• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI DHAYA HARTA JOMBANG. Anita Aprilia Lailatul Amanah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI DHAYA HARTA JOMBANG. Anita Aprilia Lailatul Amanah"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN

PADA KOPERASI DHAYA HARTA JOMBANG

Anita Aprilia

nit4aprilia@gmail.com

Lailatul Amanah

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

ABSTRACT

Cooperative is business entity which consist of people or legal entity and bases its activity on kinship principle. As a business entity, cooperative should be managed properly by following economic principles; economic sources should be used efficiently in order to achieve their objectives. The primary purpose of cooperative is to improve the members’ welfare, although the cooperative more prioritize the members’ interest than profit, yet cooperative should keep trying to avoid loss and can keep growing. In connection with the previous statements the purpose of this research is to find out how the performance of Koperasi Dhaya Harta Jombang’s financial performance which is measured by using financial ratio analysis. The result of research based on the regulatory standards of State Minister of Cooperatives and smes of the Republic of Indonesia, it can be concluded that the cooperative liquidity ratio of koperasi Dhaya Harta Jombang is in good category. Solvability ratio is in health category. Activity ratio its unfavorable condition. The profitability ratio is in less health category.

Keywords: Ratio Analysis, Financial Performance, Cooperative

ABSTRACT

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan asas kekeluargaan. Sebagai badan usaha koperasi harus dikelola secara baik mengikuti prinsip ekonomi, sumber-sumber ekonomi yang dimiliki harus dipergunakan secara efisien untuk mencapai tujuan. Tujuan utama koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan anggota, meskipun koperasi lebih mengutamakan kepentingan anggota dari pada laba, akan tetapi koperasi harus tetap berusaha agar tidak menderita kerugian dan dapat terus berkembang. Sehubungan dengan hal tersebut tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan koperasi Dhaya Harta Jombang yang diukur dengan analisis rasio keuangan. Dari hasil penelitian berdasarkan standar peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia, diperoleh simpulan bahwa koperasi Dhaya Harta Jombang ratio likuiditas koperasi tergolong sangat baik. Ratio solvabilitas tergolong baik. Ratio Aktifitas dalam kondisi yang kurang baik. Ratio profitabilitas tergolong tidak sehat.

(2)

PENDAHULUAN

Koperasi memiliki peran yang dikenal sebagai suatu bentuk perusahaan yang berbeda dari perusahaan perseorangan Perseroan Terbatas (PT). Dalam UU Koperasi nomor 25 tahun 1992 disebutkan bahwa fungsi Koperasi antara lain: sebagai alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat, sebagai alat pendemokrasian ekonomi Nasional, sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa Indonesia, sebagai alat Pembina insan masyarakat untuk memperoleh kedudukan ekonomi Indonesia serta bersatu dalam mengatur tatalaksana perekonomian rakyat.

Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Untuk menilai kinerja perusahaan dari aspek finansiil dapat dilakukan melalui analisis terhadap laporan keuangan perusahaan atau lembaga keuangan dengan berbagai alat analisis. Analisis dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai apakah suatu perusahaan mempunyai tingkat kinerja atau tingkat kesehatan perusahaan yang baik, yaitu menjanjikan dan dapat mempertahankan kelangsungan usahanya.

Penilaian kinerja keuangan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap para penyandang dana dan juga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Cara untuk mengetahui baik buruknya kinerja keuangan dalam suatu perusahaan dapat diketahui dengan cara menganilisis hubungan dari berbagai pos dalam suaatu laporan keuangan. Analisis tidak hanya berguna bagi pihak intern perusahaan tetapi juga bagi pihak ekstern perusahaan. Bagi perusahaan, dengan menghitung rasio-rasio tertentu akan diperoleh informasi kelemahan apa yang sedang dihadapi dan kekuatan apa yang sedang dimiliki perusahaan terutama di bidang financial, sehingga dapat membantu manajemen dalam membuat suatu kebijaksanaan. Sedangkan bagi pihak luar seperti calon investor atau kreditor dapat dijadikan pegangan apakah akan membeli saham yang ditawarkan perusahaan dan apakah wajar untuk memberikan kredit kepada Koperasi yang bersangkutan. Kinerja koperasi dapat diketahui dengan analisis lebih lanjut terhadap laporan keuangan agar dapat mengetahui bagaimana kinerja keuangan koperasi Dhaya Harta Jombang, sehingga dapat membantu pihak manajemen Koperasi untuk melakukan evaluasi pengukuran kinerja Koperasi. Dalam Penelitian ini menggunakan pengukuran dengan analisis rasio keuangan yang meliputi Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Aktifitas dan Profitabilitas untuk data laporan keuangan yang digunakan tahun 2007 sampai dengan tahun 2011.

TINJAUAN TEORETIS Pengertian Koperasi

Pengertian koperasi di Indonesia adalah pasal 33 UUD 1945 dan undang-undang No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian. Dalam pasal 33 UUD 1945 antara lain dikemukakan perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan. Pengertian Koperasi Menurut undang-undang Perkoperasian No. 25 tahun 1992 menyatakan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang berlandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi dan sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan. koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat daerah kerja pada umumnya, dengan demikian koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat dan soko guru perekonomian nasional (PSAK No 27,2009).

