• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI KONDISI RANTAI PASOK BERAS ORGANIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "VI KONDISI RANTAI PASOK BERAS ORGANIK"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

VI KONDISI RANTAI PASOK BERAS ORGANIK

6.1. Sasaran Rantai Pasok

Sasaran rantai pasok merupakan tujuan rantai yang ingin dicapai dalam rantai pasok. Elemen ini menjelaskan apa yang menjadi tujuan rantai pasok beras organik. Sasaran rantai dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sasaran pasar dan sasaran pengembangan. Hasil dari pengkajian sasaran rantai merupakan salah satu elemen penentu apakah rantai pasok beras organik berjalan baik atau tidak.

6.1.1. Sasaran Pasar

Sasaran pasar produk beras organik pada umumnya ditujukan untuk pasar domestik. Hal ini dikarenakan produktivitas dari budidaya padi organik rendah dan rendemen gabah menjadi beras tinggi. Oleh karena itu, rantai pasok ini masih memasarkan produk ke beberapa daerah di dalam negeri, yaitu Jakarta, Depok, dan Tangerang. Belum terpikir untuk memasarkannya ke luar negeri (ekspor). Tidak ada grade dalam beras organik yang dipasarkan sehingga proses sortasi tidak rumit. Proses sortasi yang dilakukan hanya memisahkan sekam (kulit gabah) dan kotoran-kotoran serta menir dari butiran beras yang utuh. Kegiatan ini dilakukan oleh semua anggota rantai pasok kecuali petani mitra.

Sasaran pasar juga dapat dilihat dari upaya segmentasi pasar, kualitas yang terintegrasi, dan optimalisasi rantai. Beras organik disegmenkan pada pasar kalangan menengah ke atas oleh ranta i pasok ini. Beras organik merupakan produk eksklusif dengan harga yang lebih mahal dibandingkan beras biasa. Harga yang mahal tercipta akibat dari kuantitas beras organik masih sedikit, sedangkan permintaan banyak dan image sehat sudah tertanam di benak konsumen dalam produk beras organik. Image sehat dijadikan aspek yang dijual dalam produk ini.

Kualitas dari beras organik yang dihasilkan terjamin. Bebas residu pestisida, putih, bersih, pulen, dan enak merupakan kualitas yang ditonjolkan rantai pasok ini. Produk beras organik ini sudah disertifikasi oleh badan berwenang, yaitu LIPI bahwa produk tidak mengandung residu pestisida. Produk ini belum mendapatkan SNI organik karena proses memperolehnya rumit sehingga belum dilakukan. Semua anggota rantai pasok selalu menjaga kualitas produk dengan baik. Apabila kualitas produk berubah, maka anggota rantai yang

(2)

mengetahuinya, langsung mengkomunikasikannya dengan anggota rantai sebelumnya.

Optimalisasi rantai dilakukan oleh rantai pasok beras organik dalam menciptakan nilai pada beras organik yang dihasilkan. Beras organik mendapatkan perhatian khusus oleh semua anggota rantai pasok karena produk ini harus benar-benar terjaga dari kontaminasi bahan kimia agar sesuai dengan prinsip organik dan kualitasnya. Beras organik tidak boleh tercampur atau tersentuh dengan bahan kimia atau barang yang dihasilkan dari proses kimiawi.

6.1.2. Sasaran Pengembangan

Sasaran pengembangan merupakan tujuan yang ingin dicapai dengan mengembangkan suatu hal bersama di dalam rantai pasok. Bentuk pengembangan ini bisa berupa penciptaan koordinasi, kolaborasi, penggunaan teknologi yang dapat meningkatkan kinerja rantai pasok. Proses pengembangan ini harus direncanakan, dilakukan, dan dievaluasi bersama oleh semua anggota rantai pasok beras organik. Hal tersebut dikarenakan pengembangan yang dilakukan bertujuan untuk kepentingan seluruh anggota rantai pasok beras organik. Proses pengembangan tidak diperbolehkan hanya menguntungkan salah satu pihak saja demi menciptakan nilai tambah produk beras organik dan menciptakan keunggulan kompetitif rantai pasok. Kini, persaingan tidak lagi dihadapi oleh masing- masing pelaku usaha, tetapi dihadapi bersama oleh rantai pasok.

Sasaran pengembangan yang ingin dicapai rantai pasok beras organik adalah peningkatan kemampuan petani dalam menerapkan teknologi budidaya padi organik agar lebih produktif. Hal ini dikarenakan permintaan pasar terhadap beras organik melebihi penawaran yang dapat dilakukan rantai pasok. Diketahui bahwa produktivitas budidaya padi organik masih cukup rendah yang menyebabkan kuantitas beras sedikit.

Seiring berkembangnya teknologi, semakin banyak produsen input yang menawarkan berbagai macam input organik seperti pupuk organik baik dalam bentuk padat atau cairan dan ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) organik atau hayati. Untuk menyikapi hal tersebut, petani dan Tani Sejahtera Farm mempunyai petakan uji coba untuk pengaplikasian input organik yang berbeda-beda setiap

(3)

siklusnya. Produk mana yang dapat memberi hasil lebih produktif, produk itulah yang digunakan untuk seluruh petakan. Uji coba ini terus dilakukan sampai saat ini. Selain itu, penelitian bersama juga dilakukan dalam rantai pasok. Penelitian ini melibatkan beberapa stakeholders seperti konsultan dan praktisi pertanian untuk membuat produk input organik atau penganekaragaman perlakuan pemberian input organik ke petakan sawah.

Koordinasi dan kolaborasi rantai pasok dalam mencapai sasarannya dapat dilihat dari komunikasi yang dijalankan. Pihak ritel produk organik dapat mengetahui kualitas beras organik melalui informasi dari konsumen. Jika terdapat keluhan dari konsumen, maka akan disampaikan kepada Tani Sejahtera Farm yang kemudian disampaikan pula kepada petani mitra. Dalam merespon keluhan konsumen, petani mitra dan Tani Sejahtera Farm mengkombinasikan dua macam beras dari tiga macam varietas padi yang dibudidayakan, yaitu IR-64, Ciherang, dan Sintanur di dalam kemasannya sehingga menghasilkan nasi yang pulen, tidak lembek, dan enak. Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas produk serta mencapai tujuan akhir rantai pasok beras organik, yaitu kepuasan dan loyalitas konsumen.

6.2. Struktur Rantai Pasok

Struktur rantai pasok beras organik dapat dianalisis melalui anggota-anggota yang membentuk rantai pasok dan peran masing- masing anggota-anggota serta entitas atau elemen-elemen yang terdapat di rantai pasok seperti produk, pasar, stakeholder, dan situasi persaingan. Anggota rantai pasok yang dimaksud adalah para pelaku yang tergabung atau terlibat dalam aliran produk, aliran finansial, dan aliran informasi. Konsumen akhir menjadi satu bagian di dalam struktur rantai pasok karena konsumen akhir juga terlibat dalam pengaliran produk, finansial, dan informasi. Struktur rantai pasok beras organik pada Tani Sejahtera Farm berbentuk jaringan atau dapat disebut network supply chain. Struktur rantai pasok beras organik yang berbentuk jaringan dapat dilihat pada Gambar 11.

(4)

Gambar 11. Struktur Rantai Pasok Beras Organik Berjaring pada Tani Sejahtera Farm

Struktur rantai seperti pada Gambar 11 merupakan struktur rantai pasok jaringan yang belum terdapat aliran. Garis- garis hanya menggambarkan hubungan antar anggota rantai pasok beras organik. Struktur rantai pasok pada Gambar 12 sudah dilengkapi ketiga aliran yang mengalir sepanjang rantai pasok beras organik dan masing- masing anggota rantai pasok sudah dikelompokkan berdasarkan peran yang sama untuk memudahkan pembahasan. Petani-petani yang bermitra dikelompokkan sebagai petani mitra dan ritel-ritel yang mendistribusikan beras organik dikelompokkan sebagai ritel produk organik.

Keterangan : : Aliran Produk : Aliran Finansial : Aliran Informasi

Gambar 12. Struktur Rantai Pasok Beras Organik pada Tani Sejahtera Farm Tani Sejahtera Farm Petani A Petani B Petani C Petani D Petani E Petani F Petani G Petani H Petani I Petani K Petani J Ritel Ming Organic and Vegetarian Foods Ritel Melly Mahutu Organic and Vegetable Konsumen Akhir Konsumen Akhir Konsumen Akhir Tani Sejahtera Farm Petani Mitra Konsumen Akhir Ritel Produk Organik Konsumen Akhir

(5)

6.2.1. Petani Mitra

Petani mitra merupakan anggota rantai yang mengawali rantai pasok beras organik. Petani ini berperan penting pada rantai pasok beras organik karena kualitas, kuantitas, dan kontinuitas pasokan beras sangat ditentukan olehnya. Terdapat sebelas petani yang bermitra dengan Tani Sejahtera Farm. Kesepuluh petani ini memanfaatkan lahan garapan yang sangat potensial untuk membudidayakan padi organik. Status lahan garap petani diketahui oleh pemilik lahannya yang pada umumnya bermukim di Jakarta, tetapi pemiliknya tidak mempermasalahkannya sehingga lahannya dibiarkan saja. Pemilik lahan ini sangat jarang mendatangi petani. Hasil penjualan beras pun tidak diberikan kepada pemilik lahan. Hanya satu petani yang memiliki lahan sendiri.

