• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam setiap kegiatan usaha, tidak tergantung dari besar kecilnya dan jenis usahanya sangat membutuhkan adanya akuntansi biaya yang diharapkan dapat memudahkan manajemen dalam pengambilan keputusan yang tepat bagi perusahaan. Sesuai dengan kebutuhan tersebut maka penulis akan mengemukakan beberapa pendapat para ahli tentang pengertian akuntansi biaya. Pengertian akuntansi biaya dalam buku Akuntansi Biaya, adalah:

“Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen dalam memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya”. (Supriyono, 1999;12)

Selanjutnya pengertian akutansi biaya menurut Horngren, Datar, Foster yang diterjemahkan oleh Desi Andhariani dalam buku Akuntansi Biaya Penekanan Manajerial adalah:

“Akuntansi biaya menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan. Akuntansi biaya mengukur dan melaporkan setiap informasi keuangan dan non keuangan yang terkait dengan biaya perolehan atau pemanfaatan sumber daya dalam suatu organisasi. Akuntansi biaya memasukan bagian-bagian akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan tentang bagaimana informasi biaya dikumpulkan dan dianalisis. (Horngren, Datar, Foster, 2005;3)

Dari definisi-definisi diatas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa akuntansi biaya merupakan proses pencatatan, perhitungan, penganalisisan dan pelaporan berbagai macam biaya yang terjadi didalam kegiatan suatu perusahaan, semuanya itu merupakan informasi yang penting bagi manajemen dalam mengelola perusahaan.

(2)

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan dan pembahasan materi budgeting dalam manajemen usaha kecil ini adalah sebagai berikut :

• Mahasiswa mampu menerapkan sistem budgeting dan menerapkannya dalam manajemen usaha kecil

• Mahasiswa mampu merancan dan merencanakan suatu anggaran biaya yang digunakan dalam manajemen usaha kecil

• Mahasiswa mampu memberikan penjelasan terhadap perencanaan yang telah dibuat dengan sistem budgeting beserta kelemahan dan kelebihannya

1.3 Manfaat

Adapun manfaat dari pembuatan dan pembahasan materi budgeting dalam manajemen usaha kecil ini adalah sebagai berikut :

• Mahasiswa mengetahui pengertian budgeting atau penganggaran, beserta penerapannya dalam manajemen usaha kecil.

• Mahasiswa mengetahui prosedur yang harus dijalankan dalam melakukan proses penganggaran dalam manajemen usaha kecil.

• Mahasiswa mengetahui kelemahan dan kelebihan dalam menganggarkan biaya dalam manajemen usaha kecil.

(3)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Akuntansi Biaya

Dalam setiap kegiatan usaha, tidak tergantung dari besar kecilnya dan jenis usahanya sangat membutuhkan adanya akuntansi biaya yang diharapkan dapat memudahkan manajemen dalam pengambilan keputusan yang tepat bagi perusahaan. Sesuai dengan kebutuhan tersebut maka penulis akan mengemukakan beberapa pendapat para ahli tentang pengertian akuntansi biaya. Pengertian akuntansi biaya dalam buku Akuntansi Biaya, adalah:

“Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen dalam memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya”. (Supriyono, 1999;12)

Selanjutnya pengertian akutansi biaya menurut Horngren, Datar, Foster yang

diterjemahkan oleh Desi Andhariani dalam buku Akuntansi Biaya Penekanan Manajerial adalah: “Akuntansi biaya menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan. Akuntansi biaya mengukur dan melaporkan setiap informasi keuangan dan non keuangan yang terkait dengan biaya perolehan atau pemanfaatan sumber daya dalam suatu organisasi. Akuntansi biaya memasukan bagian-bagian akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan tentang bagaimana informasi biaya dikumpulkan dan dianalisis. (Horngren, Datar, Foster, 2005;3).

Sedangkan dalam buku Akuntansi Biaya, adalah:

“Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu, serta penaksiran

terhadapnya”. (Mulyadi, 2000;6) Dari definisi-definisi diatas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa akuntansi biaya merupakan proses pencatatan, perhitungan, penganalisisan dan pelaporan berbagai macam biaya yang terjadi didalam kegiatan suatu perusahaan, semuanya itu merupakan informasi yang penting bagi manajemen dalam mengelola perusahaan.