(3)

Adapun ciri perusahaan koperasi yang dapat membedakan dengan perusahaan komersial dan non komersial menurut (Rudianto, 2010:5) adalah pada jati diri anggota sebagai pemilik modal, pengambil keputusan dan pelanggan/karyawan dari perusahaan bersama. Selain itu struktur demokratis, orientasi pelayanan ditujukan kepada perusahaan anggota atau anggota perorangan, sikapnya terhadap peranan modal semata-mata sebagai alat, cara pandang berbagi keuntungan yang diperoleh dari transaksi dengan anggota (pelayanan dekat dengan biaya), serta cara khusus dalam membagikan SHU kepada para anggota sesuai dengan perimbangan jasanya masing-masing. Fungsi koperasi Menurut pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992 (Sumarsono, 2003:10) tentang perkoperasian yaitu: membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya, berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat, memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya., berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Menurut PSAK no.27 tahun 2009, koperasi dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis koperasi, yaitu: (a) koperasi konsumsi adalah koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari tiap-tiap orang yang mempunyai kepentingan langsung dengan konsumsi. Fungsi dari koperasi konsumsi adalah: sebagai penyalur tanggal barang-barang kebutuhan rakyat sehari-hari ke konsumen dan harga barang sampai ke tangan pemakai menjadi murah, koperasi Produksi adalah koperasi yang anggota-anggotanya menghasilkan sesuatu bersama-sama. Koperasi produksi biasanya didirikan oleh produsen-produsen kecil yang bekerja sama untuk kepentingan bersama. Kegiatan utama koperasi produksi adalah menyediakan, mengoperasikan dan mengelola sarana produksi bersama, koperasi Simpan Pinjam (Koperasi Kredit) adalah koperasi yang anggota-anggotanya setiap orang mempunyai kepentingan langsung dalam laporan perkreditan, koperasi Pemasaran adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari para produsen atau pemilik barang atau penyedia jasa. Koperasi pemasaran dibentuk terutama untuk membantu para anggotanya memasarkan barang-barang yang mereka hasilkan.

Kinerja Keuangan

Menurut (Martono, 2002:52) kinerja keuangan suatu koperasi atau badan usaha lain sangat bermanfaat bagi berbagai pihak stakeholders seperti investor, kreditur, analis, konsultan keuangan, pialang, pemerintah, dan pihak manajemen sendiri. Laporan keuangan yang berupa neraca dan laporan laba-rugi dari suatu koperasi atau badan usaha lain, apabila disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu koperasi atau badan usaha lain selama kurun waktu tertentu. Keadaan inilah yang akan digunakan untuk menilai kinerja suatu perusahaan atau koperasi.

Menurut (Mahsun 2006:45) pengukuran kinerja adalah suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk informasi atas efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa, kwalitas barang dan jasa seberapa baik barang dan jasa diserahkan kepada pelanggan dan sampai seberapa jauh pelanggan terpuaskan, hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud yang diinginkan dan efektifitas tindakan dalam mencapai tujuan. Pengukuran kinerja membantu manajer dalam memonitor implementasi strategi bisnis dengan cara membandingkan antara hasil aktual dengan sasaran dan tujuan strategis. Jadi pengukuran kinerja adalah suatu metode atau alat yang digunakan untuk mencatat dan menilai pencapaian pelaksanaan kegiatan berdasarkan tujuan, sasaran, dan strategi sehingga dapat diketahui kemajuan organisasi serta meningkatkan kualitas pengambilan keputusan.

(4)

Menurut (Mulyadi, 2007:419) penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Penilaian kinerja secara umum dapat diartikan sebagai penilaian atau ukuran terhadap efektivitas dan efisiensi masing-masing individu atau organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan atau organisasi. Menurut Stout dalam (Bastian, 2001:275), pengukuran kinerja merupakan proses mencatat dan mengukur pencapaian pelaksanaan kegiatan dalam arah pencapaian misi melalui hasil-hasil yang ditampilkan berupa produk, jasa, ataupun suatu proses. Pengukuran kinerja membantu manajer dalam memonitor implementasi strategi bisnis dengan cara membandingkan antara hasil aktual dengan sasaran dan tujuan strategis.

Adapun menurut (Mardiasmo, 2002:122) secara umum tujuan sistem pengukuran kinerja adalah untuk mengkomunikasikan strategi secara lebih baik (top down dan bottom up), untuk mengukur kinerja finansial dan non finansial secara berimbang sehingga dapat ditelusuri perkembangan pencapaian strategi, untuk mengakomodasi pemahaman kepentingan manajer level menengah dan bawah serta memotivasi untuk mencapai goal congruence, Sebagai alat untuk mencapai kepuasan berdasarkan pendekatan individual dan kemampuan kolektif rasional.

