• Tidak ada hasil yang ditemukan

DASAR NO. 2 TAHUN 2002 TTG KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DASAR NO. 2 TAHUN 2002 TTG KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

DASAR

UNDANG UNDANG NO. 2 TAHUN 2002 TTG KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK

INDONESIA

UURI no. 31 Tahun 1999 ttg pemberantasan tp. korupsi sebagaimana yang

telah di ubah dengan UURI No. 20 Tahun 2001 ttg perubahan atas UURI No

31 Tahun 1999

Perpres Nomor 4 Tahun 2015 tentang perubahan keempat atas Perpres

Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

SURAT EDARAN KEPALA LKPP NOMOR 3 TAHUN 2015 TTG PELAKSANAAN

PENGADAAN BARANG / JASA MELALUI E-PURCHASING

Surat

Sekretariat

Daerah

Pemerintah

Kota

Madiun

Nomor

:

027/340/401.012/2017 tentang permohonan Narasumber

dalam rangka

kegiatan bimbingan teknis pengendalian pengadaan barang jasa

1

2

3

5

4

(3)

SEKILAS TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA

INSTANSI PEMERINTAH

 PBJ pada hakekatnya adalah upaya pihak

pengguna utk mendapat atau mewujudkan

barang

dan

jasa

yang

diinginkan

dg

menggunakan metoda dan proses tertentu utk

dicapai kesepakatan harga, waktu, & kesepakatan

lainnya

 Tujuan diberlakukannya Peraturan ttg PBJ (Keppres DLL)

ini adalah agar

pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang sebagian atau seluruhnya dibiayai

APBN/APBD dilakukan berdasarkan prinsip2 PBJ  secara efisien (dana, daya,

waktu yg singkat), efektif (manfaat & tepat sasaran), terbuka & bersaing

(persaingan sehat), transparan (semua info ttg PBJ terbuka utk masy), adil/tidak

diskriminatif (tidak memihak), dan akuntabel (sasaran fisik, keuangan,

manfaat).

(4)

PENTAHAPAN PBJ

TAHAP

PERSIAPAN PENGADAAN

 perencanaan pengadaan; (utk penentuan paket

pengadaan dg memaksimalkan produksi DN (Dalam

Negeri) dan perluasan kesempatan bagi usaha kecil

tmsk koperasi kecil)

 pembentukan panitia,

 penetapan sistem/metode pengadaan,

 penyusunan jadwal pengadaan,

 penyusunan harga perkiraan sendiri (HPS), serta

 penyusunan dokumen pengadaan.

TAHAP PROSES

PEMILIHAN PENYEDIA B/J (LELANG)

Kegiatan untuk menetapkan penyedia

barang/jasa yang akan ditunjuk untuk

melaksanakan pekerjaan.

METODE PD DSRNYA

MENGGUNAKAN LELANG UMUM

TETAPI DPT METODE TERTENTU

Mulai dari PENGUMUMAN S/D

PENETAPAN

(5)

TAHAP PENANDATANGANAN &

PELAKSANAAN KONTRAK

Tahap

pelaksanaan

kontrak

pada

dasarnya

merupakan perwujudan dari pemenuhan hak dan

kewajiban antara pihak penyedia barang dan

pengguna barang yang terikat dalam suatu

perikatan dalam rangka memperoleh barang dan

jasa sesuai dengan kepentingan masing-masing

secara adil.

Mulai dari PENYUSUNAN KONTRAK s/d

PENYERAHAN

PEKERJAAN

DAN

PEMBAYARAN

(6)

E-Purchasing

1. Pasal 110 ayat (4) Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 ttg Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 ttg Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah mengatur bahwa Kementrian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi (K/L/D/I) wajib melakukan e-Purchasing TERHADAP Barang/Jasa yang sudah dimuat dalam sistem katalog elektronik sesuai dengan kebutuhan K/L/D/I

2. Kewajiban K/L/D/I melakukan e-Purchasing sebagaimana dimaksud pada angka 1, dikecualikan dalam hal : a. Barang/Jasa belum tercantum dalam e-Cata;ogue;

b. Spesifikasi tekhnis barang/jasa yang tercantum pada e-Catalogue tidak sesuai dengan spesifikasi tekhnis yang dibutuhkan oleh K/L/D/I;

c. Penyedia barang / jasa tidak menanggapi pesanan sedangkan kebutuhan terhadap barang/jasa tersebut mendesak dan tidak dapat ditunda lagi;

d. Penyedia barang/jasa tidak mampu menyediakan barang baik sebagian maupun keseluruhan dalam jangka waktu yang ditentukan dalam rencana pelaksanaan pengadaan barang/jasa karena kelangkaan ketersediaan barang (stock);

e. Penyedia barang / jasa tidak mampu melayani pemesanan barang / jasa karena keterbatasan jangkauan layanan penyedia barang / jasa;

f. Penyedia barang/jasa tidak dapat menyediakan barang/jasa sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan setelah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) / Pejabat yang ditetapkan oleh Pimpinan Institusi menyetujui pesanan barang/jasa; g. Penyedia barang/jasa dikenakan sanksi administratif berupa penghentian sementara dalam sistem transaksi

e-Purchasing; dan/atau

h. Harga Katalog Elektronik pada komoditas online shop dan hasil negosiasiharga barang/jasa melalui e-Purchasing untuk komoditas online shop pada periode penjualan, jumlah, merk, tempat, spesifikasi tekhnis, dan persyaratan yang sama, lebih mahal dari harga yang diadakan selain melalui e-Purchasing

