• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 2 Profil Kabupaten Kuningan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab 2 Profil Kabupaten Kuningan"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

2.1 GAMBARAN GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI

Kabupaten Kuningan merupakan bagian dari wilayah bagian Provinsi Jawa Barat yang secara definitif menjadi Daerah Tingkat II berdasarkan Undang-Undang No. 14 Tahun 1950. Secara geografis Kabupaten Kuningan terletak pada 6046’53,935”-7011’42,601” Lintang Selatan 108023’2,088”-108047’40,946” Bujur Timur, dengan batas-batas wilayahnya sebagai berikut:

Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat

Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah

Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Brebes Provinsi Jawa

Tengah

Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat

Secara administratif, Kabupaten Kuningan mempunyai luas 1.195,71 km2 atau 3,38% dari luas wilayah Provinsi Jawa Barat., yang terbagi dalam 32 kecamatan dan 376 desa/kelurahan. Kecamatan terluas adalah Kecamatan Cibingbin dengan luas 70,91 km2 atau 5,93% dari luas Kabupaten Kuningan. Sedangkan yang memiliki wilayah terkecil adalah Kecamatan Sindangagung dengan luas 3,12 km2 atau 1,10% dari luas Kabupaten Kuningan. Selengkapnya wilayah Kabupaten Kuningan dapat dilihat pada Tabel 2.1 dan Gambar 2.1.

Bab 2

Profil Kabupaten Kuningan

(2)

Tabel 2.1

Wilayah Administrasi Kabupaten Kuningan

No Kecamatan Luas Wilayah Desa/Kelurahan Jumlah

Km2 Presentase 1 Darma 51,71 4,32 19 2 Kadugede 18,22 1,52 12 3 Nusaherang 18,21 1,52 8 4 Ciniru 49,88 4,17 9 5 Hantara 35,49 2,97 8 6 Selajambe 36,73 3,07 7 7 Subang 47,58 3,98 7 8 Cilebak 42,50 3,55 7 9 Ciwaru 52,17 4,36 12 10 Karangkancana 65,35 5,47 9 11 Cibingbin 70,91 5,93 10 12 Cibeureum 47,09 3,94 8 13 Luragung 47,74 3,99 16 14 Cimahi 38,77 3,24 10 15 Cidahu 42,22 3,53 12 16 Kalimanggis 20,90 1,75 6 17 Ciawigebang 60,61 5,07 24 18 Cipicung 21,37 1,79 10 19 Lebakwangi 19,81 1,66 13 20 Maleber 57,48 4,81 16 21 Garawangi 29,96 2,51 17 22 Sindangagung 13,12 1,10 12 23 Kuningan 30,06 2,51 16 24 Cigugur 35,37 2,96 10 25 Kramatmulya 16,99 1,42 14 26 Jalaksana 37,09 3,10 15 27 Japara 27,19 2,27 10 28 Cilimus 35,41 2,96 13 29 Cigandamekar 22,31 1,87 11 30 Mandirancan 35,03 2,93 12 31 Pancalang 19,24 1,61 13 32 Pasawahan 49,20 4,11 10 Jumlah 1.195,71 100,00 376

(3)

Gam bar 2 .1 P eta A dmi ni str as i K ab up ate n Kuni ng an

(4)

2.2 GAMBARAN DEMOGRAFI

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), bahwa jumlah penduduk di Kabupaten Kuningan sampai dengan tahun 2015 berjumlah 1.149.566 jiwa, yang terdiri dari 582.526 jiwa penduduk laki-laki dan 567.040 jiwa penduduk perempuan. Kepadatan penduduk di Kabupaten Kuningan berbeda-beda untuk setiap kecamatan. Kepadatan penduduk rata-rata di Kabupaten Kuningan pada tahun 2015 berkisar 961 jiwa/km2.

