• Tidak ada hasil yang ditemukan

i Rencana Strategis Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "i Rencana Strategis Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

i | Rencana Strategis

(2)
(3)

ii | Rencana Strategis

Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual 2020-2024

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Kondisi Umum ... 1

I.2 Potensi Dan Permasalahan ... 4

I.3 Lingkungan Strategis ... 7

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN ... 10

II.1 Visi Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual ... 10

II.2 Misi Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual ... 10

II.3 Tujuan PPN Tual ... 11

II.4 Sasaran PPN Tual ... 12

BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGIS, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN ... 13

III. 1 Arah dan Kebijakan Strategis Pembangunan Kelautan dan Perikanan ... 13

III. 2 Arah dan Kebijakan Strategis Pembangunan PPN Tual ... 20

III. 3 Kerangka Regulasi ... 21

III. 4 Kerangka Kelembagaan ... 22

BAB IV INDIKATOR KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN ... 24

IV.1 Target Kinerja ... 24

IV. 2 Kerangka Pendanaan ... 26

BAB V PENUTUP ... 27

LAMPIRAN Lampiran 1 Matriks Kerangka Regulasi ... 28

(4)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Estimasi Potensi, Jumlah Tangkapan yang diperbolehkan, dan Tingkat

Pemanfaatan Sumberdaya Ikan di WWPNRI 718 ... 5

Tabel 2. Fasilitas Pokok, Fungsional dan Penunjang PPN Tual ... 5

Tabel 3. Kajian Keunggulan PPN Tual berdasarkan Analisa SWOT ... 8

Tabel 4. Identifikasi Faktor-Faktor Kunci Keberhasilan ... 9

Tabel 5. Strategi Mencapai Tujuan dan Sasaran ... 9

Tabel 6. Indikator Kinerja Program Pengelolaan Perikanan Tangkap di PPN Tual ... 24

Tabel 7. Indikator Kinerja Kegiatan di PPN Tual ... 25

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Capaian Jumlah Produksi Perikanan Tangkap di PPN Tual Tahun 2015-2019 ... 2

Gambar 2. Capaian Nilai Produksi di PPN Tual Tahun 2015-2019 ... 3

(5)

1 | Rencana Strategis

BAB I

PENDAHULUAN

Sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 18 tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024, secara substansi mengamanatkan penyusunan rencana pembanungan jangka menengah Kementerian/Lembaga Tahun 2020-2024 yang selanjutnya disebut Rencana Strategis adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2020 sampai dengan tahun 2024. Untuk itu Penyusunan Rencana Strategis PPN Tual tahun 2020-2024, merupakan bentuk pelaksanaan sebagaimana amanat Peraturan Presiden Nomor 18 tahun 2020 dimaksud.

Perubahan perkembangan masyarakat saat ini telah memberikan implikasi terhadap tuntutan kebutuhan pelayanan yang lebih baik dan prima. Dalam menjawab tuntutan tersebut, maka instansi pemerintah harus mampu meningkatkan kinerja dan profesionalisme.

Dengan tersusunnya Rencana Strategis PPN Tual, diharapkan dapat menjadi arah dan pedoman penyelenggaraan kegiatan di PPN Tual selama tahun 2020-2024. Dokumen ini menterjemahkan perencanaan pembangunan setiap tahun dengan program dan kegiatan yang fokus dan terukur serta menunjang pencapaian sasaran pengelolaan perikanan tangkap.

Akselerasi dari berbagai upa ya pembangunan perikanan tangkap selanjutnya diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat, peningkatan penyerapan lapangan pekerjaan, peningkatan pendapatan, serta konsumsi ikan masyarakat, yang pada akhirnya akan memperkuat struktur ekonomi yang kokoh dan maju serta turut serta dalam mewujudkan keanekaragaman hayati yang berkelanjutan.

I.1 Kondisi Umum

PPN Tual letak geografisnya sangat strategis karena dikelilingi oleh Laut Arafura dan Laut Banda, yang memiliki sumber daya perikanan yang potensial untuk ditingkatkan pemanfaatannya, sehingga perkembangan pengembangan sektor perikanan sangat menjadi perhatian baik oleh pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan maupun Pemerintah Daerah. Letak geografisnya sangat strategis karena:

a) Jarak fishing ground yaitu Laut Arafura dan Laut Banda dengan pelabuhan eskport Tual relatif sangat dekat dan dapat dicapai dengan kapal penangkap ikan dalam waktu kurang lebih 1 hari / malam, dibandingkan dengan Pelabuhan Ambon yang memerlukan waktu 3 hari / malam. Kedekatan dengan fishing ground ini mendorong terciptanya peningkatan efisiensi dan pengendalian mutu sehingga dapat mendorong peningkatan eksport ikan.

(6)

b) Tersedianya sarana pelabuhan laut yang cukup aman, terlindung dan alur pelayaran yang aman dan cukup dalam sehingga dapat digunakan sebagai alur berlayar yang aman serta kegiatan bongkar / muat bagi kapal besar (kapal yang berbobot >2000 GT)

PPN Tual sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, memberikan kontribusi terhadap pencapaian pembangunan perikanan tangkap tahun 2015-2019, melalui pencapaian sasaran strategis terwujudnya pengelolaan perikanan tangkap yang partisipatif, bertanggung jawab dan berkelanjutan yang direpresentasikan melalui pencapaian indikator kinerja utama, serta dukungan pelaksanaan kegiatan yaitu sebagai berikut:

 Jumlah Produksi Perikanan Tangkap di PPNTual

Realisasi rata-rata pertahun jumlah produksi perikanan tangkap di PPN Tual berfluktuasi dari tahun 2015-2019. Produksi perikanan tangkap Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual tahun 2015-2019 rata – rata sebesar 164.400 ton per tahun dari total Produksi selama 5 (lima) tahun sebesar 821.998 Ton. Volume produksi terbesar pada tahun 2017 sebesar 446.700 ton sedangkan pada tahun 2019 Produksi Perikanan Tangkap di PPN Tual menurun 1.652 ton. Perbandingan Jumlah produksi tahun 2015 dan 2016 mengalami penurunan sebesar 30%, perbandingan jumlah produksi tahun 2016 dan 2017 mengalami kenaika 55%, perbandingan jumlah produksi tahun 2017 dan 2018 mengalami kenaikan sebesar 90%, perbandingan jumlah produksi tahun 2018 dan 2019 mengalami penurunan 66%. Adapun data capaian pertahun disajikan pada grafik berikut:

Tahun 2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah (Ton) 300 210 466 4.835 1.651

Peningkatan/ Penuruanan

2015-2016 2016-2017 2017-2018 2018-2019

turun Naik Naik turun

Persentase (%) 30 55 90 66

(7)

3 | Rencana Strategis

 Nilai Produksi Perikanan Tangkap di PPN Tual

Capaian nilai produksi perikanan tangkap di PPN Tual tahun 2015-2019 berbanding lurus dengan jumlah produksi perikanan tangkap yaitu mengalami peningkatan dan penurunan dari tahun ke tahun. Perbandingan nilai produksi PPN Tual tahun 2015 – 2016 mengalami penurunan 30%, perbandingan nilai produksi tahun 2016 dan 2017 naik 55%, perbandingan nilai produksi tahun 2017-2018 naik 90%, dan perbandingan nilai produksi tahun 2018 – 2019 turun 66%. Selengkapnya dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 2. Capaian Nilai Produksi di PPN Tual Tahun 2015-2019

 Nilai PNBP di PPN Tual

PNBP di PPN Tual tahun 2015-2019 selalu melampaui target penerimaan, rata-rata mengalami melampaui target sebesar 190%. Perbandingan PNBP tahun 2015 dan tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 19%, perbandingan PNBP tahun 2016 dan tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 28%, perbandingan PNBP tahun 2017 dan tahun 2018 mengalami kenaikan sebesar 91%, perbandingan PNBP tahun 2018 dan tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 31%. Secara lengkap dapat dilihat pada grafik beriktu ini:

Tahun 2015 2016 2017 2018 2019

Nilai Produksi (Rp. Juta) 6.838 9.659 12.625 78.874 26.606 Peningkatan/

Penuruanan

2015-2016 2016-2017 2017-2018 2018-2019 Naik Naik Naik turun

(8)

Gambar 3. Capaian Nilai PNBP di PPN Tual Tahun 2015-2019

II.2. Potensi dan Permasalahan

Potensi pengembangan perikanan tangkap yang dimiliki PPN Tual mencakup beberapa kekuatan dalam sistem perikanan tangkap maupun berbagai peluang yang dapat diraih untuk mengembangkan sistem perikanan tangkap secara optimal dan berkelanjutan.

