PENERAPAN METODE MENYANYI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK ANAK USIA DINI
(Penelitian Tindakan Kelas Taman Kanak-kanak AT Ta’awun Kota Cirebon Kec.Harjamukti Kel.Larangan)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh :
Risa Hidayati Ishmah 1003461
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DEPARTEMEN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENERAPAN METODE MENYANYI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK ANAK USIA DINI
Oleh
Risa Hidayati Ishmah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
Risa Hidayati Ishmah 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
RISA HIDAYATI ISHMAH 1003461
“PENERAPAN METODE MENYANYI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK
ANAK USIA DINI”
(Penelitian Tindakan Kelas TK AT-TA’AWUN Kota Cirebon Kel. Larangan Kec. Harjamukti)
Disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I
Heny Djoehaeni, S.Pd, M.Si NIP. 197007241998022001
Pembimbing II
Leli Kurniawati,S.Pd., M.Mus NIP.132252248
Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Departemen Pedagogik
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
PENERAPAN METODE MENYANYI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK ANAK USIA DINI
(Penelitian Tindakan Kelas Taman Kanak-kanak AT- Ta’awun Kota Cirebon Kec. Harjamukti Kel. Larangan)
Oleh :
RISA HIDAYATI ISHMAH
1003461
Disetujui dan disahkan oleh
Penguji I Penguji II
Vina Adriany, M.Ed.,Ph.D dr.Hj.Nur Faizah Romadona,M.Kes
NIP.197601262003122001 NIP.197011292003122001
Penguji III
Dr. Ocih Setiasih, M.Pd
NIP.196007071986012001
Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Departemen Pedagogik
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
Dr. Ocih Setiasih, M.Pd
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
PENERAPAN METODE MENYANYI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK ANAK USIA DINI
(Penelitian Tindakan Kelas TK AT-Ta’awun Kota Cirebon Kel.Larangan Kec. Harjamukti)
Risa Hidayati Ishmah
1003461
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Kondisi kemampuan menyimak anak TK AT-Ta’awun sebagian besar masih termasuk pada kategori kurang jadi bisa dikatakan anak belum menyimak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi objektif keterampilan menyimak pada anak, untuk mengetahui bagaimana penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak, dan juga untuk mengetahui bagaimana peningkatan keterampilan menyimak anak TK AT-Ta’awun dengan penerapan metode menyanyi. Dengan penerapan metode menyanyi di TK AT-Ta’awun maka secara tidak langsung memberikan pilihan baru pada guru dalam memilih kegiatan dalam pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) dengan instrument lembar observasi dan studi dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah anak TK AT-Ta’awun yang berjumlah 15 orang terdiri dari 7 perempuan dan 8 laki-laki. Penelitian dilakukan dengan dua siklus, setiap siklus terdiri dari dua tindakan. Hasil penelitian menunjukan bahwa keterampilan menyimak anak dapat meningkat dengan metode menyanyi. Hasil peningkatan keterampilan menyimak melalui penerapan metode menyanyi dapat ditunjukan dengan adanya peningkatan mengekspresikan perasaan dan membangun rasa percaya diri anak. Berdasarkan hasil penelitian keterampilan menyimak anak secara keseluruhan dari kategori baik diperoleh data 34% pra observasi, 68% siklus I dan 86% siklus II. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan menggunakan metode penelitian dan teknik pengmpulan data yang lain, agar keterampilan menyimak anak dapat dikaji dan diteliti lebih mendalam.
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
APPLICATION METHOD FOR IMPROVING THE SINGING listening skills Early Childhood (Kindergarten Classroom Action Research AT-Ta'awun Kel.Larangan Cirebon district. Harjamukti)
Risa Hidayati Ishmah 1003461
Listening is a process of listening to verbal symbols with caring, understanding, appreciation, and interpretation to obtain the information, content or message capture and understand the meaning of communication submitted by the speaker through speech or language spoken. Conditions listening skills kindergartners AT-Ta'awun largely still included in the category less so to say children are not listening. This study aims to determine how the objective conditions listening skills in children, to know how to sing the application of the method to enhance the listening skills of children, and also to find out how to increase listening skills kindergartners AT-Ta'awun with the application of the method of singing. With the application of the method of singing in kindergarten AT-Ta'awun then indirectly provide new options for teachers in selecting learning activities. The method used in this research is the method of action research (PTK) with instrument observation and documentation study. The subjects were kindergartners AT-Ta'awun which amounted to 15 people consisting of 7 women and 8 men. The study was conducted in two cycles, each cycle consisting of two actions. The results showed that children listening skills can be improved by the method of singing. The resulting increase in listening skills through the application of methods of singing can be shown by an increase in expressing feelings and build a child's confidence. Based on the results of the whole child listening skills of both categories of data obtained 34% pre-observation, 68% and 86% first cycle second cycle. For further research, it is recommended to use research methods and techniques pengmpulan other data, so that a child listening skills can be studied and examined in more depth.
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………i
UCAPAN TERIMAKASIH………..ii
ABSTRAK………..v
DAFTAR ISI………..vi
DAFTAR TABEL……….viii
DAFTAR DIAGRAM………ix
DAFTAR GAMBAR………..x
BAB I. PENDAHULUAN………..I A. Latar Belakang Masalah………I B. Rumusan Masalah……….10
C. Tujuan Penelitian………...10
D. Manfaat Penelitian……….10
E. Sistematika Penulisan………....12
BAB II. KAJIAN TEORI………..13
A. Pengertian Keterampilan Berbahasa……….………13
B. Pengertian Keterampilan Menyimak……….13
C. Pengertian Pembelajaran Bernyanyi………..20
BAB III. METODE PENELITIAN………....22
A. Metode Penelitian………...22
B. Lokasi dan Subjek Penelitian……….23
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Definisi Operasional Variabel………..27
E. Instrument Penelitian………....29
F. Teknik Pengumpulan Data………...34
BAB IV. PEMBHASAN DAN HASIL PENELITIAN………40
A. Deskripsi hasil penelitian………..40
B. Pembahasan………...68
BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI………73
A. Kesimpulan………73
B. Rekomendasi……….74
DAFTAR PUSTAKA……….76
LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN SURAT
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Jumlah anak TK AT-Ta’awun yang diamati………40
Tabel 4.2. Profil Subjek Penelitian………...41
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Persentase Keterampilan Menyimak Anak Sebelum Tindakan……….46
Diagram 4.2 Persentase Keterampilan Menyimak Anak pada Siklus I………...56
Diagram 4.3 Persentase Keterampilan Menyimak Anak pada Siklus II……….65
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 (Guru sedang menjelaskan lagu kingkong kepada anak)……..………..……....49
Gambar 1.2 (Gambar sebelum masuk kedalam kelas)………..……...50
Gambar 1.3 (Anak antusias untuk memperagakan kedepan kelas)………..……...59
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan alat komunikasi manusia yang digunakan untuk berinteraksi
dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa setidaknya setiap orang akan mempunyai
kemampuan untuk mengungkapkan aktivitas berpikir dan persaannya yang dapat
dipahami dan dimaknai bersama oleh-oleh orang yang mendengarkannya. (Yusuf,2000)
Pendidikan bahasa untuk anak merupakan upaya sadar dalam meningkatkan
kemampuan bahasa bagi anak , agar anak mampu berkomunikasi secara lisan dengan
lingkungannya ( Somantri, 2000)
Santrok (2002) mengungkapkan bahwa masa anak-anak merupakan masa periode
penting untuk belajar bahasa, jika pengenalan bahasa tidak dilakukakan sebelum masa
remaja maka semur hidup anak akan mengalami ketidakmampuan dalam menggunakan
tata bahasa yang baik. Untuk itu pengenalan bahasa pada anak sejak usia dini dapat
membantu anak untuk memperoleh keterampilan bahasa yang lebih baik. ( Adamson;
schegloff dalam santrock, 2002)
Anak yang dianggap banyak berbicara , kadang merupakan cerminan anak yang
cerdas. Bahasa mencakup komunikasi non verbal dan komunikasi verbal serta dapat
dipelajari secara teratur tergantung pada kematangan serta kesempatan belajar yang
dimiliki seseorang, demikian juga bahasa merupakan landasan seorang anak untuk
mempelajari hal-hal lain. Sebelum dia belajar pengetahuan-pengetahuan lain, dia perlu
menggunakan bahasa agar dapat memahami dengan baik. Anak akan dapat
mengembangkan kemampuannya dalam bidang pengucapan bunyi, menulis, membaca
yang sangat mendukung kemampuan keaksaraan di tingkat yang lebih tinggi (Sudono, A
: 1995).
