Sistem Kebijakan Publik Tingkat Dasar

SISTEM KEBIJAKAN PUBLIK

TINGKAT DASAR

HASIL PEMBELAJARAN UMUM

Memahami ruang

lingkup sistem kebijakan

publik,identifikasi

permasalahan publik,

formulasi kebijakan dari

permasalahan publik,

proses pembuatan dan

analisis serta proses

penentuan prioritas

kebijakan publik.

HASIL PEMBELAJARAN KHUSUS

• Memahami konsep dan teori

kebijakan publik serta

formulasi kebijakan publik

• Memahami proses dasar

pembuatan kebijakan publik

• Mengidentifikasi,

menentukan dan

menformulasikan kebijakan

dari permasalahan publik

• Memahami proses analisis

Pokok Bahasan

1. Konsep dan Teori Kebijakan Publik

2. Pembuatan Kebijakan Publik

3. Proses dan Teknik Analisis Kebijakan Publik

4. Penentuan Prioritas Permasalahan Publik

KONSEP DASAR KEBIJAKAN PUBLIK

Thomas R Dye

Public Policy :

“whatever government choose to do

or not to do” ( apapaun yang dipilih

pemerintah untuk dilakukan atau

JENIS-JENIS PERMASALAHAN

PUBLIK

MASALAH

KEBIJAKAN PUBLIK

MASALAH PUBLIK

Sama atau

berbeda ?

SISTEM KEBIJAKAN PUBLIK

THE PUBLIC POLICY SYSTEM

INPUT

PROCESS

OUTPUT

IMPACT

Masalah

kebijakan

Formulasi

kebijakan

Kebijakan

publik

terhadap target

Dampak (+/-)

group

TAHAP

TAHAP KEBIJAKAN

PENJELASAN

1. PENYUSUNAN AGENDA  DAFTAR MASALAH PUBLIK  PRIORITAS AGENDA

 FOKUS KEPADA MASALAH UTAMA

 SETIAP DAFTAR MASALAH MEMILIKI

ALASAN-ALASAN KHUSUS

2. FORMULASI KEBIJAKAN  PEMBAHASAN TERPADU

 REDEFINISI MASALAH/ KONFIRMASI  KAJIAN ALTERNATIF

 MEMILIH KEBIJAKAN YANG TEPAT

3. ADOPSI KEBIJAKAN  PILIHAN ALTERNATIF DENGAN DUKUNGAN

TERBANYAK LEGISLATIF

 KONSENSUS

 KEPUTUSAN PERADILAN

4. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN  PILIHAN KEBIJAKAN UNTUK IMPLEMENTASI

 MENDAPAT DUKUNGAN SUMBER DAYA (FINANSIAL,

SDM, DLL.)

5. EVALUASI KEBIJAKAN  PENGKAJIAN SEJAUH MANA EFEKTIVITAS

KEBIJAKAN MENCAPAI SASARAN

2. Jenis dan Proses Pembuatan Kebijakan

Publik

Pendidikan Transporta si dll

ISU KEBIJAKAN

Perdagangan Sabun mandi dll

Kegiatan

Strategis

Kurang Strategis

Kegiatan Tidak/

Masyarakat

mampu

melaksanakan

I

Pemerintah

(dengan

masyarakat)

II

Masyarakat

Masyarakat

tidak

mampu untuk

melaksanakan

III

Pemerintah

IV

Masyarakat

Pemerintah

Pertahanan Keamanan dll Perintisan Catatan sipil dll

NO ISU ADALAH INFORMASI YANG ISU KEBIJAKAN ADALAH ISU YANG 1 Berkenaan dengan kehidupan bersama Berkenaan dengan kehidupan bersama dan_{bersifat strategis} 2 Penting Strategis, lebih dari sekedar “penting” 3 Menarik, meski tidak berpengaruh kepada_{kehidupan publik} Berpengaruh bagi kehidupan publik, meski_{tidak menarik} 4 Terikat waktu (timelines), tetapi tidak selalu_{berimpak jangka panjang} Terikat kepada waktu, tetapi mempunyai_{impact jangka panjang} 5 Berganti dengan cepat Harus ditindaklanjuti dalam bentuk kebijakan_publik 6 Pendekatan Negatif Pendekatan Positif