Potensi-potensi tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut:

 Potensi Sumberdaya Ikan, PPN Tual berada di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 718 meliputi wilayah perairan Laut Aru, Laut Arafura dan Laut Timor Bagian Timur, yang merupakan salah satu perairan tersubur di dunia karena memiliki sumberdaya perikanan terutama udang dan ikan demersal yang melimpah. Secara lengkap data potensi sumberdaya ikan di WPP 718 Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 47/KEPMEN-KP/2016 Tentang Estimasi Potensi, Jumlah Tangkapan Yang Diperbolehkan, Dan Tingkat Pemanfaatan Sumber Daya Ikan Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia disajikan pada tebel berikut:

Tahun 2015 2016 2017 2018 2019

Target (Rp. juta) 26,336 33,317 90,360 91,110 134,691 Realisasi (Rp. juta) 39,846 49,342 35,324 378,287 261,154 Persentase capaian (%) 151 148 39 415 194

Peningkatan/ Penuruanan 2015-2016 2016-2017 2017-2018 2018-2019 Naik Turun Naik Turun

Persentase (%) 19 28 91 31

(9)

5 | Rencana Strategis

Tabel 1. Estimasi Potensi, Jumlah Tangkapan yang diperbolehkan, dan Tingkat

Pemanfaatan Sumberdaya Ikan di WWPNRI 718

Kelompok SDI WPPNRI 718

Potensi (Ton) JTB (Ton) Tingkat Pemanfaatan

Ikan Pelagis Kecil 823,328 658,662 0.52

Ikan Pelagis Besar 489,795 391,836 0.65

Ikan Demersal 586,277 469,022 1.14 Ikan Karang 30,555 42,802 0.50 Udang Peneid 6,089 4,871 1.21 Lobster 386 309 1.23 Kepiting 1,507 1,205 0,77 Rajungan 1,911 1,529 0,17 Cumi-cumi 5,470 4,376 0.70 JUMLAH 1,992,730

Sumber: Kepmen Nomor 47/KEPMEN-KP/2016 Tentang Estimasi Potensi, Jumlah Tangkapan yang Dipebolehkan, dan Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia.

Berdasarkan data estimasi, potensi dan tingkat pemanfaatan berdasarkan Kepmen KP Nomor 47 tahun 2016 dan jika dilihat dari data jumlah produksi perikanan tangkap di PPN Tual selama tahun 2015-2019, masih perlu adanya peningkatan jumlah upaya penangkapan di PPN Tual.

 Potensi Sarana dan Prasarana, PPN Tual telah dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang menunjang usaha perikanan tangkap sebagaimana disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 2. Fasilitas Pokok, Fungsional dan Penunjang PPN Tual

No Fasiltas Pokok Volume Kondisi

1 Lahan exsisting 6,177 m2 Termanfaatkan

2 Lahan Industri 10,000 m2 Termanfaatkan

3 Dermaga 1,056 m2 Baik

4 Jetty 612 m² Baik

5 Pagar 430 m Baik

6 Revitmen 117 m Baik

7 Jalan Kompleks 9,819 m² Rusak Ringan

(10)

No Fasilitas Fungsional Volume Kondisi

1 Kantor Administrasi 550 m² Baik

2 Tempat Pemasaran Ikan (TPI) 462 m² Baik

3 Tempat Perbaikan Jaring (TPJ) 340,28 m² Baik

4 Lampu Suar 1 unit/ 15 m Baik

5 Penampungan/Tangki Air 2 unit Rusak

6 Daya Listrik 41,500 Va Baik

7 Genset 60 Kva Baik

8 SPBN 1 unit Rusak/swasta

9 Tangki BBM 135 m² Rusak Berat

10 Tengki Pendam 3 unit / 45 Kl Rusak Ringan

11 Bengkel 34 m² Rusak

12 Pos Pelayanan Dermaga 1 Unit Baik

11 Cold Storage 12 Ton Baik/Pemkot

12 Cold Storage 200 Ton Baik/Pemkot

No Fasilitas Penunjang Volume Kondisi

1 Balai Pertemuan Nelayan 590 m² Baik

2 Rumah Karyawan 8 Unit Baik

3 Mess Karyawan 2 Unit Baik

4 Pos Jaga 2 unit/ 45 m² Baik

5 CCTV 1 Unit Rusak

6 Jaringan Wifi 1 Unit Baik

7 Lampu Penerangan Jalan 31 Titik Baik

8 MCK 74,16 m² Rusak

 Potensi Pelayanan dan Pengembangan Usaha, dalam mendukung usaha perikanan tangkap PPN Tual telah menyediakan pelayanan kepada masyarakat perikanan berupa pelayanan-pelayanan:

- Seksi Kesyahbandaran ; pelayanan STBLK - STBLKK, pelayanan SPB, pelayanan

SHTI, pemberian rekomendasi BBM

- Seksi Operasional Pelabuhan; penyediaan data perikanan tangkap, pembinaan mutu

hasil perikanan, publikasi dan dokumentasi kegiatan usaha perikanan tangkap

- Seksi Tata Kelola dan Pelayanan Usaha; Pelayanan Jasa tambat Labuh Kapal

Perikanan, pelayanan sewa lahan dan bangunan, pelayanan sewa peralatan dan mesin, pelayanan cold storage dan ABF, penyediaan dan penyaluran es dan air, pelayanan perbengkelan, serta pelayanan pas masuk pelabuhan.

- Sub Bagian Tata Usaha; pelayanan masyarakat perikanan, pelayanan keamanan dan

(11)

7 | Rencana Strategis

Permasalahan dalam mendukung program pengembangan perikanan tangkap yang dihadapi PPN Tual mencakup berbagai aspek baik itu internal maupun eksternal. Permasalahan tersebut dikelompokkan dalam 4 (empat) permasalahan utama yaitu:

 Kapasitas Nelayan, mencakup beberapa permasalahan yaitu:

- Rendahnya pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan standar sertifikasi awak kapal perikanan dan cara penanganan ikan yang baik;

- Masih rendahnya pemahaman dalam penggunaan aplikasi pelaporan e-logbook bagi awak kapal dan nahkoda kapal perikanan;

- Masih rendahnya pemahaman dan pengetahuan nelayan maupun pelaku Usaha tentang pentingnya Perjanjian Kerja Laut;

- Rendahnya kesadaran nelayan akan pentingnya asuransi BPJS kesehatan dan ketenagakerjaan.

 Kelembagaan Usaha Perikanan, antara lain :

- Masih rendahnya pengetahuan pengusaha perikanan tentang prosedur perizinan melalui aplikasi SILAT;

- Struktur kelembagaan usaha perikanan belum tersusun dengan baik.  Sarana dan Prasarana usaha penangkapan ikan, antara lain:

- Sarana dan fasilitas pelabuhan belum memadai

- Keterbatasan Peran PP dalam Pengaturan tata ruang pelabuhan - Belum memiliki fasilitas Pabrik es,SPDN,Docking

- Belum memiliki kantor pelayanan terpadu satu atap (SAMSAT)

 Kapasitas SDM pelaksana pelayanan; masih rendah kualitas dan kuantitas SDM yang dimiliki PPN Tual.

I.3. Lingkungan Strategis

Pelaksanaan operasional di PPN Tual dalam mendukung program perikanan tangkap sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan strategis yang dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu lingkungan internal dan eksternal. Dengan demikian potensi dan permasalahan yang telah teridentifikasi pada bagian sebelumnya akan dielaborasi pada konteks lingkungan strategis internal maupun eksternal, untuk selanjutnya sekaligus dianalisis berbagai alternatif dasar arah kebijakannya.

Secara khusus, proses identifikasi akan ditelaah sampai pada lingkup kegiatan. Metode SWOT akan digunakan sebagai dasar analisis agar proses telaah dapat dielaborasikan ke dalam lingkungan strategis, sekaligus untuk mempermudah permusan alternatif arah kebijakan.

