• Tidak ada hasil yang ditemukan

Enhancing Services ANGKASA PURA II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Enhancing Services ANGKASA PURA II"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Visi Misi Vision Mission

02

Strategi Perusahaan Company Strategy

03

Ikhtisar

Keuangan Financial Highlights

04

Wilayah Kerja

Business Area

06

Sekilas

Perusahaan Company In Brief

07

Peristiwa Penting 2005

Recorded Events 2005

08

Sambutan Dewan Komisaris

Foreword from the Board of Commissioners

10

Sambutan Direksi

Foreword from the Board of Directors

14

Jasa Aeronautika

Aeronautical Services

20

Jasa Non-Aeronautika

Non-Aeronautical Services

22

Pengembangan Usaha

Business Development

28

Sumber Daya Manusia

Human

Resources

30

Struktur Organisasi

Organization Structure

32

Kepedulian Sosial

dan Lingkungan

Social and Environmental Care

34

Tata Kelola Perusahaan

Good

Corporate Governance

38

Manajemen Risiko

Risk Management

44

Analisa

dan Diskusi Manajemen

Management Discussion and Analysis

48

Informasi

(3)

Meningkatkan Pelayanan

untuk senantiasa memberikan

kepuasan kepada para pengguna

jasa bandara.

Enhancing Services

in continuing to strive towards the

satisfaction of airport service users.

Meningkatkan Pelayanan

(4)

Visi

Vision

Menjadi pengelola bandar udara bertaraf internasional yang mampu bersaing di kawasan regional.

To be an international-class airport management company with high competitiveness regionally.

Misi

Mission

Mengelola jasa kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara yang mengutamakan keselamatan penerbangan dan kepuasan pelanggan, dalam upaya memberikan manfaat optimal kepada pemegang saham, mitra kerja, pegawai, masyarakat, dan lingkungan dengan memegang teguh etika bisnis.

Managing airport services and air traffic services with a priority to flight safety and customer satisfaction, in the effort of creating optimum benefit for shareholders, business partners, employees, the community, and the environment, by firmly holding to business ethics.

(5)

- Meningkatkan kualitas pelayanan lalu lintas udara dengan mengimplementasikan teknologi berbasis satelit.

- Meningkatkan kualitas pelayanan bandara dengan pengembangan fasilitas-fasilitas terminal, fasilitas bisnis yang berbasis konsep airport city,

- Memanfaatkan keunggulan teknologi dan

kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki untuk pengembangan produk-produk non-aeronautika. - Melakukan kerja sama dengan pihak ketiga yang

kompeten dalam pengembangan bisnis penunjang bandara.

- Meningkatkan nilai perusahaan yang meliputi: • Employee : equal, opportunity dan welfare • Customer : pelayanan prima

• Shareholder : Good Corporate Governance

• Society : economic welfare/social responsibility program

- Restrukturisasi organisasi dari organisasi berbasis fungsional menjadi organisasi unit usaha.

- Meningkatkan hubungan dengan stakeholder (owner, operator, dan regulator).

- Increase the service quality of air traffic through the implementation of a satelite-based technology. - Increase the quality of airport service through the

development of terminal and business facilities based on airport city concept.

- Maximize on technology infrastructure and human resource competency to develop non-aeronautical products.

- Develop joint-cooperation with competent third parties in the development of airport supporting businesses. - Increase company values encompassing:

• Employee : equal, opportunity and welfare • Customer : excellent service

• Shareholder : good corporate governance

• Society : economic welfare/social responsibility program.

- Organization restructuring from a functional-based organization to a business unit-based organization. - Further intensify relationship with stakeholder (owner,

operator, and regulator).

(6)

Ikhtisar Keuangan

Financial Highlights

005 00 00 00 00

Laporan Laba Rugi Profit and Loss Statements

Pendapatan Usaha ,70. ,506. ,5.9 ,5.8 ,089.7 Operating Revenue

Pendapatan Di Luar Usaha .0 6.5 98.6 7.9 5.7 Non-Operating Income

Beban Usaha ,06.6 966.7 869.7 768. 688.6 Operating Expenses

Beban Di Luar Usaha 7.5 0.5 58.8 89.5 7. Non-Operating Expenses

Pos-pos Luar Biasa (99.5 ) (8.7 ) (.6 ) (7.9 ) 7. Extraordinary Items

Laba (Rugi) Sebelum Pajak 668.9 606.9 00. 508.0 66.8 Profit (loss) Before Tax

Pajak Tahun Berjalan (.6 ) (79.7 ) (. ) (7. ) (5. ) Current Income Tax

Pajak Ditangguhkan .7 (7.8 ) 6.0 .0 (0.0 ) Deferred Income Tax

Laba Bersih .9 9. 8.0 7.7 8.7 Net Profit After Tax

Neraca Balance Sheets

Aktiva Lancar ,97.0 ,0. ,07. ,06. ,. Current Assets

Aktiva Pajak Tangguhan .7 9.0 6.8 0.8 9.9 Deferred Tax Assets

Investasi Jangka Panjang 8.7 80.9 9. 9. 77. Investment

Aktiva Tetap ,787.8 ,7.9 ,670.5 ,56.8 ,687.7 Fixed Assets

Aktiva Lain-lain 96. 98.0 0. 70. .9 Other Assets

Jumlah Aktiva ,889. ,55. ,6. ,80.9 ,0.8 Total Assets

Kewajiban Jangka Pendek 90.7 9.7 0. .8 67.5 Current Liabilities

Kewajiban Jangka Panjang 7. 0. 9. .0 8. Long-Term Debts

Dana Titipan Program THT 0.6 .8 7.6 70.8 . Retiree Welfare Program Fund

Bantuan Pemerintah yang Unstipulated Government’s

Belum ditentukan Statusnya 7.9 7.0 7.0 - - Contribution

Ekuitas ,77.8 ,8. ,978. ,96. ,88.8 Equities

Jumlah Kewajiban dan Ekuitas ,889. ,55. ,6. ,80.9 ,0.9 Total Liabilities And Equities

Rasio Keuangan Financial Ratios

Pengembalian Modal (ROE) 5% 5% % 8% % Return On Equity (ROE)

Pengembalian Investasi (ROI) % % 6% 0% % Return On Investment (ROI)

Rasio Kas 6% % 85% 0% 565% Cash Ratio

Rasio Lancar 55% 555% 6% 7% 7% Current Ratio

Collection Periods 55 days 55 days 5 days 7 days  days Collection Periods

Perputaran Persediaan  days  days  days  days 5 days Inventory Turn Over

Perputaran Total Aktiva 9% 6% % % % Total Assets Turn Over

Rasio Modal Terhadap Jumlah Aktiva 88% 78% 79% 6% 65% Equity to Total Assets

Biaya

Expenses

Perbandingan Selama Lima Tahun Terakhir 2001-2005

Comparative in The Last Five Years 2001-2005

(Dalam Miliar Rupiah - In Billion Rupiah)

Pendapatan

Revenues

1,361.39

billion Aeronautika Aeronautical

132.04

billion Di Luar Usaha Non - Operating

348.99

billion Non-Aeronautika Non-Aeronautical

1,036.59

billion Usaha Operating

37.50

billion Di Luar Usaha Non - Operating

Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik menggunakan notasi Inggris

(7)

Perbandingan Total Produksi Lalu Lintas Udara 2004/2005

Comparative Air Traffic Total Production 2004/2005

Pergerakan Pesawat Aircraft Movement 00,000 00,000 50,000 00,000 50,000 0 00 00 00 00 005

Airport Aircraft Movement Passengers Freight (in Tonnes)

2005 2004 Change (%) 2005 2004 Change (%) 2005 2004 Change (%)

Soekarno–Hatta ,88 ,50 .59 7,97,8 6,08,67 7.5 6, ,58 .9 Halim Perdanakusuma ,70 5, -. 9,05 90,677 -5.77 6,87 5,89 0.7 SM Badaruddin II ,08 ,09 6. ,0,880 ,,80 6.7 5,90 ,966 6.5 Supadio 0,5 ,86 -.89 ,,5 ,085,09 .6 7,005 5,87 9.5 Polonia 56,06 ,8 6.65 ,0,07 ,86,7 5.68 ,7 8,08 .6 Sultan Syarif Kasim II ,86 ,068 -5. ,5,56 ,,6 .80 0,95 8,86 9.08 Tabing - Minangkabau ,996 ,966 0. ,6,60 ,8,06 .5 6,986 6,65 5.5 Husein Sastranegara ,90 5,60 -.8 78,9 66,79 .7 60 89 .57 Sultan Iskandarmuda 5, 5,6 7.07 65,900 87,09 6.8 , ,08 96.86 Kijang ,606 ,79 -6.0 ,9 0,6 -0.9  7 -.0 TOTAL 443,297 407,778 8.71 38,476,271 35,945,301 7.04 406,719 383,452 6.07