Analisis Rasio Keuangan

Menurut (Alwi, 1994:108) tujuan dari analisa rasio adalah membantu manajer keuangan memahami apa yang perlu dilakukan oleh perusahaan berdasarkan informasi yang tersedia yang sifatnya terbatas berasal dari laporan keuangan. sedangkan menurut (Riyanto, 1993:253) tujuan dari analisis rasio adalah untuk mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan perusahaan dengan ukuran ratio sehingga membantu manajemen untuk membuat suatu kebijaksanaan. Dari uraian tersebut dapat kita simpulkan tujuan dari analisis laporan keuangan adalah untuk membantu manajemen keuangan dalam membuat kebijaksanaan yang berpedoman pada informasi dari analisis laporan keuangan. (Harahap, 2006:216) mengemukakan teknik dalam analisis laporan keuangan sebagai berikut:

1. Metode Komparatif.

Melakukan perbandingan antara satu pos dengan pos lainnya yang relevan dan bermakna untuk mengetahui perbedaan, besaran, maupun hubungannya (Intra perusahaan, Inter perusahaan, Industrial Norm, Budget).

2. Trend Analysis-horizontal

a. Indeks b. Numbers

3. Membuat Laporan Keuangan dalam bentuk Common Size Financial Statement, atau bentuk sederhana (awam). Biasanya dibuat secara vertikal.

4. Metode Index Time Series 5. Analisis Rasio: a. Likuiditas b. Profitabilitas/Rentabilitas c. Solvabilitas d. Leverage e. Aktivitas

f. Market Based Ratio 6. Teknik analisis lain seperti:

a. Analisis sumber dan penggunaan dana b. Analisis Break Even

c. Analisis Gross Profit d. Dupont Analisis

(5)

8. Model Analisis:

a. Bond rating b. Bankruptcy model

c. Net cash flow prediction model

d. Take over modelTolak ukur analisis rasio berdasarkan

Untuk mengevaluasi kinerja dan kondisi keuangan perusahaan, analis keuangan dan pemakai laporan keuangan harus melakukan analisis terhadap kesehatan perusahaan. Alat yang biasa digunakan adalah rasio keuangan. Oleh karena itu dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik analisis rasio, yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio aktivitas yang berpedoman pada Peraturan Menteri dan UKM NO.06/PER/M.KUKM/V/2006.

Dalam hal ini, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan alat analisis rasio yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio aktivitas untuk mengukur tingkat kinerja Koperasi Dhaya Harta Jombang yang berpedoman pada Peraturan Menteri dan KUKM NO.06/PER/M.KUKM/V/2006 tentang pedoman penilaian koperasi berprestasi/koperasi award. Adapun rasio-rasio keuangan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Rasio Likuiditas

Rasio Lancar (Current Ratio) = Aktiva Lancar x 100% Hutang Lancar b. Rasio Solvabilitas

1) Total Hutang (kewajiban) Terhadap Asset = Total Hutang x 100% Total Asset

2) Total Hutang (kewajiban) Terhadap Modal Sendiri = Total Hutang x 100% Modal Sendiri c. Rasio Profitabilitas/Rentabilitas

1) Net Profit Margin = Sisa Hasil Usaha x 100% Penjualan/Pendapatan

2) Return On Asset = Sisa Hasil Usaha x 100% Aktiva

3) Rentabilitas Modal Sendiri = Sisa Hasil Usaha x 100% Modal Sendiri

d. Rasio Aktivitas

Rasio Perputaran Piutang = Penjualan x Kali Piutang

Adapun standar pengukuran rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio aktivitas berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 dapat dilihat pada Tabel berikut ini:

(6)

Tabel 1

Standar Pengukuran Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, dan Rasio Aktivitas