3. Tata cara e-Purchasing diatur pada angka 5 Surat Edaran Kepala LKPP nomor 5 Tahun 2015 yang tahapannya mulai dari penyampaian permintaan secara tertulis dari PPK yang mengacu pada spesifikasi tekhnis barang, harga barang, dan penyedia yang tercantum dalam katalog elektronik, sampai penerbitan bukti pembelian. Proses pelaksanaan E-Purchasing tersebut cukup sederhana sehingga memungkinkan K/L/D/I untuk memenuhi kebutuhan barang secara efektif dan efisien tanpa melalui proses lelang. Pelaksanaan E-Purchasing dapat dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Pengadaan, atau oleh Pejabat yang ditetapkan oleh pimpinan institusi.

(7)

Organisasi Pengadaan

Berdasarkan PERPRES No. 54 Thn.2010 ( Pasal 7 )

1. Terdiri dari :

PA / KPA

PPK

Panitia / Pejabat Penerima Hasil

Pekerjaan (PPHP)

• PA/KPA

• PPK

• Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan

2.

Organisasi Pengadaan Barang/Jasa untuk

Pengadaan melalui Swakelola terdiri atas:

3.

PPK dapat dibantu oleh tim pendukung yang diperlukan untuk pelaksaan

Pengadaan Barang/Jasa.

Tim pendukung antara lain terdiri atas Direksi Lapangan, Konsultan Pengawas, tim

pelaksana Swakelola, dan lain-lain. PPK dapat meminta kepada PA untuk menugaskan

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dalam rangka membantu tugas PPK.

(8)

PARA PIHAK DALAM PROSES PENGADAAN

Hubungan Kerja

(9)

PERSIAPAN

PENGADAAN

PENETAPAN PEMENANG

PROSES PENGADAAN BARANG & JASA PEMERINTAH

ASPEK HUKUM ADMINISTRASI

ASPEK HUKUM PERDATA

ASPEK HUKUM PIDANA

PENANDATANGANAN KONTRAK

PELAKSANAAN KONTRAK

ASPEK HUKUM

(10)

1. Hubungan hukum antara

pengguna

jasa

dan

penyedia jasa

2. Keputusan pejabat TUN

3. Gugatan/sengketa

4. Judical review

1. Sanggahan dan Sanggah

Banding

(Pasal 81 Perpres 54 Tahun

2010)

SOMASI

2. PERMOHONAN

3. GUGATAN

4. LAPORAN /PENGADUAN

Uji Materiil (Pasal 31 UU No. 14

Tahun 1985 Jo Pasal 31 A UU

No. 5 Tahun 2004)

TUN (Pasal 1 Butir 5 Jo Pasal 53

Ayat 1 UU No. 5 Tahun 1986)

Perdata

(Pasal 118 HIR Jo Pasal 1365

KUHPerdata Jis Wanprestasi)

KPPU Pasal 38 Ayat 1

(UU No 5 Tahun 1999)

Pidana (Pasal 1 butir 24 Jo Pasal

108 KUHAP)

Arbitrase

(Pasal…. UU No 30 Th 1999)

Konsekuensi Hukum Akibat Hubungan Hukum

Antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa

(11)

TINDAK PIDANA KORUPSI

Sebagaimana diatur dalam UURI No.20 Tahun 2001 tentang perubahan atas UURI No.31

Tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi, KORUPSI secara umum

dijelaskan bahwa Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan

memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan

keuangan negara atau perekonomian negara.

(12)

PELAKU TINDAK PIDANA KORUPSI PADA

PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH :

① Penyedia Barang/Jasa, dan

② Pengelola Kegiatan Pengadaan

Barang/Jasa

a) Pengguna Anggaran.

b) Kuasa Pengguna Anggaran.

c) Pejabat Pembuat Komitmen.

d) Kelompok Kerja ULP.

e) Panitia Penerima Hasil Pekerjaan.

f) PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis

(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)

KETENTUAN PENGADUAN

JIKA PENGADUAN DITUJUKAN KE APIP

PENJELASAN :

1.

Penyedia/ masyarakat dapat mengajukan pengaduan atas indikasi penyimpangan prosedur, KKN dalam

pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang ditujukan kepada APIP K/L/D/I yang bersangkutan dan/atau LKPP

disertai bukti-bukti yang kuat;

2.