Pada masa-masa awal pertumbuhan hingga usia sekolah, kemampuan berbahasa
yang dimiliki anak tidak bisa berkembang sendiri. Anak belum mengerti apa yang harus
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kemampuan dasar ini harus mendapat banyak stimulus dari luar, terutama dari orang tua
dan sekolah (Dhieni , 2007).
Roskos (2000) telah mencoba menarik kesimpulan konstruktif antara kekuatan
bahasa yang diperoleh dari kegiatan membaca, menulis dan bermain. Bahasa adalah
energi dalam berbicara, yang dapat diperoleh dari kegiatan bermain dan melek huruf, ini
adalah proses mental di antara aktivitas yang terkait dengan masing-masing kegiatan
keaksaraan lain.
Kemampuan berbahasa itu penting bagi anak-anak usia dini. Anak menerima
bahasa dengan baik apabila anak mampu menyimak perkataan orang lain atau guru,
mengerti beberapa perintah yang diberikan oleh guru di kelas. Selain itu mereka juga
mempunyai perbendaharaan kata yang relative luas untuk anak seusianya permendiknas
58 (2009)
Di dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwadarminta, 1982 : 847)
Menyimak adalah mendengarkan (mempertahankan apa yang diucapkan orang).
Menyimak adalah latihan mendengarkan baik-baik.
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambing-lambang lisan
dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh
informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah
disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan (Tarigan , 1987;28).
“Menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi
bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasi, menilai, dan mereaksi atas makna yang
terkandung di dalamnya” (Tarigan, 1991 ;4).
Keterampilan menyimak tidak dapat dipisahkan dari keterampilan bahasa yang
lain, yaitu keterampilan berbicara, membaca dan menulis. Keberhasilan seseorang dalam
menyimak dapat diketahui bagaimana penyimak memahami dan menyampaikan
informasi secara lisan maupun tertulis. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan
menyimak cukup kompleks jika penyimak ingin menangkap makna yang sesungguhnya
dari simakan yang mungkin tidak seutuhnya tersirat , sehingga penyimak harus berusaha
3
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menyimak adalah mendengar secara khusus dan terpusat pada objek yang disimak
(Natasasmita Hanapi, 1995; 18 ) Menyimak dapat didefinisikan suatu aktivitas yang
mencakup kegiatan mendengar dan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menilik, dan
mereaksi atas makna yang terkandung dalam bahan simakan. (Tarigan; 1991; 4).
“Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang lisan-lisan dengan penerimaan, pemahaman, pengingatan, pengevaluasian dan penanggapan (Hermawan,
2012:36).
1) Penerimaan
Adler ( Hermawan, 2012:36 ) menyatakan bahwa menyimak dimulai dengan
penerimaan pesan-pesan yang dkirim pembicara baik yang bersifat verbal maupun non
verbal, apa yang dikatakan dan apa yang tidak diucapkan. Tahapan ini dibentuk oleh
dua elemen pokok yakni pendengaran dan perhatian. Aktivitas mendengar atau hearing
merupakan aspek fisiologis dari menyimak. Aktivitas ini merupakan proses yang tidak
selektif terhadap gelombang-gelombang suara yang mengenai telinga. Sejauh ini
gelombang-gelombang suara yang dapat direspon oleh telinga berkisar antara 125
hingga 8000 putaran per detik (frekuensi) dari antara 55 hingga 85 desibel. Mendengar
juga dipengaruhi oleh alat pendengaran (auditory), yaitu suatu kehilangan pendengaran
sessaat yang disebabkan terpaan terus menerus oleh bunyi atau suara nyaring ( keras ).
Selain itu, pemaknaan terhadap simbol-simbol yang diinderanya ini akan disesuaikan
dengan minat, keinginan, hasrat, dan kebutuhannya. Jadi perhatian dkaitkan dengan
proses penyaringan (filtering) terhadap pesan-pesan yang masuk. Karena itu makna
pesan yang diterima oleh seseorang dapat berbeda dengan yang lainnya walaupun
masing-masing orang aakan memperoleh pesan yang sama.
2) Pemahaman
Tahap berikutnya yaitu pemahaman yang disusun dari dua elemen pokok, pembelajaran
dan pemberian makna. Di sini kita berupaya mengetahui siapa yang dimaksudkan oleh
pembicara dengan cara mempelajari pemikiran-pemikiran dan emosi-emosinya. Kita
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
telah kita ketahui. Pemahamn sering bergantung pula pada kemampuan untuk
mengorganisasikan informasi yang kita dengar ke dalam bentuk yang dapat diterima.
Keberhasilan pemahaman berhubungan dengan faktor-faktor kemampuan, kecerdasan
dan motivasi. Pesan-pesan yang dipahami ini dapat berupa pesan yang terorganisir atau
tidak terorganisir. Orang-orang yang berhasil memahami pesan-pesan percakapanyang
terorganisasi, yang umumnya lebih mengikat dibandingkan dengan pesan-pesan yang
tidak terorganisasi, lebih sensitive terhadap orang lain dan lebih bersedia untuk
mencoba memahami mereka. Keberhasilan dalam memahami pesan percakapan dapat
meningkatkan kemampuan seseorang untuk mengerti dan untuk lebih mahir dalam
berpikir (Hermawan, 2012:37).