Lahan petani mitra berada di Desa Candali, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor. Lahan yang digunakan sangat jauh dari jalan raya sekitar kurang lebih 10 km dari jalan raya dan dekat dengan Gunung Mas. Beberapa lahan petani saling bersebelahan dan bersebelahan juga dengan lahan Tani Sejahtera Farm. Sedangkan lahan satu petani lainnya terletak di Desa Pabuaran, Kecamatan Kemang bersebelahan dengan Desa Candali. Lahan yang berada di sekeliling lahan petani merupakan perkebunan sayuran yang juga dibudidayakan secara organik. Irigasi sawah berasal dari danau yang sengaja dibuat oleh petani. Air di danau ini merupakan air tanah dan air tampungan hujan. Saluran irigasi sawah dibuat tidak sejalur dengan perkebunan milik orang lain sehingga saluran irigasi berfungsi hanya untuk mengalirkan air ke lahan petani dan Tani Sejahtera Farm saja, tidak dijalurkan ke lahan perkebunan lainnya.

Petani melakukan kegiatan budidaya padi organik, dimulai dari pembenihan, pengolahan lahan, penanaman, perawatan, dan panen. Kegiatan-kegiatan ini dilakukan sesuai prinsip organik, yaitu tidak menggunakan sama sekali bahan kimia. Varietas padi yang digunakan adalah IR-64, Ciherang, dan Sintanur. Setelah panen, petani merontokkan gabah dan mengeringkannya di halaman luas dengan memanfaatkan sinar matahari. Merontokkan gabah dilakukan secara manual. Kemudian, gabah yang sudah kering diangkut oleh Tani Sejahtera Farm untuk digiling.

(6)

Tani Sejahtera Farm menyediakan jasa pengangkutan secara sukarela karena para petani tidak ada yang mempunyai mobil, tetapi biaya giling gabah menjadi tanggung jawab petani mitra. Penggilingan gabah dilakukan di tempat penggilingan yang terdapat di Cibening, Ciampea. Penggilingan ini menggiling gabah khusus hasil budidaya dengan sistem organik sehingga tidak diragukan lagi prinsip organiknya karena salah satu prinsip produk dapat dikatakan organik sesuai SNI organik adalah produk tidak boleh tercampur dengan hasil produk dengan sistem konvensional.

Tani Sejahtera Farm membayar hasil panen petani dalam bentuk sudah menjadi beras. Jadi, bentuk produk akhir yang petani mitra hasilkan adalah berupa beras organik. Teknologi yang digunakan dalam produksi masih tradisional kecuali teknologi yang dilakukan ketika pengolahan lahan. Petani sudah menggunakan traktor tangan untuk membajak lahannya. Traktor tangan yang digunakan merupakan pinjaman dari Tani Sejahtera Farm, namun tidak disewa. Petani hanya membeli bahan bakar traktor tangan saja untuk membajak sawahnya sendiri dan juga mengeluarkan biaya pemeliharaan traktor tangan.

Total lahan yang dimiliki petani mitra adalah 4,9 hektar. Setiap petani mitra melakukan tiga siklus produksi atau tiga musim tanam dalam satu tahun. Begitu juga dengan Tani Sejahtera Farm. Kesebelas petani mitra dibagi menjadi empat kelompok sehingga setiap kelompok terdapat tiga petani mitra kecuali satu kelompok hanya terdapat dua petani mitra. Kelompok yang terdiri dari dua petani mitra bergabung dengan Tani Sejahtera Farm. Pembagian kelompok ini dilakukan untuk membagi jadwal siklus produksi yang dilakukan antar kelompok setiap tahunnya. Hal tersebut membuat Tani Sejahtera Farm menerima pasokan beras organik setiap bulan walaupun dengan kuantitas yang berbeda karena luas lahan masing- masing kelompok tidak sama. Harga yang diterima petani atas beras organik hasil panennya sebesar Rp. 6.500/kg.

6.2.2. Tani Sejahtera Farm

Tani Sejahtera Farm merupakan anggota rantai setelah petani mitra. Badan usaha ini juga berperan penting di dalam rantai pasok beras organik, yaitu sebagai perantara antara petani mitra dan pihak ritel produk organik serta perantara antara

(7)

petani mitra dan konsumen akhir. Jika badan usaha ini tidak maksimal dalam melakukan perannya, maka keunggulan kompetitif rantai pasok melalui nilai tambah akan sulit diciptakan bersama.

Tani Sejahtera Farm melakukan kegiatan budidaya padi organik, pengangkutan, sortasi, pengemasan, pelabelan, pemasaran ke ritel- ritel produk organik dan konsumen akhir serta mengadakan pelatihan dengan praktisi pertanian. Budidaya padi organik yang dilakukan badan usaha ini berada dalam satu kelompok dengan budidaya yang dilakukan oleh petani mitra. Gabah organik hasil panen sendiri dan petani mitra diangkut dari tempat penjemuran gabah, yaitu area sekitar lahan sawah dan dibawa ke penggilingan gabah organik di Ciampea. Pengangkutan gabah organik dilakukan dengan mobil pick up milik Tani Sejahtera Farm. Pengangkutan dan pencarian tempat penggilingan sengaja dilakukan pihak Tani Sejahtera Farm karena untuk menjamin prinsip organik dan kualitas beras organik yang dihasilkan.

Gabah kering dikemas dengan karung yang disediakan oleh Tani Sejahtera Farm kemudian dibawa ke penggilingan. Sortasi dilakukan setelah penggilingan, yaitu memisahkan beras yang utuh dan menir (beras yang patah) kemudian beras yang utuh dikemas dengan plastik kemasan ukuran 5 kg dengan label di kemasannya, sedangkan menir dikemas dengan karung ukuran 50 kg tanpa label. Label terbuat dari kertas stiker yang telah dicetak kemudian ditempel pada plastik kemasan. Pengemasan dilakukan dengan menggunakan plastik kemasan sejak beras organik tiba di gudang setelah diangkut dari penggilingan. Pengangkutan beras organik yang sudah dikemas ke ritel-ritel produk organik juga dilakukan sendiri dengan menggunakan mobil pick up. Sesampainya di ritel, kemasan dan label tersebut akan diganti dengan kemasan serta label yang baru. Tani Sejahtera Farm juga menjual beras organik langsung ke konsumen akhir. Penjualannya dilakukan di rumah pimpinan umum badan usaha ini di Cibubur sehingga pengangkutan juga dilakukan ke Cibubur.

Pangsa pasar penjualan beras organik oleh Tani Sejahtera Farm di Cibubur yaitu para tetangga dan warga yang tinggal di sekitar perumahan Daerah Cibubur, keluarga serta relasi seprofesi dengan pemilik. Jumlah penjualan adalah semua sisa persediaan beras organik dari penjualan ke kedua ritel, yaitu Ritel MM

(8)

Organic and Vegetable serta Ming Organic and Vegetarian Foods. Pihak yang bertanggung jawab terhadap penjualan beras organik adalah istri pimpinan umum. Pemasaran dilakukan sendiri oleh Tani Sejahtera Farm. Pemasaran dilakukan melalui kegiatan pameran dan secara online. Pemasaran secara online dilakukan sebatas promosi atau memperkenalkan produk kepada masyarakat, tidak menjualnya. Tani Sejahtera Farm sering mengadakan pelatihan bersama petani mitra dengan mendatangkan praktisi-praktisi pertanian seperti petani atau pelaku usaha yang sudah sukses di bidangnya untuk memberikan pembinaan mengenai budidaya padi organik. Tani Sejahtera Farm juga memiliki konsultan sebagai salah satu stakeholder yang sering memberikan konsultasi mengenai sistem budidaya padi organik yang lebih produktif.

Beras organik yang dijual Tani Sejahtera Farm merupakan beras putih serta campuran dari dua jenis varietas dalam setiap kemasan beras organik. Karakteristik beras varietas sintanur adalah panjang dan gemuk, beras varietas ciherang berbentuk panjang tetapi lebih pendek dibandingkan sintanur, sedangkan beras varietas IR-64 pendek dan kecil. Biasanya, beras varietas sintanur dicampur dengan beras varietas ciherang karena bentuknya hampir sama. Beras varietas ciherang dicampur dengan beras varietas IR-64. Pencampuran beras dari hasil varietas padi yang berbeda tidak menyalahi prinsip organik selama masih sama-sama dibudidayakan secara organik. Pencampuran dilakukan untuk mendapatkan rasa dan tektur nasi yang enak dan lembut. Beras varietas sintanur lebih disukai oleh ritel- ritel, namun jika hanya beras varietas sintanur saja dalam satu kemasan, ketika setelah dimasak akan menghasilkan nasi yang lembek sehingga lebih baik dicampur dengan beras varietas ciherang.

Tani Sejahtera Farm pernah mendapatkan ke luhan dari ritel dan konsumen akhir mengenai kualitas beras yang diproduksi. Keluhan yang biasa diberikan adalah banyak beras yang patah dan warna beras agak hitam. Warna beras yang agak hitam terjadi di luar kendali badan usaha ini karena cuaca tidak mene ntu sehingga penjemuran yang dilakukan petani mitra tidak maksimal. Keluhan ini pun disampaikan kepada petani mitra. Walaupun terdapat keluhan, produk beras organik tidak pernah dikembalikan oleh ritel. Tani Sejahtera Farm dan petani mitra berusaha terus memperbaiki kualitasnya. Harga beras yang ditawarkan Tani

(9)

Sejahtera Farm kepada ritel sebesar Rp. 12.000/kg. Harga ini berada di bawah harga pasar di tingkat pengolah dan distributor sehingga menguntungkan ritel-ritel produk organik.

6.2.3. Ritel Produk Organik

Ritel produk organik merupakan anggota rantai pasok beras organik yang menghubungkan Tani Sejahtera Farm dan konsumen akhir. Peran ritel produk organik sangat penting karena berhadapan langsung dengan konsumen akhir dalam melayani dan memenuhi kebutuhannya. Tujuan utama rantai pasok adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan konsumen akhir. Terdapat dua ritel produk organik dalam rantai pasok beras organik ini, yaitu MM Organic and Vegetable serta Ming Organic and Vegetarian Foods. Keduanya sama-sama menjual beras organik kepada konsumen akhir.