(12)

Tabel 3. Kajian Keunggulan PPN Tual berdasarkan Analisa SWOT Faktor Internal Faktor Eksternal STRENGTH (S) WEAKNESS (W)

1. Lokasi dekat WPP- 718 (Laut Arafura)

2. Kondisi wilayah yang kondusif dan aman bagi investor

3. Hubungan Kerja institusi secara vertical dan horizontal tertata dengan baik

4. Faktor Kekuatan Internal : Lahan Industri ± 10 Ha

5. Lokasi Strategis (Pusat Kota Tual)

6. Tidak memerlukan Pengerukan dalam jangka waktu yang relatif lama

7. Daya Listrik PLN Tersedia 2 MW

1. Sarana dan Fasilitas Pelabuhan belum memadai 2. Terbatasnya kualitas SDM

pengelola

3. Belum memiliki kantor pelayanan terpadu satu atap (SAMSAT)

4. Belum memiliki fasilitas pabrik Es, SPDN, Docking 5. Kapasitas dan produktivitas

Menurun

6. Alokasi anggaran terbatas

OPPORTUNITIES (O) STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)

1. Minat investor ke WPP- WPP- 718 (Laut Arafura) Semakin meningkat 2. Permintaan Ikan dipasar

Internasional semakin meningkat

3. Adanya dukungan Pemda dan swasta dalam penyediaan sarana pendukung

4. Status pemanfaata SDI masih hijau

5. Peluang usaha perikanan meningkat

1. Menfasilitasi Investor usaha perikanan yang operasional di WPP – 718 (Laut Arafura)

2. Sosialisasi dan promosi peluang usaha

3. Penataan zona Pemanfaatan usaha

1. Meningkatkan sarana dan fasilitas Pelabuhan untuk mendukung usaha Perikanan dalam rangka pemanfaatan WPP-715 (Laut Arafura)

2. Peningkatan kualitas SDM dan usulan formasi CPNS 3. Mengusulkan rehab fasilitas

THREAT (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)

1. Adanya duplikasi peraturan dan berbagai pungutan 2. Maraknya ilegal fishing yang

merusak SDI

3. Kecenderungan pelaku usaha mengekspor bahan baku

4. Adanya pelabuhan tangkahan yang mengakmodir kegiatan pembongkaran ikan

1. Meningkatkan pelayanan prima secara kompentitif sehingga dapat menarik minat kapal perikanan untuk memanfaatkan dermaga pelabuhan

2. sosialisasi dan promosi usaha khususnya usaha pengolahan dan penambahan nilai tambah hasil perikanan

3. berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menertibkan kapal-kapal perikanan agar

mamanfaatkan pelabuhan pangkalan sesuai dengan dokumen (SIPI/SIKPI)

1. Memberikan kemudahan dan jaminan keamanan pada pengguna jasa pelabuhan 2. Pengaturan tugas SDM

sesuai kompetensi 3. perbaikan dan penataan

penggunaan fasilitas sesuai aturan dan prosedur yang telah ditetapkan

(13)

9 | Rencana Strategis

Berdasarkan analisis dan evaluasi faktor internal dan eksternal dapat ditentifikasi faktor-faktor yang menjadi kunci keberhasilan :

Tabel 4. Identifikasi Faktor-Faktor Kunci Keberhasilan

1. Faktor Internal

a.Kekuatan (Strenght) √ Lokasi pelabuhan dekat dengan WPP-718 (Laut Arafura)

√ lokasi pelabuhan berhadapan langsung dengan pulau Ubur, sehingga aman dari angin dan gelombang terutama pada musim barat. Oleh karena itu, tidak membutuhkan bangunan pemecah gelombang (break water) yang biaya pembangunanya relatif mahal; √ Kedalaman kolam pelabuhan - 6 s/d -12 m LWS yang terjadi secara alami sehingga mampu menampung kapal perikanan dan niaga sampai dengan 3,000 GT;

√ Tidak memerlukan pengerukan dalam jangka waktu yang relatif lama;

√ Dekat dengan pusat kota Tual, pelabuhan umum dan bandara udara;

b.Kelemahan (Weakness) √ Sarana dan fasilitas pelabuhan belum memadai;

√ Lahan industri belum siap merealisasikan pembangunan

2. Faktor Eksternal

a.Peluang (Opportunity) √ Minat investor ke WPP-718 (Laut Arafura) semakin tinggi

√ Komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan sektor kelautan menjadi sektor unggulan daerah serta menjadikan Kepulauan Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional;

b.Ancaman (Treath) √ Ada 3 (tiga) dermaga diluar pelabuhan yang turut memfasilitasi kapal perikanan;

√ Kecenderungan beberapa perusahaan perikanan membangun instalasi industrinya ke daerah kepulauan yang lebih dekat dengan fishing ground;

√ Rendahnya kemampuan pengendalian dan pengawasan terhadap berbagai bentuk pelanggaran dan tindak pidana perikanan di perairan teritorial maupun ZEE

√ Banyaknya institusi yang campur tangan ke sektor perikanan dengan alasan penegakan hukum dan pemberantasan illegal fishing;

√ Proses penegakan hukum yang lamban dan tidak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku membuat investor perikanan enggan memilih pelabuhan pangkalan di PPN Tual;

Beberapa strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, melalui arah kebijakan Revitalisasi Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual, antara lain :

Tabel 5. Strategi Mencapai Tujuan dan Sasaran

1. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat perikanan;

2. Meningkatkan hubungan kerja sama yang baik dengan pengguna jasa (stakeholder

3. Menciptakan iklim usaha yang kondusif dan aman serta lingkungan pelabuhan yang bersih,indah dan tertib;

4. Mendorong peningkatan kualitas dan kapasitas sarana dan prasarana pelabuhan;

5. Mengupayakan peningkatan kualitas SDM pengelola pelabuhan terutama dalam memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan benar;

6. Menyediakan sumber data dan informasi perikanan; 7. Meningkatkan koordinasi antara instansi terkait;

8. Meningkatkan pengawasan, penyuluhan dan pembinaan mutu hasil perikanan; 9. Mendorong tumbuhnya usaha baru di kawasan pelabuhan;

(14)

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

II.1.Visi Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap

PPN Tual sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan berkewajiban untuk melaksanakan Visi yang mendukung pengembangan KKP. Adapun Visi Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Tahun 2020-2024 adalah “Terwujudnya Perikanan Tangkap yang Maju dan Berkelanjutan serta Masyarakat Perikanan Tangkap yang Mandiri dan Sejahtera” untuk mewujudkan “Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian berlandaskan Gotong-Royong”.

II.2. Misi Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap

Mengacu pada tugas, fungsi dan wewenang yang telah dimandatkan dalam peraturan perundang-undangan kepada KKP dan untuk melaksanakan Misi Presiden dalam RPJMN 2020- 2024, KKP menjalankan 4 (empat) dari 9 (sembilan) Misi Presiden. PPN Tual melaksanakan 4 (empat) Misi Presiden, dengan uraian sebagai berikut :

Misi 1. Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia

˗ Peningkatan kapasitas dan keterampilan nelayan dalam pelaksanaan penanganan hasil tangkapan dalam rangka peningkatan mutu produksi perikanan tangkap;

˗ Meningkatkan kapasitas SDM Nelayan terkait ilmu dan keterampilan kepelautan melalui pelatihan-pelatihan;

˗ Peningkatan kapasitas dan kompetensi petugas pelayanan.

Misi 2. Struktur Ekonomi Yang Produktif, Mandiri, dan Berdaya Saing

˗ Penyebaran informasi dan fasilitas pemanfaatan kredit usaha nelayan; ˗ Peningkatan Pemanfaatan lahan industri perikanan;

˗ Peningkatan fasilitas pelabuhan perikanan pendukung usaha perikanan tangkap.

Misi 4. Mencapai Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan

˗ Penataan kawasan pelabuhan perikanan dalam mendukung usaha perikanan tangkap ˗ Pemantauan wilayah pengelolaan perikana tangkap (WPP)

- Meningkatan fungsi kesyahbandaran dalam melakukan pengawasan terhadap

kepatuhan kapal perikanan dalam memanfaatkan sumber daya ikan sesuai aturan dan izin yang di berikan

(15)

11 | Rencana Strategis

Misi 8. Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya

˗ Pembangunan zona integritas menuju WBK dan WBBM ˗ Pengembangan organisasi dan ketatalaksanaan

II.3 Tujuan PPN Tual

Tujuan PPN Tual merupakan penjabaran misi Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, maka tujuan pembangunan pembangunan perikanan tangkap adalah :

1. Meningkatan Kualitas SDM Masyarakat Perikanan Tangkap, yaitu melalui pelatihan dan

peningkatan keterampilan nelayan terutama dalam melakukan penanganan ikan yang baik (pelatihan BST, ANKAPIN, dan Pelatihan SKPI Tingkat I), penggunaan aplikasi/pelaporan online (e-logbook penangkapan ikan), dan fasilitasi pelaku usaha dalam mengakses informasi perizinan.