3) Pengingatan
Selama proses menyimak kita perlu mengingat berbagai pesan. Kemampuan untuk
mengingat informasi ini berkaitan dengan seberapa banyak informasi yang ada dalam
benak dan apakah informasi bias diulang atau tidak. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa manusia hanya dapat mengingat setengah dari apa yang mereka dengar segera
setelah mendengarnya. Mereka lupa setengahnya walaupun telah berusaha untuk
menyimak. Situasi ini mungkin tidak begitu buruk jika setengah yang diingatnya tadi
dipahami dengan benar. Biasanya dalam dua bulan, setengah dari setengah yang
diingatnya itu dilupakan, sehingga apa yang kita ingat berkurang 25% dari pesan yang
semula. Namuun demikian seringkali kehilangan ini tidak sampai dua bulan. Tidak
sedikit orang yang mulai melupakan dengan segera apa yang diingatnya. Umumnya
dalam delapan jam, 50% kemampuan mengingat berkurang menjadi 35%. Jadi
sebenarnya sejumlah informasi yang kita proses dan kita ingat setiap hari merupakan
sebuah fraksi kecil dari apa yang kita dengar (Hermawan, 2012:39).
4) Pengevaluasian
Pengevaluasian terdiri dari penilaian dan kritik terhadap pesan. Kadang-kadang kita
5
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
evaluasi ini berjalan tanpa banyak disadari. Sebagai contoh, dalam menyimak proposal
yang diusulkan dalam pertemuan bisnis, kita dapat menanyakan, apakah proposal
tersebut brsifat praktis? Akankah ia meningkatkan produktivitas? Apa buktinya?
Apakah ada bukti-bukti yang bertentangan? Dalam mengevaluasi pembicaraan
seseorang cobalah untuk menahan penilaan sampai kita benar-benar mengerti sudut
pandang pembicara (Hermawan, 2012:41).
5) Penanggapan
Penanggapan terjadi dalam fase (1) tanggapan yang kita buat sementara pembicara
berbicara, dan (2) tanggapan yang kita buat setellah pembicara berhenti berbicara.
Tanggapan-tanggapan ini merupakan umpan balik yang menginformasikan bahwa kita
mengirim balik kepada pembicara bagaimana kita merasakan dan apa yang kita pikirkan
tentang pesan-pesan pembicara. Tanggapan-tanggapan yang dibuat oleh kita, sementara
pembicara sedang berbicara harus bersifat dukungan dan harus menunjukkan bahwa kita
sedang menyimak terhadap pembicara (Hermawan, 2012:42).
Proses menyimak memerlukan perhatian serius dari siswa. Ia berbeda dengan
mendengar atau mendengarkan. Menurut pendapat Tarigan (1994;27), “ pada kegiatan
mendengar mungkin si pendengar tidak memahami apa yang didengar. Pada kegiatan
mendengar sudah ada unsure kesengajaan, tetapi belum diikuti unsure pemahaman karena
itu belum menjadi tujuan.” Kegiatan menyimak mencakup mendengar, mendengarkan, dan disertai usaha untuk memahami bahan simakan. Oleh karena itu dalam kegiatan
menyimak ada unsur kesengajaan, perhatian dan pemahaman, yang merupakan unsure
utama dalam setiap peristiwa menyimak. Penilaiannya pun selalu terdapat dalam
peristiwa menyimak, bahkan melebihi unsure perhatian.
Menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi
bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasikan, dan mereaksi atas makna yang
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Subyakto (2005 : 21), proses menyimak dari anak usia dini memerlukan
sejumlah kemampuan sebagai berikut :
“Setiap anak yang terlibat dalam proses menyimak harus menggunakan sejumlah
kemampuan. Pada saat penyimak menangkap bunyi bahasa, anak harus
menggunakan kemampuan memusatkan perhatian. Bunyi yang ditangkap perlu
diidentifikasi. Di sini diperlukan kemampuan linguistic. Bunyi yang sudah
diidentifikasi itu harus diidentifikasi dan dipahami maknanya. Dalam hal ini anak
harus menggunakan kemampuan linguistic dan non-linguistik. Makna yang sudah
diidentifikasi dan pahami, makna itu harus pula ditelah, dikaji, dipertimbangkan,
dan dikaitan dengan pengalaman serta pengetahuan yang dimiliki anak. Pada
situasi ini diperlukan kemampuan mengevaluasi. Melalui kegiatan menilai ini,
maka si penyimak sampai pada tahap mengambil keputusan apakah dia
menerima, meragukan, atau menolak isi bahan simakan. Kecermatan menanggapi
isi bahan simakan membutuhkan kemampuan mereaksi atau menanggapi”.
Kemampuan memusatkan perhatian sangat penting dalam menyimak, baik
sebelum, sedang maupun setelah proses menyimak berlangsung (Subyako, 2005: 21).
Artinya kemapuan memusatkan perhatian selalu diperlukan dalam setiap fase menyimak.
Memusatkan perhatian terhadap sesuatu berarti yang bersangkutan memusatkan pikiran
dan perasaannya pada objek itu.
Di samping kemampuan memusatkan perhatian, masih ada satu kemampuan lagi
yang diperlukan dalam setiap fase menyimak, yakni kemampuan mengingat sutanto
(2001). Lebih lanjut sutanto (2001) menjelaskan kemampuan mengingat digunakan untuk
hal-hal yang berkaitan dengan hal yang akan disampaikan. Pada saat menyimak
berlangsung, kemampuan mengingat digunakan untuk mengingat bunyi yang sudah
didengar untuk mengidentifikasi dan menafsirkan makna bunyi bahasa (Sutanto: 21).
Penelitian yang menunjukkan bahwa betapa pentingnya keterampilan menyimak pernah
dilakukan oleh Donald E. Bird yang melakukan penelitian terhadap aktivitas
7
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berbicara 25%, membaca 15%, dan menulis 18%, berdasarkan hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa prosentase keterampilan menyimak paling besar dibandingkan
dengan keterampilan-keterampilan yang lain. Hal ini membuktikan bahwa betapa
pentingnya keterampilan menyimak untuk individu, karena setiap aktivitas individu
dalam kehidupan sehari-hari terkait dengan keterampilan menyimak.
Fenomena yang terjadi di lapangan, menunjukkan bahwa praktek dan latihan lebih
difokuskan pada keterampilan membaca dan menulis, sedangkan keterampilan menyimak
kurang mendapatkan perhatian. Hasil penelitian para ahli juga menunjukkan bahwa
sedikit sekali perhatian yang diberikan untuk melatih keterampilan menyimak.
sebagaimana hasil penelitian Hatch dan Freeman (Masitoh, 2002: 6) bahwa:
a. Program TK secara umum menekankan keterampilan membaca secara
tradisional seperti menduga dan membedakan visual.
b. Dari kartu laporan secara khusus menunjukkan bahwa TK diharapkan dapat
menguasai keterampilan-keterampilan seperti memakai huruf-huruf,
nama-nama mereka yang dicetak, hubungan huruf-huruf dan sarana serta memakai
ritme kata.
