Yeyen Yeni Aminah, 2014
Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini Menggunakan Media Video Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok Bermain Usia 3-4 Tahun
Salman Al Farisi Bandung Tahun Pelajaran 2013-2014)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh
Yeyen Yeni Aminah
0902876
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PAUD
JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
Yeyen Yeni Aminah, 2014
Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini Menggunakan Media Video Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN
(Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok Bermain Usia 3-4 Tahun
Play Group Salman Al Farisi Bandung Tahun Pelajaran 2013-2014)
Oleh
Yeyen Yeni Aminah
Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Ilmu Pendidikan
©Yeyen Yeni Aminah 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2014
Hak cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
Yeyen Yeni Aminah, 2014
Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini Menggunakan Media Video Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
YEYEN YENI AMINAH 0902876
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok Bermain Usia 3-4 tahun Salman Al Farisi Bandung Tahun Pelajaran 2013-2014)
Di setujui dan disahkan oleh:
Penguji I
Hj. Cucu Eliyawati, M.Pd NIP. 197010221998022001
Penguji III
Dr. Aan Listiana, M.Pd NIP. 197208032001122002
Penguji II
Heni Djoehaeni, S.Pd, M,Si NIP. 197007241998022001
Penguji IV
I Gusti Komang Aryaprastya, M. Hum NIP. 197703122008121001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
Yeyen Yeni Aminah, 2014
Yeyen Yeni Aminah, 2014
Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini Menggunakan Media Video Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Abstrak
Penelitian ini berawal dari permasalahan yang berkaitan dengan kemampuan menyimak yang terdapat di kelompok B PG Salman AlFarisi Bandung. Permasalahan tersebut perlu segera dicarikan jalan keluarnya, mengingat kemampuan menyimak ini merupakan dasar dari pengembangan bahasa anak selanjutnya. Permasalahan ini terlihat dari masih adanya anak yang tidak memperhatikan guru saat guru bercerita atau berbicara, beberapa anak masih senang bermain-main, berbicara dengan temannya, belum dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru dan anak belum mau ikut terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Tujuan dari penelitian ini yaitu memperoleh gambaran tentang meningkatnya kemampuan menyimak menggunakan media video pembelajaran. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini: (1) Bagaimana kemampuan menyimak anak pada kelompok B PG Salman Al Farisi Bandung? (2) Bagaimana menggunakan media video pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan menyimak di kelompok B PG Salman Al Farisi Bandung? (3) Bagaimana kemampuan menyimak di kelompok B PG Salman Al Farisi Bandung setelah menggunakan media video pembelajaran? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, dan studi dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini yaitu anak kelompok B PG Salman Al Farisi Bandung yang berjumlah 15 anak. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus, masing-masing dengan tiga tindakan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan menyimak menggunakan media video pembelajaran. Pada siklus I anak yang berada pada kategori baik (B) sebanyak 8 anak, cukup (C) sebanyak 6 anak dan kurang (K) sebanyak 1 anak. Siklus II mengalami peningkatan yang signifikan, anak yang berada pada kategori baik (B) sebanyak 13 anak, cukup (C) 2 anak sedangkan anak dengan kategori kurang (K) sudah tidak ada. Rekomendasi bagi guru dalam menggunakan media video pembelajaran adalah guru harus mengetahui jenis video yang sesuai dengan kebutuhan dan usia anak, program video harus sesuai dengan tujuan pembelajaran, guru harus mengenal program video yang tersedia dan terlebih dahulu melihatnya untuk mengetahui manfaatnya bagi pelajaran. Penggunaan media video pembelajaran bisa digunakan untuk meningkatkan kemampuan menyimak.
Yeyen Yeni Aminah, 2014
Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini Menggunakan Media Video Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
This study started from problems related to scrutinize skills in group B PG Salman Al-Farisi Bandung. Those problems need immediately to be resolved, remember the ability of this scrutinize is the basis from improvement of the next language children. This problem is manifested in the presence of a child who does not attention the teacher when the teacher tell or speak, some kids still enjoy to play games, talk with friends, can’t answer the questions posed by the teacher and the child does not want to be actively involved in learning activities in the classroom. The purpose of this study is to obtain an overview of the increasing scrutinize skills using video learning media. As for the formulation of the problem in this study is : (1) How does a child scrutinize skills in group B PG Salman Al Farisi Bandung ? (2) How to use the instructional video media in improving scrutinize skills in group B PG Salman Al Farisi Bandung ? (3) How do scrutinize skills in group B PG Salman Al Farisi Bandung after to use the media Video Learning? The method used in this study is the method of action research (PTK). The technique used in this study is the observation and study documentation. Subjects in this study that is children in group B PG Salman Al Farisi Bandung totaling 15 children. This research was done in two cycles, each with three acts. The results showed an increase in scrutinize skills using Video instructional media. In the first cycle the children who are in good category (B) is 8 children, enough category (C) is 6 children and less category (K) is 1 child. In cycle II has increased significantly, children who are in the good category (B) as many as 13 children, Enough category (C) is 2 children while children with less category ( K ) is not there. Recommendations for the teachers in using the media of video learning is the teacher must know the type of video that correspond to the needs and age of the child, video programs must be in accordance with the purpose of learning, the teacher must know the available video programs and first look to find out the benefits for learning . Using of instructional video media can be used to improve scrutinize skills.
