• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program bimbingan dan konseling Berdasarkan kebutuhan siswa kelas VII Di SMP E-Life Indonesia A. Latar belakang Pendidikan merupakan salah satu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Program bimbingan dan konseling Berdasarkan kebutuhan siswa kelas VII Di SMP E-Life Indonesia A. Latar belakang Pendidikan merupakan salah satu"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

1

Program bimbingan dan konseling Berdasarkan kebutuhan siswa kelas VII

Di SMP E-Life Indonesia A. Latar belakang

Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan di setiap negara. Menurut undang-undang no. 20 tahun 2004 pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan segala potensi yang dimiliki peserta didik melalui proses pembelajaran. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi anak agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, berkepribadian, memiliki kecerdasan, berakhlak mulia, serta memiliki keterampilan yang diperlukan sebagai anggota masyarakat dan warga negara.

Bimbingan dan konseling sebagai bagian dari pendidikan berperan penting dalam membantu siswa mencapai kemampuan yang harus dimiliki sebagai tuntutan hidup. Suatu program layanan bimbingan dan konseling tidak mungkin akan tercipta, terselenggara dan tercapai degan baik bila tidak memiliki suatu sistem pengelolaan (manajemen) yang bermutu, dalam arti dilakukan secara jelas, sistematis dan terarah (juntika, 2005: 39). Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan sistematik dalam memfasilitasi individu untuk mencapai tingkat perkembangan yang optimal, pengembangan perilaku efektif, pengembangan lingkungan perkembangan, dan peningkatan keberfungsian individu di dalam lingkungannya. Semua perubahan perilaku tersebut merupakan proses perkembangan, yakni proses interaksi antara individu dengan lingkungan melalui interaksi yang sehat dan produktif. Bimbingan dan konseling memegang tugas dan tanggung jawab untuk mengembangkan lingkungan perkembangan, membangun interaksi dinamis antara individu dengan lingkungannya, membelajarkan individu untuk mengembangkan, memperbaiki, dan memperhalus perilaku.

(2)

2 Penyelenggaraan bimbingan dan konseling di smp, bukan semata-mata terletak pada ada atau tidak adanya landasan hukum (perundang-undangan) atau ketentuan dari atas, namun yang lebih penting adalah menyangkut upaya memfasilitasi peserta didik yang selanjutnya disebut konseli, agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya (menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral-spiritual).

Siswa sekolah menengah pertama (smp) adalah remaja yang sedang berada dalam proses berkembang atau menjadi (becoming), yaitu berkembang kearah kematangan atau kemandirian. Untuk mencapai kematangan tersebut, siswa memerlukan bimbingan karena masih kurang memiliki pemahaman ataupun wawasan tentang dirinya dan lingkungannya, juga pengalaman dalam menentukan arah kehidupannya. Disamping itu terletak keniscayaan bahwa proses perkembangan siswa tidak selalu berjalan mulus dalam alur linier, lurus, atau searah dengan potensi, harapan dan nilai-nilai yang dianut.

Perkembangan siswa tidak lepas dari pengaruh lingkungan, baik fisik, psikis maupun sosial. Sifat yang melekat pada lingkungan adalah perubahan. Perubahan yang terjadi dalam lingkungan dapat mempengaruhi gaya hidup (life style) warga masyarakat. Apabila perubahan yang terjadi itu sulit diprediksi, atau di luar jangkauan kemampuan, maka akan melahirkan kesenjangan perkembangan perilaku konseli, seperti terjadinya stagnasi (kemandegan) perkembangan, masalah-masalah pribadi atau penyimpangan perilaku. Perubahan lingkungan yang diduga mempengaruhi gaya hidup, dan kesenjangan perkembangan tersebut, di antaranya: pertumbuhan jumlah penduduk yang cepat, pertumbuhan kota-kota, kesenjangan tingkat sosial ekonomi masyarakat, revolusi teknologi informasi, pergeseran fungsi atau struktur keluarga, dan perubahan struktur masyarakat dari agraris ke industri.

(3)

3 Karena itu, untuk mencegah kemungkinan negatif yang mungkin terjadi maka perlu dipersiapkan sumber daya manusia (sdm) yang bermutu dan berkualitas. Adapun pendukung utama tercapainya sumber daya manusia yang bermutu yaitu pendidikan yang bermutu. Pendidikan yang bermutu di lingkungan pendidikan haruslah merupakan pendidikan yang seimbang, tidak hanya menghantarkan peserta didik pada pencapaian standar kemampuan profesional dan akademis tetapi mampu membuat perkembangan diri yang sehat dan produktif. Peserta didik merupakan individu-individu yang sedang mengalami tugas-tugas perkembangan yang memiliki karakteristik, kebutuhan dan tugas-tugas perkembangan yang harus dipenuhinya.

Perkembangan peserta didik menuju ke arah kemandirian, dijadikan sebagai dasar dalam penyusunan program bimbingan dan konseling. Maka implementasi program bimbingan dan konseling di SMP E-Life Indonesia diorientasikan kepada upaya memfasilitasi perkembangan potensi konseli, yang meliputi aspek pribadi, sosial, yang terkait dengan pengembangan pribadi konseli sebagai makhluk yang berdimensi biopsikososiospiritual (biologis, psikis, sosial, dan spiritual) yang dirancang dalam sebuah program bimbingan dan konseling di SMP E-Life Indonesia .

Program bimbingan dan konseling berdasarkan kebutuhan siswa kelas VII ini dirancang menjadi sebuah program yang bersifat mikro, yang dapat digunakan dalam jangka waktu satu semester yang diberikan kepada siswa kelas VII SMP E-Life Indonesia . Rancangan program bimbingan dan konseling tidak terlepas dari analisis kebutuhan peserta didik itu sendiri. Analisis kebutuhan peserta didik yang digunakan adalah analisis tugas perkembangan peserta didik dengan mengunakan inventori tugas perkembangan (ITP).