Kecamatan Kuningan memiliki kepadatan 3.305 jiwa/km2 dan merupakan kecamatan dengan kepadatan tertinggi di Kabupaten Kuningan. Sedangkan Kecamatan Cilebak memiliki kepadatan penduduk 298 jiwa/km2 dan merupakan kecamatan dengan kepadatan terendah. Selengkapnya jumlah dan kepadatan penduduk Kabupaten Kuningan dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2

Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Kuningan Tahun 2015 No Kecamatan (KmLuas 2)

Penduduk (Jiwa) Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km2) Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 Darma 51,71 27.820 25.168 52.988 1.025 2 Kadugede 18,22 14.012 12.834 26.846 1.473 3 Nusaherang 18,21 9.842 10.296 20.138 1.106 4 Ciniru 49,88 9.982 10.830 20.812 417 5 Hantara 35,49 7.506 7.897 15.403 434 6 Selajambe 36,73 8.085 7.348 15.433 420 7 Subang 47,58 9.240 8.360 17.600 370 8 Cilebak 42,50 6.578 6.106 12.684 298 9 Ciwaru 52,17 16.720 15.736 32.456 622 10 Karangkancana 65,35 0.944 9.945 20.889 320 11 Cibingbin 70,91 21.315 20.081 41.396 584 12 Cibeureum 47,09 10.659 10.712 21.371 454 13 Luragung 47,74 20.727 20.102 40.829 855 14 Cimahi 38,77 22.528 17.940 40.468 1.044 15 Cidahu 42,22 22.770 21.574 44.344 1.050 16 Kalimanggis 20,90 11.564 14.790 26.354 1.261 17 Ciawigebang 60,61 45.045 43.803 88.848 1.466 18 Cipicung 21,37 15.147 14.210 29.357 1.374

(5)

No Kecamatan (KmLuas 2)

Penduduk (Jiwa) Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km2) Laki-Laki Perempuan Jumlah

19 Lebakwangi 19,81 22.680 21.603 44.283 2.235 20 Maleber 57,48 19.328 25.502 44.830 780 21 Garawangi 29,96 22.800 20.066 42.866 1.431 22 Sindangagung 13,12 19.908 16.128 36.036 2.747 23 Kuningan 30,06 49.248 50.096 99.344 3.305 24 Cigugur 35,37 22.480 22.761 45.241 1.279 25 Kramatmulya 16,99 27.060 25.311 52.371 3.082 26 Jalaksana 37,09 22.165 22.572 44.737 1.206 27 Japara 27,19 10.887 8.748 19.635 722 28 Cilimus 35,41 22.445 25.488 47.933 1.354 29 Cigandamekar 22,31 14.348 15.317 29.665 1.330 30 Mandirancan 35,03 13.054 12.261 25.315 723 31 Pancalang 19,24 13.608 11.470 25.078 1.303 32 Pasawahan 49,20 12.031 11.985 24.016 488 Jumlah 1.195,71 582.526 567.040 1.149.566 961 Sumber : BPS Kabupaten Kuningan tahun 2015

Pertambahan jumlah penduduk di Kabupaten Kuningan dipengaruhi oleh pertumbuhan alami (lahir dan mati), penduduk datang dan peduduk keluar (migrasi). Berdasarkan data penduduk dari Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa rata-rata laju pertumbuhan penduduk dari tahun 2012 sampai tahun 2015 sebesar 0,480%. Rata-rata laju pertumbuhan penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Nusaherang sedangkan untuk rata-rata laju pertumbuhan terkecil terdapat di Kecamatan Pasawahan. Lebih jelas mengenai laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Kuningan terlihat pada Tabel 2.3.

(6)

Tabel 2.3:

Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Kuningan 4 Tahun Terakhir No Kecamatan

