luar kantor pada jam kerja maupun di luar kantor di luar jam kerja.

10. Memberi nomor pada Akta (Register) Nikah

11. Memasukkan data base peristiwa NR dalam sistem jaringan SIMKAH

12. Membentuk kader, melatih dan memberikan konseling pada pembina dan kelompok keluarga sakinah.

13. Memantau dan mengevaluasi kegiatan kepenghuluan.

14. Membantu Kepala KUA/Penghulu dalam mengawasi dan mencatat NR baik yang dilaksanakan di kantor maupun di luar kantor, serta melaksanakan Wali Hakim atas perintah Kepala KUA.

15. Mengolah dan menganalisis tanggapan masyarakat terhadap pengumuman peristiwa NR.

(26)

17. Memberikan pembinaan pada satgas keluarga sakinah tingkat Pekon dan Keluarga Pra Sakinah, Sakinah I, II dan III.

18. Mencatat peristiwa talak dan cerai setelah menerima Putusan dari Pengadilan Agama.

19. Melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan pembinaan dan penyuluhan di bidang produk pangan halal, labelisasi halal, pengaturan arah kiblat dan kemitraan umm serta Hisab Rukyat

20. Memprogram penggunaan teknologi informasi, komputerisasi sistem data base NR pada program SIMKAH dan komputerisasi surat menyurat.

21. Memelihara dan mengamankan komputer berikut program dan data-datanya. 22. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan

23. Melaporkan proses dan hasil pelaksanaan tugas

3. Jabatan : Penyusun Bahan Penyuluhan Produk Halal

Nama : MAHALLI,S.Ag

NIP : 197011102014111004 Pangkat/Gol. Ruang : Penata Muda Tk. I/ III.b

Satuan Kerja : Kantor Kemenag kab. Pringsewu URAIAN TUGAS

1. Mengumpulkan / menghimpun data bahan produk halal 2. Melaksanakan sosialisasi makanan produk halal

3. Menyusun file produk halal

4. Memonitoring seluruh produk yang dipergunakan

5. Melaporkan kegiatan pendataan produk halal pada atasan 6. Melaksanakan tugas tambahan yang diberikan atasan langsung 7. Memproses sertifikat masuk islam

8. Mengarsipkan Akta Nikah + NB

9. Mendistribusikan Akta Nikah + NB kepada Atasan untuk ditandatangan. 10. Mengagendakan dan mengarsipkan surat masuk dan keluar

(27)

11. Menata keindahan dan kebersihan kantor 12. Menginventarisir peralatan kerja kantor

4. Jabatan : Administrasi Kepenghuluan Nama : OKNAINI

NIP : 19680104 198801 2 001 Pangkat/Gol. Ruang : Penata / III.c

Satuan Kerja : Kantor Kemenag kab. Pringsewu URAIAN TUGAS

1. Melayani pendaftaran dan pencatatan di balai nikah 2. Melaksanakan ketertiban administrasi NR

3. Bertanggung jawab ataslaporan pelaksanaantugas kepenghuluan 4. Meneliti berkas permohonan nikah

5. Memeriksa catin dan formulir NB

6. Menyusun jadwal pelaksanaan pernikahan 7. Menyiapkan buku akta nikah

8. Menyiapkan bahan bimbingan pelaksanaan pernikahan dan bimbingan catin

9. Menyiapkan rekomendasi nikah yang dilaksanakan diluar KUA 10. Menyiapkan tugas khususu yang diberikan oleh atasan

11. Melaporkanpelaksanaan tugas kepada atasan

5.Jabatan : Pengadministrasi

Nama : Mustopiah

Nip : 197008202014112001

Pangkat /Gol / Ruang : Penata Muda Tk.I /III.a

Satuan Kerja : Kantor Kemenag Kab.Pringsewu

URAIAN TUGAS

1.Mengadministrasikan kegiatan lintas sektoral 2.Mengarsipkan surat masuk dan surat keluar

(28)

3. Melaksanakan perintah atasan yg berkitan dengan tugas Kantor.

4.Membuat rencana kerja kepala KUA 5.Mengagendakan kegitan Kepala KUA

6.Memelihara dan menganalisis kebutuhan sarana prasarana . 6.Jabatan : Operator

Nama : Anggia Widiyastuti,S.Pd

Nip. : -

Satuan Kerja : Kantor Kemenag Kab.Pringsewu URAIAN TUGAS .