2. Membangun Struktur Ekonomi Perikanan Tangkap Yang Produktif, Mandiri, dan Berdaya Saing, pembinaan kelembagaan usaha perikanan tangkap, penyediaan fasilitas pojok pendanaan nelayan, memberikan kemudahan kepada pelaku usaha dalam berinvestasi di lahan industri dalam kawasan pelabuhan, dan peningkatan fasilitas pelabuhan pendukung usaha perikanan tangkap.

3. Mencapai Lingkungan Hidup Sumber Daya Perikanan Yang Berkelanjutan, yaitu mendukung peningkatan kualitas lingkungan dengan pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL), pengelolaan perikanan tangkap melalui penyediaan data dan informasi terkait sumberdaya perikanan WPP 718, optimalisasi fungsi kesyahbandaran dalam pelaksanaan verifikasi kesesuaian dokumen perizinan dengan fisik kapal dan alat penangkapan ikan, penataan lingkungan pelabuhan yang bersih dan nyaman sebagai upaya peningkatan daya tarik wisata bahari di pelabuhan perikanan.

4. Mewujudkan Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya di Lingkup PPN Tual, yaitu upaya untuk mewujudkan reformasi birokrasi di PPN Tual yang berkualitas, mencakup penataan kerangka kebijakan, profesionalisme ASN, keterbukaan perencanaan dan akuntabilitas pengelolaan keuangan serta pelayanan prima.

(16)

II.4 Sasaran PPN Tual

Sasaran Strategis PPN Tual merupakan penjabaran sasaran program pembangunan perikanan tangkap merupakan kondisi yang ingin dicapai oleh PPN Tual sebagai suatu masukan/input dari beberapa program yang dilaksanakan oleh Ditjen Perikanan Tangkap. Sasaran kegiatan PPN Tual 2020-2024 adalah sebagai berikut:

1. Pendapatan nelayan meningkat di Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual, dengan indikator kinerja: Jumlah nelayan yang terfasilitasi kredit perikanan tangkap (nelayan);

2. Ekonomi sektor perikanan tangkap meningkat di Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual, dengan indikator kinerja: Nilai PNBP di Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual (Rp. Juta); 3. Sumber daya ikan berkelanjutan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual, dengan indikator

kinerja: Jumlah Kapal Perikanan yang menerapkan logbook penangkapan ikan (unit);

4. Tata kelola sumber daya ikan bertanggungjawab di Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual, dengan indikator kinerja: Jumlah lembaga pengelolaan perikanan wilayah pengelolaan perikanan negara republik Indonesia (WPPNRI) yang operasional (WPP);

5. Produktivitas Perikanan Tangkap meningkat di Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual, dengan indikator kinerja:

a. Jumlah Produksi Perikanan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual (ton);

b. Jumlah pengembangan fasilitas Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual (dokumen); c. Tingkat Operasional Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual (nilai);

d. Jumlah perjanjian kerja laut (PKL) yang diterapkan (orang);

e. Persentase penyampaian informasi perizinan pusat – daerah Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual (%).

6. Tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual, dengan indikator kinerja:

a. Nilai capaian Pembangunan Zona Integrasi Menuju WBK Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual (nilai);

b. Indeks Profesionalitas ASN Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual (indeks); c. Nilai PMSAKIP Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual (nilai);

(17)

13 | Rencana Strategis

BAB III

ARAH KEBIJAKAN, STRATEGIS, KERANGKA REGULASI

DAN KERANGKA KELEMBAGAAN

III.1. Arah dan Kebijakan Strategis Pembangunan Kelautan dan

Perikanan

Kebijakan Pembangunan Kelautan dan Perikanan 2020-2024 disusun berdasarkan Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Nasional yang terkait dengan sektor kelautan dan perikanan. Arah dan kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan disusun untuk menjabarkan misi pembangunan kelautan dan perikanan sebagai berikut:

1. Memperbaiki komunikasi dengan nelayan, evaluasi kebijakan, penyederhanaan izin,

pengembangan pelabuhan, penangkapan ikan sampai dengan ZEE dan laut lepas, peningkatan pendapatan melalui akses permodalan, perlindungan dan perbaikan hidup nelayan. (DJPT)

2. Mengoptimalkan dan memperkuat perikanan budidaya untuk penyerapan lapangan kerja,

peningkatan protein dan nilai tambah melalui akses permodalan, dan perlindungan usaha budidaya. (DJPB)

3. Membangkitkan industri kelautan dan perikanan melalui pemenuhan kebutuhan bahan baku

industri, peningkatan kualitas mutu produk, penguatan sistem karantina ikan, peningkatan nilai tambah untuk peningkatan devisa. (DJPDS, BKIPM)

4. Pengelolaan wilayah laut, pesisir dan pulau-pulau kecil serta penguatan pengawasan sumber

daya kelautan dan perikanan melalui koordinasi dengan instansi terkait. (DJPRL, DJPSDKP dan BKIPM)

5. Penguatan SDM dan inovasi riset kelautan dan perikanan. (BRSDM)

Untuk mencapai 5 arah kebijakan di atas, Kementerian Kelautan dan Perikanan melaksanakan kebijakan tatakelola pemerintahan yang baik yang dilakukan oleh seluruh unit kerja di pusat dan daerah. Strategi pelaksanaan arah kebijakan di atas sebagai berikut:

1. Memperbaiki komunikasi dengan nelayan, evaluasi kebijakan, penyederhanaan izin,

pengembangan pelabuhan, penangkapan ikan sampai dengan ZEE dan laut lepas, peningkatan pendapatan melalui akses permodalan, perlindungan dan perbaikan hidup nelayan. Strategi yang akan dilaksanakan adalah:

(18)

a. Optimalisasi produktivitas sarana prasarana perikanan tangkap dengan kegiatan utama meliputi:

1) Pengembangan armada perikanan, alat penangkap ikan dan alat bantu penangkap ikan yang ramah lingkungan;

2) Penguatan Unit Pelaksana Teknis perikanan tangkap.

b. Penyediaan infrastruktur perikanan tangkap yang terintegrasi dengan kegiatan utama

meliputi:

1) Pengembangan pelabuhan perikanan prioritas di daerah, pelabuhan perikanan berwawasan lingkungan, dan pelabuhan perikanan yang terintegrasi dengan pasar ikan bertaraf internasional (Major Project) dengan berkoordinasi dengan K/L terkait, Pemerintah Daerah dan Badan Usaha.

2) Penguatan Unit Pelaksana Teknis perikanan tangkap; dan 3) Pengembangan Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT).

c. Optimalisasi pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya ikan berbasis Wilayah

Pengelolaan Perikanan (WPP) dengan kegiatan utama meliputi: 1) Eksplorasi perikanan di ZEE dan laut lepas;

2) Pengembangan lembaga pengelola WPP dan penguatan data stok sumberdaya ikan;

3) Pengelolaan perikanan di Perairan Umum Daratan (PUD); dan

4) Partisipasi dalam organisasi pengelolaan perikanan regional yang melingkupi perairan indonesia (RFMOs).

d. Reformasi instrumen perizinan untuk keberlanjutan sumber daya ikan dan usaha

perikanan tangkap dengan kegiatan utama meliputi: perbaikan, penataan, dan penyederhanaan perizinan usaha di pusat dan daerah, termasuk sinergi dengan instansi lain yang terkait.

e. Pemberdayaan usaha dan perlindungan nelayan dengan kegiatan utama meliputi:

1) Fasilitasi dan pengembangan skema pembiayaan yang murah dan mudah diakses, optimalisasi peran LPMUKP;

2) Peningkatan kesejahteraan, pemberdayaan nelayan, pemberdayaan kelompok nelayan perempuan, perlindungan usaha kelautan dan perikanan skala kecil, penguatan kelembagaan nelayan, dan penguatan kelompok usaha bersana melalui pembentukan korporasi nelayan (Major Project) berkoordinasi dengan kementerian Koperasi dan UKM dan pemerintah daerah;

(19)

15 | Rencana Strategis

4) Pengaturan akses nelayan terhadap pengelolaan sumberdaya, kemudahan fasilitasi usaha dan investasi, dan pengembangan perikanan berbasis digital.