APIP K/L/D/I dan LKPP menindaklanjuti pengaduan tersebut dan hasilnya dilaporkan kepada Menteri/Pimpinan

Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi;

3.

Jika terdapat indikasi KKN, dengan persetujuan Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi

dapat dilaporkan kepada Instansi yang berwenang dengan tembusan kepada LKPP dan BPKP.

Penyedia/

Masyarakat

Ditemukan

KKN &

didukung

bukti-bukti

APIP &

LKPP

Membuat hasil

telaah/kajian

dituangkan dalam

laporan

Menteri/Pimpinan

Lembaga/Kepala

Daerah/Pimpinan

Institusi

Aparat penegak

hukum

KPK

Kejaksaan

Polri

BPKP

LKPP

Jika ditemukan

Indikasi

penyimpangan

(19)

Lanjutan ...

INFO/LAP

diteliti

INFORMASI

LAPORAN

SESUAI DENGAN PASAL 3 PP No 71 Th 2000 TTG TATA CARA PELAKSANAAN PERAN SERTA MASYARAKAT DAN

PEMBERIAN PENGHARGAAN DALAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

LIDIK

CUKUP

BUKTI

BUKAN

TPK / TDK

TERBUKTI

Tuangkan dlm

Bentuk BA Ket

Tanpa Projustitis

INSPEKTORAT BPK / BPKP INTLJEN DPR LSM MASY DLL LIDIK TERTUTUP -Observasi -Undercover -Surveillance LIDIK TERBUKA -Wawancara -Interograsi - Koord dg Ahli

BUAT

REN BUT

BUAT

REN LIDIK

E

K

S

P

O

S

E

I

N

T

E

R

N

BELUM

CUKUP

BUKTI

L

A

P

O

R

A

N

P

O

L

I

S

I

P

E

N

Y

I

D

I

K

A

N

JIKA PENGADUAN DITUJUKAN KE APARAT PENEGAK HUKUM (POLRI)

(20)
(21)
(22)
(23)

KETENTUAN PIDANA

TINDAK PIDANA

KORUPSI

UU NO.31/1999 UU NO.20/2001

30 BENTUK / JENIS TINDAK PIDANA KORUPSI DAPAT

DIKELOMPOKAN

TINDAK PIDANA LAIN YG BERHUBUNGAN DENGAN

KORUPSI

1. KERUGIAN KEUANGAN NEGARA : PASAL 2 & 3 2. SUAP MENYUAP : PASAL 5, 6, 11, 12 & 13 3. PENGGELAPAN DLM JABATAN : PASAL 8, 9, 10 4. PEMERASAN : PASAL 12 HURUF E, G & F 5. PERBUATAN CURANG : PASAL 7 & 12

6. BENTURAN KEPENTINGAN DLM PENGADAAN : PASAL 12 HURUF I

7. GRATIFIKASI : PASAL 12 B & C

1. MERINTANGI PROSES RIKSA TPK ( PASAL 21 ) 2. TIDAK BERIKAN REKENING TSK

( PASAL 22, 28 )

3. BANK TDK BERIKAN KET REK TSK ( PASAL 22, 29 )

4. SAKSI/AHLI TDK BERIKAN KET / KET PALSU ( PASAL 22, 35 )

5. ORG YANG PEGANG RHS JABATAN TDK BERIKAN KET / KET PALSU ( PASAL 22, 36 ) 6. SAKSI YANG BUKA IDENTITAS PELAPOR (

(24)

PRINSIP PENGADAAN

Strategi

mencegah

terjadinya

tindak

pidana

dalam

pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah harus

mengikuti :

(25)

ETIKA PENGADAAN & GOOD GORVENANCE

(26)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, rumusan masalah penelitian ini yaitu adanya research gap yang menunjukkan tidak konsistennya hasil penelitian

persyaratan penyedia barang/ jasa, dengan terlebih dahulu melaku kan registrasi pada layanan secara elektronik ( LPSE)..

Sultra Tahun Anggaran 2016, dengan ini kami mengundang saudara untuk menghadiri Pembuktian Kualifikasi dengan membawa dokumen kualifikasi perusahaan asli; Surat pernyataan

The most common type of therapist is a psychotherapist, some with an advanced degree and licensed in their state to assist individuals in improving their mental and emotional

The objective of this study was to improve physical and mechanical properties of soft-inner part of oil palm trunk (S-OPT) after impregnation with phenol formaldehyde (PF) resin

Mengelola dan melaksanakan kegiatan penjualan tenaga listrik, pelayanan pelanggan, pengoperasian dan pemeliharaan jaringan distribusi tenaga listrik di wilayah kerjanya secara

(9) Dalam hal telaahan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (8) disetujui, maka segera memberikan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi

(4) Dalam hal Wajib Pajak yang diperiksa tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang menyebabkan petugas pemeriksa menemui