1.Operator Simkah Web

2.Mencetak Akta Nikah dan NB 3. Mencetak Buku Nikah

4.Mencetak surat Tugas Penghulu 5.MencetakKartu Nikah

BAB II

RENCANA STRATEGI TAHUN 2021 A. RENCANA STRATEGIK

Dengan adanya pembagian tugas sebagaimana tersebut, maka Program Kerja Tahun 2021 KUA Kec. Pringsewu secara umum telah dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, baik yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas internal maupun hal-hal lain yang bersifat eksternal.

Untuk itu perlu dipaparkan dalam laporan ini berbagai perencanaan strategis tahun 2017 yang dapat dilaksanakan oleh KUA Kec. Pringsewu sesuai dengan fungsinya sebagaimana yang diatur dalam KMA No. 18 tahun 1975 pasal 718, jo Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 517 Tahun 2001 tentang Penataan Organisasi Kantor Urusan Agama Kecamatan dan kebutuhan internal, sebagai berikut ;

(29)

1. Motto

Dalam hal pelayanan dan melayani masyarakat, KUA Pringsewu mempunyai Motto pelayanan yaitu: “PELAYANAN P R I M A "

P : Profesional R : Ramah I : Ikhlas

M : Memuaskan A : Akuntabel

2. Visi Dan Misi.

. Visi : Terbentuknya Masyarakat Yang Islami dan mandiri, Berakhlakul Karimah serta Tercapainya Layanan Prima

Misi : 1. Meningkatkan kualitas pelayanan nikah dan rujuk berbasis IPTEK

2. Mewujudkan validitas data dan informasi dengan mudah, cepat dan akurat

3.Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia KUA yang handal dan professional

4.Memberdayakan peran ulama dan penyuluh agama sebagai motivator daN fasilitator dalam kehidupan bermasyarakat dan beragama

5.Mengoptimalkan bimbingan masyarakat dalam mewujudkan keluarga sakinah

6.Menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perwakafan, zakat, infaq danshadaqa 8.Meningkatkan pelayanan teknis administrasi

kemasjidan

(30)

Untuk mewujudkan misi tersebut, maka KUA Pringsewu senantiasa meningkatkan kinerja dan pelayanan melalui:

Melaksanakan kegiatan statistik, dokumentasi dan pengembangan sistem administrasi dan pelayanan publik.

Meningkatkan pelayanan prima dan profesional dalam pencatatan nikah dan rujuk. Meningkatkan pembinaan keluarga sakinah dan pemberdayaan masyarakat.

Mengembangkan manajemen dan pendayagunaan masjid, zakat, wakaf, baitul mal dan ibadah sosial.

Meningkatkan pelayanan dan pembinaan produk pangan halal, kemitraan ummat dan hisab rukyat.

Membina dan memberdayakan jama’ah haji 1. Tujuan dan Sasaran

a. T u j u a n

1) Mewujudkan sistem administrasi, dokumentasi dan pelayanan Public yang baik dan akuntabel.

2) Menciptakan pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat dalam pencatatan nikah dan rujuk.

3) Mewujudkan keluarga yang harmonis, bahagian dan sejahtera serta terwujudnya kemandirian keluarga.

4) Mewujudkan pembinaan sistem pengelolaan masjid, zakat, wakaf, baitul maal dan visos yang profesional dan produktif untuk meningkatkan kesejahteraan ummat.

5) Meningkatkan pemahaman masyarakat dalam bidang pangan halal dan kehidupan ummat beragama.

6) Meningkatkan pelayanan haji yang memuaskan dan berkualitas sehingga terwujud jama’ah haji yang mandiri.

b. S a s a r a n

1) Mengadakan peningkatan sistem administrasi, dokumentasi dan pelayanan publik. 2) Meningkatkan kualitas SDM dan pelayanan publik dalam pencatatan nikah dan rujuk.