Data empiris yang didapatkan melalui pemberian instrumen tugas perkembangan sedangkan pengolahan data melalui analisis tugas

(4)

4 perkembangan. Atp ini memiliki 10 aspek tugas perkembangan yang meliputi : (1) landasan hidup religius, (2) landasan perilaku etis, (3) kematangan emosional, (4) kematangan intelektual, (5) kesadaran tanggung jawab, (6) peran sosial sebagai pria dan wanita, (7) penerimaan diri dan pengembangannya, kemandirian perilaku ekonomis, wawasan persiapan kariri, dan (10) kematangan hubungan dengan teman sebaya.

Analisis kebutuhan siswa kelas VII berdasarkan hasil ITP digambarkan sebagai berikut :

Hasil atp kelas VII A diantaranya :

No Tugas perkembangan Tingkat pencapaian 1 Landasan hidup religius 3.505

2 Landasan perilaku etis 3.685

3 Kematangan emosional 3.712

4 Kematangan intelektual 3.652

5 Kesadaran tanggungjawab 3.516 6 Peran sosial sebagai pria / wanita 3.957 7 Penerimaan diri dan pengembangannya 3.978 8 Kemandirian perilaku ekonomis 3.745 9 Wawasan persiapan karir 3.804 10 Kematangan hubungan dengan teman sebaya 4.087

Rata –rata tingkat pencapaian tugas perkembangan kelas VII A 3.76 berarti ada 6 aspek yang berada dibawah rata-rata tingkat pencapaian diantaranya landasan hidup religius, landasan perilaku etis, kematangan emosional, kesadaran tanggungjawab, kematangan intelektual dan kemandirian perilaku ekonomis.

Sedangkan hasil atp kelas VII C diantaranya

No Tugas perkembangan Tingkat pencapaian 1 Landasan hidup religius 3.675

2 Landasan perilaku etis 3.886

3 Kematangan emosional 3.628

4 Kematangan intelektual 3.79

5 Kesadaran tanggungjawab 3.716 6 Peran sosial sebagai pria / wanita 3.994

(5)

5 7 Penerimaan diri dan pengembangannya 4.085

8 Kemandirian perilaku ekonomis 3.716 9 Wawasan persiapan karir 3.733 10 Kematangan hubungan dengan teman sebaya 4.01

Rata –rata tingkat pencapaian tugas perkembangan kelas VII C 3.81 berarti ada enam aspek tugas perkembangan yang berada dibawah rata-rata diantaranya landasan hidup religius, kematangan emosional, kematangan intelektual, kesadaran tanggung jawab, kemandirian perilaku ekonomis, dan wawasan persiapan karir.

Sedangkan hasil atp kelas VII B diantaranya

No Tugas perkembangan Tingkat pencapaian

1 Landasan hidup religius 3.54

2 Landasan perilaku etis 3.72

3 Kematangan emosional 3.64

4 Kematangan intelektual 3.76

5 Kesadaran tanggungjawab 3.68

6 Peran sosial sebagai pria / wanita 3.75 7 Penerimaan diri dan pengembangannya 3.89 8 Kemandirian perilaku ekonomis 3.82

9 Wawasan persiapan karir 3.59

10 Kematangan hubungan dengan teman sebaya 4.17

Rata –rata tingkat pencapaian tugas perkembangan kelas VII B 3.73 berarti ada lima aspek tugas perkembangan yang berada dibawah rata-rata diantaranya landasan hidup religius, kematangan emosional, landasan perilaku etis, kesadaran tanggung jawab, dan wawasan persiapan karir.

Berdasarkan hasil ITP yang disebarkan pada kelas VII didapatkan informasi bahwa mayoritas siswa kelas VII memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling dalam aspek tugas perkembangan yakni ; landasan hidup religius, kematangan emosional, landasan perilaku etis, kematangan intelektual, kesadaran tanggung jawab, dan wawasan persiapan karir.

(6)

6 Berdasarkan hasil wawancara dengan konselor sekolah, siswa dan guru yang ada di SMP E-Life Indonesia , didapatkan informasi bahwa siswa kelas VII kurang bisa memiliki hubungan baik dengan teman sebaya, hal ini ditunjukan dengan perilaku tidak bisa bekerja sama dengan baik, sering terjadi bullying antara teman. Dengan demikian penyesuaian sosial antara siswa kelas VII perlu menjadi perhatian untuk menyusun sebuah program bimbingan dan konseling berdasarkan kebutuhan siswa kelas VII SMP E-Life Indonesia .

Berangkat dari fenomena di atas, maka diperlukan pengembangan program bimbingan dan konseling yang lebih berorientasi untuk menjawab kebutuhan perkembangan siswa. Salah satu bentuk keprofesionalan layanan bk di SMP E-Life Indonesia tercermin dalam manajemen pemberian layanan bk mulai dari perencanaan program (planning), penyusunan dan pengorganisasian program (organizing), pelaksanaan program (actuating), dan pengawasan, evaluasi dan tindak lanjut program (controlling, evaluating, and follow up) yang baik, sistemik, sistematis, dan ideal tetapi tetap realistis sesuai kondisi objektif sekolah, kurikulum yang ada, hasil studi tentang kebutuhan nyata (termasuk kebutuhan peserta didik) sesuai dengan visi, misi, dan tujuan pendidikan sekolah.