Jumlah Penduduk (Jiwa) Rata-rata Laju Pertumbuhan Penduduk (%) 2012 2013 2014 2015 1 Darma 52.230 52.480 52.699 52.988 0,481 2 Kadugede 26.526 26.645 26.760 26.846 0,401 3 Nusaherang 19.687 19.785 19.940 20.138 0,758 4 Ciniru 20.554 20.633 20.726 20.812 0,417 5 Hantara 15.096 15.194 15.296 15.403 0,673 6 Selajambe 15.174 15.266 15.331 15.433 0,566 7 Subang 17.355 17.435 17.500 17.600 0,468 8 Cilebak 12.446 12.508 12.586 12.684 0,633 9 Ciwaru 31.968 32.111 32.277 32.456 0,506 10 Karangkancana 20.625 20.722 20.794 20.889 0,425 11 Cibingbin 40.730 40.945 41.160 41.396 0,542 12 Cibeureum 21.087 21.178 21.273 21.371 0,447 13 Luragung 40.288 40.468 40.648 40.829 0,446 14 Cimahi 39.804 40.015 40.218 40.468 0,553 15 Cidahu 43.798 43.977 44.150 44.344 0,414 16 Kalimanggis 26.095 26.181 26.257 26.354 0,330 17 Ciawigebang 87.629 88.046 88.467 88.848 0,462 18 Cipicung 28.890 29.025 29.177 29.357 0,536 19 Lebakwangi 43.719 43.913 44.100 44.283 0,428 20 Maleber 44.101 44.339 44.595 44.830 0,548 21 Garawangi 42.199 42.400 42.642 42.866 0,524 22 Sindangagung 35.442 35.612 35.790 36.036 0,556 23 Kuningan 97.941 98.353 98.835 99.344 0,475 24 Cigugur 44.728 44.915 45.080 45.241 0,381 25 Kramatmulya 51.540 51.784 52.074 52.371 0,535 26 Jalaksana 44.057 44.257 44.485 44.737 0,512

(7)

No Kecamatan

Jumlah Penduduk (Jiwa) Rata-rata Laju Pertumbuhan Penduduk (%) 2012 2013 2014 2015 27 Japara 19.404 19.498 19.561 19.635 0,395 28 Cilimus 47.346 47.556 47.731 47.933 0,412 29 Cigandamekar 29.201 29.354 29.508 29.665 0,527 30 Mandirancan 24.964 25.076 25.173 25.315 0,467 31 Pancalang 24.726 24.838 24.948 25.078 0,472 32 Pasawahan 23.814 23.890 23.942 24.016 0,282 Kabupaten Kuningan 1.133.164 1.138.399 1.143.723 1.149.566 0,480 Sumber: BPS Kab. Kuningan, 2015

2.3 GAMBARAN TOPOGRAFI

Topografi wilayah Kabupaten Kuningan sangat bervariasi, dari dataran sampai pegunungan yaitu kawasan Gunung Ciremai, sampai ke dataran yang agak rendah seperti di wilayah Kuningan bagian Timur. Permukaan tanah Kabupaten Kuningan relatif datar dengan variasi berbukit-bukit terutama Kuningan bagian Barat dan bagian Selatan yang mempunyai ketinggian berkisar 700 meter di atas permukaan laut, sampai ke dataran yang agak rendah seperti wilayah Kuningan bagian Timur dengan ketinggian antara 120 meter sampai dengan 222 meter di atas permukaan laut.

Berdasarkan elevasi ketinggian tanah, wilayah Kabupaten Kuningan terbagi atas: ketinggian 25 – 100 meter di atas permukaan laut (dpl) seluas 10.915,47 Ha (9,26 %); ketinggian 100 – 500 meter dpl seluas 69.414,92 Ha (58,90 %); ketinggian 500 – 1.000 meter dpl seluas 30.538,15 Ha (25,91 %) ; dan ketinggian lebih dari 1.000 meter dpl seluas 6.989,01 Ha (5,93 %).

Ditinjau dari tingkat kemiringan tanahnya, Kabupaten Kuningan dapat diidentifikasikan dengan kemiringan 0-5% meliputi wilayah bagian tengah dan timur Kabupaten Kuningan seperti sebagian Kecamatan Kuningan, Kecamatan Ciawigebang dan Kecamatan Garawangi; kemiringan 5-15% meliputi wilayah

(8)

utara Kabupaten Kuningan; kemiringan 15-40% meliputi wilayah timur Kabupaten Kuningan; dan kemiringan lebih dari 40% meliputi wilayah selatan Kabupaten Kuningan seperti di Kecamatan Subang, Kecamatan Cilebak, Kecamatan Ciniru, dan Kecamatan Selajambe serta wilayah bagian barat Kabupaten Kuningan yang ditandai dengan adanya gunung Ciremai.

