• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA DEPUTI BIDANG KOORDINASI PERNIAGAAN DAN INDUSTRI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA DEPUTI BIDANG KOORDINASI PERNIAGAAN DAN INDUSTRI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

REPUBLIK INDONESIA

DEPUTI BIDANG KOORDINASI PERNIAGAAN DAN INDUSTRI

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan

akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama

:

Erwin Raza

Jabatan

:

Asisten Deputi Pengembangan Logistik Nasional

Selanjutnya disebut Pihak Pertama

Nama

:

Susiwijono

Jabatan

:

Plt. Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri

Selaku atasan Pihak Pertama, selanjutnya disebut Pihak Kedua

Pihak Pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai

lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang

telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target

kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.

Pihak Kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi

terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam

rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Jakarta, Oktober 2020

Pihak Kedua,

Plt. Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan

Industri

Susiwijono

Pihak Pertama,

Asisten Deputi Pengembangan Logistik

Nasional

(2)

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020

ASISTEN DEPUTI PENGEMBANGAN LOGISTIK NASIONAL

No

Sasaran Kegiatan

Indikator Kinerja Kegiatan

Target

1

Terwujudnya Kebijakan Penataan

Ekosistem Logistik Nasional

Persentase Implementasi

Kebijakan Penataan Ekosistem

Logistik Nasional

40%

2

Tersusunnya Rekomendasi

Kebijakan Pengembangan Logistik

Nasional yang Berkualitas

Persentase Rekomendasi

Kebijakan Pengembangan

Logistik Nasional yang diterima

Deputi

100 %

Program : Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian

Kegiatan Anggaran

1 Koordinasi Kebijakan Pengembangan Logistik Nasional Rp. 1.786.724.000,-

Satu Miliar Tujuh Ratus Delapan Puluh Enam Juta Tujuh Ratus Dua Puluh Empat Ribu Rupiah.

Jakarta, Oktober 2020

Plt. Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan

Industri

Susiwijono

Asisten Deputi Pengembangan Logistik

Nasional

(3)

RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020

ASISTEN DEPUTI PENGEMBANGAN LOGISTIK NASIONAL

No.

Sasaran Kegiatan

Indikator Kinerja

Kegiatan

Target

Inisiatif

Strategis

Rencana Aksi Kinerja

Sep

Okt

Nov

Des

1 Terwujudnya Kebijakan Penataan Ekosistem Logistik Nasional Persentase Implementasi Kebijakan Penataan Ekosistem Logistik Nasional 40% a. Simplikasi proses bisnis layanan pemerintah di bidang logistik yang berbasis teknologi informasi untuk menghilangkan repetisi dan duplikasi; b. Kolaborasi sistem-sistem layanan logistik baik internasional maupun domestik antarpelaku kegiatan logistik di sektor pemerintah dan swasta; c. Kemudahan transaksi pembayaran penerimaaan Negara dan fasilitasi pembayaran antarpelaku usaha terkait proses logistik; d. Penataan

sistem dan tata ruang kepelabuhanan , serta jalur distribusi a. Rapat Koordinasi Teknis terkait Pembahasan Kolaborasi Sistem Layanan Pengajuan Manifes, Pemberitahuan Keberangkatan dan Pemberitahuan Kedatangan, baik Internasional maupun Domestik, dengan mekanisme Single Submission (SSm) Pengangkut; b. Rapat Koordinasi Teknis terkait Pembahasan Pembangunan Platform Kolaborasi yang memungkinkan Pengguna Jasa untuk melakukan pemesanan truk secara online

dalam rangka pengangkutan barang dalam negeri, yaitu seperti: i-Truck, Logol, LONTAR dan RADAR DARAD.

c. Rapat Koordinasi Teknis terkait Pembahasan Penerapan Satu Siklus

Inbound dalam Platform NLE (mulai dari layanan D/O, layanan penyerahan petikemas) di Pelabuhan Tanjung Priok a. Pemantauan dan Evaluasi terhadap Pelaksanaan SSm Pengangkut. b. Rapat Koordinasi Teknis terkait Pembahasan Pelaksanaan Ujicoba Satu Siklus

