PERENCANAAN PUSAT MANAJEMEN MITIGASI BENCANA
GEMPA DAN TSUNAMI DI KOTA PADANG
Dahrinal, Nasril Sikumbang, Jonny Wongso
Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Univ.Bung Hatta Padang Jl. Sumatra, Ulak Karang, Padang, 25133, Indonesia
E-mail : dahrina13@yahool.com, nasril.sikumbang@yahoo.com, Jo_wongso@yahoo.com
Abstrak
Sejak kejadian gempa bumi dan gelombang tsunami di Sumatera Barat, Pemerintah Kota Padang mulai memberikan perhatian terhadap langkah-langkah yang harus dilakukan pada daerah-daerah yang berpotensi mengalami gempa bumi ataupun gelombang tsunami. Pembangunan shelter, pemetaan jalur evakuasi dan penetapan gedung tempat evakuasi sementara merupakan proyek yang sedang dikerjakan pemerintah Kota Padang saat ini, kekurangan dari proyek ini adalah hanya berfungsi ketika terjadi bencana (Evakuasi). Perencanaan Pusat Manajemen Mitigasi Bencana Gempa dan Tsunami merupakan penyedian wadah untuk aktifitas manajemen bencana seperti pelatihan, pengetahuan, penyedian tempat evakuasi dan pemulihan mental traumatis kepada masyarakat dengan penekanan konteks Pra bencana
(Education), Saat bencana (Evakuation), dan Pasca bencana (rehabilitation). Kata kunci : gempa, tsunami, edukasi, evakuasi, rehabilitasi.
Abstrak
Since earth-quake and tsunami waves had happened in west sumatera. Padang city government begins to giving attention toward steps that have to do for the potency areas have been through earth-quake and tsunami waves. Construction shelter, to mapping of evacuation route and stipulating of building for evacuaion areas for awhile are the project is doing by padang city government in this moment. Awakness of this project have only function when the accident happened (evacuation). Planning of Mitigation earth-quake and tsunami management centre is to prepare the place of activity management of accident such as training, , knowledge, to to prepare the evacuation place and to cuel of traumatic for societywith preedown contexts pra accident (education) the accident moment (evacuation) the accident past (rehabilitation).
1. PENDAHULUAN
Sejak kejadian gempa bumi dan gelombang tsunami di Sumatera Barat, Pemerintah Kota Padang mulai memberikan perhatian terhadap langkah-langkah yang harus dilakukan pada daerah-daerah yang berpotensi mengalami gempa bumi ataupun gelombang tsunami. Pembangunan shelter, pemetaan jalur evakuasi dan penetapan gedung tempat evakuasi sementara merupakan proyek yang sedang dikerjakan pemerintah Kota Padang saat ini, kekurangan dari proyek ini adalah hanya berfungsi ketika terjadi bencana (Evakuasi). Perencanaan Pusat Manajemen Mitigasi Bencana Gempa dan Tsunami merupakan penyedian wadah untuk aktifitas manajemen bencana seperti pelatihan, pengetahuan, penyedian tempat evakuasi dan pemulihan mental traumatis kepada masyarakat dengan penekanan konteks Pra bencana (Education), Saat bencana (Evakuation), dan Pasca bencana
(rehabilitation). Hal ini diharapkan dapat
mengurangi kerugian baik kerugian materi ataupun korban jiwa.
2. KAJIAN LITERATUR
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Menurut UU Nomor 24 Tahun 2007, mengatakan bahwa
pengertian mitigasi dapat
didefinisikan. Pengertian mitigasi adalah serangkaianupaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Untuk menemukan pendekatan yang tepat dalam merancang maka beberapa studi kasus dilakukan dengan mengoleksi rancangan yang berkaitan dengan bencana juga peninjauan lansung kelapangan. Shelter Kota Padang Contoh bangunan mitigasi bencana tsunami yang sudah dibangun di kota Padang yaitu berlokasi di Tabing yang di namakan Shelter evakuasi tsunami
Lokasi Tabing Kota Padang dengan kapasitas 1500 orang yang di Fungsikan evakuasi tsunami
Sumber : BPBD Kota Padang Gambar 1: shelter
Contoh bangunan pusat mitigasi bencana yang sudah ada di Jepang, Kobe yaitu bangunan KII+O
Sumber : dokumentasi pembimbing Gambar 2: shelter
1. I NA-DRTG
Perencanaan INA-DRTG ini didesain oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) yang dinamai dengan Pusat Bantuan Kemanusian Untuk penangulangan bencana atau Disaster
Relief Training Ground ( DRTG ). Perencanaan
ini dilatar belakangi oleh Indonesia yang perlu membangun kapasitas dan keterampilan untuk menghadapi ancaman bencana yang akan datang.
Sumber : INA-DRTG.BNPB
Gambar 3: perencanaan DRTG
2. Arsitektur Paska perang
Disain karya sayembara Akbar Hantar R ,ST. Perencanaan ini di latar belakangi adanya tuduhan Negara Amerika Serikat terhadap Negara Irak bahwa Negara Irak memiliki Rudal Massal, terbentuknya sekutu-sekutu kedua belah pihak hal ini akan mengakibatkan perang global dan berdampak pada penduduk dunia. Untuk menyelamatkan kelanjutan manusia maka didesainlah sebuah wadah yang menampung penduduk dunia.
Gambar 4:Arsitektur Paska Kiamat
Sumber :SayembaraAkbar Hantar R.