Pertumbuhan Lalu Lintas Udara Konsolidasian di 10 Bandara Selama Lima Tahun Terakhir 2001-2005

Air Traffic Growth Consolidated of 10 Airports in The Last Five Years 2001 – 2005

Fiscal

Year

Aircraft Movement Passengers Freight (in Tonnes) International

& Domestic Local GrandTotal Change (%) International& Domestic Change (%) TransitDirect Grand Total Change (%) Total Change (%)

005 0,976 , ,97 8.7 6,8,70 7.5 ,6,568 8,76,7 7.0 06,79 6.07 00 8,899 ,879 07,778 0.66 ,0,5 .78 ,60,790 5,95,0 .7 8,5 6. 00 ,8 ,7 7,950 .6 5,668,77 .8 ,09,6 6,878,098 5.66 6, .8 00 ,858 9,6 7,0 .8 9,00,79 7.9 77,77 9,8,56 6.5 5,0 8.9 00 09,98 8,8 8,86 .5 ,969,787 5.5 699,667 5,669,5 .9 ,567 -.8 Internasional International Domestik Domestic Pergerakan Penumpang Passengers Movement 5,000,000 0,000,000 5,000,000 0,000,000 5,000,000 0 00 00 00 00 005 Internasional International Domestik Domestic Transit Transit Kargo Freight 00,000 00,000 50,000 00,000 50,000 0 00 00 00 00 005 Internasional International Domestik Domestic penumpang

passengers tonneston

50,000 00,000 50,000

5,000,000

(8)

JAKAR TA FIR

UJUNG PANDANG FIR

Sejak tanggal  Mei 005, Flight Information Region (FIR) di Indonesia yang sebelumnya terdiri dari  wilayah (Jakarta FIR, Bali FIR, Ujung Pandang FIR dan Biak FIR) telah dikelompokkan kembali menjadi  wilayah, yaitu Jakarta FIR dan Ujung Pandang FIR. Pengelolaan jasa penerbangan (aeronautika) di Jakarta FIR dilakukan oleh PT Angkasa Pura II.

Since  may 005, the Flight Information Region in Indonesia that previously consisted of  regions (Jakarta FIR, Bali FIR, Ujung Pandang FIR and Biak FIR) have been re-organized into  regions, namely the Jakarta FIR and Ujung Pandang FIR. The provision of air traffic (aeronautical) services for the Jakarta FIR is assigned to PT Angkasa Pura II.

Sultan Iskandarmuda

Airport Husein Sastranegara Airport Soekarno-Hatta Airport Halim Perdanakusuma Airport Kijang Airport

(9)

PT (Persero) Angkasa Pura II is a State-Owned Enterprise (SOE) that provides airport management and air traffic services. The company is engaged in activities connected with flight services (aeronautical) as well as airport support services (non-aeronautical).

Initially, PT (Persero) Angkasa Pura II was established on  August 98 under the name of Perum Pelabuhan Udara Jakarta-Cengkareng to manage and operate the Jakarta-Cengkareng Airport (present-day Soekarno-Hatta International Airport) and the Halim Perdanakusuma Airport. On 9 May 986, the name of the company was changed to Perum Angkasa Pura II and, subsequently on  January 99, it became a ‘Persero’ as covered in the Notarial Deed No.  Year 99 of Notary Muhani Salim SH, with the official name of PT (Persero) Angkasa Pura II. At present, PT (Persero) Angkasa Pura II manages 0 major airports in the Western Indonesia region, namely the Soekarno-Hatta International Airport (Jakarta), Halim Perdanakusuma Airport (Jakarta), Polonia Airport (Medan), Supadio Airport (Pontianak), Minangkabau International Airport (Ketaping) replacing the former Tabing Airport, Sultan Mahmud Badaruddin II International Airport (Palembang), Sultan Syarif Kasim II Airport

(Pekanbaru), Husein Sastranegara Airport (Bandung), Sultan Iskandarmuda Airport (Banda Aceh) and Kijang Airport (Tanjung Pinang). The company also provides air traffic services for the Jakarta Flight Information Region (Jakarta FIR).

The growth of the air transportation industry in Indonesia has resulted in increased revenues for PT (Persero) Angkasa Pura II as one of the most reliable of SOEs. Two times consecutively in the last couple of years

PT (Persero) Angkasa Pura II has been ranked in the category of “AAA Healthy” for its sound performances in terms of financial, operational and administrative aspects. For two years running in the same period, PT (Persero) Angkasa Pura II has been awarded the accolade of “BEST SOE in Logistics-Tourism-Transportation Category” at the BUMN & CEO BUMN Award ceremony in Jakarta.

PT (Persero) Angkasa Pura II merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pengelolaan jasa kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara. Aktivitasnya meliputi pelayanan jasa penerbangan (aeronautika) dan jasa penunjang bandara (non aeronautika).

Pada awalnya PT (Persero) Angkasa Pura II bernama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng yang didirikan tanggal  Agustus 98 untuk mengelola dan mengusahakan Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng (kini bernama Bandara Internasional Jakarta Soekarno-Hatta) dan Bandara Halim Perdanakusuma. Tanggal 9 Mei 986 berubah menjadi Perum Angkasa Pura II dan selanjutnya tanggal  Januari 99, resmi menjadi Persero sesuai Akta Notaris Muhani Salim, SH No.  tahun 99 menjadi PT (Persero) Angkasa Pura II. Saat ini PT (Persero) Angkasa Pura II mengelola sepuluh bandara utama di kawasan Barat Indonesia, yaitu Bandara Internasional Jakarta Soekarno-Hatta (Jakarta), Bandara Halim Perdanakusuma (Jakarta), Bandara Polonia (Medan), Bandara Supadio (Pontianak), Bandara Internasional Minangkabau (Ketaping) dulunya Bandara Tabing, Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Bandara Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Bandara Husein Sastranegara (Bandung), Bandara Sultan Iskandarmuda (Bandara Aceh), dan Bandara Kijang (Tanjung Pinang), serta melayani jasa penerbangan untuk wilayah udara (Flight Information Region/ FIR) Jakarta.

Pertumbuhan industri angkutan udara Indonesia telah meningkatkan pendapatan PT (Persero) Angkasa Pura II sebagai salah satu BUMN yang handal. PT (Persero) Angkasa Pura II selama dua tahun berturut-turut telah beberapa kali berhasil meraih tingkat kesehatan Perusahaan dengan kategori “Sehat AAA” meliputi aspek keuangan, operasi dan administrasi. Selama dua tahun berturut-turut pula PT (Persero) Angkasa

Pura II memperoleh penghargaan sebagai BUMN Terbaik Kategori Jasa Logistik-Pariwisata- Transportasi dalam perhelatan BUMN & CEO BUMN Award di Jakarta.

(10)

Peristiwa Penting 005

Recorded Events 2005

0

Peluncuran layanan Customer Service melalui SMS (Short Message Service) 9900 di Bandara Soekarno-Hatta,  Juni 005.

The launch of Customer Service access via SMS (Short Message Service) 9900 at Soekarno-Hatta Airport,  June 005.

0

Peresmian Shopping Arcade di Bandara Soekarno-Hatta, 6 Juni 005.

Inauguration of the Shopping Arcade at the Soekarno-Hatta Airport, 6 June 005.

08

Peringatan Hari Ulang Tahun ke- PT Angkasa Pura II melalui serangkaian kegiatan sosial seperti donor darah, sunatan masal dan pengobatan gratis bagi masyarakat sekitar bandara,  Agustus 005.

Commemoration of the st Anniversary of

PT Angkasa Pura II is celebrated through various social charity activities including blood donor, mass circumcision and free medical programs directed at communities around airports,  August 005.

09

Peresmian penggunaan Bandara Internasional Minangkabau, Ketaping, Sumatera Barat, oleh Presiden Republik Indonesia, 5 Agustus 005.

The official inauguration of Minangkabau International Airport at Ketaping, Western Sumatera, by the President of the Republic of Indonesia, 5 August 005.

0

Penyelenggaraan “Pekan Pelayanan Transportasi” di Bandara Soekarno-Hatta untuk meningkatkan kualitas pelayanan angkutan taksi di bandara,  April 005.

The inauguration of “Transportation Service Week” at the Soekarno-Hatta Airport to improve the quality of airport taxi services,  April 005.

0

Peresmian Gedung Community Center di Bandara Soekarno-Hatta, 6 Mei 005.

