PENGADILAN TINGGI MEDAN
Halaman 1 dari 14 Putusan Nomor : 893/PID/2017/PT. MDN.
P U T U S A N
NOMOR 893/PID/2017/PT MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang mengadili perkara-perkara pidana dalam tingkat banding menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :
Nama lengkap : Muhammad Irfandi
Tempat lahir : Sialang Muda
Umur/Tanggal lahir : 29 Tahun / 24 April 1988
Jenis kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia;
Tempat tinggal : Dudun II Desa Sialang Muda Kec.Hamparan Perak
Kab. Deli Serdang
Agama : Islam;
Pekerjaan : Mantan Karyawan Pt Global Pasific Industry
(Security)
Terdakwa Muhammad Irfandi ditahan dalam tahanan Rutan oleh:
1. Penyidik sejak tanggal 30 Mei 2017 sampai dengan tanggal 18 Juni 2017 ; 2. Penyidik Perpanjangan Oleh Penuntut Umum sejak tanggal 19 Juni 2017
sampai dengan tanggal 28 Juli 2017 ;
3. Penuntut Umum sejak tanggal 27 Juli 2017 sampai dengan tanggal 15 Agustus 2017 ;
4. Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 9 Agustus 2017 sampai dengan tanggal 7 September 2017 ;
5. Hakim Pengadilan Negeri Perpanjangan Oleh Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 8 September 2017 sampai dengan tanggal 6 November 2017 ;
PENGADILAN TINGGI MEDAN
Halaman 2 dari 14 Putusan Nomor : 893/PID/2017/PT. MDN. 6. Perpanjangan oleh Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan (I) sejak tanggal 2
Nopember 2017 sampai dengan 1 Desember 2017 ;
7. Perpanjangan oleh Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan (II) sejak tanggal 2 Desember 2017 sampai dengan 30 Januari 2018 ;
Pengadilan Tinggi tersebut;
Setelah membaca penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan
Nomor : 893/PID/2017/PT.MDN tanggal 14 Desember 2017 berikut
putusan dan berkas perkara Pengadilan Negeri Medan Nomor :
2158/Pid.B/2017/PN.Mdn. tanggal 26 Oktober 2017;
Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum berdasarkan surat dakwaan tertanggal 27 Juli 2017 No. Reg. Perk. PDM-175/N.2.26.3/Epp.2/07/2017 sebagai berikut :
DAKWAAN : KESATU :
--- Bahwa terdakwa Muhammad Irfandi bersama saudara Bayu Pratama (DPO), saudara Sumantri (DPO), saudara Awaluddin (DPO) dan saudara Wahyudi (DPO) di antara tanggal 25 Maret hingga 22 April 2017 sekira pukul 16.00 wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu di antara bulan Maret dan April tahun 2017 bertempat di PT Global Pacifik Seafood Industry Jl. Pulau Sumbawa II No. 8 B KIM II Desa Saentis Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang atau berdasarkan Pasal 84 ayat (2) KUHAP setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Medan, mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukmu, di waktu malam dalam sebuah rumah atau pekarangan tertutup yang ada rumahnya, yang dilakukan oleh orang yang ada di situ tidak diketahui atau tidak dikehendaki oleh yang berhak, yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu, yang untuk masuk ke tempat melakukan kejahatan, atau untuk sampai pada barang yang diambil dilakukan dengan merusak, memotong atau memanjat, atau dengan memakai anak kunci palsu, perintah palsu atau pakaian jabatan palsu, yang mana perbuatan dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut: ---
PENGADILAN TINGGI MEDAN
Halaman 3 dari 14 Putusan Nomor : 893/PID/2017/PT. MDN. --- Bermula terdakwa Muhammad Irfandi (security) bersama saudara Bayu Pratama (DPO) (operator coldroom), saudara Sumantri (DPO) (operator genset), saudara Awaluddin (DPO) (operator coldroom) dan saudara Wahyudi (DPO) (security) adalah pegawai di PT Global Pacifik Seafood Industry bersepakat untuk secara tanpa izin pemilik yaitu saksi Kok Kieng mengambil barang yang ada di dalam gudang/ruang pendingin PT Global Pacifik Seafood Industry, yang mana di mulai;
- Tanggal 25 Maret 2017 pukul 03.26 wib terdakwa Muhammad Irfan masuk ke dalam gudang/ruangan pendingin, lalu di pukul 03.50 wib membuka pintu ruangan antara gudang dengan tempat sepatu dan pencucian diri steril, lalu di pukul 03.51 wib membawa keluar dengan dipikul barang berupa besi panjang persegi empat, lalu di pukul 03.57 wib kembali masuk gudang dan di pukul 03.58 membawa keluar dengan dipikul barang berbentuk lembaran sebanyak 2 lembar, lalu di pukul 03.59 wib kembali masuk gudang dan di pukul 04.01 wib membawa pergi dengan dipikul lembaran besi sebanyak 3 lembar, lalu di pukul 04.01 wib kembali ke gudang dan di pukul 04.01 menutup pintu antara gudang dengan tempat sepatu dan pencucian diri steril.