Tabel 4.4

Ketinggian Tanah Kabupaten Kuningan

No Ketinggian (dpl) Luas (Ha) %

1 25 - 100 10.915,47 9,26

2 100 - 500 69.414,92 58,90

3 500 - 1000 30.538,15 25,91

4 > 1000 6.989,01 5,93

Sumber : dokumen RTRW Kab. Kuningan, Tahun 2011 – 2031.

Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Kabupaten Kuningan, Tahun 2008 - 2017

Gambar 2.2

(9)

2.4 GAMBARAN GEOHIDROLOGI

Secara umum, kondisi sistem hidrologi di suatu daerah dapat ditinjau dari kajian Daerah Aliran Sungai (DAS). DAS merupakan suatu bentang alam yang dibatasi oleh pemisah alami berupa topografi perbukitan/pegunungan dan berfungsi mengumpulkan, menyimpan dan mengalirkan air, sedimen dan unsur hara ke sungai utama yang akhirnya bermuara pada satu outlet tunggal. Di Kabupaten Kuningan terdapat 43 sungai dan 3 DAS (DAS Cisanggarung, DAS Cijolang, dan DAS Ciberes-Bangkaderes). .

Beberapa sungai besar yang terdapat di Kabupaten Kuningan cukup potensial untuk pengembangan pertanian, irigasi, air baku dan pembangkit listrik seperti Sungai Cisanggarung Selain sungai-sungai tersebut, terdapat pula yang sangat potensial untuk pengembangan usaha perikanan darat.

Gambar 2.3

Peta Daerah Aliran Sungai Kabupaten Kuningan 2.5 GAMBARAN GEOLOGI

Menurut Iitologinya, Wilayah kabupaten Kuningan didominasi oleh Formasi kaliwungu, sementara Formasi Halang terdapat di selatan dan formasi Penuli terdapat di utara. Endapan Aluvial, terdiri dari:endapan talus (endapan tepi lereng) dibentuk oleh material lepas berukuran

(10)

kerikil hingga bongkahan.Endapan aluvial danau dan aluvialsungai., umumnya dibentuk oleh,pasir, kerikil, lanau dan lempung.

Endapan Gunung Api Muda: Terdiri dari produk aktif itas gunung api muda, berupa tufa pasir, tufalempung dan breksi. Penyebaran endapan ini dijumpai paling luasmulai pucak gunung api G. Ceremai hingga ketepi lereng, yang berbatasan dengan endapan aluvial.

Endapan Gunung Api dan Sedimen Kwarter: Satuan ini didominasi oleh endapan breksi andesit dan batuan sedimen.

Gambar-4.4: Peta Geologi Kabupaten Kuningan

2.6 GAMBARAN KLIMATOLOGI

Kondisi iklim suatu wilayah dapat dilihat dari keadaan curah hujan, hari hujan, temperatur, kelembaban relatif, kecepatan angin, dan itensitas penyinaran matahari. Iklim Kabupaten Kuningan berdasarkan Smith dan Ferguson termasuk dalam kategori tropis, yang dicirikan oleh bulan basah selama 5 bulan yaitu pada bulan Desember – April dengan temperatur rata-rata 23–31°C pada tahun 2015 Curah hujan pada bagian Barat dan Selatan terutama daerah lereng Gunung Ciremai berkisar antara 3.000– 4.000 mm/tahun, sedangkan pada daerah yang semakin datar di bagian Utara dan Timur antara 2.000 – 3.000 mm/tahun.

(11)

1. Curah Hujan

Rerata curah hujan di Kabupaten Kuningan sepanjang tahun 2015 mencapai 162,41 mm/bulan. Bulan basah terjadi jika jumlah curah hujan yang terjadi pada bulan tersebut melebihi dari rerata curah hujan pada tahun bersangkutan. Berdasarkan rerata curah hujan mengindikasikan bahwa bulan basah Kabupaten Kuningan terjadi pada bulan Desember – April dengan rerata curah hujan bulanan berada diatas 300 mm, sedangkan bulan keringnya yaitu bulan Mei – November dengan rerata curah hujan bulanan kurang dari 100 mm.