7 Lebih fokus kepada apa yang telah dan_{sedang terjadi} Fokus kepada isu yang telah, sedang, dan_{berpotensi akan terjadi} Contoh : tabrakan KA dengan Bis Kota di

Pasar Minggu, yang ditanggapi dengan tindakan kebijakan, misalnya melakukan pemeriksaan pihak-pihak yang diduga bersalah

Contoh : Kemacetan yang buruk di jalur utama Jakarta, yang diarahkan kepada perumusan kebijakan, misalnya Busway, 3-in-1, dll, yang menghasilkan sebuah

pemecahan baru

ISU DAN ISU KEBIJAKAN

NO ISSUE POLICY ISSUE

1 COMMON INTEREST COMMONT INTEREST AND STRATEGIC 2 IMPORTANT STRATEGIC, MORE THAN IMPORTANT

3 INTERESTING INTERESTING AND INFLUENCE PUBLIC LIFE 4 TIMELINES BUT LESS LONG _{TERM IMPACT} TIMELINES, LONG TERM IMPACT

5 NEGATIVE POSITIVE

6 FOCUS FOR WHAT HAS _{BEEN HAPPENING} FOCUS TO EXISTING AND POTENTIALLY TO BE _HAPPENING 7 NO NEED FOR POLICY_ACTION POLICY ACTION TAKEN

AGENDA SETTING

AREA OF IMPORTANCE

AREA OF “INTEREST”

PSEUDO-POLICY

AGENDA

POLICY

AGENDA

DEMOCRACY

IS

ABOUT

POPULARIT

Y

“WAR ON AGENDA”….

“Having”

“It is being…”

“Feel being…”

“Feel having”

Power seeker Power holder Power holder Power holder Power holder Power seeker Power seeker Power seeker

3. Proses dan Teknik Analisis Kebijakan

Publik

METODE-METODE PERUMUSAN MASALAH

METODE TUJUAN PROSEDUR PENGETAHUASUMBER N

KRITERIA KINERJA

ANALISIS BATAS ESTIMASI BATAS PETA

MASALAH PENCARIAN SAMPEL BOLA SALJU, PENCARIAN MASALAH DAN PENJUMLAHAN

SISTEM

PENGETAHUAN KETEPATAN BATAS ANALISIS

KLASIFIKASI KEJELASAN KONSEP PEMILAHAN SECARA LOGIS DAN KLASIFIKASI KONSEP ANALISIS INDIVIDUAL KONSISTENSI LOGIS ANALISIS HIRARKI IDENTIFIKASI

PENYEBAB YANG MUNGKIN, MASUK AKAL DAN DAPAT

DITINDAKLANJUTI

PEMILIHANA SECARA LOGIS

DAN KLASIFIKASI PENYEBAB ANALISIS INDIVIDUAL ATAU KELOMPOK KONSISTENSI LOGIS SYNECTIES PENGENALAN KESAMAAN ANTAR MASALAH PERUMUSAN ANALOGI PERSONAL, LANGSUNG DAN FANTASI

KELOMPOK PLAUSIBILITAS PERBANDINGAN BRAINSTORMING GENERALISASI IDE,

TUJUAN DAN STRATEGI PEMUNCULAN IDE DAN EVALUASI KELOMPOK KONSENSUS ANALISIS

PERSPEKTIF BERGANDA

GENERALISASI

WAWASAN PENGGUNAAN SECARA SERENTAK PERSPEKTIF TEKNIS, ORGANISASIONAL DAN

PERSONAL

KELOMPOK PERBAIKAN WAWASAN

ANALISIS ASUMSI SINTESIS KREATIF ASUMSI-ASUMSI YANG BERLAWANAN IDENTIFIKASI PELAKU, PENAMPAKAN ASUMSI, MEMPERTENTANGKANNYA DAN PENGELOMPOKAN DAN SITENSIS KELOMPOK KONFLIK PEMETAAN