Outbond dalam portal NLE di Pelabuhan Tanjung Priok. a. Rapat Koordinasi Teknis terkait Pembahasan Integrasi Portal NLE dengan salah satu platform pergudangan yaitu dorent b. Rapat Koordinasi Teknis terkait Pembahasan Integrasi Portal NLE dengan salah satu platform depo penimbunan petikemas. a. Rapat Koordinasi Teknis terkait Pembahasan Penerapan Sistem Manajemen Risiko yang Terintegrasi antar K/L untuk penyederhanaan proses perizinan ekspor dan impor melalui pemanfaatan fitur layanan Single Stakeholder Information oleh salah satu K/L untuk penyederhanaan proses bisnis terkait kegiatan logistik b. Rapat Koordinasi Teknis terkait Pembahasan Pembangunan Platform Kolaborasi di Sektor Pelayaran (shipping) yang memungkinkan pengguna jasa untuk mengakses layanan permintaan, pembayaran sampai penyerahan (delivery order/DO) secara

online di 5 (lima) pelabuhan utama besar. c. Rapat Koordinasi Teknis terkait Pembahasan Pembangunan Platform Kolaborasi di sektor pelabuhan yang memungkinkan pengguna jasa untuk

(4)

No.

Sasaran Kegiatan

Indikator Kinerja

Kegiatan

Target

Inisiatif

Strategis

Rencana Aksi Kinerja

Sep

Okt

Nov

Des

mendapatkan layanan penerbitan dokumen penyerahan petikemas dari operator terminal (layanan penyerahan petikemas secara online) d. Rapat Koordinasi Teknis terkait Pembahasan Pembangunan Platform yang Mengolaborasikan Layanan Pergudangan e. Rapat Koordinasi Teknis terkait Pembahasan Pembangunan Platform yang Mengolaborasikan Layanan Depo Penimbunan Petikemas. f. Rapat Koordinasi Teknis terkait Pembahasan Penerapan Satu Siklus Inbound dalam Platform NLE (mulai dari layanan D/O, layanan penyerahan petikemas) di 5 pelabuhan utama

(5)

No.

Sasaran Kegiatan

Indikator Kinerja

Kegiatan

Target

Inisiatif

Strategis

Rencana Aksi Kinerja

Sep

Okt

Nov

Des

2 Tersusunnya

Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Logistik Nasional yang Berkualitas

Persentase

Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Logistik Nasional yang diterima Deputi 100 Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia di sektor logistik dengan melalui penyusunan Peta Okupasi Sektor Logistik dan Supply Chain

Workshop dan atau Focus Group Discusstio n (FGD) Pendalaman Kualifikasi Jabatan Peta Okupasi Sektor Logistik dan Supply Chain untuk Kegiatan Penyimpanan

(Warehouse)

Workshop Pendalaman Kualifikasi Jabatan Peta Okupasi Sektor Logistik dan Supply Chain untuk Kegiatan

Transportasi/Pengiriman (Transport/Delivery)),

danuntuk Kegiatan Pengadaan (Procurement)

Pelaksanaan Konvensi Nasional Peta Okupasi Sektor Logistik dan Supply Chain melibatkan semua Stakeholder logistik

Penetapan Peta Okupasi Sektor Logistik dan Supply Chain melalui Keputusan/Peraturan Menteri Koodinator Bidang Perekonomian

Asisten Deputi Pengembangan

Logistik Nasional

(6)

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

ASISTEN DEPUTI PENGEMBANGAN LOGISTIK NASIONAL KODE IKU: S.1

DEPUTI BIDANG KOORDINASI PERNIAGAAN DAN INDUSTRI

Perspektif : (x) Stakeholder (…) Customer (…) Internal Business Process (…) Learning & Growth

Sasaran Strategis : SS.1. Terwujudnya Kebijakan Penataan Ekosistem Logistik Nasional

Deskripsi Sasaran Strategis Mewujudkan Penataan Ekosistem Logistik Nasional yang dapat menyelaraskan arus lalu lintas barang dan dokumen ekspor/impor mulai dari kedatangan kapal atau pesawat di pelabuhan/bandara sampai barang tiba di gudang, dengan simplifikasi proses, penghapusan repetisi dan duplikasi, serta didukung oleh sistem teknologi.