2. Hari Hujan

Pada tahun 2015 rerata hari hujan dalam satu tahunnya selama 15 hari dalam tiap bulannya. Pada bulan-bulan tertentu frekuensi turunnya hujan lebih sedikit dibandingkan dengan bulan lainnya. Frekuensi hujan di bawah rata-rata terjadi pada bulan Mei – November, hal ini mengindikasikan bahwa pada bulan-bulan tersebut sedang mengalami musim kemarau. Demikian pula sebaliknya musim hujan terjadi pada bulan Desember – April, karena jumlah hari hujan tiap bulannya melebihi rata-rata.

3. Temperatur

Secara umum keadaan temperatur di Kabupaten Kuningan mengikuti kondisi suhu udara di Provinsi Jawa Barat dengan wilayah yang lebih luas. Temperatur rata-rata selama tahun 2015 di Kabupaten Kuningan berkisar 23–31°C. Pada bulan-bulan tertentu temperaturnya berada di atas rata-rata atau bahkan berada di bawah rata-rata. Temperatur pada bulan Desember-Mei berada di bawah temperatur rata-rata dengan suhu paling rendah terjadi pada bulan Januari mencapai 27°C. Sedangkan temperatur bulan Juni-November berada diatas rata-rata mencapai 30°C pada bulan Juli. 4. Kelembaban Relatif

Sepanjang tahun 2015 kelembaban relatif rata-rata ...% - ...% sehingga dapat dikatakan bahwa Kabupaten Kuningan termasuk daerah dengan kelembaban relatifnya tinggi/rendah (pilih salah satu). Kelembaban relatif

(12)

wilayah Kabupaten Kuningan cukup tinggi dengan rata-rata mencapai ...%

pada tahun ... Pada bulan ...-... merupakan bulan-bulan dengan tingkat kelembabannya berada diatas rata-rata, sedangkan tingkat kelembaban relatif bulan ...-... berada di bawah rata-rata.

5. Kecepatan Angin

Rata-rata kecepatan angin di Kabupaten Kuningan selama tahun ...

mencapai ... knot, kecepatan angin diatas kecepatan rata-rata terjadi pada bulan ... – ... yang berkisar ...–... knot.

6. Itensitas Penyinaran Matahari

Lama penyinaran matahari menunjukkan banyaknya hari yang mendapatkan penyinaran matahari pada tiap bulannya. Itensitas penyinaran matahari di Kabupaten Kuningan selama tahun ... berkisar

...% - ...%, hal ini berarti efektifitas lama penyinaran yang terjadi di Kabupaten Kuningan... berkisar ... - ... hari tiap bulannya.

Tabel 2.4

Kondisi Klimatologi Kabupaten Kuningan Tahun 2015 Bulan Kondisi Klimatologi Curah Hujan (mm) Hari Hujan (hari) Temperatur Kelemb. Relatif (%) Kec. Angin (knot) Itensitas Penynrn (%) Suhu Min (oC) Suhu Max (oC) Januari 382,92 16 28 23 Februari 381,13 18 31 24 Maret 327,58 15 30 23 April 339,26 18 30 23 Mei 92,34 5 29 23 Juni 2,58 0 31 24 Juli 3,58 0 31 25 Agustus 0 0 31 24 September 0,53 0 30 24 Oktober 0 0 31 24 Nopember 112,63 6 31 24 Desember 306,34 10 29 24 Rata-rata 162,41 7 30,17 23,75

(13)

2.7 POTENSI EKONOMI

Keunggulan suatu sektor ekonomi dapat dilihat dari segi pertumbuhan, kontribusi sektor yang bersangkutan dalam perekonomian secara agregat, dan daya serapnya terhadap tenaga kerja. Sektor ekonomi yang memiliki pertumbuhan dan kontribusi terhadap PDRB serta penyerapan tenaga kerja yang tinggi merupakan sektor yang paling unggul di antara sektor-ekonomi yang ada. Sektor ini akan menjadi penggerak utama perekonomian pada suatu wilayah.