(31)

3) Meningkatkan pembinaan dan koalitas keluarga sakinah sehingga terwujud kemandirian keluarga.

4) Meningkatkan pembinaan sistem pengelolaan masjid, zakat, wakaf, baitul maal dan ibadah sosial yang profesional dan produktif untuk meningkatkan kesejahteraan ummat. 5) Mewujudkan pemahaman masyarakat dalam bidang pangan halal dan kehidupan

ummat beragama.

6) Mewujudkan pelayanan haji yang memuaskan dan berkualitas sehingga terwujud jama’ah haji yang mandiri.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, maka ditentukan kebijakan dan program sebagaimana dipaparkan dibawah

a. K e b i j a k a n

1) Menyiapkan SDM, sarana dan prasarana yang memadai. 2) Meningkatkan SDM dan sistem pelayanan nikah dan rujuk.

3) Meningkatkan pembinaan dan kualitas keluarga sakinah yang mandiri. 4) Meningkatkan kualitas pembinaan pengelolaan masjid, zakat, wakaf, baitul maal dan ibsos yang profesional dan produktif untuk meningkatkan

kesejahteraan ummat.

5) Mewujudkan pemahaman masyarakat dalam bidang pangan halal dan kehidupan ummat beragama.

6) Mewujudkan pelayanan haji yang memuaskan dan berkualitas sehingga tercipta jama’ah haji yang mandiri.

b. Program

1) Program peningkatan kualitas SDM dan pengadaan sarana dan prasarana yang memadai.

2) Program peningkatan SDM dan sistem pelayanan publik dalam pencatatan nikah dan rujuk.

3) Program peningkatan pembinaan keluarga sakinah dan pemberdayaan kemandirian masyarakat.

4) Program peningkatan pembinaan pengelolaan masjid, zakat, wakaf, baitul maal dan ibsos yang profesional dan produktif.

(32)

5) Program peningkatan kualitas pemahaman masyarakat dalam bidang pangan halal dan kehidupan ummat beragama.

6) Program pembinaan dan pemberdayaan jama’ah haji. B. RENCANA KERJA

Dalam rencana kinerja dibawah akan dipaparkan program dan kegiatan sebagai acuan rencana kinerja serta indikator keberhasilan sebagai indikasi atau faktor pengukur rencana kinerja tersebut dapat tercapai atau tidak atau setidaknya gambaran tingkat capaian dari rencana kinerja tersebut.

1. Program peningkatan kualitas SDM dan pengadaan sarana dan prasarana yang memadai.

Kegiatan :

a) Melaksanakan pembinaan kepada seluruh pegawai, penghulu, staf

b) Mengikuti pembinaan yang dilaksanakan oleh Kan. Kemenag Kabupaten Pringsewu, Kanwil Depag. Prop. Lampung dan Balai Diklat Keagamaan .

c) Melaksanakan penataan dokumen nikah dan rujuk. d) Pengadaan ATK dan foto copy.

e) Pengadaan inventaris kantor.

f) Melaksanakan penambahan, pembenahan, pemeliharaan, perbaikan, rehabilitasi kantor dan inventaris.

g) Menggunakan operasional kantor sesuai dengan kebutuhan h) Melaksanakan kegiatan lintas sektoral.

2. Program peningkatan SDM dan sistem pelayanan publik dalam pencatatan nikah dan rujuk.

Kegiatan :

a) Melaksanakan kegiatan pemberdayaan potensi SDM KUA dengan berpartisipasi dalam pelatihan, diklat, kajian ilmiah, seminar dll.

b) Mengadakan pembinaan kepada masyarakat secara berkesinambungan dalam pencatatan nikah dan rujuk.

c) Memberikan pelayanan penasehatan dan bimbingan kepada masyarakat terhadap problematika pencatatan nikah dan rujuknya.