- Tanggal 26 Maret 2017 pukul 20.17 wib saudara Sumantri (DPO) masuk ke gudang/ruangan pendingin dan di pukul 20.18 wib membawa pergi dengan dipikul barang berupa besi.
- Tanggal 27 Maret 2017 pukul 01.39 wib terdakwa Muhammad Irfandi dan
saudara Bayu Pratama (DPO) masuk ke gudang dan di pukul 03.36 wib membawa pergi bersama barang berupa besi berbentukmeja, lalu di pukul 03.41 wib datang lagi masuk ke gudang lalu di pukul 03.53 wib terdakwa Muhammad Irfandi dan saudara Bayu Pratama (DPO) keluar mengambil senter lalu di pukul 04.01 wib kembali masuk ke gudang dan di pukul 04.38 wib keluar dengan membawa barang berupa gergaji besi.
- Tanggal 28 Maret 2017 pukul 20.17 wib saudara Awlauddin (DPO) dan saudara Sumantri (DPO) masuk ke dalam gudang lalu di pukul 20.25 wib terdakwa Muhammad Irfandi menyusul masuk gudang, lalu di pukul 20.55 wib saudara Awaluddin (DPO) dan terdawka Muhammad Irfan keluar gudang dengan membawa barang stainless, lalu di pukul 20.56 wib saudara Sumantri (DPO) keluar dengan membawa besi.
PENGADILAN TINGGI MEDAN
Halaman 4 dari 14 Putusan Nomor : 893/PID/2017/PT. MDN. - Tanggal 30 Maret 2017 pukul 02.46 wib saudara Awaluddin (DPO) masuk
gudang dan keluar dengan membawa sesuatu benda.
- Tanggal 01 April 2017 pukul 02.46 wib saudara Awaluddin (DPO) masuk gudang dan akeluar dengan membawa sesuatu benda.
- Tanggal 02 April 2017 pukul 23.27 wib saudara Sumantri (DPO) masuk
gudang dan keluar dengan membawa sesuatu benda.
- Tanggal 07 April 2017 pukul 20.48 wib saudara Sumantri (DPO) masuk ke
gudang dan keluar dengan membawa sesuatu benda kecil di tangan kiri, lalu pukul 22.38 wib saudara Bayu Pratama (DPO) dan saudara Sumantri (DPO) keluar dari dalam gudang dengan tangan kanan saudara Bayu Pratama (DPO) memegang besi dan menyerahkan ke saudara Sumantri (DPO) ke arah bengkel.
- Tanggal 09 April 2017 pukul 21.26 wib saudara Bayu Pratama (DPO) dan
saudara Sumantri (DPO) masuk ke gudang dari ruangan sanitasi lalu di pukul 21.38 wib keluar berdua dengan bersama-sama mengangkat sebuah besi berat melewati bengkel.
- Tanggal 11 April 2017 pukul 01.31 wib saudara Awaluddin (DPO) dan terdakwa Muhammad Irfan keluar dari gudang membawa stainless panjang lalu di pukul 04.00 wib membawa keluar lagi sesuatu barang. - Tanggal 14 April 2017 pukul 22.32 wib saudara Bayu Pratama (DPO) dan
saudara Sumantri (DPO) keluar dari gudang membawa stainless dan di pukul 22.47 wib saudara Sumantri (DPO) membawa pergi barang berupa besi penutup mesin pemotong ikan dan udang, lalu di pukul 22.48 wib saudara Bayu Pratama membawa pergi stainless.