Ritel MM Organic and Vegetable membuka dua gerai toko produk organik. Pihak Tani Sejahtera Farm mengirim beras organik langsung ke ritel yang terletak di Depok karena lokasi lebih dekat dari Bogor. Pihak ritel selanjutnya akan menampih beras organik, mengemas dengan kemasan 1 kg, menempelkan label yang baru, dan mengirim beberapa produk beras organik ke ritel yang di Jakarta. Selanjutnya, kedua gerai ritel ini sama-sama menjual beras organik ke konsumen akhir. Karakteristik beras organik utama yang dipesan MM Organic and Vegetable adalah beras yang berasal dari campuran varietas padi sintanur dan ciherang serta berwarna putih alami. Hal tersebut dilakukan sesuai permintaan konsumen akhir yang lebih menyukai beras s eperti ini. Produk beras organik yang dijual tidak hanya bermerek nama ritel saja, tetapi ritel ini juga menjual produk beras organik dari satu produsen yang sudah besar dengan merek yang sudah terkenal di pasaran. Dalam melayani konsumen, ritel ini member ikan brosur yang berisi manfaat- manfaat produk, customer service, dan delivery order dengan ketentuan pesanan minimal. Kritik dan saran pun selalu diterima jika ada dan disampaikannya kepada pihak Tani Sejahtera Farm.

Ritel Ming Organic and Vegetarian Foods mensortasi beras organik pasokan Tani Sejahtera Farm dengan memisahkan kulit gabah yang masih tersisa dan beras, mengemas dan melabel dengan kemasan dan label yang baru. Ming

(10)

Organic and Vegetarian Foods menerima pasokan beras organik dari Yogyakarta dan Tani Sejahtera Farm dengan persentase pasokan dari Yogyakarta lebih banyak dibandingkan Tani Sejahtera Farm. Ritel ini juga menjual beras organik dengan merek lain dari beberapa produsen lainnya. Beras organik yang dijual dengan merek sendiri lebih murah dibandingkan beras organik merek lainnya sehingga produk beras organik merek sendiri lebih cepat terbeli oleh konsumen akhir. Dalam satu hari, ritel ini dapat menjual sekitar 30 kg lebih beras organik. Kemasan beras organik yang diproduksi terdiri dari ukuran 1 kg, 2,5 kg, dan 5 kg. Namun, beras organik pasokan dari Tani Sejahtera Farm dikemas dengan kemasan ukuran 1 kg. Beras organik yang dipesan oleh ritel ini adalah beras varietas sintanur dengan warna putih bersih sehingga pihak Tani Sejahtera Farm mengirim beras organik campuran varietas sintanur dan ciherang. Ritel ini menyediakan layanan delivery order dengan jumlah pesanan minimal seharga Rp. 50.000.

6.2.4. Kons umen Akhir

Konsumen akhir merupakan anggota rantai pasok beras organik yang terakhir dan menjadi tujuan akhir rantai pasok. Konsumen akhir merupakan seseorang yang membeli beras organik dari ritel produk organik dan ada juga membelinya dari Tani Sejahtera Farm langsung. Konsumen akhir yang dibidik rantai pasok beras organik berbeda tergantung pada anggota rantai pasok yang menjual langsung beras organik kepada konsumen akhir, yaitu Tani Sejahtera Farm dan kedua ritel produk organik.

Dalam rantai pasok beras organik, konsumen akhir menerima atau membeli beras organik dari anggota rantai pasok sebelumnya, membayar atas beras organik yang dibeli serta berhak menerima dan memberikan informasi terkait produk beras organik yang dibeli dan pelayanan yang diberikan anggota rantai pasok sebelumnya. Beras organik merupakan beras yang lebih sehat dibandingkan beras biasa, mampu menyehatkan pribadi maupun lingkungan. Citra atau image ini sudah tertanam di dalam sebagian benak konsumen. Kualitas beras organik menjadi atribut utama dalam pembelian beras oleh konsumen. Oleh karena itu, konsumen akhir berperan dalam menentukan kualitas produk yang

(11)

diinginkan dalam rantai pasok beras organik. Kualitas yang diinginkan akan disampaikan konsumen akhir kepada ritel produk organik yang kemudian disampaikan hingga petani mitra. Selain kualitas produk, konsumen akhir menginginkan kecepatan atau ketersediaan produk dan harga produk yang terjangkau sehingga anggota rantai pasok harus bekerja sama dalam memenuhi keinginan konsumen akhir agar dapat bersaing dengan rantai pasok beras organik lainnya.

6.3. Manaje men Rantai Pasok

Manajemen rantai merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan bersama yang dilakukan bersama di dalam rantai pasok beras organik. Hal yang perlu dikaji dalam manajemen rantai pasok beras organik adalah pemilihan mitra, kesepakatan kontraktual, sistem transaksi, dukungan pemerintah, dan kolaborasi rantai pasokan.

6.3.1. Pemilihan Mitra

Pemilihan mitra merupakan proses memilih rekan kerja yang dapat diajak kerja sama dalam sebuah usaha. Pemilihan mitra penting untuk diperhatikan karena berhasilnya sebuah usaha juga ditentukan oleh kinerja mitra. Mitra yang bertanggung jawab dan berkinerja baik dibutuhkan dalam mendukung rantai pasok mencapai tujuannya yaitu memenuhi kepuasan konsumen. Jalinan kerja sama jangka panjang sangat diharapkan oleh setiap anggota rantai pasok sehingga kriteria pemilihan mitra menjadi salah satu hal yang diperhatikan anggota rantai pasok beras organik.

Tidak ada kriteria pemilihan mitra yang ditetapkan oleh petani mitra. Petani mitra mengandalkan rasa kepercayaan terhadap Tani Sejahtera Farm. Rasa kepercayaan itu tumbuh karena adanya rasa saling membutuhkan dan menguntungkan di antara petani dan Tani Sejahtera Farm sehingga para petani mau bekerja sama dengan Tani Sejahtera Farm dengan menjua l beras organik hasil panennya.

(12)

Berbeda dengan Tani Sejahtera Farm. Pihak Tani Sejahtera Farm memiliki tiga kriteria dalam memilih petani sebagai mitranya. Kriteria pemilihan mitra yang ditetapkan untuk petani sebagai mitranya adalah :

1. Petani yang budidaya padi sawah dengan sistem organik. 2. Petani yang siap berinovasi dan berubah.

3. Petani yang siap dan mampu terus belajar dalam mengadopsi teknologi budidaya padi sawah dengan sistem organik.

Kriteria tersebut tidak ditawarkan pihak Tani Sejahtera Farm kepada petani untuk menjadi mitranya sejak awal mulainya kerja sama, tetapi diawali dari adanya rasa kepercayaan di antara keduanya. Dari rasa kepercayaan itu, akhirnya para petani mitra mau berinovasi, berubah, dan belajar terus seiring berkembangnya teknologi budidaya.

Tidak terdapat kriteria yang ditentukan Tani Sejahtera Farm dalam memilih ritel produk organik sebagai mitranya. Tani Sejahtera Farm menjual beras organik kepada ritel-ritel karena pihak ritel merupakan relasi dari pimpinan Tani Sejahtera Farm. MM Organic and Vegetable serta Ming Organic and Vegetarian Foods menetapkan beberapa kriteria yang serupa dalam memilih pemasok sebagai mitranya. Kriteria-kriteria yang ditetapkan kedua ritel tersebut antara lain :

1. Pemasok harus melampirkan sertifikat organik atau sertfikat bebas residu pestisida.

2. Kualitas produk beras organik sesuai kesepakatan. 3. Tidak melakukan kecurangan (dapat dipercaya).

4. Bersedia menerima kritik dan keluhan serta memperbaikinya.

6.3.2. Kesepakatan Kontraktual

Kesepakatan kontraktual merupakan kontrak berisi segala hal yang telah disepakati antar pihak-pihak yang bermitra atau bekerja sama baik secara formal maupun informal. Kesepakatan kontraktual berfungsi dalam jangka panjang untuk memberi batasan-batasan dan tanggung jawab yang harus dilakukan masing-masing pihak yang bermitra. Kesepakatan yang dibuat antara petani mitra dan Tani Sejahtera Farm tidak dilakukan melalui kontrak secara formal dalam tulisan,

(13)

tetapi hanya kesepakatan melalui lisan. Kesepakatan yang dibuat keduanya ha nya mengenai sistem budidaya yang digunakan, pembagian siklus produksi, harga jual, dan jumlah penjualan beras organik kepada Tani Sejahtera Farm. Jumlah penjualan beras organik yang disepakati sebanyak beras organik yang dipanen petani mitra. Jadi, seluruh beras organik hasil panen petani mitra dijual kepada Tani Sejahtera Farm. Adapun pembagian siklus produksi dibagi berdasarkan luas lahan. Petani mitra dikelompokkan agar jadwal kegiatan budidaya bersamaan sehingga dapat panen bersamaan antar petani dalam satu kelompok. Kesebelas petani mitra ini dibagi menjadi empat kelompok yang terdiri dari tiga petani setiap kelompok. Tani Sejahtera Farm juga masuk ke dalam salah satu kelompok untuk melakukan siklus produksi yang sama. Pembagian kelompok petani mitra ini dapat dilihat pada Tabel 8.

Kesepakatan antara Tani Sejahtera Farm dengan kedua ritel produk organik juga dilakukan secara informal, tidak dalam bentuk kontrak formal. Kedua ritel produk organik tidak menawarkan kerja sama dalam bentuk kontrak secara formal. Oleh karena itu, kesepakatan yang terjadi antara ritel dan Tani Sejahtera Farm dilakukan secara informal. Kesepakatan yang ditetapkan bersama adalah mengenai harga jual beras organik, kualitas produk, dan kuantitas yang dipesan.