(4)

2.2 Biaya

Biaya merupakan objek yang dicatat, digolongkan, diringkas, dan disajikan oleh akuntansi biaya untuk memberikan informasi kepada manajamen perusahaan yang bermanfaat untuk

mengukur apakah kegiatan usahanya menghasilkan laba atau mengalami kerugian. 2.2.1 Definisi Biaya

Menurut Carter dan Usry yang diterjemahkan oleh Krista dalam buku Akuntansi Biaya mendefinisikan biaya sebagai berikut: “Biaya sebagai nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan untuk memperoleh manfaat”. (Carter & Usry, 2004;29) Menurut Hansen dan Mowen yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam buku Akuntansi Manajemen mendefinisikan biaya sebagai berikut: “Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk

mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau dimasa dating bagi organisasi.” (Hansen & Mowen, 2004;40)

Sedangkan Dalam buku Akuntansi Biaya mendefinisikan biaya adalah sebagai berikut: “Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau yang kemungkinan terjadi untuk tujuan tertentu. Ada 4 unsur dalam definisi biaya tersebut, yaitu : Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, Diukur dalam satuan uang, Yang telah terjadi atau secara potensial akan terjadi, Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu”. (Mulyadi, 2000;8).

Sedangkan dalam Kamus Istilah Akuntansi mendefinisikan biaya adalah sebagai berikut: “1. Pengorbanan, yang diukur dengan harga yang dibayar untuk mendapatkan, menghasilkan, atau meelihara barang atau jasa. Harga-harga yang dibayarkan untuk bahan, tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.

2. Sebuah aktiva. Istilah biaya sering digunakan bila terjadi penilaian barang atau jasa yang diperoleh. Bila dipergunakan dalam arti seperti itu, biaya adalah aktiva”. (Siegel & Shim, 1999;108)

Menurut buku Cost Accounting a Managerial Empasis mengemukakan pendapatnya mengenai biaya adalah sebagai berikut:

“Companies face continous pressure to reduce the cost of product or service they sell.

Understanding the tass or activities (such as setting up machine or distributing products) that cause costs to a rise is useful for calculating and managing the cost of products. To set cost

(5)

reduction target, manager start by scanning the market to determines prices that costomers are willing to pay for product or services”. (Horngren, Datar, Foster, 2003;11)

Dalam hal ini Horngren, Datar, Foster berpendapat bahwa perusahaan-perusahaan menghadapi banyak tekanan untuk menurunkan biaya produk jasa yang mereka jual. Menyadari tugas-tugas atau kegiatan-kegiatan (seperti menyetel mesin-mesin atau mendistribusikan produk-produk) dapat menyebabkan peningkatan biaya-biaya sehingga dapat berguna untuk menghitung dan mengelola biaya dari produk-produk tersebut. Untuk menentukan sasaran penurunan biaya, para manajer memulainya dengan meninjau pasar untuk menentukan harga, dimana para konsumen akan lebih tertarik untuk membeli produk atau jasa tersebut.

Dari uraian tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa biaya adalah nilai tukar atau pengorbanan yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan, menghasilkan, dan

memelihara barang dan jasa yang dapat memberi manfaat dimasa kini dan masa mendatang. 2.2.2 Objek Biaya

Sistem akuntansi manajemen dibuat untuk mengukur dan membebankan biaya kepada entitas, yang disebut sebagai objek biaya. Menurut Hansen dan Mowen yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam buku Akuntansi Manajemen mendefinisikan objek biaya sebagai berikut: “Objek biaya dapat berupa apapun, seperti produk, pelanggan, departemen, proyek, aktivitas, dan sebagainya, yang diukur dan dibebankan”. (Hansen & Mowen, 2004;41)

Sedangkan Menurut Carter dan Usry yang diterjemahkan oleh Krista dalam buku Akuntansi Biaya bahwa suatu objek biaya (cost object), atau tujuan biaya (cost objective), didefinisikan sebagai berikut: “Objek biaya adalah suatu item atau aktivitas yang biayanya diakumulasikan dan diukur”. (Carter & Usry, 2004;30)

(6)

Tabel 2.1

Aktivitas-aktivitas yang menjadi objek biaya

Produk Proses

Batch dari unit-unit sejenis Departemen

Pesanan Pelanggan Divisi

Kontrak Proyek

Lini produk Tujuan strategis

Sumber: Carter and Usry, Akuntansi Biaya, Salemba Empat, Jakarta, 2004. Hal. 30

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa objek biaya merupakan suatu aktivitas atau kegiatan dalam suatau perusahaan yang biayanya diakumulasi dan dibebankan.

