PROPOSAL PELATIHAN APAR
PROPOSAL PELATIHAN APAR
Pembicara : Tim
Pembicara : Tim Dinas Kebakaran Brebes
Dinas Kebakaran Brebes
Rumah Sakit Dera As-Syifa Banjarharjo
Rumah Sakit Dera As-Syifa Banjarharjo
Kabupaten Brebes
Kabupaten Brebes
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi kini memacu timbulnya berbagai resiko kecelakaan kerja, salah satunya yang mungkin terjadi adalah kebakaran. seperti yang kita ketahui peristiwa kebakaran dapat terjadi kapanpun dan dimanapun. Tidak ada ruang ataupun lingkungan yang terbebas dari resiko kebakaran, dimana peristiwa tersebut dapat mengakibatkan korban materi serta adanya korban jiwa maupun kerugian lain secara tidak langsung. Sehingga alangkah bijaksananya kita untuk selalu siaga dengan menyiapkan alat pemadam kebakaran.
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) adalah alat pemadam api portable yang mudah dibawa, cepat dan tepat di dalam penggunaan untuk awal kebakaran, selain itu pula karena bentuknya yang portable dan ringan sehingga mudah mendekati daerah kebakaran. Oleh karena itu cara penggunaan APAR dan pemahaman terhadap fungsi-fungsi serta bagaimana management penggunaan Alat Pemadam Api Ringan serta tata letak APAR penting diketahui oleh setiap pegawai di Rumah Sakit, karenakan fungsinya untuk penanganan dini dalam menangani kebakaran bisa semaksimal mungkin. Pada hari Kamis, Jumat dan Sabtu, 14, 15 & 16 September 2017 pukul 09.00 pagi sampai dengan selesai, telah diadakan inhouse training Pelatihan Pencegahan & Penanggulangan Kebakaran diselenggarakan oleh Rumah Sakit Dera As-Syifa Banjarharjo Kabupaten Brebes bekerja sama dengan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Brebes. Pelatihan ini diikuti oleh seluruh karyawan.
Dijelaskan secara singkat tentang pelatihan ini, pada sambutan pembukaan oleh Direktur Rumah Sakit Dera As-Asyifa disampaikan bahwa selain untuk pemenuhan akreditasi, pencegahan dan penanggulangan kebakaran adalah salah satu bentuk penilaian kinerja terhadap pegawai. Pelatihan kemudian ditutup dengan praktek lapangan tentang cara penanggulangan kebakaran dengan media APAR dan karung goni basah. Diharapkan setelah mengikuti Pelatihan Pencegahan & Penanggulangan Kebakaran, para peserta training diharapkan mampu memahami fungsi alat pemadam kebakaran (APAR), mampu menggunakan APAR yang benar dan tepat, mampu menganalisa faktor-faktor yang menyebabkan kebakaran, dan mampu mendesign management APAR di Rumah Sakit.
BAB II
MATERI
API Suatu masa / zat gas yang dapat timbul karena adanya reaksi oksidasi yang bersifat exotermis dan dapat menghasilkan panas, nyala, cahaya dan asap. Oksidasi adalah reaksi kimia antara bahan / benda dengan oksigen (O2). Pengoksidasian cepat yang diikuti oleh peristiwa api, atau nyala. Kebakaran adalah suatu bencana, malapetaka atau musibah yang ditimbulkan oleh api yang tidak terkendali/tidak diharpakan/tidak dibutuhkan, sukar dikuasai, merugikan, memusnahkan harta benda dan mengancam keselamatan jiwa. Daerah kebakaran adalah suatu daerah/lokasi yang diancam bahaya kebakaran dan mempunyai jarak 50 (lima puluh) meter dari titik api terahir.