Indikator Kinerja Utama (IKU) : IKU.1. Persentase Implementasi Kebijakan Penataan Ekosistem Logistik Nasional

Deskripsi IKU : Definisi

Implementasi Kebijakan Penataan Ekosistem Logistik Nasional melalui:

1) Program simplifikasi proses bisnis layanan kepelabuhanan dan kebandarudaraan, perizinan, serta pemeriksaan barang;

2) Program pengembangan kolaborasi platform layanan transportasi, pelayaran, kepelabuhan, pergudangan dan depo peti kemas;

3) Program Integrasi Platform pembayaran transaksi layanan logistik;

Program Penataan Ruang kepelabuhan, jaringan transportasi/distribusi, dan sarana/prasarana penunjang aktivitas logistik.

Formula

Dengan menghitung Realisasi Capaian Implementasi Rencana Aksi yang tercantum dalam Lampiran Inpres 5 tahun 2020

Persentase Implementasi Kebijakan Penataan Ekosistem Logistik Nasional (X)

Tujuan

Implementasi NLE dapat meningkatkan kinerja logistik nasional, memperbaiki iklim investasi, dan meningkatkan daya saing perekonomian nasional.

Satuan Pengukuran % (Persen)

Unit/Pihak Penyedia Data

Asisten Deputi Pengembangan Logistik Nasional, Kementerian Keuangan, Kementerian

Perhubungan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian dan Sekretariat Kabinet

Pejabat Penanggung Jawab Data Asisten Deputi Pengembangan Logistik Nasional

Sumber Data : Rapat Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi Implementasi dan Laporan Implementasi

Tingkat Kendali IKU (…..) High (X) Moderate (…..) Low

Tingkat Validitas IKU (…..) Exact (X) Proxy (…..) Activity

Jenis Konsolidasi Periode (X) Sum (…..) Average (…..) Take Last Known Value

Jenis Cascading IKU (X) Cascading Peta (….) Cascading Non Peta (….) Non-Cascading

Metode Cascading (X) Direct (….) Indirect

Polarisasi IKU : (X) Maximize (...) Minimize (...) Stabilize

Periode Pelaporan : (....) Bulanan (...) Triwulanan (....) Semesteran (X) Tahunan 𝑋=𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖𝑅𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎𝐴𝑘𝑠𝑖𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚𝐼𝑛𝑝𝑟𝑒𝑠 5/2020 𝑦𝑎𝑛𝑔𝑡𝑒𝑟𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖

(7)

Periode Pelaporan Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNAN 40%

s.d. Triwulan I -

s.d. Triwulan II -

s.d. Triwulan III -

(8)

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

ASISTEN DEPUTI PENGEMBANGAN LOGISTIK NASIONAL KODE IKU: IB.1

DEPUTI BIDANG KOORDINASI PERNIAGAAN DAN INDUSTRI

Perspektif : (…) Stakeholder (…) Customer (X) Internal Business Process (…) Learning & Growth

Sasaran Strategis : SS.2. Tersusunnya Rekomendasi Kebijakan Bidang Pengembangan Logistik Nasional yang Berkualitas

Deskripsi Sasaran Strategis Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Logistik Nasional yang Berkualitas merupakan saran yang diberikan Asisten Deputi Pengembangan Logistik Nasional berupa opsi/alternatif kebijakan terbaik berdasarkan hasil rangkaian kegiatan perumusan, penetapan, dan pelaksanaan serta pengendalian kebijakan Kementerian/ Lembaga terkait dengan isu-isu di bidang pengembangan logistik nasional yang didukung dengan basis data yang akurat, lengkap, dan relevan.

Sasaran kegiatan ini menunjukkan output Keasdepan Pengembangan Logistik Nasional sebagai unit yang mempunyai tugas menyiapkan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan Kementerian/Lembaga terkait pengembangan logistik nasional.