- Tanggal 15 April 2017 pukul 00.43 wib saudara Awaluddin (DPO) dan terdakwa Muhammad Irfan keluar dari gudang dengan membawa benda berupa besi, lalu di pukul 00.53 wib saudara Awaluddin (DPO) membawa pergi gergaji besi, lalu di pukul 03.50 wib saudara Awaluddin (DPO) dan terdakwa Muhammad Irfan bersama-sama membawa barang-barang besar terbuat dari stainless.
- Tanggal 16 April 2017 pukul 21.45 wib saudara Bayu Pratama (DPO) dari
dalam gudang mengambil barang berupa dinamo.
- Tanggal 17 April 2017 pukul 20.32 wib saudara Sumantri (DPO) dari dalam gudang membawa barang berupa stainless, lalu pukul 21.51 wib saudara Bayu Pratama membawa pergi lagi barang berupa stainless.
PENGADILAN TINGGI MEDAN
Halaman 5 dari 14 Putusan Nomor : 893/PID/2017/PT. MDN. - Tanggal 19 April 2017 pukul 22.43 wib dua pelaku mengambil barang dari
dalam gudang berupa sebuah dinamo.
- Tanggal 20 April 2017 pukul 22.07 wib saudara Sumantri (DPO) msuk ke gudang dan keluar dengan membawa sesuatu benda, lau di pukul 03.28 wib wib saudara Awaluddin (DPO) dan saudara Wahyudi
(DPO) masuk ke dalam gudang dan keluar dengan membawa barang berupa jerjak besi panjang.
- Tanggal 21 April 2017 pukul 20.00 wib terdakwa Muhammad Irfandi dan saudara Bayu Pratama (DPO) masuk gudang dan keluar dengan membawa kereta sorong dan diikuti oleh saudara Sumantri (DPO).
- Tanggal 22 April 2017 pukul 03.26 wib saudara Awaluddin (DPO) dan saudara Wahyudi (DPO) masuk ke gudang dan membawa pergi barang berupa jerjak besi panjang dan sebuah besi.
--- Sehingga terhadap perbuatan terdakwa Muhammad Irfandi bersama saudara Bayu Pratama (DPO), saudara Sumantri (DPO), saudara Awaluddin (DPO) dan saudara Wahyudi (DPO) tersebut maka PT Global Pacifik Seafood Industry mengalami kerugian sekira Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah). --- --- Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana melanggar Pasal 363 ayat (1) ke-3, ke-4 dan ke-5 KUHP. ---
Atau Kedua
--- Bahwa terdakwa Muhammad Irfandi bersama saudara Bayu Pratama (DPO), saudara Sumantri (DPO), saudara Awaluddin (DPO) dan saudara Wahyudi (DPO) di antara tanggal 25 Maret hingga 22 April 2017 sekira pukul 16.00 wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu di antara bulan Maret dan April tahun 2017 bertempat di PT Global Pacifik Seafood Industry Jl. Pulau Sumbawa II No. 8 B KIM II Desa Saentis Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang atau berdasarkan Pasal 84 ayat (2) KUHAP setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Medan, mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukmu, di waktu malam dalam sebuah rumah atau pekarangan tertutup yang ada rumahnya, yang dilakukan oleh orang yang ada di situ tidak diketahui atau tidak dikehendaki oleh yang berhak, yang dilakukan oleh dua orang atau
PENGADILAN TINGGI MEDAN
Halaman 6 dari 14 Putusan Nomor : 893/PID/2017/PT. MDN. lebih dengan bersekutu, yang mana perbuatan dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut: --- --- Bermula terdakwa Muhammad Irfandi (security) bersama saudara Bayu Pratama (DPO) (operator coldroom), saudara Sumantri (DPO) (operator genset), saudara Awaluddin (DPO) (operator coldroom) dan saudara Wahyudi (DPO) (security) adalah pegawai di PT Global Pacifik Seafood Industry bersepakat untuk secara tanpa izin pemilik yaitu saksi Kok Kieng mengambil barang yang ada di dalam gudang/ruang pendingin PT Global Pacifik Seafood Industry, yang mana di mulai;
- Tanggal 25 Maret 2017 pukul 03.26 wib terdakwa Muhammad Irfan masuk ke dalam gudang/ruangan pendingin, lalu di pukul 03.50 wib membuka pintu ruangan antara gudang dengan tempat sepatu dan pencucian diri steril, lalu di pukul 03.51 wib membawa keluar dengan dipikul barang berupa besi panjang persegi empat, lalu di pukul 03.57 wib kembali masuk gudang dan di pukul 03.58 membawa keluar dengan dipikul barang berbentuk lembaran sebanyak 2 lembar, lalu di pukul 03.59 wib kembali masuk gudang dan di pukul 04.01 wib membawa pergi dengan dipikul lembaran besi sebanyak 3 lembar, lalu di pukul 04.01 wib kembali ke gudang dan di pukul 04.01 menutup pintu antara gudang dengan tempat sepatu dan pencucian diri steril.