Daerah Bahaya Kebakaran suatu daerah/lokasi yang diancam bahaya kebakaran dan mempunyai jarak 25 (dua lima) meter dari titik api kebakaran terakhir. Pencegahan bahaya kebakaran adalah usaha tindakan yang dilakukan sebelum terjadi kebakaran dengan maksud mengurangi faktor penyebab terjadinya kebakaran. PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN Usaha/tindakan yang dilaksanakan/dilakukan baik sebelum pada saat maupun setelah kebakaran.9. ALAT PEMADAM API Adalah alat untuk memadamkan kebakaran, yang mencakup alat pemadam api ringan dan alat
pemadam api berat/yang menggunakan roda. MEDIA PEMADAMAN Jenis bahan yang dipergunakan untuk memadamkan kebakaran.
Titik nyala suhu terendah dimana suatu zat/bahan cukup mengeluarkan uap dan menyala, bila ditemui sumber panas yang cukup. Suhu penyalaan sendiri merupakan suhu temperatur dimana suatu zat dapat menyala dengan sendirinya tanpa adanya sumber panas dari luar.13. PENGEMBANGAN API Suatu penyalaan serentak dalam ruangan ketika uap bahan bakar mencapai titik penyalaannya dimana oksigen mencukupi dan temperatur/panas tinggi.14. PENYALAAN HEBAT SETELAH API MENGECIL Suatu ledakan yang terjadi ketika oksigen tiba-tiba masuk pada api yang sudah mengecil dalam ruangan tertutup yang sangat panas.
Fisika dan Kimia Api Bentuk Visual Api a. Api Menyala / Berkobar (Flaming Fire) Nyala api: Gas hasil akhir reaksi pembakaran yang memancarkan energi panas dan cahaya. Warna dari nyala api tergantung dari bahan- bahan yang terbakar. b. Api Membara (Glowing Fire) Warna bara api pada permukaan benda berhubungan dengan temperaturnya. Kimia Api Api : adalah hasil akhir dari sejumlah reaksi kimiawi (pembakaran/oksidasi) yang berunsurkan bahan bakar, oksigen dan panas.Pembakaran: reaksi berantai yang menghasilkan energi panas yang cukup untuk disebarkan kepada bahan bakar lainnya menjadi ikut terbakar.Kebakaran adalah peristiwa pembakaran yang tidak
terkendali & menimbulkan kerugian. API Tidak Terkendali Kebakaran Tidak Terkendali Pembakaran -Kerugian
Gas Beracun Hasil Pembakaran a. Carbon Monoksida (CO) b. Carbon Dioksina (CO2) c. Hidrogen Cianida (HCn) d. Phosgene (COCl2) e. Hidrogen Clorida (HCl) Dalam konsentrasi tertentu senyawa kimia hasil pembakaran dapat mengancam keselamatan jiwa manusia. Panas Oksigen-Tingkatan energi suatu - Gas yang mendukung bahan untuk terbakar prores pembakaran. pada suhu bakarnya. Panas - Udara mengandung 21% oksigen Ba Ok ha si g nB en ak ar Wujud Bahan Padat Cair Gas. Panas Reaksi Rantai Tetrahedron Api Ba 3 (tiga) komponen pembentuk api disertai adanya reaksi rantai han Ok digambarkan dalam piramida api (tetrahedron api) sebagai berikut Ba sige kar n Reaksi rantai menunjukkan suatu proses pembakaran yang berkesinambungan sehingga menyebabkan proses pembakaran bertambah besar Panas OksigenPanas Asap Rantai Reaksi Kimia Nyala Bahan Bakar Oks en igen Oksig. TETRAHEDRON OF FIRE UDARA OKSIGEN > 16 % MATERIAL YG PANAS YANGBISA TERBAKAR MELEBIHI TITIK NYALA. Tahap Pengembangan Api Dalam Ruangan Perkembangan api yang terjadi dalam ruangan /bangunan dapat dikenali melalui lima tahap yaitu:A. Penyalaan Api muncul dalam ruangan. Api masih relatif kecil. Pengembangan PenuhB. Pegembangan Awal Api terus berkembang. Bahan bakar masih banyak. Penyalaan Serentak SurutC. Penyalaan Serentak SUHU Pengembangan Tahap Flashover. Awal Seluruh materi terbakar. Kebakaran sulit dikendalikan.D. Pengembangan Penuh Ruangan beserta isinya terbakar Waktu secara sempurna.E. Surut Seluruh materi terbakar habis, api mulai padam.