ARGUMENTASI PENILAIAN ASUMSI PENYUSUNAN TINGKAT DAN PENGGAMBARAN

KELOMPOK PLAUSIBILITAS DAN URGENSI

DALIL SISTEM KLASIFIKASI

RELEVAN, TERHADAP SITUASI

MASALAH, SECARA LOGIK

1. RELEVANSI SUBSTANTIF

2. KETUNTASAN

3. KEPILAHAN

4. KONSISTENSI

HARAPAN DAN PROSES KEBIJAKAN

COMPUTATIO

N ZONE

NEGOTIATING

ZONE

JUDGEMENT

ZONE

INSPIRATION

ZONE

MUDAH

DISETUJUI DISETUJUISULIT

SULIT MUDAH CARA YANG DIGUNAKAN NILAI YANG DIKEJAR

KUADRAN I

KUADRAN

II

KUADRAN

III

KUADRAN

IV

PENTING

_PENTING

KURANG

KURANG

MENDESAK

MENDESAK

MATRIKS PRIORITAS

KUADRAN I

Pemulihan

ekonomi &

pemberdayaan

ekonomi rakyat

KUADRAN II

Penegakan hukum

& ketertiban

umum

KUADRAN III

Rekonsialisi

kekuatan-kekuatan politik

KUADRAN IV

Pembangunan

sosial &

kemasyarakatan

PENTING

_PENTING

KURANG

KURANG

MENDESAK

MENDESAK

PEMULIHAN EKONOMI,

PEMBERDAYAAN EKONOMI

RAKYAT, PENEGAKKAN HUKUM,

KETERTIBAN UMUM,

REKONSILIASI

KEKUATAN-KEKUATAN POLITIK,

PEMBANGUNAN SOSIAL DAN

KEMASYARAKATAN

PENTING

KURANG

PENTING

KURANG

MENDESAK

MENDESAK

MATRIKS PRIORITAS

14 MODELS OF POLICY MAKING PROCESS

“ELIT”

“PLURALIS”

GAME THEORY PUBLIC CHOICE SYSTEM DEMOCRATIC STRATEGIC DELIBERATIVE GARBAGE CAN INSTITUTIONAL PROCESS GROUP ELITE RATIONAL INCREMENTAL MIXED SCANNING

ANGLO

SAXON

CONTINENTA

L

BASIC UNDERSTANDING 1 : THE PROCESS

PRODUCER

PRODUCT ION PROCESS

PRODUCT

HUMAN BEING IS THE ONLY VIABLE OPERATOR AS WELL AS USER OF THE POLITICAL

SYSTEM, EITHER AS INDIVIDUAL OR AS A GROUP

POLITICAL SYSTEM IS A SET OF HUMAN-MECHANISM TO

MANAGE THEIR ASSET TO ACHIEVE THE BEST OF THEIR

COMMON INTEREST

PUBLIC POLICY IS A PRODUCT OF POLITICAL

SYSTEM. THERE IS ALWAYS ONE TYPE

OF POLITICAL ACTOR : THEY WHO WILLING TO CONTROL

THE SYSTEM. THEY ARE PLAYING AS ACTORS; ITS MEAN THEY ARE ACTIVE THE

PLAYERS. THEY ARE “THE POLITY” –VERSUS THE

ANTI-POLITICS

THE MORE DEMOCRATIC AND COMPETITIVE POLITICAL

SYSTEM, THE MORE DECONCENTRIC ITS POLITICAL POWER, THE MORE

NUMBER AND

HETEROGENEOUS OF THE POLITICAL ACTORS IN THE

POLICY PROCESS

POLITICAL SYSTEM DETERMINE THE KIND OF

BASIC UNDERSTANDING 2 : CONTEXT

POLICY

MAKING

MPLEMENTATION

POLICY I

(PERFORMANCE)

POLICY RESULT



POLICY AGENDA

MAKERS



POLICY PLANNERS



POLICY ANALYSTS



POLICY MAKERS



(LEGITIMIZERS)



BUREAUCRATS ON

THE STREET



PEOPLE/SOCIETY



ORGANIZATION :

BUSINESS/PROFIT AND

NON FOR PROFIT

ORGANIZATIONS



BENEFICIARIES



RULING ELITES



STATE – SOCIETY

POLICY PROCESS :