(33)

3. Program peningkatan pembinaan keluarga sakinah dan pemberdayaan kemandirian masyarakat.

Kegiatan :

a) Memberikan pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang keluarga sakinah bagi calon pengantin dan pasca nikah.

b) Membentuk dan mengefektifkan kinerja organisasi satuan tugas (satgas) keluarga sakinah di tingkat Kecamatan dan Kelurahan.

c) Memberikan pelayanan konseling, penasehatan dan bimbingan kepada keluarga yang bermasalah.

4. Program peningkatan pembinaan pengelolaan masjid, zakat, wakaf, baitul maal dan ibadah sosial (ibsos).

Kegiatan :

a) Memberikan pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat dalam pengelolaan masjid, zakat, wakaf, baitul maal dan ibadah sosial (ibsos).

b) Mengikutsertakan pengelola masjid, zakat, wakaf, baitul maal dan ibadah sosial (ibsos) dalam pelatihan, sosialisasi dll.

c) Mengadakan koordinasi dengan pengelola masjid, zakat, wakaf, baitul maal dan ibadah sosial (ibsos).

d) Memberikan uang transport petugas yang menghadiri kegiatan bidang kemasjidan, zakat, wakaf, baitul maal dan ibadah sosial (ibsos).

5. Program peningkatan kualitas pemahaman masyarakat dalam bidang pangan halal, hisab rukyat dan kemitraan ummat.

Kegiatan :

a) Mengadakan pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat dalam labelisasi halal, hisab rukyat dan kemitraan ummat.

b) Mengadakan verifikasi dan pengukuran arah kiblat tempat ibadah islam dan makam di wilayah kecamatan Pringsewu.

(34)

d) Memandu dan memberikan arahan dalam pengukuran arah kiblat, labelisasi halal dan kemitraan ummat.

e) Memberikan uang transport kepada petugas labelisasi halal, pengukuran arah kiblat dan kemitraan ummat.

6. Program pembinaan dan pemberdayaan jama’ah haji. Kegiatan :

a) Mengadakan bimbingan manasik haji.

b) Menyediakan pelayanan informasi ibadah haji.

c) Bersama dengan IPHI, Organisasi keagamaan dan tokoh masyarakat

melakukan Pembinaan dan pemberdayaan pada anggota IPHI kecamatan untuk berperan serta dalam pembangunan masyarakat

C. Indikator Keberhasilan

a. Terwujudnya sistem administrasi, dokumentasi dan pelayanan publik yang baik dan akuntabel.

b. Terwujudnya kualitas SDM dan pelayanan dalam pencatatan nikah dan rujuk yang baik dan memuaskan.

c. Terwujudnya pembinaan dan keluarga sakinah yang mandiri.

d. Terwujudnya pembinaan pengelolaan masjid, zakat, wakaf, baitul maal dan ibadah sosial (ibsos) yang profesional dan produktif.

e. Terciptanya pemahaman masyarakat dalam bidang pangan halal, hisab rukyat dan kehidupan ummat beragama yang lebih baik, luas dan moderat.

f. Tercapainya pelayanan haji yang memuaskan dan berkualitas sehingga terwujud jama’ah haji yang mandiri.

No PROGRAM KERJA SASARAN/HASIL YANG DICAPAI 1 Pengumpulan & pelaporan

data

Dapat dihimpun dan diolah data-data berupa: - Data L1-L5

- Data Peristiwa Nikah - Data Kependudukan - Data Pemeluk Agama - Data Pembantu PPN - Data Kepegawaian

(35)

2 3 4 5 Pengumpulan&pengolahan dokumentasi peraturan/UU Peningkatan Kualitas SDM Meningkatkan tertib administrasi Optimalisasi penerimaan ZIS&Wakaf, sosialisasi ZIS dan Wakaf

Penerangan Agama Islam

- Data NR

- Data Hazawaibsos - Data lainnya

Terkumpulnya seluruh peraturan perundang-undangan yang berkenan tugas-tugas KUA Kecamatan

Meningkatnya kualitas dan profesionalisme kerja dan kinerja pegawai KUA serta tertatanya administrasi PPN, Penghulu dan Pembantu PPN