Dengan sedikitnya perhatian yang diberikan untuk melatih keterampilan
menyimak, menyebabkan anak kurang terampil dalam menyimak. Sampai saat ini masih
banyak ditemui anak yang kurang terampil dalam menyimak, seperti : tidak
memperhatikan dan mendengarkan dengan sungguh-sungguh ketika berkomunikasi
dengan guru dan temannya, tidak memahami pesan yang disampaikan oleh guru, bahkan
seringkali ditemui ketika guru berbicara atau bercerita, anak juga asyik dengan dunianya
sendiri dan asyik bercerita dengan temannya. Karena anak tidak memperhatikan apa yang
disampaikan oleg guru, anak tidak dapat menangkap apa yang sedang dibicarakan,
sehingga anak tidak dapat menyampaikan kembali pesan yang disampaikan oleh guru dan
tidak dapat menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh guru. Padahal seharusnya anak
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
jumarnis (2006: 32) bahwa “ Anak usia lima sampai enam tahun sudah dapat melakukan
peran sebagai pendengar yang baik.”
Tarigan (1986: 28) memandang keterampilan menyimak melibatkan kemampuan
mendengarkan, memahami, apresiasi dan interpretasi, sebagaimana dikemukakannya
bahwa:
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan
dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi serta interpretasi untuk
memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna
komunikasi yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau
bahasa lisan.
Media pembelajran dapat membuat pengajaran menjadi lebih menarik bagi siswa
sehingga dapat memotivasi untuk belajar, bahan pengajaran akan lebih mudah dipahami
oleh anak, metode mengajar tidak akan monoton komunikasi verbal semata tetapi lebih
bervariasi, siswa lebih banyak belajar tidak hanya mendengarkan guru tetapi siswa dapat
mengamati, melakukan, mendeemontrasikan dan lain sebagainya.
Penggunaan media pembelajaran dapat memberikan banyak manfaat bagi anak,
termasuk dalam keterampilan menyimak “Berbicara dengan bantuan alat-alat peraga (Visual aids) akan menghasilkan penangkapan informasi yang lebih pada pihak
penyimak” ( Dawson dalam Tarigan 1986: 3).
Salah satu penyebab anak kurang terampil dalam menyimak adalah karena
kurangnya latihan dan praktek, selain itu seringkali guru menggunakan media dan metode
yang kurang bervariasi dalam pembelajran dikelas. Karena variasi belajar adalah
menciptakan suatu yang baru dalam proses belajar mengajar, yang mengarahkan siswa,
melibatkan siswa, sehingga sekolah tidaklah merasa sebagai beban yang berat, tetapi
merasa menjadi sesuatu yang menyenangkan. Pengertian penggunaan variasi merupakan
ketrampilan guru di dalam menggunakan bermacam kemampuan untuk mewujudkan
9
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
aktivitas belajar yag efektif. Tujuan penggunaan variasi dalam proses belajar mengajar
adalah untuk:
Mempertahankan kondisi optimal siswa.
Menghilangkan kejenuhan dalam mengikuti proses belajar.
Meningkatkan perhatian dan motivasi peserta didik.
Memudahkan pencapaian tujuan pengajaran.
Padahal keterampilan menyimak memerlukan latihan dengan menggunakan media
dan metode yang bervariasi, dengan demikian anak akan belajar bagaimana menjadi
penyimak yang baik, sebagaimana diungkapkan oleh Sudono (1995: 56) “Dengan
kebiasaan-kebiasaan dan pelatihan mendengarkan yang bervariasi anak akan memiliki
keterampilan dan etika mendengarkan oranglain dengan baik.”
Latihan dan praktek yang diberikan dengan menggunakan metode dan media yang
kurang bervariasi dapat membuat anak merasa jenuh, yang pada akhirnya anak kurang
tertarik untuk menyimak. Apabila hal ini tidak segera ditanggulangi maka anak tidak
dapat menjadi penyimak yang baik.
Untuk mengatasi masalah tersebut, guru harus dapat menjadikan latihan
menyimak sebagai kegiatan yang menarik dan menyenangkan bagi anak, salah satu
caranya yaitu dengan menggunakan berbagai media pembelajaran, sebagiamna
diungkapkan oleh Sudjana dan Rivai (2007 : 2) :
Kegiatan bernyanyi merupakan salah satu kegiatan yang sangat digemari oleh
anak-anak. Hampir setiap anak menikmati lagu-lagu atau nyanyian yang didengarkan,
lebih-lebih jika nyanyian tersebut dibawakan oleh anak-anak seusianya dan diikuti
dengan gerakan-gerakan yang sederhana. Melalui nyanyian atau lagu, banyak hal yang
dapat kita pesankan kepada anak-anak, terutama pesan-pesan moral dan nilai-nilai agama.
Salah satu aktivitas menarik perhatian anak : 1) bernyanyi bersifat menyenangkan; 2)
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk mengekspresikan perasaan; 4) bernyanyi dapat membangun rasa percaya diri anak;
5) bernyanyi dapat membantu daya ingat anak; 6) bernyanyi dapat mengembangkan rasa
humor; dan 7) bernyanyi dapat membantu pengembangan keterampilan berfikir dan
kemampuan motorik anak; serta dapat meningkatkan keeratan dalam sebuah kelompok.
Melalui kegiatan Bernyanyi dapat menambah perbendaharaan kosa kata
Menyanyikan lagu dalam waktu tertentu adalah merujuk pada proses mengenali dan
mencerna banyak kata-kata yang terdapat pada lirik lagu tersebut. Selain itu bernyanyi
anak-anak akan merasa senang karena Menyanyi itu menyenangkan, dapat
mengungkapkan ekspresi. Melalui nyanyian, siswa bisa meluapkan emosinya untuk
menyesuaikan dengan gerakkan tersebut. Kemudian membangun rasa percaya diri anak,
ini sudah pasti. Sebab ketika siswa bernyanyi ia merasa senang pasti ia akan percaya diri
untuk berinteraksi dengan banyak orang, Satu hal yang penting manfaat dalam menyanyi
yakni membantu daya ingat anak. Melalui bernyanyi siswa akan belajar menghafal lirik
lagu. Nah, itu salah satu cara membantu daya ingat siswa. Memang jika dikemas dalam
bentuk lagu, jadi menyenangkan
B. Rumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1) Bagaimana kondisi objektif keterampilan menyimak pada anak Tk
AT-Ta’awun sebelum penerapan?
2) Bagaimana penerapan metode bernyanyi untuk meningkatkan
keterampilan menyimak anak di Tk AT-Ta’awun?
3) Bagaimana peningkatan kemampuan menyimak anak Tk AT-Ta’awun
setelah penerapan metode bernyanyi?
11
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan pada rumusan masalah, maka dapat dirumuskan tujuan penelitian
untuk mengetahui:
1) Untuk mengetahui kondisi objektif pengembangan keterampilan
menyimak pada anak di Tk At-Ta’awun.
2) Mendiskripsikan langkah penerapan metode bernyanyi untuk
meningkatkan keterampilan menyimak anak di Tk At-Ta’awun.