Yeyen Yeni Aminah, 2014
Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini Menggunakan Media Video Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
Hal PENGESAHAN
PERNYATAAN... i
KATA-KATA MUTIARA... ii
ABSTRAK... iii
KATA PENGANTAR... iv
UCAPAN TERIMAKASIH... v
DAFTAR ISI... vii
DAFTAR TABEL... ix
DAFTAR GAMBAR... x
DAFTAR GRAFIK... xi
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah... 5
C. Tujuan Penelitian... 5
D. Manfaat Penelitian... 6
E. Definisi Operasional... 6
F. Sistematika Penulisan... 8
BAB II KAJIAN TEORI... 9
A. Menyimak... 9
B. Media Pembelajaran... 17
1. Pengertian Media... 17
2. Peranan Media dalam Pembelajaran... 18
3. Jenis dan karakteristik media pembelajaran... 20
4. Video... 22
5. Penelitian Sebelumnya... 28
Yeyen Yeni Aminah, 2014
Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini Menggunakan Media Video Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 29
A. Metode Penelitian... 29
B. Subjek Penelitian... 30
C. Teknik Pengumpulan Data... 30
D. Instrumen Penelitian... 31
E. Desain Instrumen... 36
F. Prosedur Penelitian... 36
G. Analisis Data... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 42
A. Hasil Penelitan... 42
B. Pembahasan... 73
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI... 80
A. Simpulan... 80
B. Rekomendasi... 81
DAFTAR PUSTAKA... 83
DAFTAR LAMPIRAN... 85 RIWAYAT HIDUP PENULIS
Yeyen Yeni Aminah, 2014
Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini Menggunakan Media Video Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian... 31
Tabel 3.2 Pedoman Observasi Anak Kemampuan Menyimak... 35
Tabel 4.1 Kemampuan Menyimak Pra Siklus... 43
Tabel 4.2 Data Kemampuan Menyimak Pra Siklus... 45
Tabel 4.3 Kriteria Kemampuan Menyimak Pra Siklus... 46
Tabel 4.4 Kemampuan Menyimak Siklus I... 56
Tabel 4.5 Data Kemampuan Menyimak Siklus I... 57
Tabel 4.6 Kriteria Kemampuan Menyimak Siklus I... 58
Tabel 4.7 Kemampuan Menyimak Siklus II... 68
Tabel 4.8 Data Kemampuan Menyimak Siklus II... 69
Tabel 4.9 Kriteria Kemampuan Menyimak Siklus II... 70
Yeyen Yeni Aminah, 2014
Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini Menggunakan Media Video Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Desain PTK Model Kurt Lewin... 36
Gambar 3.2 Prosedur PTK... 39
Yeyen Yeni Aminah, 2014
Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini Menggunakan Media Video Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Gambaran Penilaian Kemampuan Menyimak Pra Siklus... 46
Grafik 4.2 Gambaran Penilaian Kemampuan Menyimak Siklus I... 58
Grafik 4.3 Gambaran Penilaian Kemampuan Menyimak Siklus II... 70
Grafik 4.5 Grafik Keseluruhan Kemampuan Menyimak... 72
Yeyen Yeni Aminah, 2014
Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini Menggunakan Media Video Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masa perkembangan bahasa dan bicara anak yang paling intensif terletak
pada lima tahun pertama dari hidupnya, yakni suatu periode dimana otak manusia
berkembang dalam proses mencapai kematangan. Periode tersebut dikenal dengan
istilah golden years lima tahun pertama masa kanak-kanak, terutama diusia 1-3
tahun pertama merupakan periode brain growth spurt kedua atau
perkembangan otak yang pesat. Periode pacu tumbuh otak yang pertama terjadi
selama bayi dalam kandungan, sedangkan yang kedua terjadi setelah si kecil lahir
hingga ia berusia 36 bulan. Hal tersebut senada dengan Santrock (2002: 181) yang
mengatakan bahwa : “ Masa anak-anak merupakan masa periode penting untuk
belajar bahasa, jika pengenalan bahasa tidak dilakukan sebelum masa remaja
maka seumur hidup anak akan mengalami ketidakmampuan dalam menggunakan tata bahasa yang baik.“ Untuk itu pengenalan bahasa pada anak sejak usia dini dapat membantu anak untuk memperoleh keterampilan bahasa dan bicara yang
lebih baik.
Penelitian membuktikan bahwa terdapat “masa kritis” dalam perkembangan bahasa pada bayi dan anak. Sebagian ahli mengatakan bahwa masa kritis ini
terjadi sejak lahir hingga usia lima tahun. Dalam masa ini perkembangan otak
bayi dan anak sedang mengalami kemampuan maksimal dalam menyerap bahasa.
Kemampuan seorang anak dalam mempelajari bahasa akan lebih sulit, kurang
efektif dan efisien, jika masa kritis ini dibiarkan lewat begitu saja tanpa
memperkenalkannya pada bahasa (Aisyah, 2010: 6.1).
Masa kritis menunjukkan bagaimana perkembangan dan kemampuan
berbahasa di periode batita, apakah mengalami keterlambatan atau tidak. Apabila
periode kritis menunjukkan si batita mencatat perkembangan wajar, berarti
kemampuan bahasanya baik. Proses perkembangan bahasa seorang anak
sebetulnya sudah dimulai sejak usia bayi. Proses perkembangan bahasa tersebut
2
Yeyen Yeni Aminah, 2014
Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini Menggunakan Media Video Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Perkembangan bahasa anak berawal dari fase reseptif yaitu anak hanya menyerap
semua informasi yang masuk. Bayi dapat melakukan asosiasi antara satu kata
dengan objek dari hal yang didengar secara berulang.
Pada masa awal pertumbuhan hingga usia sekolah kemampuan berbahasa
yang dimiliki oleh anak tidak bisa berkembang sendiri. Anak belum mengerti apa
yang harus dilakukan dan bagaimana cara memunculkan potensi dalam dirinya.
Kemampuan dasar ini membutuhkan banyak stimulus dari luar, terutama dari
orangtua dan sekolah. Orangtua dan guru hendaklah menjaga efektivitas
komunikasi dan interaksi yang baik dengan anak secara berkesinambungan.