Tabel 8. Pembagian Kelompok Petani dalam Siklus Produksi

Bulan Produsen

Januari Petani B Petani E Petani G

Februari Petani C Petani H Petani J

Maret Petani F Petani I Tani Sejahtera Farm

April Petani A Petani D Petani K

Mei Petani B Petani E Petani G

Juni Petani C Petani H Petani J

Juli Petani F Petani I Tani Sejahtera Farm

Agustus Petani A Petani D Petani K

September Petani B Petani E Petani G

Oktober Petani C Petani H Petani J

November Petani F Petani I Tani Sejahtera Farm

(14)

6.3.3. Sistem Transaksi

Beras organik merupakan produk eksklusif sehingga sistem transaksi yang digunakan tidak seperti sistem transaksi produk lainnya. Beras organik bukan merupakan produk konsinyasi yang dapat dibayar beberapa bulan kemudian dalam jangka waktu sangat lama, tidak dibayar atas produk yang cacat, dan masih menjadi hak milik penjual ketika produk tiba di tempat pembeli. Sistem konsinyasi adalah sistem penitipan barang dimana penjual masih memiliki hak atas barang yang sudah dikirimkan dan diterima pihak pembeli. Sistem transaksi yang terjadi antara petani mitra dan Tani Sejahera Farm adalah cash and carry. Tani Sejahtera Farm membayar langsung beras organik hasil panen kepada petani mitra dengan uang tunai setelah beras organik diangkut dari penggilingan. Pengangkutan beras organik dari penggilingan dilakukan oleh Tani Sejahtera Farm yang kemudian dibawa ke tempat petani dan transaksi pun terjadi dengan harga sesuai kesepakatan yang telah disepakati keduanya. Tani Sejahtera Farm tidak mensortir beras organik terlebih dahulu dan tidak mempermasalahkan beras organik yang cacat atau rusak sehingga pembayaran berlaku untuk seluruh beras organik yang dipanen petani.

Transaksi oleh ritel produk organik dilakukan non cash via transfer bank swasta. Berbeda dengan sistem transaksi antara petani mitra dan Tani Sejahtera Farm, ritel produk organik membayar beras organik pada saat 2-5 hari setelah surat tagihan (invoice) tiba di ritel. Surat tagihan diberikan pada minggu keempat setiap bulan. Hal ini dilakukan atas permintaan rite l agar memudahkan ritel membayar sekalian untuk semua produk beras organik selama sebulan. Beras organik dikirim dua kali dalam sebulan dan biasanya dikirim pada minggu pertama dan ketiga. Pembayaran yang dilakukan ritel produk organik berlaku untuk seluruh produk beras organik walaupun ada yang cacat. Tidak ada tolakan beras organik hasil produksi Tani Sejahtera Farm oleh ritel. Transaksi yang dilakukan konsumen akhir atas pembelian produk beras organik dari Tani Sejahtera Farm dan ritel dilakukan secara cash and carry.

(15)

6.3.4. Dukungan Peme rintah

Dukungan pemerintah terhadap pengembangan usaha produk organik diawali dari adanya regulasi-regulasi perdagangan global yang mensyaratkan jaminan bahwa produk pertanian harus aman dikonsumsi dan ramah lingkungan. Dukungan pemerintah dapat terlihat dari program pemerintah yang sedang digalakkan sejak tahun 2010, dikenal dengan jargon Go Organic 2010. Pemerintah mendorong para pelaku usaha pertanian, khususnya petani untuk dapat membudidayakan produk pertanian de ngan sistem organik. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan mewujudkan Indonesia sebagai salah satu produsen dan pengekspor pangan organik utama di dunia.

Pemerintah sudah mengeluarkan peraturan-peraturan seperti SOP (Standard Operational Procedure) padi organik dan SNI (Standar Nasional Indonesia) sistem pangan organik dengan kode SNI 01-6729-2002. SOP padi organik membahas prosedur operasional membudidayakan padi dengan sistem organik dan mengacu pada SNI sistem pangan organik. Sedangkan SNI sistem pangan organik membahas prinsip produk organik, pemasaran, pelabelan, dan sertifikasi.

Beras organik hasil produksi Tani Sejahtera Farm dan petani mitra belum memperoleh label SNI karena prosedur terlalu rumit menurut Tani Sejahtera Farm. Produk beras organik ini hanya berlabelkan sertifikat bebas residu pestisida dari badan yang ditunjuk pemerintah yaitu LIPI. Namun demikian, produk ini diproduksi sesuai prinsip organik. Hingga saat ini, pemerintah belum memberikan perhatian atau dukungan secara langsung kepada Tani Sejahtera Farm dan anggota rantai pasok lainnya, hanya melalui jargon Organic 2010 yang dapat membantu memperkenalkan dan memasarkan beras organik kepada masyarakat Indonesia. Pihak Tani Sejahtera Farm dan petani mitra membudidayakan padi organik secara otodidak berdasarkan pengalaman dengan didampingi konsultan pertanian, bukan penyuluh.

6.3.5. Kolaborasi Rantai Pasok

Kolaborasi rantai pasok terlihat dari adanya information sharing secara sukarela dan timbal balik antar setiap anggota rantai pasok. Informasi berasal dari

(16)

konsumen akhir yang disampaikan kepada ritel dan diteruskan kepada Tani Sejahtera Farm yang selanjutnya disampaikan juga kepada petani mitra dan sebaliknya. Informasi ini meliputi karakteristik produk yang diinginkan konsumen akhir. Begitu juga sebaliknya informasi mengenai kendala dalam budidaya padi organik disampaikan kepada Tani Sejahtera Farm dan disampaikan pula kepada pihak ritel. Namun, informasi kendala budidaya padi organik hanya mendapat tanggapan dari Tani Sejahtera Farm saja. Tani Sejahtera Farm tidak segan membantu dalam mengatasi kendala yang dihadapi para petani mitra. Tani Sejahtera Farm ikut berdiskusi dan membagi hasil pemikirannya untuk mengatasi kendala tersebut.

Komunikasi sangat intensif terjadi antara petani mitra dan Tani Sejahtera Farm karena letak lahannya yang tidak jauh dari lahan petani mitra sehingga komunikasi tatap muka dilakukan hampir setiap hari. Dasar atau prinsip kerja sama yang berada di antara Tani Sejahtera Farm adalah saling membantu dan berbagi sehingga dapat meningkatkan kolaborasi antar mereka dan rasa kepercayaan pun tumbuh di antaranya. Kolaborasi yang terjadi antara ritel produk organik dan Tani Sejahtera Farm sebatas mitra kerja biasa melalui komunikasi dan informasi yang diberikan atas keluhan dari konsumen dengan tanggapan yang diberikan oleh Tani Sejahtera Farm.

6.4. Sumber Daya Rantai Pasok

Sumber daya dalam rantai sangat dibutuhkan dalam mendukung pengembangan dan mengefisienkan kegiatan rantai pasok beras organik. Sumber daya yang dimiliki setiap anggota rantai pasok berperan dalam pengembangan seluruh anggota rantai pasok. Sumber daya yang dapat dikaji, yaitu sumber daya fisik, teknologi, sumber daya manusia, dan permodalan. Sumber daya ini berfungsi untuk meningkatkan kinerja rantai pasok keseluruhan.

6.4.1. Sumber Daya Fisik

Sumber daya fisik yang dimiliki petani mitra adalah lahan garapan berupa sawah dengan luas yang beragam, antara 0,1-1 hektar. Selain itu, petani mitra juga memiliki peralatan yang digunakan dalam budidaya padi organik. Peralatan yang

(17)

dimiliki seperti cangkul, arit, cagak, garpu, pac ul, linggis, dan tabung penyemprotan. Sumber daya fisik lainnya seperti infrasruktur berupa jalan raya menuju lahan cukup baik, namun sangat jauh dari jalan raya besar. Lahan petani terletak di Desa Candali, Kecamatan Rancabungur dan Desa Pabuaran, Kecamatan Kemang. Jalan kecil dari jalan raya menuju sebuah gang sudah diaspal, tetapi jalan di gang menuju lahan kecil dan masih berbatuan. Namun, jalan gang tersebut masih dapat dijangkau kendaraan.

Sumber daya fisik yang dimiliki Tani Sejahtera Farm meliputi lahan, prasarana pendukung, dan bangunan. Tani Sejahtera Farm tidak hanya mengusahakan beras organik saja, tetapi juga sayuran, buah, dan tanaman tahunan. Khusus untuk usaha beras organik, lahan sawah yang dimiliki badan usaha ini berdekatan dengan milik petani mitra di Desa Candali, Kecamatan Rancabungur. Luas lahan seluas 1 hektar. Sumber daya fisik peralatan budidaya sebagai prasarana pendukung milik Tani Sejahtera Farm sama seperti peralatan yang dimiliki petani mitra. Tani Sejahtera Farm memiliki satu traktor tangan yang dapat digunakan sendiri dan juga digunakan semua petani mitra tanpa ada biaya yang dikeluarkan oleh petani. Petani hanya mengeluarkan biaya bahan bakar dan biaya pemeliharaan untuk mengolah sawahnya. Adapun sumber daya fisik peralatan yang dimiliki Tani Sejahtera Farm di kantor meliputi komputer, printer, meja dan kursi, telepon, lemari buku serta mading informasi. Sarana pendukung lain yaitu timbangan, mesin sealer sebagai alat bantu pengemasan beras organik, dan mobil pick up yang berfungsi untuk mengambil gabah dari petani mitra, mengangkutnya ke penggilingan, mengangkut beras organik dari penggilingan, dan mendistribusikannya ke ritel.