2.2.3 Klasifikasi Biaya

Klasifikasi Biaya sangat penting guna membuat ikhtisar yang berarti atas dasar biaya. Menurut Carter dan Usry yang diterjemahkan oleh Krista dalam buku Akuntansi Biaya, klasifikasi yang paling umum didasarkan pada hubungan antara biaya dengan hal-hal sebagai berikut:

“1. Produk (satu lot, batch, atau unit dari suatu barang jadi atau jasa) 2. Volume produksi

3. Departemen, Proses, pusat biaya (cost center), atau subdivisi lain dari manufaktur 4. Suatu keputusan, tindakan atau evaluasi”. (Carter & Usry, 2004;30)

Lebih lanjut lagi dalam buku Akuntansi Biaya, menggolongkan biaya menjadi lima bagian, yaitu: “1. Penggolongkan menurut objek pengeluaran.

2. Penggolongkan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan

3. Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai

4. Penggolongan biaya menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan”.

5. Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya”. (Mulyadi, 2000;14)

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, maka biaya dapat digolongkan sebagai berikut Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran Dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya. Penggolongan biaya menurut fungsi pokok

(7)

dalam perusahaan Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok, yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran, dan administrasi umum. Oleh karena itu dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok:

Biaya produksi

Merupakan biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Contohnya adalah biaya depresiasi mesin, equipmen, biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya gaji karyawan yang bekerja dalam bagian-bagian, baik yang langsung maupun yang tidak langsung berhubungan dengan proses produksi.

Bagian Pemasaran

Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Contohnya biaya iklan, biaya promosi, biaya angkutan dari gudang perusahaan ke gudang pembeli, biaya contoh.

Biaya administrasi dan umum

Merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinir kegiatan produksi dan pemasaran produk. Contoh biaya ini adalah biaya gaji karyawan bagian keuangan, akuntansi, personalia dan bagian hubungan masyarakat. Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang

dibiayai. Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokan menjadi dua golongan:

Biaya langsung

Biaya langsung adalah biaya yang terjadi karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu dibiayai tersebut tidak ada, maka biaya langsung ini tidak akan terjadi. Dengan demikian biaya langsung akan mudah diidentifikasikan dengan sesuatu yang dibiayai. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenga kerja langsung.

(8)

Biaya tidak Langsung

Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik (factory overhead costs). Contohnya adalah biaya baku tidak langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung. Penggolongan biaya menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. Dalam

hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat digolongkan menjadi:

Biaya Variabel

Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegitan. Contoh biaya variabel adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung.

Biaya Semivariabel

Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semivariabel mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel. Contohnya adalah biaya inspeksi, biaya pemeliharaan dan perbaikan mesin-mesin pabrik, dll.

Biaya Semifixed

Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah konstan pada volume produksi tertentu. Contohnya adalah

penyewaan truk pengangkut, dimana sewa tetap yang dibayarkan masih harus ditambahkan dengan beban variable yang didasarkan pada jarak tempuh.

• Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu. Contoh biaya tetap adalah gaji direktur produksi.

(9)

Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya. Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua, yaitu terdiri dari:

1) Pengeluaran modal (capital expenditures)

Pengeluaran modal adalah biaya yang manfaatnya lebih dari satu periode akuntansi (biasanya periode akuntansi adalah satu tahun kalender). Contoh dari biaya pengeluaran modal adalah pengeluaran untuk membeli aktiva tetap, untuk reparasi besar terhadap aktiva tetap, untuk promosi besar-besaran, dan pengeluaran untuk riset dan pengembangan suatu produk.

2) Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures)

Pengeluaran pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya tersebut. Contoh pengeluaran pendapatan antara lain adalah biaya iklan, biaya telex, dan biaya tenaga kerja.

2.3 Pengertian Anggaran

Pengertian anggaran (budget) ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis, meliputi seluruh kegiatan perusahaan, dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang (Munandar, 1986).

2.4 Unsur yang melekat pada budget:

Rencana

Recana merupakan penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan diwaktu yang akan datang dengan spesifikasi khusus, misalnya disusun secara sistematis mencakup seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (satuan) moneter.

Beberapa alasan diperlukannya “rencana” bagi perusahaan: adanya ketidakpastian di masa yang akan datang banyaknya alternatif di masa yang akan datang. rencana merupakan pedoman kerja perusahaan rencaa sebagai alat koordinasi kegiatan dari seluruh bagian yang ada di perusahaan. rencana sebagai alat pengawasan (control) terhadap pelaksanaan.

(10)

Meliputi seluruh kegiatan perusahaan Unsur ini bermakna bahwa budget mencakup semua kegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian yang ada dalam perusahaan, (pemasaran,

produksi, pembelanjaan, administrasi dan kegiatan yang berkaitan dengan sumberdaya manusia). Dinyatakan dalan unit (satuan) moneter Budget dinyatakan dalam satuan moneter yang dapat diterapkan pada berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka ragam, yakni satuan ”rupiah”, mengingat satuan dari berbagai kegiatan pada dasarnya berbeda misalnya: untuk bahan mentah kilogram, tenaga kerja jam kerja per minggu dst. Jangka waktu tertentu yang akan datang. Unsur ini menyatakan bahwa budget berlaku untuk masa datang, hal ini berarti bahwa apa yang dimuat dalam budget adalah taksiran –taksitan (forecast) tentang apa yang akan terjadi serta apa yang akan dilakukan di waktu yang akan datang. Berkaitan dengan jangka waktu, budget dikenal dengan : budget strategis

budget yang berlaku untuk jangka panjang/lebih dari 1 periode akuntansi/ 1 tahun. budget Taktis

budget yang berlaku untuk jangka pendek. Budget yang disusun untuk 1 periode akuntansi (setahun penuh) dinamakan budget Periodik (periodikal budget), sedangkan budget yang disusun untuk jangka waktu kurang dari satu periode akuntansi misalnya jangka tiga bulanan, danse bagainya disebut sebagai budget bertahap (continous budget).

2.5 Faktor yang memengaruhi ketepatan penentuan jangka waktu berlakunya budget adalah:

• Luas pasar

• Posisi perusahaan dalam persaingan

• Jenis Produk yang dihasilkan (elastis dan in-elastis, umur selera konsumen) • Tersedianya data dan informasi (berkatan dengan keakuraan budget). • Keadaan perekonomian pada umumnya. (kasus krisis moneter). 2.6 Kegunaan budget:

(11)

• sebagai alat pengkoordinasian kerja • sebagai alat pengawasan kerja/tolok ukur. 2.7 Faktor yang memengaruhi penyusunan budget:

Faktor interen

Yang dimaksud dengan faktor intern adalah data, informasi dan pengalaman yang terdapat di dalam perusahaan sendiri. Yang dapat berupa: Penjualan tahun –tahun lalu, kebijakan

perusahaan yang berhubungan dengan masalah harga jual, kapasitas produksi dll).

Faktor Ekstern

Faktor ekstern meliputi, data, informasi dan pengalaman yang terdapat di luar perusahaan, tetapi memiliki pengaruh terhadap kehidupan perusahaan.Yang dapat berupa keadaan persaingan, tingkat pertumbuhan penduduk, tingkat penghasilan masyarakat, pendidikan masyarakat,

perekonomian nasional, berbagai kebijakan pemerintah dll. 2.8 Hubungan Peranggaran dengan Manajemen

Fungsi Manajemen adalah menyusun perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing), koordinator (coordinating), dan pengawasan (controling) terhadap orang dan barang, untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan. .

