• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA. 1. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pengembangan. Puskesmas Mampu Tatalaksana Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR PUSTAKA. 1. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pengembangan. Puskesmas Mampu Tatalaksana Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

1. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pengembangan Puskesmas Mampu Tatalaksana Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak. Jakarta; 2011.

2. Yunika R, Alizamar, Sukmawati I. Upaya Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Mencegah Perilaku Bullying di SMA Negeri Se Kota Padang. Jurnal Ilmiah Konseling. 2013: 2: 21-25.

3. Efianingrum, Ariefa. Mengurai Akar Kekerasan (Bullying) di Sekolah. Jurnal Dinamika; 2009.

4. Ariyulinda, N. Penanganan Kekerasan Terhadap Anak Melalui UU Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan UU Tentang Perlindungan Anak. 2014. [cited 2014 des 1] Avaliable from:

rechtsvinding.bphn.go.id/jurnal_online/PenangananKekerasanTerhadapAnak. pdf

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.

6. Prima A. Kekerasan di Sekolah Pernah Dialami 87,6 Persen Siswa [internet]. 2012. [cited 2014 des 1] Avaliable from:

http://edukasi.kompas.com/read/2012/07/30/12305778/Kekerasan.di.Sekolah.P ernah.Dialami.87,6 Persen.Siswa

7. BP3AKB (Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana). Rekapitulasi Akhir Data Korban Kekerasan Terhadap Anak. Semarang; 2013. Avaliable from:

(2)

bp3akb.jatengprov.go.id/e_kekerasan/laporan/prov_jateng/tabel/tabel_2_anak /2014/1-3/kumulatif/1/a/b/c

8. Data Masuk PPT (Pusat Pelayanan Terpadu) Seruni Kota Semarang Tahun 2005-2014.

9. Fuadah Nur. Gambaran Kenakalan Siswa di SMA Muhammadiyah 4 Kendal. Jakarta: Universitas Esa Unggul; 2011.

10. Huda Nurul. Kekerasan Terhadap Anak dan Masalah Sosial Yang Kronis. Pena Justisia. 2008: 8(14): 86-87.

11. Santosa Thomas. Teori-Teori Kekerasan. Jakarta: Ghalia Indonesia. 2002 12. Marsaid, Amin Edi. Perubahan Sosial dan Perlindungan Anak: Peran

Pemerintah dan Partisipasi Sosial di LP Anak Muarabulian, Jambi. Jurnal Media Akademika. 2011:26(2): 189-212.

13. Mendrofa Etrisna M. Tinjauan Kriminologi dan Hukum Pidana Tentang Tindak Pidana Penganiayaan Yang Dilakukan Orangtua Terhadap Anak Kandungnya (Studi Putusan Pengadilan Negeri Tulung Agung). Medan: Universitas Sumatra Utara; 2013.

14. Depkes RI, UNICEF. Pedoman Rujukan Kasus Kekerasan Terhadap Anak Bagi Petugas Kesehatan. Jakarta; 2011.

15. Huraerah, A. Kekerasan Terhadap Anak. Bandung: Nuansa Cendekia; 2007. 16. Nahdiatuzzahra A. Kekerasan Terhadap Anak. Purwokerto: Universitas

(3)

17. Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta. Pedoman Pencegahan Tindak Kekerasan Terhadap Anak di Sekolah Dasar Dalam Sistem Pembinaan Kesiswaan Sekolah Ramah Anak. Jakarta Selatan; 2014.

18. Rostyaningsih D. Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender di Sekolah. 2013. [cited 2015 Jan 13]. Available from:

http://admpublik.fisip.undip.ac.id/?p=605

19. Susilowati, P. Kekerasan Pada Siswa di Sekolah. Artikel Pendidikan: 2008. [cited 2015 Jan 13]. Available from:

http://www.e-psikologi.com/artikel/pendidikan/kekerasan-pada-siswa-di-sekolah

20. Rini Jasinta. Penyiksaan dan Pengabaian Terhadap Anak. Artikel Anak: 2008. [cited 20015 Jan 23]. Available from:

http://www.e-psikologi.com/artikel/anak/penyiksaan-dan-pengabaian-terhadap-anak

21. Novianti Ida. Fenomena Kekerasan di Lingkungan Pendidikan. Jurnal Pemikiran Alternatif Pendidikan Insania. 2013: 13(2): 324-338.

22. Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak republik Indonesia

23. Martunus. Peran Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah Dalam Kesehatan Anak. eJournal Ilmu Sosiatri. 2013: 1(2): 51-64.

24. Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau. Usaha Kesehatan Sekolah. 2011. [cited 2015 Jan 12]. Available from:

(4)

25. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar. Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah. Jakarta; 2012

26. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1990 Tentang Pendidikan Menengah

27. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

28. Premono Agung. Kompetensi Keahlian Sekolah Menengah Kejuruan: Antara Kebijakan dan Realita. Jurnal Pendidikan Penabur. 2010:15. [cited 2015 Jan 12]. Available from:

http://www.academia.edu/1962293/Kompetensi_Keahlian_Sekolah_Menenga h_Kejuruan_Antara_Kebijakan_dan_Realita

29. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan / Madrasah Aliyah Kejuruan.

30. Dwi Utami Y.G, Hudaniah. Self Efficacy Dengan Kesiapan Kerja Siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. 2013: 01(01): 39-51.

31. Jatmoko Dwi. Relevansi Kurikulum SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Terhadap Kebutuhan Dunia Industri di Kabupaten Sleman.Jurnal Pendidikan Vokasi. 2013: 3(1). [cited 2015 Jan 12]. Available from:

(5)

Kurikulum_SMK_Kompetensi_Keahlian_Teknik_Kendaraan_Ringan_Terha dap_Kebutuhan_Dunia_Industri_di Kabupaten_Sleman

32. Aquila. Perbedaan Pengalaman Praktek Kerja Lapangan Pada Siswa SMA-SMK dan Status Keputusan Karir Terhadap Kematangan Karir[tesis]. Jakarta: Universitas Indonesia; 2012.

33. Badan Pusat Statistik Kota Semarang. [cited 2015 Jan 20]. Available from: http://semarangkota.bps.go.id/index.php/en/

(6)

FORMULIR INFORMED CONSENT (KESEDIAAN

MENGIKUTI PENELITIAN)

Dengan ini saya:

Nama :

Alamat :

Menyatakan bersedia mengikuti kegiatan Penelitian/Survei berjudul:

Prevalensi dan Bentuk Kekerasan Yang Terjadi Terhadap Anak di Sekolah Pada Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Semarang

Dengan ketentuan apabila ada hal-hal yang tidak berkenan pada saya, maka saya berhak mengajukan pengunduran diri dari kegiatan Penelitian/Survei ini.

Semarang,...2015

Peneliti, Responden,

(7)

KUESIONER PENELITIAN

Petunjuk pengisian :

1. Isilah kuesioner dibawah dengan jujur 2. Bacalah setiap pertanyaan dengan teliti 3. Harap semua pertanyaan dijawab

4. Tidak perlu bertanya kepada teman-teman anda karena hasil diharapkan murni dari jawaban pribadi dan akan DIRAHASIAKAN

5. Selamat mengisi Identitas Responden 1. Jenis kelamin : 2. Usia : 3. Agama : 4. Kelas / Jurusan : 5. Tinggi Badan : 6. Berat Badan : 7. Pendidikan Ayah : 8. Pekerjaan Ayah : 9. Pendidikan Ibu : 10. Pekerjaan Ibu :

Petunjuk : Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang Anda pilih. Kekerasan Fisik

Kekerasan yang dapat mengakibatkan cidera fisik contohnya lari memutari lapangan, push-up puluhan kali, dijemur dilapangan, dipukul, ditendang, dicubit, dijewer, dll.

1. Apakah Anda pernah dipukul di sekolah?

a. Ya b. Tidak

2. Apakah Anda pernah ditendang di sekolah?

(8)

3. Apakah Anda pernah dijewer di sekolah?

a. Ya b. Tidak

4. Apakah Anda pernah dicubit di sekolah?

a. Ya b. Tidak

5. Apakah Anda pernah dihukum lari memutari lapangan di sekolah?

a. Ya b. Tidak

6. Apakah Anda pernah dihukum push-up puluhan kali di sekolah?

a. Ya b. Tidak

7. Apakah Anda pernah dihukum berjemur di lapangan sekolah ?

a. Ya b. Tidak

8. Apakah Anda pernah mengalami kekerasan fisik selain yang disebutkan di atas?

a. Ya, sebutkan ... b. Tidak

(Jika jawaban no. 1-8 TIDAK SEMUA, lanjutkan ke pertanyaan no. 12)