The official inauguration of the Community Center Building at Soekarno-Hatta Airport, 6 May 005.

0

PT Angkasa Pura II menerima penghargaan “BUMN Terbaik 005” kategori Logistik-Pariwisata-Transportasi dalam BUMN & CEO BUMN Award 005, 6 Agustus 005.

PT Angkasa Pura II received the accolade of “BEST BUMN 005” in the Logistics-Tourism-Transportation category at the BUMN & CEO BUMN Award 005, 6 August 005.



PT Angkasa Pura II menerima penghargaan sebagai “Early Development Company” dalam Indonesia Quality Award for BUMN 005,  September 005.

PT Angkasa Pura II received the accolade of “Early Development Company” in the Indonesia Quality Award for BUMN 005,  September 005.

0 0 0

 0

(11)

07

Pemancangan tiang pertama pembangunan Terminal Penumpang di Bandara Sultan Iskandarmuda, Banda Aceh,  Agustus 005.

Ground breaking ceremony marking the construction of the Passenger Terminal building at the Sultan Iskandarmuda Airport, Banda Aceh,  August 005.



Peresmian Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, oleh Presiden Republik Indonesia, 7 September 005.

The official inauguration of Sultan Mahmud Badaruddin II International Airport, Palembang, by the President of the Republic of Indonesia, 7 September 005.

05

Upacara penyerahan Sertifikat Operasi Bandara bagi lima bandara PT Angkasa Pura II (bandara Soekarno-Hatta, Halim Perdanakusuma, Husein Sastranegara, Sultan Syarif Kasim II dan Sultan Mahmud Badaruddin II) tanggal 7 Juli 005 dan lima bandara lainnya (bandara Minangkabau, Polonia, Kijang, Supadio dan Sultan Iskandarmuda) tanggal  Juli 005.

The presentation ceremony of Airport Operation Certification for five airports under PT Angkasa Pura II (Soekarno-Hatta, Halim Perdanakusuma, Husein Sastranegara, Sultan Syarif Kasim II and Sultan Mahmud Badaruddin II airports) on 7 July 005 and for the other five airports (Minangkabau, Polonia, Kijang, Supadio and Sultan Iskandarmuda airports) on  July 005.

06

Penandatanganan Deklarasi BUMN Aviasi oleh CEO dari masing-masing BUMN (PT Angkasa Pura II, PT Angkasa Pura I, PT Garuda Indonesia, PT Merpati Nusantara Airlines,

PT Dirgantara Indonesia dan PT Pertamina) dalam rangka menunjang pembangunan infrastruktur transportasi udara nasional,  Agustus 005.

Signing of the Declaration of State-Owned Enterprise in Aviation by the CEOs of the respective SOEs (PT Angkasa Pura II, PT Angkasa Pura I, PT Garuda Indonesia, PT Merpati Nusantara Airlines,

PT Dirgantara Indonesia and PT Pertamina), in support of the development of the national air transportation infrastructure,  August 005.



Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Halim Perdanakusuma, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II dan Bandara Supadio memperoleh penghargaan “Prima Pratama” untuk Pelayanan Publik,  Oktober 005.

The Soekarno-Hatta Airport, Halim Perdanakusuma Airport, Sultan Mahmud Badaruddin II Airport and Supadio Airport received the “Prima Pratama” award for Public Service,  October 005.



PT Angkasa Pura II menerima penghargaan “BUMN Terbaik 005” kategori Infrastruktur, Konstruksi, Perhubungan dan Kawasan Industri dalam pemilihan yang diselenggarakan oleh harian Investor Daily Indonesia,  Desember 005.

PT Angkasa Pura II received the accolade of “BEST BUMN 005” in the Infrastructure, Constructions, Transportation and Industrial Zone category in a selection conducted by the Investor Daily Indonesia newspaper,  December 005.

06 07



(12)

Sambutan Dewan Komisaris

Foreword from the Board of Commissioners

Jannes Hutagalung

Komisaris Utama

(13)

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan bimbingannya, dimana PT Angkasa Pura II telah mampu kembali menunjukkan kinerja yang baik selama tahun 005, sehingga kembali meraih predikat ’Sangat Baik’ atau triple ’AAA’ dalam penilaian peringkat kesehatan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) oleh Kementerian Negara BUMN. Pencapaian kinerja operasi dan keuangan yang baik tersebut adalah merupakan hasil kerja keras dan upaya perbaikan di segala bidang yang secara terus menerus dilakukan oleh manajemen dan seluruh karyawan PT Angkasa Pura II dengan berlandaskan prinsip-prinsip

Praise be to the Lord God, it is with His grace and blessings that PT Angkasa Pura II has been able to book another year of solid performance in 005, and once again achieved the category of “Excellent” or triple “AAA” rating in the business performance assessment of State-Owned Enterprises (SOE) conducted by the Office of the State Minister of SOE.

The excellent achievement in operating and financial performance is the result of the hard work and continuing improvements in all aspects undertaken by the

management and employees of PT Angkasa Pura II on the basis of the implementation of the principles of Good

PT Angkasa Pura II kembali

membukukan kinerja yang

memuaskan di tahun 2005.

PT Angkasa Pura II once

again recorded a satisfactory

performance in 2005.

(14)

tata kelola perusahaan yang baik (GCG). Oleh sebab itu pedoman GCG yang telah disusun hendaknya dapat menjadi pedoman pola pikir dan pola tindak seluruh pimpinan dan karyawan, sehingga GCG menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan dari budaya kerja di lingkungan PT Angkasa Pura II.

Dewan Komisaris berharap PT Angkasa Pura II dapat meraih keberhasilan lebih lanjut, termasuk dalam aspek keamanan dan keselamatan bandara sehingga dapat memberikan kenyamanan dan kepuasan yang lebih maksimal kepada pengguna jasa bandara. Disamping itu yang tidak kalah pentingnya adalah segera terwujudnya pembangunan infrastruktur yang terencana dengan baik untuk mengantisipasi meningkatnya arus penumpang dan barang.

Corporate Governance (GCG). Therefore, the GCG manual that has been formulated should be used to guide the thinking and behavior of all rank and file in the organization, so that GCG become an inseparable part of the work culture and environment at PT Angkasa Pura II.

The Board of Commissioners expects further successes by PT Angkasa Pura II, including in the aspect of airport security and safety, so that we could provide greater convenience and satisfaction to all airport service users. Another and no less important aspect is the sooner realization of our well-planned infrastructure development programs, in anticipation of the continuing growth in passenger and cargo traffic.

(15)

Sudirman Komisaris Commissioner Amir Sembiring Komisaris Commissioner Sri Hardini Komisaris Commissioner Muwardi P. Simatupang Komisaris Commissioner

Menutup sambutan singkat ini, Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan dan ucapan selamat kepada manajemen dan segenap karyawan PT Angkasa Pura II atas prestasi yang telah dicapai selama tahun 005. Semoga kerja keras kita dapat memberikan kontribusi terbaik bagi pemegang saham dan masyarakat.

To end our brief speech, the Board of Commissioners would like to extend its appreciation and congratulation to the management board and employees of PT Angkasa Pura II for their excellent achievement in 005. Let us hope that through our hard work, we may contribute best in providing value to our shareholders and the society.

Jannes Hutagalung

Komisaris Utama

(16)

Sambutan Direksi

Foreword from the Board of Directors

Edie Haryoto

Direktur Utama

(17)

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan bimbinganNya bahwa PT Angkasa Pura II pada tahun 005 mampu meningkatkan kinerja dengan baik. Peningkatan kinerja perusahaan yang diukur melalui Key Performance Indicator (KPI) tahun 005 dapat dicapai sesuai dengan target yang ditetapkan dan ditandatangani dalam Kontrak Manajemen antara Kuasa Pemegang Saham, Komisaris dan Direksi PT Angkasa Pura II.

Pada tahun 005, PT Angkasa Pura II membukukan perolehan laba sebelum pajak sebesar Rp 668,875 miliar. Jumlah ini lebih tinggi dari yang ditargetkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahun 005 sebesar Rp 656,956 miliar, dan merupakan peningkatan 0% dari laba sebelum pajak tahun 00 sebesar Rp 606,898 miliar. Pada tahun 005 Perusahaan juga melakukan penyetoran ke Kas Negara untuk pendapatan PJP Sektor A periode Januari 999 - April 005 sebesar Rp 58 miliar, yang dibukukan sebagai beban pos luar biasa.