Pengelolaan administrasi NR dan Tata persuratan kantor yang sesuai dengan ketentuan serta komputerisasi data dan laporan berbasis penggunaan teknologi informasi

- Meningkatkan kesejahteraan asnaf

- Pengumpulan, pengelolaan, pendistribusian dan pendayagunaan ZIS secara efektif dan efisien

- Terdatanya tanah wakaf

- Pengusulan sertifikasi tanah wakaf

- Pengusulan bantuan sertifikasi tanah wakaf - Terselesaikannya masalah perwakafan di

masyarakat

- Meningkatnya kualitas pengelolaan dan manajemen wakaf di masyarakat

- Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berwakaf baik dari segi kualitas maupun kuantitas

- Terdatanya jumlah penduduk agama Islam - Terdatanya jumlah masjid, musholla & langgar - Menyelenggarakan penyuluhan agama Islam

di masyarakat

(36)

6

7

8

Pendidikan Agama Islam

Hisab Rukyat

Sosialisasi Produk Halal

Kualitas keagamaan di masyarakat

- Meningkatnya kualitas dan kuantitas ibadah sosial di masyarakat

- Terdatanya tempat penyelenggaraan (sekolah) pendidikan Islam dan siswa-siswi , pengajar pendidikan Islam (TPQ, ponpes, madin, dll)

- Menyelenggarakan penyuluhan dibidang pendidikan agama Islam di masyarakat

- Meningkatnya kualitas pendidikan Islam di masyarakat

- Penentuan arah kiblat dan koreksi arah kiblat untuk semua tempat ibadah Islam diwilayah Kecamatan Pringsewu.

- -

- -Terlaksananya sosialisasi pencantuman label halal kepada produsen

Terlaksananya sosialisasi pentingnya penggunaan dan konsumsi label halal kepada masyarakat dalam mengkonsumsi produk - Terlaksananya Pelatihan penyembelihan

hewan halal

- Keluarnya sertifikasi produk halal dari lembaga yang berwenang (LPPOM-MUI)

(37)
(38)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN KINERJA

1. Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK)

Berdasarkan formulir pengukuran kinerja kegiatan tahun 2013 KUA Kec. Pringsewu, maka dapat diuraikan pencapaian rencana tingkat capaian kinerja kegiatan sebagai berikut :

a. Program peningkatan kualitas SDM dan pengadaan sarana dan prasarana yang memadai.

Pencapaian rencana tingkat capaian kinerja kegiatan :

1) Melaksanakan pembinaan kepada penghulu, staf dan pegawai telah dapat direalisasikan dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator: input 100 %, outputs 100 % danoutcomes 100 %.

2) Mengikuti pembinaan yang dilaksanakan oleh Kemenag Kabupaten Pringsewu, Kanwil Kemenag. Prop. Lampung dan Balai Diklat Keagamaan Lampung telah dapat direalisasikan dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator: input 100 %, outputs 100 % dan outcomes 100 %.

3) Melaksanakan penataan dokumen nikah dan rujuk telah dapat direalisasikan dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator: input 100 %, outputs 100 % dan outcomes 100 %.

4) Mengadakan pengadaan ATK dan foto copy telah dapat direalisasikan dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator: input 100 %, outputs 100 % dan outcomes 100 %.

5) Mengadakan pengadaan inventaris kantor telah dapat direalisasikan dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator: input 100 %, outputs 100 % dan outcomes 100 %.

6) Melaksanakan pemeliharaan, perbaikan kantor dan inventaris telah dapat direalisasikan dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator: input 100 %, outputs 100 % dan outcomes100 %.

(39)

7) Memberikan belanja operasional lainnya telah dapat direalisasikan dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator: input 100 %, outputs 100 % dan outcomes 100 %.

8) Melaksanakan kegiatan lintas sektoral telah dapat direalisasikan dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator: input 100 %, outputs 100 % dan outcomes 100 %.

b. Program peningkatan SDM dan sistem pelayanan publik dalam pencatatan nikah dan rujuk.