Berdasarkan distribusi persentase nilai PDRB Kabupaten Kuningan dari tahun 2011 - 2015 berdasarkan harga konstan terlihat bahwa struktur perekonomian Kabupaten Kuningan didominasi oleh sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dengan distribusi sebesar 26,50% pada tahun 2011. PDRB Kabupaten Kuningan menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan dapat dilihat pada Tabel 2.5berikut :

Tabel 2.5

Distribusi Persentase PDRB Berdasarkan Harga Konstan 2010 di Kabupaten Kuningan Tahun 2011-2015

Sektor 2011 2012 2013 2014 2015

1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 26,50 25,14 24,26 23,16 22,01

2. Pertambangan dan Penggalian 1,97 1,91 1,86 1,83 1,73

3. Industri Pengolahan 2,51 2,38 2,43 2,42 2,41

4. Pengadaan Listrik dan Gas 0,10 0,10 0,10 0,10 0,09

5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah

dan Daur Ulang 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09

6. Konstruksi 8,41 8,64 8,81 8,83 8,99

7. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil

dan Sepeda Motor 17,94 18,20 17,99 17,66 17,14

8. Transportasi dan Pergudangan 13,32 13,48 13,45 13,69 14,02 9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1,79 1,76 1,74 1,73 1,76

10. Informasi dan Komunikasi 3,80 3,91 3,99 4,36 4,74

11. Jasa Keuangan dan Asuransi 4,89 4,99 5,19 5,08 5,18

12. Real Estate 3,05 3,14 3,12 3,07 3,03

13. Jasa Perusahaan 0,40 0,41 0,41 0,41 0,42

14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan

Jaminan Sosial Wajib 4,54 4,41 4,16 3,95 3,79

15. Jasa Pendidikan 6,29 6,91 7,78 8,76 9,42

(14)

Sektor 2011 2012 2013 2014 2015

17. Jasa lainnya 3,08 3,16 3,21 3,35 3,53

P D R B 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber: BPS Kab. Kuningan, 2015

Untuk mengetahui perkembangan ekonomi suatu wilayah, dapat dilihat dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB merupakan suatu ukuran kuantitatif dari hasil-hasil pembangunan ekonomi yang telah dilakukan pada suatu saat tertentu untuk memberikan gambaran mengenai keadaan perekonomian pada masa-masa lalu dan masa sekarang. Pertumbuhan nilai PRDB Kabupaten Kuningan pada tahun 2015 mencapai 5,89% mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun yang sama, pertumbuhan nilai PRDB Provinsi Jawa Barat sebesar 5,03% lebih rendah.

Pertumbuhan ekonomi di wilayah Kabupaten Kuningan didukung dari berbagai bidang antara lain Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Pertambangan dan Penggalian; Industri Pengolahan; Pengadaan Listrik dan Gas; Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang; Konstruksi; Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; Transportasi dan Pergudangan; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; Informasi dan Komunikasi; Jasa Keuangan dan Asuransi; Real Estate; Jasa Perusahaan; Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib; Jasa Pendidikan; Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial; dan Jasa lainnya. Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan memberikan sumbangan yang paling besar terhadap total PDRB Kabupaten Kuningan dengan rata-rata sumbangan yang diberikan sebesar 24,22% (tanpa minyak). Sektor lainnya yang memiliki kontribusi relatif besar adalah sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor yaitu 17,78% sedangkan PDRB yang disumbangkan dari sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang relatif kecil yaitu hanya 0,09%, masih jauh lebih rendah terhadap total PDRB Kabupaten Kuningan.

(15)

Gambar 2.5

Pertubuhan Ekonomi Kabupaten Kuningan Tahun 2012-2015

Indeks Pembangunan Manusia sesuai dengan UNDP merupakan indikator untuk mengukur tingkat keberhasilan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. IPM Kabupaten Kuningan yang terdiri dari aspek Pendidikan, Kesehatan dan Daya Beli dari tahun ke tahun terdapat peningkatan, hal ini dapat mengiindikasikan adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Tabel 2

Indikator IPM Kabupaten Kuningan tahun 2012-2013 Indikator

Komponen IPM Indeks

2012 2013 2012 2013

Angka Harapan Hidup (AHH) 70,81 70,94 76,35 76,57

Angka Melek Huruf (AMH) 97,76 98,10 97,76 98,10

Rata-rata Lama Sekolah (RLS) 8,64 8,67 57,62 57,82

Pendidikan 84,38 84,67

Daya Beli/Purchasing Power Parity (PPP) (ribu)