Berdasarkan pengertian sebelumnya (budget maupun manajemen), dapat disimpulkan bahwa budget sebagai alat bagi manajemen untuk membantu menjalankan fungsi-fungsinya. Namun demikian budget sebagai alat bagi manajemen memiliki kelemahan: yakni:

Budget disusun berdasarkan taksiran-taksira. Budget disusun dari berbagai data baik yang

controlabel dan non controlabel. Efeftivitas dan efisiensi budget tergantung dari manusia sebagai

pelaksana.

2.9 Hubungan antara budget dengan Akuntansi

Akuntansi menyajikan data historis yang sangat bermanfaat untuk menghitung

(menyiapkan) taksiran-taksiran yang akan dituangkan dalam budget, yang nantikan akan dijadikan sebagai pedoman kerja di waktu yang akan datang. Selanjutnya akutansi akan melakukan

(12)

pencatatan secara sistematis dan teratur tentang pelaksanaaan budget itu nantinya, dari hari ke hari, dengan demikian akuntansi dapat menyajikan data realisasi pelaksanaan budget secara lengkap.

Sehingga dengan membandingkan antara budget dan catatan akuntansi dapat diketahui apakah perusahaan telah melaksanaakan proses kerja secara efisien atau in-efisisen, efektif atau

inefektif, dst, Oleh karena itu semua teknik pencatatan dan semua sistematika yang dipakai dalam

akuntansi harus sama dan sejalan dengan teknik serta sistematika yang dipakai dalam budget.

2.10 Hubungan antara budget dengan statistika dan matematika

Berhubungan untuk pengolahan data (sebagai penunjang) baik saat penyusunan maupun realisasi dan penganalisaan realisasi budget. Sehingga dapat diketahui penyimpangan positif maupun negatif, sebagai bahan pertimbangan keputusan efisiensi budget.

Isi dan Prosedur Penyusunan Anggaran dan Faktor Budget adalah hasil kerja (out-put) yang terutama berupa taksiran-taksiran yang akan dilaksanakan di waktu yang akan datang, yang

dituangkan dalam suatu naskah tulisan yang disusun secara teratur dan sistematis. 2.11 Proses Kegiatan yang tercakup dalam Budgeting:

Pengumpulan data dan informasi yang diperlukan untuk menyusun budget. Pengolahan dan penganalisaan data dan informasi tersebut untuk mengadakan taksiran-taksiran dalam rangka menyusun budget, Menyusun budget dan menyajikan secara teratur dan sistematis.

Pengkoordinasian pelaksanaan budget Pengolahan dan penganalsisaan data tersebut untuk mengadakan interpretasi dan memperoleh kesimpulan, dalam rangka mengadakan penilaian (evaluasi) terhadap kerja yang telah dilaksanakan serta menyusun kebijakan-kebijakan sebagai tindak lanjut (follow-up) dari kesimpulan-kesimpulan tersebut.

2.12 Tugas Penyusunan Budget

Tugas penyusunan budget merupakan tanggung jawab dari pimpinan tertinggi perusahaan. Namun demikian tugas penyusunan budget selanjutnya dapat didelegasikan kepada bagian yang terkait pada perusahaan (tergantung struktur perusahaan). Berikut ini beberapa bagian yang dapat memperoleh pendelagasia penyusunan budget: bagian administrasi (bagi perusahaan kecil) ,

(13)

karena seluruh data aktivitas perusahaan baik produksi, pemasaran maupun yang lainnya terkumpul pada bagian ini.

panitia budget (bagi perusahaan besar), terdiri dari pimpinan dan wakil masingmasing bagian terkaita. Budget yang selesai disusun baik oleh bagian administrasi maupun panitia budget (tergantung organisasi perusahaan), disebut sebagai draft budget (rancangan budget), sedangkan apabila rancangan tersebut telah diserahkan,disetujui dan disahkan oleh pimpinan teritnggi perusahaan disebut sebagai Budget yang definitif.

2.13 Anggaran Pendekatan Sistem

Suatu sistem adalah kumpulan komponen yang saling berinteraksi atau saling bergantung, yang dikoordinie sedemikian rupa sehingga membentuk suatu kebulatan dan diorganisasi untuk mencapai tujuan tertentu.