- Tanggal 26 Maret 2017 pukul 20.17 wib saudara Sumantri (DPO) masuk ke gudang/ruangan pendingin dan di pukul 20.18 wib membawa pergi dengan dipikul barang berupa besi.
- Tanggal 27 Maret 2017 pukul 01.39 wib terdakwa Muhammad Irfandi dan saudara Bayu Pratama (DPO) masuk ke gudang dan di pukul 03.36 wib membawa pergi bersama barang berupa besi berbentukmeja, lalu di pukul 03.41 wib datang lagi masuk ke gudang lalu di pukul 03.53 wib terdakwa Muhammad Irfandi dan saudara Bayu Pratama (DPO) keluar mengambil senter lalu di pukul 04.01 wib kembali masuk ke gudang dan di pukul 04.38 wib keluar dengan membawa barang berupa gergaji besi. - Tanggal 28 Maret 2017 pukul 20.17 wib saudara Awlauddin (DPO) dan
saudara Sumantri (DPO) masuk ke dalam gudang lalu di pukul 20.25 wib terdakwa Muhammad Irfandi menyusul masuk gudang, lalu di pukul 20.55 wib saudara Awaluddin (DPO) dan terdawka Muhammad Irfan
PENGADILAN TINGGI MEDAN
Halaman 7 dari 14 Putusan Nomor : 893/PID/2017/PT. MDN. keluar gudang dengan membawa barang stainless, lalu di pukul 20.56 wib saudara Sumantri (DPO) keluar dengan membawa besi.
- Tanggal 30 Maret 2017 pukul 02.46 wib saudara Awaluddin (DPO) masuk gudang dan keluar dengan membawa sesuatu benda.
- Tanggal 01 April 2017 pukul 02.46 wib saudara Awaluddin (DPO) masuk gudang dan akeluar dengan membawa sesuatu benda.
- Tanggal 02 April 2017 pukul 23.27 wib saudara Sumantri (DPO) masuk gudang dan keluar dengan membawa sesuatu benda.
- Tanggal 07 April 2017 pukul 20.48 wib saudara Sumantri (DPO) masuk ke gudang dan keluar dengan membawa sesuatu benda kecil di tangan kiri, lalu pukul 22.38 wib saudara Bayu Pratama (DPO) dan saudara Sumantri (DPO) keluar dari dalam gudang dengan tangan kanan saudara Bayu Pratama (DPO) memegang besi dan menyerahkan ke saudara Sumantri (DPO) ke arah bengkel.
- Tanggal 09 April 2017 pukul 21.26 wib saudara Bayu Pratama (DPO) dan saudara Sumantri (DPO) masuk ke gudang dari ruangan sanitasi lalu di pukul 21.38 wib keluar berdua dengan bersama-sama mengangkat sebuah besi berat melewati bengkel.
- Tanggal 11 April 2017 pukul 01.31 wib saudara Awaluddin (DPO) dan terdakwa Muhammad Irfan keluar dari gudang membawa stainless panjang lalu di pukul 04.00 wib membawa keluar lagi sesuatu barang. - Tanggal 14 April 2017 pukul 22.32 wib saudara Bayu Pratama (DPO) dan
saudara Sumantri (DPO) keluar dari gudang membawa stainless dan di pukul 22.47 wib saudara Sumantri (DPO) membawa pergi barang berupa besi penutup mesin pemotong ikan dan udang, lalu di pukul 22.48 wib saudara Bayu Pratama membawa pergi stainless.
- Tanggal 15 April 2017 pukul 00.43 wib saudara Awaluddin (DPO) dan terdakwa Muhammad Irfan keluar dari gudang dengan membawa benda berupa besi, lalu di pukul 00.53 wib saudara Awaluddin (DPO) membawa pergi gergaji besi, lalu di pukul 03.50 wib saudara Awaluddin (DPO) dan terdakwa Muhammad Irfan bersama-sama membawa barang-barang besar terbuat dari stainless.