550,7 554,6 57,94 58,83

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 72,89 73,36

Sumber BPS Kabupaten Kuningan tahun 2013

Perkembangan IPM Kabupaten Kuningan dalam kurun waktu setahun (2012 - 2013), menunjukkan angka IPM dan seluruh komponen IPM meningkat. Untuk IPM meningkat sebesar 0,47 poin. Kontribusi terbesar pada peningkatan IPM ini, dipengaruhi oleh indeks daya beli yang meningkat sebesar 0,89 poin, dan indeks pendidikan sebesar 0,29 poin, serta indeks kesehatan meningkat sebesar 0,22 poin.

Data penduduk miskin di Kabupaten Kuningan meliputi jumlah keluarga miskin dan jumlah penduduk miskin serta prosentasenya diuraikan pada Tabel 2.41 di bawah in

(16)

Tabel

Data Penduduk MiskinKabupaten Kuningan Tahun 2011

No Uraian Jumlah

1 Jumlah KK 315.989

2 Jumlah KK miskin 72. 919

3 Penduduk miskin 150.268

4 Persentase Penduduk miskin 14,20

Sumber : BPS Kabupaten Kuningan Tahun 2012

Penilaian kualitas sumber daya manusia dapat dilihat dari tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan. Rendahnya rata-rata tingkat pendidikan penduduk dapat dijadikan idikator rendahnya kualitas sumberdaya manusia yang ada.

Tabel

Indikator Ketenagakerjaan berdasarkan Pola Distribusi Sektoral Kabupaten Kuningan Tahun 2010 dan 2012

No Mata

Pencaharian

Tahun

2010 2012

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

1 Pertanian 194.894 39,09 154.145 32,66 2 Industri 24.485 4,91 27.422 5,81 3 Perdagangan 150.520 30,19 144.920 30,71 4 Jasa-Jasa 68.238 13,69 62.193 13,18 5 Lainnya 60.475 12,13 83.225 17,64 Jumlah 498.612 100,00 471.905 100,00

Sumber : BPS Kabupaten Kuningan Tahun 2010 dan 2012

Tabel

Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas menurut Ijazah Tertinggi yang Dimiliki Kabupaten KuninganTahun 2013

No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase

1 Tidak/Belum Sekolah 17.973 1,89

2 Tidak Punya Ijazah 131.289 13,83

3 SD/MI/Paket A 490.486 51,65 4 SLTP/MTs Sederajat/Paket B 156.081 16,44 5 SLTA Sederajat/Paket C 89.320 9,41 6 SM Kejuruan 30.753 3,24 7 DI/DII/Sarjana Muda 11.589 1,22 8 Sarjana DIV/S1/S2/S3 22.157 2,33 Jumlah 949.648 100,00

(17)

2.8 POTENSI TENAGA KERJA

Pertumbuhan penduduk usia kerja akan meningkatkan jumlah angkatan kerja. Pertambahan angkatan kerja tersebut dapat ditampung dalam lapangan kerja formal, dan sebagian lagi telah berusaha menciptakan lapangan kerja formal, dan sebagian lagi telah berusaha menciptakan lapangan kerja untuk dirinya sendiri, yang termasuk sebagai pekerjaan sektor informal. Namun tidak semua angkatan kerja tersebut dapat tertampung pada lapangan kerja yang tersedia.

Yang termasuk angkatan kerja adalah penduduk yang bekerja, mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja dan yang sedang mencari pekerjaan (menganggur). Penduduk yang bersekolah, mengurus rumah tangga dan tidak melakukan kegiatan apapun termasuk kategori bukan angkatan kerja.