3) Untuk mengetahui peningkatan kemampuan menyimak anak di Tk
At-Ta’awun.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terkait
diantaranya :
1. Manfaat Teoritis
Bagi bidang keilmuan pendidikan anak usia dini, dapat memberikan sumbangan
ilmiah untuk meningkatkan kemampuan menyimak pada anak melalui
penggunaan metode bernyanyi
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Memberikan pengalaman dan wawasan pribadi dalam mengembangkan
program pembelajaran dengan menggunakan metode bernyanyi untuk
meningkatkan keterampilan menyimak pada anak.
b. Bagi Orang Tua
Memberikan informasi kepada para orang tua bahwa menyanyi bisa
digunakan untuk meningkatkan keterampilan menyimak pada anak.
c. Bagi Guru
Memanfaatkan hasil penelitian ini untuk mengoptimalkan kegiatan
menyanyi dalam upaya meningkatkan keterampilan menyimak dini anak
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Sistematika Penulisan BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
13
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Manfaat Penelitian
E. Sistematika Penulisan
BAB II. KAJIAN TEORI
A. Pengertian Keterampilan Berbahasa
B. Pengertian Keterampilan Menyimak
C. Pengertian Pembelajaran Bernyanyi
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
C. Langkah-Langkah Penelitian
D. Definisi Operasional Variabel
E. Instrument Penelitian
F. Teknik Pengumpulan Data
BAB IV. PEMBHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi hasil penelitian
B. Pembahasan
BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian tindakan yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu
Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) atau biasa disebut PTK.
Menurut Trianto (2009:2) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK)
adalah penelitian yang ditunjukan untuk menemukan pemecahan masalah
pembelajaran yang aktual. Menurut beberapa pendapat tokoh diatas dapat
disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan
oleh guru di dalam kelasnya dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sehingga
hasil belajar anak meningkat. menggunakan model Kemmis dan Mc Taggrt dari
Deakin University, Adapun prosedur penelitian yang dipilih yaitu menggunakan
model spiral dari Kemmis dan Mc. Taggart dalam Arikunto (2010 : 16). Kemmis dan McTaggart mengatakan bahwa penelitian tindakan adalah “Suatu siklus spiral yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan
(observasi), dan refleksi, yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral
berikutnya. Siklus model Kemmis dan Mc. Taggart ini dilakukan secara berulang dan berkelanjutan”.
Pemilihan metode dengan model tersebut dirasakan tepat untuk melakukan
kajian pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan
meningkatkan kualitas pendidikan serta pengajaran yang diselenggarakan oleh
guru maupun peneliti secara kolaboratif. Model Kemmis dan Mc Taggrt ini
merupakan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan Kurt Lewin
yang saat ini banyak digunakan oleh para guru, begitupula model Kemmis dan
23
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun beberapa contoh Menurut Sukarno (2012: 7) tujuan penelitian
tindakan kelas adalah :
A) Memperbaiki dan meningkatkan kualitas isi, masukan, proses dan hasil
pembelajaran
B) Menumbuhkan dan meningkatkan produktivitas menelitian pada dosen
dan guru khususnya dalam mencari solusi masalah-masalah pembelajaran.
C) Meningkatkan kolaborasi antar dosen dan guru dalam memecahkan
masalah pembelajaran.
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini yang dijadikan tempat penelitian
adalah TK AT-Ta’awun, yang berlokasi di Kota Cirebon. Waktu pelaksanaan
penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014-2015.
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas A yang berjumlah 15 orang
yang terdiri dari 7 laki-laki dan 8 perempuan.
C. Langkah-Langkah Penelitian
Langkah-langkah PTK menurut Kemmis Taggart yaitu :
1. Perencanaan
Penyusunan perencanaan didasarkan pada hasil penjajagan refleksi awal.
Secara rinci perencanaan mencakup tindakan yang akan dilakukan untuk
memperbaiki, meningkatkan atau merubah perilaku dan sikap yang diinginkan
sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan. Perlu disadari bahwa
perencanaan ini bersifat fleksibel dalam arti dapat berubah sesuai dengan
kondisi nyata yang ada.
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan peneliti sebagai upaya
perbaikan, peningkatan atau perubahan yang dilaksanakan berpedoman pada
rencana tindakan. Jenis tindakan yang dilakukan dalam PTK hendaknya selalu
didasarkan pada pertimbangan teoritik dan empirik agar hasil yang diperoleh
berupa peningkatan kinerja dan hasil program yang optimal.
3. Pengamatan
Kegiatan pengamatan dalam PTK dapat disejajarkan dengan kegiatan
pengumpulan data dalam penelitian formal. Dalam kegiatan ini peneliti
mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan
terhadap siswa. Istilah pengamatan digunakan karena data yang dikumpulkan
melalui teknik observasi.
4. Refleksi
Pada dasarnya kegiatan refleksi merupakan kegiatan analisis, sintesis,
interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh saat kegiatan tindakan.
Dalam kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan
hasil-hasil atau dampak dari tindakan. Setiap informasi yang terkumpul perlu
dipelajari kaitan yang satu dengan lainnya dan kaitannya dengan teori atau
hasil penelitian yang telah ada dan relevan. Melalui refleksi yang mendalam
dapat ditarik kesimpulan yang mantap dan tajam. Refleksi merupakan bagian
yang sangat penting dari PTK yaitu untuk memahami terhadap proses dan
hasil yang terjadi, yaitu berupa perubahan sebagai akibat dari tindakan yang
dilakukan.
PTK yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh para guru di sekolah pada
umumnya berdasar pada model (2) ini yaitu merupakan siklus-siklus yang
25
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Indentifikasi Masalah
Perencanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Permasalahan Baru
Perbaikan perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan
pelaksanaan Refleksi
pelaksanaan
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam dua siklus, dalam
menerapkan pembelajaran pada setiap siklusnya dilakukan sesuai dengan
kemajuan atau perubahan yang telah dicapai pada siklus sebelumnya, akan
tetapi apabila setelah pelaksanaan ketiga siklus, ternyata tujuan penelitian
yang akan diteliti belum mencapai pada sasarannya maka akan dilanjutkan ke
siklus berikutnya. Prosedur untuk tiap siklus dapat dijabarkan sebagai
berikut (Sukarno, 2012) :
1. Tahap perencanaan
Penetapkan tujuan pembelajaran
Penetapan materi pembelajaran
Menetapkan metode dan teknik pembelajaran dan
Menetapkan evaluasi pembelajaran.
2. Tahap pelaksanaan
Berupa pelaksanaan apa saja yang telah di rencanakan, yang terdiri
dari:
Kegiatan awal
Guru memperkenalkan lagu yang akan dinyanyikan bersama
dan memberikan contoh bagaimana seharusnya lagu itu
dinyanyikan serta memberikan arahan bagaimana bunyi tepuk
tangan yang mengiringinya.
Kegiatan tambahan
Anak diajak mendramatisasikan lagu, misalkan lagu dua mata
saya, yaitu dengan melakukan gerakan menunjuk organ-organ
tubuh yang ada dalam lirik lagu.
27
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kegiatan pengembangan
Guru membantu anak untuk mengenal nada tinggi dan rendah
dengan alat musik, misalkan pianika.
3. Tahap penilaian
Dilakukan dengan memakai pedoman observasi untuk mengetahui
sejauh mana perkembangan yang telah dicapai anak secara individual
maupun kelompok.