Pencapaian rencana tingkat capaian kinerja kegiatan :

1) Melaksanakan kegiatan pemberdayaan potensi SDM KUA dengan berpartisipasi dalam pelatihan, kajian ilmiah, seminar dll, telah dapat direalisasikan dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator:input 100 %, outputs 100 % dan outcomes 100 %.

2) Mengadakan pembinaan kepada masyarakat secara berkesinambungan dalam pencatatan nikah dan rujuk telah dapat direalisasikan dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator: input 100 %,outputs 100% dan outcomes 100 %.

3) Memberikan pelayanan penasehatan dan bimbingan kepada masyarakat atas problematika pencatatan nikah dan rujuknya telah dapat direalisasikan dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator: input100 %, outputs 100 % dan outcomes 100 %.

c. Program peningkatan pembinaan keluarga sakinah dan pemberdayaan kemandirian masyarakat.

Pencapaian rencana tingkat capaian kinerja kegiatan :

1) Memberikan pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang keluarga sakinah bagi calon pengantin dan pasca nikah telah dapat direalisasikan dengan pencapaian

(40)

rencana tingkat capaian kelompok indikator:input 100 %, outputs 100 % dan outcomes 100 %.

2) Membentuk satuan tugas (satgas) keluarga sakinah di tingkat Kecamatan dan Kelurahan telah dapat direalisasikan dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator: input 100 %, outputs 100 % dan outcomes 100 %.

3) Memberikan pelayanan penasehatan dan bimbingan kepada keluarga yang bermasalah telah dapat direalisasikan dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator: input 100 %, outputs 100 % dan outcomes 100 %.

d. Program peningkatan pembinaan pengelolaan masjid, zakat, wakaf, dan ibadah sosial (ibsos).

Pencapaian rencana tingkat capaian kinerja kegiatan :

1) Memberikan pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat dalam pengelolaan masjid, zakat, wakaf, baitul maal dan ibadah sosial (ibsos) telah dapat direalisasikan dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator: input 100 %, outputs 100 % dan outcomes 100 %.

2) Mengikutsertakan pengelola masjid, zakat, wakaf, baitul maal dan ibadah sosial (ibsos) dalam pelatihan, sosialisasi dll telah dapat direalisasikan dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator: input100 %, outputs 100 % dan outcomes 100 %. 3) Mengadakan koordinasi dengan pengelola masjid, zakat, wakaf, baitul maal dan ibadah

sosial (ibsos) telah dapat direalisasikan dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator: input 100 %, outputs 100 % dan outcomes 100 %.

4) Memberikan uang transport petugas yang menghadiri kegiatan bidang kemasjidan, zakat, wakaf, dan ibadah sosial (ibsos) telah dapat direalisasikan dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator: input 100 %, outputs 100 % dan outcomes 100 %.

e. Program peningkatan kualitas pemahaman masyarakat dalam bidang pangan halal, hisab rukyat dan kemitraan ummat

(41)

Pencapaian rencana tingkat capaian kinerja kegiatan :

1) Mengadakan pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat dalam labelisasi halal, hisab rukyat dan kemitraan ummat telah dapat direalisasikan dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator:input 100 %, outputs 100 % dan outcomes 100 %.

2) Mengadakan verifikasi dan pengukuran arah kiblat tempat ibadah islam dan makam di wilayah kecamatan Pringsewu telah dapat direalisasikan dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator: input 100 %, outputs 100 % dan outcomes 100 %. 3) Mengadakan silaturrahim ulama’-umaro’ telah dapat direalisasikan dengan pencapaian

rencana tingkat capaian kelompok indikator: input 100 %, outputs 100 % dan outcomes 100 %.

4) Memandu dan memberikan arahan dalam pengukuran arah kiblat, labelisasi halal dan kemitraan ummat telah dapat direalisasikan dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator: input 100 %, outputs 100 % dan outcomes 100 %.