No Jenis Rasio Standar Kriteria

1 Rasio Likuiditas

Current Ratio 200% s/d 250% Sehat

175% - <200% Cukup sehat

150% - <175% Kurang sehat

125% - <150% Tidak sehat

<125% Sangat tidak sehat

2 Rasio Solvabilitas

a. Total Hutang (Kewajiban) terhadap

Asset ≤40% Sehat

>40% s/d 50% Cukup sehat

>50% s/d 60% Kurang sehat

>60% s/d 80% Tidak sehat

>80% Sangat tidak sehat

b. Total Hutang (Kewajiban) terhadap ≤70% Sehat

modal sendiri >70% s/d 100% Cukup sehat

>100% s/d 150% Kurang sehat

>150% s/d 200% Tidak sehat

>200% Sangat tidak sehat

3 Rasio Profitabilitas/Rentabilitas

a. Net Profit Margin ≥15% Sehat

10% s/d <15% Cukup sehat

5% s/d <10% Kurang sehat

1% s/d <5% Tidak sehat

<1% Sangat tidak sehat

b. Return On Asset ≥10% Sehat

7% s/d <10% Cukup sehat

3% s/d <7% Kurang sehat

1% s/d <3% Tidak sehat

<1% Sangat tidak sehat

c. Asset Turn Over ≥3,5 Sehat

2,5 kali s/d <3,5 kali Cukup sehat

1,5 kali s/d 2,5 kali Kurang sehat

1 kali s/d 1,5 kali Tidak sehat

<1 kali Sangat tidak sehat

d. Rentabilitas Modal Sendiri ≥21% Sehat

15% s/d <21% Cukup sehat

9% s/d <15% Kurang sehat

3% s/d <9% Tidak sehat

<3% Sangat tidak sehat

4 Rasio Aktivitas

Perputaran Piutang ≥12 kali Sehat

10 kali s/d <12 kali Cukup sehat

8 kali s/d <10 kali Kurang sehat

6 kali s/d <8 kali Tidak sehat

<6 kali Sangat tidak sehat

(7)

Kegunaan Analisis Ratio

Analisis Rasio pada dasarnya tidak hanya berguna bagi kepentingan intern perusahaan tetapi juga bagi pihak ekstern perusahaan. Menurut (Prihadi , 2010:113) Analisis rasio digunakan secara khusus oleh investor dan kreditor dalam keputusan investasi atau penyaluran dana. Sedangkan menurut (Prastowo, 2008:80) analisis rasio bertujuan untuk menilai efektivitas keputusan yang telah diambil oleh perusahaan dalam rangka menjalankan aktivitas usahanya. Untuk dapat menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan

Sedangkan menurut (Alwi, 1994:108) pihak-pihak yang berkepentingan terhadap analisa rasio keuangan adalah: Manajer financial, dengan menghitung rasio tertentu akan memperoleh suatu informasi tentang kekuatan dan kelemahan yang dihadapi perusahaan dibidang financial, sehingga dapat membuat keputusan penting bagi kepentingan perusahaan dimasa yang akan datang, bagi investor atau calon pembeli saham merupakan bahan pertimbangan apakah menguntungkan untuk membeli saham perusahaan yang bersangkutan atau tidak.

Analisis laporan keuangan yang dilakukan dimaksudkan untuk menambah informasi yang ada dalam suatu laporan keuangan. Secara lengkap menurut (Harahap 2006:195) mengungkapkan bahwa tujuan dari analisis laporan keuangan ini sebagai berikut: dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan keuangan biasa, dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata

(explicit) dari suatu laporan keuangan atau yang berada dibalik laporan keuangan (implicit), dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan, dapat membongkar hal-hal yang tidak bersifat konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan, mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya data melahirkan modelmodel dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi dan peningkatan (rating), dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan, dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis, dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan periode sebelumnya atau dengan standar industri normal atau standar ideal, dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan dan sebagainya, dapat memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan dimasa yang akan datang.

Keterbatasan Analisis Rasio

Menurut (Warsono, 2003:23) hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisis laporan keuangan menggunakan metode analisis rasio sebagai berikut : sulit untuk mengidentifikasi kategori industri dengan perusahaan yang ada, jika perusahaan beroperasi dalam beberapa bidang usaha, angka rata-rata industri yang diterbitkan hanya perkiraan saja dan hanya memberikan paduan umum, karena bukan hasil penelitian ilmiah dari seluruh perusahaan dalam industri maupun sampel yang sesuai dari beberapa perusahaan dalam industri, perbedaan praktik akuntansi pada tiap-tiap perusahaan dapat menghasilkan perbedaan rasio yang dihitung, rasio keuangan dapat menjadi terlalu tinggi atau rendah. Misalnya, rasio lancar yang melebihi norma industrinya menyiratkan adanya kelebihan likuiditas yang menyebabkan penurunan laba bagi perusahaan, banyak perusahaan mengalami situasi musiman dalam kegiatan operasinya. Dengan demikian pos neraca dan rasionya akan berubah sepanjang tahun saat laporan disiapkan. Untuk menghindari masalah ini, maka metode saldo rata-rata haruslah digunakan untuk beberapa bulan atau kuartal, sepanjang tahun dan bukan saldo total pada akhir tahun.

(8)

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Objek) Penelitian

Dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan yang ada sekarang berdasarkan data-data juga dengan menyajikan data, menganalisa dan mengimplementasikan. Cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Pada umumnya, penelitian deskriptif tidak memerlukan hipotesis karena merupakan penelitian non hipotesis.

Pada penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah kinerja dari Koperasi Dhaya Harta Jombang di Jl.patimura no. 1 dan 3A Jombang., khususnya yang diukur dengan menggunakan Analisa Rasio Keuangan selama tahun 2007 sampai dengan 2011.