Sasaran kegiatan ini bertujuan untuk dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pimpinan dalam menetapkan suatu kebijakan di bidang pengembangan logistik nasional.

Indikator Kinerja Utama (IKU) : IKU.1. Persentase Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Logistik Nasional yang diterima Deputi

Deskripsi IKU : Definisi

Persentase Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Logistik Nasional yang diterima Deputi adalah jumlah rekomendasi kebijakan berupa nota dinas dalam bidang pengembangan logistik nasional yang diterima dan ditindaklanjuti dengan disposisi oleh Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri.

Asisten Deputi Pengembangan Logistik Nasional sebagai pembuat rekomendasi memberikan konsep/bahan terkait kesepakatan serta memberikan laporan hasil kesepakatan yang diselenggarakan oleh Kemenko Perekonomian maupun Kementerian/Lembaga yang terlibat. Waktu penyelesaian paket rekomendasi dimulai sebelum pelaksanaan kegiatan koordinasi sampai dengan setelah kegiatan koordinasi selesai dilaksanakan.

Hal ini meliputi penyelesaian seluruh dokumen kegiatan (materi/bahan pertemuan/kegiatan koordinasi sampai dengan laporan hasil kegiatan koordinasi).

Formula

Tujuan

Memberikan alternatif masukan/tindakan/penyelesaian terhadap suatu isu/masalah dalam perniagaan dan industri baik untuk pimpinan internal Kemenko Perekonomian maupun Kementerian/Lembaga dalam membuat kebijakan.

Satuan Pengukuran % (Persen)

Unit/Pihak Penyedia Data

Asisten Deputi Pengembangan Logistik Nasional, Kementerian Keuangan, Kementerian

Perhubungan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian dan Sekretariat Kabinet

Pejabat Penanggung Jawab Data Asisten Deputi Pengembangan Logistik Nasional

Sumber Data : Notulensi/Laporan Hasil Rapat Koordinasi, Laporan Hasil Monitoring, Bahan Masukan K/L

Tingkat Kendali IKU (…..) High (X) Moderate (…..) Low

Tingkat Validitas IKU (…..) Exact (X) Proxy (…..) Activity

Jenis Konsolidasi Periode (X) Sum (…..) Average (…..) Take Last Known Value

Jenis Cascading IKU (X) Cascading Peta (…..) Cascading Non Peta (…..) Non-Cascading

Metode Cascading (….) Direct (X) Indirect

Polarisasi IKU : (X) Maximize (...) Minimize (...) Stabilize

(9)

Periode Pelaporan Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNAN 100%

s.d. Triwulan I 10%

s.d. Triwulan II 30%

s.d. Triwulan III 30%

Referensi

Dokumen terkait

Rekomendasi kebijakan di bidang fiskal yang diterima deputi adalah dokumen-dokumen usulan kebijakan yang dihasilkan bersama Stakeholder terkait yang disampaikan

Rekomendasi kebijakan perkebunan yang diterima Deputi adalah rekomendasi kebijakan yang disampaikan oleh Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Perkebunan yang

Persentase Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Industri yang diterima Deputi adalah persentase usulan rekomendasi kebijakan berupa nota dinas dalam bidang industri

Dalam rangka turut menjaga agar perkembangan e- commerce tetap memperhatikan aspek-aspek perlindungan konsumen dan persaingan usaha yang sehat, Kedeputian Bidang

Adapun ruang lingkup dari kesepakatan ini adalah tercapainya kerja sama ekonomi internasional (PTA/FTA/CEPA, Bilateral, Regional dan Sub Regional, serta

Hak-hak dasar yang harus terpenuhi adalah kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan dan berusaha, perumahan dan sanitasi, air bersih, pertanahan, sumber

Namun,dengan perkembangan South Beach Queen yang semakin banyak dikenal dikalangan pemuda pecinta sepeda fixie ini para anggota mulai memaknainya untuk kelanggengan

Rekomendasi kebijakan hortikultura yang diterima Deputi adalah rekomendasi kebijakan yang disampaikan oleh Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura yang