B. Landasan pengembangan program bimbingan dan konseling

Terdapat beberapa sumber hukum yang dapat dijadikan sandaran atau dasar dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling pada suatu lembaga pendidikan (smp e-life indonesia),yaitu :

1. Undang-umdang no. 20 tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional 2. Peraturan menteri pendidikan nasional republik indonesia no. 22 tahun 2006, tentang standar isi untuk satauabn pendidikan dasar dan menengah.

(7)

7 3. Peraturan menteri pendidikan nasional republik indonesia no.23 tahun 2006, tentang standar kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah.

4. Peraturan menteri pendidikan nasional republik indonesia no. 24 tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah dan peraturan menteri pendidikan nasional no. 23 tahun 2006 tentang standar kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dasar menengah 5. Undang-undang no. 2 tahun 1999, tentang pemeriuntah daerah

6. Peraturan pemerintah no. 29 tahun 1990, tentang pendidikan menengah 7. Peraturan pemerintah no. 25 tahun 2000, tentang kewenangan

pemerintah dan kewenangan otonomi.

8. Sk mendikbud no. 025 tahuin 1995, tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling pada suatu peindidikan formal.

C. Visi dan misi

Visi yang dikembangkan dalam penyusunan program bimbingan dan konseling di SMP E-Life Indonesia ini disesuaikan dengan tujuan dari penyusunan program yang selaras dengan visi dan misi SMP E-Life Indonesia . Visi SMP E-Life Indonesia adalah “menjadi sekolah paling unggul yang berwawasan lingkungan dan budaya di kabupaten bandung barat”. Sejalan dengan visi tersebut maka visi program bimbingan dan konseling yang dikembangkan adalah “ menjadikan siswa kelas VII di SMP E-Life Indonesia tahun ajaran 2009/2010 sebagai siswa yang religius, inovatif, normatif, dan intelektual sehingga menjadi siswa yang unggul ”

Sejalan dengan visi tersebut, maka misi dari program bimbingan dan konselig diantaranya :

1. Memberikan bantuan kepada siswa untuk mengenal dan memahami diri dan lingkungan, mengarahkan diri, membuat alternatif pilihan dan

(8)

8 mengambil keputusan dalam rangka menuntaskan tugas-tugas perkembangan serta mewujudkan dirinya secara optimal.

2. Memfasilitasi perkembangan optimal siswa yang dapat terjadi melalui interaksi yang sehat antara siswa yang sedang berkembang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, layanan bimbingan dan konseling tidak hanya berurusan dengan perilaku salah suai atau bermasalah, juga tidak sekedar mencegah perilaku bermasalah, melainkan mengembangkan aspek-aspek kepribadian secara menyeluruh.

3. Membantu siswa untuk lebih menyadari dirinya dan cara-cara merespon lingkungannya, mengembangkan kebermaknaan pribadi dan mengembangkan serta mengklarifikasi perangkat tujuan dan nilai-nilai perilaku pada masa yang akan datang. Strategi layanan bimbingan dan konseling menjadi terarah kepada upaya menata dan menciptakan ekologi perkembangan atau lingkungan belajar yang memfasilitasi perkembangan siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lembang.

4. Memfasilitasi atau memberikan berbagai kemudahan kepada siswa agar mereka mampu menyelesaikan studinya dengan lancar, yang mengarah pada upaya pembentukkan sumber daya manusia professional yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Di samping itu, melalui layanan bimbingan, siswa diharapkan mampu mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar hidup (personal dan sosial) sehingga dapat memberikan kontribusi yang positif kepada masyarakat yang multi etnis, ras, budaya dan agama.

D. Tujuan Program

1. Tujuan Umum:

Berdasarkan visi, misi, serta kebutuhan siswa SMP Negeri 1 Lembang 3 maka tujuan umum dari Bimbingan dan Konseling adalah:

a. Membantu siswa merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir, serta kehidupannya dimasa mendatang;

(9)

9 b. Memfasilitasi siswa dalammengembangkan seluruh potensi, dan

kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin;

c. Memberikan kemudahan kepada siswa dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, serta lingkungan kerjanya;

d. Membantu siswa mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapinya dalam studi, penyesuaian lingkungan pendidikan, masyarakat maupun lingkungan kerja.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus bimbingan dan konseling adalah membantu siswa agar mampu menginternalisasi nilai-nilai tugas perkembangan yang dikuasainya. Kemampuan menginternalisasi meliputi tiga tahapa, yaitu: pemahaman (awareness), sikap (accomodation), dan keterampilan/tindakan (action). Aspek perkembangan yang dikembangkan diantaranya landasan hidup religius, kematangan emosional, landasan perilaku etis, kematangan intelektual, kesadaran tanggung jawab, hubungan dengan teman sebaya dan wawasan persiapan karir.Tujuan-tujuan tersebut adalah;

1. Aspek Perkembangan Peningkatan Keimanan dan Ketaqwaan Kepada Allah SWT

Isi program layanan bimbingan dan konseling (BK) yang dapat diberikan dalam pencapaian tugas perkembangan ini, antara lain sebagai berikut:

a. Pada tataran pengenalan, peserta didik mengenal arti dan tujuan ibadah.

b. Pada tataran akomodasi, peserta didik berminat mempelajari arti dan tujuan setiap bentuk ibadah.

c. Pada tataran tindakan, peserta didik melakukan berbagai kegiatan ibadah dengan kemauan sendiri.

(10)

10 2. Aspek Perkembangan Perilaku Etis

Isi program BK yang dapat diberikan dalam pencapaian tugas perkembangan ini, antara lain:

a. Pada tataran pengenalan, peserta didik mengenal alasan perlunya mentaati aturan/norma berperilaku.

b. Pada tataran akomodasi, peserta didik memahami keragaman aturan/patokan dalam berperilaku dalam konteks budaya.

c. Pada tataran tindakan, peserta didik bertindak atas pertimbangan diri terhadap norma yang berlaku.