Sebagai suatu sistem budget terdiri dari :

Inti sistem :

Inti sistem mencerminkan sasaran dari fungsi pemasaran, produksi, keuangan dan administrasi. Sebagai inti sistem anggaran mempunyai fungsi sebagai alat manajemen untuk merencanakan serta mengawasi kegiatan masing-masing fungsi tersebut

Subsistem penunjang

Mencerminkan berbagai hal yang fungsinya diperlukan untuk membantu kelancaran bekerjanya inti sistem. Subsistem penunjang meliputi struktur organisasi, tertib administrasi, analisa data statistik internal dan analisa akuntansi dan angka-angka standar.

Subsistem lingkungan

Subsistem lingkungan merupakan variabel yang terletak di luar perusahaan yang meliputi data dan analisis ekonomi, data dan analisis industri, data dan analisis produk serta struktur harga dan persaingan.

(14)

Suatu anggaran yang baik haruslah mencakup seluruh kegiatan perusahaan. Sehingga fungsi-fungsi anggaran dapat berjalan dengan baik. Begitu juga dalam hal penyusunan anggaran haruslah diatur dan ditata secara apik dan sistematis agar pada saat pelaksanaannya dapat dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang ada.

Penyusunan anggaran dapat dilakukan melalui beberapa tahap, menurut buku Penganggaran Perusahaan, diuraikan mengenai tahap-tahap penyusunan anggaran yaitu:

• Tahap penentuan pedoman perencanaan • Tahap persiapan anggaran

• Tahap penentuan anggaran • Tahap pelaksanaan anggaran

(Nafarin, 2004;8-9)

Uraian mengenai tahap-tahap penyusunan anggaran diatas adalah sebagai berikut: Tahap penentuan pedoman perencanan Anggaran yang akan dibuat pada tahun yang akan datang, hendaknya disiapkan beberapa bulan sebelum tahun anggaran berikutnya dimulai. Dengan

demikian anggaran yang dibuat dapat digunakan pada awal tahun anggaran. Sebelum penyusunan anggaran terlebih dahulu top management (direktur/komisaris) melakukan dua hal, yaitu:

• Menetapkan rencana besar perusahaan, seperti: tujuan, kebijaksanaan, asumsi-asumsi, sebagai dasar penyusunan anggaran.

• Membentuk panitia penyusunan anggaran, yang terdiri dari: direktur sebagai ketua, manajer keuangan sebagai sekretaris, dan manajer lainnya sebagai anggota.

Tahap persiapan anggaran

Manajer pemasaran sebelumnya menyusun anggaran penjualan terlebih dahulu menyusun forecast penjualan (taksiran/ ramalan penjualan) Setelah menyusun forecast penjualan kemudian manajer pemasaran bekerjasama dengan manajer umum dan manajer keuangan untuk menyusun:

• anggaran penjualan

• anggaran beban penjualan, dan • anggaran piutang usaha

setelah itu manajer produksi bekerjasama dengan manajer keuangan dan manajer umum menyusun:

(15)

• anggaran produksi • anggaran biaya pabrik • anggaran persediaan • anggaran utang usaha

Anggaran tersebut diatas dibuat berdasarkan anggaran penjualan yang dibuat oleh manajer pemasaran. Manajer umum bekerjasama dengan manajer keuangan menyusun anggaran beban administrasi dan umum.

Setelah itu manajer keuangan bekerjasama dengan para manajer menyusun: • anggaran laporan rugi laba

• anggaran neraca • anggaran kas, dan • anggaran lainnya

Dalam tahap persiapan anggaran ini biasanya diadakan rapat antar bagian yang terkait saja. Tahap

penentuan anggaran

Pada tahap penentuan anggaran didakan rapat dari semua manajer beserta direksi (direktur) dengan kegiatan perundingan untuk menyesuaikan rencana akhir setiap komponen anggaran mengkoordinasikan dan menelaah komponen-komponen anggaran pengesahan dan pendistribusian anggaran

Tahap pelaksanaan anggaran

Untuk kepentingan pengawasan tiap manajer membuat laporan realisasi anggaran. Setelah dianalisa kemudian laporan realisasi anggaran disampaikan pada direksi. Dari beberapa tahap penyusunan anggaran diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam melakukan penyusunan anggaran hal yang perlu diperhatikan pertama kali adalah anggaran hendaknya disiapkan sebelum tahun sebelumnya artinya penyusunan anggaran tersebut tidak dapat dibuat secara mendadak dan perlu pemikiran dan penghitungan yang matang.