Terdapat dua jenis bangunan yang dimiliki Tani Sejahtera Farm, yaitu bangunan kantor dan bangunan-bangunan yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan peralatan budidaya, peristirahatan pekerja, pengemasan gabah serta gudang penyimpanan gabah dan beras organik. Terdapat dua gudang, yaitu gudang penyimpan gabah organik di Desa Candali dan gudang penyimpan b eras organik terletak di belakang kantor, di Desa Kemang. Gudang yang terletak di Desa Candali dikelola oleh para petani mitra walaupun gudang ini milik Tani Sejahtera Farm. Bangunan-bangunan selain bangunan kantor berada pada satu

(18)

area dengan lahan petani mitra dan lahan Tani Sejahtera Farm sehingga memudahkan dalam budidaya maupun pengemasan. Terdapat danau buatan di tengah-tengah bangunan yang berfungsi sebagai sumber air irigasi. Selain itu, terdapat hamparan rumput yang luas di sekeliling bangunan. Hamparan rumput ini digunakan untuk menjemur gabah hasil panen Tani Sejahtera Farm dan petani mitra.

Sumber daya fisik yang dimiliki para ritel produk organik berupa bangunan, lemari rak, meja, kursi, timbangan, freezer, lemari pendingin, dan motor yang berfungsi untuk mengantar pesanan melalui layanan delivery order. Selain itu, ritel produk organik memiliki mesin sealer untuk memudahkan ritel mengemas beras organik. Keadaan infrastruktur jalan raya merupakan jalan raya yang sudah diaspal sehingga akses konsumen akhir membeli produk di ritel-ritel tidak sulit. Lokasi ritel berada di daerah strategis, terutama Ming Organic and Vegetarian Foods berada di daerah pusat perbelanjaan.

6.4.2. Sumber Daya Teknologi

Teknologi yang diterapkan oleh petani mitra dan Tani Sejahtera Farm masih tergolong sederhana. Petani mitra dan Tani Sejahtera Farm selalu mencoba memperbarui berbagai macam teknik budidaya yang masih berada dalam koridor prinsip organik seiring berkembangnya teknologi pertanian. Hampir semua pekerjaan dilakukan secara sederhana seperti merontokkan gabah salah satunya. Merontokkan gabah dilakukan secara manual di hamparan rumput sekeliling bangunan oleh pekerja wanita. Pengeringan gabah dilakukan dengan memanfaatkan cahaya matahari. Ketika cuaca mendung atau hujan, gabah hasil panen diletakkan pada salah satu bangunan milik Tani Sejahtera Farm dan dikeringkan dengan kipas angin, tetapi hal tersebut sangat jarang dilakukan. Ketika cuaca mendung atau hujan, seringnya gaba h disimpan saja dalam bangunan, tidak dilakukan penjemuran dengan kipas angin yang kemudian dijemur besok harinya.

Teknologi mesin yang digunakan oleh petani mitra dan Tani Sejahtera Farm yaitu traktor tangan. Traktor tangan berfungsi sebagai alat penggant i fungsi kerbau bajak yang biasa digunakan petani padi untuk mengolah lahan sawah.

(19)

Penggunaan traktor tangan lebih efisien dibandingkan kerbau bajak karena dapat menghemat tenaga dan waktu. Bahan bakar yang digunakan adalah solar. Pengemasan dilakukan menggunakan plastik kemasan dengan bantuan mesin sealer.

Penerapan teknologi pada produksi yang dijalankan kedua ritel yaitu teknologi yang diterapkan dalam proses pengemasan beras organik. Mesin sealer digunakan untuk membantu pengemasan beras organik agar ke masan rapi dan terlihat bagus dilengkapi dengan label yang menarik. Pengemasan yang dilakukan ritel memegang peranan penting dalam penentuan ketahanan produk. Kemasan yang baik akan membuat produk beras organik menjadi lebih tahan lama.

6.4.3. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia yang digunakan petani mitra adalah antara satu hingga tiga pekerja wanita upahan. Pekerjaannya mencakup persemaian, penanaman bibit, membersihkan gulma, dan merontokkan gabah. Sedangkan pekerjaan lainnya dilakukan bersama-sama atau gotong royong antara sesama petani mitra. Pengembangan sumber daya manusia dilakukan petani mitra melalui pelatihan-pelatihan yang diadakan Tani Sejahtera Farm.

Sumber daya manusia yang digunakan Tani Sejahtera Farm khusus memproduksi beras organik terdiri dari dua pekerja tetap dan enam pekerja upahan. Satu orang pekerja tetap ditugaskan untuk bertanggung jawab sebagai mandor pada lahan padi organik. Pekerja tetap lainnya bertanggung jawab mengemas beras organik. Sedangkan pekerja upahan bertanggung j awab mensortasi beras organik. Pengangkutan dan pemasaran dilakukan sendiri oleh pimpinan penanggung jawab badan usaha ini. Tempat tinggal pekerja-pekerja yang dipekerjakan Tani Sejahtera Farm dan petani mitra tidak jauh dari lahan sehingga usaha padi atau beras organik dapat menyerap tenaga kerja dari masayarakat sekitar. Pengembangan sumber daya manusia juga dilakukan melalui pelatihan budidaya padi organik yang diadakan bersama dengan petani mitra.

Sumber daya manusia yang dipekerjakan oleh pihak ritel tidak banyak karena ritel hanya menjual produk langsung kepada konsumen akhir. MM Organic and Vegetable tidak mempekerjakan karyawan dari luar keluarga karena

(20)

kurang percayanya pemilik dengan tenaga kerja luar keluarga dan rumitnya memberikan pelatihan kepada tenaga kerja luar keluarga sehingga pemilik mempekerjakan anggota keluarganya. Pihak ritel ini melakukan pengembangan sumber daya manusia melalui seminar-seminar yang pernah diikuti pemilik. Para pekerja juga diikutsertakan dalam seminar tersebut. Ritel Ming Organic and Vegetarian Foods mempekerjakan empat tenaga kerja yang berasal dari luar keluarga. Ritel ini tidak melakukan proses pengembangan terhadap para pekerjanya. Pemiliknya hanya menjelaskan informasi sekitar produk organik, tetapi tidak mendalam.

6.4.4. Sumber Daya Modal

Sumber daya modal petani mitra dan Tani Sejahtera Farm diperoleh dari modal pribadi dan pinjaman dari relasi. Pinjaman yang dilakukan pun tidak terlalu besar karena perputaran modal masih berjalan lancar dan didukung oleh penghasilan dari usaha lainnya sehingga masih dapat menutupi biaya yang dikeluarkan untuk produksi beras organik. Tidak diberlakukan sistem bunga pada pinjaman dari relasi. Petani tidak melakukan pinjaman kepada lembaga keuangan formal karena rumitnya prosedur pengajuan dan ketakutan akan persyaratan jaminan dan ketidakmampuan melunasi pinjaman.

Sedangkan modal yang digunakan ritel produk organik berasal dari modal sendiri. Tidak memerlukan pinjaman dari pihak luar karena perputaran modal penjualan produk organik cukup cepat dan lancar sehingga tidak menjadi kendala dalam mengusahakan produk organik. Selain itu, modal yang dibutuhkan untuk mengusahakan penjualan produk organik langsung ke konsumen akhir tidak terlalu banyak.

6.5. Proses Bisnis Rantai Pasok

Proses bisnis rantai mencerminkan proses-proses yang terjadi di sepanjang rantai pasok beras organik. Proses bisnis rantai yang baik adalah proses bisnis yang saling terintegrasi satu sama lain. Hal- hal yang dapat dikaji dalam proses bisnis rantai adalah hubungan proses bisnis rantai, pola distribusi, anggota rantai

(21)

pendukung, perencanaan kolaboratif, penelitian kolaboratif, jaminan identitas merek, aspek risiko, dan proses membangun kepercayaan (trust building).

6.5.1. Hubungan Proses Bisnis Rantai Pasok

Terdapat dua pandangan dalam menganalisis proses bisnis pada sebuah rantai pasok, yaitu cycle view dan push or pull view (Chopra & Meindl 2004). Pada rantai pasok beras organik ini, tidak semua siklus terjadi. Rantai pasok beras organik ini hanya terdiri dari empat anggota rantai pasok tanpa manufacturer. Siklus procurement dilakukan oleh Tani Sejahtera Farm sebagai distributor dengan membeli bahan baku berupa beras organik dari petani mitra sebagai supplier. Siklus manufacturing tidak terjadi pada rantai pasok beras organik ini karena tidak adanya anggota rantai pasok yang berperan sebagai pengolah langsung. Petani mitra hanya menggunakan jasa penggilingan gabah untuk mengolah gabah organik menjadi beras organik, tidak langsung menggiling sendiri. Siklus replenishment dilakukan oleh Tani Sejahtera Farm dan kedua ritel produk organik dengan menambah jumlah pesanan dari jumlah pesanan sebenarnya. Tani Sejahtera Farm melakukan siklus ini karena badan usaha ini juga berperan sebagai ritel dengan menjual beras organik langsung ke konsumen akhir selain ke ritel produk organik. Siklus customer order dilakukan konsumen akhir dengan memesan beras organik secara langsung ke lokasi penjualan Tani Sejahtera Farm dan kedua ritel produk organik. Jadi, rantai pasok beras organik melakukan ketiga siklus proses bisnis kecuali siklus manufacturing dan Tani Sejahtera Farm melakukan dua siklus, yaitu siklus procurement dan siklus replenishment.