Kemampuan berbahasa mempunyai peranan penting bagi anak usia dini.
Kemampuan berbahasa tersebut secara tidak langsung dapat membantu dalam
mengembangkan kemampuan sosialnya, sehingga anak akan mudah berinteraksi
dan dapat mengungkapkan pikiran/ide/keinginannya yang dapat dipahami oleh
orang lain. Dariyo (2007: 7 ) menyatakan bahwa: “seorang anak akan mudah
menjalin pergaulan dengan orang lain bila anak sudah menguasai kemampuan
berbahasa dengan baik.”
Hal senada disampaikan oleh Sutanto (2008: 74) bahwa kemampuan
bahasa dipelajari dan diperoleh anak usia dini secara alamiah untuk beradaptasi
dengan lingkungannya, sebagai alat sosialisasi. Anak menerima bahasa dengan
baik apabila anak mampu menyimak perkataan orang lain atau guru, mengerti
beberapa perintah dan memahami aturan dalam suatu permainan atau kegiatan
yang diberikan guru di kelas, juga anak memiliki perbendaharaan kata yang
banyak sesuai usianya.
Di dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (W.J.S. Poerwadarminta 1982:
847) menerangkan bahwa menyimak adalah mendengarkan apa yang diucapkan
orang lain. Menyimak adalah latihan mendengarkan baik-baik. Tarigan (2008: 31)
berpendapat bahwa :
3
Yeyen Yeni Aminah, 2014
Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini Menggunakan Media Video Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterampilan menyimak sangatlah penting dalam kemampuan berbahasa,
karena dapat mengembangkan keterampilan bahasa lainnya, sebagaimana
diungkapkan oleh Sabarti (Dhieni, 2008: 4.7) bahwa menyimak berperan sebagai
dasar belajar bahasa, penunjang keterampilan berbicara, membaca dan menulis,
menunjang komunikasi lisan, dan menambah informasi/pengetahuan.
Kemampuan berbicara anak akan berkembang dan meningkat apabila kemampuan
menyimaknya dapat diaplikasikan terlebih dahulu. Kemampuan menyimak meli-
puti kemampuan dalam mengenal bunyi-bunyi bahasa, meniru, menguasi dan
menyusun kata demi kata yang telah didengarnya sebelum akhirnya dapat
berbicara.
Berdasarkan hasil pengamatan awal di Play Group Salman Al - Farisi
Bandung ditemukan permasalahan dalam perkembangan bahasa yaitu masih
rendahnya kemampuan anak dalam menyimak. Hal ini ditunjukkan dengan
prilaku anak yang tidak mendengarkan atau kurang memperhatikan saat guru
bercerita, ataupun saat guru menyampaikan materi pelajaran. Anak lebih senang
memainkan mainan, berbicara dengan teman lain dan duduk menjauhi guru.
Anak-anak tersebut lebih tertarik dengan kegiatannya sendiri daripada
memperhatikan guru, sehingga pembelajaran yang diberikanpun menjadi kurang
bermakna. Akibatnya anak-anak tidak dapat menjawab pertanyaan yang
disampaikan dan kurang memahami pesan ataupun perintah yang diberikan guru.
Dari hasil pengamatan dalam kegiatan bercerita dan menyampaikan
materi, guru lebih banyak menggunakan buku-buku cerita yang bentuk dan
gambarnya berukuran kecil. Guru jarang menggunakan media lain dalam
menyampaikan cerita atau materi terkait dengan pembelajaran yang akan
disampaikannya. Padahal media berperan sangat penting untuk menarik minat
4
Yeyen Yeni Aminah, 2014
Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini Menggunakan Media Video Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Media sangat berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak usia
dini, termasuk untuk meningkatkan keterampilan menyimak. Beberapa media
pendidikan yang sering digunakan dalam pembelajaran diantaranya media cetak,
elektronik, model dan peta. Dawson (Tarigan, 1986: 3) mengungkapkan bahwa „Berbicara dengan menggunakan alat-alat peraga akan menghasilkan penangkapan informasi yang lebih pada pihak penyimak.‟
Beberapa media pendidikan yang sering digunakan dalam pembelajaran
diantaranya media cetak, elektronik, model dan peta. Media audio visual sebagai
bagian dari media cetak dan media elektronik adalah media yang memiliki
kemampuan lebih, yaitu media yang melibatkan dua panca indra langsung, yaitu
panca indra penglihatan dan pendengaran. Media audio visual juga berguna agar
komunikasi menjadi lebih efektif, selain itu juga untuk menarik minat anak untuk
mau mendengar/menyimak apa yang disampaikan oleh guru. Dengan melihat dan
sekaligus mendengar, orang yang menerima pelajaran, penerangan atau
penyuluhan akan lebih cepat mengerti pelajaran, penerangan atau penyuluhan.
Hal tersebut diperkuat oleh hasil penelitian Nina Kurniasih (2010: 4)
bahwa kegiatan belajar-mengajar akan lebih efektif dan mudah bila dibantu
dengan sarana visual, yakni 17% dari yang dipelajari terjadi lewat indra
pendengaran, sedangkan 83% lewat indra penglihatan. Dikemukakan pula bahwa
individu hanya dapat mengingat 20% dari yang didengar, namun dapat mengingat
50% dari sesuatu yang dilihat dan didengar.
Meskipun secara umum media audio visual sebagai media pembelajaran
dipandang efektif dalam meningkatkan keterampilan bahasa dan ranah kognitif.