D. Definisi Operasional Variabel
a. Menyimak
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan
lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta
interprestasi, untuk memperoleh informasi, menangkap ini, serta memahami
makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran
atau bahasa lisan. Proses menyimak melalui tahapan-tahapan yaitu :
1. Tahap Mendengar
Dalam tahap ini kita baru mendengar segala sesuatu yang
dikemukakan oleh pembicara dalam ujaran atas pembicaraan. Jadi ,
kita masih berada dalam tahap hearing.
2. Tahap memahami
Setelah kita mendengarkan maka ada keinginan bagi kita untuk
mengerti atau memahami apa yang disampaikan oleh pemberi pesan, memahami ( KBBI , 1996 : 714)”. Mengerti benar akan ; mengetahui benar”, pada tahap ini, ada keinginan bagi kita untuk mengerti atau memahami apa yang disampaikan oleh pemberi pesan.
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penyimak yang baik, yaitu cermat dan teliti, belum puas kalau hanya
mendengar dan memahami hal ujaran sang pembicara, dia ingin
menafsirkan atau menginterprestasikan isi, butir-butir pendengar yang
terdapat dan tersirat dalam ujaran itu ; dengan demikian, sang
penyimak telah tiba pada tahap interpreting.
4. Tahap mengevaluasi
Setelah memahami dan dapat menginterprestasikan isi pembicara,
penyimak mulai menilai atau mengevaluasi pendapat serta gagasan
sang pembicara. Dimana keunggulan dan kelemahannya , dimana
kebaikan dan keburukan inilah yang dinamakan tahap evaluasi.
5. Tahap menanggapi
Pada tahap terakhir dari kegiatan menyimak adalah tahap menanggapi,
penyimak menyerap serta menerima gagasan atau ide yang
dikemukakan oleh pembicara dalam ujaran atau pembicaranya , lalu
penyimak pun sampailah pada tahap menanggapi.
b. Pembelajaran metode bernyanyi
melalui menyanyi memberikan manfaat yang banyak bagi
pengembangan kognitif, afektif maupun psikomotorik anak. Tentunya hal-hal
itu merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan belajar, dan
menciptakan suasana senang dan santai, serta dapat pula memberikan
kesenangan kepada semuanya. oleh : Ali (1984:10) :
bernyanyi adalah untuk memupuk perasaan irama dan perasaan estetis,
memperkaya perbendarahan bahasa dan melatih daya ingat, dan bernyanyi
29
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dapat mendorong anak berminat untuk belajar lebih giat. Dengan adanya
manfaat bernyanyi dalam proses pembelajaran pada anak usia dini tersebut,
para pembelajar dituntut untuk berkreasi dalam menciptakan lagu-lagu yang
berkaitan dengan materi pembelajaran. Terlebih bila pembelajar dapat
mengiringinya dengan instrument/musik, maka suasana pembelajaran akan
lebih hidup dan menyenangkan. Ada beberapa metode bernyanyi untuk anak
usia dini sebagai berikut : Berdasarkan uraian tersebut, penelitian tertarik
untuk memenuhi tentang penerapan metode bernyanyi. Karena anak dapat
mendengar melalui inderanya sendiri, menyuarahkan beragam tinggi nada dan
irama music dengan suaranya sendiri. Melalui bernyanyi bersama anak dapat
mengalami pengalaman yang berharga dan menyenangkan melalui bernyanyi
anak lebih cepat menghafal dan dapat memperkaya perbendaraan kata.
E. Instrument Penelitian
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini, meliputi data hasil observasi, catatan
dilapangan, wawancara dan dokumentasi. Dalam mengumpulkan data-data penulis
melakukan perekaman fakta melalui instrument untuk melihat perkembangan perubahan
yang terjadi selama proses pembelajran. Berikut ini disajikan instrument penelitian yang
akan di lakukan.
Kisi-kisi Instrumen Penelitian Meningkatkan Keterampilan Menyimak Anak
Variabel Sub variabel Indikator Sub indikator Pernyataan
Keterampilan
menyimak
1. Mendengar Kemampuan untuk menangkap Suara atau bunyi dengan telinga
1. Anak dapat
memperhati
kan
bunyi-bunyi dan
1. Anak tidak
berbicara
dengan teman
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
nada-nada
yang
berbeda
saat guru
menyanyi
2. Anak
melakukan
kontak
(menatap)
kearah guru
pada saat
dinyayiakan
3. Guru
mengulangi
seluruh lagu
dengan tempo
yang agak
diperlambat,
kemudian anak
dianjurkan
untuk ikut
menirukannya
bersama-sama
dengan guru
4. Anak dapat
mengulang
kembali syair
31
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
satu sampai
selsai seperti
kalau naik
pesawat
terbang tinggi
2. Anak dapat
menginat isi
pesan yang
sederhana
dalam
nyanyian
5. Anak dapat
menyimpulkan
sederhana isi
pesan-pesan
dalam
nyanyian
tersebut.
3. Anak akan
mampu bila
suatu cerita
dibacakan
dengan
nyaring
6. Anak dapat
mengulang
kembali cerita
yang sudah
dibacakan
2. memahami Kemampuan untuk
Memahami apa yang
Disampaikan oleh pemberi
Pesan
1. anak akan
senang bila
seorang pembicara mencerikan suatu pengalaman yang sejati.
7. guru bertanya
Kepada anak
Terkait dengan
Isi cerita yang
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. anak dapat
menjawab
pertanyaan
sederhana
8. anak dapat
menyebutkan
judul cerita
9. anak dapat
[image:35.612.77.581.110.654.2]menyebutkan
gambar yang
ditujuk guru
seperti
kingkong,
gajah dll
10.anak dapat
menceritakan
kembali isi
cerita bahasa
sendiri
3. anak
mengucapkan
kembali
nyanyian baris
ketiga dari ke
empat
11.anak dapat
mengulang
kembali syair
lagu baris ke
empat seperti
« gajah
badannya besar
tapi aneh
matanya sipit”
33
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mengungkapkan pendapat
Nya tentang perilaku tokoh
Yang telah di contohkan
menilai
kebaikan dan
keburukan
perilaku
dalam cerita
duduk dengan
tertib
13. Anak mampu
Menyebutkan
perbuatan baik
yang di
lakukan tokoh
dalam cerita
14.Anak mampu
menyebutkan
perbuatan
burukan yang
dilakukan
tokoh dalam
cerita.
15.Anak mampu
focus
memperhatikan
cerita sampai
tuntas
4. menang
gapi
Kemampuan untuk
Memberikan reaksi dengan
Tepat terhadap informasi
1. guru sedang
memberikan
pertanyaan
16. anak dapat
respon
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lisan kepada anak pertanyaan
dengan cepat
17.Anak
menunjukkan
espresi saat
mendengarkan cerita 5. Pembenda haraan kata Kemampuan untuk
Mengemukakan ide-ide
memcahkan suatu masalah
1. Anak mampu
mengekspresik
an rasa yang
ada dalam diri
manusia
melalui nada,
kata-kata dan
gerakan
18.Anak
mengingat
kata-kata
dalam lirik
lagu kingkong
baris ke satu
dan kedua
19.Anak
menirukan
gerakan sesuai
dengan di
tunjukkan guru
35
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lari-lari)
20.Anak
mencontohkan
kembali
nyanyin guru
tentang lagu
angka seperti
(satu, dua, tiga,
empat, lima,
enam, tujuh,
delapan,
Sembilan,
sepuluh)
Keterangan :
Kisi-kisi ini diadaptasi dari : kurikulum 2004 Standar Kompetensi Taman
Kanak-kanak dan Tarigan (1986) , Anderson (1972) , Novan (2012) .