Di 0 bandara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura II, aktivitas angkutan udara pada tahun 005 menunjukkan peningkatan dibanding dengan tahun sebelumnya, dimana pergerakan pesawat tercatat naik 8,7%,

Praises be to the Lord God that with His grace and blessings, PT Angkasa Pura II has been able to improve its performance in the year 005. The improved performance as measured by the 005 Key Performance Indicators has been achieved according to the targets established for 005 and agreed upon in the Management Contract signed by the Representative for the Shareholder, the Commissioners and the Directors of PT Angkasa Pura II.

In fiscal 005, PT Angkasa Pura II booked Rp 668.875 billion in net profit before income taxes. This amount exceeded the level originally targeted in the 005 Work and Budget Plan of Rp 656.956 billion, and represented an increase of 0% over net profit before income taxes of Rp 606.898 billion recorded in 00. In 005, the Company has also made a payment of Rp 58 billion to the State Treasury for Sector A PJP revenues due for the period of January 999 – April 005, which was posted as a one-off extraordinary expense item.

At the 0 airports under the management of PT Angkasa Pura II, air transport activities throughout 005 showed an increased level compared with the previous year, with a 8.7% growth in aircraft movements, 7.5% growth in

PT Angkasa Pura II terus

mengupayakan peningkatan

kenyamanan dan keselamatan

pengguna jasa bandara.

PT Angkasa Pura II continued

to strive for improved comfort

and safety of all airport users.

(18)

penumpang naik 7,5% dan kargo naik 6,07%. Dengan kondisi tersebut, kualitas pelayanan terhadap penumpang di semua bandara tersebut tetap menunjukkan kinerja yang optimal, sebagaimana terlihat dari pencapaian tingkat pelayanan maupun total waktu pelayanan yang masih sesuai dengan tolok ukur yang berlaku. Ini dapat dipandang sebagai keberhasilan PT Angkasa Pura II dalam menjalankan berbagai upaya penyempurnaan pelayanan secara konsisten, baik menyangkut

peningkatan dari aspek fasilitas, sumber daya manusia, maupun sistem dan prosedur pelayanan di bandara. Sementara itu, kita menyadari bahwa terbukanya persaingan antara bandara baik regional maupun internasional semakin merupakan tantangan di masa mendatang. Untuk menghadapi persaingan tersebut telah dilakukan upaya pengembangan bisnis inti secara bertahap yaitu penataan terminal di bandara-bandara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura II serta pengembangan usaha lainnya yang terkait dengan jasa penumpang yang disesuaikan dengan perkembangan pasar. Pada tahun 005 antara lain telah dilakukan pemindahan operasional penerbangan komersial dari Bandara Tabing ke lokasi baru yaitu Bandara Internasional Minangkabau di Ketaping, sedangkan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II di Palembang telah dinilai memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai bandara internasional.

passenger traffic, and a 6.07% increase in cargo traffic. With such a condition, the quality of passenger services at all those airports have been successfully maintained at an optimum level of performance, as seen through service indicators such as level of service and overall clearance time that continue to remain within the required and prevailing standards. This achievement, in turn, can be seen as proof of the successful efforts by PT Angkasa Pura II in undertaking consistent service enhancement programs involving aspects of service facilities, human resources capabilities, as well as airport service systems and procedures.

Meanwhile, we are also aware that the rise of open competition between regional as well as international airports is becoming a serious challenge going forward. In anticipation of that challenge, PT Angkasa Pura II has adopted a strategy of core business development to be implemented in several stages involving the improvement to passenger terminal facilities at the airports under its management, and the development of other passenger service-related businesses in line with market demand or condition. During 005, among other activities, PT Angkasa Pura II has completed the relocation of commercial flights from Tabing Airport to the new Minangkabau International Airport at Ketaping, while improved facilities have merited

(19)

I Gusti Made Dhordy

Direktur Operasi dan Teknik

EVP of Operations and Engineering

S. Tulus Pranowo

Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha

EVP of Commercial and Business Development

Endang Dwi Suryani

Direktur Personalia & Umum PH. Direktur Keuangan

EVP of Personnel & General Affairs EVP of Finance

Salah satu hasil penting lain yang dicapai tahun 005 adalah penerapan Safety Management System (SMS) yang dibakukan dalam buku Safety Manual PT Angkasa Pura II, sebagai panduan dasar bagi implementasi SMS secara terarah dan konsisten dalam rangka memberikan rasa aman bagi pengguna jasa bandar udara. Kesemua upaya serta pencapaian tersebut diharapkan akan berujung pada terciptanya tingkat kenyamanan dan keamanan yang optimal bagi seluruh pengguna jasa bandara.

Akhir kata, Direksi menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh karyawan PT Angkasa Pura II atas dedikasi dan kerja kerasnya, serta kepada pelanggan dan mitra kerja atas kepercayaan dan hubungan baik yang telah terjalin selama ini.

the status of International Airport for the Sultan Mahmud Badaruddin II Airport at Palembang.

Another notable achievement in 005 was the

implementation of a Safety Management System (SMS) that have been formally standardized in the Safety Manual of PT Angkasa Pura II. This manual will serve as a basic guideline for the focused and consistent application of the SMS. All of these efforts and achievements are expected to result in the creation of optimum comfort and safety for all airport service users.

In closing, the Directors wish to extend the highest appreciation and sincere gratitude to all employees of PT Angkasa Pura II for their hard work and tireless dedication, as well as to all our customers and business partners who continue to trust us with their long-standing patronage.

Edie Haryoto

Direktur Utama

(20)
(21)
(22)

Jasa Aeronautika merupakan salah satu dari aktivitas bisnis utama PT Angkasa Pura II. Dalam melakukan aktivitasnya tersebut, PT Angkasa Pura II senantiasa berupaya meningkatkan kualitas pelayanannya, baik dari aspek fasilitas, prosedur kerja maupun kemampuan personil, sehingga mampu melaksanakan misi yang diemban yaitu untuk mengelola jasa pelayanan lalu lintas udara yang mengutamakan keselamatan penerbangan dan kepuasan pengguna jasa bandara.

Dengan terus bertambahnya jumlah pengguna jasa transportasi udara dari tahun ke tahun, jumlah penerbangan di berbagai rute penerbangan di wilayah kerja PT Angkasa Pura II juga terus meningkat. Jalur penerbangan antara Jakarta-Bali yang memiliki dua rute (W6/G6 dan W5/ G6), misalnya, tercatat sebagai rute-rute penerbangan yang semakin sibuk dan padat. Sejak tahun 00, PT Angkasa Pura II telah mengimplementasikan fasilitas En-Route Radar Service antara Jakarta Control Area (Jakarta ACC) dan Bali Control Area (Bali ACC), sehingga memungkinkan pemantauan radar yang lebih efektif atas ruang udara di sepanjang jalur penerbangan. Dengan demikian, kapasitas ruang udara di rute-rute tersebut dapat lebih dioptimalkan untuk menampung lebih banyak jumlah penerbangan, sekaligus tetap mempertahankan standar faktor keselamatan penerbangan yang tinggi.

Air traffic services management or Aeronautical services represent one of the core business activities of PT Angkasa Pura II. In conducting those activities, PT Angkasa Pura II continuously strive to improve and enhance the quality of its services in terms available facilities, work procedures and capability of personnel. Through these efforts, the Company is able to achieve its mission statement of managing air traffic services with a priority on flight safety and the satisfaction of all airport users.

With the steady increase in the number of people who use air transportation each year, the number of flights taking place over the various flight routes within the airspace area of PT Angkasa Pura II also increases in a corresponding manner. The flight corridor between Jakarta and Bali with its two flight routes (W6/G6 and W5/G6), for example, have become more busy and crowded year after year. Since 00, therefore, PT Angkasa Pura II has implemented an En-Route Radar Service facility between the Jakarta Control Area (Jakarta ACC) and Bali Control Area (Bali ACC), allowing for more effective radar monitoring of the airspace along the flight route. With this capability, the airspace capacity along the two flight routes could be optimized to handle a higher number of flights while still maintaining a high level of flight safety standards.

(23)

Pemanfaatan teknologi memang memegang peranan cukup penting dalam berbagai upaya yang dilakukan PT Angkasa Pura II untuk meningkatkan kualitas jasa pelayanan lalu lintas udara yang dikelola. Dalam beberapa tahun terakhir ini, misalnya, PT Angkasa Pura II telah melengkapi bandara-bandara yang dikelolanya dengan beberapa fasilitas dan peralatan canggih seperti: • Peralatan Flight Procedure Design and Airspace

Management (FPDAM), yang sangat membantu penerbang dalam proses tinggal landas maupun pendaratan di bandara.