5) Memberikan uang transport kepada petugas, pengukuran arah kiblat dan kemitraan ummat telah dapat direalisasikan dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator: input 100 %,outputs 100 % dan outcomes 100 %.

f. Program pembinaan dan pemberdayaan jama’ah haji. Pencapaian rencana tingkat capaian kinerja kegiatan :

1) Mengadakan bimbingan manasik haji telah dapat direalisasikan dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator: input 100 %, outputs 100 % dan outcomes 100 %.

2) Menyediakan pelayanan informasi ibadah haji telah dapat direalisasikan dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator: input 100 %, outputs 100 % dan outcomes 100 %.

3) Bersama dengan IPHI, Organisasi keagamaan dan tokoh masyarakat melakukan Pembinaan dan pemberdayaan pada anggota IPHI kecamatan untuk berperan serta dalam pembangunan masyarakat telah dapat direalisasikan dengan pencapaian

(42)

rencana tingkat capaian kelompok indikator: input 100 %, outputs 100 % dan outcomes 100 %.

2. Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS)

Berdasarkan formulir pengukuran pencapaian sasaran KUA Kec. Pringsewu tahun 2015, maka dapat diuraikan sebagai berikut :

a) Mengadakan peningkatan sistem administrasi, dokumentasi dan pelayanan publik telah dapat dilaksanakan dengan baik dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator outputs 100 % dan outcomes 100 %.

b) Meningkatkan kualitas SDM dan pelayanan publik dalam pencatatan nikah dan rujuk telah dapat dilaksanakan dengan baik dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator outputs 100 % dan outcomes 90 %.

c) Meningkatkan pembinaan dan kualitas keluarga sakinah sehingga terwujud kemandirian keluarga telah dapat dilaksanakan dengan baik dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator outputs 90 % dan outcomes83,33 %.

d) Meningkatkan pembinaan sistem pengelolaan masjid, zakat, wakaf, baitul maal dan visos yang profesional dan produktif untuk meningkatkan kesejahteraan ummat telah dapat dilaksanakan dengan baik dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator outputs 90 % dan outcomes 90 %.

e) Mewujudkan pemahaman masyarakat dalam bidang pangan halal dan kehidupan ummat beragama telah dapat dilaksanakan dengan baik dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator outputs 90 % dan outcomes 90 %.

f) Mewujudkan pelayanan haji yang memuaskan dan berkualitas sehingga terwujud jama’ah haji yang mandiri telah dapat dilaksanakan dengan baik dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator outputs 90 % dan outcomes 90 %.

B. EVALUASI KINERJA

Untuk lebih memacu kinerja sekaligus memberi contoh nyata dalam pelayanan kepada masyarakat, Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu selalu memberikan bimbingan, arahan dan contoh nyata kepada para

Gambar

Tabel II
Tabel IV

Referensi

Dokumen terkait

Konsentrasi sorbitol yang tinggi pada formula V mampu menghasilkan tablet yang dapat diterima oleh sebagian besar responden, walaupun kombinasi pemanis masih belum mampu

Ketika panel berlubang disisipkan dan rongga udara diperbesar sebagaimana yang dilakukan dengan sampel A3, maka struktur yang terbentuk memiliki koefisien serapan yang jauh lebih

Untuk mengetahui dampak kegiatan Pengelolaan Irigasi Partisipatif (PIP) yang telah dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya, agar dilakukan pengamatan atau pemantauan dan

Analisis ‘Urf Terhadap Larangan Pernikahan Temon Aksoro Setelah mengetahui arti dan makna sekaligus akibat dari Temon aksoro yang melarang pernikahan antara Dusun Temu dan

“Prospek pengembangan buah kecombrang menjadi industri rumah tangga.” Dari penelitian ini telah menghasilkan salah satu produk yaitu Sirup Kecombrang Josani Aneka

Universitas Mulawarman Universitas Musamus Merauke Universitas Negeri Gorontalo Universitas Negeri Jakarta Universitas Negeri Makassar Universitas Negeri Malang Universitas

Pada penyimpanan 3 hingga 6 hari lama hidup imago yang muncul tidak berbeda nyata bila dibandingkan dengan kontrol, hal ini dikarenakan pada penyimpanan selama 3 hingga 6