3. Aspek Perkembangan Kematangan Emosi

Isi program BK yang dapat diberikan dalam pencapaian tugas perkembangan ini, antara lain:

a. Pada tataran pengenalan, peserta didik mengenal cara-cara mengekspresikan perasaan secara wajar.

b. Pada tataran akomodasi, peserta didik memahami keragaman ekspresi perasaan diri dan orang lain.

c. Pada tataran tindakan, peserta didik mengekspresikan perasaan atas dasar pertimbangan kontekstual.

4. Aspek Perkembangan Intelektual

Isi program layanan BK yang dapat dikembangkan dalam rangka memfasilitasi peserta didik mencapai tugas perkembangan ini, adalah sebagai berikut:

a. Pada tataran pengenalan, peserta didik mempelajari cara-cara pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.

b. Pada tataran akomodasi, peserta didik menyadari adanya resiko dari pengambilan keputusan.

c. Pada tataran tindakan, peserta didik mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan resiko yang mungkin terjadi.

(11)

11 5. Aspek Perkembangan Kesadaran Tanggung Jawab Sosial

Isi program layanan BK yang dapat dikembangkan untuk memfasilitasi peserta didik mencapai tugas perkembangan ini, antara lain berupa:

a. Pada tataran pengenalan, peserta didik mempelajari cara-cara memperoleh hak dan memenuhi kewajiban dalam lingkungan kehidupan sehari-hari.

b. Pada tataran akomodasi, peserta didik menghargai nilai-nilai persahabatan dan keharmonisan dalam kehidupan sehari-hari. c. Pada tataran tindakan, peserta didik berinteraksi dengan orang lain

atas dasar nilai-nilai persahabatan dan keharmonisan hidup.

6. Aspek Perkembangan Wawasan dan Kesiapan Karir

Isi program layanan BK yang dapat dikembangkan dalam rangka memfasilitasi peserta didik mencapai tugas perkembangan ini, adalah sebagai berikut :

a. Pada tataran pengenalan, peserta didik mengekspresikan ragam pekerjaan, pendidikan dan aktivitas dalam kaitan dengan kemampuan diri.

b. Pada tataran akomodasi, peserta didik menyadari keragaman nilai-nilai, persyaratan, dan aktivitas yang menuntut pemenuhan kemampuan tertentu.

c. Pada tataran tindakan, peserta didik mengidentifikasi ragam alternatif pekerjaan, pendidikan dan aktivitas yang mengandung relevansi dengan kemampuan diri.

7. Aspek Perkembangan Kematangan Hubungan dengan Teman Sebaya Isi program layanan BK yang dapat dikembangkan untuk memfasilitasi peserta didik mencapai tugas perkembangan ini adalah berupa :

(12)

12 a. Pada tataran pengenalan, peserta didik mempelajari norma-norma pergaulan dengan teman sebaya yang beragam latar belakangnya. b. Pada tataran akomodasi, peserta didik menyadari keragaman latar

belakang teman sebaya yang mendasari pergaulan.

c. Pada tataran tindakan, peserta didik bekerjasama dengan teman sebaya yang beragam latar belakangnya.

E. Fungsi Program

1. pemahaman yakni membantu peserta didik agar ia memiliki pemehaman terhadap dirinya dan potensi, dan lingkungannya supaya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dan mengembangkan potensinya secara optomal

2. preventif yakni upaya konselor untuk mengatasi berbagai masalah yang terjadi dan berupaya uintuk mencegahnya, adapunnteknik yang dapatddigiunakan adalah orientasi, informasi dan bimbingn akelompok. 3. pengembangan konselor senantiasa berupaya untuk mencipytakan

lingkungnan belajar yang kondusif yang memfasilitasi lingkungan belajar siswa dalam upaya memfasilitasi perkembangan dalam mencapai tugas tugas perkembangannya.

F. Komponen Program

Program Bimbingan dan Konseli8ng yang dikembangkan berdasarkan kebutuhan siswa kelas VII bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan aspek tugas perkembangan yang harus dicapai oleh siswa yakni dalam aspek landasan hidup religius, kematangan emosional, landasan perilaku etis, kematangan intelektual, kesadaran tanggung jawab, hubungan dengan teman sebaya dan wawasan persiapan karir. Mengacu pada model bimbingan komprehensif berdasarkan standar ASCA (American School Couselor Association). Komponen Program meliputi :

(13)

13

1. Pelayanan Dasar

Layanan ini bertujuan untuk membantu seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lembang memperoleh perkembangan yang optimal, mengembangkan perilaku efektif. Layanan ini mencakup aspek-aspek dalam tugas perkembangan yang menjadi prioritas dalam pengembangan layanan. Aspek tugas perkembangan yang perlu dikembangkan diatranya aspek landasan hidup religius, kematangan emosional, landasan perilaku etis, kematangan intelektual, kesadaran tanggung jawab, hubungan dengan teman sebaya dan wawasan persiapan karir

Strategi yang digunakan adalah bimbingan klasikal dan bimbingan kelompok. Bimbingan klasikal yang dilakukan pada siswa kelas VII ini dilakukan pada setiap jam bimbingan yang disediakan pihak sekolah. Dalam bimbingan klasikal ini konselor menyampaikan berbagai fokus kajian dalam pengembangan aspek tugas perkembangan yang perlu dikembangkan.