9. Jika Anda pernah mengalami kekerasan fisik tersebut di sekolah, apa dampak dari kekerasan fisik yang Anda alami? (jawaban bisa lebih dari satu)

a. Perlukaan fisik (memar, luka-luka, lebam, lecet, dll) b. Gangguan Fungsi Organ

c. Kecacatan

d. dan lain-lain, sebutkan ...…

10. Siapakah yang pernah melakukan kekerasan fisik terhadap Anda di sekolah ? (jawaban bisa lebih dari satu)

a. Teman sebaya d. Guru

b. Senior e. lain-lain, sebutkan ...

c. Petugas Sekolah ( satpam, pegawai TU, penjaga sekolah, dll)

11. Seberapa sering dalam sebulan Anda pernah mengalami kekerasan fisik di sekolah?

a. Tidak pernah b. Jarang

(9)

c. Kadang-kadang d. Sering

12. Apakah Anda pernah melakukan tindak kekerasan fisik di sekolah ?

a. Ya, sebutkan ...… b. Tidak

13. Apakah Anda pernah terlibat tawuran?

a. Ya b. Tidak

Kekerasan Psikis

Kekerasan yang mengakibatkan gangguan psikis (tertekan batin, sakit hati).

Contoh kekerasan psikis diantaranya diejek, dibentak, berkata kasar, mendapat ancaman, dsb.

1. Apakah Anda pernah diejek di sekolah?

a. Ya b. Tidak

2. Apakah Anda pernah dibentak di sekolah?

a. Ya b. Tidak

3. Apakah Anda pernah mendapat perkataan kasar di sekolah?

a. Ya b. Tidak

4. Apakah Anda pernah mendapat ancaman di sekolah?

a. Ya b. Tidak

5. Apakah Anda pernah mengalami kekerasan psikis selain yang disebutkan di atas?

a. Ya, sebutkan ... b. Tidak

(Jika jawaban no. 1-5 TIDAK SEMUA, lanjutkan ke pertanyaan no. 9)

6. Jika Anda pernah mengalami kekerasan psikis tersebut di sekolah, apa dampak dari kekerasan psikis yang Anda alami? (jawaban bisa lebih dari satu)

a. Lebih pendiam

b. Menutup diri dari pergaulan c. Ada keinginan untuk bunuh diri

(10)

d. Lain-lain, sebutkan ...

7. Siapakah yang pernah melakukan kekerasan psikis terhadap Anda di sekolah? (jawaban bisa lebih dari satu)

a. Teman sebaya d. Guru

b. Senior e. lain-lain, sebutkan ...

c. Petugas Sekolah ( satpam, pegawai TU, penjaga sekolah, dll)

8. Seberapa sering dalam sebulan Anda pernah mengalami kekerasan psikis di sekolah?

a. Tidak pernah b. Jarang

c. Kadang-kadang d. Sering

9. Apakah Anda pernah melakukan kekerasan psikis di sekolah? a. Ya, sebutkan …... b. Tidak

Kekerasan Seksual

Kekerasan yang dapat berupa perkosaan dan pelecehan seksual (melalui kata-kata, sentuhan, dan gambar visual).

1. Apakah Anda pernah mengalami pelecehan seksual berupa kata-kata tidak senonoh di sekolah ?

a. Ya b. Tidak

2. Apakah Anda pernah mengalami pelecehan seksual berupa sentuhan atau rabaan?

a. Ya b. Tidak

3. Apakah Anda pernah mengalami pelecehan seksual berupa gambar visual (video porno, gambar porno, majalah porno, dll)

a. Ya b. Tidak

4. Apakah Anda pernah mengalami tindak perkosaan di sekolah?

(11)

5. Apakah Anda pernah mengalami kekerasan seksual selain yang disebutkan di atas?

b. Ya, sebutkan ... b. Tidak

(Jika jawaban no. 1-5 TIDAK SEMUA, lanjutkan ke pertanyaan no. 9)

6. Jika Anda pernah mengalami kekerasan seksual di sekolah, apa dampak dari kekerasan seksual yang Anda alami? (jawaban bisa lebih dari satu) Jawab: ...