Teknik Pengumpulan Data

Data merupakan penjelasan atau keterangan mengenai suatu hal, yang dapat berupa sesuatu yang diketahui atau dianggap, atau suatu fakta yang digambarkan memalui simbol, bagan, angka dan lain sebagainya. Menurut (Hasan, 2002:82), pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa-peristiwa atau hal-hal atau keterangan-keterangan atau karakteristik-karakteristik sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan menunjang atau mendukung penelitian. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang dipakai adalah sebagai berikut , observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Satuan Kajian

Satuan kajian mengungkapkan hal-hal yang akan dibahas dalam sebuah penelitian sehingga akan mengarahkan perhatian peneliti terhadap sesuatu yang akan diteliti. Obyek penelitian ini adalah evaluasi atas pengukuran kinerja dengan menggunakan metode Analisis Rasio Keuangan Koperasi Dhaya Harta Jombang, sehingga satuan kajian pada penelitian ini adalah Analisis Kinerja. Menurut (Mulyadi, 2007:337), analisis kinerja adalah suatu proses analisis/pengukuran keberhasilan personel, tim atau unit organisasi dalam mewujudkan sasaran strategik yang telah ditetapkan sebelumnya dengan perilaku yang diharapkan. Pengukuran kinerja dengan menggunakan Analisis Rasio Keuangan, Menurut Tolak ukur analisis rasio berdasarkan Peraturan Menteri Koperasi dan UKM No.06/Per/M.KUKM/V/2006 yaitu :

a. Ratio Likuiditas (Liquidity Ratio)

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang pedoman penilaian koperasi berprestasi/koperasi award bahwa likuidiitas untuk sebuah koperasi akan dinilai berdasarkan pada sebuah rasio, yaitu:

Current Ratio = Aktiva Lancar x 100% Hutang Lancar

b. Rasio Solvabilitas

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang pedoman penilaian koperasi berprestasi/koperasi award diketahui bahwa penilaian terhadap solvabilitas didasarkan pada:

Rasio Total Hutang Terhadap Total Aktiva = Total Hutang x 100% Total Aktiva

Rasio Total Hutang Terhadap Modal Sendiri = Total Hutang x 100%

(9)

c. Rasio Aktivitas

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang pedoman penilaian koperasi berprestasi/koperasi award diketahui bahwa penilaian terhadap aktivitas didasarkan pada sebuah rasio, yaitu:

Rasio Perputaran Piutang = Penjualan x Kali Piutang

d. Rasio Profitabilitas

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang pedoman penilaian koperasi berprestasi/koperasi award diketahui bahwa penilaian terhadap profitabilitas/rentabilitas didasarkan pada :

Net Profit Margin = Sisa Hasil Usaha x 100% Penjualan

Return On Asset = Sisa Hasil Usaha x 100% Aktiva

Rentabilitas Modal Sendiri = Sisa Hasil Usaha x 100% Modal Sendiri

Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam skripsi ini adalah kualitatif. Dengan tujuan untuk menggambarkan keadaan yang ada serta untuk memecahkan permasalahan, untuk kemudian menarik kesimpulan. Dengan dasar teori-teori yang mendukung dan berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dan berfungsi sebagai penjelasan atas analisis data tersebut. Langkah-langkah dalam teknik analisis data adalah sebagai berikut : mengumpulkan dan mengidentifikasi data keuangan Koperasi Dhaya Harta Jombang., mendeskripsikan data penelitian yang terkumpul dan teridentifikasi, menghitung rasio, berdasarkan analisis rasio keuangan Koperasi Dhaya Harta Jombang, yaitu dilihat dari Permodalan, Cadangan, Sisa Hasil Usaha, Aspek Keuangan, menganalisis dan pembahasan pengukuran kinerja berdasarkan deskripsi data dan berlandaskan teori yang relevan.

Dalam penelitian ini pengukuran kondisi kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan analisis rasio keuangan selama lima tahun 2007 sampai dengan 2011 yang akan memperlihatkan apakah perusahaan mengalami kemajuan atau kemunduran, sehingga pihak manajemen dapat memperbaiki kinerja Koperasi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Perhitungan Rasio Likuiditas Koperasi Dhaya Harta Jombang untuk tahun 2007 sampai dengan tahun 2011

Analisis kinerja keuangan ditinjau berdasarkan rasio likuiditas untuk periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 adalah sebagai berikut:

Rasio Lancar (Current Ratio) = Aktiva Lancar x 100% Passiva Lancar

(10)

Rasio Lancar (Current Ratio) = 25,479,096,806 x 100% = 201.99% Tahun 2007 12,613,785,640

Rasio Lancar (Current Ratio) = 24,121,510,224 x 100% = 247.86% Tahun 2008 9,731,786,757

Rasio Lancar (Current Ratio) = 25,323,295,846 x 100% = 272.75% Tahun 2009 9,284,514,023

Rasio Lancar (Current Ratio) = 27,313,863,597 x 100% = 311.77% Tahun 2010 8,760,990,401

Rasio Lancar (Current Ratio) = 30,151,658,488 x 100% = 306.61% Tahun 2011 9,833,776,858

Dari perhitungan rasio lancar diatas dapat diketahui berdasarkan standart Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Current Ratio Koperasi Dhaya Harta tergolong dalam kondisi yang sangat sehat. Pada perhitungan tersebut juga dapat diketahui bahwa Koperasi Dhaya Harta Jombang mengalami peningkatan dari tahun 2007 hingga tahun 2011, hal tersebut menggambarkan bahwa Koperasi mampu dengan baik menjamin hutang lancarnya dengan aktiva lancar Koperasi. Hal tersebut juga disebabkan manajeman koperasi lebih mengutamakan pendanaan Koperasi dari modal sendiri dibandingkan dengan hutang.