Bimbingan kelompok yang dilakukan kepada siswa kelas VII, dilaksanakan pada saat jam bimbingan yang sudah terjadwal, dan bisa juga dilakukan pada saat jam istirahat, disesuaikan dengan kebutuhan siswa.

2. Pelayanan Responsif

Pelayanan responsif merupakan bantuan bagi Siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lembang yang memiliki kebutuhan atau masalah yang memerlukan bantuan dengan segera (immediate needs and concerns). Adapun tujuan layanan ini adalah membantu siswa memenuhi kebutuhannya yang dirasakan pada saat sekarang yang mengalami hambatan atau kegagalan dalam menncapai tugas-tugas perkembangannya; serta mengintervensi masalah-masalah atau kepedulian pribadi siswayang muncul segera dan dirasakan saat itu.

Fokus pengembangan pelayanan responsif siswa pada siswa kelas VII bertujuan untuk membantu mereka agar siswa memiliki

(14)

14 pemahaman, wawasan mengenai diri dan lingkungannya, dapat menjalin hubungan baik dengan teman sebaya, memiliki intelektual yang tinggi, dan berpreilaku sesuai dengan norma yang ditetapkan oleh sekolah.

Selain itu, layanan reponsif juga diberikan kepada siswa yang selama mengikuti pelayanan dasar bimbingan cenderung memerlukan bantuan.

Strategi yang digunakan adalah dengan konsultasi atau konseling baik individual maupun kelompok; bimbingan dengan teman sebaya.

3. Layanan Perencanaan Individual

Layanan ini merupakan bantuan membantu Siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lembang untuk mampu merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan masa depan kehidupan pribadi sosialnya, terutama dalam hal landasan hidup religius, perilaku etis, tanggung jawab sosial, kematangan emosional, wawasan dan persiapan karir berdasarkan pemahaman akan peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya. Adapun dalam program ini, tujuan utama dari layanan ini adalah untuk membantu siswauntuk memiliki tentang diri dan lingkungannya; mampu merumuskan tujuan, perencanaan atau pengelolaan terhadap perkembangan pribadinya.

Strategi yang digunakan adalah pemberian informasi, konsultasi dan konseling individual, rujukan atau kolaborasi.

4. Dukungan Sistem

Dukungan sistem merupakan kegiatan yang secara tidak langsung dapat membantu memfasilitasi kelancaran perkembangan. Dukungan sistem adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan memantapkan, memelihara, dan pengembangan program layanan melalui pengembangan sumber daya dengan penyediaan lingkungan dan memperlancar proses layanan yang akan dilaksanakan.

Semua unsur yang ada di SMP Negeri 1 Lembang menjadi sebuah sistem yang dapat dioptimalkan dalam memberikan layanan bimbingan

(15)

15 dan konseling melalui pengembangan jejaring (networking). Program bimbingan ini memberikan kesempatan dan dukungan pada konselor, dan pihak sekolah lainnya dan penasehat akademik sebagai pelaksana program utama agar semakin kompeten dan professional dalam memberikan layanan bimbingan untuk mengembangkan kompetensi kemandirian siswa.

Di bawah ini dukungan sistem yang seharusnya diupayakan dalam pelaksanaan layanan bimbingan untuk mengembangkan kompetensi kemandirian siswa. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini

Tabel 1.4

Dukungan Sistem untuk membantu Mengembangkan Kompetensi Kemandirian siswa Kelas VII

No Aspek Jenis Kegiatan

1 Dukungan lingkungan fisik

Penyediaan sarana dan prasarana bimbingan yang dapat merangsang pencapaian tugas perkembangan yang diprioritaskan. Sarana yang diperlukan adalah sebagai berikut.

1. Ruangan

Ruangan yang diperlukan adalah ruangan kelas berserta kelengkapannya dengan kapasitas sekitar 40 – 50 orang (meja, kursi, white board, spidol, penghapus). Fasilitas ini diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan klasikal/ kelompok. Selain itu diperlukan ruang konseling untuk melaksanakan konseling dan konsultasi secara individual.

2. Media Bimbingan

Alat yang digunakan untuk memudahkan konselor dalam menyampaikan materi, berupa OHP/LCD, transparan/ slide power point.

3. Alat Pengumpul Data

Alat pengumpul data berupa isntrumen non tes, yaitu : pedoman observasi, pedoman wawancara, catatan anekdot, daftar cek, skala penilaian, angket, sosiometri, biografi dan autobiografi.

(16)

16 4. Alat Penyimpan Data

Alat penyimpan data dalam bentuk catatan pribadi. Catatan ini dipergunakan untuk menyimpan berbagai informasi maupun data untuk masing-masing siswa terkait dengan perkembangan dan permasalahan dalam pencapaian tugas perkembangan. Mengingat banyak aspek data siswa yang perlu dan harus didokumentasikan, maka dalam pelaksanaannya dibuat lembaran-lembaran khusus dalam bentuk buku pribadi.

5. Perlengkapan Administrasi

Perlengkapan administrasi yang diperlukan berupa alat tulis menulis, format rencana satuan layanan kegiatan bimbingan, format laporan kegiatan, blanko surat, kartu kasus, kartu konseling, konferensi kasus dan agenda surat.

2 Dukungan personil (personel UPT, Konselor, Wali Tingkat/PA, nara sumber)

1. Menyatukan persepsi dan pemberian wawasan tentang peran, fungsi dan urgensi bimbingan dan konseling pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lembang.

2. Memberikan pemahaman terhadap semua personil di SMP Negeri 1 Lembang agar dapat terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam proses layanan bimbingan dan konseling dalam pencapaian tugas perkembangan yang diprioritaskan.