RATIONAL MODEL (CONSERVATIVE MODEL)

VALUE CHAIN OF POLICY PROCESS

Policy formulation

Policy Implementation

Policy Performance

Internal Dynamics-1

Internal Dynamics-2

Internal Dynamics-3

Internal Dynamics-4

Policy Environment

DEMOCRATIC AND OPEN POLITICAL

SYSTEM

INPUT

“WHITE

_BOX”

OUTPUT

The transparent and accountable

public policy process

“Good Governance in the public

policy process”

Public Policy Public Services Interest articulation Interest aggregation Goal attainment Latent pattern maintenance

POLICY FORMULATION

“THE ACTIONS AND INTERACTIONS THAT PRODUCE THE

AUTHORITIES ULTIMATE CHOICE OF A PARTICULAR POLICY CONTENT

OVER ITS RIVAL”

AUSTIN RANNEY

“AN EXTREMELY COMPLEX ANALYTICAL AND POLITICAL

PROCESS TO W HICH THERE IS NO BEGINNING AND END,

AND THE BOUNDARIES OF W HICH ARE MOST

UNCERTAIN, SOMEHOW A COMPLEX SET OF FORCES THAT

WE CALL POLICY MAKING ALL TAKEN TOGETHER, PRODUCES

EFFECT CALLED POLICIES”

CHARLES LINBLOM

4. Penentuan Prioritas Permasalahan

Publik

MODEL PROSES

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

SUMBER-SUMBER

KOMUNIKASI

ANTAR

ORGANISASI &

KEGIATAN

PELAKSANAAN

KARAKTERISTIK

DARI BADAN

PELAKSANA

KONDISI-KONDISI

EKONOMI, SOSIAL,

POLITIK

KECENDERUNGA

N

PELAKSANAAN-PELAKSANAAN

KINERJ

A

WHAT IS “POLICY

ACTORS?”

• Every parties who engage (not just “involve” or

“participate”) in the policy process.

• “engage” = effective involvement; the

influential participants

• Policy actors are they who

accountable to the

every policy

milestone and overall process

• They are actors in the:

1. Policy making

2. Policy implementation

3. Policy performance

4. “Policy environment”

POLICY ACTORS, A POLITICAL SCIENCE

APPROACH…

Individual

Actor

Institutional

Actor

Individual

Actor

Institutional

Actor

State

Actor

Non State

Actor (Society)

Policy

Actor

UFO =

Unidentified

Flying actOrs

• “cyber-actors”

• terrorist

Individual statesman/

political appointee,

senior

Bureaucrats

Executive, legislative,

judicial, Palace/King,

Political parties, etc.

Informal leaders,

traditional leaders, etc.

Interest groups, pressure

groups, mass media,

social network media,

etc

POLICY ACTOR IN THE DEVELOPING COUNTRY

1. Individual as voters

2. Intellectual

3. Key government officers in policy making

4. Legislative

5. Executive

6. Bureaucracy

7. Judicial

8. Political parties

9. Universities

10. Interest groups

11. Military

Yehezkel Dror, 1963,

PROBLEM ARISE WHEN THEY ARE NOT THERE…

Quiet & Quit

(The Spiral of

Silence)

Voice

(Public Opinion)

(demonstration)

Disloyalty

Sabotage

(deliberate

damage)

Mass Media

Perception

on

Reality

REALITY :

SOCIAL, POLITICS, ECONOMY, TECHNOLOGY

Reality : Selection

Agenda Selection

Journalists – Editors

Public

Perception

on

Reality

Policy maker

Perception

on

Reality

KETERKAITAN KEBIJAKAN

PUBLIK

PENGENDALIAN

MELIHAT KESESUAIAN PRAKTEK

DENGAN RENCANA

MEMBANDINGAN HASIL DENGAN

RENCANA

MEMBERIKAN INSENTIF DAN

DISINSENTIF

MONITOR

EVALUASI

DISKUSI

Beri pertanyaan yang terkait dengan

isu-isu kebijakan publik yang sesuai

bidang para peserta