7. Siapakah yang pernah melakukan kekerasan seksual terhadap anda di sekolah? (jawaban bisa lebih dari satu)

a. Teman sebaya d. Guru

b. Senior e. lain-lain, sebutkan ...

c. Petugas Sekolah ( satpam, pegawai TU, penjaga sekolah, dll)

8. Seberapa sering dalam sebulan anda pernah mengalami kekerasan seksual di sekolah?

a. Tidak pernah b. Jarang

c. Kadang-kadang d. Sering

9. Apakah Anda pernah melakukan kekerasan seksual di sekolah?

a. Ya, sebutkan …... b. Tidak

Kekerasan Sosial

Kekerasan yang berupa penelantaran seperti dikucilkan atau diasingkan oleh warga sekolah.

1. Apakah anda pernah diasingkan atau dikucilkan oleh teman-teman anda karena sesuatu hal yang tidak jelas atau karena perbedaan/kekurangan yang ada pada diri anda?

a. Ya b. Tidak

(12)

2. Apakah dampak yang anda alami ketika diasingkan atau dikucilkan oleh lingkungan sekitar anda di sekolah?

a. Lebih pendiam

b. Menutup diri dari pergaulan c. Ada keinginan untuk bunuh diri d. Lain-lain, sebutkan ...

3. Siapakah yang pernah mengasingkan atau mengucilkan anda di sekolah?

a. Teman sebaya d. Guru

b. Senior e. lain-lain, sebutkan ...

c. Petugas Sekolah ( satpam, pegawai TU, penjaga sekolah, dll)

4. Seberapa sering dalam sebulan Anda pernah merasa diasingkan atau dikucilkan di sekolah? a. Tidak pernah b. Jarang c. Kadang-kadang d. Sering Faktor Internal

Dapat berasal dari diri sendiri dan keluarga yang mempengaruhi terjadinya tindak kekerasan di sekolah.

1. Apakah Anda pernah mengalami kekerasan di rumah/dalam lingkungan keluarga ?

a. Ya, sebutkan ... b. Tidak

(Jika jawaban TIDAK, lanjutkan ke soal no. 4)

2. Siapa keluarga yang melakukan kekerasan terhadap Anda? (jawaban bisa lebih dari satu)

Jawab: ...

3. Apakah dampak dari kekerasan di rumah yang Anda alami? (jawaban bisa lebih dari satu)

(13)

4. Apakah Anda memberikan respon emosional apabila mendapatkan kekerasan?

a. Ya b. Tidak

Faktor Eksternal

Dapat berupa lingkungan sekolah, alat-alat media, dan sistem pengajaran yang mempengaruhi terjadinya tindak kekerasan di sekolah.

1. Apakah Anda pernah mengalami kekerasan di lingkungan sosial?

a. Ya b. Tidak

2. Apakah sekolah memberikan sanksi ketika terjadi pelanggaran di sekolah?

a. Ya b. Tidak

3. Apakah media massa mempengaruhi Anda untuk melakukan tindak kekerasan?

a. Ya b. Tidak

TERIMAKASIH ATAS KESEDIAAN ANDA MENJAWAB KUESIONER, MOHON UNTUK HAL-HAL TERSEBUT DI ATAS TIDAK DIKOMUNIKASIKAN KEPADA SIAPAPUN.

(14)
(15)
(16)

@

roryust m( pENEtmAx (ESEHATAI{ (tcpn FATUITAS IGDOrrERAT{ UMVERSTTAS DIPOI{EGOTO

DAN EiUP d rAIIADI SHIANANG telcetqlcl: ((t*or Dehonot fl( UnQ Lt3

& Dr. Soclomo l& Scmaong

IGlp/To.. e2a-&tl83t0

g

0

i

g

g

,

g

g

g

o

g

g

g

g

g

g

I

g

i

g

g

0

6

g

o

i

g

g

F

g

fr

g

g

I

I

g

o

g

g

g

o

o

g

i

,

g

,

o

g

t

g

i

i

g

g

E

i

d

g

g

g

g

g

fi

g

I

I

I

g

,

p

t

g

o

g

g

I

g

g

I

g

i

fr

g

,

,

f,

g

o

i

I

o

s

g

t

i

g

i

I

fr

g

g

g

g

s

g

6

EIH'CAL CTEARAI{CE No. 79 I EC I FK-RSDi(/20, 5

Komhi Etk Pendit'on Kesehoton Fokultos Kedokteron Uniyefsitos Diponegoro- RSUP. Dr.