Perbedaan antara keempat siklus tersebut adalah terletak pada jumlah pesanan. Jumlah pesanan akan semakin banyak jika semakin mendekati siklus procurement dari siklus customer order. Konsumen akhir memesan beras organik dengan jumlah yang sedikit sesuai kebutuhannya. Ritel produk organik memesan beras organik pada Tani Sejahtera Farm dengan jumlah yang lebih banyak dibandingkan konsumen akhir karena para ritel tidak hanya menerima pesanan dari seorang konsumen saja, tetapi dari beberapa orang yang cukup banyak ditambah dengan beberapa kemasan beras organik sebagai safety stock. Jadi,

(22)

Customer order arrives PULL PROCESS PUSH PROCESS Konsumen akhir Tani Sejahtera Farm & Ritel Produk Organik

Tani Sejahtera Farm

Petani mitra jumlah pesanan ritel kepada Tani Sejahtera Farm melebihi permintaan konsumen akhir biasanya sebagai upaya antisipasi permintaan yang melonjak karena permintaan yang dihadapi oleh ritel bersifat tidak pasti. Pemesanan yang dilakukan Tani Sejahtera Farm adalah se luruh beras organik hasil panen petani mitra dan paling banyak dibandingkan pemesanan yang dilakukan anggota rantai pasok lainnya. Jumlah pesanan ini kemudian disesuaikan dengan permintaan ritel-ritel produk organik yang pasti dan permintaan konsumen akhir yang tidak pasti.

Menurut Chopra & Meindl (2004), dalam menentukan proses yang dilakukan rantai pasok dilihat dari push or pull view, harus diperhatikan kapan proses pemesanan dilakukan oleh konsumen akhir (customer order arrives). Proses-proses yang dilakukan saat pemesanan konsumen akhir terjadi, masuk ke dalam proses pull karena proses-proses tersebut dilakukan dalam rangka merespon pesanan konsumen. Sedangkan proses-proses yang dilakukan sebelum pemesanan konsumen akhir terjadi dapat dikategorikan seba gai proses push karena proses tersebut dilakukan untuk mengantisipasi permintaan konsumen yang cukup kritis.

Gambar 13. Proses Pull or Push dalam Rantai Pasok Beras Organik

Konsumen akhir dalam rantai pasok beras organik ini melakukan pemesanan produk kepada Tani Sejahtera Farm dan kedua ritel produk organik. Pemesanan terjadi saat siklus customer order. Oleh karena itu, Tani Sejahtera Farm dan ritel produk organik melakukan proses pull. Siklus procurement dan

(23)

siklus replenishment terjadi sebelum pemesanan konsumen akhir terjadi sehingga petani mitra dan Tani Sejahtera Farm melakukan proses push. Tani Sejahtera Farm melakukan kedua kedua proses karena perannya sebagai distributor dan ritel. Proses bisnis yang dilakukan rantai pasok beras organik baik dilihat dari cycle view maupun push or pull view dapat digambarkan pada Gambar 13.

Hubungan proses bisnis rantai pasokan juga ditentukan oleh kekuatan posisi tawar (bargaining position) antara anggota rantai pasok melalui proses penentuan harga jual produk (Riwanti 2011). Kekuatan tawar- menawar yang dimiliki petani mitra sebanding dengan Tani Sejahtera Farm. Hal tersebut terlihat dari penentuan harga jual produk yang ditentukan dan disepakati bersama oleh kedua belah pihak. Tidak ada satu pihak yang memaksakan harga yang diinginkan. Sedangkan kekuatan tawar-menawar Tani Sejahtera Farm lebih kuat dibandingkan ritel produk organik dan konsumen akhir karena harga jual yang ditetapkan Tani Sejahtera Farm merupakan harga yang rendah dan di bawah harga pasar sehingga pihak ritel dan konsumen akhir tidak dapat menawar atau menurunkan harga lagi. Konsumen akhir yang membeli produk dari ritel produk organik tidak diperbolehkan menawar harga produk sehingga kekuatan menawar ritel lebih kuat dibandingkan konsumen akhir. Adapun posisi tawar-menawar antara seluruh anggota rantai pasok beras organik dapat dilihat pada Gambar 14.

> >

=

>

Keterangan : = berarti kekuatan tawar menawar sama kuat

> berarti kekuatan tawar menawar pemasok lebih kuat < berarti kekuatan tawar menawar pembeli lebih kuat

Gambar 14. Posisi Kekuatan Tawar antar Anggota Rantai Pasok Beras Organik

6.5.2. Pola Distribusi

Pola distribusi dalam rantai pasok beras organik menjelaskan bagaimana aliran produk, aliran finansial, dan aliran informasi yang terjadi di antara setiap

Petani Mitra Tani Sejahtera Farm Ritel Produk Organik Konsumen Akhir Konsumen Akhir

(24)

anggota rantai pasok. Ketiga aliran ini akan dikaji apakah berjalan lancar atau tidak dan bagaimana pelaksanaan serta kendala yang dihadapi setiap ketiga aliran ini.

6.5.2.1. Aliran Produk

Produk yang dialirkan dalam rantai pasok ini adalah beras organik. Beras organik merupakan produk akhir yang diterima konsumen akhir dengan kualitas yang baik dan telah tersertifikasi bebas residu pestisida oleh LIPI. Aliran produk ini diawali dari petani mitra. Petani mitra panen gabah organik dari lahannya yang selanjutnya dijemur untuk dikeringkan. Setelah gabah kering, petani mengemasnya dengan karung yang telah disediakan Tani Sejahtera Farm, kemudian menghubungi Tani Sejahtera Farm, memberitahukan bahwa gabah kering sudah dikemas dan siap diangkut ke penggilingan. Pengangkutan gabah kering dilakukan oleh pihak Tani Sejahtera Farm dan dibawa ke penggilingan khusus penggilingan gabah organik dengan mobil pick up. Sesampainya di penggilingan, gabah kering tersebut digiling sampai delapan kali giling sehingga menghasilkan beras organik yang putih bersih dan dikemas menggunakan karung yang sebelumnya digunakan untuk mengemas gabah kering.

Setelah dua hari di penggilingan, pihak Tani Sejahtera Farm kembali mengangkut beras organik dari tempat penggilingan dan dibawa kembali ke petani mitra untuk diadakan transaksi. Kemudian, sortasi dilakukan Tani Sejahtera Farm dengan memisahkan beras utuh dengan menir (beras patah). Beras yang utuh dikemas dengan plastik kemasan 5 kg untuk dijual kepada ritel, sedangkan menir dijual kepada warga sekitar Desa Kemang dalam kemasan karung ukuran 50 kg. Pemesanan oleh ritel dilakukan sebelum gabah digiling. Pemesanan dilakukan oleh ritel setelah dihubungi pihak Tani Sejahtera Farm. Sekitar empat hari beras organik disimpan di dalam gudang Tani Sejahtera Farm, yaitu dua hari untuk proses sortasi, satu hari untuk proses pengemasan, dan satu hari disimpan dalam gudang yang besok paginya didistribusikan ke ritel produk organik dan tempat penjualan Tani Sejahtera Farm di Cibubur. Di rumah pimpinan umum di Cibubur, beras organik langsung dijual kepada konsumen akhir.

(25)

Sesampainya di gudang ritel produk organik, beras organik tersebut dikeluarkan dari kemasannya dan ditampih (sortasi) lagi oleh kedua ritel untuk memisahkan beras dan kulit gabah yang mas ih tersisa. Beras hasil sortasi kemudian dikemas dengan kemasan sendiri dan disertakan label yang berisi merek ritel. Kemasan yang digunakan ritel merupakan kemasan 1 kg. Kemasan beras organik 1 kg lebih diinginkan konsumen akhir karena beras organik tidak tahan lama sehingga konsumen lebih suka menyimpan beras organik dalam jumlah yang sedikit. Selain itu, beras organik dalam kemasan yang besar lebih cepat berkutu dibandingkan beras organik dalam kemasan yang kecil. Kemasan dan label yang sebelumnya tidak digunakan lagi.

Terdapat satu bentuk produk dalam aliran produk rantai pasok ini, yaitu beras organik yang dialirkan dari petani mitra ke Tani Sejahtera Farm, kemudian dialirkan kembali ke konsumen akhir dan ritel produk organik yang mengalirkan juga ke konsumen akhir. Aliran produk ini berjalan lancar mulai dari petani hingga konsumen akhir walaupun produktivitas padi organik rendah.

Keterangan : = Aliran produk lancar

Gambar 15. Aliran Produk Rantai Pasok Beras Organik

6.5.2.2. Aliran Finansial

Aliran finansial dalam rantai pasok ini berupa uang pembayaran atas produk yang dijual kepada mitranya. Uang pembayaran ini digunakan sebagai modal untuk kembali melakukan produksi sehingga membentuk siklus tersendiri. Aliran finansial dimulai dari konsumen akhir hingga petani mitra. Konsumen membayar beras organik langsung setelah produk dibeli dengan uang tunai kepada Tani Sejahtera Farm dan ritel produk organik bagi konsumen yang membelinya ke ritel.

Ritel produk organik membayar beras organik hasil produksi kepada Tani Sejahtera Farm non cash via transfer bank swasta 2-5 hari setelah surat tagihan

Ritel Produk Organik

Konsumen Akhir

Konsumen Akhir Petani Mitra Tani

(26)

diterima pihak ritel. Surat tagihan d ikirim pada minggu keempat setiap bulan. Beras organik tiba di gudang ritel pada minggu pertama dan ketiga setiap bulan. Jadi, lama waktu pembayaran setelah beras organik tiba di gudang ritel sekitar 2-4 minggu. Sistem ini dilakukan atas permintaan ritel untuk memudahkan ritel membayar sekaligus produk beras organik yang dikirim Tani Sejahtera Farm. Hal tersebut membuat Tani Sejahtera Farm agak sulit dalam memutar pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan beras organik. Ritel produk organik menggunakan modal sendiri dalam proses produksinya. Modalnya tidak hanya diperoleh dari hasil penjualan beras organik saja, tetapi juga produk-produk pertanian organik lainnya sehingga perputaran modal lancar.

Hal yang serupa dilakukan Tani Sejahtera Farm, badan usaha ini tidak hanya mengusahakan beras organik saja, tetapi mengusahakan produk organik lainnya juga, yaitu sayuran, buah-buahan organik dan tanaman tahunan sehingga perputaran modal lancar. Modal yang digunakan badan usaha ini berasal dari modal sendiri dan pinjaman dari relasi. Pembayaran yang dilakukan Tani Sejahtera Farm kepada petani mitra atas beras organik dilakukan langsung dengan uang tunai saat beras organik diangkut olehnya.