- Tanggal 16 April 2017 pukul 21.45 wib saudara Bayu Pratama (DPO) dari dalam gudang mengambil barang berupa dinamo.
PENGADILAN TINGGI MEDAN
Halaman 8 dari 14 Putusan Nomor : 893/PID/2017/PT. MDN. - Tanggal 17 April 2017 pukul 20.32 wib saudara Sumantri (DPO) dari
dalam gudang membawa barang berupa stainless, lalu pukul 21.51 wib saudara Bayu Pratama membawa pergi lagi barang berupa stainless. - Tanggal 19 April 2017 pukul 22.43 wib dua pelaku mengambil barang
dari dalam gudang berupa sebuah dinamo.
- Tanggal 20 April 2017 pukul 22.07 wib saudara Sumantri (DPO) msuk ke gudang dan keluar dengan membawa sesuatu benda, lau di pukul 03.28 wib wib saudara Awaluddin (DPO) dan saudara Wahyudi (DPO) masuk ke dalam gudang dan keluar dengan membawa barang berupa jerjak besi panjang.
- Tanggal 21 April 2017 pukul 20.00 wib terdakwa Muhammad Irfandi dan saudara Bayu Pratama (DPO) masuk gudang dan keluar dengan membawa kereta sorong dan diikuti oleh saudara Sumantri (DPO).
- Tanggal 22 April 2017 pukul 03.26 wib saudara Awaluddin (DPO) dan saudara Wahyudi (DPO) masuk ke gudang dan membawa pergi barang berupa jerjak besi panjang dan sebuah besi.
--- Sehingga terhadap perbuatan terdakwa Muhammad Irfandi bersama saudara Bayu Pratama (DPO), saudara Sumantri (DPO), saudara Awaluddin (DPO) dan saudara Wahyudi (DPO) tersebut maka PT Global Pacifik Seafood Industry mengalami kerugian sekira Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah). --- --- Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana melanggar Pasal 363 ayat (1) ke-3 dan ke-4 KUHP. ---
Menimbang, bahwa berdasarkan Surat dakwaan dan hasil pemeriksaan dipersidangan dalam perkara tersebut, Penuntut Umum telah membacakan Surat Tuntutan Pidana dari Jaksa Penuntut Umum tertanggal 24 Oktober 2017 NO. REG. PERK. PDM : 175/N.2.26.3/Epp.2/07/2017 sambung yang pada pokoknya menuntut supaya Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan :
1. Menyatakan terhadap Terdakwa Muhammad Irfandi terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “pencurian dalam
PENGADILAN TINGGI MEDAN
Halaman 9 dari 14 Putusan Nomor : 893/PID/2017/PT. MDN. keadaan yang memberatkan” melanggar Pasal 363 ayat (1) ke-3, ke-4 dan ke-5 KUHPidana;
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa dengan penjara selama 3 (tiga) tahun dikurangi masa penahanan yang telah dijalani dengan perintah tetap dalam tahanan;
3. Menyatakan barang bukti berupa: - 1 (satu) unit kereta sorong; - 1 (satu) buah gergaji besi;
- 1 (satu) buah tutup/kap mesin pemotong ikan; - 2 (dua) buah flashdisk;
Dikembalikan kepada PT.Global Pacifik Seafood Industry melalui saksi Murniati Sihite;
4. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.2.000,- (dua ribu rupiah);
Menimbang, bahwa Putusan Pengadilan Negeri Medan
Nomor : 2158/Pid.B/2017/PN.Mdn. tanggal 26 Oktober 2017 tersebut amarnya
adalah sebagai berikut :
1. Menyatakan Terdakwa Muhammad Irfan tidak terbukti secara sah dan meyakinan melakukan tindak pidana sebagaimana dalam dakwaan Kesatu (dipandang dakwaan Primer) Penuntut Umum;
2. Membebaskan Terdakwa tersebut dari dakwaan tersebut di atas;
3. Menyatakan Terdakwa Muhammad Irfan telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “pencurian dalam keadaan memberatkan”;
4. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Muhammad Irfan dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 10 (sepuluh) bulan;