2. Perikanan budidaya dioptimalkan dan diperkuat untuk penyerapan lapangan kerja,

peningkatan protein dan nilai tambah melalui akses permodalan, dan perlindungan usaha budidaya. Strategi yang akan dilaksanakan adalah:

a. Optimalisasi perikanan budidaya air payau melalui major project “Revitalisasi tambak dikawasan sentra produksi udang dan bandeng” berkoordinasi dengan K/L terkait, pemerintah daerah dan badan usaha.

b. Pengembangan perikanan budidaya air Laut c. Pengembangan perikanan budidaya air Tawar d. Pengembangan budidaya ikan hias

e. Pengembangan budidaya rumput laut

f. Pengembangan pakan mandiri

g. Penataan perizinan usaha budidaya pusat dan daerah (Provinsi) h. Pembangunan fasilitas perbenihan

i. Pengelolaan kluster kawasan budidaya berkelanjutan

j. Produksi induk unggul dan benih bermutu

k. Pengujian residu produk perikanan budidaya dan sertifikasi untuk ekspor

l. Sertifikasi cara budidaya Ikan yang Baik (CBIB), cara perbenihan ikan yang baik (CPIB),

dan cara pembuatan pakan ikan yang baik (CPPIB)

m. Sarana dan prasarana percontohan produksi serta usaha perikanan budidaya n. Pembangunan infrastruktur perikanan budidaya antara lain meliputi saluran irigasi

tambak dan keramba jaring apung

o. Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT)

p. Sertifikasi lahan dan asuransi usaha perikanan budidaya q. Penguatan UPT perikanan budidaya

3. Membangkitkan industri kelautan dan perikanan melalui pemenuhan kebutuhan bahan baku

industri, peningkatan kualitas mutu produk, penguatan sistem karantina ikan, peningkatan nilai tambah untuk peningkatan devisa. Startegi yang akan dilaksanakan adalah:

a. Pemetaan dan pemantauan logistik hasil perikanan

b. Penataan rantai pasok hasil perikanan dalam koridor logistik (koridor)

c. Pembinaan pelaku usaha perikanan dalam rangka pengadaan dan penyimpanan hasil perikanan

d. Pembinaan pelaku usaha perikanan dan penyedia layanan jasa logistik dalam rangka distribusi dan transportasi hasil perikanan

(20)

f. Pemetaan logistik hasil Perikanan di daerah g. Kampanye Gerakan Memasyarakatan Makan Ikan

h. Keikutsertaan dalam promosi skala internasional dan investasi

i. Pembinaan dan Pengelolaan Pasar Ikan

j. Peta preferensi, konsumsi dan kebutuhan ikan konsumen dalam negeri (Provinsi)

k. Peta preferensi, konsumsi dan kebutuhan ikan konsumen

l. Pemetaan dan strategi akses pasar negara tujuan ekspor

m. Partisipasi daerah dalam mendukung pemasaran produk kelautan dan perikanan n. Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) produk hasil KP yang dirumuskan o. Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) yang diterbitkan bagi Unit Pengolahan Ikan p. Unit Penanganan dan Unit Pengolahan Produk Hasil KP yang dibina

q. Kebutuhan bahan baku serta peningkatan nilai tambah UPI menuju zero waste

r. Sarana rantai dingin dan peralatan pengolahan yang disediakan

s. Ragam baru produk hasil kelautan dan perikanan bernilai tambah di lokasi yang dibina

t. Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT)

u. Fasilitasi kemudahan pelaku usaha dan investasi

v. uji terap produk inovasi teknologi pengolahan dan pemasaran hasil kelautan dan perikanan yang dihasilkan

w. Sertifikasi SNI produk kelautan dan perikanan

x. Harmonisasi Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan

y. Penanganan kasus mutu ekspor impor produk perikanan yang diselesaikan z. Operasional pengawasan dan penjaminan mutu hasil produk perikanan aa. Sarana dan prasarana pengujian mutu

bb. Penguatan UPT

4. Pengelolaan wilayah laut, pesisir dan pulau – pulau kecil serta penguatan pengawasan

sumber daya kelautan dan perikanan melalui koordinasi dengan instansi terkait. Strategi yang akan dilaksanakan adalah:

a. Peningkatan pengelolaan kawasan konservasi yang berkelanjutan

b. Peningkatan pengelolaan keanekaragaman hayati perairan yang dilindungi, dilestarikan dan/ atau dimanfaatkan

c. Peningkatan produksi dan usaha garam nasional

b. Pembangunan sarana prasarana di kawasan wisata bahari

c. Peningkatan jasa kelautan yang dikelola untuk pengembangan ekonomi

d. Peningkatan pengelolaan pulau-pulau kecil/ terluar

(21)

17 | Rencana Strategis

dikuatkan kelembagaannya

f. Meningkatnya lokasi kawasan laut dan wilayah pesisir yang memiliki rencana zonasi

yang akan ditetapkan menjadi peraturan perundangan dan/ atau rencana aksi pengelolaan

g. Pengelolaan Biofarmakologi

h. Fasilitasi perizinan pengelolaan perairan

i. Perairan laut antar wilayah yang memiliki dokumen RZ Kawasan Antar wilayah yang

ditetapkan melalui Peraturan Perundangan dan Rencana Aksi Pengelolaan Ruang Laut

j. Kawasan Strategis Nasional dan Kawasan Strategis Nasional Tertentu yang Memiliki

Rencana Zonasi KSN dan Rencana Zonasi KSNT yang ditetapkan Melalui Peraturan Perundangan dan Rencana Aksi Pengelolaan Ruang Laut

k. Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT)

l. Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang partisipatif, bertanggungjawab

dan berkelanjutan

m. Pengendalian dan pengawasan SDKP yang profesional dan partisipatif

n. Kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan bidang pengawasan SDKP yang efektif

o. Pelaku usaha pengelolaan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil dan ruang laut yang

diperiksa kepatuhannya

p. Unit usaha yang melakukan distribusi hasil perikanan yang diperiksa kepatuhannya

q. Penyadarytahuan masyarakat KP dalam pemanfaatan sumber daya perikanan yang

tertib dan bertanggungjawab

r. Operasional Pengawasan ekspor, impor dan domestik

s. Harmonisasi Sistem Perkarantinaan dan Keamanan Hayati Ikan dalam dan luar Negeri

t. Peningkatan sarana dan prasarana pengawasan karantina

u. Peningkatan UPT

5. Penguatan SDM dan inovasi riset kelautan dan perikanan. Strategi yang akan dilaksanakan

adalah:

a. Hasil riset yang dimanfaatkan untuk penyusunan kebijakan dan sektor industri

b. Iptek hasil kegiatan riset, pendidikan, pelatihan dan penyuluhan KP yang dimanfaatkan oleh masyarakat

c. SDM KP peserta diklat yang terserap di di Dunia Usaha dan Dunia Industri serta membentuk startup (usaha rintisan)

d. Penerapan Teknologi Adaptif Lokasi (TAL) Hasil Riset Pengolahan Produk Kelautan dan Perikanan

(22)

e. Pembentukan kelompok kelautan dan perikanan mandiri

f. Pelatihan masyarakat KP yang bersertifikasi kompetensi

g. Pendidikan Vokasi Kelautan dan Perikanan yang Kompeten

h. Peningkatan sarana dan prasarana riset, pendidikan, pelatihan dan penyuluhan KP

i. Peningkatan UPT

6. Tatakelola pemerintahan yang baik. Strategi yang akan dilaksanakan adalah:

a. Indeks Profesionalisme ASN b. Indek SPBE

c. Level maturitas SPIP

d. Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran KKP e. Opini BPK-RI atas Laporan Keuangan KKP

f. Nilai / Predikat Sakip KKP

Implementasi hal di atas dilakukan secara bertanggungjawab berlandaskan gotong royong, sehingga saling memperkuat, memberi manfaat dan menghasilkan nilai tambah ekonomi, sosial dan budaya bagi kepentingan bersama.

Pengarusutamaan dalam Renstra 2020-2024 Kementerian Kelautan dan Perikanan mengacu pada Dokumen RPJMN 2020-2024 yang telah menetapkan 4 (empat) pengarusutamaan (mainstreaming) sebagai bentuk pembangunan inovatifadaptif, sehingga dapat menjadi katalis pembangunan untuk menuju masyarakat sejahtera dan berkeadilan. Keempat mainstreaming ini akan mewarnai dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam pembangunansektor dan wilayah, dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan dan memastikan pelaksanaannya secara inklusif. Selain mempercepat pencapaian target-target dari fokus pembangunan, pengarusutamaan ini juga bertujuan untuk memberikan akses pembangunan yang merata dan adil dengan meningkatkan efisiensi tata kelola dan juga adaptabilitas terhadap faktor eksternal lingkungan. Arah kebijakan pengarusutamaan pembangunan kelautan dan perikanan 2020-2024 dijabarkan sebagai berikut:

1. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

TPB/SDGs mencakup 17 Tujuan/Goal, 169 target, dan 241 indikator. Dalam melaksanakan TPB/SDGs, diperlukan keterkaitan antardimensi pembangunan yang saling berpengaruh. Dimensi pembangunan yang dimaksud meliputi dimensi sosial, ekonomi, dan lingkungan, yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan.