Secara operaional, peran para personel dalam kegiatan bimbingan dan konseling berdasarkan kebutuhan siswa kelas VII ialah sebagai berikut:

1. Kepala sekolah

Sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan di sekolah, Kepala Sekolah memiliki tugas:

a. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pendidikan, yang meliputi kegiatan pengajaran, pelatihan, dan bimbingan di sekolah

(17)

17 b. Menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan

dalam kegiatan bimbingan dan konseling

c. Memberikan kemudahan bagi terlaksananya program bimbingan dan konseling

d. Melakukan supervisi terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah

e. Menetapkan koordinator guru pembimbing yang bertanggung jawab terhadap koordinasi pelaksanaan bimbingan dan konseling berdasarkan kesepakatan bersama guru pembimbing

f. Membuat surat tugas guru pembimbing dalam proses bimbingan dan konseling pada setiap awal catur wulan

g. Mengadakan kerjasama dengan instansi lain yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling

2. Konselor/Guru Pembimbing

a. Memasyarakatkan kegiatan bimbingan

b. Melaksanakan kegiatan layanan bimbingan terhadap sejumlah siswa yang menjadi tanggung jawabnya

c. Melaksanakan kegiatan penunjang bimbingan

d. Manilai proses dan hasil kegiatan layanan bimbingan

e. Malaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis penilaian f. Mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling

g. Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan kepada koordinator guru pembimbing

3. Staf administrasi mempunyai tugas:

a. Membantu guru pembimbing dan koordinator dalam mengadministrasikan seluruh kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah

b. Membantu mempersiapkan seluruh kegiatan bimbingan dan konseling

(18)

18 c. Membantu menyiapkan sarana yang diperlukan dalam layanan

bimbingan dan konseling

4. Guru mata pelajaran:

a. Membantu memasyarakatkan layanan bimbingan kepada siswa b. Melakukan kerjasama dengan guru pembimbing dalam

mengidentifikasi siswa yang memerlukan bimbingan

c. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan bimbingan kepada guru pembimbing

d. Mengadakan upaya tindak lanjut layanan bimbingan (program perbaikan dan pengayaan).

e. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh layanan bimbingan kepada guru pembimbing

f. Membantu mengumpilkan informasi yang diperlukan dalam penilaian layanan bimbingan

g. Ikut serta dalam layanan bimbingan

5. Wali kelas mempunyai tugas yang penting yaitu:

a. Membantu guru pembimbing melaksanakan layanan yang menjadi tanggungjawabnya

b. Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa, khususnya kelasnya

c. Memberikan informasi tentang siswanya untuk memperoleh layanan bimbingan dari guru pembimbing

d. Menginformasikan kepada guru mata pelajaran tentang siswa yang perlu diperhatikan khusus

e. Ikut serta dalam konferensi kasus

Bagan Mekanisme Kerja Program Bimbingan dan Konseling

(19)

19

G. Rencana Operasional (Action Plan)

Rencana kegiatan yang diperlukan untuk menjamin peluncuran program bimbingan dan konseling dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Adapun hal-hal yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi dan merumuskan berbagai kegiatan yang harus dan

perlu dilakukan. Berdasarkan hasil kajian teoretis dan needs assesment pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lembang diperoleh gambaran tugas perkembangan yang dapat dikembangkan diantanya mencakup aspek landasan hidup religius, kematangan emosional, landasan perilaku etis, kematangan intelektual, kesadaran tanggung jawab, hubungan dengan teman sebaya dan wawasan persiapan karir.

2. Porsi waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap kegiatan di atas. Program disusun untuk siswa kelas VII dan dilaksanakan secara terus menerus setiap minggu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam matrik program. 3. Menginventarisasi kebutuhan yang diperoleh dari need assessment,

kebutuhan siswa tentang layanan bimbingan dan konseling yang mengacu pada tugas perkembangan yang diperioritaskan untk dikembangkan.

4. Menuangkan rencana kegiatan ke dalam kalender kegiatan, mencakup kalender semesteran, bulanan dan mingguan.

5. Program bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam bentuk kontak langsung dan tanpa kontak langsung. Untuk kegiatan kontak langsung dengan para siswa yang dilakukan secara klasikal di kelas (pelayanan dasar bimbingan) dialokasikan 2 jam per kelas/ minggu, dan konseling individual (layanan responsif) dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan. Adapun kegiatan bimbingan tanpa kontak langsung dengan siswadilaksanakan melalui tulisan (e-mail, buku-buku, brosur/ leaflet, atau majalah dinding), kunjungan rumah (home visit), konferensi kasus (case conference), dan alih tangan (referral).

(20)

20

H. Evaluasi dan Tindak Lanjut

Kegiatan evaluasi program bimbingan dan konseling terhadap siswa kelas VII ini dibagi dalam dua aspek, yaitu proses dan hasil. Adapun aspek yang dievaluasi dalam proses maupun hasilnya, antara lain :

1. Kesesuaian antara program dengan pelaksanaan.

Dalam aspek ini dievaluasi mengenai relevansi program dengan kebutuhan siswa dengan struktur dengan komponen program; kesesuaian antara program bimbingan dan konseling berdasarkan kebutuhan siswa kelas VII tahun ajaran 2009 / 2010 memungkinkan untuk dilaksanakan untuk 1 semester yaitu pada semester 2.

2. Keterlaksanaan program;

Keterlaksanaan program dievaluasi dalam dimensi :

a. waktu pelaksanaan (setiap akhir bulan dan akhir semester), artinya apakah tepat dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah diprogramkan;

b. alokasi waktu yang telah direncanakan, cukup, kurang atau berlebih;

c. materi yang disampaikan, sesuai dengan yang dibutuhkan oleh siswa, atau ada materi yang perlu ditambahkan

d. Pelaksana kegiatan layanan bimbingan. 3. Hambatan-hambatan yang dijumpai;

Hambatan yang muncul selama pelaksanaan program dan dianalisis, yang menjadi faktor penyebabnya serta bagaimana agar dalam pelaksanaan program berikutnya hal itu dapat diminimalisir.