Petani mitra menggunakan modal sendiri dan pinjaman dari relasi. Perputaran modal di petani mitra agak sulit karena penerimaan hasil panen beras organik diterima hanya tiga bulan sekali sesuai dengan siklus hidup tanaman padi walaupun pembayaran beras organik oleh Tani Sejahtera Farm secara cash and carry. Beberapa petani juga mengusahakan komoditas lainnya sebagai pekerjaan tambahannya sehingga perputaran modal usaha beras organik juga didukung penghasilan dari usaha lainnya. Aliran finansial yang terjadi dalam rantai pasok ini dapat dilihat pada Gambar 16.

Keterangan : = Aliran finansial lancar

= Aliran finansial kurang lancar Gambar 16. Aliran Finansial Rantai Pasok Beras Organik

Ritel Produk Organik

Konsumen Akhir

Konsumen Akhir Petani Mitra Tani

(27)

6.5.2.3. Aliran Informasi

Aliran informasi menjadi komponen yang penting dalam melancarkan aliran produk dan finansial dalam rantai pasok beras organik. Informasi yang disampaikan melalui proses komunikasi dilakukan untuk menjaga rasa kepercayaan antara setiap anggota rantai pasok beras organik. Transparansi informasi yang selalu dijaga dapat menghindari terjadinya konflik dan mempermudah jalannya usaha sampai jangka panjang. Informasi yang diberikan kepada mitra dapat berupa informasi produksi, pasar, dan lainnya. Aliran informasi mengalir secara timbal balik dari petani mitra hingga konsumen akhir serta kebalikannya.

Informasi yang diberikan petani kepada Tani Sejahtera Farm adalah informasi mengenai kondisi yang terjadi di lahan menyangkut produktivitas padi, teknik budidaya, kondisi hama dan penyakit tanaman. Petani mitra juga menerima informasi dari Tani Sejahtera Farm berupa informasi teknologi budidaya yang berkembang agar dapat mengatasi kendala-kendala yang dihadapi petani di lahan dan keluhan atas kualitas produk yang disampaikan ritel.

Tidak banyak informasi yang diberikan Tani Sejahtera Farm kepada ritel produk organik. Informasi yang diberikan hanya mencakup informasi kondisi di lahan dan kualitas produk. Informasi mengenai kondisi di lahannya dan lahan petani serta kendala-kendala yang dihadapi dijelaskan tetapi tidak mendalam kepada ritel produk organik karena tidak ditanggapi oleh ritel, sedangkan informasi yang diperoleh Tani Sejahtera Farm dari ritel produk organik adalah informasi mengenai permintaan kualitas produk dari konsumen akhir. Informasi transparansi harga dan jumlah permintaan yang ada tidak diinformasikan kepada Tani Sejahtera Farm. Ketika harga beras organik sedang naik, harga beras organik di tingkat Tani Sejahtera Farm dan petani mitra tetap.

Tani Sejahtera Farm dan ritel produk organik memperoleh informasi dari konsumen akhir berupa keluhan atas kualitas produk beras organik dan pelayanan yang diberikan. Keluhan tersebut disampaikan konsumen akhir melalui layanan customer service yang disediakan pihak Tani Sejahtera Farm dan ritel malalui telepon. Setelah keluhan diterima, Tani Sejahtera Farm dan ritel langsung menanggapi keluhan tersebut dengan menginformasikan keluhan tersebut kepada

(28)

pemasoknya. Tani Sejahtera Farm dan ritel produk organik memberikan informasi harga dan kualitas produk kepada konsumen akhir. Proses aliran informasi dalam rantai pasok beras organik dapat dilihat pada Gambar 17.

Keterangan : = Aliran informasi lancar

= Aliran informasi kurang lancar Gambar 17. Aliran Informasi Rantai Pasok Beras Organik

6.5.3. Anggota Rantai Pendukung

Anggota rantai pendukung merupakan pihak-pihak yang mendukung atau memperlancar kegiatan dan aliran yang terjadi sepanjang rantai pasok, baik aliran produk, finansial, dan informasi. Setiap anggota rantai pasok beras organik memerlukan bahan baku dalam proses produksi yang dijalankan masing- masing. Petani mitra dan Tani Sejahtera Farm membutuhkan bahan baku dalam budidaya padi organik seperti benih, pupuk, pestisida, dan alat-alat pertanian. Oleh karena rantai pasok menghasilkan beras organik, maka seluruh input yang digunakan dalam budidaya merupakan input yang dihasilkan dari proses organik. Petani mitra dan Tani Sejahtera Farm memasok input yang sama dan sudah menjadi pelanggan pemasok. Pihak Tani Sejahtera Farm membeli seluruh input yang dibutuhkan petani mitra, lalu memberikannya kepada petani mitra untuk dibayar dengan harga yang sama diberikan oleh pemasok. Jadi, Tani Sejahtera Farm menyediakan input secara sukarela. Pembelian dilakukan sendiri untuk menjamin hasil panen yang berkualitas dan sesuai dengan prinsip organik. Adapun pemasok bahan baku budidaya padi organik dapat dilihat pada Tabel 9. Alat-alat pertanian yang dibutuhkan untuk memudahkan pekerjaan dalam budidaya padi organik dibeli pada toko pertanian dan toko bangunan yang terletak di Daerah Parung.

Ritel Produk Organik

Konsumen Akhir

Konsumen Akhir Petani Mitra Tani

(29)

Tabel 9. Pemasok Bahan Baku Budidaya Padi Organik pada Petani Mitra dan Tani Sejahtera Farm

No. Bahan Baku Pemasok

1. Benih Petani padi organik di Cigombong

dan Subang

2. Pupuk kandang Ayam Rambo Peternakan Ayam Rambo organik 3. Pupuk organik merek “Cindoya” Toko Berkat Tani

4. ZPT organik merek “Hormax” Toko Berkat Tani

Selain itu, pihak penggilingan juga mendukung kegiatan produksi petani mitra. Penggilingan ini terletak di Daerah Cibening, Ciampea yang merupakan tempat penggilingan khusus gabah organik. Selain bahan baku budidaya padi organik, Tani Sejahtera Farm juga membutuhkan input lain untuk mengemas produk beras organik. Bahan baku pengemasan yang dibutuhkan adalah karung, plastik kemasan, tinta, dan kertas label. Karung dan plastik kemasan diperoleh dengan membelinya di sebuah toko pertanian dalam Pasar Parung. Kedua input lainnya dibeli pada toko alat-alat tulis. Proses pembelian bahan baku budidaya padi organik, peralatan, dan bahan baku pengemasan tidak dilakukan secara khusus dengan mengadakan kerja sama, tetapi membelinya dengan rutin setiap kali produksi atau sebulan sekali seperti pembeli lainnya dan dilakukan secara tunai setiap transaksi.

Sama halnya dengan para ritel produk organik. Kedua ritel membutuhkan bahan baku dalam pengemasan beras organik. Bahan baku pengemasan yang dibutuhkan ritel yaitu plastik kemasan, kertas label, dan tinta. Ketiga input ini dapat diperoleh dan dibeli pada toko yang dekat dengan lokasi ritel setempat. Proses pembelian bahan baku pun juga tidak melalui kerja sama, membeli sebagai pelanggan biasa sehingga tidak ada diskon yang diberikan pemasok. Pihak-pihak yang menjadi anggota pendukung rantai pasok beras organik adalah pemasok bahan baku budidaya padi organik, pemasok alat-alat pertanian, pemasok bahan baku pengemasan, dan penggilingan gabah organik.

6.5.4. Perencanaan Kolaboratif

Perencanaan kolaboratif dalam rantai pasok sebaiknya dilakukan bersama antara seluruh anggota rantai pasok. Hal tersebut dilakukan oleh anggota rantai

(30)

pasok beras organik untuk membuat perencanaan bersama. Permintaan beras organik kepada ritel produk organik sangat banyak. Produktivitas padi organik cukup rendah sehingga ritel-ritel ini sering kebingungan dalam memenuhi permintaan konsumen. Oleh karena itu, pe rencanaan peningkatan produktivitas terus dilakukan bersama oleh petani mitra dan Tani Sejahtera Farm seiring dengan adanya informasi mengenai permintaan beras organik di ritel produk organik. Perencanaan ini dilakukan melalui upaya penelitian kolaboratif yang terus dilakukan bersama oleh petani mitra dan Tani Sejahtera Farm serta ritel.

6.5.5. Penelitian Kolaboratif

Penelitian kolaboratif dilakukan oleh petani mitra dan Tani Sejahtera Farm berdasarkan informasi yang disampaikan ritel dari konsumen kepada Tani Sejahtera Farm. Permintaan konsumen mengenai karakteristik beras organik akan disampaikan kepada Tani Sejahtera Farm oleh ritel yang disampaikan pula kepada petani mitra. Tindakan yang dapat diupayakan petani mitra dan Tani Sejahtera Farm adalah melakukan penelitian dalam rangka memenuhi keinginan konsumen dan dapat meningkatkan produktivitas padi organik. Penelitian yang dilakukan meliputi uji coba formula pupuk organik dari produsen yang berbeda, uji coba ZPT organik, dan uji coba varietas padi. Beras organik hasil uji coba akan dijual kepada konsumen akhir melalui ritel. Hasil dari penelitian ini yaitu feedback atau tanggapan dari konsumen akhir, apakah konsumen puas atau tidak yang disampaikan oleh ritel produk organik. Proses penelitian dan hasil p enelitian akan berjalan terus secara timbal balik antara setiap anggota rantai pasok beras organik.