Namun untuk melihat seberapa besar penggunaan media audio visual (video)
dapat diterapkan terhadap anak usia dini khususnya pada kelompok bermain/Play
Group dalam kemampuan menyimak. Oleh karena itu peneliti merasa tertarik
5
Yeyen Yeni Aminah, 2014
Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini Menggunakan Media Video Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “bagaimana meningkatkan kemampuan menyimak anak usia 3-4 tahun menggunakan media video
pembelajaran” Adapun rumusan masalahnya tertuang sebagai berikut:
1. Bagaimana kemampuan menyimak anak usia 3-4 tahun sebelum
digunakannya media video pembelajaran (VCD ) di kelompok bermain
PG Salman Al-Farisi Bandung?
2. Bagaimana penggunaan media video pembelajaran (VCD) dapat
meningkatkan kemampuan menyimak anak usia 3-4 tahun di kelompok
bermain PG Salman Al-Farisi Bandung?
3. Bagaimana peningkatan kemampuan menyimak pada anak usia 3-4 tahun
di kelompok bermain PG Salman Al-Farisi Bandung setelah menggunakan
media video pembelajaran (VCD)?
C. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kemampuan menyimak anak sebelum digunakannya
media video pembelajaran (VCD) pada anak usia 3-4 tahun di kelompok
bermain PG Salman Al Farisi.
2. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan media video pembelajaran
(VCD) dalam meningkatkan kemampuan menyimak anak usia 3-4 tahun
di kelompok bermain PG Salman Al Farisi.
3. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan menyimak anak usia 3-4
tahun di kelompok bermain PG Salman Al Faris setelah digunakannya
6
Yeyen Yeni Aminah, 2014
Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini Menggunakan Media Video Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Anak :
a) Meningkatkan kemampuan menyimak dalam berbagai kegiatan yang
diberikan guru
b) Meningkatkan kemampuan berkomunikasi atau berbahasa lisan
2. Bagi Guru:
a) Meningkatkan kemampuan penggunaan berbagai media khususnya
media audio visual/multimedia
b) Meningkatkan kreatifitas guru dalam pemilihan media pembelajaran
c) Meningkatkan kinerja guru kearah yang lebih profesional
3. Bagi Sekolah:
a) Meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak didik
b) Memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah,
yang tercermin dari peningkatan profesionalitas para guru, perbaikan
proses dan hasil belajar anak didik, serta kondusifnya iklim
pendidikan di sekolah tersebut.
E. Definisi Operasional
Untuk mempelajari fokus penelitian ini, maka penulis memberikan definisi
operasional mengenai hal-hal yang berkenaan dengan judul penelitian diatas.
1. Kemampuan Menyimak a. Pengertian menyimak
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengar lambang-lambang
lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi serta interpretasi
untuk memperoleh informasi, menanggapi isi, serta memahami makna
komunikasi yang disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau
bahasa lisan.
b. Proses menyimak
Secara rinci Logan (Tarigan 1986:59) mengemukakan proses menyimak
7
Yeyen Yeni Aminah, 2014
Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini Menggunakan Media Video Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Tahap mendengar (Hearing)
Pada tahap awal dari menyimak adalah mendengar, menurut KBBI (1996: 222): “mendengar adalah dapat menangkap suara atau bunyi dengan telinga.” Pada tahap ini kita baru mendengar segala sesuatu dari sumber
atau pembicara yang berupa ujaran.
2. Tahap memahami (Understanding)
Setelah mendengarkan maka ada keinginan dari kita untuk mengerti atau
memahami apa yang disampaikan oleh pemberi pesan. Memahami KBBI
(1996: 714): ”mengerti benar atau mengetahui benar.” Pada tahap ini ada
keinginan bagi kita untuk mengerti atau memahami apa yang disampaikan
oleh pemberi pesan.
3. Tahap menafsirkan (Interpreting)
Setelah mendengarkan dan memahami, penyimak yang baik melakukan
penafsiran terhadap isi, butir pendapat yang terdapat dan tersirat dalam ujaran tersebut. Menafsirkan KBBI (1996: 988) :”mengartikan, menangkap maksud perkataan (kalimat, dsb) tidak menurut apa adanya
saja, melaikan diterapkan juga apa yang tersirat (dengan mengutarakan
pendapatnya sendiri).”
4. Tahap menilai (Evaluating)
Setelah memahami dan menginterpretasikan isi pembicaraan, penyimak
mulai menilai/mengevaluasi pendapat serta gagasan sang pembicara,
dimana keunggulan dan kelemahannya, kebaikan dan keburukannya,
inilah yang dinamakan tahap evaluasi. Menilai menurut KBBI (1996: 690):” memperkirakan atau menentukan nilainya, menghargai, memberi nilai, menganggap, memberi angka, biji.”
5. Tahap menanggapi (responding)
Ini adalah tahap terakhir dalam proses menyimak. Menurut KBBI (1996: 1005): “menanggapi adalah menyambut dan memperhatikan (ucapan, kritik, komentar, cinta dsb dari orang lain).” Pada tahap terakhir ini respon
8
Yeyen Yeni Aminah, 2014
Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini Menggunakan Media Video Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menyerap serta menerima gagasan atau ide yang dikemukakan oleh sang
pembicara dalam ujaran atau pembicaraan.
2. Media Audio Visual (Video)
Video berasal dari kata Latin yang artinya “saya melihat”. Menurut wikipedia Video adalah teknologi pengiriman sinyal elektronik dari suatu gambar
bergerak. Aplikasi umum dari sinyal video adalah televisi, tetapi dia dapat juga
digunakan dalam aplikasi lain di dalam bidang teknik, saintifik, produksi dan
keamanan (online 2013:wikipedia)
Media video adalah media pembelajaran yang mempunyai unsur suara
dan gambar/media pandang dengar. Dimana media ini sangat membantu guru
dalam proses pembelajaran serta dapat meningkatkan motivasi dan minat anak
dalam belajar.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini terdiri dari 5 Bab. Bab pertama yaitu
pendahuluan, berisi latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan dari
penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab kedua membahas
teori-toeri yang berkaitan dengan keterampilan menyimak dan media audio visual
khususnya video pembelajaran. Bab ketiga adalah metode penelitian, pada bagian
ini diuraikan metode penelitian yang digunakan, subjek penelitian, tahap-tahap
pelaksanaan penelitian dari mulai tahap perencanaan awal penelitian hingga tahap
pelaporan, instrumen penelitan dan teknik pengumpulan data serta analisis data.