3. Rumoh Aceh / museum tsunami aceh
Disain ini adalah Salah satu bentuk kearifan masyarakat aceh dalam menghadapi bencana, rancangan ini di kombinasikan dengan gagasan bukit penyelamatan ( scape hill ) sebagai antispasi bencana tsunami di masa akan datang. Rancangan ini didisain oleh PT. Urbane yaitu perusahaan yang di pimpin oleh walikota Bandung , Ridwan Kamil.
Gambar 4: rumoh Aceh
Sumber : URBANE . panel karya yang terbangun
3. METODE PENELITIAN
Padang merupakan daerah yang rawan terhadap gempa dan tsunami. Gempa tahun 2009 menyisihkan trauma yang amat dalam terhadap penduduk Kota Padang. Keterlibatan penduduk dalam penelitian ini merupakan faktor penting dalam menyediakan wadah tempat manajemen bencana gempa dan tsunami ini. Pendataan dilakukan dengan premier dan skunder. Premier dengan melakukan guessioner dan interview dengan Penduduk yang keberadaannya dekat dengan pesisir pantai dan untuk dokumentasi pengambilan denganpemotretan dan sketsa sementara pendataan skunder dengan mengambil data-data di instansi-instasi pemerintah dan instansi-instasi yang terlibat seperti BPBD Kota Padang
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Perancangan pusat menejemen mitigasi bencana gempa dan tsunami ini tujuan utamanya adalah mendorong kesiapsiagaan penduduk kota padang terhadap issue gempa dan tsunami di laut samudera hindia dengan memberikan berbagai education dan training. Terwujudnya suatu kawasan sebagai
akomodasi education, training dan risert (pra
bencana) landasan penerima bantuan, penyediaan pengolalaan air darurat, menciptakan listrik darurat, penyediaan informasi akurat, posko obat-obatan, terciptanya ruang komunikasi tanggap darurat dan merencanakana tempat evakuasi indoor dan outdoor (saat bencana). Salah satu dampak yang ditimbulkan peristiwa bencana adalah gangguan terhadap psikologis korban, area
rehabilitation juga sangat di perlukan dalam
perencanaan ruang mitigasi bencana. Konsep dasar dari perancangan pusat menejemen mitigasi bencana gempa dan tsunami adalah mengambil aktifitas dari ketiga tahap kejadian bencana tersebut. Disain kawasan mengacu pada analisa aktifitas proses tahapan bencana tersebut yaitu pra bencana, saat bencana dan paska serjana.
Pemilihan lokasi :
Sumber : analisis penulis
Gambar 6: existing urban
Sumber : analisis penulis
Gambar 7: existing urban
Sumber : analisis penulis
Pemilihan lokasi bangunan berada di bukit Nipa Padang
Gambar 8: data dan analisis
Sumber : analisis penulis
Gambar 9: transformasi disain
Sumber : analisis penulis
Bentuk bangunan mengikuti bentuk site dan topografi site
Gambar 10: Sirkulasi
Sumber : analisis penulis
Akses untuk pencapaian ke dalam site, diantaranya sirkulasi pejalan kaki, sirkulasi
kendaraan pribadi dan sirkulasi umum seperti sirkulasi bus, trans padang
Gambar 11: perspektif mata burung Sumber : disain penulis
Dalam disain dibagi tiga massa bangunan yaitu edukasi, evakuasi dan rehabilitasi
Gambar 12: interior ruang edukasi Sumber : disain penulis
Ruang edukasi didesain terletak di indoor
Gambar 13: area evakuasi Sumber : disain penulis
Gambar 14: area rehabilitasi
Sumber : disain penulis
Area rehabilitasi didesain untuk memulihkan mental dan fisik para korban bencana tersebut, letaknya yang berada jauh dari keramaian meningkatkan fungsi dari daerah ini.
Gambar 15: potongan kawasan
Sumber : disain penulis
Gambar 16: diteil arsitektur atap Sumber : disain penulis
Gambar 17: diteil barrier
Sumber : disain penulis
5. KESIMPULAN
meningkatkan mentalitas dan persiapan menghadapi bencana bukan hanya dengan membangun tempat pelarian namun meningkatkan pengetahuan, pelatihan dan penemuan-penemuan yang berkaitan dengan kebencanaan dapat mengurangi resiko kerugian ataupun korban jiwa. Penerapan edukasi sangat penting sekali terutama kepada anak didik sehingga masyarakat tahu apa yang akan dikerjakan saat sedang terjadi gempa. Penyedian tempat evakuasi merupakan hal yang tidak kalah penting dalam penanggulangan kebencanaan, begitu juga rehabilitasi, dalam pemulihan mental dan fisik masyarakat.
6. REFERENSI
D.K. Ching, Francis, 2008, bentuk, ruang dan tatanan, Erlangga, Jakarta.
kamil ridwan, urban evolution,15 karya sayembara.
Neuffert, Ernst, 1997,Data Arsitek Jilid 1, Erlangga :Jakarta
Panduan system bangunan tinggi
Pursal, 2010, arsitektur yang membodohkan, Bandung
Rencana tata ruang wilayah kota padang tahun 2010-2030
konsep-arsitektur-tropis.html
undang – undang rebublik Indonesia/no
24/tahun 2007/tentang penangulangan bencana.
White, Edward T, 1985, Buku Pedoman
Konsep,Intermedia:Bandung http://cibady-almuhajirin- syifa.blogspot.co.id/2012/09/perencanaan-penanganan-menejemen.html http://belajardesaindanarsitektur.blogspot com/2012/06/pengertian-dan- http://www.kemsos.go.id/modules.php?na e=content&pa=showpage&pid=64 www.bnpb.go.id