(23)

19 | Rencana Strategis

KKP akan memperkuat komitmen pelaksanaan target TPB 14 Ekosistem Lautan (Life Below Water) yang mencakup diantaranya: 1) Mengurangi pencemaran laut termasuk sampah laut; 2) Mengelola dan melindungi ekosistem laut dan pesisir secara berkelanjutan; 3) Meminimalisasi dan mengatasi dampak pengasaman laut; 4) Mengatur kuota penangkapan per wilayah agar sumber daya ikan tetap berkelanjutan; 5) Melestarikan wilayah pesisir dan laut; 6) Mengatur subsidi perikanan agar tidak berkontribusi terhadap kelebihan kapasitas dan penangkapan ikan berlebih; 7) Meningkatkan manfaat ekonomi atas pemanfaatan berkelanjutan sumber daya laut termasuk melalui pengelolaan perikanan, budidaya air dan pariwisata berkelanjutan; 8) Meningkatkan pengetahuan ilmiah, mengembangkan kapasitas penelitian dan alih teknologi kelautan; 9) Menyediakan akses untuk nelayan skala kecil terhadap sumber daya laut dan pesisir; dan 10) Meningkatkan pelestarian dan pemanfaatan berkelanjutan lautan dan sumber dayanya dengan menetapkan hukum internasional yang tercermin dalam the United Nation Convention on the Law of the Sea (UNCLOS).

2. Gender

Pengarusutamaan gender diarahkan untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender di berbagai sektor dalam pembangunan, dengan strategi meningkatkan peran, akses, kontrol dan manfaat gender dalam pembangunan kelautan dan perikanan. Strategi yang akan dilakukan adalah percepatan pelaksanaan pengarusutamaan gender di semua bidang pembangunan di tingkat pusat, dan daerah, yang mencakup: 1) Penguatan 7 prasyarat PUG: komitmen, kebijakan, kelembagaan, sumber daya, data terpilah, alat analisis, partisipasi masyarakat; 2) Penerapan Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG); 3) Penyiapan roadmap PUG; 4) Pengembangan model pelaksanaan PUG terintegrasi antar unit eselon I di KKP dan antar pusat-daerah; 5) Pembuatan profil gender; dan 6) Monitoring dan evaluasi serta pengawasan Pengarusutamaan Gender (PUG) KKP.

3. Modal Sosial Budaya

Pengarusutamaan modal sosial budaya merupakan internalisasi nilai dan pendayagunaan kekayaan budaya untuk mendukung seluruh proses pembangunan. Pengetahuan tradisional (local knowledge), kearifan local (local wisdom), pranata sosial di masyarakat sebagai penjelmaan nilai-nilai sosial budaya komunitas harus menjadi pertimbangan dalam proses perencanaan serta penyusunan kebijakan dan program pembangunan nasional. Pengarusutamaan sosial-budaya ini bertujuan dan berorientasi pada penghargaan atas khazanah budaya masyarakat, sekaligus upaya pelestarian dan pemajuan kebudayaan bangsa.

(24)

Pembangunan kebudayaan ingin memastikan bahwa setiap penduduk memperoleh pelindungan hak kebudayaan dan kebebasan berekspresi untuk memperkuat kebudayaan yang inklusif. Peningkatan pembangunan inklusif dan berwawasan budaya lingkup KKP, diantaranya adalah 1) Pelaksanaan pembangunan yang mengindahkan nilai budaya, kearifan lokal dan keragaman SDA hayati; 2) Pengembangan dan penguatan budaya bahari dan literasi bahari; dan 3) Pemberdayaan masyarakat adat pesisir dan pulau-pulau kecil.

4. Transformasi Digital

Pengarustamaan transformasi digital merupakan upaya untuk mengoptimalkan peranan teknologi digital dalam meningkatkan daya saing bangsa dan sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. Strategi pengarustamaan transformasi digital terdiri dari aspek pemantapan ekosistem (supply), pemanfaatan (demand) dan pengelolaan big data.

Penyiapan layanan digital terintegrasi lingkup KKP yang mencakup penyiapan regulasi, penguatan kelembagaan, pembangunan jaringan, sarpras, meningkatkan kapasitas SDM dengan keahlian digital, melakukan kerja sama untuk menyediakan layanan digital dan one data serta penataan sistem perizinan berbasis web (online), termasuk penerapan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) dan peningkatan usaha kelautan dan perikanan melalui e-commerce.

III.2 Arah dan Kebijakan Strategis Pembangunan PPN Tual

 Arah dan Kebijakan Strategis

Arah dan kebijakan startegis pembangunan PPN Tual, terutama dititik beratkan untuk mendukung program pengelolaan perikanan tangkap.

1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM (stakeholder dan petugas pelayanan) dalam rangka meningkatkan produksi perikanan tangkap;

2. Melakukan pembinaan dan fasilitasi usaha perikanan tangkap dengan peningkatan fasilitas pelabuhan yang mendukung usaha perikanan tangkap;

3. Meningkatkan pengawasan pemanfaatan SDI melalui penguatan fungsi-fungsi kesyahbandaran;

4. Pembangunan zona integritas dalam rangka mendukung pencapaian reformasi birokrasi DJPT.

(25)

21 | Rencana Strategis

Adapun strategi pencapaian arah kebijakan yang akan dilaksanakan di PPN Tual dalam mendukung program pengelolaan perikanan tangkap sebagai berikut:

1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM (stakeholder dan petugas pelayanan) dalam rangka meningkatkan produksi perikanan tangkap, melalui :

- Melakukan inventaris data kebutuhan peningkatan pengetahuan dan keterampilan SDM (stakeholder dan petugas pelayanan);

- Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam melaksanakan peningkatan pengetahuan dan keterampilan;

- Melakukan fasilitasi kegiatan peningkatan SDM.

2. Melakukan pembinaan dan fasilitasi usaha perikanan tangkap dengan peningkatan fasilitas pelabuhan yang mendukung usaha perikanan tangkap, melalui kegiatan:

- Mengoptimalkan publikasi peluang usaha perikanan tangkap di PPN Tual; - Penataan SOP pelayanan usaha di PPN Tual;

- Peningkatan fasilitas pendukung usaha perikanan tangkap;

- Melakukan pemantauan, evaluasi dan pembinaan usaha di PPN Tual.

3. Meningkatkan pengawasan pemanfaatan SDI melalui penguatan fungsi-fungsi kesyahbandaran;

- Mengoptimalkan pelaporan pemanfaatan SDI melalui aplikasi e-logbook penangkapan ikan oleh nahkoda kapal perikanan;

- Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka pemanfaatan SDI; - Meningkatkan sosialisasi dan publikasi peraturan-peraturan terkait pemanfaat SDI; - Meningkatkan pengawasan mutu hasil perikanan;

4. Pembangunan zona integritas dalam rangka mendukung pencapaian reformasi birokrasi DJPT, melalui kegiatan:

- Meningkatkan akuntabilitas pegelolaan anggaran;

- Meningkatkan integritas dan etos kerja pegawai PPN Tual; - Melakukan penataan dan pembinaan organisasi

- Menerapkan sistem pengendalian intern; - Pengendalian grativikasi.

III.3. Kerangka Regulasi

Dalam rangka melaksanakan program pengelolaan perikanan tangkap, maka kerangka regulasi merupakan hal penting dalam memberikan arah dalam pelaksanaan kegiatan. Adapun beberapa regulasi yang akan disusun, diperbaharui dan ditetapkan selama periode 2020-2024 sesuai dengan Lampiran 1.