5. Menetapkan masa penangkapan dan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan sepenuhnya dari pidana yang dijatuhkan tersebut; 6. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;
7. Menetapkan barang bukti berupa: - 1 (Satu) unit kereta sorong; - 1 (satu) unit gergaji besi;
PENGADILAN TINGGI MEDAN
Halaman 10 dari 14 Putusan Nomor : 893/PID/2017/PT. MDN. - 1 (satu) lembar tutup/kap mesin pemotong ikan;
- 2 (dua) unit flashdisk;
Dikembalikan kepada PT.Global Pasific Seafood Industry melalui saksi Murniati Sihite;
8. Membebankan Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp.2.000,00 (dua ribu rupiah);
Menimbang, bahwa akta permintaan banding, dari Penasihat Hukum Terdakwa pada tanggal 2 Nopember 2017 yang ditanda tangani oleh : MARTEN TENY PIETERSZ, S,SoS, SH.MH. Panitera pada Pengadilan Negeri Medan yang menerangkan bahwa Penasihat Hukum Terdakwa telah mengajukan permintaan banding terhadap putusan Pengadilan tersebut, permintaan banding mana telah diberitahukan dengan sempurna kepada Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 16 Nopember 2017 ;
Menimbang, bahwa selanjutnya Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa
telah diberi kesempatan untuk mempelajari berkas perkara tersebut sebelum berkas dikirim ke Pengadilan Tinggi selama 7 (tujuh) hari terhitung
sejak tanggal 6 Desember 2017 sampai dengan tanggal 12 Desember 2017,
sebagaimana Surat Pemberitahuan Mempelajari berkas perkara yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Medan Nomor :
W2.U1/23.024-HK.01/XII/ tanggal 7 Desember 2017;
Menimbang, bahwa permintaan banding yang diajukan Penasihat Hukum
Terdakwa telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara serta syarat - syarat yang ditentukan dalam Undang - Undang, oleh karena itu
permohonan banding tersebut secara Formal dapat diterima ;
Menimbang, bahwa setelah memeriksa dan mempelajari berkas perkara serta salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 2158/Pid.B/ 2017/PN Mdn, tanggal 26 Oktober 2017, Pengadilan Tinggi tidak sependapat dengan pertimbangan dan putusan Hakim Tingkat Pertama, dengan alasan pertimbangan sebagai berikut :
PENGADILAN TINGGI MEDAN
Halaman 11 dari 14 Putusan Nomor : 893/PID/2017/PT. MDN. Menimbang, bahwa membuat Surat Dakwaan secara instansional adalah kewenangan Jaksa Penuntut Umum (JPU), yang tidak dapat di intervensi oleh lembaga lain, dan pemeriksaan perkara dalam persidangan didasarkan kepada dakwaan yang disusun oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) ;
Menimbang, bahwa atas pertimbangan yang menyatakan Surat Dakwaan dipandang sebagai Surat Dakwaan yang disusun berbentuk Primair dan Subsidair dimana dakwaan Kesatu (dipandang sebagai Dakwaan Primair) tidak diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP);
Menimbang, bahwa memperhatikan Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) ternyata telah memenuhi ketentuan syarat formil dan syarat materil dalam pasal 143 KUHAP oleh karenanya Pengadilan Tinggi dapat menerima Surat Dakwaan yang disusun dalam bentuk Alternatif; dan memilih Dakwaan Kesatu yang unsur-unsurnya :
1. Barang siapa;
2. Mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain;
3. Dengan maksud akan memiliki barang itu dengan melawan hak; 4. Dilakukan pada waktu malam dalam sebuah rumah atau perkarangan
tertutup yang ada rumahnya, dijalan umum, atau dalma kereta api atau trem yang sedang berjalan.
5. Yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu;
6. Dengan jalan membongkar, atau memanjat, atau dengan jalan memakai kunci palsu, perintah palsu atau pakaian jabatan palsu;
Menimbang, bahwa dari fakta hukum dapat disimpulkan Terdakwa melakukan perbuatan tersebut tidak sesuai dengan tugas yang melekat pada dirinya sebagai Security (satuan pengamanan/satpam) pada PT Global Pasific Seafood Industry; dengan perkataan lain pada saat melakukan perbuatannya Terdakwa sepakat bersama Bayu Pratama (DPO), Sumantri (DPO), Awaludin (DPO), Wahyudi (DPO) melaksanakan perintah palsu yaitu barang dari gudang milik PT Global Pasific Seafood Industry; dengan demikian unsur Ad. 6 memakai perintah palsu telah terbukti secara sah dan meyakinkan;
Menimbang, bahwa oleh karena unsur-unsur Pasal 363 ayat 3e,4e dan 5e telah terpenuhi maka Terdakwa harus dinyatakan telah terbukti secara sah dan
PENGADILAN TINGGI MEDAN
Halaman 12 dari 14 Putusan Nomor : 893/PID/2017/PT. MDN. meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : Pencurian dalam keadaan memberatkan;
Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan kesatu telah terbukti, maka dakwaan kedua tidak perlu dipertimbangkan lagi;
Menimbang, bahwa oleh karena dinyatakan bersalah, maka Terdakwa patut dijatuhi hukuman yang setimpal dengan perbuatannya;
Menimbang, bahwa sebelum menjatuihkan hukuman kepada Terdakwa akan dipertimbangkan Hal-hal yang meringankan dan memberatkan sebagai berikut :
Hal yang memberatkan : - Sifat dari perbuatan itu;
- Terdakwa sebagai Security (satpam) seharusnya menjaga barang sebagai tugasnya;
- Kerugian korban relatif besar Rp.500.000.000.00 (lima ratus juta rupiah); - Belum ada perdamaian dengan korban;
Hal yang meringankan :
- Terdakwa belum pernah dihukum;
- Terdakwa berusia muda sehingga dapat diharapkan memperbaiki perbuatannya;
Menimbang, bahwa dari uraian tersebut diatas, maka putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 2158/Pid.B/2017/PN Mdn, tanggal 26 Oktober 2017, tidak dapat dipertahankan dan harus dibatalkan, selanjutnya Pengadilan Tinggi mengadili sendiri sebagaimana amar dibawah ini;
Menimbang, bahwa dalam pemeriksaan perkara ini, Terdakwa berada dalam tahanan, maka lamanya Terdakwa dalam tahanan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan
Menimbang, bahwa oleh karena dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana, maka Terdakwa dibebankan membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan;
Memperhatikan, KUHP, Undang - Undang RI. No.8 Tahun 1981, Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009, Undang-Undang RI Nomor 49 Tahun 2009 serta peraturan lain yang bersangkutan;
PENGADILAN TINGGI MEDAN
Halaman 13 dari 14 Putusan Nomor : 893/PID/2017/PT. MDN.
MENGADILI
- Menerima permintaan banding dari Penasihat Hukum Terdakwa;
- Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 2158/Pid.B/ 2017/PN.Mdn. tanggal 26 Oktober 2017 yang dimintakan banding tersebut;
MENGADILI SENDIRI
1. Menyatakan Terdakwa Muhammad Irfandi terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “pencurian dalam keadaan yang memberatkan” sebagaimana dakwaan Alternatif Kesatu;
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 3 (tiga) tahun;
3. Menetapkan lamanya Terdakwa dalam tahanan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan; 5. Menetapkan agar barang bukti berupa:
- 1 (Satu) unit kereta sorong; - 1 (satu) unit gergaji besi;
- 1 (satu) lembar tutup / kap mesin pemotong ikan; - 2 (dua) unit flashdisk;
Dikembalikan kepada PT.Global Pasific Seafood Industry melalui saksi Murniati Sihite;
6. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa dalam kedua tingkat peradilan, yang untuk tingkat banding sebesar Rp 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah).-
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
pada Pengadilan Tinggi Medan pada hari Selasa tanggal 16 Januari 2018 oleh kami, ARIFIN RUSLI HUTAGAOL Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi
Medan sebagai Hakim Ketua Majelis, AHMAD SUKANDAR, SH. MH. dan
SUMARTONO, SH, MHum. masing - masing sebagai Hakim Tinggi Medan
selaku Hakim Anggota, berdasarkan Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 14 Desember 2017 Nomor : 893/PID/2017/PT.MDN.
PENGADILAN TINGGI MEDAN
Halaman 14 dari 14 Putusan Nomor : 893/PID/2017/PT. MDN. pada hari Rabu Tanggal 17 Januari 2018 oleh Hakim Ketua Majelis
dengan didampingi Hakim Anggota serta dibantu oleh
HJ. DIANA SYAHPUTRI NASUTION, SH, MH. sebagai Panitera Pengganti
pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa.
Hakim Anggota I Hakim Ketua Majelis
ttd. ttd.
AHMAD SUKANDAR, SH. MH. ARIFIN RUSLI HUTAGAOL
ttd.
SUMARTONO, SH, MHum.
Panitera Pengganti
ttd.