2. Perhitungan Rasio Solvabilitas Koperasi Dhaya Harta Jombang untuk tahun 2007 sampai dengan tahun 2011

Analisis kinerja keuangan ditinjau berdasarkan rasio solvabilitas untuk untuk periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 adalah sebagai berikut:

Total Hutang (kewajiban) = Total Hutang/Kewajiban x 100% Terhadap Asset Total Asset

Total Hutang (kewajiban) = 12,613,785,640 x 100% = 48.03% Terhadap Asset Tahun 2007 26,262,615,987

Total Hutang (kewajiban) = 9,731,786,757 x 100% = 38.90% Terhadap Asset Tahun 2008 25,011,558,025

Total Hutang (kewajiban) = 9,284,514,023 x 100% = 35.40% Terhadap Asset Tahun 2009 26.214.666.641

Total Hutang (kewajiban) = 8,760,990,401 x 100% = 31.00% Terhadap Asset Tahun 2010 28,207,586,498

Total Hutang (kewajiban) = 9,833,776,858 x 100% = 31.30% Terhadap Asset Tahun 2011 31,417,813,376

Dari perhitungan rasio total hutang terhadap total asset diatas terlihat bahwa rasio mengalami penurunan dari tahun ke tahun, hal tersebut menggambarkan Koperasi yang baik dikarenakan semakin kecil nilai rasio akan semakin sehat Koperasi tersebut.

(11)

Berdasarkan standar Peraturan Menteri KUKM Indonesia rasio ini tergolong dalam kondisi yang sehat.

Total Hutang (kewajiban) = Total Hutang/kewajiban x 100%

Terhadap Modal Sendiri Modal Sendiri

Total Hutang (kewajiban) = 12,613,785,640 x 100% = 92.42% Terhadap Modal Sendiri Tahun 2007 13,648,830,347

Total Hutang (kewajiban) = 9,731,786,757 x 100% = 63.69% Terhadap Modal Sendiri Tahun 2008 15,279,771,268

Total Hutang (kewajiban) = 9,284,514,023 x 100% = 54.84% Terhadap Modal Sendiri Tahun 2009 16,930,152,618

Total Hutang (kewajiban) = 8,760,990,401 x 100% = 45.05% Terhadap Modal Sendiri Tahun 2010 19,446,596,097

Total Hutang (kewajiban) = 9,833,776,858 x 100% = 45.56% Terhadap Modal Sendiri Tahun 2011 21,584,036,518

Dari perhitungan rasio total hutang terhadap modal sendiri diatas terlihat bahwa rasio mengalami penurunan dari tahun ke tahun, hal tersebut menggambarkan Koperasi yang baik dikarenakan semakin kecil nilai rasio akan semakin sehat Koperasi tersebut. Berdasarkan standar Peraturan Menteri KUKM Indonesia rasio ini tergolong dalam kondisi yang sehat.

3. Perhitungan Rasio Profitabilitas Koperasi Dhaya Harta Jombang untuk tahun 2007 sampai dengan tahun 2011

Analisis kinerja keuangan ditinjau berdasarkan rasio profitabilitas untuk untuk periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 adalah sebagai berikut:

Net Profit Margin = SHU Setelah Pajak x 100%

Penjualan

Net Profit Margin = 333,025,307 x 100% = 11.30%

Tahun 2007 2,947,237,342

Net Profit Margin = 438,523,935 x 100% = 11.20%

Tahun 2008 3,914,446,676

Net Profit Margin = 498,876,871 x 100% = 17.96%

Tahun 2009 2,778,119,126

Net Profit Margin = 978,052,332 x 100% = 39.16%

Tahun 2010 2,497,649,850

Net Profit Margin = 952,490,277 x 100% = 34.63%

(12)

Dari perhitungan rasio Net profit Margin diatas dapat diketahui bahwa Koperasi Dhaya Harta Jombang mengalami peningkatan dari tahun 2007 hingga tahun 2011, hal tersebut menggambarkan bahwa Koperasi mampu meningkatkan penjualan untuk menghasilkan SHU Koperasi. Berdasarkan standart Peraturan Meneteri KUKM Indonesia rasio ini tergolong dalam kondisi yang sehat.

Return On Asset = SHU Setelah Pajak x 100%

Aktiva Return On Asset = 333,025,307 x 100% = 1.27% Tahun 2007 26,262,615,987 Return On Asset = 438,523,935 x 100% = 1.75% Tahun 2008 25,011,558,025 Return On Asset = 498,876,871 x 100% = 1.90% Tahun 2009 26,214,666,641 Return On Asset = 978,052,332 x 100% = 3.47% Tahun 2010 28,207,586,498 Return On Asset = 952,490,277 x 100% = 3.03% Tahun 2011 31,417,813,376

Dari perhitungan rasio Return On Asset diatas dapat diketahui bahwa Koperasi Dhaya Harta Jombang mengalami peningkatan dari tahun 2007 hingga tahun 2011, akan tetapi masih di bawah standart dalam kriteria sehat berdasarkan Peraturan Menteri KUKM Indonesia, hal tersebut menggambarkan bahwa aktiva Koperasi belum maksimal dalam menghasilkan SHU Koperasi.

