PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING
KONSENTRIK BIASA DAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING
KONSENTRIK KHUSUS TIPE-X
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan Tahap Sarjana pada Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung
Disusun Oleh :
Heri Ahmadi S Ravi Octaviana
NIM. 15004095 NIM. 15004153
Pembimbing,
Ir. Muslinang Moestopo, MSEM, Ph.D.
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
TUGAS AKHIR
PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING KONSENTRIK BIASA DAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING KONSENTRIK BIASA
TIPE-X
Oleh
HERI AHMADI RAVI OCTAVIANA
150 04 095 150 04 153
Disetujui oleh,
Pembimbing
Ir. Muslinang Moestopo, MSEM., Ph.D.
Mengetahui,
Koordinator Tugas Akhir, Program Studi Teknik Sipil
KK Rekayasa Struktur Ketua,
Ir. Made Suardjana, M.Sc., Ph.D. Dr. Ir. Herlien Dwiarti Setio
NIP : 131 667 735 NIP : 131 121 658
ABSTRAK
PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING KONSENTRIK BIASA DAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING KONSENTRIK KHUSUS
TIPE-X
Heri Ahmadi (15004095) dan Ravi Octaviana (15004153) Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung
2008
Kebutuhan akan struktur bangunan yang mampu menahan beban gempa semakin meningkat mengingat kejadian gempa yang cukup dahsyat melanda sebagian wilayah Indonesia akhir-akhir ini. Seiring dengan perkembangan kebutuhan fasilitas perkantoran berupa gedung-gedung tinggi yang rawan terhadap beban gempa, dibutuhkan perencanaan khusus dalam mengantisipasi keruntuhan bangunan dengan menggunakan struktur baja yang diberikan pengaku lateral berupa ikatan bresing pada bagian tertentu sehingga terjadi peningkatan kekakuan struktur dalam menahan beban gempa.
Tugas akhir ini bertujuan untuk memodelkan dan merencanakan serta menganalisis kinerja dua jenis struktur rangka bresing konsentrik yaitu Struktur Rangka Bresing Konsentrik Biasa (SRBKB) dan Struktur Rangka Bresing Konsentrik Khusus (SRBKK). Setelah itu, dilakukan perbandingan antara kedua struktur tersebut terhadap simpangan elastis dan inelastis, kekakuan struktur, distribusi beban lateral pada bresing, serta berat strukturnya.
Model struktur berupa bangunan kantor 10 lantai yang dibebani oleh beban-beban vertikal dan beban horizontal melalui analisis statik ekivalen yang selanjutnya dilakukan optimasi elemen struktur melalui perencanaan secara manual dengan mengklasifikasi beberapa bagian elemen struktur yang berperilaku dan memiliki kuat tahanan yang sama. Setelah mendapatkan hasil profil penampang yang sesuai syarat baja tahan gempa kemudian dilakukan analisis perbandingan berdasarkan hasil analisis desain yang telah diperoleh.
Terdapat beberapa kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis di atas, yakni bresing mampu secara efektif menyerap distribusi beban gempa yang masuk ke dalam struktur. Tingkat distribusi beban lateral pada bresing cenderung lebih besar pada SRBKK. Simpangan pada SRBKK lebih besar karena kekakuan strukturnya lebih kecil daripada SRBKB. Namun, daktilitas struktur SRBKK lebih baik dibandingkan SRBKB. Oleh karena itu, jenis struktur SRBKK lebih cocok untuk diterapkan pada wilayah gempa kuat. Perbedaan simpangan inelastis yang terjadi antara SRBKK dan SRBKB disebabkan perbedaan kekakuan yang merupakan fungsi dari penampang hasil desain dan tentunya berpengaruh terhadap berat struktur kedua jenis struktur tersebut.