4. Dampak pelayanan bimbingan terhadap proses pembelajaran;

Seringkali masalah pribadi sosial siswa berdampak pada masalah belajar, misalnya mempengaruhi bagaimana siswa tersebut mengikuti kegiatan belajar dan menyelesaikan tugas-tugas sekolah. Dievaluasi apakah layanan bimbingan ini menjadi solusi bagi permasalahan bagi para siswa atau sebaliknya malah membuat siswa semakin resah.

(21)

21 5. Respon siswa, wali kelas, konselor, penasehat akademik/ wali tingkat,

orang tua dan masyarakat terhadap pelayanan bimbingan; 6. Perubahan kemajuan siswa.

Perubahan kemajuan siswa dilihat pada saat siswa sebelum dan sesudah mengikuti layanan bimbingan dan lama setelah layanan tersebut diberikan (nurturant effect).

Evaluasi bimbingan dan konseling lebih bersifat “penilaian dalam proses” dilakukan dengan cara berikut ini :

1. Mengamati partisipasi dan aktivitas siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lembang Tahun ajaran 2009 / 2010 dalam mengikuti kegiatan pelayanan bimbingan bimbingan dan konseling dalam mengembangkan kompetensi kemandirian siswa yang diprioritaskan. 2. Mengungkapkan pemahaman siswa atas materi-materi yang disajikan

atau masalah yang dihadapinya

3. Mengungkapkan kegunaan pelayanan bagi siswa sebagai hasil dari partisipasi/aktivitasnya dalam kegiatan pelayanan bimbingan

4. Mengungkapkan minat siswa tentang perlunya pelayanan bimbingan lebih lanjut

5. Mengamati perkembangan siswa dari waktu ke waktu dalam aktivitasnya baik di lingkungan kampus atau di luar kampus.

6. Mengungkapkan kelancaran proses dan suasana penyelenggaraan kegiatan pelayanan

(22)

22 Program Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 1 Lembang

Tahun Ajaran 2009/2010 Aspek

Perkembangan

Tujuan/Kompetensi

Dasar Peserta Didik Materi

Struktur

Layanan Strategi

Januari Februari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Kesadaran tanggung jawab Siswa mampu memiliki rasa tanggung jawab dalam berperilaku di lingkungan sosialnya. Petingnya Ber-tanggung Jawab Layanan Dasar Dan Dukungan Sistem 1. Guru BK dapat melakukan bimbingan klasikal di kelas VII sesuai dengan jadwal 2. Guru BK dapat bekerja sama dengan Guru PKN untuk membahas materi mengenai rasa tanggung jawab siswa sebagai makhluk sosial dan menerapkan-nya di lingkungan kehidupannya. Landasan hidup religius Siswa memiliki kesadaran akan pentingnya beragama Beriman dan bertaqwa kepada Allah Layanan Dasar dan dukungan sistem 1. Guru BK dapat melakukan bimbingan klasikal di kelas VII sesuai dengan jadwal 2. Guru BK bekerja sama dengan ulama atau dengan Guru Agama mengenai pentingnya memiliki ketaqwaan

(23)

23 kepada Allah. Landasan Perilaku Etis Mengenal jenis-jenis norma-norma dan memahami alasan pentingnya norma-norma dalam kehidupan. Dan Berperilaku sesuai dengan norma yang dijunjung dalam masyarakat Disiplin dalam Kehidupan Layanan Dasar dan dukungan sistem 1. Guru BK dapat melakukan bimbingan klasikal di kelas VII sesuai dengan jadwal

2. Guru BK dapat bekerjasama dengan OSIS untuk membuat artikel yang akan dimuat di mading Kematangan intelektual 1. Siswa mampu mengembangkan kemampuannya seoptimal mungkin dengan tujuan memperoleh keberhasilan dalam aspek belajarnya. 2. Siswa memahami kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya saat ini. 3. Siswa memiliki persepsi yang positif terhadap belajar. 10 Cara Pintar Belajar Layanan Responsif dan Dukungan Sistem Guru BK bekerja sama dengan ahli pendidikan dalam memberikan materi mengenai kemampuan intelektual serta pemanfaatannya dalam bidang pendidikan. Wawasan dan kematangan karir 1. Siswa memahami pilihan karir yang tepat sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya. 2. Siswa mampu

merencanakan akan pilihan karir yang akan dicapainya. 3. Siswa mengenal Informasi Karir Layanan Perencana -an Individual Dan dukungan sistem Guru BK memberikan brosur mengenai sekolah lanjutan yang akan dipilih

dan dapat

bekerja sama dengan guru B. Indonesia agar siswa dapat

(24)

24 jenis-jenis studi lanjutan menulis karangan mengenai cita-cita. Kematangan Emosi siswa mengenal cara-cara mengekspresikan perasaan secara wajar. Ekspresikan emosimu Layanan Dasar Guru BK melakukan bimbingan klasikal terhadap siswa kelas VII sesuai dengan jadwal yang diberikan. Hubungan dengan teman sebaya Siswa menyadari keragaman teman sebaya dan mampu bekerjasama dengan teman sebaya yang beragam latar belakangnya Hubungan baik dengan teman sebaya Layanan Dasar Guru BK melakukan bimbingan kelompok dan bimbingan klasikal di kelas VII sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

(25)