Sedangkan pada Bab empat mengungkapkan tentang hasil penelitian serta
pembahasannya. Kemudian dibagian akhir yaitu Bab kelima berisi simpulan
penelitian dan rekomendasi.
Yeyen Yeni Aminah, 2014
Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini Menggunakan Media Video Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan atas dasar permasalahan yang muncul di lapangan
yaitu masih kurang optimalnya kemampuan menyimak anak di Play Group
Salman Al-Farisi Bandung. Pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan menyimak anak yang dilakukan oleh guru dengan
merencanakan dan memilih tindakan dalam upaya mengembangkan kemampuan
menyimak anak secara berkesinambungan sehingga diharapkan dapat
mengembangkan pembelajaran yang sudah ada menjadi lebih baik dan
kemampuan menyimak anakpun dapat berkembang dengan baik.
Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) model Kurt Lewin. Konsep inti model ini dalam satu siklus terdiri dari
empat langkah yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi
(observing), dan refleksi (reflecting). Adapun jenisnya yaitu PTK partisipan
karena dalam penelitian ini peneliti terlibat secara langsung dalam proses
penelitian sejak awal sampai penelitian tersebut berakhir. Sesuai dengan
pernyataan Iskandar (2012: 27), bahwa sejak perencanaan penelitian peneliti
senantiasa terlibat, selanjutnya peneliti memantau, mencatat, dan mengumpulkan
data, lalu menganalisa data serta berakhir dengan melaporkan hasil penelitiannya.
PTK adalah suatu kegiatan penelitian ilmiah yang dilakukan secara
rasional, sistematis dan empiris reflektif terhadap berbagai tindakan yang
dilakukan oleh guru/tenaga pendidik, kolaborasi (tim peneliti) yang sekaligus
sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penelitian terhadap
tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar-mengajar, untuk
memperbaiki dan meningkatkan kondisi pembelajaran yang dilakukan (Iskandar,
2012: 21)
Menurut Harjodipuro (Iskandar, 2012: 23) bahwa: ‘PTK adalah suatu
30
Yeyen Yeni Aminah, 2014
Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini Menggunakan Media Video Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
para guru untuk memikirkan praktik mengajarnya sendiri, agar kritis terhadap
praktik tersebut dan agar mau mengubahnya’. Lebih lanjut Iskandar (2012: 24) mengungkapkan lima karakteristik PTK yaitu: (1) didasarkan pada masalah yang
dihadapi guru dalam instruksional; (2) adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya,
yaitu guru, siswa, lembaga; (3) peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan
refleksi; (4) bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas praktek
instruksional; (5) dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.
Penelitian ini dilakukan berupa proses pengkajian berdaur (cyclical) yang terdiri
dari empat tahap yaitu: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan tindakan, (3)
Pengamatan atau observasi, (4) Refleksi.
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah anak-anak Play Group Salman AlFarisi
Bandung yang berlokasi di JL. Tubagus Ismail VIII. Mengambil subjek
kelompok besar rentang usia (3-4 tahun) yang berjumlah 15 orang, terdiri dari 8
orang anak laki-laki dan 7 orang anak perempuan, tahun pelajaran 2013/2014.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan studi
dokumentasi.
1. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan melakukan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung. Observasi juga banyak digunakan untuk mengukur tingkah
laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati
baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan Nana
31
Yeyen Yeni Aminah, 2014
Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini Menggunakan Media Video Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Studi dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen baik tertulis, gambar
maupun elektronik, berupa visual dan audio visual seperti foto dan
rekaman gambar/film selama kegiatan berlangsung. Badudu dalam
Darwati (2010) mengartikan dokumentasi adalah semua tulisan yang
dikumpulkan dan disimpan yang dapat digunakan bila diperlukan, juga
gambar dan foto.
D. Instrumen Penelitian
Arikunto (2007: 101) menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah alat
bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan
data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi yang berisi
pernyataan dengan kriteria penilaian baik, cukup, dan kurang yang diisi dengan
ceklist. Kisi-kisi instrumen dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:
Tabel 3.1
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN
Variabel Sub Variabel Indikator Pernyataan
32
Yeyen Yeni Aminah, 2014
Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini Menggunakan Media Video Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berpindah-33
Yeyen Yeni Aminah, 2014
Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini Menggunakan Media Video Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
34
Yeyen Yeni Aminah, 2014
Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini Menggunakan Media Video Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
13. Guru bertanya
2. Penilaian (aktifitas anak) 15. Anak mampu duduk dengan
35
Yeyen Yeni Aminah, 2014
Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini Menggunakan Media Video Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2
PEDOMAN OBSERVASI ANAK KEMAMPUAN MENYIMAK
Nama anak :
Kelas/kelompok : Hari/tanggal :
No Indikator/Pernyataan Penilaian
B C K
1 Mendengarkan saat guru berbicara/bercerita
2 Anak melakukan kontak mata (menatap) kearah guru atau media saat guru berbicara/bercerita
3 Anak duduk tertib (tidak berpindah-pindah) saat guru berbicara atau saat menonton film
4 Tidak berbicara dengan teman yang lain
5 Mendengarkan cerita melalui media VCD
6 Menyebutkan judul cerita
7 Menyebutkan tokoh dalam cerita
8 Menyebutkan gambar yang ditunjukkan guru
9 Menceritakan kembali isi cerita dengan bahasa sendiri
10 Menyebutkan perbuatan baik yang dilakukan tokoh dalam cerita
11 Menyebutkan perbuatan buruk yang dilakukan tokoh dalam cerita
12 Memberikan respon terhadap pertanyaan dengan cepat
13 Menunjukkan ekspresi saat menonton film
14 Mengikuti instruksi untuk berpartisipasi dalam kegiatan kelas
Jumlah
36
Yeyen Yeni Aminah, 2014
Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini Menggunakan Media Video Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
B= Baik, apabila anak mampu melakukan semua kegiatan tanpa bantuan guru C= Cukup, apabila anak mampu melakukan semua kegiatan, namun masih memerlukan sedikit bantuan guru
K= Kurang, apabila anak belum mampu melakukan kegiatan dan masih memerlukan bimbingan dari guru
E. Desain Instrumen
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kurt
Lewin. Model ini merupakan model penelitian yang pertama kali
memperkenalkan Actions Research atau penelitian tindakan. Model ini
merupakan dasar atau acuan pokok dari adanya berbagai penelitian khususnya
PTK.