Kata kunci : gempa, bresing, statik ekivalen, kekakuan, daktilitas, simpangan, sambungan, pelat buhul.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya lah, penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini pada waktunya. Laporan tugas akhir ini disusun sebagai syarat menyelesaikan tahap sarjana pada Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung. Selain itu, laporan tugas akhir ini juga telah memberikan pemahaman dan wawasan yang sangat banyak terutama yang berkaitan dengan struktur baja tahan gempa.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam memberikan pemahaman, masukan, serta kritik yang bertujuan untuk menjadikan tugas akhir ini sebagai bekal dalam rangka menganalisis permasalahan yang berkaitan dengan rekayasa struktural. Pihak-pihak yang telah membantu di antaranya ialah :
1. Bapak Ir. Muslinang Moestopo, MSEM., Ph.D. selaku dosen pembimbing, pengajar, serta pendidik yang telah banyak memberikan sebagian waktunya untuk berbagi pengetahuan dan wawasan mengenai struktur baja tahan gempa serta memberikan banyak masukan mengenai penyusunan laporan tugas akhir ini.
2. Ibu Dr. Ir. Dyah Kusumastuti, selaku dosen penguji seminar proposal dan sidang tugas akhir.
3. Bapak Dr. Ir. Ivindra Pane, selaku dosen penguji seminar proposal. 4. Bapak Dr. Ir. Ananta Sofwan, selaku dosen penguji sidang tugas akhir. 5. Dosen-dosen pengajar di Program Studi Teknik Sipil ITB.
6. Teman-teman satu bimbingan yang bersedia untuk diajak berdiskusi dalam penyelesaian tahapan per tahapan dalam penyusunan tugas akhir ini.
7. Rekan-rekan Tata Usaha Program Studi Teknik Sipil ITB yang telah membantu kelancaran proses administrasi, serta
8. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Walaupun berbagai kendala banyak menghambat proses penyelesaian tugas akhir ini Namun, penulis tetap menghadapinya dengan senang dan berat hati. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam tugas akhir ini. Maka dari itu, penulis memohon saran dan kritik yang membangun dari para pembaca untuk pengembangan lebih lanjut. Akhir kata, semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang memerlukan informasi tentang penggunaan struktur rangka bresing konsentrik dalam mengantisipasi beban gempa khususnya di Indonesia.
Bandung, Juni 2008
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... ii ABSTRAK ... iii KATA PENGANTAR ... iv DAFTAR ISI ... v DAFTAR TABEL ... ixDAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR NOTASI ... xiv BAB I PENDAHULUAN ... I-1
1.1 Latar Belakang ... I-1
1.2 Tujuan Penulisan ... I-2
1.3 Ruang Lingkup Pembahasan... I-2
1.4 Metodologi ... I-2
1.5 Sistematika Penulisan ... I-3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... II-1
2.1 Konsep Perencanaan Struktur Baja Tahan Gempa ... II-1
2.1.1 Beban Gempa Statik Ekivalen ... II-2
2.1.2 Eksentrisitas Struktur ... II-6
2.1.3 Kinerja Struktur Gedung Tahan Gempa ... II-7