• Peralatan Facility Design Aeronautical Mapping (FDAM) untuk membuat peta navigasi udara yang dibutuhkan oleh petugas Air Traffic Services (ATS) dalam

menentukan posisi pesawat dan rute penerbangan. • Penggunaan Simulation Model (SIMMOD) yang sangat

memudahkan proses penghitungan kapasitas suatu ruang udara, kapasitas ruang parkir pesawat dan kapasitas landasan pacu bandara.

Admittedly, the use of technology plays quite an important role in efforts undertaken by PT Angkasa Pura II in order to improve the quality of the management of air traffic services. During the last couple of years, for example, PT Angkasa Pura II has moved to equip its airports with several sophisticated equipment and facilities, such as: • Flight Procedure Design and Airspace Management

(FPDAM) instruments, which greatly help airline pilots in making take-offs or landings at airports.

• Facility Design Aeronautical Mapping (FDAM) instruments used in the creation of air navigational maps needed by Air Traffic Services (ATS) personnel for the determination of flight routes and the tracking of aircraft position.

• The use of Simulation Model (SIMMOD) that greatly facilitates the calculation of the capacity of a particular airspace, aircraft apron or airport runway.

Memberikan pelayanan

lalu lintas udara kelas dunia.

Providing world-class air

traffic services.

(24)

Jasa Non-Aeronautika

Non-Aeronautical Services

Pelayanan Jasa Penumpang

Jumlah pengguna transportasi udara di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun, termasuk pada tahun 005. Selama tahun tersebut, rata-rata penumpang angkutan udara domestik dan internasional di 0 bandara di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura II meningkat sebesar masing-masing 7,58% dan 5,5%, dibandingkan tahun 00. Bandara Soekarno-Hatta, khususnya, tercatat mengalami lonjakan arus trafik penumpang yang tinggi selama beberapa tahun terakhir ini. Hal tersebut tentunya memberikan tuntutan tersendiri kepada Perusahaan terkait dengan upaya untuk mempertahankan dan bahkan semakin meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan kepada pengguna jasa bandara. Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada calon penumpang di Bandara Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II pada tahun 005 melakukan pemindahan area operasional terminal beberapa maskapai penerbangan di Sub-Terminal I A dan Sub-Terminal II F. Langkah tersebut dilakukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas konter pembelian tiket dan konter check-in di masing-masing terminal tersebut. Pada saat yang bersamaan, Perusahaan juga telah melangkah untuk mempercepat rencana pembangunan terminal penumpang yang baru yaitu Terminal III, mengingat kedua bangunan

Passenger Services

The number of people using air transportation continues to increase each year, including in 005. During the year, the average number of passengers of domestic and international flights at the 0 airports under the management of PT Angkasa Pura II have increased by 7.58% and 5.5%, respectively, compared to the level in 00. The Soekarno-Hatta Airport, in particular, has recorded a high rate of growth in passenger traffic over the last several years. This condition, no doubt, has created additional demands on the part of the Company with regards to the efforts to maintain and further improve the level of service quality provided to airport service users. As part of efforts in improving the quality of services provide to would-be passenger at the Soekarno-Hatta Airport, PT Angkasa Pura II in 005 has effected a relocation of the terminal operational areas of several airlines at the Sub-Terminal I A and the Sub-Terminal II F. This step was undertaken in order to achieve a more optimum utilization of the existing facilities for airline ticketing and check-in counters at the respective terminal buildings. At the same time, the Company has also taken steps to expedite the planned construction of a new passenger terminal building, the Terminal III, in view of the fact that the two existing

(25)

terminal yang ada saat ini telah mencapai batas maksimum kapasitas pelayanannya.

Masih di Bandara Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II juga melakukan pengaturan kembali fasilitas pelayanan angkutan taksi bandara dan membuka akses layanan Customer Service melalui SMS (Short Messaging Service) ke nomor 9900, pada tahun 005. Seluruh langkah tersebut adalah bagian dari upaya berkesinambungan oleh

PT Angkasa Pura II untuk terus meningkatkan mutu pelayanan dan kenyamanan bagi pengguna jasa bandara, melalui pengembangan dan penyempurnaan fasilitas terminal, sumber daya manusia, serta sistem dan prosedur pelayanan penumpang.

Pelayanan Penerbangan Haji

Ibadah Haji merupakan salah satu ritual keagamaan bagi pemeluk agama Islam di seluruh dunia. Di Indonesia, setiap tahun puluhan ribu jemaah berangkat ke Tanah Suci pada musim Haji dengan menggunakan sarana transportasi udara melalui beberapa bandara yang khusus ditunjuk untuk keperluan tersebut. Pada tahun 005, seperti pada tahun -tahun sebelumnya, PT Angkasa Pura II melakukan pelayanan pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji melalui Bandara Sultan Iskandarmuda, Bandara Polonia dan Bandara Soekarno-Hatta.

terminal buildings have reached the limit of their designed service capacity.

At the Soekarno-Hatta Airport in 005, PT Angkasa Pura II has also undertook the re-arrangement of airport taxi services, as well as introduced a Customer Service access through SMS (Short Messaging Service) to contact number 9900. All of these undertakings are part of the continuing effort by PT Angkasa Pura II to increase the quality of services and comfort provided for all airport service users, by striving for improvement and enhancement of airport facilities, human resources, as well as passenger service system and procedures.

Hajj Pilgrimage Flight Services

The Hajj Pilgrimage is one of the religious rituals performed by Moslem adherents throughout the world. In Indonesia, tens of thousands of Hajj pilgrims go each year to the Holy Land by air transportation through several airports that have been specially assigned to handle the task. In 005, as in the previous several years, PT Angkasa Pura II provided the hajj pilgrimage embarkation and disembarkation services through the Sultan Iskandarmuda Airport, the Polonia Airport and the Soekarno-Hatta Airport.

Meningkatkan kemampuan

untuk melayani pengguna jasa

yang semakin banyak.

Enhancing our capability to

serve increasing number of

airport users.

(26)

The flight services for the embarkation and disembarkation of hajj pilgrims have a characteristics of its own, owing to the number of passengers and flights as well as the schedule for the departure and arrival of the hajj pilgrims. In view of this fact, flight services for the embarkation and disembarkation of hajj pilgrims at the Soekarno-Hatta Airport have been conducted separately from the regular flight services, utilizing the Graha Bandara Terminal III building. In this way, the embarkation and disembarkation service can be conducted faster, safer and with more comforts to the hajj pilgrims.

Cargo Services

The volume of air cargo transshipment also showed a tendency to increase, particularly for domestic cargo traffic. In order to improve the service quality to service users at the cargo area of Soekarno-Hatta Airport, a special unit has been established, the Warehousing Area Operations Controller, which among other things is responsible for the security, safety and well-managed cargo transshipment services within the area.

PT Angkasa Pura II is also making plans for the development of specialized cargo processing area along with an integrated industrial bonded zone, utilizing some of the available land area at Soekarno-Hatta Airport. These facilities are expected

Pelayanan pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji memiliki karakternya tersendiri baik dari sisi jumlah penumpang dan penerbangan serta waktu pemberangkatan dan pemulangan. Mengingat hal tersebut, pelayanan penerbangan haji di Bandara Soekarno-Hatta telah diselenggarakan secara terpisah dari penerbangan reguler, yaitu melalui Graha Bandara Terminal III. Dengan cara ini, keberangkatan dan kedatangan jemaah haji dapat dilayani dengan lebih lancar, aman dan nyaman.

Pelayanan Kargo

Volume angkutan kargo udara juga menunjukkan kecenderungan meningkat, terutama untuk angkutan kargo domestik. Untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada pengguna jasa di area kargo di Bandara Soekarno-Hatta, telah dibentuk sebuah unit khusus, Pengendali Operasional Wilayah Pergudangan, yang antara lain bertanggung jawab atas keamanan, keselamatan dan kelancaran proses pelayanan kargo di area tersebut.

PT Angkasa Pura II juga merencanakan pembangunan sebuah kawasan khusus pemrosesan kargo bersama dengan sebuah kawasan industri terpadu, memanfaatkan lahan yang masih tersedia di kawasan Bandara Soekarno-Hatta. Fasilitas ini diharapkan dapat mempercepat

(27)

pemrosesan lalu lintas kargo, sekaligus dalam rangka strategi bisnis berdasarkan konsep manajemen rantai nilai.

Pelayanan Pengamanan Bandara

Keamanan bandara merupakan kebutuhan mutlak demi terselenggaranya keselamatan, keamanan dan kenyamanan pelayanan penerbangan secara keseluruhan. Sebagai perusahaan penyelenggara jasa kebandarudaraan, PT Angkasa Pura II melaksanakan pelayanan pengamanan bandara dengan mempergunakan metode, sistem serta prosedur yang mengacu pada berbagai standar dan ketentuan baik internasional maupun nasional.