F. Tenik Pengumpulan Data
Sebagai upaya untuk mendapatkan data dan informasi yang lengkap
mengenai hal-hal yang ingin dikaji melalui penelitian ini, maka dibuat
seperangkat instrumen penelitian.
1. Instrumen pembelajaran
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dibuat per siklus yang memuat
standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pokok,
metode pembelajaran, evaluasi, dan skenario pembelajaran.
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bahan ajar sekaligus lembar kerja siswa atau LKS memuat
masalah-masalah yang harus diselesaikan oleh siswa dalam proses
pembelajaran.
2. Instrumen pengumpulan data
a. Instrumen non tes
1. Observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk
memotret seberapa jauh efek tindakan telah tercapai Arikunto (2008 :
127) sedangkan menurut Karl observasi adalah tindakan yang
merupakan penafsiran teori (dalam Wiriaatmadja, 2005 : 104). Selain
itu observasi juga merupakan kegiatan pengamatan atau pengambilan
data untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai
sasaran. Data-data yang diperoleh dalam observasi ini dicatat dalam
suatu catatan observasi. Pengamatan yang dilakukan pada saat
kegiatan pembelajaran berlangsung dengan tujuan untuk melihat
peristiwa yang terjadi secara terus menerus dalam setiap siklus dan
tindakan. Hal yang akan dilakukan dalam observasi diantaranya
melihat, mendengarkan, dan mencatat segala sesuatu yang terjadi
selama pelaksanaan, dan mengevaluasinya.
Lembar Observasi
Penerapan Metode Menyanyi untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak Anak
Usia Dini
Nama Anak :
Hari/Tgl :
37
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Petunjuk : Berilah tanda ceklis pada peristiwa/kegiatan yang diamati.
No Pernyataan
Jumlah anak
B
(3) C
(2) K
(1)
1 Anak tidak berbicara dengan teman yang lain pada saat guru menyanyi
2 Anak melakukan kontak mata (menatap) kearah guru pada saat dinyanyikan
3 Guru mengulangi seluruh lagu dengan tempo yang agak diperlambat, kemudian anak- anak dianjurkan untuk ikut menirukannya bersama-sama dengan guru
4 aa anak dapat mengulang kembali syair lagu baris ke satu sampai selesai seperti lagu : kalau naik pesawat terbang tinggi, kalau naik perahu terombang-ambing, dl.
5 Anak dapat menyimpulkan secara sedehana isi pesan-pesan dalam nyanyian tersebut karena semua kawan kita harus di sayang dan di cinta.
6 Anak dapat mengulang kembali cerita yang sudah dibacakan dengan guru
7 Guru bertanya kepada anak terkait dengan isi cerita yang sudah di sampaikan
8 Anak dapat menyebutkan judul cerita
9 Anak dapat menyebutkan gambar yang di tunjuk guru seperti kingkong, gajah, bebek dan kucing
10 Anak dapat menceritakan kembali isi cerita bahasa sendiri
11 Anak dapat mengulang kembali syair lagu baris ke empat seperti “gajah badannya besar tapi
aneh matanya sipit”
12 Anak mampu duduk dengan tertib
13 Anak mampu menyebutkan perbuatan baik yang di lakukan tokoh dalam cerita seperti
“merawat binatang peliharaan dengan baik”
14 Anak mampu menyebutkan perbuatan burukan yang dilakukan tokon dalam cerita seperti
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
15 Anak mampu fokus memperhatikan cerita sampai tuntas
16 Anak dapat respon terhadap pertanyaan dengan cepat
17 Anak menunjukkan espresi saat mendengarkan cerita
18 Anak mengingat kata-kata dalam lirik lagu kingkong baris ke satu dan kedua seperti
“kingkong badannya besar tapi aneh kakinya pendek lebih aneh binatang bebek lehernya
panjang kakinya pendek”
19 Anak menirukan gerakan sesuai dengan ditunjukkan guru seperti: ( menggol-menggol, lompat, terbang, menggelisir, lari)
20 Anak mencontohkan kembali nyanyian guru tentang lagu angka seperti: (satu, dua, tiga, empat,lima , enam, tujuh, delapan , Sembilan dan sepuluh)
Keterangan :
B = Baik (Apabila anak mampu melakukan semua kegiatan pembelajaran tanpa
bantuan guru atau teman).
C = Cukup (Apabila anak mampu melakukan semua kegiatan namun masih
memerlukan sedikit bantuan guru atau teman).
K = Kurang (Apabila anak belum mampu melakukan kegiatan pembelajaran).
2. Wawancara
Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data yang dapat
dilakukan guru untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan dan
permasalahan anak dengan cara melakukan percakapan langsung, baik
dengan anak atau guru. Wawancara dilakukan secara bebas maupun
terstruktur Muslihuddin (2009 : 101), pedoman wawancara yang
dilakukan oleh peneliti adalah melalui wawancara terstruktur. Hal ini
dilakukan agar dapat memperoleh data atau informasi yang terkait dengan
penelitian secara lengkap dan jelas. Tidak hanya itu dengan menggunakan
39
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sumber dan akan memperjelas hasil penelitian yang disesuaikan dengan
pertanyaan tentang jadwal yang akan di teliti. Pedoman wawancara dan
pedoman observasi untuk guru dan anak yang dikembngkan dalam
format-format berikut :
Pedoman wawancara guru sebelum dilakukan tindakan
No Aspek yang ditanyakan Deskripsi
1 Hal atau tindakan apa yang dilakukan oleh ibu dalam meningkatkan
menyimak anak dalam proses pembelajaran?
2 Melalui penerapan pembelajaran yang sudah dilakukan, apakah tujuan peningkatan menyimak anak sudah tercapai?
3 Media apa saja yang di gunakan oleh ibu dalam kegiatan peningkatan menyimak anak?
4 Ibu Lagu apa sajakah yang dinyanyikan di dalam kelas?
5 Apakah ibu pernah memberikan kegiatan dengan menerapkan Metode bernyanyi dalam proses pembelajaran?
6 Bagaimana tanggapan ibu terhadap penerapan kegiatan metode bernyanyi dalam peningkatan menyimak anak yang telah
dilakukan?
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan pengkajian terhadap peristiwa objek, dan
tindakan yang direkam dalam format tulisan, visual (foto) atau audiovisual
(digital camera). Langkah-langkah yang dilakukan penelitian dalam studi
dokumentasi adalah pengambilan gambar foto anak pada saat proses
pembelajaran meningkatkan menyimak, hal ini dilakukan sebagai bukti hasil
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan metode menyanyi untuk
meningkatkan keterampilan menyimak anak di TK AT-Ta’awun, dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Kondisi objektif keterampilan menyimak di TK AT-Ta’awun menunjukan hasil
bahwa pada beberapa anak pada kategori kurang (K) 42%, pada kategori cukup
(C) 24%, sedangkan pada kategori baik (B) 34%. Hal ini karena pembelajaran
yang monoton dan terpaku pada majalah , buku gambar, buku hijaiyah. Sehingga
anak merasa bosan dalam kegiatan.