2.1.4 Beban dan Kombinasi Pembebanan ... II-7
2.1.5 Falsafah Perencanaan LRFD (Load And Resistance Factor Design) II-9
2.1.6 Persyaratan Material Untuk Struktur Baja Tahan Gempa ... II-11
2.1.6.1 Lelah ... II-14
2.1.7 Daktilitas Struktur ( µ )... II-14
vi
2.1.9 Mekanisme Keruntuhan ... II-15
2.2 Perencanaan Elemen Struktur ... II-17
2.2.1 Elemen yang Memikul Gaya Aksial Tekan ... II-17
2.2.2 Elemen yang Memikul Gaya Aksial Tarik ... II-20
2.2.3 Elemen yang Memikul Momen Lentur. ... II-21
2.2.4 Elemen yang Memikul Gaya Kombinasi. ... II-24
2.2.5 Sambungan Baut ... II-26
2.2.5.1 Sambungan baut tipe tumpu ... II-27
2.2.5.2 Sambungan baut memikul gaya tarik ... II-28
2.2.5.3 Kuat rencana sambungan baut ... II-29
2.2.5.4 Tata letak baut ... II-29
2.2.5.5 Pertemuan elemen struktur pada sambungan baut ... II-30
2.3 Perencanaan Sistem Bresing Konsentrik ... II-30
2.3.1 Persyaratan Umum Rangka Bresing ... II-31
2.3.1.1 Spesifikasi kolom (SNI 03 – 1729 – 2002 butir 15.6.1) ... II-33
2.3.1.2 Sambungan kolom (SNI 03 – 1729 – 2002 butir 15.6.2) ... II-33
2.3.2 Persyaratan Khusus untuk Sistem Rangka Bresing Konsentrik Khusus (SRBKK) sesuai SNI 02-1729-2002 butir 15.11 ... II-33
2.3.2.1 Batang bresing ... II-34
2.3.2.2 Sambungan batang bresing ... II-34
2.3.2.3 Kolom pada konfigurasi sistem rangka bresing konsentrik khusus II-35
2.3.3 Persyaratan Khusus untuk Sistem Rangka Bresing Konsentrik Biasa (SRBKB) sesuai SNI 03 – 1729 – 2002 butir 15.12 ... II-35
vii
2.3.3.1 Sambungan batang bresing ... II-36
BAB III PEMODELAN STRUKTUR ... III-1
3.1 Nomenklatur ... III-2
3.2 Rangka Bresing ... III-3
3.3 Perletakan Struktur... III-3
3.4 Deskripsi Elemen Struktur ... III-3
3.4.1 Balok ... III-3
3.4.2 Kolom ... III-4
3.4.3 Bresing ... III-4
3.4.4 Pelat Lantai ... III-5
3.5 Karakteristik Struktur Rangka Bresing Konsentrik ... III-5
3.6 Pembebanan Struktur ... III-6
3.6.1 Kombinasi Pembebanan ... III-7
3.7 Pra-Analisis Struktur ... III-8
3.7.1 Pembebanan gempa statik ekivalen ... III-9
3.7.2 Faktor kuat cadang struktur (Ωo) ... III-9 3.7.3 Gaya Dalam Struktur ... III-9
BAB IV PERENCANAAN ELEMEN STRUKTUR DAN ANALISIS ... IV-1
4.1 Analisis Desain ... IV-1
4.2 Batasan Simpangan ... IV-3
4.3 Perencanaan Elemen Struktur ... IV-7
4.3.1 Struktur Bresing Konsentrik Khusus (Special Concentrically Braced Frame) ... IV-7
viii
4.3.1.1 Analisis Elemen Bresing SRBKK ... IV-7
4.3.1.2 Analisis Elemen Balok SRBKK ... IV-14
4.3.1.3 Analisis Elemen Kolom SRBKK ... IV-18
4.3.2 Struktur Bresing Konsentrik Biasa (Ordinary Concentrically Braced Frame) ... IV-23 4.3.2.1 Analisis Elemen Bresing SRBKB ... IV-23
4.3.2.2 Analisis Elemen Balok SRBKB ... IV-30
4.3.2.3 Analisis Elemen Kolom SRBKB ... IV-33
4.3.3 Perencanaan Sambungan ... IV-38
4.3.3.1 Sambungan SRBKB ... IV-38
4.3.3.2 Sambungan pada SRBKK ... IV-44
4.3.3.3 Perencanaan sambungan pada pertemuan bresing... IV-49
4.4 Perbandingan Struktur SRBKK dengan SRBKB ... IV-52
4.4.1 Perbandingan Simpangan Elastis dan Inelastis SRBKK dengan SRBKB ... IV-52
4.4.2 Perbandingan Distribusi Beban Lateral pada SRBKK dan SRBKB . IV-53
4.4.3 Perbandingan Hasil Desain antara SRBKK dengan SRBKB ... IV-54
4.4.4 Perbandingan Berat Struktur Hasil Desain SRBKK dengan SRBKB ... IV-55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... V-1
5.1 Kesimpulan ... V-1
5.2 Saran ... V-2
DAFTAR PUSTAKA
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Koefisien ζ yang membatasi waktu getar alami struktur gedung ... II-4
Tabel 2.2. Faktor keutamaan I untuk berbagai kategori dan bangunan. ... II-4
Tabel 2.3. Klasifikasi sistem struktur, sistem pemikul beban gempa, faktor modifikasi respon, dan kuat cadang struktur (Ωo). ... II-5 Tabel 2.4. Sifat mekanis baja struktural ... II-12
Tabel 2.5. Nilai batas perbandingan lebar terhadap tebal, λp,untuk elemen tekan pada struktur baja tahan gempa ... II-19
Tabel 2.6. Rasio (Ae/Ag) minimum dari beberapa mutu baja, sehingga kondisi fraktur tidak terjadi ... II-21
Tabel 2.7. Bentang untuk pengekangan lateral ... II-22
Tabel 4.1 Batasan simpangan dan rasio simpangan untuk beban gempa arah X pada SRBKK ... IV-4
Tabel 4.2 Batasan simpangan dan rasio simpangan untuk beban gempa arah Y pada SRBKK ... IV-4
Tabel 4.3 Batasan simpangan dan rasio simpangan untuk beban gempa arah X pada SRBKB ... IV-5
Tabel 4.4 Batasan simpangan dan rasio simpangan untuk beban gempa arah Y pada SRBKB ... IV-5
Tabel 4.5 Perbandingan rasio simpangan SRBKB dan SRBKK ... IV-6
Tabel 4.6 Gaya dalam maksimum yang terjadi pada bresing ... IV-8
Tabel 4.7 Kuat rencana aksial lentur bresing per lantai ... IV-8
Tabel 4.8 Distribusi beban lateral ke batang bresing akibat beban lateral arah Y IV-9
Tabel 4.9 Distribusi beban lateral ke batang bresing akibat beban lateral arah X IV-10
x
Tabel 4.11 Gaya dalam maksimum balok tengah arah sumbu-Y model pada SRBKK ... IV-14
Tabel 4.12 Gaya dalam maksimum balok tengah arah sumbu X-model ... IV-15
Tabel 4.13 Gaya dalam maksimum balok tepi tanpa bresing pada SRBKK ... IV-15
Tabel 4.14 Gaya dalam maksimum balok tepi dengan bresing pada SRBKK ... IV-15
Tabel 4.15 Profil balok rencana berikut nilai strength ratio lentur, geser, dan interaksi lentur dan geser pada SRBKK ... IV-16
Tabel 4.16 Properti profil untuk balok dengan bresing lantai 2 pada SRBKK ... IV-16
Tabel 4.17 Gaya dalam kolom tengah SRBKK ... IV-18
Tabel 4.18 Gaya dalam kolom tepi SRBKK ... IV-18
Tabel 4.19 Gaya dalam kolom sudut SRBKK ... IV-19
Tabel 4.20 Kuat rencana aksial lentur kolom per lantai pada SRBKK ... IV-19
Tabel 4.21 Profil kolom tepi lantai 9 SRBKK ... IV-20
Tabel 4.22 Gaya dalam maksimum yang terdapat pada bresing ... IV-24
Tabel 4.23 Kuat rencana aksial lentur bresing per lantai ... IV-24
Tabel 4.24 Distribusi beban lateral per lantai arah Y ... IV-25
Tabel 4.25 Distribusi beban lateral per lantai arah X ... IV-25
Tabel 4.26 Properti profil bresing WF 200.200.8.12 ... IV-26
Tabel 4.27 Gaya dalam maksimum balok tengah arah sumbu Y-model pada SRBKB ... IV-30
Tabel 4.28 Gaya dalam maksimum balok tengah arah sumbu X-model pada SRBKB ... IV-30
Tabel 4.29 Gaya dalam maksimum balok tepi tanpa bresing pada SRBKB ... IV-30
xi
Tabel 4.31 Profil balok rencana berikut nilai strength ratio lentur, geser, dan interaksi lentur dan geser pada SRBKB ... IV-31
Tabel 4.32 Properti profil untuk balok bentang bresing lantai 2 pada SRBKB ... IV-31
Tabel 4.33 Gaya dalam kolom tengah SRBKB ... IV-33
Tabel 4.34 Gaya dalam kolom tepi SRBKB ... IV-33
Tabel 4.35 Gaya dalam kolom sudut SRBKB ... IV-34
Tabel 4.36 Profil kolom sudut dan nilai kuat rencana aksial lentur per lantai pada SRBKB ... IV-34
Tabel 4.37 Profil kolom tepi dan nilai kuat rencana aksial lentur per lantai SRBKB ... IV-34
Tabel 4.38 Profil kolom tengah dan nilai kuat rencana aksial lentur pada SRBKB ... IV-35
Tabel 4.39 Profil kolom tepi lantai 9 SRBKB ... IV-35
Tabel 4.40 Kuat tarik perlu dan perencanaan sambungan bresing ... IV-39
Tabel 4.41 Kuat tarik perlu dan perencanaan sambungan balok ... IV-42
Tabel 4.42 Kuat tarik perlu dan perencanaan sambungan bresing ... IV-47
Tabel 4.43 Kuat tarik perlu dan perencanaan sambungan balok ... IV-48
Tabel 4.44 Gaya dalam pada sumbu lemah pertemuan bresing lantai 7 bidang 1.. IV-49
Tabel 4.45 Gaya dalam pada sumbu kuat pertemuan bresing lantai 7 bidang 1 .... IV-51
Tabel 4.46 Rekapitulasi hasil desain pada berbagai elemen struktur dalam satuan mm. ... IV-54
Tabel 4.47 Berat struktur hasil perhitungan manual pada SRBKK ... IV-55
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Grafik distribusi R dan Q ... II-10
Gambar 2.2. Distribusi ln (R/Q) ... II-10
Gambar 2.3. Hubungan tegangan regangan tipikal ... II-13
Gambar 2.4. Hubungan tegangan regangan pada daerah yang lebih rinci ... II-13
Gambar 2.5. Mekanisme desain bangunan berdasarkan faktor daktilitas dan kuat lebih ... II-15
Gambar 2.6. Diagram penyerapan energi gempa ... II-15
Gambar 2.7. Jenis-jenis struktur bresing konsentrik ... II-31
Gambar 2.8. Mekanisme deformasi pada bresing ... II-31
Gambar 2.9. Mekanisme plastisitas yang direncanakan ... II-32
Gambar 3.1. Denah struktur ... III-1
Gambar 3.2. Model Struktur 3 Dimensi ... III-2
Gambar 3.3. Definisi Metaldeck ... III-5
Gambar 3.4. Gaya aksial bresing pada bidang 1 akibat kombinasi pembebanan vertikal dan horizontal ... III-10
Gambar 3.5. Gaya aksial pada elemen bresing, dan kolom... III-10
Gambar 3.6. Gaya geser pada elemen balok bidang 1 ... III-11
Gambar 3.7. Momen lentur balok pada bidang 1 ... III-11
Gambar 3.8. Momen lentur pada balok bentang dengan bresing ... III-12
Gambar 3.9. Distribusi beban lateral pada bidang bresing ... III-13
xiii
Gambar 4.1. Ragam perbandingan tahanan elemen struktur terhadap gaya dalam... IV-1
Gambar 4.2. Ragam perbandingan tahanan elemen struktur pada bidang 1 ... IV-2
Gambar 4.3. Deviasi struktur akibat beban kombinasi (1) ... IV-3
Gambar 4.4. Mekanisme terjdi sendi plastis pada pelat buhul akibat tertekuknya batang bresing ... IV-41
Gambar 4.5. Pemasangan sambungan bresing balok dan kolom pada lantai 7 SRBKB ... IV-44
Gambar 4.6. Pemasangan sambungan bresing balok dan kolom pada lantai 7 SRBKK ... IV-46
Gambar 4.7. Pemasangan sambungan bresing balok dan kolom pada lantai 7 SRBKB ... IV-49
Gambar 4.8. Grafik perbandingan simpangan elastik dan inelastik antara struktur SRBKK dengan SRBKB pada arah gempa X ... IV-52
Gambar 4.9. Grafik perbandingan simpangan elastik dan inelastik antara struktur SRBKK dengan SRBKB pada arah gempa Y ... IV-52
Gambar 4.10. Distribusi beban lateral arah X ... IV-53
xiv
DAFTAR NOTASI
Ag Luas penampang elemen yang ditinjau
Ae Luas penampang efektif
Aw Luas penampang badan
db Diameter baut
C Faktor respon gempa
Cb Faktor pengali momen
E Modulus elastisitas
e Eksentrisitas struktur
ed Eksentrisitas rencana
Ex Pembebanan gempa arah sumbu x model yang ditinjau
Ey Pembebanan gempa arah sumbu y model yang ditinjau
Fi Gaya lateral pada tingkat yang ditinjau
fL Tegangan sisa penampang
fy Kuat leleh elemen baja
fu Kuat leleh ultimit
fclt Kuat tahanan batang tekan akibat lentur torsi
G Modulus geser penampang
hi Tinggi lantai yang ditinjau
I Faktor keutamaan bangunan
Ix Momen Inersia terhadap sumbu x penampang
Iy Momen Inersia terhadap sumbu y penampang
J Modulus puntir penampang
k Kekakuan Struktur
Kc Nilai ekivalensi dari kekangan yang terjadi dari elemen yang ditinjau
L Panjang elemen yang ditinjau
Lb Panjang tak terkekang elemen yang ditinjau
Lp Panjang elemen mencapai batas tekuk torsi lateral inelastis
Lr Panjang elemen mencapai tekuk torsi lateral elastis
m Massa
Mcr Kuat lentur kritis akibat gaya tekan
Mn Kuat nominal lentur
Mp Kuat nominal lentur saat plastis
Mu Beban ultimit lentur
Nn Kuat nominal aksial
Nu Beban ultimit aksial
r=i Jari-jari girasi
R Faktor reduksi gempa
Rn Kuat tahanan struktur
Ry Faktor kuat lebih tegangan nominal baja pada kondisi aktual
T Waktu getar alami struktur
tf Ketebalan pelat sayap
tw Ketebalan pelat badan
Vb Gaya geser dasar gempa rencana dengan tingkat daktilitas umum
Vmax Gaya gempa maksimum yang diserap oleh struktur dengan adanya tambahan
faktor kuat lebih dan berada dalam kondisi plastis diambang keruntuhan
xv
Wi Berat lantai tingkat ke- i (termasuk beban hidup yang sesuai)
Zx Section modulus terhadap sumbu x penampang yang ditinjau
Zy Section modulus terhadap sumbu y penampang yang ditinjau
∆m Perpindahan maksimum inelastik struktur
∆ S Perpindahan maksimum elastik struktur
∆x Deformasi lateral lantai yang ditinjau
µ Daktilitas struktur
Ω
o Overstrength factor atau Faktor kuat lebih strukturζ Koefisien waktu getar alami
φ
Faktor reduksi kuat nominalε Regangan
λ
Faktor kelangsingan penampangλ
c Parameter panjang tekukλ
p Parameter batas tekuk lokalω Faktor reduksi leleh baja
τb Kuat geser baut
υ Poisson ratio