Klasifikasi Jenis KebakaranKebakaran Kelas Kebakaran Kelas Kebakaran bahan biasa Kebakaran bahan cairan yang mudah terbakar yang mudah terbakar Kayu, kertas, kain, plastik & Minyak bumi, bensin, gas, termasuk tumbuhan kering lemak dan sejenisnya.Kebakaran Kelas Kebakaran Kelas Kebakaran listrik (hubung Kebakaran dari bahan singkat, kebocoran listrik) mengandung logam Peralatan Listrik termasuk Zeng, Magnesium, peralatan elektronik Aluminium, Sodium & lain-lain. SELARAS SELARAS Outbound™ The Spirit Of Harmony Peralatan Pemadam KebakaranAlat Pemadam Api Sederhana/Tradisional Adalah peralatan pemadam api yang menggunakan media/bahan dari alam & penggunaan maupun pemindahannya secara sederhana. Alat Pemadam Api SederhanaAir Pasir Karung Alat bantu: Alat bantu: Alat bantu: Ember,Kaleng -Ember,Sekop, Cangkul - Karung goni Metode Pemadaman: Metode Pemadaman: Metode Pemadaman: Pendinginan Pembatasan Oksigen Pembatasan Oksigen. Alat Pemadam pemadam yang dapat alat pemadam api ringan mempunyai berat ½ kg dijinjing atau dibawa, dioprasikan oleh satu orang dilengkapi dengan penggunaannya untuk api kecil / tindakan awal. Apar jenis air mudah di dapat bahannya dalam penggunaan Efektif menurunkan suhu kebakaran Kelas A APAR JENIS TEPUNG
KIMIA Kimia Multipurpose dapat memadamkan kebakaran kelas ABC Bahan baku : Kalium Sulfat -Mono Ammonium Phosphat
APAR JENIS BUSA Cairan yang berbentuk gelembung-gelembung kecil yang dapat mengapung diatas permukaan zat air dan dapat mengalir dipermukaan zat padat. Dipergunakan untuk memadamkan kebakaran kelas A dan B. Terdapat unsur air tidak dapat digunakan untuk memadamkan kebakaran kelas C. APAR JENIS CO2 Pendinginan, gas yang dingin efektif menurunkan temperatur penyalaan pada bahan yang terbakar. Penyelimutan, dalam jumlah yang besar gas/salju dapat menutupi bahan yang terbakar sehingga terpisah dengan oksigen
APAR JENIS HALON Bentuk cair dan menguap dengan cepat dalam daerah kebakaran. Efektif pada kebakaran kelas B dan C. Efektif digunakan pada ruangan tertutup. Penyelimutan, bekerja dengan cara mendesak oksigen sehingga tidak bercampur dengan bahan bakar. PENGGUNAAN APAR Ambil APAR dari tempatnya Lepaskan selang dari jepitannya Cabut pen pengaman Pegang nozzle dengan tangan kiri arahkan ke atas Tekan katup/untuk mencoba/tes alat Ambil jarak ± 2 meter Arahkan nozzle ke sumber api Sapukan di mulai dari Api yang terkecil ( PASS) Pull, Aim , Squeeze,
Sweep SELARAS SOSIALISASI APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dan simulasi pemadam kebakaran di Rumah sakit Dera As-Syifa 14, 15, 16 September 2017 pukul 09.00 WIB bertempat di ruang pertemuan (aula) kantor Pengadilan Negeri Banjarmasin berlangsung acara sosialisasi APAR dalam rangka penanggulangan bencana kebakaran. Sosialisasi ini di ikuti oleh kepala bagian, kasie, koord dan penanggung jawab K3 dengan antusias. Setelah sosialisasi dilanjutkan dengan simulasi pemadam kebakaran yang bertempat di halaman depan (parkir) Rumah Sakit Dera As-Syifa oleh tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Kebakaran Kabupaten Brebes.