(26)

III.4. Kerangka Kelembagaan

Penguatan dan kapasitas PPN Tual sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 20/PERMEN-KP/2014 Pelabuhan Perikanan mempunyai tugas dan fungsi: 1) Penyusunan rencana dan program dan anggaran, pemantauan, dan evaluasi pelabuhan

perikanan;

2) Pelaksanaan pengaturan keberangkatan, kedatangan, dan keberadaan kapal perikanan di pelabuhan perikanan;

3) Pelaksanaan pelayanan penerbitan Surat Tanda Bukti Lapor Kedatangan dan Keberangkatan Kapal Perikanan;

4) Pelaksanaan pemeriksaan Logbook;

5) Pelaksanaan pelayanan penerbitan Surat Persetujuan Berlayar; 6) Pelaksanaan penerbitan Sertifikat Hasil Tangkapan Ikan; 7) Pelaksanaan pengawasan pengisian bahan bakar;

8) Pelaksanaan pembangunan, pengembangan, pemeliharaan, pendayagunaan, dan pengawasan, serta pengendalian sarana dan prasarana;

9) Pelaksanaan fasilitas penyuluhan, pengawasan dan pengendalian sumber daya ikan, perkarantinaan ikan, publikasi hasil penelitian, pemantauan wilayah pesisir, wisata bahari, pembinaan mutu, serta pengolahan, pemasaran dan distribusi hasil perikanan;

10) Pelayanan jasa, pemanfaatan lahan dan fasilitas usaha; 11) Pelaksanaan pengumpulan data, informasi dan publikasi

12) Pelaksanaan bimbingan teknis dan penerbitan sertifikat cara penanganan ikan yang baik (CPIB);

13) Pelaksanaan inspeksi pembongkaran ikan;

14) Pelaksanaan pengendalian lingkungan di pelabuhan perikanan; dan

15) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

Sedangkan menurut Peraturan Menteri Kelautan dan perikanan Nomor PER.08/MEN/2012 tentang Kepelabuhanan Perikanan, Pelabuhan perikanan mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Fungsi pemerintahan pada pelabuhan perikanan merupakan fungsi untuk melaksanakan

pengaturan, pembinaan, pengendalian, pengawasan, serta keamanan dan keselamatan operasional kapal perikanan di pelabuhan perikanan.

2. Fungsi pengusahaan pada pelabuhan perikanan merupakan fungsi untuk melaksanakan pengusahaan berupa penyediaan dan/atau pelayanan jasa kapal perikanan dan jasa terkait

(27)

23 | Rencana Strategis

KEPALA PELABUHAN

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Organisasi dan Tata Kerja Pelabuhan Perikanan ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 20/PERMEN-KP/2014 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan, dengan susunan organisasi sebagai berikut :

a. Kepala Pelabuhan;

b. Seksi Operasional Pelabuhan; c. Seksi Kesyahbandaran;

d. Seksi Tata Kelola dan Pelayanan Usaha; e. Sub Bagian Tata Usaha;

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

(28)

BAB IV

INDIKATOR KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

IV.1. Target Kinerja

INDIKATOR KINERJA PROGRAM

Indikator kinerja PPN Tual yang dilaksanakan melalui Pogram Pengelolaan Perikanan Tangkap tersaji dalam tabel berikut:

Tabel 6. Indikator Kinerja Program Pengelolaan Perikanan Tangkap di PPN Tual

SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA KET.

1 Pendapatan nelayan meningkat di

Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual 1

Jumlah nelayan yang terfasilitasi kredit

perikanan tangkap (nelayan)

2

Ekonomi sektor perikanan tangkap meningkat di Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual

2 Nilai PNBP di Pelabuhan Perikanan

Nusantara Tual (Rp. Juta)

3 Sumber daya ikan berkelanjutan di

Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual 3

Jumlah Kapal Perikanan yang menerapkan

logbook penangkapan ikan (unit)

4

Tata kelola sumber daya ikan

bertanggungjawab di Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual

4

Jumlah lembaga pengelolaan perikanan wilayah pengelolaan perikanan negara republik Indonesia (WPPNRI) yang operasional (WPP)

5

Produktivitas Perikanan Tangkap meningkat di Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual

5 Jumlah Produksi Perikanan di Pelabuhan

Perikanan Nusantara Tual (ton)

6 Jumlah pengembangan fasilitas Pelabuhan

Perikanan Nusantara Tual (dokumen)

7 Tingkat Operasional Pelabuhan Perikanan

Nusantara Tual (nilai)

8 Jumlah perjanjian kerja laut (PKL) yang

diterapkan (orang)

9

Persentase penyampaian informasi perizinan pusat – daerah Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual (%)

6

Tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual

10

Nilai capaian Pembangunan Zona Integrasi Menuju WBK Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual (nilai)

11 Indeks Profesionalitas ASN Pelabuhan

Perikanan Nusantara Tual (indeks)

12 Nilai PMSAKIP Pelabuhan Perikanan

Nusantara Tual (nilai)

13 Nilai IKPA Pelabuhan Perikanan Nusantara

(29)

25 | Rencana Strategis

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN

Indikator Kinerja Kegiatan merupakan alat ukur yang mengindikasikan keberhasilan pencapaian keluaran (output) dari suatu kegiatan. Indikator Kinerja Kegiatan telah ditetapkan secara spesifik untuk mengukur pencapaian kinerja berkaitan dengan sasaran (Output).

Tabel 7. Indikator Kinerja Kegiatan di PPN Tual

SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA TARGET

2020 2021 2022 2023 2024

1

Pendapatan nelayan meningkat di Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual

1 Jumlah nelayan yang terfasilitasi kredit

perikanan tangkap (nelayan) 60 60 60 60 60

2

Ekonomi sektor perikanan tangkap meningkat di Pelabuhan

Perikanan Nusantara Tual

2 Nilai PNBP di Pelabuhan Perikanan

Nusantara Tual (Rp. Juta) 172,280 174,804 177,552 179,857 190,108

3

Sumber daya ikan berkelanjutan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual

3 Jumlah Kapal Perikanan yang menerapkan

logbook penangkapan ikan (unit) 40 45 50 55 60

4

Tata kelola sumber daya ikan bertanggungjawab di Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual

4

Jumlah lembaga pengelolaan perikanan wilayah pengelolaan perikanan negara republik Indonesia (WPPNRI) yang operasional (WPP)

1 1 1 1 1

5

Produktivitas Perikanan Tangkap meningkat di Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual

5 Jumlah Produksi Perikanan di Pelabuhan

Perikanan Nusantara Tual (ton) 1,988 1,989 2,000 2,010 2,020

6 Jumlah pengembangan fasilitas Pelabuhan

Perikanan Nusantara Tual (dokumen) 1 1 1 1 1

7 Tingkat Operasional Pelabuhan Perikanan

Nusantara Tual (nilai) 80 82 83 84 85

8 Jumlah perjanjian kerja laut (PKL) yang

diterapkan (orang) 30 50 75 100 125

9

Persentase penyampaian informasi perizinan pusat – daerah Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual (%)

100 100 100 100 100

6

Tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual

10

Nilai capaian Pembangunan Zona Integrasi Menuju WBK Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual (nilai)

45,1 45,1 45,1 45,1 45,1

11 Indeks Profesionalitas ASN Pelabuhan

Perikanan Nusantara Tual (indeks) 72 72 72 72 72

12 Nilai PMSAKIP Pelabuhan Perikanan

Nusantara Tual (nilai) 85 85 85 85 85

13 Nilai IKPA Pelabuhan Perikanan Nusantara

(30)

IV.2. Kerangka Pendanaan

Dalam rangka melaksanakan arah kebijakan, strategi, dan program pembangunan perikanan tangkap, serta mencapai target sasaran utama yang telah ditetapkan, dibutuhkan dukungan kerangka pendanaan yang memadai. Pendanaan pembangunan akan bersumber dari pemerintah (APBN dan PNBP). Pendanaan APBN PPN Tual difokuskan untuk pengembangan sarana dan prasarana pelabuhan, peningkatan perizinan, pengelolaan simberdaya ikan dan berbagai kegiatan pembangunan lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan masyarakat yang terkait dengan usaha perikanan tangkap.. Secara terinci kerangka pendanaan yang bersumber dari APBN dan PNBP sesuai program dan kegiatan sebagaimana pada Lampiran 2.

(31)

27 | Rencana Strategis

BAB V

PENUTUP

Rencana Strategis (Renstra) Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual Tahun 2020–2024 merupakan acuan utama dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) PPN Tual, sehingga penyusunan lebih terarah dan terencana dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan serta lebih efisien dalam pelaksanaannya, baik dipandang dari aspek pengelolaan sumber pembiayaan maupun dalam percepatan waktu realisasinya.