Konsep pokok model penelitian Kurt Lewin terdiri dari empat komponen,
yaitu: a) perencanaan (planning), b) tindakan (acting), c) pengamatan (observing),
dan d) refleksi (reflecting). Hubungan keempat komponen tersebut dipandang
sebagai siklus yang dapat digambarkan pada diagram berikut.
Gambar 3.1 Desain PTK Model Kurt Lewin
Gambar 3.1 Desain PTK Model Kurt Lewin (diadaptasi dari Hamzah, dkk : 86)
F. Prosedur Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan dalam dua siklus, adapun prosedur penelitian
tindakan kelas untuk memperoleh data tentang proses dan hasil yang dicapai pada Planning
Acting
Observating
37
Yeyen Yeni Aminah, 2014
Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini Menggunakan Media Video Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Identifikasi Masalah
Pada tahap ini peneliti mengidentifikasi masalah yang ada di PG
Salman Al Farisi Bandung Kecamatan Coblong. Berdasarkan hasil observasi,
terdapat beberapa masalah dalam kemampuan menyimak anak. Hal ini
ditandai dengan belum terlihatnya kemampuan menyimak anak seperti, anak
sering keluar kelas, kurangnya perhatian terhadap pembelajaran yang
disampaikan oleh guru, hal ini terlihat dari beberapa anak tidak dapat
menjawab pertanyaan dari guru setelah pembelajaran selesai, anak sering
bermain-main sendiri atau memainkan mainan yang ada di kelas.
2. Menyusun Rancangan Tindakan Atau Perencanaan
Penelitian ini menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh
siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan
dilakukan secara partisipan yaitu antara peneliti sebagai guru yang melakukan
tindakan dan sekaligus melakukan pengamatan terhadap anak/subjek
penelitian.
Pada tahap ini peneliti merancang kegiatan yang akan dilakukan
dalam meningkatkan dan memperbaiki hasil belajar anak, terkait dengan
kemampuan menyimak anak. Hal-hal yang perlu direncanakan dalam
menyusun rancangan antara lain menyiapkan surat ijin penelitian,
mempersiapkan lembar observasi, mempersiapkan perekaman data seperti
kamera digital, handycam, menetapkan 37nstrumen, dan membuat rancangan
tindakan dengan menentukan perlakuan yang akan diberikan pada anak
sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik setiap anak.
3. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Pelaksanaan merupakan implementasi isi dari rancangan pembelajaran
38
Yeyen Yeni Aminah, 2014
Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini Menggunakan Media Video Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
metode bercakap-cakap dengan menggunakan media visual berupa slide-slide
gambar pada LCD dan media audio visual berupa video pembelajaran/VCD
yang telah dipilih sesuai kebutuhan dan karakteristik anak. Pelaksanaan
tindakan dilakukan guru terhadap anak diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Guru menentukan model pembelajaran dan media yang akan
digunakan.
b. Guru mempersiapkan berbagai fasilitas yang diperlukan dengan
sebaik-baiknya berkaitan dengan alat yang digunakan guru dan anak.
c. Guru senantiasa membimbing anak dimulai ketika anak memasuki
kelas sampai kegiatan pembelajaran selesai.
4. Pengamatan (Observing)
Pada tahap ini peneliti menyiapkan 38nstrument penelitian untuk guru
dan anak. Peneliti mengamati segala proses dalam aktivitas pengembangan
kemampuan menyimak dengan penerapan kegiatan bermain peran di sentra
dan penggunaan media video pembelajaran/VCD. Pengamatan dilakukan
secara kontinyu dari siklus I sampai siklus yang diharapkan dapat tercapainya
tujuan.
5. Refleksi (Reflecting)
Peneliti melakukan refleksi dari kegiatan yang telah dilakukan dalam
setiap siklus. Refleksi ini berupa evaluasi dari kegiatan dengan mencatat
kekurangan-kekurangan yang dirasa belum optimal dalam proses
pembelajaran untuk dibuat perbaikannya pada siklus berikutnya.