Tabel 2.6

Tenaga Kerja Terdaftar di Kabupaten Kuningan Berdasarkan Sektor Periode Tahun 2012 - 2015

Lapangan Usaha Tahun

2012 2013 2014 2015

Pertanian 154.145 152.413 153.751 142.543

Pertambangan dan Penggalian 3.179 2.028 2.457 2.382

Industri 27.422 29.589 30.640 29.404

Listrik, Gas dan Air 447 795 802 742

Konstruksi 54.010 49.690 50.293 49.608

Perdagangan 144.920 147.413 150.449 139.724

Angkutan dan Komunikasi 17.095 605 8.619 8.535

Keuangan 3.809 16.969 7.785 7.729

Jasa 62.193 70.825 72.170 66.811

Lainnya 4 .685 4.911 2.729 2.615

Jumlah 471.905 475.238 479.695 450.093

Laju Pertumbuhan Tenaga Kerja (%) - 0,706 0,938 (6,171)

Sumber : BPS Kab. Kuningan, 2015

Dari tabel di atas terlihat bahwa jenis kegiatan utama yang paling banyak dilakukan oleh penduduk Kabupaten Kuningan adalah pada sektor Pertanian. Persentase penduduk

(18)

dengan lapangan usaha pada sektor Pertanian pada tahun 2014 tercatat sebesar 32,05% (153.751 jiwa), dan pada tahun 2015 mengalami penurunan menjadi 31,67% (142.543 jiwa).

Penilaian kualitas sumber daya manusia dapat dilihat dari tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan. Rendahnya rata-rata tingkat pendidikan penduduk dapat dijadikan idikator rendahnya kualitas sumberdaya manusia yang ada.

Tabel 2.7

Jumlah dan Persentase Penduduk Pencari Kerja Menurut Ijasah Tertinggi Yang Dimiliki Tahun 2014 – 2015 Ijasah Tertinggi Yang

Dimiliki 2014 2015 Jumlah % Jumlah % Tidak Tamat SD 0 0,00 0 0,00 Tamat SD 51 0,64 18 0,31 Tamat SLTP sederajat 374 4,67 196 3,41

Tamat SLTA sederajat 5.414 67,53 4.658 80,95

Diploma ke atas 2.178 27,17 882 15,33

Jumlah 8.017 100,00 5.754 100,00

Sumber: BPS Kab. Kuningan, 2015

2.9 DEMOGRAFI DAN URBANISASI

Berdasarkan data demografi hasil sensus penduduk tahun 2015 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Kabupaten Kuningan adalah sebanyak 1.149.566 orang yang terdiri dari 582.526 orang laki-laki dan 567.040 perempuan dengan sex ratio sebesar 102,7. Dibandingkan dengan jumlah penduduk pada tahun 2014 yaitu sebesar 1.143.723 orang maka laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Kuningan mencapai 0,511% pertahun.

Angka pertumbuhan penduduk yang mencapai 0,511% cukup tinggi. Hal ini merupakan dampak dari keberhasilan pembangunan daerah Kabupaten Kuningan sehingga menarik orang datang ke Kabupaten Kuningan.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian Sahara 2016 menggunakan Rhizopus oryzae untuk proses fermentasi yang menggunakan variasi volume inokulum 3, 5, 7 mL dan lama fermentasi 3, 6, 9 hari melaporkan

meminum air susu, sehingga susu tidak jatuh ke dalam rumen. Bila ada pakan pada Bila ada pakan pada baik baik konsentrat atau rumput, saluran tersebut akan tetap membuka,

Pelaksanaan program ini terlihat tidak sungguh- sungguh dalam menanggulangi kemiskinan, terbukti telah melenceng dari tujuan umum yang ingin dicapai oleh Direktorat Jenderal

Dari data yang diperoleh dari berbagai pus- taka dan literatur, maka diperoleh analisis yang terdiri dari proses input suara, akuisisi, verifika- si, output data suara,

Dari hasil evaluasi pembelajaran dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan pengajaran berbasis inkuiri diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 66,67

Gardu induk adalah suatu instalasi yang terdiri dari peralatan listrik yang berfungsi untuk mentransfer tenaga listrik tegangan tinggi yang satu ke tegangan tinggi yang lainya atau ke

Responden memiliki lahan miliki sendiri hasil dari warisan orang tua yang digarap oleh responden dan lahan yang digarapkan kepada orang lain sesuai Tabel.