Rentabilitas Modal Sendiri = SHU Setelah Pajak x 100% Modal Sendiri

Rentabilitas Modal Sendiri = 333,025,307 x 100% = 2.44% Tahun 2007 13,648,830,347

Rentabilitas Modal Sendiri = 438,523,935 x 100% = 2.87% Tahun 2008 15,279,771,268

Rentabilitas Modal Sendiri = 498,876,871 x 100% = 2.95% Tahun 2009 16,930,152,618

Rentabilitas Modal Sendiri = 978,052,332 x 100% = 5.03% Tahun 2010 19,446,596,097

Rentabilitas Modal Sendiri = 952,490,277 x 100% = 4.41% Tahun 2011 21,584,036,518

Dari perhitungan rasio rentabilitas modal sendirir diatas dapat diketahui bahwa modal sendiri Koperasi Dhaya Harta Jombang belum maksimal untuk mengasilkan SHU

(13)

Koperasi. Berdasarkan standar Peraturan Meneteri KUKM Indonesia rasio ini tergolong dalam kondisi yang tidak sehat.

4. Perhitungan Rasio Aktitas Koperasi Dhaya Harta Jombang untuk tahun 2007 sampai dengan tahun 2011

Analisis kinerja keuangan ditinjau berdasarkan rasio aktivitas untuk untuk periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 adalah sebagai berikut:

Perputaran Piutang = Penjualan x kali Piutang

Perputaran Piutang = 2,947,237,342 x kali = 0.14 kali Tahun 2007 21,763,439,793

Perputaran Piutang = 3,914,446,676 x kali = 0.19 kali

Tahun 2008 20,255,707,051

Perputaran Piutang = 2,778,119,126 x kali = 0.13 kali Tahun 2009 22,118,622,740

Perputaran Piutang = 2,497,649,850 x kali = 0.11 kali

Tahun 2010 22,395,759,778

Perputaran Piutang = 2,750,462,035 x kali = 0.10 kali Tahun 2011

26,269,004,046

Dari perhitungan rasio perputaran piutang diatas dapat diketahui bahwa Koperasi Dhaya Harta Jombang mengalami penurunan dari tahun 2007 hingga tahun 2011, hal tersebut menggambarkan bahwa masih lambatnya kemampuan piutang koperasi untuk berubah menjadi bentuk kas. Semakin kecil nilai rasio menggambarkan semakin lambat atau semakin lama pengembalian piutang perusahaan menjadi bentuk kas. Hal ini disebabkan karena macetnya penagihan piutang yang disebabkan banyak anggota yang mengalami masalah ekonomi sehingga tidak dapat membayar hutang pada koperasi. Berdaskan standar Peraturan KUKM Indonesia rasio ini tergolong dalam kondisi yang tidak sehat. SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Simpulan dari hasil penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut : (1) Rasio Likuiditas atau kemampuan koperasi untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek pada Koperasi Dhaya Harta berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia ratio tergolong sehat. Hal ini menunjukkan Koperasi Dhaya Harta mempunyai cukup uang tunai untuk menjamin pembayaran hutang jangka pendek. (2) Rasio Solvabilitas atau kemampuan koperasi dalam menjamin keseluruhan hutang yang diukur dengan Rasio total hutang terhadap total aset pada koperasi

berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia rasio

tergolong sehat. Rasio Solvabilitas yang di ukur dengan Rasio Total Hutang Terhadap Modal Sendiri pada koperasi Dhaya Harta

berdasarkan Peraturan Menteri Negara

Koperasi dan UKM Republik Indonesia ratio

tergolong sehat. Angka ratio solvabilitas yang baik menunjukan bahwa koperasi Dhaya Harta memiliki kemampuan untuk melakukan pembelian aktiva tetap dengan menggunakan modal sendiri dan rasa aman

(14)

kreditor yang mempercayakan dananya di koperasi. (3) Rasio Aktivitas, yang diukur dengan rasio perputaran piutang koperasi

berdasarkan Peraturan Menteri Negara

Koperasi dan UKM Republik Indonesia ratio tergolong

sangat tidak sehat. Semakin rendah perputaran pitang menunjukan semakin lambat pengembalian modal dalam bentuk kas. (4) Rasio Profitabilitas yang diukur dengan Net Profit Margin Ratio pada tahun 2007 dan 2008

berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik

Indonesia ratio tergolong

cukup sehat sedangkan tahun 2009, 2010 dan 2011 tergolong sehat. Rasio profitabilitas diukur dengan Return On Asset Rasio

berdasarkan Peraturan

Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia ratio tergolong

kurang sehat. Hal ini menggabarkan bahwa keseluruhan dana yang diinvestasikan ke dalam aktiva untuk memaksimalkan laba belum berjalan maksimal. Rasio profitabilitas diukur dengan rasio rentabilitas modal Sendiri

berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM

Republik Indonesia ratio tergolong

tidak sehat. Hal ini menggambarkan bahwa modal koperasi belum sepenuhnya efisien untuk meningkatkan SHU pada koperasi.