Dalam menjalankan fungsi pengamanan di 0 bandara yang dikelola, PT Angkasa Pura II didukung oleh sekitar .65 petugas pengamanan, dimana setengahnya merupakan personil dari Kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia, sementara selebihnya adalah personil perusahaan jasa pengamanan pihak ketiga. Mereka dilengkapi dengan berbagai peralatan dan fasilitas yang memungkinkan pelaksanaan pengamanan secara efektif. Selain itu, efektivitas pengamanan bandara juga senantiasa dijaga melalui peningkatan keterampilan dan pengetahuan personil keamanan bandara serta penyempurnaan terus-menerus pada sistem dan prosedur pengamanan yang dipergunakan.

to expedite cargo transshipment processes at the airport, while at the same time serves a business strategy based on the concept of value chain management.

Airport Security Services

Airport security represents an absolutely vital requirement in order to enable the provision of safe, secure and comfortable flight services as a whole. As a company that provides airport management services, PT Angkasa Pura II conducts its airport security services by using security methods, systems and procedures that conform with various international as well as national standards and regulations.

In carrying out security services at the 0 airports under its management, PT Angkasa Pura II is supported by around ,65 security personnel, about half of them being personnel from the State Police and the Indonesian Armed Forces, while the rest is provided by third-party security provider firms. The airport security personnel are equipped with a whole range of security devices, equipment and facilities, to enable them to perform their duties effectively. In addition, the effectiveness of airport security services is also constantly maintained through increased personnel capability and knowledge as well as through continuous improvement to security systems and procedures in use.

(28)
(29)
(30)

Pengembangan Usaha

Business Development

PT Angkasa Pura II terus melakukan berbagai upaya dalam rangka meningkatkan arus pendapatan dari jasa Non-Aeronautika, melalui langkah-langkah pengembangan usaha di bidang pemasaran dan investasi. Program kerja yang saat ini dilakukan oleh Perusahaan meliputi antara lain:

() Layanan Pengisian Bahan Bakar Pesawat Udara PT Angkasa Pura II dan PT Pertamina telah menjalin kerjasama, dimana pengelolaan sistem pengisian bahan bakar pesawat di bandara dilakukan oleh Pertamina dan PT Angkasa Pura II memperoleh bagi hasil atas pendapatan yang diperoleh dari layanan tersebut.

() Penambahan Kapasitas Gudang di Bandara Soekarno-Hatta dan Rencana Pembangunan Kawasan Prosesing Kargo dan Kawasan Industri Terpadu

Untuk mengantipasi pertumbuhan trafik kargo yang terus meningkat dan sudah sangat mendesak, PT Angkasa Pura II telah menambah kapasitas gudang kargo di Bandara Soekarno-Hatta dengan

PT Angkasa Pura II continued in efforts to develop and grow its income stream from Non-Aeronautical services through various business development initiatives in marketing and investments. Currently, the Company is engaged in several business development programs, including:

() Aircraft Refueling Service

PT Angkasa Pura II and PT Pertamina have engaged in a work cooperation whereby Pertamina undertook the management of aircraft refueling service at airports while PT Angkasa Pura II received a portion of the income derived from this service as profit sharing. () Addition to Warehousing Capacity at Soekarno-Hatta

Airport and the Planned Development of Air Cargo Transshipment Facility and Industrial Bonded Zone In anticipation of the pressing need for greater cargo handling capacities in line with the ever increasing air cargo traffic, PT Angkasa Pura II has taken steps to increase the cargo warehousing capacity at the Soekarno-Hatta Airport by utilizing several assets formerly built for the Indonesia Air Show as well as developing plans to build new warehouse facilities at the remaining

(31)

memanfaatkan aset eks Indonesia Air Show dan mengkaji pembangunan gudang baru di lahan yang masih ada di area pergudangan. Langkah ini dilakukan untuk mempertahankan mutu pelayanan kargo, sementara PT Angkasa Pura II terus mematangkan rencana pembangunan Kawasan Prosesing Kargo dan Kawasan Industri Terpadu di Bandara Soekarno-Hatta.

() Pembangunan Kawasan Komersial di Bandara Sultan Syarif Kasim II

Untuk mengoptimalkan pendapatan dari aset yang dimiliki dan dengan mempertimbangkan pertumbuhan kota Pekanbaru, PT Angkasa Pura II tengah mengembangkan rencana pembangunan dan pengelolaan kawasan komersial di lahan milik PT Angkasa Pura II seluas sekitar 0 Ha dan berlokasi di dekat Bandara Sultan Syarif Kasim II – Pekanbaru, sebagai bagian dari pembangunan wilayah Bandara. () Pembangunan Jakarta Airport Country Club di

Bandara Soekarno-Hatta

Dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan lahan dan memperluas ragam pelayanan di Bandara Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II tengah melakukan kajian kelayakan pembangunan Jakarta Airport Country Club (JACC). Jenis usaha dan fasilitas yang akan ada di JACC meliputi antara lain sarana olah raga, executive lounge, ruang pertemuan, restoran, ruang rapat dan konferensi, serta fasilitas lainnya.

space available in the cargo processing area. These steps were taken in order to maintain the quality of air cargo handling services. In the meantime, PT Angkasa Pura II continued to finalize the planned development of an Air Cargo Transshipment Facility and industrial bonded zone at Soekarno-Hatta Airport.

() Development of Commercial Facilities at Sultan Syarif Kasim II Airport

In order to optimize revenue generation from its existing assets and in consideration of anticipated growth of the city of Pekanbaru, PT Angkasa Pura II is currently developing plans for the construction and operation of commercial facilities on an approximately 0 hectares plot of land belonging to PT Angkasa Pura II and located nearby the Sultan Syarif Kasim II Airport at Pekanbaru, to be developed as part of the airport complex.

() Construction of the Jakarta Airport Country Club at Soekarno-Hatta Airport

In the interest of optimal land use as well as to provide a greater variety of services at Soekarno-Hatta Airport, PT Angkasa Pura II is undertaking a feasibility study for the construction of Jakarta Airport Country Club (JACC). Among the various facilities and services planned to be provided at the JACC are various sport facilities, executive lounges, meeting rooms, restaurants, conference rooms and other facilities.

Melakukan investasi

untuk meningkatkan nilai

Perusahaan.

Making investments to

enhance value for the

Company.

(32)

Sumber Daya Manusia

Human Resources

Dalam mewujudkan visinya menjadi pengelola bandar udara bertaraf internasional yang mampu bersaing di kawasan regional, PT Angkasa Pura II telah melangkah memasuki proses globalisasi. Seiring dengan itu, sumber daya manusia PT Angkasa Pura II bukan lagi sekedar merupakan aset perusahaan, akan tetapi lebih diarahkan agar mampu berperan sebagai mitra strategis, pakar administratif, pekerja unggulan serta agen perubahan (change agent) di lingkungan Perusahaan. Diharapkan nantinya, upaya tersebut akan membentuk Sumber Daya Manusia PT Angkasa Pura II yang profesional dan berkompetensi tinggi, sebagai pusat keunggulan dan sekaligus pendukung daya saing Perusahaan. Dari sisi peningkatan kemampuan dan keterampilan karyawan sebagai salah satu aspek penting dalam sistem manajemen pengembangan SDM di PT Angkasa Pura II, selama tahun 005 tercatat sebanyak .705 orang karyawan telah diikutkan pada berbagai program pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan Perusahaan. Program-program tersebut meliputi pendidikan formal termasuk ke jenjang pasca-Sarjana, pelatihan teknis dan manajerial, disamping berbagai sesi orientasi dan re-orientasi kerja maupun kursus-kursus penyegaran. Jumlah karyawan pada akhir Desember

In striving to realize its vision of becoming a world-class airport management company with high regional competitiveness, PT Angkasa Pura II has moved to enter the globalization process. In accordance with that step, PT Angkasa Pura II no longer regards its human resources as merely an important company asset, but rather, it expects them to be able to function in the role of strategic partners, administrative experts, employee champions, and as change agents, within the company. By so doing, these efforts are expected to result in the creation of a highly competent and professional pool of human resources at PT Angkasa Pura II, serving as a center of excellence as well as providing a competitive edge for the Company.