6.5.6. Jaminan Identitas Merek

Merek merupakan atribut produk sebagai penciri produk dari produk lainnya. Merek dapat dikatakan sebagai identitas yang berisi informasi dari mana asal produk tersebut mencakup produsen dan distributor yang mengalirkannya serta informasi mengenai proses produksinya dan kandungan gizi yang terdapat di dalamnya. Merek dapat dijadikan sebagai daya tarik konsumen untuk membeli karena merek mencerminkan image sebuah produk. Merek yang sudah dipercayai banyak konsumen akan kualitasnya yang baik akan lebih mudah untuk

(31)

mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar. Semakin banyak konsumen yang percaya pada produk, semakin banyak pula konsumen lainnya tertarik untuk membeli produk karena konsumen sebelumnya menjadi perantara promosi yang efisien yaitu dengan sistem mouth to mouth.

Tentu tidak ada merek pada beras organik hasil panen petani mitra. Beras organik dijual kepada Tani Sejahtera Farm secara curah karena pengemasan beras organik dilakukan oleh Tani Sejahtera Farm. Tani Sejahtera Farm juga mencantumkan merek pada label kemasan produk beras organik. Tani Sejahtera Farm mencantumkan merek pada kemasannya dengan merek “Candali Rice” dan didistribusikan ke ritel-ritel produk organik dan tempat penjualannya di Cibubur. Namun, sesampainya di ritel, kemasan dan label dari Tani Sejahtera Farm tidak digunakan lagi. Merek pada produk akhir beras organik merupakan merek tersendiri yang dibuat pihak ritel.

Merek yang digunakan pihak ritel produk organik berlainan. Ritel MM Organic and Vegetable menggunakan merek “Organik MM” dengan ukuran yang besar untuk produk beras organik pasokan Tani Sejahtera Farm. Ritel Ming Organic and Vegetarian Foods menggunakan merek “Golden Healthy Organic” dengan ukuran yang kecil.

6.5.7. Aspek Risiko

Risiko yang diterima setiap anggota rantai pasok beras organik berbeda satu sama lain, tetapi risiko yang dihadapi petani mitra dan Tani Sejahtera Farm hampir sama karena mereka sama-sama membudidayakan padi organik. Risiko yang dihadapi petani mitra adalah risiko produksi atau gagal panen yang dapat disebabkan dari beberapa faktor seperti cuaca yang tidak menentu atau banyak hama dan penyakit tanaman menyerang tanaman padi. Risiko harga tidak dihadapi petani mitra karena harga yang ditetapkan Tani Sejahtera Farm selalu tetap.

Risiko yang dihadapi Tani Sejahtera Farm selain risiko gagal panen adalah risiko kualitas dan permintaan beras organik dari konsumen akhir menurun. Jika kualitas beras organik menurun, konsumen akhir dan ritel produk organik pun menjadi tidak puas sehingga ditakutkan akan menurunkan profesionalisme dan rasa kepercayaan. Kualitas beras organik yang menurun tidak berdampak pada

(32)

penurunan harga produk. Risiko harga yang turun juga tidak dihadapi Tani Sejahtera Farm karena Tani Sejahtera Farm sudah sepakat atas harga yang tetap dengan pihak ritel produk organik walaupun masih secara informal dan konsumen akhir tetap menerima harga yang sudah ditetapkan badan usaha ini. Harga beras organik di Tani Sejahtera Farm selalu tetap. Penurunan permintaan beras organik dapat menurun karena ketidakpercayaan konsumen akhir serta semakin kuat dan banyaknya persaingan dengan pelaku usaha beras organik lainnya.

Risiko yang dihadapi ritel produk organik sama dengan risiko yang dihadapi Tani Sejahtera Farm, yaitu risiko kualitas dan permintaan produk yang menurun. Kualitas menurun tentu berisiko karena ritel berhadapan langsung dengan konsumen akhir yang membeli beras organik sehingga jika kualitas beras organik tidak sesuai, ditakutkan minat atau loyalitas konsumen menurun. Minat atau loyalitas konsumen yang menurun membuat permintaan beras organik pada ritel menurun sehingga pendapatan juga menurun. Selain itu, risiko harga b eras organik turun juga dihadapi ritel karena menurut pihak ritel, harga beras organik dapat turun jika harga beras konvensional sedang turun.

6.5.8. Trust Building

Trust building adalah proses membangun kepercayaan di antara seluruh anggota rantai pasok. Rantai pasok beras organik berkembang berdasarkan rasa kepercayaan yang tumbuh di antara anggota rantai pasok karena kerja sama yang dijalankan selama ini tidak ada keterikatan di dalam kontrak. Seperti yang diketahui bahwa kontrak diperlukan agar terhindar dari moral hazard yang dapat dilakukan oleh mitra sehingga kerja sama dapat berjalan dalam jangka panjang. Namun, sesuai kenyataan yang terjadi pada Tani Sejahtera Farm dan anggota rantai pasok beras organik lainnya, usaha beras organik sudah dilakukan selama kurang lebih enam tahun bersama dan belum ada konflik terjadi.

Rasa kepercayaan ini dapat tumbuh karena rasa kekeluargaan dan solidaritas sudah terjalin dan terus dibangun antar anggota rantai pasok beras organik, terutama antara petani mitra dan ta ni Sejahtera Farm. Pengalaman usahatani padi organik dilakukan bersama-sama dari awal mulanya usahatani sehingga suka dukanya dirasakan bersama-sama. Selain itu, komunikasi yang

(33)

rutin selalu dilakukan antar seluruh anggota rantai pasok beras organik agar t idak terjadi kesalahpahaman yang dapat mengakibatkan renggangnya rasa kepercayaan dan hubungan kerja sama.

Sama halnya dengan para ritel produk organik. Kepercayaan sudah terbangun dan terus dibentuk hingga sekarang antara Tani Sejahtera Farm dan ritel produk organik. Membangun kepercayaan yang dilakukan Tani Sejahtera Farm kepada ritel produk organik adalah tetap menjalankan kesepakatan dengan usaha semaksimal mungkin, sedangkan pihak ritel membuat Tani Sejahtera Farm percaya dengan menerima pasokannya sesuai kesepakatan dan memberikan masukan seperti keluhan-keluhan yang disampaikan konsumen akhir. Pada intinya, proses membangun kepercayaan dalam rantai pasok beras organik ini adalah dengan komunikasi yang rutin dan apa adanya sehingga kepercayaan yang terjalin akan dapat melancarkan usaha yang dijalankan bersama untuk mencapai tujuan bersama, yaitu memenuhi kepuasan konsumen akhir.

6.6. Kinerja Rantai Pasok

Kinerja rantai pasok merupakan hasil dari upaya-upaya yang dilakukan setiap anggota rantai pasok untuk memenuhi tujuan akhir rantai pasok, yaitu kepuasan konsumen akhir. Setiap anggota rantai pasok berkontribusi untuk memberikan kinerja terbaik agar dapat bersaing dengan rantai pasok beras organik lainnya. Kinerja rantai pasok beras organik Tani Sejahtera Farm akan diukur melalui efisiensi pemasaran dengan alat margin pemasaran dan farmer’s share serta efisiensi pengelolaan asset dengan alat inventory turnover,inventory days of supply, dan cash to cash cycle time.

6.6.1. Efisiensi Pemasaran

Efisiensi pemasaran dapat diukur untuk mengetahui efisiensi rantai pasok karena di dalam rantai pasok, terdapat kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh setiap anggota rantai pasok untuk memasarkan produknya ke anggota rantai pasok berikutnya. Efisiensi pemasaran beras organik diukur untuk mengetahui seberapa efisiennya kegiatan pemasaran yang dilakukan anggota rantai pasok beras organik dan apakah penggunaan sumber daya rantai pasok sudah optimal atau belum.

Gambar

Gambar  11.  Struktur  Rantai  Pasok  Beras  Organik  Berjaring  pada  Tani  Sejahtera  Farm
Tabel 8. Pembagian Kelompok Petani dalam Siklus Produksi
Gambar 13. Proses Pull or Push dalam Rantai Pasok Beras Organik
Tabel 10. Margin dan Fungsi Pemasaran Rantai Pasok Beras Organik   Lembaga  Pemasaran  Saluran 1  (Rp/kg)  Saluran 2  (Rp/kg)  Saluran 3  (Rp/kg)  Fungsi Pemasaran Fungsi  Pertukaran  Fungsi Fisik  Fungsi Fasilitas  Petani  Mitra  Fungsi  penjualan  Fungsi
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pomoću programske aplikacije za proračun puţnog para moţemo vrlo brzo analizirati i provjeriti dimenzije i sigurnosti na postojećem modelu, napraviti novi proračun u slučaju da

Pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan oleh keluarga sangat penting dalam meningkatkan status kesehatan keluarganya (Kartika, S,W, 2013) Kurangnya pemanfaatan

Data di atas dapat dinyatakan bahwa terdapat peningkatan hasil nilai belajar siswa dari siklus kesatu ke siklus kedua.Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

• Guru mengecek kehadiran peserta didik dan memberi motivasi (yel-yel/ice breaking) • Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan •

Menurut Thoyibie, (2010), media social adalah konten berisi informasi, yang dibuat oleh orang yang memanfaatkan teknologi penerbitan, sangat mudah diakses dan

Dari percobaan yang dilakukan sebanyak 30 kali, hasil perhitungan nilai parameter eror rate (P) masing-masing filter deteksi tepi Sobel dan Prewitt untuk citra yang mengandung

Hal ini menguatkan penelitian sebelumnya dan teori yang diungkapkan oleh Mangkunegara (2006, h. 76) menyimpulkan bahwa ada hubungan yang positif antara motivasi

Dalam hubungannya dengan tingkat generalisasi, untuk mempertahankan tingkat kejelasan dan menghindari penuhnya detail, perlu dilakukan penyederhanaan beberapa tipe dari