Saran

Saran yang dapat diberikan oleh penulis kepada Koperasi Daya Harta Jombang berdasarkan kesimpulan yang menjelaskan tentang kondisi perusahaan adalah : (1) Analisis rasio profitabilitas Koperasi Dhaya Harta Jombang menunjukkan penurunan yang mencerminkan kinerja perusahaan kurang baik sehingga koperasi memperbesar persediaan barangnya tetapi tidak disertai peningkatan penjualan dan Koperasi kurang meminimkan biaya yang dikeluarkan. Sehingga koperasi harus lebih meningkatkan penjualan dan meminimkan biaya-biaya agar koperasi mampu memperoleh laba. (2) Rasio aktivitas menunjukkan penurunan, koperasi perlu melakukan pengendalian yang tepat terhadap piutang. Tindakan pengendalian tersebut dapat dilakukan dengan cara selektif dalam pemberian pinjaman atau kredit, memberikan bonus kepada para anggota yang tepat membayar pinjamannya harus terus meningkatkan penjualan tunai agar laba yang dihasilkan koperasi lebih meningkat. (3) Rasio solvabilitas koperasi menggambarkan dalam kondisi yang baik, menunjukan bahwa koperasi Dhaya Harta memiliki kemampuan untuk melakukan pembelian aktiva tetap dengan menggunakan modal sendiri dan diharapkan koperasi dapat mempertahankan kondisi tersebut. (4) Rasio likuiditas koperasi sangat baik, diharapkan tetap mempertahankan likuiditas perusahaan dengan meningkatkan kas yang dimiliki agar perusahaan berada dalam kondisi yang likuid. Kebijakan manajemen koperasi yang lebih mengutamakan penggalian modal dari dalam koperasi atau dari anggota untuk operasional koperasi sudah sangat tepat.

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, S. 1994. alat-alat analisis dalam pembelanjaan. Andi Offset. Yogyakarta.

Bastian, I. 2001. Akuntansi Sektor Publik di Indonesia. Edisi Pertama. BPFE.Yogyakarta.

Harahap, S. 2006. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi 1-7. Raja Grafindo Persada.

Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2009. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 27 Revisi 2009, Akuntansi Perkoperasian. IAI. Jakarta.

Kementrian KUKM. Peraturan Menteri dan KUKM No.06/PER/M.KUKM/V/2006 Tanggal 1 Mei 2006 Tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi/Koperasi

Award. Jakarta.

(15)

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik, Andi. Yogyakarta.

Martono dan Harjito. 2002. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Ekonosia. Yogyakarta. Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Salemba Empat. Jakarta. Prihadi, T. 2010. Analisis Laporan Keuangan. PPM Manajemen. Jakarta.

Republik Indonesia. Undang-Undang Dasar 1945.

Riyanto, B. 1993. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada. Yogyakarta.

Rudianto. 2010. Akuntansi Koperasi. Edisi kedua. Erlangga. Jakarta.

Sumarsono. 2003. Manajemen Koperasi Teori dan Praktek. Edisi Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Undang-Undang Koperasi, 2012. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992

Tentang Perkoperasian. http://www.smecda.com . diakses Sabtu 24 Maret 2012.

Warsono. 2002. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jilid I. Edisi I. Bayu Media Publising. Malang.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam urusan muamalah pada asalnya segala sesuatu yang diciptakan Allah itu halal, keculi jika ada nas (dalil) shahih (tidak cacat periwayatnya) dan sharih

Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu. anak

Metode ini seringkali mengandalkan nyala untuk mengubah logam dalam larutan sampel menjadi atom- atom logam berbentuk gas yang digunakan untuk analisis kuantitatif dari logam

 Jika sebuah gelombang memiliki simetri ½ gelombang, maka sembarang integral untuk menghitung koefisien Fourier dari harmonisa gasal dihitung hanya lewat ½ siklus dan hasilnya

[r]

Oleh karena itu menembak ( shoot ) dalam permainan bola basket adalah keterampilan yang wajib dimiliki oleh setiap pemain, walaupun setiap pemain memiliki persentase

Perusahaan mengharapkan adanya website yang dapat membantu konsumen untuk mendapatkan keterangan detail dari setiap produk yang dijual, dan perusahaan dapat

Dengan demikian kami Panitia mengumumkan bahwa Pemenang Lelang Pengadaan Asuransi Pemeliharaan Kesehatan Anggota DPRD Kota jambi Tahun 2012 sebagai berikut :.. Calon Pemenang