In terms of improving the competence and skills of employees as an important aspect of the management of human resources development at PT Angkasa Pura II, throughout the year 005 some ,705 employees have been sent to participate at various training and education programs conducted by the Company. These comprise of formal education programs including post-graduate studies, technical and managerial training, and also various work orientation and re-orientation sessions as well as refresher courses. As at end of December 005,

(33)

005 tercatat sebanyak .66 orang, termasuk 7 orang yang diperbantukan pada anak perusahaan. Untuk menggantikan karyawan yang pensiun pada tahun 005, PT Angkasa Pura II telah merekrut  orang karyawan baru dari berbagai latar belakang pendidikan formal.

the Company has ,66 employees in all, including 7 who were seconded to the subsidiary companies. In order to replace employees pensioned off during 005, PT Angkasa Pura II recruited  new employees from a variety of formal educational background.

Perilaku bertanggung

jawab sebagai bagian dari

masyarakat.

Acting responsibly as part of

the society.

(34)

Struktur Organisasi

Organization Structure

(35)
(36)

Kepedulian Sosial dan Lingkungan

Social and Environmental Care

Kepedulian aktif terhadap masalah sosial dan lingkungan merupakan bagian dari aktivitas PT Angkasa Pura II, baik sebagai wujud pelaksanaan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik yaitu aspek tanggung jawab terhadap stakeholder Perusahaan, maupun sebagai strategi untuk membina hubungan yang harmonis dengan komunitas sekitar untuk menggalang dukungan bagi operasional Perusahaan. Selain itu, sebagai sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Angkasa Pura II juga mengemban misi untuk turut serta

berpartisipasi mendukung program Pemerintah di bidang peningkatan kesejahteraan masyarakat, yang dalam hal ini dilakukan melalui pelaksanaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan, dengan menyisihkan sebagian dari laba bersih Perusahaan setiap tahunnya.

Pada tahun 005, PT Angkasa Pura II telah menyisihkan dana sejumlah Rp  miliar bagi Program Kemitraan dalam rangka mendukung pengembangan usaha kecil dan koperasi di Indonesia. Dalam pelaksanaannya, dana Program Kemitraan tersebut kemudian disalurkan dalam bentuk pinjaman modal kerja untuk membantu pengembangan usaha para mitra binaan di sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Sampai dengan saat ini, PT Angkasa Pura II telah membantu sejumlah pengusaha

Active concern for various social and environmental issues has become part of the activities of PT Angkasa Pura II, both as an implementation of the principles of Good Corporate Governance regarding the responsibility to the Company’s stakeholders, and as part of its business strategy in cultivating a harmonious relationship with the surrounding communities in order to generate support for the Company’s operational activities. In addition, as a State-Owned Enterprise (SOE), PT Angkasa Pura II is also obligated to participate in support of Government-sponsored programs in social welfare improvement, which in this case is undertaken through the Partnership program and the Community Development program funded from part of the Company’s profits set aside each year for that purpose.

In 005, PT Angkasa Pura II has set aside funds amounting to Rp  billion in total for the Partnership Program intended to help support the development of small businesses and cooperatives in Indonesia. In implementation, funds allocated to the Partnership Program have been disbursed as working capital loans in support of business expansion and development of various partners in the Small and Medium Enterprise (SME) sector. To date, PT Angkasa Pura II through

(37)

kecil dan koperasi yang merupakan mitra binaan di berbagai provinsi di Indonesia, antara lain di Nanggroe Aceh Darussalam, Banten, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, DKI, Jawa Barat dan Kalimantan Barat.

Aktivitas kepedulian sosial melalui program Bina Lingkungan sementara itu adalah ditujukan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi bandara di wilayah kerja PT Angkasa Pura II. Hal tersebut diupayakan terutama melalui pemberian bantuan bagi aktivitas pendidikan dan kesehatan masyarakat dalam berbagai bentuknya seperti beasiswa ataupun fasilitas pengobatan gratis, serta bantuan bagi pembangunan ataupun perbaikan berbagai fasilitas umum seperti gedung sekolah, tempat beribadah, sarana olahraga dan lain sebagainya. Selain itu, sebagian dana program Bina Lingkungan di PT Angkasa Pura II juga telah dialokasikan untuk membantu meringankan beban para korban bencana alam seperti yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia pada tahun 005.

the program has been able to help a number of small businesses and cooperatives that have become its partner in various provinces in Indonesia, such as those in Nanggroe Aceh Darussalam, Banten, North Sumatera, Riau, West Sumatera, South Sumatera, DKI, West Java and West Kalimantan.

Social concern activities undertaken through the Community Development program meanwhile are intended to help improve the welfare of communities around airports within the work area of PT Angkasa Pura II. These activities mainly take the form of support for education and public health such as through scholarship grants and free medical facility programs, as well as support for the construction or renovation of various public facilities such as school buildings, places of worship, sport facilities and others. In addition to these activities, funding through the Community Development program at PT Angkasa Pura II has also been allocated to help the plight of victims of natural disasters, such as those that have occurred in several locations in Indonesia during the year 005.

Menciptakan nilai jangka

panjang bagi kepentingan

seluruh pihak yang

berkepentingan.

Creating value in the

long-term in the best interest of all

our stakeholders.

(38)
(39)
(40)

Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance

Penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) sangat penting untuk memberikan perlindungan yang memadai dan perlakuan yang adil bagi pihak yang berkepentingan dalam perusahaan, termasuk pemegang saham dan karyawan. Pada gilirannya, melalui mekanisme atau sistem penyelenggaraan perusahaan yang memperhatikan kepentingan seluruh pihak yang berkepentingan, patuh kepada peraturan dan perundangan yang berlaku, serta mengikuti norma dan etika bisnis yang tertinggi, perusahaan akan mampu meningkatkan kinerja dan memaksimalkan nilai perusahaan.

Penerapan GCG di lingkungan PT Angkasa Pura II mengacu pada buku panduan GCG yang telah dibakukan, yang antara lain mengatur sistem kerja dan pola hubungan antara berbagai organ dalam perusahaan, termasuk Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Internal Audit dan Sekretaris Perusahaan.

Sebuah tim dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah melakukan evaluasi atas kinerja penerapan GCG di PT Angkasa Pura II. Untuk memastikan tindak lanjut dari hasil evaluasi tersebut, pada tahun 005 sebuah Tim Bersama antara BPKP

The implementation of the principles of Good Corporate Governance (GCG) is very important in order to

allow adequate protection and fair treatment to all stakeholders of the company, including its shareholders and employees. In turn, through the execution of a mechanism or system for the management of the company on the basis of equitable consideration for the interests of all stakeholders, compliance to all applicable laws and regulations, and adherence to the highest business ethics and norms, the Company will be able to improve its performance and maximize its value. The implementation of GCG at PT Angkasa Pura II is guided by a formal GCG Manual that defines, among other things, the relationship and working system between all the elements within the company, including the General Meeting of Shareholders, Board of

Commissioners, Board of Directors, Audit Committee, Internal Audit and the Corporate Secretary.

A team from the Finance and Development Supervisory Agency (BPKP) has performed an assessment on the implementation of GCG at PT Angkasa Pura II. In order to ensure the proper follow-up to this assessment, in 005 a joint team from BPKP and PT Angkasa Pura II, under the coordination of the Corporate Secretary, has performed

(41)

dan PT Angkasa Pura II di bawah koordinasi Sekretaris Perusahaan telah melakukan kajian GCG di Kantor Pusat dan kantor-kantor cabang PT Angkasa Pura II.

Dewan Komisaris

Dewan Komisaris merupakan organ Perusahaan tertinggi di bawah Rapat Umum Pemegang Saham dan memiliki kedudukan independen terhadap Direksi. Fungsi utama Dewan Komisaris adalah mengawasi kebijakan dan kegiatan Direksi dalam mengelola jalannya Perusahaan, memberikan arahan dan nasehat kepada Direksi, serta secara umum menjalankan kewenangan dan tugas yang diberikan berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan. Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

Susunan keanggotaan Dewan Komisaris PT Angkasa Pura II pada tanggal  Desember 005 terdiri dari lima orang, sebagai berikut:

Jannes Hutagalung - Komisaris Utama

Sudirman - Komisaris

Amir Sembiring - Komisaris Muwardi P. Simatupang - Komisaris Sri Hardini - Komisaris

a GCG review at the Head Office and all branch offices of PT Angkasa Pura II.

Board of Commissioners

The Board of Commissioners is the highest authority in the organization under the General Meeting of Shareholders, and is independent to the Board of Directors. The primary functions of the Board of

Commissioners are to supervise the policies and activities of the Board of Director in the management of the Company, provide guidelines and advise to the Directors, and in general to carry out the tasks and responsibilities as given in the Articles of Association. Commissioners are appointed and terminated from office by the General Meeting of Shareholders.

The composition of the Board of Commissioners of PT Angkasa Pura II as at  December 005 comprised five members, as follow:

Jannes Hutagalung - President Commissioner Sudirman - Commissioner

Amir Sembiring - Commissioner Muwardi P. Simatupang - Commissioner Sri Hardini - Commissioner

Mengelola risiko sebagai

bagian dari praktek Tata

Kelola Perusahaan yang Baik.