fot*rdiSemororlg, seleloh membocq don rnenelooh Usulon Penelitbn:

Judd : Kdoktedstik keksdson yong t€{roditerhodop onok disekoloh podo

Sekdoh Menengoh Kejunron di Koto Semorong Penetli : ,Efid4,auarultulhri

Ju&d : KoroHer*tik kekeroson yong terpdi terhodop onok disekoloh podo

Sekdoh Menergoh Alos di Koto Semorong Perreliti : EaaalrioatiPuH

Irdd : Korokterbhk kekeroson yong tevioditerhqdop onok dise,koloh podo

Sekoloh Menengoh Alos don Sekoloh Menengoh Keiuruon di Koto Tegol

Peneliti : D&yPridkaPud

P.mffiig : I. $gid Klrono Lintong thimo,Sp. KF

2 Soeboni, S.KM, M.Kes

Penelitbn : Dibksanokqn di tnstotosi Rekom Medik RSUp Dr. Kodrdi Semorong Setuiu untuk diloksonokon, dengon memperhotikon frirxieprinsip yong dinyoiokon

ddom Dekldos'H€lsinki 1975. yong diorrended di Seoul 208 don pedomon Nosionol

Elft Penelition Keeehoton {PNEPK) Deporternen Kesehoion Rl ?01 I

Peneliti hoflJs melomF*ton 2 kopi lembtr lnfomed consenl yong teloh cfiselujui don

dlqndotongoni oleh percrto penelition podo loporon penelitbn. Pendili diwoiibkon menyerohkon :

- / Loporon kemojuon penelitbn (clinicol fiall) y' Loporon kei:di,en efek somping iiko odo

V- Loporon ke KEPK fko penelition sudoh selaai & dilompfri Ab6trok Penelition Semorong,

Elik Pen€liikxn Kesoholon Kedokleron UndlpRS. Or. Korfrtdi

(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)

IDENTITAS MAHASISWA

Nama : Astridena Narulita Dewi

NIM : 22010111140192

Tempat/tanggal lahir : Ngawi, 23 Januari 1993

Alamat : Jalan K.H. Ahmad Dahlan Gang I Kelurahan Margomulyo Ngawi, Jawa Timur

Jenis Kelamin : Perempuan

No. Telp : (0351) 745365

No. HP : 085736543350

E-mail : astridena@yahoo.co.id

Riwayat Pendidikan Formal

1. SD : SD Negeri Margomulyo I Ngawi Lulus tahun 2005

2. SMP : SMP Negeri 2 Ngawi Lulus tahun 2008

3. SMA : SMA Negeri 2 Ngawi Lulus tahun 2011

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Ketentuan Perpres Nomor : 54 tahun 2010 dan Perpres Nomor : 70 tahun 2012 beserta perubahannya, Dokumen Pemilihan Nomor :

Ekstrak etil asetat buah kapulaga setengah kering menunjukkan aktivitas antibakteri paling tinggi pada Escherichia coli yang ditunjukkan dengan luas zona hambat sebesar

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari ketiga model tersebut, model Zmijewski lebih akurat dalam memprediksi perusahaan delisting , dibandingkan dengan model

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan memperoleh kesimpulan bahwa tingkat keterpilihan caleg perempuan di Kabupaten Bulungan Kalimantan Timur tidak memenuhi kuota 30 % seperti

Dari hasil pengujian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa serat pinang dapat digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan papan semen-gipsum yang berfungsi

Dengan menggunakan sudut pandang buyer, hasil penelitian mengungkapkan bahwa komitmen dan kepercayaan berpengaruh positif pada kolaborasi rantai pasok, dan kolaborasi rantai

 Berdasarkan analisis lingkungan pengendapan dan sikuenstratigrafi, didapatkan bahwa Formasi Telisa memiliki porositas yang lebih tinggi dari Formasi Bekasap apabila

Dari segi anatomi warga Monocotyledoneae mempunyai ciri-ciri; akar mempunyai struktur yang terdiri atas jaringan-jaringan primer saja dengan silinder pusat tergolong aktinostele