25 MATRIKS PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING BERDASARKAN KEBUTUHAN SISWA KELAS VII

SMP NEGERI 1 LEMBANG TAHUN AJARAN 2009-2010

Kompetensi Tujuan Jenis

Layanan

Materi Layanan Teknik Layanan

Personel Mekanisme Kerja Media

Kemampuan untuk

bertanggung jawab dalam kehidupan sosial

Siswa mampu memiliki rasa tanggung jawab dalam berperilaku di lingkungan sosialnya. Layanan Dasar Pentingnya Bertanggung Jawab Layanan Bimbingan Kelompok Dan bimbingan klasikal. Guru BK dan Guru PKN

1. Guru BK melakukan bimbingan klasikal di kelas VII sesuai dengan jadwal

2. Guru BK bekerja sama dengan Guru PKN untuk membahas materi mengenai rasa tanggung jawab siswa sebagai makhluk sosial dan menerapkannya di lingkungan kehidupannya. Power point, infocus, laptop dan buku panduan. Kemampuan untuk

mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Siswa memiliki kesadaran akan pentingnya beragama

Layanan Dasar Beriman dan bertaqwa kepada Allah Pemutaran film pendek. Guru BK dan Guru Agama

1. Guru BK melakukan bimbingan klasikal di kelas VII sesuai dengan jadwal.

2. Guru BK bekerja sama dengan ulama atau dengan Guru Agama mengenai pentingnya memiliki ketaqwaan kepada Allah. Film pendek, infocus, laptop dan buku panduan. Mengembang-kan kemampuan intelektual. 1. Siswa mampu mengembangkan kemampuannya seoptimal mungkin dengan tujuan memperoleh keberhasilan dalam aspek belajarnya. 2. Siswa memahami kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya saat ini. 3. Siswa memiliki persepsi

yang positif terhadap belajar. Layanan Dasar dan Dukungan Sistem 1.10 Cara Pintar Belajar. 2. Mengenal gaya belajar. 3. tips belajar yang efektif. Bimbingan klasikal dan diskusi kelompok. Guru BK beserta ahli pendidikan

1. Guru BK melakukan bimbingan klasikal di kelas VII sesuai dengan jadwal.

2. Guru BK bekerja sama dengan guru mata pelajaran untuk mendukung perkembangan belajar siswa.

3. Guru BK bekerja sama dengan Osis untuk memuat artikel di mading sekolah. Power point, infocus, laptop, dan artikel.

(26)

26 Mengembang-kan potensi

diri untuk memilih karir yang tepat.

1. Siswa memahami pilihan karir yang tepat sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.

2. Siswa mampu

merencanakan akan pilihan karir yang akan dicapainya.

3. Siswa mengenal jenis-jenis studi lanjutan

Layanan Perencanaa n Individual

Informasi Karir Bimbingan klasikal

Guru BK dan Guru B. Indonesia

Guru BK memberikan brosur mengenai sekolah lanjutan yang akan dipilih dan dapat bekerja sama dengan guru B. Indonesia agar siswa dapat menulis karangan mengenai cita-cita.

Brosur mengenai sekolah lanjutan.

Mengembangkan Kematangan Emosi siswa.

1. siswa mampu mengekspresikan perasaannya secara wajar. 2. siswa mampu mengelola emosi secara positif. Layanan Dasar 1.Mengembangk an empati terhadap teman sebaya 2. Menumbuhkan semangat berprestasi 3. Simulasi Bimbingan klasikal dan bimbingan kelompok

Guru BK 1. Guru BK melakukan bimbingan klasikal di kelas VII sesuai dengan jadwal

2. Guru BK melakukan simulasi permainan yang mengungkapkan ekpresi perasaan siswa

Power point, infocus, laptop, dan . Media yang mendukung simulasi

Hubungan dengan teman sebaya

Siswa menyadari keragaman teman sebaya dan mampu bekerjasama dengan teman sebaya yang beragam latar belakangnya Layanan dasar 1. menjalin hubungan baik dengan teman sebaya 2. simulasi permainan, membuat menara koran Bimbingan kelompok dan sosiodrama

Guru BK 1. Guru BK melakukan bimbingan kelompok di kelas VII sesuai dengan jadwal

2. Guru BK melakukan simulasi permainan yang dapat mempererat hubungan baik antar tteman sebaya

Koran, skenario untuk sosiodrama .

(27)

Referensi

Dokumen terkait

Ada beberapa komponen utama pada mesin penyuwir daging, yaitu motor listrik yang merupakan sumber penggerak dari mesin penyuwir tersebut, poros penyuwir untuk

Pada tingkat SMA disajikan berbagai macam mata pelajaran, salah satunya adalah matematika yang juga merupakan mata pelajaran yang diujikan pada ujian akhir nasional.Matematika

harmonisa yang menyebabkan banyak implikasi pada jala-jala listrik Untuk memperoleh bentuk gelombang arus beban peralatan listrik, sistem menggunakan sensor arus berupa resistor

[r]

Dalam proses interaksi dan komunikasi diperlukan keterampilan berbahasa aktif, kreatif, produktif dan resetif apresiatif yang mana salah satu unsurnya adalah keterampilan menyimak

Dari hasil pengujian kuat tekan pada pada benda uji umur 28 hari diperoleh hasil bahwa terjadi peningkatan kekuatan pada penambahan serat kaleng dan fly ash

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Profitabilitas (ROA), Posisi Kas, Growth, Leverage (DER), dan Likuiditas (CR) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR)

7 Desain Poster Desain Poster Putra Terbaik Ilham Faisal Rahman SMAN 1 Talun Blitar Jawa Timur 8 Desain Poster Desain Poster Putri Terbaik Jessica Cecilia SMAK 5 Penabur