Managing risks as part of

Good Corporate Governance

practices.

(42)

Masing-masing Komisaris memiliki tanggung jawab atas bidang tugas masing-masing yang berbeda, di bawah koordinasi Komisaris Utama.

Direksi

Direksi merupakan organ Perusahaan yang anggotanya ditetapkan dan diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk menjalankan kebijakan dan kegiatan operasional Perusahaan. Direksi merupakan organ eksekutif tertinggi di bawah RUPS dan memiliki kedudukan independen terhadap Dewan Komisaris. Susunan keanggotaan Direksi PT Angkasa Pura II pada tanggal  Desember 005 adalah sebagai berikut: Edie Haryoto - Direktur Utama

I Gusti Made Dhordy - Direktur Operasi dan Teknik Tulus Pranowo - Direktur Komersial dan

Pengembangan Usaha

Endang Dwi Suryani - Direktur Personalia dan Umum merangkap PH Direktur Keuangan

Rapat Dewan Komisaris dan Direksi

Dalam pelaksanaan tugas-tugasnya, Dewan Komisaris dan Direksi menyelenggarakan rapat-rapat untuk

membahas berbagai masalah strategis, baik berupa rapat intern, rapat gabungan antara Komisaris dan Direksi, serta rapat gabungan dengan pemegang saham, staf Perusahaan maupun instansi di luar Perusahaan. Rapat-rapat yang diselenggarakan selama tahun 005 adalah sebagai berikut:

Rapat intern Dewan Komisaris : 

Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi :  Rapat Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit :  Rapat Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham : 6

Rapat Direksi dan Staf : 9

Komite Audit

Komite Audit merupakan komite di bawah Dewan Komisaris. Komite Audit berfungsi membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan secara menyeluruh atas kinerja manajemen Perusahaan, meliputi pengawasan terhadap sistem dan proses pelaporan keuangan, proses audit atas laporan keuangan Perusahaan, evaluasi atas pelaksanaan dan mekanisme pengendalian internal, serta evaluasi atas kinerja Satuan Pengawasan Internal. Komite Audit bekerja secara independen dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris.

Each Commissioner is responsible for a specific and different field of duty, under the overall coordination of the President Commissioner.

Board of Directors

Members of the Board of Directors are elected and appointed into office by the General Meeting of Shareholders (GMS) to manage the policies and operational activities of the Company. The Board of Directors is the highest executive structure under the GMS and is independent to the Board of Commissioners. The composition of the Board of Directors of PT Angkasa Pura II as at  December 005 is as follow:

Edie Haryoto - President Director

I Gusti Made Dhordy - EVP, Operations and Engineering Tulus Pranowo - EVP, Commercial and Business

Development

Endang Dwi Suryani - EVP, Personnel and General Affairs, and also Acting EVP of Finance

Meetings of the Commissioners and Directors

In discharging their duties, the Commissioners and the Directors conduct meetings in order to discuss various strategic issues, comprising internal meetings, joint meetings between Commissioners and Directors, as well as joint meetings attended by shareholders, Company’s staff or external institutions.

The meetings conducted throughout 005 comprised the following:

Internal meetings of Commissioners :  Joint meetings of Commissioners and Directors :  Meetings of Commissioners, Director and Audit Committee :  Meetings of Commissioners, Director and Shareholders : 6 Meetings of Directors and Staff : 9

Audit Committee

The Audit Committee is a committee under the Board of Commissioners, which assist the Board of Commissioners in performing its oversight function over the performance of the Company’s management board, involving supervision over the financial system and reporting processes, the audit processes on the Company’s financial statements, the evaluation on the function and mechanism of internal control, and the evaluation of the performance of the Internal Audit Unit. The Audit Committee works independently and reports directly to the Board of Commissioners.

(43)

Susunan keanggotaan Komite Audit PT Angkasa Pura II pada awal tahun 005 adalah sebagai berikut:

Sudirman : Ketua

Ferdinan D Purba : Anggota Fadli Soesilo : Anggota

Pada tanggal 8 Agustus 005 terjadi perubahan susunan Anggota Komite Audit berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No. KEP.9./KP.0./AP II – 005, sehingga susunan keanggotaan Komite Audit per  Desember 005 adalah sebagai berikut:

Amir Sembiring : Ketua merangkap Anggota Agung Suprananto : Anggota

Israfulhayat : Anggota

Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Audit selama tahun 005 terlibat dalam serangkaian kegiatan sebagai berikut:

. Rapat dengan Akuntan Publik Hadori dan Internal Auditor (5 pertemuan)

. Rapat dengan Dewan Komisaris ( pertemuan) . Rapat dengan Internal Auditor (0 pertemuan) . Rapat dengan Price Waterhouse Coopers

( pertemuan)

5. Rapat dengan Accounting & Budgeting ( pertemuan) 6. Rapat dengan Internal Auditor dan Accounting &

Budgeting ( pertemuan).

Sekretaris Perusahaan

Tugas Sekretaris Perusahaan adalah membantu Direksi. Berdasarkan Keputusan Direksi No. KEP./OM.00/AP II-00, Sekretaris Perusahaan menjalankan fungsi-fungsi sebagai berikut:

. Penyiapan rumusan kebijakan dan perencanaan program kerja bidang hubungan masyarakat termasuk publikasi dan pembentukan citra perusahaan;

. Penyiapan rumusan kebijakan program kerja bidang hubungan luar negeri dan antar lembaga serta pengkoordinasian penerapan Good Corporate Governance (GCG) di lingkungan Perusahaan; . Penyiapan rumusan kebijakan dan dukungan

penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan dan RUPS luar biasa serta kesekretariatan Direksi.

The membership composition of the Audit Committee of PT Angkasa Pura II in early 005 is as follows:

Sudirman : Chairman Ferdinan D. Purba : Member Fadli Susilo : Member

On 8 August 005 there was a change in the composition of the Audit Committee based on the Decree of the Board of Commissioners No. KEP.9./ KP.0./AP II - 005, so that the membership composition of the Audit Committee as at  December 005 is as follows:

Amir Sembiring : Chairman and Member Agung Suprananto : Member

Israfulhayat : Member

In discharging its duties and responsibilities, the Audit Committee throughout 005 is involved in the following activities:

. Meetings with Public Accountant Firm Hadori and the Internal Audit (5 times)

. Meetings with the Commissioners ( times) . Meetings with the Internal Audit (0 times) . Meeting with Price Waterhouse Coopers ( time) 5. Meetings with Accounting & Budgeting ( times) 6. Meetings with Internal Audit and Accounting &

Budgeting ( times).

Corporate Secretary

The duty of the Corporate Secretary is to assist the Directors. Based on the Decree of the Directors No. KEP./OM.00/AP II - 00, the Corporate Secretary performs the following functions:

. Preparation for policy formulation and planning for work programs in public relations, including company publications and brand image creation;

. Preparation for policy formulation for work programs in international and inter-institutional relations as well as the coordination of Good Corporate Governance implementation within the organization;

. Preparation for policy formulation and supporting activities for the Annual General Meeting of

Shareholders (AGMS), Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) and Board secretary to the Directors.

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi­kondisi  diatas  menciptakan  satu  peluang  usaha  yaitu  usaha  pembuatan  dan  komersialisasi  CD  Multimedia  Pembelajaran  sebagai  upaya  mensukseskan 

Berkenaan dengan itu maka hunian yang ada pada masyarakat Batak Toba sangat terkait dengan lahan pertanian dan juga aspek ekonomi lainnya yaitu hutan.. Sistem pertanian

Mampu memahami dan menjelaskan Definisi , prinsip Kerja dan Tahapan metode kerja, penggolongan dari Kriteria: Rubik Deskriptif Bentuk Non Test: Penilaian

Oi dalam alat penukar panas RSG-GAS, terjadi transfer panas dari sisi shell menuju sisi-lube, hal ini menunjukkan adanya kesetimbangan panas antara panas masuk dan

Arsitek akan menerima imbalan jasa maupun bentuk imbalan lainnya hanya yang sesuai dengan kesepakatan yang tertera dalam perjanjian hubungan kerja atau penugasan, dan

Batik merupakan kain bergambar yang dibuat secara khusus dengan cara menuliskan malam pada kain dan pengolahannya diproses dengan cara tertentu [3] Batik ini dikerjakan

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah

PLN (Persero) Area Surabaya Selatan adalah mengelola distribusi tenaga listrik yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dan anggota perusahaan, mendistribusikan