Sosialisasi dan simulasi ini dilakukan dalam rangka mempercepat akreditasi yang merupakan agenda penting Pengadilan Negeri Banjarmasin di tahun 2016 ini. Pelatihan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) ini bertujuan untuk memberi pemahaman kepada pegawai tentang fungsi APAR, juga melatih para pegawai agar mampu menggunakan APAR dengan tepat dan benar untuk menanggulangi kebakaran dalam skala kecil. Sosialisasi APAR (Alat Pemadam Api Ringan) ini disampaikan langsung oleh Bapak Zuliansyah dari Badan penanggulangan Bencana Daerah dan Kebakaran Kota Banjarmasin, dengan penyampaian informasi mengenai jenis APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang tersedia di yaitu :
1. APAR isi Powder 2. APAR isi Gas CO2
Selain itu juga dijelaskan mengenai ciri kondisi APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang siap pakai : 1. Posisi masih tersegel,
3. Pada label pengecekan APAR (tanggal pemeriksaan dan kondisi APAR) masih berfungsi, 4. Jarum barometer tekanan harus berada pada area hijau dengan tekanan sampai 17 bar
(kecuali APAR dengan media Karbon Dioxide yang tidak memiliki barometer penunjuk tekanan isi APAR). Selanjutnya bapak Zuliansyah juga menjelaskan bahwa APAR (Alat Pemadam Api Ringan) adalah untuk memadamkan api dengan klasifikasi sumber kebakaran yaitu :
1. Klas A : Kebakaran yang berasal dari bahan biasa padat yang mudah terbakar Contoh : kertas, kayu, plstik, karet, dll.
2. Klas B : Kebakaran yang berasal dari bahan cair dan gas yang mudah menyala Contoh : minyak tanah, bensin, solar, thinner, LNG, LPG, dll.
3. Klas C : Kebakaran yang berasal dari peralatan listrik (hubungan arus pendek) Contoh : generator listrik, setrika listrik, dll.
Cara penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang tepat dan benar dengan langkah : 1. Buka segel dengan cara memutar pinnya
2. Tarik pin APAR =.> Ambil posisi tidak melawan arah angin. Cara mengetahui arah angin, perhatikan asapnya, jangan berdiri dengan posisi menantang asap. Posisi berdiri sekitar 1,5 m-3 meter dari api
3. Angkat APAR, arahkan moncong selang ke arah api
4. Semprot api dengan cara menekan tuas pada alat pemadam
Penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) ini juga dapat di singkat menjadi PASS yaitu:
Pull the pin
( Tarik pin )
Aim low at the base of flames
( Arahkan pada dasar sumber api )
( Squeeze the handle )
Tekan tuas
Sweep side to side
BAB III
KESIMPULAN
Jenis dan Kapasitas APAR yang ada di Rumah sakit Dera As-Syifa yaitu jenis tepung serbaguna dengan kapasitas 4,5 Kg yang sudah sesuai dengan pengklasifikasian tipe bahaya kebakaran dan tingkat potensi bahaya kebakaran yang ada. Tetapi pada kenyataanya masih ada 3 buah APAR yang tidak terisi. Masih ada APAR yang diletakan pada tempat yang tidak mudah dilihat. Secara keseluruhan APAR diletakan pada posisi yang memudahkan seseorang untuk mengambilnya, yaitu pada jarak 120-150 cm dari lantai. Berdasarkan hasil perhitungan, jumlah APAR di Rumah Sakit Dera As-Syifa sebanyak 7 buah.