Setelah itu baru selanjutnya membuat penaksiran atau peramalan atas penjualan serta membuat anggaran penjualan dan jenis anggaran perusahaan lainnya untuk selanjutnya dianalisa dan disampaikan pada direksi.

(16)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Tugas penyusunan budget merupakan tanggung jawab dari pimpinan tertinggi perusahaan. Namun demikian tugas penyusunan budget selanjutnya dapat didelegasikan kepada bagian yang terkait pada perusahaan (tergantung struktur perusahaan). Berikut ini beberapa bagian yang dapat memperoleh pendelagasia penyusunan budget: bagian administrasi (bagi perusahaan kecil) , karena seluruh data aktivitas perusahaan baik produksi, pemasaran maupun yang lainnya terkumpul pada bagian ini.

panitia budget (bagi perusahaan besar), terdiri dari pimpinan dan wakil masingmasing bagian terkaita. Budget yang selesai disusun baik oleh bagian administrasi maupun panitia budget (tergantung organisasi perusahaan), disebut sebagai draft budget (rancangan budget), sedangkan apabila rancangan tersebut telah diserahkan,disetujui dan disahkan oleh pimpinan teritnggi perusahaan disebut sebagai Budget yang definitif.

Fungsi Manajemen adalah menyusun perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing), koordinator (coordinating), dan pengawasan (controling) terhadap orang dan barang, untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan. .

Berdasarkan pengertian sebelumnya (budget maupun manajemen), dapat disimpulkan bahwa budget sebagai alat bagi manajemen untuk membantu menjalankan fungsi-fungsinya. Namun demikian budget sebagai alat bagi manajemen memiliki kelemahan: yakni:

(17)

Budget disusun berdasarkan taksiran-taksira. Budget disusun dari berbagai data baik yang

controlabel dan non controlabel. Efeftivitas dan efisiensi budget tergantung dari manusia sebagai

pelaksana.

Suatu anggaran yang baik haruslah mencakup seluruh kegiatan perusahaan. Sehingga fungsi-fungsi anggaran dapat berjalan dengan baik. Begitu juga dalam hal penyusunan anggaran haruslah diatur dan ditata secara apik dan sistematis agar pada saat pelaksanaannya dapat dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang ada.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Bedasarkan faktor-faktor tersebut, maka ketiadaan hubungan paparan debu terhirup dengan kapasitas vital paru pada pekerja penyapu pasar Johar kota Semarang, tidak

Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: (a) nilai rata-rata postes keterampilan komu- nikasi siswa pada kelas yang diterap- kan model pembelajaran berbasis

Analisis stilistika pada ayat tersebut adalah Allah memberikan perintah kepada manusia untuk tetap menjaga dirinya dari orang-orang yang akan mencelakainya dengan jalan

Dengan kata lain, wajib pajak merupakan pihak yang berperan aktif dalam menghitung, membayar, dan melaporkan besaran pajaknya ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau

kali ini adalah efisiensi removal rata-rata optimum untuk ammonia terdapat pada reaktor 0,5 mg/l dengan sistem pengadukan menggunakan aerasi yaitu sebesar 84%.. Reaktor dengan

--- Akta pemberitahuan permintaan banding yang dibuat dan ditanda tangani oleh Jurusita Pengadilan Negeri Pematang Siantar Nomor : 08/Bdg/Akta.Pid/2011/ PN- Pms yang menerangkan

Untuk Appeals to Principle, harian ini berusaha memberikan pesan. Walaupun, sudah disebutkan  pada  berita,  bahwa  Bali  masih dalam  keadaan  aman,  namun 

Dunia, sebagai penyalur Kartu Mentari dan IM3, kepada toko Saya, sudah cukup dalam mendukung kelancaran bisnis Saya.. Dunia untuk mendukung kelancaran