Renstra PPN Tual Tahun 2020-2024 disusun dengan mempertimbangkan potensi, peluang, serta kendala, dan permasalahan yang dihadapi sehingga penetapan target-target yang berorientasi pada hasil dan diharapkan dapat dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Kegiatan- kegiatan dengan output yang mendukung prioritas nasional menjadi prioritas utama, selain kegiatan-kegiatan yang secara langsung menjadi tanggung jawab dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi PPN Tual. Namun demikian, Renstra ini dimungkinkan untuk dilakukan penyesuaian-penyesuaian sejalan dengan dinamika perkembangan internal dan eksternal organisasi.

Disadari bahwa keberhasilan pelaksanaan kegiatan-kegiatan PPN Tual juga dihasilkan berkat adanya dukungan seluruh pegawai masyarakat seluruh stakeholders perikanan tangkap. Kerja keras dari seluruh jajaran PPN Tual dan sinergitas dengan semua pihak yang terkait sangat diperlukan dalam rangka mewujudkan tujuan serta sasaran program dan kegiatan PPN Tual yang tertuang dalam Rencana Strategis ini.

(32)

Lampiran 1 Matriks Kerangka Regulasi No Arah Kerangka Regulasi dan/atau Kebutuhan regulasi Urgensi Pembentukan BerdasarkanEvaluasi Regulasi Eksisting, Kajian dan Penelitian

Unit Penanggung

Jawab Unit Terkait/Institusi Target Penyelesaian

1.

Penyusunan Standar Operasional

Prosedur Pelayanan dan administrasi

Sebagai pedoman dalam

melaksanakan kegiatan pelayanan dan administras di PPN Tual

Sub Bagian Tata Usaha

Seksi dan Sub Bagian di PPN Tual, Satwas PSDKP,

Stakeholder

2020

2. Penetapan Standar Pelayanan

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan Surveillance

Sub Bagian Tata Usaha

Seksi dan Sub Bagian di PPN Tual, Satwas PSDKP,

Stakeholder

2020

3. Survei Kepuasan Masyaratat Sebagai tindak lanjut dari kegiatan Surveillance dan evaluasi pelayanan Sub Bagian Tata Usaha Seksi dan Sub Bagian di PPN Tual, Stakeholder 2020

4.

Penyusunan SPIP pelayanan dan administrasi

Pengawasan dan evaluasi kegiatan Sub Bagian Tata Usaha

Seksi dan Sub Bagian di PPN

Tual 2020

5. SKPI Tingkat I Persyaratan Penerbitan S-CPIB kapal perikanan

Seksi Kesyahbandaran

Dit. PP, Dit KAPI, Petugas Mutu

2020 6. Aktivasi e-logbook Sebagai dukungan pengawasan SDI Seksi

Kesyahbandaran

Dit. PP, Dit. PSDI

2020

7. Pojok Pendanaan Fasilitasi akses pendanaan usaha nelayan melalui lembaga keuangan

Seksi Operasional Pelabuhan

Lembaga keuangan (Perbankan dan non

perbankan)

2020

8. Penerapan PKL Sosialisasi dan Fasilitasi PKL Seksi

Kesyahbandaran Stakeholder 2020

9. Sertifikasi Hasil Tangkapan Ikan Sosialisasi Revisi Peraturan MKP Tentang SHTI Kesyahbandaran Seksi Perikanan,Stakeholder Direktorat Pelabuhan 2020 10. Penerapan ISO

9001:2015

Kaji ulang manajemen mutu ISO 9001:2015 dan Audit Internal

Sub Bagian Tata

Usaha Konsultan ISO 2020

11. Sekretariat LPP WPPNRI 718 Implementasi kegiatan koordinasi dan operasional Sekretariat WPPNRI 718 Sub Bagian Tata Usaha Dit. PSDI, Provinsi dan kabupaten

kota 2020

12. Pencanangan Zona Integritas

Sebagai pendukung Reformasi Birokrasi DJPT

Sub Bagian Tata Usaha

Seluruh Pegawai, Sekretariat

(33)

29 | Rencana Strategis

Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual 2020-2024

12. Review WKOPP Implementasi Rencana Zonasi sesuai Perda Nomor 2 Tahun 2018

Seksi Operasional Pelabuhan

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi, Dinas Kelautan dan

Perikanan Kota, KSOP

2021

13. Dokumen Amdal Penyesuaian terhadap

perkembangan pelabuhan perikanan Seksi TKPU

Dinas Lingkungan Hidup, KSOP, Dinas PU, Dinas Kelautan dan Perikanan,

BAPPEDA

2023

14. Rewiew Master Plan Penataan dan Pengembangan PPN

(34)

Lampiran 1 Matriks Kinerja dan Pendanaan Kementerian/Lembaga

NO Kegiatan/ Detail kegiatan (output)

Target Alokasi Anggaran (Juta Rupiah)

2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024 PROGRAM KEGIATAN PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP 5.803.091.000 8.779.463.000 9.800.000.000 10.665.000.000 10.950.000.000 A PENGELOLAAN SUMBER DAYA IKAN 1

Laut pedalaman teritorial dan perairan kepualauan yang terkelola sumberdaya ikannya

1 WPP 1 WPP 1 WPP 1 WPP 1 WPP

2

kapal perikanan yang menerapkan logbook penangkapan ikan

40 Unit 45 Unit 50 Unit 55 Unit 60 Unit

3

Lembaga pengelola perikanan wilayah pengelola perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) yag perasional

1 WPP 1 WPP 1 WPP 1 WPP 1 WPP

B

PENGELOLAAN KAPAL PERIKANAN DAN ALAT PENANGKAPAN IKAN

1 awak kapal perikanan yang tersertifikasi 30 Orang 35 Orang 40 Orang 45 Orang 50 Orang 2 Perjanjian kerja laut (PKL)

yang diterapkan 30 Orang 50 Orang 75 Orang 100 Orang 125 Orang

C PENGELOLAAN PELABUHAN PERIKANAN 1 Pelabuhan perikanan nusantara (PPN) yang diidentifikasi dan/atau ditingkatkan fasilitasnya

1 Lokasi 1 Lokasi 1 Lokasi 1 Lokasi 1 Lokasi

2

Pelabuhan perikanan nusantara (PPN) yang meningkat operasionalnya

80% 80% 80% 80% 80%

3 layanan sarana dan

(35)

31 | Rencana Strategis D PENGELOLAAN PERIZINAN DAN KENELAYAAN 1 Pembinaan dan implementasi integrasi sistem perizinan pusat- daerah

100% 1 provinsi 1 provinsi 1 provinsi 1 provinsi

2 Nelayan yang terfasilitasi kredit perikanan tangkap 60 Orang 60 Orang 60 Orang 60 Orang 60 Orang

E

DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP

Gambar

Gambar 2. Capaian Nilai Produksi di PPN Tual Tahun 2015-2019
Gambar 3. Capaian Nilai PNBP di PPN Tual Tahun 2015-2019
Tabel 1.  Estimasi  Potensi,  Jumlah  Tangkapan  yang  diperbolehkan,  dan  Tingkat  Pemanfaatan Sumberdaya Ikan di WWPNRI 718
Tabel 3. Kajian Keunggulan PPN Tual berdasarkan Analisa SWOT                                                        Faktor  Internal      Faktor Eksternal  STRENGTH (S)  WEAKNESS (W)
+5

Referensi

Dokumen terkait

Rencana Strategis Periode 2020 2024 UNIVERSITAS HASANUDDIN i Rencana Strategis Periode 2020 2024 DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL DAFTAR ISI

SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2020 TENTANG RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2020

Pembangunan Karantina Pertanian pada tahun 2020 ini merupakan tahun KELIMA / terakhir dari rencana pembangunan jangka menengah Nasional RPJMN 2015 – 2020, dan

Rencana Strategis Ditjen PSDKP tahun 2020-2024 merupakan dokumen perencanaan pembangunan 5 (lima) tahunan, yang disusun untuk menjabarkan secara teknis Rencana Strategis

Rencana Strategis P3K2 Amerop/PSKK Amerop 2020-2024 3 Sejalan dengan arah RPJMN 2020-2024 dan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) tahun

Melalui Rencana Kerja Strategis (Renstra) Sekolah Usaha Perikanan Menengah Negeri Kupang 2020 – 2024 yang berisi rencana- rencana strategis dalam penyelenggaraan

P embangunan Jalan Trans Papua (JTP) merupakan salah satu proyek strategis nasional sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

KATA PENGANTAR Penyusunan Dokumen Rencana Strategis Inspektorat Daerah Kabupaten Mukomuko Tahun 2021-2026 mengacu kepada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun