• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING KONSENTRIK BIASA DAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING KONSENTRIK KHUSUS TIPE-X TUGAS AKHIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING KONSENTRIK BIASA DAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING KONSENTRIK KHUSUS TIPE-X TUGAS AKHIR"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING

KONSENTRIK BIASA DAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING

KONSENTRIK KHUSUS TIPE-X

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan Tahap Sarjana pada Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung

Disusun Oleh :

Heri Ahmadi S Ravi Octaviana

NIM. 15004095 NIM. 15004153

Pembimbing,

Ir. Muslinang Moestopo, MSEM, Ph.D.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

(2)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

TUGAS AKHIR

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING KONSENTRIK BIASA DAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING KONSENTRIK BIASA

TIPE-X

Oleh

HERI AHMADI RAVI OCTAVIANA

150 04 095 150 04 153

Disetujui oleh,

Pembimbing

Ir. Muslinang Moestopo, MSEM., Ph.D.

Mengetahui,

Koordinator Tugas Akhir, Program Studi Teknik Sipil

KK Rekayasa Struktur Ketua,

Ir. Made Suardjana, M.Sc., Ph.D. Dr. Ir. Herlien Dwiarti Setio

NIP : 131 667 735 NIP : 131 121 658

(3)

ABSTRAK

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING KONSENTRIK BIASA DAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING KONSENTRIK KHUSUS

TIPE-X

Heri Ahmadi (15004095) dan Ravi Octaviana (15004153) Program Studi Teknik Sipil

Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung

2008

Kebutuhan akan struktur bangunan yang mampu menahan beban gempa semakin meningkat mengingat kejadian gempa yang cukup dahsyat melanda sebagian wilayah Indonesia akhir-akhir ini. Seiring dengan perkembangan kebutuhan fasilitas perkantoran berupa gedung-gedung tinggi yang rawan terhadap beban gempa, dibutuhkan perencanaan khusus dalam mengantisipasi keruntuhan bangunan dengan menggunakan struktur baja yang diberikan pengaku lateral berupa ikatan bresing pada bagian tertentu sehingga terjadi peningkatan kekakuan struktur dalam menahan beban gempa.

Tugas akhir ini bertujuan untuk memodelkan dan merencanakan serta menganalisis kinerja dua jenis struktur rangka bresing konsentrik yaitu Struktur Rangka Bresing Konsentrik Biasa (SRBKB) dan Struktur Rangka Bresing Konsentrik Khusus (SRBKK). Setelah itu, dilakukan perbandingan antara kedua struktur tersebut terhadap simpangan elastis dan inelastis, kekakuan struktur, distribusi beban lateral pada bresing, serta berat strukturnya.

Model struktur berupa bangunan kantor 10 lantai yang dibebani oleh beban-beban vertikal dan beban horizontal melalui analisis statik ekivalen yang selanjutnya dilakukan optimasi elemen struktur melalui perencanaan secara manual dengan mengklasifikasi beberapa bagian elemen struktur yang berperilaku dan memiliki kuat tahanan yang sama. Setelah mendapatkan hasil profil penampang yang sesuai syarat baja tahan gempa kemudian dilakukan analisis perbandingan berdasarkan hasil analisis desain yang telah diperoleh.

Terdapat beberapa kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis di atas, yakni bresing mampu secara efektif menyerap distribusi beban gempa yang masuk ke dalam struktur. Tingkat distribusi beban lateral pada bresing cenderung lebih besar pada SRBKK. Simpangan pada SRBKK lebih besar karena kekakuan strukturnya lebih kecil daripada SRBKB. Namun, daktilitas struktur SRBKK lebih baik dibandingkan SRBKB. Oleh karena itu, jenis struktur SRBKK lebih cocok untuk diterapkan pada wilayah gempa kuat. Perbedaan simpangan inelastis yang terjadi antara SRBKK dan SRBKB disebabkan perbedaan kekakuan yang merupakan fungsi dari penampang hasil desain dan tentunya berpengaruh terhadap berat struktur kedua jenis struktur tersebut.

Kata kunci : gempa, bresing, statik ekivalen, kekakuan, daktilitas, simpangan, sambungan, pelat buhul.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya lah, penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini pada waktunya. Laporan tugas akhir ini disusun sebagai syarat menyelesaikan tahap sarjana pada Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung. Selain itu, laporan tugas akhir ini juga telah memberikan pemahaman dan wawasan yang sangat banyak terutama yang berkaitan dengan struktur baja tahan gempa.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam memberikan pemahaman, masukan, serta kritik yang bertujuan untuk menjadikan tugas akhir ini sebagai bekal dalam rangka menganalisis permasalahan yang berkaitan dengan rekayasa struktural. Pihak-pihak yang telah membantu di antaranya ialah :

1. Bapak Ir. Muslinang Moestopo, MSEM., Ph.D. selaku dosen pembimbing, pengajar, serta pendidik yang telah banyak memberikan sebagian waktunya untuk berbagi pengetahuan dan wawasan mengenai struktur baja tahan gempa serta memberikan banyak masukan mengenai penyusunan laporan tugas akhir ini.

2. Ibu Dr. Ir. Dyah Kusumastuti, selaku dosen penguji seminar proposal dan sidang tugas akhir.

3. Bapak Dr. Ir. Ivindra Pane, selaku dosen penguji seminar proposal. 4. Bapak Dr. Ir. Ananta Sofwan, selaku dosen penguji sidang tugas akhir. 5. Dosen-dosen pengajar di Program Studi Teknik Sipil ITB.

6. Teman-teman satu bimbingan yang bersedia untuk diajak berdiskusi dalam penyelesaian tahapan per tahapan dalam penyusunan tugas akhir ini.

7. Rekan-rekan Tata Usaha Program Studi Teknik Sipil ITB yang telah membantu kelancaran proses administrasi, serta

8. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Walaupun berbagai kendala banyak menghambat proses penyelesaian tugas akhir ini Namun, penulis tetap menghadapinya dengan senang dan berat hati. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam tugas akhir ini. Maka dari itu, penulis memohon saran dan kritik yang membangun dari para pembaca untuk pengembangan lebih lanjut. Akhir kata, semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang memerlukan informasi tentang penggunaan struktur rangka bresing konsentrik dalam mengantisipasi beban gempa khususnya di Indonesia.

Bandung, Juni 2008

(5)

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... ii ABSTRAK ... iii KATA PENGANTAR ... iv DAFTAR ISI ... v DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR NOTASI ... xiv BAB I PENDAHULUAN ... I-1

1.1 Latar Belakang ... I-1

1.2 Tujuan Penulisan ... I-2

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan... I-2

1.4 Metodologi ... I-2

1.5 Sistematika Penulisan ... I-3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... II-1

2.1 Konsep Perencanaan Struktur Baja Tahan Gempa ... II-1

2.1.1 Beban Gempa Statik Ekivalen ... II-2

2.1.2 Eksentrisitas Struktur ... II-6

2.1.3 Kinerja Struktur Gedung Tahan Gempa ... II-7

2.1.4 Beban dan Kombinasi Pembebanan ... II-7

2.1.5 Falsafah Perencanaan LRFD (Load And Resistance Factor Design) II-9

2.1.6 Persyaratan Material Untuk Struktur Baja Tahan Gempa ... II-11

2.1.6.1 Lelah ... II-14

2.1.7 Daktilitas Struktur ( µ )... II-14

(6)

vi

2.1.9 Mekanisme Keruntuhan ... II-15

2.2 Perencanaan Elemen Struktur ... II-17

2.2.1 Elemen yang Memikul Gaya Aksial Tekan ... II-17

2.2.2 Elemen yang Memikul Gaya Aksial Tarik ... II-20

2.2.3 Elemen yang Memikul Momen Lentur. ... II-21

2.2.4 Elemen yang Memikul Gaya Kombinasi. ... II-24

2.2.5 Sambungan Baut ... II-26

2.2.5.1 Sambungan baut tipe tumpu ... II-27

2.2.5.2 Sambungan baut memikul gaya tarik ... II-28

2.2.5.3 Kuat rencana sambungan baut ... II-29

2.2.5.4 Tata letak baut ... II-29

2.2.5.5 Pertemuan elemen struktur pada sambungan baut ... II-30

2.3 Perencanaan Sistem Bresing Konsentrik ... II-30

2.3.1 Persyaratan Umum Rangka Bresing ... II-31

2.3.1.1 Spesifikasi kolom (SNI 03 – 1729 – 2002 butir 15.6.1) ... II-33

2.3.1.2 Sambungan kolom (SNI 03 – 1729 – 2002 butir 15.6.2) ... II-33

2.3.2 Persyaratan Khusus untuk Sistem Rangka Bresing Konsentrik Khusus (SRBKK) sesuai SNI 02-1729-2002 butir 15.11 ... II-33

2.3.2.1 Batang bresing ... II-34

2.3.2.2 Sambungan batang bresing ... II-34

2.3.2.3 Kolom pada konfigurasi sistem rangka bresing konsentrik khusus II-35

2.3.3 Persyaratan Khusus untuk Sistem Rangka Bresing Konsentrik Biasa (SRBKB) sesuai SNI 03 – 1729 – 2002 butir 15.12 ... II-35

(7)

vii

2.3.3.1 Sambungan batang bresing ... II-36

BAB III PEMODELAN STRUKTUR ... III-1

3.1 Nomenklatur ... III-2

3.2 Rangka Bresing ... III-3

3.3 Perletakan Struktur... III-3

3.4 Deskripsi Elemen Struktur ... III-3

3.4.1 Balok ... III-3

3.4.2 Kolom ... III-4

3.4.3 Bresing ... III-4

3.4.4 Pelat Lantai ... III-5

3.5 Karakteristik Struktur Rangka Bresing Konsentrik ... III-5

3.6 Pembebanan Struktur ... III-6

3.6.1 Kombinasi Pembebanan ... III-7

3.7 Pra-Analisis Struktur ... III-8

3.7.1 Pembebanan gempa statik ekivalen ... III-9

3.7.2 Faktor kuat cadang struktur (Ωo) ... III-9 3.7.3 Gaya Dalam Struktur ... III-9

BAB IV PERENCANAAN ELEMEN STRUKTUR DAN ANALISIS ... IV-1

4.1 Analisis Desain ... IV-1

4.2 Batasan Simpangan ... IV-3

4.3 Perencanaan Elemen Struktur ... IV-7

4.3.1 Struktur Bresing Konsentrik Khusus (Special Concentrically Braced Frame) ... IV-7

(8)

viii

4.3.1.1 Analisis Elemen Bresing SRBKK ... IV-7

4.3.1.2 Analisis Elemen Balok SRBKK ... IV-14

4.3.1.3 Analisis Elemen Kolom SRBKK ... IV-18

4.3.2 Struktur Bresing Konsentrik Biasa (Ordinary Concentrically Braced Frame) ... IV-23 4.3.2.1 Analisis Elemen Bresing SRBKB ... IV-23

4.3.2.2 Analisis Elemen Balok SRBKB ... IV-30

4.3.2.3 Analisis Elemen Kolom SRBKB ... IV-33

4.3.3 Perencanaan Sambungan ... IV-38

4.3.3.1 Sambungan SRBKB ... IV-38

4.3.3.2 Sambungan pada SRBKK ... IV-44

4.3.3.3 Perencanaan sambungan pada pertemuan bresing... IV-49

4.4 Perbandingan Struktur SRBKK dengan SRBKB ... IV-52

4.4.1 Perbandingan Simpangan Elastis dan Inelastis SRBKK dengan SRBKB ... IV-52

4.4.2 Perbandingan Distribusi Beban Lateral pada SRBKK dan SRBKB . IV-53

4.4.3 Perbandingan Hasil Desain antara SRBKK dengan SRBKB ... IV-54

4.4.4 Perbandingan Berat Struktur Hasil Desain SRBKK dengan SRBKB ... IV-55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... V-1

5.1 Kesimpulan ... V-1

5.2 Saran ... V-2

DAFTAR PUSTAKA

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Koefisien ζ yang membatasi waktu getar alami struktur gedung ... II-4

Tabel 2.2. Faktor keutamaan I untuk berbagai kategori dan bangunan. ... II-4

Tabel 2.3. Klasifikasi sistem struktur, sistem pemikul beban gempa, faktor modifikasi respon, dan kuat cadang struktur (Ωo). ... II-5 Tabel 2.4. Sifat mekanis baja struktural ... II-12

Tabel 2.5. Nilai batas perbandingan lebar terhadap tebal, λp,untuk elemen tekan pada struktur baja tahan gempa ... II-19

Tabel 2.6. Rasio (Ae/Ag) minimum dari beberapa mutu baja, sehingga kondisi fraktur tidak terjadi ... II-21

Tabel 2.7. Bentang untuk pengekangan lateral ... II-22

Tabel 4.1 Batasan simpangan dan rasio simpangan untuk beban gempa arah X pada SRBKK ... IV-4

Tabel 4.2 Batasan simpangan dan rasio simpangan untuk beban gempa arah Y pada SRBKK ... IV-4

Tabel 4.3 Batasan simpangan dan rasio simpangan untuk beban gempa arah X pada SRBKB ... IV-5

Tabel 4.4 Batasan simpangan dan rasio simpangan untuk beban gempa arah Y pada SRBKB ... IV-5

Tabel 4.5 Perbandingan rasio simpangan SRBKB dan SRBKK ... IV-6

Tabel 4.6 Gaya dalam maksimum yang terjadi pada bresing ... IV-8

Tabel 4.7 Kuat rencana aksial lentur bresing per lantai ... IV-8

Tabel 4.8 Distribusi beban lateral ke batang bresing akibat beban lateral arah Y IV-9

Tabel 4.9 Distribusi beban lateral ke batang bresing akibat beban lateral arah X IV-10

(10)

x

Tabel 4.11 Gaya dalam maksimum balok tengah arah sumbu-Y model pada SRBKK ... IV-14

Tabel 4.12 Gaya dalam maksimum balok tengah arah sumbu X-model ... IV-15

Tabel 4.13 Gaya dalam maksimum balok tepi tanpa bresing pada SRBKK ... IV-15

Tabel 4.14 Gaya dalam maksimum balok tepi dengan bresing pada SRBKK ... IV-15

Tabel 4.15 Profil balok rencana berikut nilai strength ratio lentur, geser, dan interaksi lentur dan geser pada SRBKK ... IV-16

Tabel 4.16 Properti profil untuk balok dengan bresing lantai 2 pada SRBKK ... IV-16

Tabel 4.17 Gaya dalam kolom tengah SRBKK ... IV-18

Tabel 4.18 Gaya dalam kolom tepi SRBKK ... IV-18

Tabel 4.19 Gaya dalam kolom sudut SRBKK ... IV-19

Tabel 4.20 Kuat rencana aksial lentur kolom per lantai pada SRBKK ... IV-19

Tabel 4.21 Profil kolom tepi lantai 9 SRBKK ... IV-20

Tabel 4.22 Gaya dalam maksimum yang terdapat pada bresing ... IV-24

Tabel 4.23 Kuat rencana aksial lentur bresing per lantai ... IV-24

Tabel 4.24 Distribusi beban lateral per lantai arah Y ... IV-25

Tabel 4.25 Distribusi beban lateral per lantai arah X ... IV-25

Tabel 4.26 Properti profil bresing WF 200.200.8.12 ... IV-26

Tabel 4.27 Gaya dalam maksimum balok tengah arah sumbu Y-model pada SRBKB ... IV-30

Tabel 4.28 Gaya dalam maksimum balok tengah arah sumbu X-model pada SRBKB ... IV-30

Tabel 4.29 Gaya dalam maksimum balok tepi tanpa bresing pada SRBKB ... IV-30

(11)

xi

Tabel 4.31 Profil balok rencana berikut nilai strength ratio lentur, geser, dan interaksi lentur dan geser pada SRBKB ... IV-31

Tabel 4.32 Properti profil untuk balok bentang bresing lantai 2 pada SRBKB ... IV-31

Tabel 4.33 Gaya dalam kolom tengah SRBKB ... IV-33

Tabel 4.34 Gaya dalam kolom tepi SRBKB ... IV-33

Tabel 4.35 Gaya dalam kolom sudut SRBKB ... IV-34

Tabel 4.36 Profil kolom sudut dan nilai kuat rencana aksial lentur per lantai pada SRBKB ... IV-34

Tabel 4.37 Profil kolom tepi dan nilai kuat rencana aksial lentur per lantai SRBKB ... IV-34

Tabel 4.38 Profil kolom tengah dan nilai kuat rencana aksial lentur pada SRBKB ... IV-35

Tabel 4.39 Profil kolom tepi lantai 9 SRBKB ... IV-35

Tabel 4.40 Kuat tarik perlu dan perencanaan sambungan bresing ... IV-39

Tabel 4.41 Kuat tarik perlu dan perencanaan sambungan balok ... IV-42

Tabel 4.42 Kuat tarik perlu dan perencanaan sambungan bresing ... IV-47

Tabel 4.43 Kuat tarik perlu dan perencanaan sambungan balok ... IV-48

Tabel 4.44 Gaya dalam pada sumbu lemah pertemuan bresing lantai 7 bidang 1.. IV-49

Tabel 4.45 Gaya dalam pada sumbu kuat pertemuan bresing lantai 7 bidang 1 .... IV-51

Tabel 4.46 Rekapitulasi hasil desain pada berbagai elemen struktur dalam satuan mm. ... IV-54

Tabel 4.47 Berat struktur hasil perhitungan manual pada SRBKK ... IV-55

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Grafik distribusi R dan Q ... II-10

Gambar 2.2. Distribusi ln (R/Q) ... II-10

Gambar 2.3. Hubungan tegangan regangan tipikal ... II-13

Gambar 2.4. Hubungan tegangan regangan pada daerah yang lebih rinci ... II-13

Gambar 2.5. Mekanisme desain bangunan berdasarkan faktor daktilitas dan kuat lebih ... II-15

Gambar 2.6. Diagram penyerapan energi gempa ... II-15

Gambar 2.7. Jenis-jenis struktur bresing konsentrik ... II-31

Gambar 2.8. Mekanisme deformasi pada bresing ... II-31

Gambar 2.9. Mekanisme plastisitas yang direncanakan ... II-32

Gambar 3.1. Denah struktur ... III-1

Gambar 3.2. Model Struktur 3 Dimensi ... III-2

Gambar 3.3. Definisi Metaldeck ... III-5

Gambar 3.4. Gaya aksial bresing pada bidang 1 akibat kombinasi pembebanan vertikal dan horizontal ... III-10

Gambar 3.5. Gaya aksial pada elemen bresing, dan kolom... III-10

Gambar 3.6. Gaya geser pada elemen balok bidang 1 ... III-11

Gambar 3.7. Momen lentur balok pada bidang 1 ... III-11

Gambar 3.8. Momen lentur pada balok bentang dengan bresing ... III-12

Gambar 3.9. Distribusi beban lateral pada bidang bresing ... III-13

(13)

xiii

Gambar 4.1. Ragam perbandingan tahanan elemen struktur terhadap gaya dalam... IV-1

Gambar 4.2. Ragam perbandingan tahanan elemen struktur pada bidang 1 ... IV-2

Gambar 4.3. Deviasi struktur akibat beban kombinasi (1) ... IV-3

Gambar 4.4. Mekanisme terjdi sendi plastis pada pelat buhul akibat tertekuknya batang bresing ... IV-41

Gambar 4.5. Pemasangan sambungan bresing balok dan kolom pada lantai 7 SRBKB ... IV-44

Gambar 4.6. Pemasangan sambungan bresing balok dan kolom pada lantai 7 SRBKK ... IV-46

Gambar 4.7. Pemasangan sambungan bresing balok dan kolom pada lantai 7 SRBKB ... IV-49

Gambar 4.8. Grafik perbandingan simpangan elastik dan inelastik antara struktur SRBKK dengan SRBKB pada arah gempa X ... IV-52

Gambar 4.9. Grafik perbandingan simpangan elastik dan inelastik antara struktur SRBKK dengan SRBKB pada arah gempa Y ... IV-52

Gambar 4.10. Distribusi beban lateral arah X ... IV-53

(14)

xiv

DAFTAR NOTASI

Ag Luas penampang elemen yang ditinjau

Ae Luas penampang efektif

Aw Luas penampang badan

db Diameter baut

C Faktor respon gempa

Cb Faktor pengali momen

E Modulus elastisitas

e Eksentrisitas struktur

ed Eksentrisitas rencana

Ex Pembebanan gempa arah sumbu x model yang ditinjau

Ey Pembebanan gempa arah sumbu y model yang ditinjau

Fi Gaya lateral pada tingkat yang ditinjau

fL Tegangan sisa penampang

fy Kuat leleh elemen baja

fu Kuat leleh ultimit

fclt Kuat tahanan batang tekan akibat lentur torsi

G Modulus geser penampang

hi Tinggi lantai yang ditinjau

I Faktor keutamaan bangunan

Ix Momen Inersia terhadap sumbu x penampang

Iy Momen Inersia terhadap sumbu y penampang

J Modulus puntir penampang

k Kekakuan Struktur

Kc Nilai ekivalensi dari kekangan yang terjadi dari elemen yang ditinjau

L Panjang elemen yang ditinjau

Lb Panjang tak terkekang elemen yang ditinjau

Lp Panjang elemen mencapai batas tekuk torsi lateral inelastis

Lr Panjang elemen mencapai tekuk torsi lateral elastis

m Massa

Mcr Kuat lentur kritis akibat gaya tekan

Mn Kuat nominal lentur

Mp Kuat nominal lentur saat plastis

Mu Beban ultimit lentur

Nn Kuat nominal aksial

Nu Beban ultimit aksial

r=i Jari-jari girasi

R Faktor reduksi gempa

Rn Kuat tahanan struktur

Ry Faktor kuat lebih tegangan nominal baja pada kondisi aktual

T Waktu getar alami struktur

tf Ketebalan pelat sayap

tw Ketebalan pelat badan

Vb Gaya geser dasar gempa rencana dengan tingkat daktilitas umum

Vmax Gaya gempa maksimum yang diserap oleh struktur dengan adanya tambahan

faktor kuat lebih dan berada dalam kondisi plastis diambang keruntuhan

(15)

xv

Wi Berat lantai tingkat ke- i (termasuk beban hidup yang sesuai)

Zx Section modulus terhadap sumbu x penampang yang ditinjau

Zy Section modulus terhadap sumbu y penampang yang ditinjau

m Perpindahan maksimum inelastik struktur

S Perpindahan maksimum elastik struktur

x Deformasi lateral lantai yang ditinjau

µ Daktilitas struktur

o Overstrength factor atau Faktor kuat lebih struktur

ζ Koefisien waktu getar alami

φ

Faktor reduksi kuat nominal

ε Regangan

λ

Faktor kelangsingan penampang

λ

c Parameter panjang tekuk

λ

p Parameter batas tekuk lokal

ω Faktor reduksi leleh baja

τb Kuat geser baut

υ Poisson ratio

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian adalah diperlukan suatu sistem monitoring yang real time, mudah digunakan dan mudah dianalisa sehingga dapat dipergunakan untuk memperbaiki sistem

Untuk mengetahui hubungan antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain baik dalam satu laporan keuangan maupun antar laporan keuangan, sehingga apabila terjadi

Perancangan Stadion Madya Kota Padang ini bertujuan untuk menciptakan kebutuhan ruang yang semakin meningkat untuk kegiatan yang berlangsung, sampai saat sekarang ini belum

Subjek penelitian ini adalah orangtua (bapak dan ibu) dan anak dari keluarga buruh tani. Setting penelitian ini dilakukan di Desa Srigading Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul.

[r]

Menimbang, bahwa sehubungan dengan permohonan banding tersebut, Pembanding semula Penggugat melalui kuasanya, telah mengajukan memori banding tertanggal 27 Nopember

Berdasarkan Tabel 1 dapat dianalisis bahwa unsur kepuasan pelayanan yang pertama berkenaan dengan kemudahan prosedur pelayanan yang diberikan pada Perputakaan

Dengan bertitik tolak dari latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada hubungan antara bukti