2. Pelaksanaan kegiatan metode menyanyi sebagai upaya meningkatkan
keterampilan menyimak anak dilakukan dengan dua siklus yang masing-masing
siklus terdiri dari dua tindakan. Pelaksanaan siklus I tindakan I dilaksanakan pada
hari selasa, 11 november 201. Pada tindakan ini dipilih tema rekreasi dengn sub
tema tempat pariwisata. Sedangkan pelaksanaan siklus I tindakan II, yaitu pada
hari jumat, 14 november 2014 dengan menggunakan tema rekreasi dan sub tema
kebun binatang. Adapun kendala yang terjaadi saat penelitian pada siklus I antara
lain sulitnya membangun kepercayaan diri anak untuk mau maju ke depan kelas.
Pengalaman anak mengenai kegiatan menyanyi bisa dikatakan sangat kurang
sekali. Karena kegiatan yang diberikan oleh guru terpaku media pembelajaran.
Jadi kemandirian anak saat melakukan kegiatan yang menuntut untuk
menuangkan nyanyian terlihat sangat sulit dan kebingungan.
3. Terdapat Peningkatan Berdasarkan data hasil siklus I dan II, keterampilan
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menyimak anak, kegiatan dengan metode menyanyi juga membantu anak untuk
mengembangkan perasaan senang dan gembira. Kegiatan Menyimak merupakan
sebuah keterampilan yang kompleks yang memerlukan ketajaman perhatian,
konsentrasi, sikap mental yang aktif dan kecerdasan dalam mengasimilasi serta
menerapkan setiap gagasan. Mendengar bersifat pasif dan spontan, sedangkan
menyimak bersifat aktif. Menyimak menyangkut proses dan interpretasi terhadap
informasi yang datang. Jadi dalam menyimak diperlukan konsentrasi, perhatian
yang sungguh-sungguh, kesengajaan, pemahaman.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil temuan yang diperoleh dalam penelitian mengenai penerapan
metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini di TK
AT-Ta’awun berikut rekomendasi ditunjukkan kepada pihak-pihak yang terkait:
1. Bagi Guru TK
Guru diharapkan bisa memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai alternative
penggunaan metode pembelajaran menyimak pada anak usia dini terutama di TK
AT-Ta’awun. Diharapkan juga agar penerapan metode menyanyi ini pun dapat
menjadi perbandingan dalam memperbaiki metode pembelajaran di kelas. Hasil
penelitian ini diharapkan menjadi acuan positif kepada lembaga penyelenggara
pendidikan, khususnya di TK AT-Ta’awun dalam penerapan metode menyanyi
untuk meningkatkan keterampilan menyimak.
2. Bagi Lembaga Pendidikan
Sebagai lembaga pendidikan diharapkan menfasilitasi Sarana dan Prasarana
baik, bisa berupa media audio, media visual, media audio dan visual Yang
mendukung Pembelajaran terutama untuk meningkatkan penerapan berbagai
75
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Bagi Peneliti selanjutnya
Keterbatasan peneliti dalam merumuskan hasil penelitian ini tidak lepas dari
keterbatasan kemampuan peneliti dalam mengelola kegiatan peneliti,oleh karena itu
kepada peneliti selanjutnya direkomendasikan hal sebagai berikut.
a. Melakukan penelitian yang lebih mendalam terhadap penerapan metode
menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak di taman
kanak-kanak.
b. Mengkaji efektifitas apakah metode menyanyi ini benar-benar dapat
dipergunakan untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak dalam
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Ali. (2011). Bernyanyi & Bermusik Bagi Anak Usia Dini. [Online]. http://konspend.
Ali,A. (1984). Pendidikan Bahasa di TK. Jakarta: Depdikbud
Anwar. (2008). Pembelajaran Metode Bernyanyi. Jakarta
Arikunto,S. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi aksara
Anisa.(2011). Strategi Pembelajaran melalui Bernyanyi. [Online].
http://mediapegawas.blogspot.com [10 juni 2014]
Blogspot.com/2011/12/bernyanyi-bermusik-bagi-anak-usia-dini.html [ 16 juni 2014]
Brata, M. (2012). Keterampilan Menyimak. [Online]. Tersedia http//mbahbrata- edu.blogspot.com/2010/04/ Keterampilan-Menyimak.html. [11 mei 2012]
Dhieni.(2007). Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.
Hermawan, H. (2012). Menyimak Keterampilan Berkomunikasi yang Terabaikan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Hudamalistofa. (2013). Peningkatan Kemampuan Menyimak Pada Anak Melalui Metode Menyanyi Bagi Anak Usia Dini. [Online] at:[ 9 mei 2014]
Hopkiso. (2010). Kualitatif Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gramedia
Jumaris, M. (2006). Perkembangan dan Pengembangan Anak usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta : Gramedia.
Jamalus. (1975). Musik II. Bandung: Masa Maru.
Jamalus. (1988). Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Jakarta: Depdikbud
77
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Masitoh. (2002). Model Pembelajaran Bahasa Berdasarkan Pendekatan Bahasa Menyeluruh (Whole Language Approach). Tesis PPS UPI Bandung: tidak diterbitkan
Mahmud, A.T. (1996). Musik Anak I dan II. Jakarta: Depdikbud
Matondang, E. (1996). Jurnal Pendidikan BPK. Tangerang
Muslihuddin. (2009). Pedoman materi wawancara. Jakarta : Depdikbud
Novan, A.W. (2012). Format PAUD. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.
Pontianak Post. (2008). “Manfaat bernyanyi bagi anak-anak. Artikel. [online] Tersedia:http://www.pontianakpost.com/berita/indek.asp;berita=familiar.id=3 11487. (akses 9 juli 2014)
Ruswandi. (2004). Pembelajaran Bernyanyi untuk Anak Usia Dini. Jakarta
Roskos. (2000). Perkembangan Bahasa. Jakarta.
Arif, S. (2008).Materi Pendidikan dan Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya :UNESA.Sadiman.
Sudono, A. (1995). Alat Permainan dan Sumber Belajar TK. Jakarta : Depdikbud Dirjendikti.
Slow and Steady Get Me Ready. (2003) Buku Panduan Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta : PM. Pustaka.Patmonodewo.
Subyakto. (2005). Upaya meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini. Jakarta:Depdiknas
Suhendar. (1997). Pengajaran dan Ujian Keterampilan Menyimak : Pionir Jaya
Suryati. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Media Group
Surkarno. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Depdikbud
Risa Hidayati Ishmah, 2014
Penerapan metode menyanyi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Surabaya Kencana Prenada Media Group
Tarigan, H Guntur. (2008). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa
Tantranurandi. (2008). Pembelajaran Menghafal dengan Shinging. Methode. http;//borneo tribune.net/2008/09/25/pembelajaran-dengan-shinging-methode.
Widia. (2008). Metode Bernyanyi. Surabaya. Nusa Media.