Diagram prosedur penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan adalah
39
Yeyen Yeni Aminah, 2014
Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini Menggunakan Media Video Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.2 Prosedur PTK (diadaptasi dari Iskandar: 49) G. Analisis Data
Dalam penelitian ini, data hasil penelitian akan dianalisis secara kualitatif
dengan menggunakan tiga tahap yang dilakukan secara berulang sejak proses
pengambilan data dilakukan. Analisis data biasanya dilakukan pada tahap akhir
penelitian tindakan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Namun demikian
untuk kepentingan tertentu analisis datapun dapat dilakukan beriringan pada saat
pengolahan data disetiap selesainya satu tahap tindakan atau siklus penelitian
pembelajaran. Secara umum kegiatan pengolahan data dan analisis data dalam
proses penelitian ini adalah dengan kategori sebagai berikut Baik (B), Cukup Identifikasi
Masalah
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan
SIKLUS I
Permasalahan Baru
Perbaikan Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan
Siklus Berikutnya
40
Yeyen Yeni Aminah, 2014
Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini Menggunakan Media Video Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(C), dan Kurang (K). Baik (B) apabila anak mampu melakukan semua kegiatan
tanpa bantuan guru, cukup (C) apabila anak mampu melakukan semua kegiatan,
namun masih memerlukan sedikit bantuan guru, kurang (K) apabila anak
belum mampu melakukan kegiatan dan masih memerlukan bimbingan dari
guru. Setiap kategori memiliki nilai masing-masing yaitu B=3, C=2, K=1.
Setelah semua nilai dimasukkan untuk menentukan hasil akhir kemampuan anak
dilihat dari pencapaian pada skor akhir. Skor 1-14 = Kurang, skor 15-19 =
Cukup, skor 20-34 = Baik.
Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) jenis data yang dikumpulkan
oleh peneliti yaitu data kualitatif. Seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono
(Iskandar, 2012: 75) mengatakan bahwa:
Analisis data kualitatif adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil pengamatan (observasi), wawancara, catatan lapangan, dan studi dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke sintesis, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting, mana yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis data model Miles dan Huberman, melalui langkah-langkah berikut, yaitu:
(1) reduksi data; (2) display/penyajian data; dan (3) mengambil kesimpulan lalu
diverifikasi (Iskandar, 2012: 74)
1. Reduksi data
Reduksi data yang dilakukan dalam penelitian ini dimulai dengan
merangkum setiap data yang ada agar mudah dipahami. Dengan demikian
data yang sudah direduksi dapat memberikan gambaran yang lebih jelas
dan mempermudah peneliti dalam mengumpulkan data selanjutnya.
Adapun data-data yang direduksi adalah data-data hasil observasi
mengenai peningkatan kemampuan menyimak anak menggunakan media
41
Yeyen Yeni Aminah, 2014
Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini Menggunakan Media Video Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Displey data
Data yang sudah direduksi kemudian di displey/disajikan dalam
bentuk matrik, grafik serta deskripsi yang menyeluruh untuk setiap aspek
kemampuan menyimak dengan menggunakan media video
pembelajaran/VCD pembelajaran. Penyajian data ini bertujuan untuk
memudahkan peneliti dalam membaca data dan mengambil kesimpulan.
3. Mengambil kesimpulan/verifikasi
Data yang sudah diperoleh lalu dianalisis dan disimpulkan untuk
diverifikai ulang selama proses penelitian.
Yeyen Yeni Aminah, 2014
Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini Menggunakan Media Video Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang “Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini Melalui Penggunaan Media VCD Pembelajaran” yang dilaksanakan di PG Salman Al Farisi Bandung, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Kondisi objektif kemampuan menyimak anak PG Salman Al Farisi Bandung
masih belum berkembang dengan baik. Masih ditemukan anak-anak yang
belum bisa duduk tenang ketika guru berbicara/bercerita. Ditemukan pula
masih banyak anak yang belum bisa menjawab pertanyaan guru dengan tepat.
Hasil observasi menunjukkan bahwa kegiatan membaca/menyampaikan materi
oleh guru masih menggunakan media berupa buku cerita/buku bacaan yang
ukurannya kecil-kecil sementara jumlah muridnya dalam satu kelas sebanyak
15 orang.
2. Pelaksanaan pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan menyimak anak
PG Salman Al Farisi Bandung dilaksanakan dalam 2 siklus pembelajaran.
Setiap siklus terdiri dari 3 tindakan. Setiap tindakan diawali dengan
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan atau observasi dan refleksi. Pada
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media VCD pembelajaran
anak terlihat antusias, anak fokus terhadap tayangan dalam VCD pembelajaran
tersebut. Pelaksanaan kegiatan meningkatkan kemampuan menyimak anak
dilaksanakan pada kegiatan inti pembelajaran. Penggunaan media VCD
pembelajaran merupakan salah satu alternatif bagi guru dalam menyampaikan
materi/penjelasan/cerita pada kelas dengan jumlah anak yang cukup banyak
dan dengan tingkat keaktifan anak yang cukup tinggi. Terbukti dengan
menggunakan media VCD pembelajaran anak-anak dapat duduk dengan
81
Yeyen Yeni Aminah, 2014
Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini Menggunakan Media Video Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Kemampuan menyimak anak PG Salman Al Farisi Bandung setelah
digunakannya media VCD Pembelajaran mengalami peningkatan yang
signifikan. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan skor yang diperoleh oleh
setiap anak pada setiap siklus. Pada siklus II dari 15 anak yang mencapai skor
tinggi sebanyak 13 anak, hanya dua orang anak yang mendapat nilai cukup.
Peningkatan tertinggi terjadi pada kemampuan anak dalam mendengarkan
cerita melalui media VCD pembelajaran, menyebutkan judul cerita,
menyebutkan nama tokoh dalam cerita, menyebutkan gambar, dan
menyebutkan perilaku baik dan buruk tokoh dalam cerita. Sedangkan
kemampuan anak dalam menceritakan kembali cerita dengan bahasa sendiri
secara sederhana dinilai cukup.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil pembahasan yang disimpulkan di atas, terdapat
beberapa hal yang menjadi catatan sebagai bahan rekomendasi bagi
pihak-pihak terkait antara lain:
1. Bagi Guru
a) Media VCD pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu
alternatif media yang digunakan dalam proses pembelajaran,
khususnya dalam meningkatkan kemampuan menyimak anak.
Sebagaimana kita ketahui bahwa media VCD pembelajaran merupakan
salah satu media yang menyenangkan bagi anak-anak karena memiliki
gambar-gambar yang menarik, full colour,gambar bergerak dan
memiliki efek suara, sehingga dapat menstimulasi indra penglihatan
dan pendengaran anak, dan membuat anak tidak bosan, selain itu
media VCD pembelajaran memiliki nilai-nilai edukasi bagi anak.
b) Sebaiknya dalam penggunaan media VCD pembelajaran guru menjadi
fasilitator yang dapat menjelaskan kepada anak apa yang terdapat
dalam VCD tersebut, sehingga pembelajaran menjadi lebih
82
Yeyen Yeni Aminah, 2014
Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini Menggunakan Media Video Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c) Guru harus selektif dalam memilih jenis media VCD pembelajaran
untuk anak, harus sesuai dengan kebutuhan anak atau sesuai dengan
tema pembelajaran yang sedang diajarkan agar hasil belajar sesuai
dengan yang diharapkan.
2. Bagi Orang Tua
Agar lebih selektif dalam membelikan VCD untuk anak, harus disesuaikan
dengan usia dan kebutuhan anak, juga pada saat anak menonton/menyimak
cerita dalam VCD tersebut, sebaiknya orang tua mendampingi sehingga
bisa memperjelas/meluruskan hal-hal yang kurang baik yang ada dalam
tayangan VCD tersebut. Sehingga anak dapat menyerap informasi dengan
baik sejak dini.
3. Bagi Lembaga PAUD
Pihak sekolah sebaiknya menyediakan media-media pembelajaran
khususnya VCD pembelajaran yang sesuai dengan tema-tema dalam
pembelajaran yang ada di sekolah. Sehingga informasi yang disampaikan
kepada anak lebih nyata dan anak menerima informasi dengan jelas pula.
4. Bagi Peneliti
Melakukan penelitian mengenai efektivitas penggunaan media VCD
pembelajaran terhadap keterampilan-keterampilan lain yang menunjang,
Yeyen Yeni Aminah, 2014
Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini Menggunakan Media Video Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, A dkk. (2010). Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak
Usia Dini. Kemendiknas: Universitas Terbuka
Arikunto, Suharsimi. (2007). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Arsyad, A.(2004). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Dariyo, A. (2007). Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. Bandung: Refika Aditama.
Darwati, R (2010). Program Pengembangan Membaca Dini di TK Aisyiah IV. Skripsi UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Dhieni. N.dkk (2008). Metode Pengembangan Bahasa Anak. Pusat Penerbit Universitas Terbuka.
Djamarah B. Syaiful, dkk (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hermawati, M (2012). Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Kelompok A
Melalui Metode Bercerita Dengan Menggunakan Media Boneka Tangan.
Skripsi UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Iskandar (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Referensi
Juwita, I (2009): Perbandingan Menyimak Anak TK B Ditinjau Dari Penggunaan
Media Gambar Berwarna Dengan Media VCD Pembelajaran”. Skripsi
UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Karimah, Y (2009) . Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Anak melalui Media Animasi Audio Visual pada Siswa Kelas VI SDI Ma’had Islam Pekalongan .Tersedia di
http://www.pustakaskripsi.com/peningkatan- keterampilan-menyimak-cerita-anak-melalui-media-animasi-audio-visual-
pada-siswa-kelas-vi-sdi-i-ma%E2%80%99had-islam-pekalongan-6246.html. [19 Oktoer 2013]
Karmila, C (2011). Pengaruh Penggunaan VCD Pembelajaran terhadap
Peningkatan Keterampilan Berbicara Anak TK. Skripsi UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Kurniasih, N (2010): Upaya Meningkatkan Kosakata Anak TK Melalui
Pemanfaatan Media Foto. Skripsi UPI Bandung. Tidak diterbitkan
Yeyen Yeni Aminah, 2014
Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini Menggunakan Media Video Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Asdi Mahasatya.
Munadi, Y (2013). Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi
Peraturan Menteri no. 58 tahun (2009). Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta
Poerwadarminta, W.J.S. (1996). KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Jakarta: Balai Pustaka
Poerwadarminta, W.J.S. (1989). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Ridayanti, R (2012): Penggunaan Media Audio Visual (Video) Pada
Pembelajaran IPS Materi Permasalahan Sosial Untuk Meningkatkan Hasil Belajar siswa. Skripsi UPI Bandung: tidak diterbitkan ok
Santrock W John. (2002). Life Span Development, Jakarta: PT Erlangga
Standar Isi PAUD tahun 2007
Sutanto. (2008). Aspek-Aspek Pembelajaran Bahasa. Jakarta. Rajawali Press
Suhendar dan Supenah (1997). Pengajaran dan Ujian Keterampilan Menyimak
Dan Keterampilan Berbicara. Bandung: Pionir Jaya.
Tarigan, Henry Guntur. (1986). Pengajaran Pemerolehan Bahasa, Departemen Pendidikan dan kebudayaan Ditjen dikti, Jakarta
Tarigan, HG (2008). Menyimak Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa
Waldopo (2005). “Studi evaluatif uji coba penayangan program televisi/video Pembelajaran tentang tingkah laku pubertas”. Jurnal teknodik. 16, (9), 118- 143.
http://eprints.walisongo.ac.id/137/3/Taufiq_Tesis_Bab1.pdf, jumat 1 Feb 2014 jam 9.51
Http://wikipedia.com
VCD: Mengenal Ibadah Haji 3 D, DAR MIZAN
VCD: Aqiqah: Mengenal binatang qurban, DAR MIZAN
VCD: Aku Bisa Merapihkan Mainan Sendiri, DAR MIZAN
VCD: Aku Bisa Mandi Sendiri, DAR MIZAN